Lap Akhir Penentuan Goldar

7
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1. Tabel Hasil Penentuan Golongan Darah No . Nama Penentuan Golongan Darah Rh 1 Ahmad Bastian.T O 2 Choiril Bariah AB 3 Fily Larasati B 4 Rahman Ismail AB 5 Rasti Puspha A.R O 6 Shella Aries .S AB 7 Wahdaniati .R O Universitas Sriwijaya

description

fds

Transcript of Lap Akhir Penentuan Goldar

Page 1: Lap Akhir Penentuan Goldar

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1. Tabel Hasil Penentuan Golongan Darah

No. NamaPenentuan

Golongan Darah Rh

1 Ahmad Bastian.T O

2 Choiril Bariah AB

3 Fily Larasati B

4 Rahman Ismail AB

5 Rasti Puspha A.R O

6 Shella Aries .S AB

7 Wahdaniati .R O

Universitas Sriwijaya

Page 2: Lap Akhir Penentuan Goldar

4.2 Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa tiap

praktikan memiliki golongan darah yang berbeda - beda. Menurut

Syaifudin (2009) bahwa golongan darah O, tidak mempunyai aglutinogen, karena

tidak bereaksi dengan serum anti A dan serum anti B. Golongan darah A

mempunyai aglutinogen A, mempunyai aglutinasi dengan aglutinin anti A (beta).

Golongan darah B mempunyai aglutinogen B, mempunyai aglutinasi dengan

serum atau aglutinin anati B (alfa). Sedangkan golongan darah AB mempunyai

aglutinogen A dan yang akan mengalami aglutinasi dengan kedua jenis serum.

Selain itu juga, pada praktikum ini kita juga dapat mengetahui tentang

antibodi. Antibodi adalah zat yang dihasilkan tubuh ketika antigen masuk ke

tubuh. Menurut Watson (2002) bahwa antibodi adalah suatu proten globulin yang

diproduksi oleh B-limfosit atau sel plasma, atau zat yang dihasilkan oleh tubuh

setelah dimasuki oleh suatu antigen. Dimana antibodi bersifat thermolabil dan

tidak tahan bila terkena sinar matahari, terdiri atas suatu zat yang menempel

gammaglobulin dan dapat direaksikan dengan antigen secara spesifik.

Berdasarkan praktikum dapat diketahui juga bahwa dalam transfusi darah

untuk saat ini yaitu hanya sesama golongan darah saja yang bisa mendonorkan

dan meresepien darah tersebut. Menurut Watson (2002) bahwa dalam transfusi

darah hanya golongan darah A dapat mendonorkan darahnya kepada seseorang

yang bergolongan darah A juga, golongan darah kepada golongan darah B, darah

O kepada golongan darah O dan golongan darah AB kepada golongan darah AB.

Dari praktikum juga kita dapat mengetahui tentang eritrositoblas fecalis

dimana ia merupakan penyakit dimana terdapat banyak eritroblast dan sedikit

eritrosit. Menurut Suryo (2006) bahwa apabila seorang perempuan Rh- dengan

Rh+ dan kemudian perempuan itu hamil, maka bayi akan berhesus Rh+. Jika ibu

itu hamil untuk pertama kali, maka anti Rh yang dibentuk masih sedikit sehingga

membahayakan kehidupan bayinya. Kemungkinan bayi pertama akan selamat

akan tetapi untuk anak selanjutnya kemungkinan akan mati dan penyakit ini

disebut eritroblastosis fecalis.

Berdasarkan praktikum juga kita dapat mengetahui apa yang dimaksud

dengan antigen atau aglutinogen. Antigen atau aglutinogen adalah zat asing yang

Universitas Sriwijaya

Page 3: Lap Akhir Penentuan Goldar

dihasilkan oleh tubuh yang akan menimbulkan respon atau disebut juga antigen.

Menurut Syaifudin (2009) bahwa aglutinogen dibagi menjadi dua macam yaitu

tipe A dan B terdapat pada permukaan eritrosit pada manusia. Karena antigen ini

diturunkan, seseorang kemungkinan tidak mempunyai salah satu dari antigen ini.

Beberapa daerah juga mengandung antibodi kuat yang secara spesifik bereaksi

dengan antigen tipe A atau B, dalam sel menyebabkan aglutinasi dan hemolisis

karena antigen tipe A dan B dalam sel membuat sel peka terhadap aglutinasi.

Transfusi darah adalah suatu proses pekerjaan memindahkan darah atau

pemberian darah dari orang yang sehat kepada orang yang sakit.

Menurut Pearce (2000) bahwa apabila darah dari golongan yang bertentangan

ditransfusikan akan mengakibatkan bahan dalam plasma yang bernama aglutinin

menggumpal dan juga terjadi hemolisis atau memecahnya sel darah merah.

Penentuan golongan darah dan tes tentang kecocokannya dilakukan sebelum

pemberian transfuse untuk meyakini keamanannya.

Transfusi darah berguna untuk memberikan darah kepada orang yang

sakitnya berat seperti kekurangan darah. Menurut Watson (2002) bahwa bila

seseorang kehilangan darah yang banyak harus diganti dengan darah atau bila

seseorang kekurangan darah harus ditambah dengan darah, agar organ-organ

tubuh berfungsi normal. Transfusi darah memiliki manfaat diantaranya untuk

menambah jumlah darah yang beredar dalam badan orang yang sakit, yang

darahnya berkurang karena sesuatu sebab misalnya operasi atau perdarahan

sewaktu melahirkan, kecelakaan dan menambah kemampuan darah dalam badan

si sakit untuk membawa zat asam atau O2.

Beradsarkan praktikum dapat diketahui bahwa sistem penggolangan darah

ada 3 macam yang harus diketahui diantaranya sistem ABO, Rhesus, MN.

Menurut Suryo (2006) bahwa golongan darah pada manusia itu hereditar

(keturunan) yang ditentukan pula oleh alel ganda. Sampai saat ini telah dikenal

cukup banyak sistem golongan darah. Namun ada 3 sistem penggolongan darah

yang penting untuk diketahui yaitu golongan darah menurut sistem ABO,

golongan darah sistem MNSs dan sistem golongan darah Rh.

Universitas Sriwijaya

Page 4: Lap Akhir Penentuan Goldar

BAB 5

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari tes yang telah dilakukan dapat diketahui golongan darah Puji Lestari yaitu

AB dengan rhesus . Sedangkan golongan darah Henita O dengan rhesus positif

2. Apabila darah dari golongan yang bertentangan ditransfusikan akan

mengakibatkan bahan dalam plasma yang bernama aglutinin menggumpal dan

juga terjadi hemolisis atau memecahnya sel darah merah

3. Eritroblastosis fecalis merupakan sebuah penyakit rusaknya eritrosit dan

terdapat sejumlah eritroblast atau sel darah merah yamg muda dan berinti

4. Dalam transfusi darah untuk saat ini hanya bisa dilakukan sesama golongan

darah saja yang bisa mendonorkan dan meresepien darah tersebut

5. Transfusi darah memiliki manfaat untuk menambah jumlah darah yang

beredar dalam badan orang yang sakit dan menambah kemampuan darah dalam

badan si sakit untuk membawa zat asam atau O2.

Universitas Sriwijaya

Page 5: Lap Akhir Penentuan Goldar

DAFTAR PUSTAKA

Melati, Emaria. 2011. Desain dan Pembuatan Alat Pendeteksi Gplongan Darah Menggunakan Mikrokontroler. Jurnal generik. Volume 6(2): 1-8 hlm.

Pearce, Evelyn. 2000. Anatomi dan Fisiologis untuk Paramedis. Jakarta. PT. Gramedia: v + 345 hlm.

Tarigan. 2011. Penentuan Golongan Darah. Medan. USU: xi + 47 hlm.

Suryo. 2006. Genetika. Yogyakarta. UGM Press. Xii +345 hlm.

Syaifudin. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika: xii + 411 hlm.

Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologis untuk Perawat. Jakarta. EGC: vii + 450 hlm.

Universitas Sriwijaya