Landasan Teori Dalam an Model Pengajaran
Transcript of Landasan Teori Dalam an Model Pengajaran
PENDAHULUAN
Kata pengantar
Agar para mahasiswa FKIP, khususnya D II PGSD Universitas Muhammdiyah
Makassar memperoleh wawasan dan cakrawala yang luas tentang pendidikan, mutlak
diperlukan banyak membaca. Untuk menjadikan masyarakat / mahasiswa menjadi
gemar membaca, perlu didukung bahan-bahan bacaan atau literatur / referensi yang
cukup terutama dari segi kuantitas.
Inilah salah satu munculnya makalah yang sangat sederhana ini. Disamping itu
juga dimaksudkan sebagai salah satu upaya agar para calon guru / pendidik terutama
calon guru yang sementara di persiapkan untuk terjung mengabadikan diri dari
pendidikan dasar, serta atas desakan yang sangat dibutuhkan oleh para mahasiswa
dilingkungan FKIP, maka penulis berupaya menyisikan sebuah waktu dan kesempatan
untuk membaca menyusun makala yang singkat ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk
itu teguran dan saran yang bersifat membangun dari segenap pembaca senantiasa di
nantikan untuk perbaikan selanjutnya. Mudah-mudahan ada manfaatnya atas kehadiran
makalah ini.
Makassar, januari 2009
Penyusun
1
LANDASAN TEORI DALAM PERKEMBANGAN MODEL PENGAJARAN
I. TEORI BELAJAR SOSIAL
Teri belajar sosial yaitu cara belajar meniru prilaku orang lain dan pengalkaman
vicarius,yaitu belajar dari keberhasilan dan kegagalan orang lain.Bandura menjelaska
teori inisebagain berikut:
1. Sebagian besar yang dialami oleh manusia tidak dibentuk dari konsekwensi
melainkan manusia itu belajar dari suatu model (contoh )
2. Sebagian besar orang belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat
tingkah laku orang lain.
Lebih lanjut bandura mengungkapkan bahwa:
“Belajar sangat menghasilkan waktu dan tenaga bahkan berbhaya jika manusia
neggantungkan diri sepenuhnya pada hasil kegiatannya sendiri.ini memebentuk
perhatian bahwa bagaimana sesungguhnya melakukan tingkah laku baru,dan
pada kesmpatan berikutnya.informsi yang telah dikodekan berfungsih sebagai
pemandu untuk tindakan,karna manusia dapat belajar dari model (Contoh )
Seperti yang dikembangakan oleh Hull,Bandura dan Walters juga menyatakan bahwa :
“ Kalau seseorang melihat suatu rangsang dan suatu model beraksi secara tertentu
terhadap rangsangan itu,maka dalam khyalan orang btersebut terjadi
serangkaian simbol – simbol yang menggambarkan dari tingka laku vbalas
tersebut”
Pengaruh tingka laku model pada tingka laku peniru menurut Bandura dan Walter ada
tiga macam, yaitu:
1. Efek modeling peniru melakukan tingkah laku melalui asosiasi dengan tingkah
laku model
2
2. Efek menghambat dan menghapus hambatan .yaitu tingkah laku yang tidak
sesuai dengan tingkalaku model dihapuskan hmbatanya sehingga timbul tingka
laku yang dapat menjadi nyata.
3. Efek kemudahan dimana tingkalau yang sudah pernah dipelajari peniru lebih
mudah muncul kembali dengan mengamati tingkalaku model.
Aplikasi dari teori ini adalah tercermin dari aplikasi model pengajaran langsung .
A. Fase perhatian
Fase pertama dalam belajar obeservasional (pemodelan) adalah memberikan
perhatian pada suatu model,misalnya seseorang memberikan perhatian pada model
yang menarik,populer,atau yang dikagumi.
B. Fase Retensi
Bertanggung jawab atas penkodean tingkalau model; dan penyimpsng kode –
kode itu dalam ingatan.yang dimaksud dengan pengkodean adalah proses pengubahan
pengalaman yang diamati menjadi kode memori,arti penting dalam fase ini adalah
bahwa sipengamat tidak aka dapat memeperoleh manfaat dari tingkah laku yang
diamati ketika model tidak hadir,kecualiu apabila tringlka loaku itu dikodedan disimpan
dalam ingatan untuk digunakan pada waktu kemudian.
C. Fase Produksi
Dalam fase ini bayangan atau kode – kode dalam memori membimbing
penampilan yang sebenarnhya dari tingka laku yang diamati fase produksi
mengisinkam model untuk melihat apakah komponen – komponen suatu urutan
rtingkah laku telah dikuasai oleh pengamat,untuk memstikan sikap positif terhadap
perkembangan baru
D. Fase motivasi
Fase motivasi merupakan fase terakhir dari proses belajar observasional,dimana
sipengamat akan meniru suatu model apabila mereka merasa bahwa dengan berbuat
seperti model mereka akan memperolah penguatan.dalam kelas fase motivasi yaitu
berupa pujian atau angka untuk penyusuaian dengan model. (guru).
3
II TEORI BELAJAR VYGOTSKY
Vygotski yakni bahwa pembelajaran terjadi apabila anak bekerja atau belajar
menangani tugas –tugas yang belum dipelajari namun tugas – tugas berada dalam
zone of proksimal development.zone of prokximal develotment.adalah perkembangan
sedikit di atas tingkat perkembangan seseorang saat ini.
Ada dua implikasai dari Vygotski dalam pembelajaran sains yaitu:
Pertama adalah dikehendakinya susunan kelas berbentuk pembelajaran
kooperatif antara siswa,sehingga siswa dapat berinteraksi disekitar tugas tugas yang
sulit dan saling memunculkan strategi – strategi pemecahan masalah yang efektif
dalam masing – masing zone of proksimal development mereka.
Kedua pendekatan Vygotski dalam pengajaran menekankan scaffolding,dengan
siswa semakin lama semakin bertanggung jawab terhadap pembelajaran sendiri.
Scaffolding adalah memberikan sejumlah besar bantuan kepada seorang anak selama
tahap – tahap awal pembelajaran dan kemudian anak tersebut mengambil alih tanggung
jawab semangkin besar wsegerah setelah ia dapat melakukannya
4
III. TEORI BELAJAR BRUNER
Jerome S.Bruner adalah serorang ahli psikologis kognitif. teori belajar Jerome
S.Bruner adalah model pengamatan yang dikembangkan berdasarkan pendapat kognitif
tentang pembelajaran konstruktivis.didalam discovery learning siswa didorong untuk
belajar sendiri secara mandiri.
Belajar penemuan (discovery learning) memiliki beberapa keuntungan yaitu:
1. pengatahuan yang diperoleh dengan belajar penemuan itu dapat bertahan lama
dalam ingatan atau lebih muda di ingat jika dibandingkan dengan pengatahuan yang
diperoleh dengan cara – cara lain
2. belajar pengatahuan dapat meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk
berpikir karena mereka harus menganalisis dan menipulasi informasi untuk
memecahkan masalah
3. belajar penemuam dapat membangkitkan keingintahuan siswa ,memotifasi sisa
untuk bekerja keras sampai mereka menemukan jawaban.
Bruner menyadari,bahwa belajar penemuan yang murni memerlukan waktu,oleh karna
itu,ia menyaranka agar penggunaan belajar penemuan itu hanya diterapka sampai
batas – batas tertentu,yaitu dengan pengarahannya pada struktur bidang studi.
Kegiatan belajar yang diciptakan guru sebagai mana tuntutan pendekatan
DAP (Develotmentally Appropriate Practice).hal utama yang penting dipahami calon
guru atau guru skolah dasar,adalah bahwa opendekatan pengajaran yang berirentasi
pada perkenbangan anak,merunjuk pada pemahaman yang mendalam (philosophy)
tentang pentingnya pengejawabahan pengetahuan mengenai perkembangan nanak
kedalam setiap keputusan pengembangan perogram dan praktek pengajaran.
Bruner mengetengahkan cara – cara yang khas bagi seorang guru dalam
mendorong terjadi proses bekajar bagi mereka,yaitu guru mengembangakan belajar
anak itu dengan menyediakan situasi nyata bagi terjadinya eksplorai yang aktif
5
di pihak anak. dimulai dari format atau bentuk – bentuk yang berada disekitar
kehidupan sang anak ,peranan dan kegiatan – kegiatan yang telah biasa di lakukan si
anak ituuntuk kemudian melangkah kehal melalui penggunaan bahasa yang lebih
kompleks.guru dapat mbdorong perkembangan anak dengan berperan sebagai
“scanffolder”,yaitu memahamim adanya batas –batasan perkembangan anak secara
termometer ( terbuka / blak – blakan ) dan memerlukan bantuan.untuk kemudian
memeberi bantuan tersebut secara tepat dan mmebiarkanya si anak tumbuh melewati
batas – batas perkembangannya sndiri.
Menurut Bruner,kegioatan mempunyai dua 2 komponen yaitu:
1. kegiatan pembentukan konsep,yaitu merupakan kegiatan pembentukan
kategori –kategori yang baru.
2. kegiatan pencapaian konsep, yaitu: dalam pencapaian konsep,ialah
tersedianyah instansi –instansi atau contoh – contoh yang ,menunjukan kesamaan –
ksamaan dalam beberapa hal dan perbedaan – perbedaan individu yang
berhadapdengan conto – contohtersebut harus menemukan swendiri atau
diberitahu,oleh guru apakah setiap unsur dari contoh itu menunjukan suatu konsep.
Mennurut Jerome S.Bruner penemunan melibatkan kegiatan mengordinisasikan
kembali materi pembelajaran yang telah dikuasai oleh seorang siswa.kegiatan ini
berguna bagi siswa tersebut untuk menemukan seatu ola atau “keteraturan “yang
bersifat umum terhadap situasi atau masalah baru yang sedang di hadapinya.
Jerome S.Bruner yakin bahwa dalam mempelajari mati –matika seoraanak perlu
secara langsung menggunakan bahan – bahan manipulatif .bahan manipulatif
meruipakan benda kongkrit yang dirancang khusus dan dapat di otak atik oleh siswa
dalam berusaha untuk memehami suatu konsep matika.adanya interaksi antara siswa
dengan lingkugan fisik ini akan memberikan kesemoatan beginya untuk melaksanakan
penemuan.
6
IV. TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME
Konstruktivisme adalah mereupakan suatu teori atau faham yang menyatakan
bahwa setiap pengatahuan atau kemampuan hanya bisa diperoleh atau dikuasai oleh
seorang apabila orang itu secara aktivf mengkonstrusi pengatahuan atau kemampuana
itu didalam pikiranya .dalam kaitan dngan pembelajaran di sekolah,guru perlu
mengupayakan agar proses pembntukan pengatahuan didalam diri siwa berlangsung
dengan sebaik – baiknya.
Menujrut faham Konstruktivisme,tugas guru adalah memfasilitasai agar proses
pembentukan pengatahuan pada diri tiap – tiap siswa terjadi secara optimal. sebagai
contoh jika seorang siswa membuat suatu kesalahan dalam mengajarkan sebuah
soal,sebaiknya guru tidak langsung memberitahukan dimana letak
kesalahannya.sebaiknya guru mengajukan beberapa ertyanyaan untuk menuntut siswa
menemukan sendiri letak kesalahan tersebut.
Pandangan belajar menurut Teori KONSTRUKTIVISME
Sala satu prinsip paling penting dari psiklogis pendidikan adalah guru tidak
dapat hanya semata –mata memberikan pengatahuan kepada siswa. siswa harus
membangun pengetahuan didalam bnaknya sendiri .guru dapat memebantu oroses
ini,dengan cara - cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna
dengan sangat relevn bagi siswa,dengan memebrikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan atau menerapkan sendiri ide- ide, dan dengan mengajak siswa agar
menyadari dan secara sadar menggunakan strategi – strategi mereka sendiri untuk
belajar. Hakikat dari teori Konstruktivis adalah ide bahwa siswa manjadikan informasi
itu miliknya sendiri.
Teori –teori belajar Konstruktivis,teori –teori yang menyatakan bahwa siswa itu
sendiriyang harus secara pribadimenemuka dan menerapkan informasi
kompleks,mengecek informasi baru dibandingkan dengan aturan lama dan
memeperbaiki aturan itu apabila tidak sesuai lagi.
7
TANYA JAWAB / HASIL DISKUSI
PERTANYAAN
KELOMPOK I
Bertanya : MARYAM
Teori bandura mengatakan bahwa ”belajar akan sangat menghasilkan waktu dan
tenaga dan bahkan berbahaya jika manusia menggantungkan diri sepenuhnya pada
hasil kegiatannya sendiri. Tolong jelaskan maksud teori bandura tersebut”?
Di Jawab : SUANARIAWATI
Maksudnya ialah: dalam melakukan kegiatan belajar seseorang
membutuhkan waktu dan tenaga dimana kita harus meluangkan waktu kita untuk
belajar dan berpikir utuk membuat hal hal yang baru dadalam belajar kita
membutuhkan arahan dan bimbingan dari seorang pembimbing atau guru.karna
jika menggantungkan diri sepenuhnya pada hasil kegiatan kita sendiri,belum tentu
apa yang kita kerjakan dan lakukan itu benar dan tepat menurut orang lain.
KELOMPOK II
Bertanya : Tidak ada pertanyaan
KELOMPOK III
Bertanya : ZULKIFLI
Tolong berikan contoh pengaruh tingkah laku model pada tingkah laku peniru
menurut bandura dan walter?
1. Efek modeling
2. Efek menghambat dan menghapus hambatan
Dijawab : ERNAWATI
1.Pengaruh efek modeling peniru melakukan tugas lalu melalui asosiasi
Siswa. siswa selaku peniru kerap kali melakukan dan mengikuti tingkah laku
yang dilakukan oleh gurunya sebagai pembimbing atau model dan guru harus
siapa sebagai mediator dalam segala situasi proses belajar mengajar sehingga
8
guru akan merupakan tokoh yang dilihat dan ditiru tingkah lakunya oleh anak –
anak .
2.pengaruh efek menghambat dan menghapus hambatan.tingkah laku yang tidak sesuai
dengan tingkah laku model,misalnya seorang siswa bertingkah laku yang tidak
sopan dan tidak disiplin ,dimana hal tersebut tidak seperti yang di contohkan
atau di ajarkan oleh gurunya maka guru tersebut berkewajiban untuk
memperingatkan dan mengarahkan siswa tersebut.
KELOMPOK IV
Bertanya : AMELIA DIAN LEESTARI
Dalam teori belajar vygostsky’ pembelajaran terjadi apabila anak bekerja atau
belajar menangani tugas tugas yang belum dipelajari dalam zone of proximal
development.jelaskan?
Di jawab : MUSTIKAYANTI / di tambahkan : ROSMINA
Bahwa seorang anak didik memiliki tingkat perkembangan yang lebih di
atas,dibanding tingkat perkembangan yang semestinya dalam pembelajaran,anak
tersebut mempunyai kemampuan dan potensi memahami pelajaran lebih
dibanding teman yang lainya,disini di tuntut berperang penting untuk dapat
memahami anak tersebut dengan memberikan dorongan dan bantuan secara tepat
sesuai dengan tujuan tujuan pengajaran.sehingga anak tersebut dapat tumbuh
melewati batas – batas perkembangannya sendiri.
KELOMPOK V
Bertanya : ZAMRIANI
Bagaimanakah implikasi utama vigotski dalam pembelajaran sains di SD?
Di jawab : ACHMAD ANSARUDDIN
Pertama dengan pembentukan kelas yang suasana pembelajaran kooperatif antara
sesama siswa berjalan dengan baik,maka apabila tugas yang diberikan secara
berkelompok dapat saling bekerja sama untuk menentukan pemecahan masalah
dengan berdiskusi atau berbagi tugas
9
Kedua pengajaraan yang menekankan SCAFFOLDING dengan
siswa terhadap tugas yang diberikan secara individu dan mencari
pemecahannya dengan berusaha sendiri untuk mengatasinya.hal ini akan
menimbulkan rasa tanggung jawab bahwa dia datang kesekolah untuk belajar demi
masa depannya kelak dikemudiaan hari.
KELOMPOK VI
Bertanya ; MARDIAH
Mengapa Jerome S Bruner dikatakaan seorang ahli Psikologi?
Dijawab : SAHARUDDIN
Karena Jerome S Bunner telah melakukan pengamatan daan penelitian terhadap
perkembangan anak yang telah disahkan dan diakui seluruh dunia
KELOMPOK VII
Bertanya :DEWI
Mengapa fase motivasi merupakan fase terakhir dari proses belajar mengajar?
Di jawab : ARIEF RAHMAN.S
Sebab melaalui tahap belajar kita selaku pembimbing akan mengetahui tingkat
pemahaman siswa melalui evaluasi dimana letak kekurangan dan kelemahan siswa
dalam menyerap dan memahami materi yang diberikan.motivasi berperan untuk
untuk menumbuhkan motivasi atau semangat belajar bagi anak didik baik dalam
meningkatkan maupun mempertahankan prestasi.
KESIMPULAN
10
Dengan selesainya Makalah ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua
terutama bagi diri saya sendiri, dan apabila ada kesalahan mohon dimaafkan,karna
sebagai manusia biasa yang tak lupuk dari kesalahan, kesempurnaan hanyalah milik
Allah SWT semata,Billahi pisabililhak pastabikul khaerat....assalamu alaikum
WR.WB..!!!
DAFTAR PUSTAKA
11
1. FKIP (2004/2005). Pendidikan IPA SD.D-II PGSD, FKIP Universitas
Muhammaddiayah makassar
2. Hj NURSYAMSIAH,SPd. Pendidika ilmu pengatahuan alam, 2007
12