Lap. Daerah Tumbuh (i)

25

Click here to load reader

description

niar punya

Transcript of Lap. Daerah Tumbuh (i)

Page 1: Lap. Daerah Tumbuh (i)

LAPORAN PRAKTIKUM

STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN II

PERCOBAAN I

DAERAH TUMBUH

NAMA : HASNIAR

NIM : H411 09 991

KELOMPOK : IV (EMPAT)

TGL. PERC. : 23 APRIL 2011

ASISTEN : A. DARMAWANSYAH

LABORATORIUM BOTANI JURUSAN BIOLOGI

Page 2: Lap. Daerah Tumbuh (i)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2010

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pertumbuhan (growth) adalah dapat diartikan sebagai Perubahan secara

kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat tak terbalikkan (irreversible)

Bertambah besar ataupun bertambah berat tanaman atau bagian tanaman akibat

adanya penambahan unsur-unsur struktural yang baru Peningkatan ukuran

tanaman yang tidak akan kembali sebagai akibat pembelahan dan pembesaran sel.

Misalnya : dalam ukuran sel, jaringan, organ. Pertumbuhan berikutnya disebut

diferensiasi, yang didefinisikan sebagai pengontrolan gen dan hormonal serta

lingkungan yang merubah struktur dan biokimiawi perubahan ini terjadi pada

hewan dan tanaman saat berkembang (Anonim, 2009).

Pada umumnya daerah pertumbuhan terletak pada bagian bawah meristem

apikal dari tunas dan akar. Pada beberapa jenis tumbuhan (rumput-rumputan dan

monokotil lainnya) daerah pertumbuhan terletak dibagian atap tiap-tiap buku

(node). Pertumbuhan juga terjadi pada bagian-bagian lainnya, sebagai contoh

dalam daun dimana sel-sel membesar sampai tingkat tertentu. Pertumbuhan secara

Page 3: Lap. Daerah Tumbuh (i)

lateral terjadi dengan membesarnya sel-sel yang terletak pada sisi-sisi jaringanm

kambium (Anonim, 2009).

Pertumbuhan ini disebabkan pembelahan sel dan pemanjangan sel dalam

ruas tersebut. Pembelahan sel dan pertumbuhan yang terus menerus sehingga

mendorong ke arah pemanjangan batang dan tunas. Oleh karena itu untuk

mengetahui lebih lanjut mengenai daerah tumbuh, maka dilakukan percobaan ini.

I.2 Tujuan

Tujuan dilakukannya percobaan ini, yaitu untuk mengamati daerah

tumbuh pada akar dan batang dari kecambah Kacang Merah Phaseolus vulgaris

I.3 Waktu dan Tempat

Percobaan ini berlangsung pada hari Sabtu, tanggal 23 April 2011, pada

pukul 08.00 – 11.00 WITA, bertempat di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin,

Makassar. Pengamatan dilakukan selama 5 hari di Laboratorium Botani.

Page 4: Lap. Daerah Tumbuh (i)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan adalah suatu pertambahan dalam ukuran pertambahan dalam

ukuran yang bersifat irreversible. Karena bersifat multisel maka pertumbuhan

bukan saja dalam volume tetapi juga pertambahan dalam hal bobot, jumlah sel,

banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan. Proses pertumbuhan sebagian

besar terjadi dalam fase pembelahan dan pendewasaan sel. Umumya daerah

pertumbuhan terletak pada bagian bawah mesitem apical dari tunas akar. Pada

rerumputan dan monokotil lainnya daerah pertumbuhan terletak di bagian atas

tiap-tiap buku atau nodus (Anonim, 2009).

Daerah meristematis pucuk batang mengalami pertumbuhan primer seperti

yang terjadi pada akar. Namun, caranya lebih kompleks karena tidak hanya

proliferasi aksis batang namun juga pembentukan organ lateral lainnya.

Pembelahan sel pada batang umumnya terjadi pada internodus paling atas. Selama

periode pertumbuhan aktif, meristem ujung batang yang tipis, berdinding lembut

dan isodiametris, aktif melakukan proliferasi sel. Pemanjangan sel diperpanjang

sepanjang internodus. Semakin jauh dari internodus maka kecepatan pemanjangan

Page 5: Lap. Daerah Tumbuh (i)

semakin lambat. Daerah pemanjangan di belakang ujung batang biasanya 10 cm

panjangnya (Anonim, 2009).

Proses pemanjangan tunas terjadi melalui pertumbuhan ruas yang sedikit

lebih tua di bawah ujung tunas tersebut. Pertumbuhan ini disebabkan pembelahan

sel dan pemanjangan sel dalam ruas tersebut. Pembelahan sel dan pertumbuhan

yang terus menerus sehingga mendorong ke arah pemanjangan batang dan tunas

(Salisbury dan Ross, 1995).

Pada batang yang sedang tumbuh, daerah pembelahan sel  batang lebih

jauh letaknya dari ujung daripada daerah pembelahan akar, terletak beberapa

sentimeter dibawah ujung (tunas). Sedangkan pertambahan panjang tiap lokus

pada akar tidak diketahui pertambahan panjang terbesar dikarenakan kecambah

mati (Salisbury dan Ross, 1995).

Pertumbuhan juga terjadi pada bagian-bagian lainnya misalnya pada daun

sel-sel akan membesar pada batas tertentu. Pertumbuhan lateral terjadi dengan

membesarnya sel-sel yang terletak pada sisi-sisi jaringan cambium. Pertumbuhan

bagian pucuk dan akar disebabkan adanya pembentukan sel-sel baru oleh jaringan

meristematik (embrionik) pada titk tumbuh diikuti dengan pertumbuhan dan

differensiasi sel-sel nya, bila mana tumbuhan mencapai ukuran dewasa maka

terbentuk bunga (Fahn, 1992).

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting

dalam kehidupan dan pekembang biakan suatu species. Pertumbuhan dan

perkembangan berlangsung secara terus-menerus sepanjang daur hidup,tergantung

pada tersedianya merisitem, hasil asimilasi, hormone dan substansi pertumbuhan

Page 6: Lap. Daerah Tumbuh (i)

lainnya, serta lingkungan yang mendukung. Secara empiris, pertumbuhan

tanaman dapat dikatakan sebagai suatu fungsi dari genotype X lingkungan

(internal dan eksternal). Pertumbuhan itu lebih mudah digambarkan dari pada di

defenisikan. Pertumbuhan berarti pembelahan sel dan pembesaran sel. Kedua

proses ini memerlukan sintesis protein dan merupakan proses yang tidak dapat

berbalik. Proses differensiasi seringkali dianggap pertumbuhan. Pertumbuhan

tanaman memerlukan proses differensiasi (Anonim, 2009).

Daerah pertumbuhan pada tanaman terdiri dari beberapa zona, Zona

pertumbuhan dan perkembangan ada tiga macam yaitu sebagai berikut (Anonim,

2009) :

1. 1Zona pembelahan (zona merismatik), merupakan daerah paling ujung dan

terbentuknya sel-sel baru dan aktif membelah diri.

2. Zona pemanjangan, merupakan daerah hasil pembelahan sel meristem. Sel-sel

hasil pembelahan tersebut bertambah besar ukurannya sehingga bertambah

besar beberapa puluh kali dibandingkan sel-sel meristem.

3. Zona deferensial (perubahan bentuk sel), terletak di sebelah dalam daerah

pemanjangan. Sel-sel di daerah ini mengalami penebalan dinding dan

terdeferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur. Sel yang lain

terdeferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan

pengangkut meristem, pada ujung batang membentuk primordia yang

menyelubungi bagian ujung dan membentuk tunas kuncup. Pada sudut antara

daun dan batang tumbuh tunas samping yang akan menjadi cabang. Daun dan

tunas samping tumbuh pada jaringan tertentu menjadi bagian ruas.

Page 7: Lap. Daerah Tumbuh (i)

Teori tumbuh menurut Hanstein, menyatkan bahwa jaringan pembentuk

batang dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu sebagai berikut (Anonim, 2009) :

1. Dermatogen, merupakan lapisan luar yang membentuk epidermis

2. Periblem, merupakan lapisan tengah yang membentuk korteks

3. Plerom, merupakan bagian tengah sebagai pembentuk silinder pusat

Menurut teori Tunika Korpus dari Schimidt, lapisan pembentuk jaringan

dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut (Anonim, 2009) :

1. Tunika, sebagai pembentuk jaringan bagian luar

2. . Korpus, sebagai pembentuk jaringan bagian dalam

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara luas dapat di

kategorikan sebagai factor eksternal (lingkungan) dan factor internal (genetic)

Dikelompokkan sebagai berikut (Garner, Dkk, 1991):

Faktor Eksternal meliputi :

1. Iklim : Cahaya, temperature, air, panjang hari, angin dan gas.

2. Edafatik (tanah) : tekstur, struktur, bahan organic, dan kapasitas pertukaran

kation.

3. Biologis: gulma, serangga, organisme penyebab penyakit

Adapun Faktor internalnya meliputi (Garner, Dkk, 1991):

1. Ketahanan terhadap tekanan iklim,tanah dan biologis.

2. Laju fotosintesis

3. Respirasi

4. Klorofil,karotein, dan kandungan pigmen lainnya

5. Pembagian hasil asimilasi Nitrogen

Page 8: Lap. Daerah Tumbuh (i)

6. Tipe dan letak merisitem

7. Kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan

8. Aktivitas enzim

9. Pengaruh langsung gen (Heterosis, epistasi)

10. Differensiasi.

Alometri dari pertumbuhan ujung dan pertumbuhan akar, biasanya sebagai

rasio pucuk akar yang mempunyai kepentingan fisiologis, karena dapat

menggambarkan salah satu tipe toleransi terhadap kekeringan. Kekurangan air

dapat menghambat pertumbuhan ujung dan akar mempunyai pengaruh yang lebih

besar terhadap pertumbuhan ujung. Pertumbuhan ujung lebih digalakkan apabila

tersedia Nitrogen dan banyak air. Pertumbuhan akar akan lebih digalakkan apabila

factor Nitrogen dan air ini terbatas. Akar adalah yang pertama mencapai air, dan

faktor-faktor lainnya. Pucuk adalah yang pertama mencapai cahaya, CO2 dan

factor iklim (Fahn, 1992).

Analisis pertumbuhan tanaman dapat dilakukan terhadap sebatang

tanaman atau terhadap komunitas tanaman. Analisis pertumbuhan sebatang

tanaman umumnya dilakukan pada tahap awal, meliputi hal-hal berikut (Garner,

Dkk, 1991):

1. Laju pertumbuhan relative mutlak

2. Laju satuan daun atau laju asimilasi bersih

3. Rasio luas daun

4. Luas daun khusus

5. Berat daun khusus dan alometri dalam pertumbuhan.

Page 9: Lap. Daerah Tumbuh (i)

Panjang akar merupakan hasil perpanjangan sel-sel dibelakang meristem

ujung, sedang lebar yang lebih dari pada perbesaran sel-sel ujung merupakan hasil

dari merisitem lateral atau pembentukan cambium, yang memulai pertumbuahan

sekunder dari merisitem cambium. Pertumbuhan panjang dan lingkaran akar pada

pucuk. Walau demikian pertumbuhan lateral tidak analog, karena percabangan

akar mincul dari lingkaran tepi yang jauh di dalam jaringan tua atau jaringan yang

berdifferensiasi, suatu morfogenesis yang jeles berbeda dari percabangan pada

pucuk yang munculnya dari ujung dan asalnya dari permukaan (Heddy, 1989).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan distribisi akar

(Franklin, Dkk, 1991) :

1. Genotip

2. Persaingan tanaman

3. Penghilangan daun

4. Atmosfer tanah

5. pH tanah

6. Temperatur tanah

7. Kesuburan tanah

8. Air

9. Daya mekanik dan fisik

Pertumbuhan tanaman di tunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat

kering yang tidak dapat balik. Pertambahan ukuran dan berat kering dari suatu

organisme mencerminkan bertambahnya protoplasma,yang tejadi karma baik

ukuran sel maupun jumlahnya bertambah. Pertambahan ukuran sel mempunyai

Page 10: Lap. Daerah Tumbuh (i)

batas yang diakibatkan hubungan antar voleme dan luas permukaan. Proses-proses

pembelahan sel menentukan dasar untuk pertumbuhan akan tetapi pembelahan sel

adalah proses-proses yang diatur secara biokimia, dan tidaklah perlu selalu diatur

langsung oleh hubungan antara volume dan luas permukaannya (Harjadi, 1979).

Pertumbuhan primer untuk memperpanjang sumbu tubuh dan

perkembangan sekunder adalah untuk meningkatkan diameter sumbu.

Pertumbuhan sekunder dalan akar akan terjadi penebalan sekunder kambiumnya

besal dari benang-benangmerisitem dalam jaringan prokambium atau jaringan

perenkimatis yang terletak pada kelompok-kelompok floem primer dan pusat

stele. (Heddy, 1989).

Page 11: Lap. Daerah Tumbuh (i)

BAB III

METODE KERJA

III.1 Alat

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah lempeng kaca ukuran 20

x 9 cm, toples 2 buah, karet gelang, silet, mistar, dan pulpen cair.

III.2 Bahan

Bahan yang digunakan dlam percobaan ini adalah kecambah kacang merah

Phaseolus vulgaris, air, kertas grafik dan tissue roll.

III.3 Prosedur Kerja

Adapun cara kerja dari percobaan ini adalah :

1. Menyiapkan kacang merah Phaseolus vulgaris yang telah dikecambahkan

selama 4 hari yang diletakkan diatas nampan.

2. Menyiapkan 2 buah lempeng kaca yang berukuran 20 x 9 cm yang telah

dibalut rapi dengan tissue roll.

3. Mengambil 6 kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris tersibut dari

tempat tumbuhnya dengan hati-hati agar kecambah yang diambil memiliki

akar yang lurus dan panjangnya lebih dari 2 cm.

Page 12: Lap. Daerah Tumbuh (i)

4. Memberi tanda pada ujung akar kecambah dengan menggunakan pulpen cair

sebanyak 1 garis dengan interval 2 mm sebanyak 2 kecambah. Dan 1

kecambah untuk perlakuan kontrol sebanyak 1 garis dengan interval 2 cm.

5. Memberi tanda pada pangkal batang kecambah dengan menggunakan pulpen

cair sebanyak 1 garis dengan interval 2 mm sebanyak 2 kecambah. Dan 1

kecambah untuk perlakuan kontrol sebanyak 1 garis dengan interval 2 cm.

6. Meletakkan 3 kecambah tadi dengan kedudukan tegak pada 1 lempeng kaca

yang telah dibalut tissue dengan menggunakan karet gelang untuk perlakuan

akar. Begitupula dengan perlakuan untuk batang.

7. Memasukkan lempeng-lempeng kaca yang telah ditempeli kecambah kedala

toples yang berisisedikit air, kenudian menempatkan toples tersebut ditempat

yang gelap.

8. Mengukur jarak masing-masing interval pada setiap kecambah yang

bertindak sebagai perlakuan 24 jam dan membandingkannya dengan jarak

interval pada kecambah yang betindak sebagai control.

9. Mencatat perubahan yang diamati setiap hari selama 5 hari dan

memasukkannya ke dalam tabel pengamatan.

Page 13: Lap. Daerah Tumbuh (i)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

Tabel pengamatan

Hari/TanggalBatang (mm) Akar (cm)

I II III I II III Minggu/24 April 2011 2

mm2

mm3

cm2

mm2

mm2

cmSenin/25 April 2011 2

mm2

mm3

cm2

mm2

mm2,6 cm

Selasa/26 April 2011 2 mm

2 mm

3 cm

2 mm

2 mm

3,1 cm

Rabu/27 April 2011 2 mm

2 mm

3 cm

2 mm

2 mm

2 cm

Kamis/28 April 2011 2 mm

2 mm

3 cm

2 mm

2 mm

2 cm

Rata-rata 2 mm

2 mm

3 cm

2 mm

2 mm

1,54 cm

Keterangan :

Kecambah III : Kontrol

IV.2 Pembahasan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengamati daerah tumbuh pada

akar dan batang dari kecambah Kacang Merah Phaseolus vulgaris.

Page 14: Lap. Daerah Tumbuh (i)

Berdasarkan hasil pengamatan selama 5 hari dapat diperoleh bahwa batang

dari kecambah kacang merah tidak mengalami pertambahan panjang yaitu

panjang batangnya tetap dengan interval 2 mm dengan jumlah garis yaitu 10.

Sedangkan untuk kontrol pada batangnya hanya mengalami pertambahan panjang

sebanyak 1 cm, dengan panjang awal 2 cm menjadi 3 cm. Begitu pula halnya

dengan pengamatan untuk panjang akar yaitu tidak mengalami pertambahan, hal

ini belaku untuk akar tanaman I dan II. Hal ini disebabkan karena tinta cina yang

digunakan menyebar yang mengakibatkan sulitnya untuk menemukan titik awal

pengukuran panjang akar, selain itu terjadi pembusukan akar karena ujung akar

menyentuh air dalam wadah. Akan tetapi untuk akar tanaman ke-III sebagai

tanaman yang merupakan pembanding bagi akar-akar lainnya ditemukan titik

awal pengukuran panjang akarnya.

Panjang akar tanaman ke-III yang diperoleh untuk hari ke-2, akar tanaman

telah bertambah dari 2 cm menjadi 2,6 cm. Kemudian pada hari ke-3, akar

tanaman bertambah 5 mm menjadi 3,1 cm. Namun pada hari ke-4 dan hari ke-5

terjadi penurunan panjang akar sebanyak 1,1 cm yaitu panjang awalnya 3,1 cm

menjadi 2 cm. Hal ini disebabkan karena akarnya menyentuh air sehingga panjang

akarnya berkurang karena terjadi pembusukan. Nilai rata-rata dari panjang akar

yang diperoleh mulai hari pertama hingga ke-5 diperoleh 1,54 cm.

Menurut (Anonim, 2009), daerah meristematis pucuk batang mengalami

pertumbuhan primer seperti yang terjadi pada akar. Namun, caranya lebih

kompleks karena tidak hanya proliferasi aksis batang namun juga pembentukan

organ lateral lainnya. Pembelahan sel pada batang umumnya terjadi pada

Page 15: Lap. Daerah Tumbuh (i)

internodus paling atas. Selama periode pertumbuhan aktif, meristem ujung batang

yang tipis, berdinding lembut dan isodiametris, aktif melakukan proliferasi sel.

Daerah pemanjangan di belakang ujung batang biasanya 10 cm panjangnya.

Sedangkan menurut (Campbell, 1999), Panjang akar merupakan hasil

perpanjangan sel-sel dibelakang meristem ujung, sedang lebar yang lebih dari

pada perbesaran sel-sel ujung merupakan hasil dari merisitem lateral atau

pembentukan cambium, yang memulai pertumbuhan sekunder dari merisitem

cambium. Meristem akan mendukung pertumbuhan secara terus-menerus dengan

menambahkan sel-sel ke ujung termuda zona pemanjangan tersebut Pertumbuhan

ini disebabkan pembelahan sel dan pemanjangan sel dalam ruas tersebut.

Adanya perbedaan pertambahan panjang pada akar Phaseolus vulgaris

disebabkan karena adanya pengaruh hormon auksin pada meritem apikal akar

yang terus membelah dan memanjang yang didukung oleh ruang yang gelap,

sehingga memperlancar kerja hormon auksin karena tidak terurai oleh cahaya.

Aktivitas meristem apeks akar mengakibatkan akar tumbuh memanjang yang

kemudian disebut pertumbuhan primer. Namun sebenarnya, meristem apikal atau

meristem apeks juga terdapat pada bagian ujung batang. Sehingga seharusnya

pada batang kecambah juga terjadi pertambahan panjang.

Sedangkan untuk kecambah yang tidak mengalami pertambahan panjang

dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya yaitu kemungkinan

kesalahan praktikan saat pemasangan kecambah pada plat sehingga terjadi

kerusakan jaringan pada kecambah, atau pada saat pemberian cat. Atau faktor lain

Page 16: Lap. Daerah Tumbuh (i)

karena adanya kealahan pengukuran hasil pengamatan oleh praktikan karena alat

yang digunakan masih sangat sederhana.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertambahan

panjang terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal, dimana faktor internal itu

meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal meliputi suhu, cahaya, air,

nutrisi tanaman, dan temperatur.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Pertumbuhan dan Perkembangan. http://www.unjabisnis.blogspot.com. diakses tanggal 15 April 2011, pukul 20.13 WITA.

Anonim, 2009. Pertumbuhan Primer dan Pertumbuhan Sekunder. http://iptekdakhlan.blogspot.com/. diakses tanggal 15 April 2011, pukul 20.14 WITA.

Fahn, A., 1992. Anatomi Tumbuhan Edisi ke 3. UGM University, Yogyakarta. Garner, F. P., R. Brent Pearce, dan Roger L. Mitchell, 1991. Fisiologi Tanaman

Budidaya. Universitas Indonesia Press, Jakarta. Harjadi, S. Setyadi, 1979. Pengantar Agronomi. Garmedia, Jakarta.

Heddy, S., 1989. Biologi. CV Rajawali, Jakarta.

Salisbury, F.B. dan Cleon W. Ross, 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. ITB Press, Bandung.

Page 17: Lap. Daerah Tumbuh (i)

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa daerah tumbuh

pada akar dan batang dari kecambah Kacang Merah Phaseolus vulgaris terdapat

pada daerah meristem apikal. Pada batang daerah tumbuhnya terletak pada pucung

batang, sedangkan pada akar terletak pada ujung akar.

V.2 Saran

Sebaiknya untuk percobaan selanjutnya diharapkan agar asisten dapat

lebih memperhatikan praktikan dalam melakukan percobaan agar praktikan lebih

mengerti prosedur kerja dalam percobaan, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam

pengamatan.