Pemeriksaan DDST

30
PEMERIKSAAN DDST Kelompok 7

description

Pemeriksaan DDST

Transcript of Pemeriksaan DDST

Pemeriksaan DDST

Pemeriksaan DDSTKelompok 7Anggota KelompokArtika Indriani Gunawan (H1A013009)Desak Made Dinda Kartika Utari (H1A013014)I Nengah Putra Yasa (H1A013029)Lalu Muhammad Kamal Abdurrosid (H1A013034)Nita Khusnulzan (H1A013049)Ristania Ellya John (H1A013055)Yaumil Agisna Sari (H1A012066)Identitas AnakNama: GKAJenis Kelamin: Laki-lakiTTL: Mataram, 26 November 2013Usia Kronologis: 1 tahun 1 bulan (13 bulan)Alamat: BTN Lingkar Asri Blok C No. 8 Lingkar SelatanRiwayat ASI: Tidak memperoleh ASIRiwayat Imunisasi: LengkapRiwayat Asuhan: Diasuh nenek dan kakek saat jam kerja orangtuanyaPertumbuhan Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (centimeter, meter), umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Pertumbuhan anak usia 1 tahunPada tahun pertama kehidupan ditandai dengan pertumbuhan fisik, maturasi, kemampuan yang semakin terasah, dan reorganisasi psikologis. Parameter pertumbuhan fisik adalah berat badan, tinggi badan, dan ukuran lingkar kepala. Pada usia 0-2 bulan, bayi mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Perkembangan fisik pada usia 6-12 bulan ditandai dengan penambahan berat badan tiga kali lipat, panjang badan bertambah 50%, lingkar kepala bertambah 10 cm. Pertumbuhan gigi di sentral mandibular sudah tumbuh.ContBerat BadanKenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan, bila anak mendapat gizi yang baik, adalah berkisar antara:700-1000 gram/bulan pada triwulan I500-600 gram/bulan pada triwulan II350-450 gram/bulan pada triwulan III250-350 gram/bulan pada triwulan IVContTinggi BadanSecara garis besar, tinggi badan anak dapat diperkirakan sebagai berikut:Lahir 50 cm1 tahun 1,5 X TB lahir4 tahun 2 X TB lahir6 tahun 1,5 X TB setahunContLingkar KepalaLahir 34 cmUmur 6 bulan 44 cm (50% dari pertambahan lingkar kepala) pertumbuhan otak yang tercepat terjadi pada trimester ketiga kehamilan sampai 5-6 bulan pertama setelah lahirUmur 1 tahun 47 cmPertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak, demikian pula sebaliknya.Perkembangan Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks akibat proses diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ. Termasuk juga di dalamnya perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.Perkembangan anak usia 1 tahun Perkembangan anak dari lahir sampai 3 bulan:Belajar mengangkat kepalaBelajar megikuti objek dengan mataMelihat ke wajah orang dengan tersenyumBereaksi terhadap suara Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontakMenahan barang yang dipegangnyaMengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

ContPerkembangan anak 3 sampai 6 bulan:Mengangkat kepala 90 dan mengangkat dada dengan bertopang tanganMulai belajar meraih benda-benda yang adaMenaruh benda di mulutnyaBerusaha memperluas lapang pandangTertawa dan menjerit karena gembiraMulai berusaha mencari benda yang hilangContPerkembangan anak 6 sampai 9 bulan:Dapat duduk tanpa bantuanDapat tengkurap dan balik sendiriDapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorangMemindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lainMemegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjukBergembira dengan melempar bendaMengeluarkan kata tanpa artiMengenal muka anggota keluarga dan takut kepada orang asingMulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan petak umpetContPerkembangan anak 9 sampai 12 bulan:Dapat berdiri sendiri tanpa dibantuDapat berjalan sendiri tanpa dituntunMenirukan suara Mengulang bunyi yang didengarnyaBelajar menyatakan 1 atau 2 kataMengerti perintah sederhana atau laranganMemperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda ke mulutnyaBerpartisipasi dalam permainanDDSTPenilaian pola perkembangan anak dengan Denver II bertujuan menilai perkembangan anak pada empat aspek, yaitu perkembangan personal sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar dengan skala Denver II. Denver II terdiri dari 125 item tugas perkembangan yang disusun dalam formulir khusus yang sesuai dengan usia anak, mulai dari usia 0-6 tahun.

ContPersonal Sosial, berhubungan dengan penyesuaian diri di lingkungan masyarakat dan kebutuhan pribadi.Motorik Halus-Adaptif, berhubungan dengan koordinasi mata-tangan, kemampuan memainkan dan menggunakan benda-benda kecil, serta pemecahan masalah.Bahasa, berhubungan dengan mendengar, mengerti, dan menggunakan bahasa.Motorik Kasar, berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh seperti duduk, berjalan, dan melakukan gerakan umum otot besar lainnya. ContProsedur PemeriksaanAlat BolpointSkala Denver IIAlat peraga: kubus, bola tenis, kertas dan pensil, cangkir, dan lain-lainCara pengukuranTentukan usia anak yang akan diukur.Tarik garis dari atas ke bawah pada skala Denver II sesuai dengan usia anak.Lakukan penilaian tingkat pencapaian pada masing-masing aspek (personal sosial, motorik halus, bahasa, motorik kasar).

ContHasil Penilaian pada DDST meliputi 3 kategori nilai: 1) Failed: untuk tugas perkembangan yang gagal dilakukan2) Passed: untuk tugas perkembangan yang berhasil dilakukan3) NO (No-Oportunity): untuk tugas perkembangan yang tidak dapat dilakukan. Dari semua tugas perkembangan berdasar usia perkembangan yang sudah dilakukan, dihitung berepa tugas perkembangan yang berhasil dilakukan (P) dan berapa yang tidak (F) dilihat mana nilai yang paling dominan untuk menentukan apakah pasien menderita suatu gangguan perkembangan atau tidak.

Hasil PemeriksaanPemeriksaan Personal SosialMemasukkan biskuit ke mulutKeterangan: Anak dapat memasukkan kue ke dalam mulutnya secara mandiri didukung oleh keterangan pengasuh bahwa anak dapat memakan biskuit sendiri saat usia 6 bulan (Lulus)Tepuk TanganKeterangan: Anak dapat menepuk tangannya saat tes. (Lulus)Mengutarakan Keinginan tanpa MenangisKeterangan: Selama tes, anak dapat memberitahu pemeriksa maupun pengasuh jika ia menginginkan sesuatu dengan cara menunjuk. (Lulus)ContDaag-daag dengan TanganKeterangan: Anak melambaikan tangannya ketika pemeriksa terlebih dahulu melambaikan tangan juga didukung oleh keterangan dari pengasuh. (Lulus)Main Bola dengan PemeriksaKeterangan: Anak dapat menggelindingkan bola ke pemeriksa baik menggunakan kaki maupun tangan beberapa kali. (Lulus)Menirukan KegiatanKeterangan: Anak dapat meniru cara menggunakan remote TV saat tes, namun hal tersebut tidak terdokumentasi. Selain itu, berdasarkan keterangan pengasuh anak dapat meniru berbicara dengan telepon. (Lulus)

ContMinum dari CangkirKeterangan: Saat tes, anak dapat minum melalui cangkir dengan dibantu karena cangkir yang digunakan agak berat dan terbuat dari kaca. Berdasarkan keterangan pengasuh, anak dapat minum melalui cangkir plastik dan memegangnya sendiri. (Lulus)Membantu di RumahKeterangan: Tidak dapat dilakukan (tidak lulus). Masih tergolong normal, karena hanya sekitar 25 % saja yang mampu melakukan, anak masih dapat melakukannya di tes yang akan datang.

ContMenggunakan Sendok/ GarpuKeterangan: Tidak dapat dilakukan (tidak lulus). Masih tergolong normal, karena hanya sekitar 15 % saja yang mampu melakukan, sehingga masih ada anak seusianya yang tidak bisa melakukannya, anak masih dapat melakukannya di tes yang akan datang.Membuka PakaianKeterangan: Tidak dapat dilakukan (tidak lulus). Masih tergolong normal, karena hanya sekitar 5 % saja yang mampu melakukan, sehingga masih ada anak seusianya yang tidak bisa melakukannya, anak masih dapat melakukannya di tes yang akan datang.

ContPemeriksaan Adaptif-Motorik HalusMemindahkan Kubus ke Tangan LainKeterangan: Saat tes, anak dapat memindahkan kubus beberapa kali. (LulusMengambil 2 KubusKeterangan: Saat tes, anak dapat mengambil 2 buah kubus di depannya, namun hal tersebut tidak terdokumentasi dengan baik. (Lulus)Memegang dengan Ibu Jari dan JariKeterangan: Anak dapat mengambil benda yang ditunjukkan dengan ibu jari dan jarinya. (Lulus)Membenturkan 2 KubusKeterangan: Anak tidak mau melakukannya saat tes, namun berdasarkan keterangan dari pengasuh anak dapat melakukannya di rumah (membenturkan 2 mainan dengan ukuran yang sama). (Lulus)

ContMenaruh Kubus di CangkirKeterangan: Anak dapat melakukannya setelah diberi contoh. (Lulus)Mencorat-coretKeterangan: Anak dapat melakukannya namun tidak lama dan coretannya tidak berurutan. (Lulus)Mengambil Manik-manik yang DitunjukkanKeterangan: Tidak dapat dilakukan (tidak lulus). Masih tergolong normal, karena hanya sekitar 5 % saja yang mampu melakukan, sehingga masih ada anak seusianya yang tidak bisa melakukannya, anak masih dapat melakukannya di tes yang akan datang.

ContPemeriksaan BahasaMengucapkan Papa/Mama tidak SpesifikKeterangan: Anak dapat mengucapkan papa dan mami saat tes, namun tidak terdokumentasi. Hal ini juga didukung oleh keterangan pengasuh. (Lulus)Mengucapkan 3 Silabel yang SamaKeterangan: Anak dapat mengucapkan papapa dan dadada saat tes, namun tidak terdokumentasi. Hal ini juga didukung oleh keterangan pengasuh. (Lulus)MengocehKeterangan: Selama tes, beberapa kali anak mengoceh. Hal ini juga didukung oleh keterangan pengasuh. (Lulus)

ContMengucapkan Papa/Mama SpesifikKeterangan: Saat tes, pemeriksaan ini tidak dapat dilakukan karena orangtua anak tidak dapat mendampingi dikarenakan pekerjaan, sehingga kami hanya didampingi kakek dan nenek anak tersebut. Namun, berdasarkan keterangan pengasuh anak mampu memanggil ibunya dengan sebutan mami. (Lulus)Mengucapkan 1 KataKeterangan: Sudah dapat mengatakan 2 kataMengucapkan 2 KataKeterangan: Berdasarkan keterangan pengasuh, anak dapat mengatakan bobok, cicak (terdokumentasi, namun tidak dapat dihitung), dan Dada saat berpisah. (Lulus)Mengucapkan 3 KataKeterangan: Tidak dapat dilakukan (tidak lulus). Masih tergolong normal, karena hanya sekitar 50 % saja yang mampu melakukan, sehingga masih ada anak seusianya yang tidak bisa melakukannya, anak masih dapat melakukannya di tes yang akan datang.

ContPemeriksaan Motorik Kasar:Bangkit untuk BerdiriKeterangan: Anak dapat bangkit untuk berdiri, namun tidak bertumpu pada meja melainkan pada tangan pengasuh. (Lulus)Bangkit terus DudukKeterangan: Anak dapat melakukan poin ini saat pemeriksaan, hal ini juga didukung oleh keterangan pengasuh. (Lulus)Berdiri 2 DetikKeterangan: Anak dapat melakukannya dengan ditopang dari dekat. (Lulus)Berdiri SendiriKeterangan: Tidak dapat dilakukan (tidak lulus). Hasil ini termasuk ke dalam peringatan, karena sekitar 75 % anak seusianya sudah mampu melakukannya, dan anak membutuhkan perhatian lebih meskipun anak masih memiliki kesempatan melakukannya di tes yang akan datang.

ContMembungkuk kemudian BerdiriKeterangan: Tidak dapat dilakukan (tidak lulus). Masih tergolong normal, karena hanya sekitar 40 % saja yang mampu melakukan, sehingga masih ada anak seusianya yang tidak bisa melakukannya, anak masih dapat melakukannya di tes yang akan datang.Berjalan dengan BaikKeterangan: Tidak dapat dilakukan (tidak lulus). Masih tergolong normal, karena hanya sekitar 30 % saja yang mampu melakukan, sehingga masih ada anak seusianya yang tidak bisa melakukannya, anak masih dapat melakukannya di tes yang akan datang.Berjalan MundurKeterangan: Tidak dapat dilakukan (tidak lulus). Masih tergolong normal, karena hanya sekitar 10 % saja yang mampu melakukan, sehingga masih ada anak seusianya yang tidak bisa melakukannya, anak masih dapat melakukannya di tes yang akan datang.

Analisis HasilSecara umum didapatkan hasil yang normal. Hal ini dikarenakan anak tersebut telah mampu menyelesaikan 3 tes di kiri garis usia, sebagian besar tes yang dapat dilakukan 10-75 % anak seusianya dan hanya mendapatkan 1 skor peringatan.Kesimpulan Pemantauan tumbuh kembang anak meliputi pemantauan dari aspek fisik, psikologi, dan sosial harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan sedini mungkin. Oleh karena itu, pengetahuan tentang tumbuh kembang anak perlu diketahui agar dapat mengetahui kelainan-kelainan yang mungkin dialami oleh anak. Salah satu jenis pemeriksaan yang dapat digunakan untuk memantau tumbuh kembang anak (terutama perkembangan) adalah pemeriksaan DDST (Denver Development Screening Test) yang mencakup 4 jenis pemeriksaan yaitu: personal sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar. Tes DDST ini dapat dilakukan secara rutin dan berulang sebagai salah satu skrining gangguan perkembangan.Daftar PustakaBambang Sujiono. 2005.Mencerdaskan Perilaku Anak Usia Dini.Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo.Dariyo, A. 2007. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: PT Refika Aditama.Gunadi,T (2009). Meningkatkan Kecerdasan Anak. Jakarta: Penebar Flus.Guyton, A.C. & Hall, J.E., 2005. Textbook of Medical Physiology 11th ed., Philadelphia: Saunders.Hidayat, A.A.A. 2008. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita: Buku Praktikum Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC.Kliegman, R. M., et al, 2011. Nelsons Textbook of Pediatric. Philadelphia: Elsevier.Nugroho, H.S.W. 2009. Denver Developmental Screening Test: Petunjuk Praktis. Jakarta: EGC.Saladin, K.S., 2006. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function 4th ed., New York: McGrawHill Science/Engineering/Math.Santrock, J. W., 2002. Life Span Development. Jakarta: Penerbit Erlangga.Santrock, J. W., 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sherwood & Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi 6. Jakarta: EGCSoetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.Stephens, T.D., Seeley, R.R. & Tate, P., 2004. New York: McGraw Hill Higher Education, pp. 465-500Sumantri, M. S., 2007. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas, Dirjen Dikti.