Landasan Teori Dalam an Model Pengajaran

17
PENDAHULUAN Kata pengantar Agar para mahasiswa FKIP, khususnya D II PGSD Universitas Muhammdiyah Makassar memperoleh wawasan dan cakrawala yang luas tentang pendidikan, mutlak diperlukan banyak membaca. Untuk menjadikan masyarakat / mahasiswa menjadi gemar membaca, perlu didukung bahan-bahan bacaan atau literatur / referensi yang cukup terutama dari segi kuantitas. Inilah salah satu munculnya makalah yang sangat sederhana ini. Disamping itu juga dimaksudkan sebagai salah satu upaya agar para calon guru / pendidik terutama calon guru yang sementara di persiapkan untuk terjung mengabadikan diri dari pendidikan dasar, serta atas desakan yang sangat dibutuhkan oleh para mahasiswa dilingkungan FKIP, maka penulis berupaya menyisikan sebuah waktu dan kesempatan untuk membaca menyusun makala yang singkat ini. Penyusun menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu teguran dan saran yang bersifat membangun dari segenap pembaca senantiasa di nantikan 1

Transcript of Landasan Teori Dalam an Model Pengajaran

Page 1: Landasan Teori Dalam an Model Pengajaran

PENDAHULUAN

Kata pengantar

Agar para mahasiswa FKIP, khususnya D II PGSD Universitas Muhammdiyah

Makassar memperoleh wawasan dan cakrawala yang luas tentang pendidikan, mutlak

diperlukan banyak membaca. Untuk menjadikan masyarakat / mahasiswa menjadi

gemar membaca, perlu didukung bahan-bahan bacaan atau literatur / referensi yang

cukup terutama dari segi kuantitas.

Inilah salah satu munculnya makalah yang sangat sederhana ini. Disamping itu

juga dimaksudkan sebagai salah satu upaya agar para calon guru / pendidik terutama

calon guru yang sementara di persiapkan untuk terjung mengabadikan diri dari

pendidikan dasar, serta atas desakan yang sangat dibutuhkan oleh para mahasiswa

dilingkungan FKIP, maka penulis berupaya menyisikan sebuah waktu dan kesempatan

untuk membaca menyusun makala yang singkat ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk

itu teguran dan saran yang bersifat membangun dari segenap pembaca senantiasa di

nantikan untuk perbaikan selanjutnya. Mudah-mudahan ada manfaatnya atas kehadiran

makalah ini.

Makassar, januari 2009

Penyusun

1

Page 2: Landasan Teori Dalam an Model Pengajaran

LANDASAN TEORI DALAM PERKEMBANGAN MODEL PENGAJARAN

I. TEORI BELAJAR SOSIAL

Teri belajar sosial yaitu cara belajar meniru prilaku orang lain dan pengalkaman

vicarius,yaitu belajar dari keberhasilan dan kegagalan orang lain.Bandura menjelaska

teori inisebagain berikut:

1. Sebagian besar yang dialami oleh manusia tidak dibentuk dari konsekwensi

melainkan manusia itu belajar dari suatu model (contoh )

2. Sebagian besar orang belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat

tingkah laku orang lain.

Lebih lanjut bandura mengungkapkan bahwa:

“Belajar sangat menghasilkan waktu dan tenaga bahkan berbhaya jika manusia

neggantungkan diri sepenuhnya pada hasil kegiatannya sendiri.ini memebentuk

perhatian bahwa bagaimana sesungguhnya melakukan tingkah laku baru,dan

pada kesmpatan berikutnya.informsi yang telah dikodekan berfungsih sebagai

pemandu untuk tindakan,karna manusia dapat belajar dari model (Contoh )

Seperti yang dikembangakan oleh Hull,Bandura dan Walters juga menyatakan bahwa :

“ Kalau seseorang melihat suatu rangsang dan suatu model beraksi secara tertentu

terhadap rangsangan itu,maka dalam khyalan orang btersebut terjadi

serangkaian simbol – simbol yang menggambarkan dari tingka laku vbalas

tersebut”

Pengaruh tingka laku model pada tingka laku peniru menurut Bandura dan Walter ada

tiga macam, yaitu:

1. Efek modeling peniru melakukan tingkah laku melalui asosiasi dengan tingkah

laku model

2

Page 3: Landasan Teori Dalam an Model Pengajaran

2. Efek menghambat dan menghapus hambatan .yaitu tingkah laku yang tidak

sesuai dengan tingkalaku model dihapuskan hmbatanya sehingga timbul tingka

laku yang dapat menjadi nyata.

3. Efek kemudahan dimana tingkalau yang sudah pernah dipelajari peniru lebih

mudah muncul kembali dengan mengamati tingkalaku model.

Aplikasi dari teori ini adalah tercermin dari aplikasi model pengajaran langsung .

A. Fase perhatian

Fase pertama dalam belajar obeservasional (pemodelan) adalah memberikan

perhatian pada suatu model,misalnya seseorang memberikan perhatian pada model

yang menarik,populer,atau yang dikagumi.

B. Fase Retensi

Bertanggung jawab atas penkodean tingkalau model; dan penyimpsng kode –

kode itu dalam ingatan.yang dimaksud dengan pengkodean adalah proses pengubahan

pengalaman yang diamati menjadi kode memori,arti penting dalam fase ini adalah

bahwa sipengamat tidak aka dapat memeperoleh manfaat dari tingkah laku yang

diamati ketika model tidak hadir,kecualiu apabila tringlka loaku itu dikodedan disimpan

dalam ingatan untuk digunakan pada waktu kemudian.

C. Fase Produksi

Dalam fase ini bayangan atau kode – kode dalam memori membimbing

penampilan yang sebenarnhya dari tingka laku yang diamati fase produksi

mengisinkam model untuk melihat apakah komponen – komponen suatu urutan

rtingkah laku telah dikuasai oleh pengamat,untuk memstikan sikap positif terhadap

perkembangan baru

D. Fase motivasi

Fase motivasi merupakan fase terakhir dari proses belajar observasional,dimana

sipengamat akan meniru suatu model apabila mereka merasa bahwa dengan berbuat

seperti model mereka akan memperolah penguatan.dalam kelas fase motivasi yaitu

berupa pujian atau angka untuk penyusuaian dengan model. (guru).

3

Page 4: Landasan Teori Dalam an Model Pengajaran

II TEORI BELAJAR VYGOTSKY

Vygotski yakni bahwa pembelajaran terjadi apabila anak bekerja atau belajar

menangani tugas –tugas yang belum dipelajari namun tugas – tugas berada dalam

zone of proksimal development.zone of prokximal develotment.adalah perkembangan

sedikit di atas tingkat perkembangan seseorang saat ini.

Ada dua implikasai dari Vygotski dalam pembelajaran sains yaitu:

Pertama adalah dikehendakinya susunan kelas berbentuk pembelajaran

kooperatif antara siswa,sehingga siswa dapat berinteraksi disekitar tugas tugas yang

sulit dan saling memunculkan strategi – strategi pemecahan masalah yang efektif

dalam masing – masing zone of proksimal development mereka.

Kedua pendekatan Vygotski dalam pengajaran menekankan scaffolding,dengan

siswa semakin lama semakin bertanggung jawab terhadap pembelajaran sendiri.

Scaffolding adalah memberikan sejumlah besar bantuan kepada seorang anak selama

tahap – tahap awal pembelajaran dan kemudian anak tersebut mengambil alih tanggung

jawab semangkin besar wsegerah setelah ia dapat melakukannya

4

Page 5: Landasan Teori Dalam an Model Pengajaran

III. TEORI BELAJAR BRUNER

Jerome S.Bruner adalah serorang ahli psikologis kognitif. teori belajar Jerome

S.Bruner adalah model pengamatan yang dikembangkan berdasarkan pendapat kognitif

tentang pembelajaran konstruktivis.didalam discovery learning siswa didorong untuk

belajar sendiri secara mandiri.

Belajar penemuan (discovery learning) memiliki beberapa keuntungan yaitu:

1. pengatahuan yang diperoleh dengan belajar penemuan itu dapat bertahan lama

dalam ingatan atau lebih muda di ingat jika dibandingkan dengan pengatahuan yang

diperoleh dengan cara – cara lain

2. belajar pengatahuan dapat meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk

berpikir karena mereka harus menganalisis dan menipulasi informasi untuk

memecahkan masalah

3. belajar penemuam dapat membangkitkan keingintahuan siswa ,memotifasi sisa

untuk bekerja keras sampai mereka menemukan jawaban.

Bruner menyadari,bahwa belajar penemuan yang murni memerlukan waktu,oleh karna

itu,ia menyaranka agar penggunaan belajar penemuan itu hanya diterapka sampai

batas – batas tertentu,yaitu dengan pengarahannya pada struktur bidang studi.

Kegiatan belajar yang diciptakan guru sebagai mana tuntutan pendekatan

DAP (Develotmentally Appropriate Practice).hal utama yang penting dipahami calon

guru atau guru skolah dasar,adalah bahwa opendekatan pengajaran yang berirentasi

pada perkenbangan anak,merunjuk pada pemahaman yang mendalam (philosophy)

tentang pentingnya pengejawabahan pengetahuan mengenai perkembangan nanak

kedalam setiap keputusan pengembangan perogram dan praktek pengajaran.

Bruner mengetengahkan cara – cara yang khas bagi seorang guru dalam

mendorong terjadi proses bekajar bagi mereka,yaitu guru mengembangakan belajar

anak itu dengan menyediakan situasi nyata bagi terjadinya eksplorai yang aktif

5

Page 6: Landasan Teori Dalam an Model Pengajaran

di pihak anak. dimulai dari format atau bentuk – bentuk yang berada disekitar

kehidupan sang anak ,peranan dan kegiatan – kegiatan yang telah biasa di lakukan si

anak ituuntuk kemudian melangkah kehal melalui penggunaan bahasa yang lebih

kompleks.guru dapat mbdorong perkembangan anak dengan berperan sebagai

“scanffolder”,yaitu memahamim adanya batas –batasan perkembangan anak secara

termometer ( terbuka / blak – blakan ) dan memerlukan bantuan.untuk kemudian

memeberi bantuan tersebut secara tepat dan mmebiarkanya si anak tumbuh melewati

batas – batas perkembangannya sndiri.

Menurut Bruner,kegioatan mempunyai dua 2 komponen yaitu:

1. kegiatan pembentukan konsep,yaitu merupakan kegiatan pembentukan

kategori –kategori yang baru.

2. kegiatan pencapaian konsep, yaitu: dalam pencapaian konsep,ialah

tersedianyah instansi –instansi atau contoh – contoh yang ,menunjukan kesamaan –

ksamaan dalam beberapa hal dan perbedaan – perbedaan individu yang

berhadapdengan conto – contohtersebut harus menemukan swendiri atau

diberitahu,oleh guru apakah setiap unsur dari contoh itu menunjukan suatu konsep.

Mennurut Jerome S.Bruner penemunan melibatkan kegiatan mengordinisasikan

kembali materi pembelajaran yang telah dikuasai oleh seorang siswa.kegiatan ini

berguna bagi siswa tersebut untuk menemukan seatu ola atau “keteraturan “yang

bersifat umum terhadap situasi atau masalah baru yang sedang di hadapinya.

Jerome S.Bruner yakin bahwa dalam mempelajari mati –matika seoraanak perlu

secara langsung menggunakan bahan – bahan manipulatif .bahan manipulatif

meruipakan benda kongkrit yang dirancang khusus dan dapat di otak atik oleh siswa

dalam berusaha untuk memehami suatu konsep matika.adanya interaksi antara siswa

dengan lingkugan fisik ini akan memberikan kesemoatan beginya untuk melaksanakan

penemuan.

6

Page 7: Landasan Teori Dalam an Model Pengajaran

IV. TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

Konstruktivisme adalah mereupakan suatu teori atau faham yang menyatakan

bahwa setiap pengatahuan atau kemampuan hanya bisa diperoleh atau dikuasai oleh

seorang apabila orang itu secara aktivf mengkonstrusi pengatahuan atau kemampuana

itu didalam pikiranya .dalam kaitan dngan pembelajaran di sekolah,guru perlu

mengupayakan agar proses pembntukan pengatahuan didalam diri siwa berlangsung

dengan sebaik – baiknya.

Menujrut faham Konstruktivisme,tugas guru adalah memfasilitasai agar proses

pembentukan pengatahuan pada diri tiap – tiap siswa terjadi secara optimal. sebagai

contoh jika seorang siswa membuat suatu kesalahan dalam mengajarkan sebuah

soal,sebaiknya guru tidak langsung memberitahukan dimana letak

kesalahannya.sebaiknya guru mengajukan beberapa ertyanyaan untuk menuntut siswa

menemukan sendiri letak kesalahan tersebut.

Pandangan belajar menurut Teori KONSTRUKTIVISME

Sala satu prinsip paling penting dari psiklogis pendidikan adalah guru tidak

dapat hanya semata –mata memberikan pengatahuan kepada siswa. siswa harus

membangun pengetahuan didalam bnaknya sendiri .guru dapat memebantu oroses

ini,dengan cara - cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna

dengan sangat relevn bagi siswa,dengan memebrikan kesempatan kepada siswa untuk

menemukan atau menerapkan sendiri ide- ide, dan dengan mengajak siswa agar

menyadari dan secara sadar menggunakan strategi – strategi mereka sendiri untuk

belajar. Hakikat dari teori Konstruktivis adalah ide bahwa siswa manjadikan informasi

itu miliknya sendiri.

Teori –teori belajar Konstruktivis,teori –teori yang menyatakan bahwa siswa itu

sendiriyang harus secara pribadimenemuka dan menerapkan informasi

kompleks,mengecek informasi baru dibandingkan dengan aturan lama dan

memeperbaiki aturan itu apabila tidak sesuai lagi.

7

Page 8: Landasan Teori Dalam an Model Pengajaran

TANYA JAWAB / HASIL DISKUSI

PERTANYAAN

KELOMPOK I

Bertanya : MARYAM

Teori bandura mengatakan bahwa ”belajar akan sangat menghasilkan waktu dan

tenaga dan bahkan berbahaya jika manusia menggantungkan diri sepenuhnya pada

hasil kegiatannya sendiri. Tolong jelaskan maksud teori bandura tersebut”?

Di Jawab : SUANARIAWATI

Maksudnya ialah: dalam melakukan kegiatan belajar seseorang

membutuhkan waktu dan tenaga dimana kita harus meluangkan waktu kita untuk

belajar dan berpikir utuk membuat hal hal yang baru dadalam belajar kita

membutuhkan arahan dan bimbingan dari seorang pembimbing atau guru.karna

jika menggantungkan diri sepenuhnya pada hasil kegiatan kita sendiri,belum tentu

apa yang kita kerjakan dan lakukan itu benar dan tepat menurut orang lain.

KELOMPOK II

Bertanya : Tidak ada pertanyaan

KELOMPOK III

Bertanya : ZULKIFLI

Tolong berikan contoh pengaruh tingkah laku model pada tingkah laku peniru

menurut bandura dan walter?

1. Efek modeling

2. Efek menghambat dan menghapus hambatan

Dijawab : ERNAWATI

1.Pengaruh efek modeling peniru melakukan tugas lalu melalui asosiasi

Siswa. siswa selaku peniru kerap kali melakukan dan mengikuti tingkah laku

yang dilakukan oleh gurunya sebagai pembimbing atau model dan guru harus

siapa sebagai mediator dalam segala situasi proses belajar mengajar sehingga

8

Page 9: Landasan Teori Dalam an Model Pengajaran

guru akan merupakan tokoh yang dilihat dan ditiru tingkah lakunya oleh anak –

anak .

2.pengaruh efek menghambat dan menghapus hambatan.tingkah laku yang tidak sesuai

dengan tingkah laku model,misalnya seorang siswa bertingkah laku yang tidak

sopan dan tidak disiplin ,dimana hal tersebut tidak seperti yang di contohkan

atau di ajarkan oleh gurunya maka guru tersebut berkewajiban untuk

memperingatkan dan mengarahkan siswa tersebut.

KELOMPOK IV

Bertanya : AMELIA DIAN LEESTARI

Dalam teori belajar vygostsky’ pembelajaran terjadi apabila anak bekerja atau

belajar menangani tugas tugas yang belum dipelajari dalam zone of proximal

development.jelaskan?

Di jawab : MUSTIKAYANTI / di tambahkan : ROSMINA

Bahwa seorang anak didik memiliki tingkat perkembangan yang lebih di

atas,dibanding tingkat perkembangan yang semestinya dalam pembelajaran,anak

tersebut mempunyai kemampuan dan potensi memahami pelajaran lebih

dibanding teman yang lainya,disini di tuntut berperang penting untuk dapat

memahami anak tersebut dengan memberikan dorongan dan bantuan secara tepat

sesuai dengan tujuan tujuan pengajaran.sehingga anak tersebut dapat tumbuh

melewati batas – batas perkembangannya sendiri.

KELOMPOK V

Bertanya : ZAMRIANI

Bagaimanakah implikasi utama vigotski dalam pembelajaran sains di SD?

Di jawab : ACHMAD ANSARUDDIN

Pertama dengan pembentukan kelas yang suasana pembelajaran kooperatif antara

sesama siswa berjalan dengan baik,maka apabila tugas yang diberikan secara

berkelompok dapat saling bekerja sama untuk menentukan pemecahan masalah

dengan berdiskusi atau berbagi tugas

9

Page 10: Landasan Teori Dalam an Model Pengajaran

Kedua pengajaraan yang menekankan SCAFFOLDING dengan

siswa terhadap tugas yang diberikan secara individu dan mencari

pemecahannya dengan berusaha sendiri untuk mengatasinya.hal ini akan

menimbulkan rasa tanggung jawab bahwa dia datang kesekolah untuk belajar demi

masa depannya kelak dikemudiaan hari.

KELOMPOK VI

Bertanya ; MARDIAH

Mengapa Jerome S Bruner dikatakaan seorang ahli Psikologi?

Dijawab : SAHARUDDIN

Karena Jerome S Bunner telah melakukan pengamatan daan penelitian terhadap

perkembangan anak yang telah disahkan dan diakui seluruh dunia

KELOMPOK VII

Bertanya :DEWI

Mengapa fase motivasi merupakan fase terakhir dari proses belajar mengajar?

Di jawab : ARIEF RAHMAN.S

Sebab melaalui tahap belajar kita selaku pembimbing akan mengetahui tingkat

pemahaman siswa melalui evaluasi dimana letak kekurangan dan kelemahan siswa

dalam menyerap dan memahami materi yang diberikan.motivasi berperan untuk

untuk menumbuhkan motivasi atau semangat belajar bagi anak didik baik dalam

meningkatkan maupun mempertahankan prestasi.

KESIMPULAN

10

Page 11: Landasan Teori Dalam an Model Pengajaran

Dengan selesainya Makalah ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua

terutama bagi diri saya sendiri, dan apabila ada kesalahan mohon dimaafkan,karna

sebagai manusia biasa yang tak lupuk dari kesalahan, kesempurnaan hanyalah milik

Allah SWT semata,Billahi pisabililhak pastabikul khaerat....assalamu alaikum

WR.WB..!!!

DAFTAR PUSTAKA

11

Page 12: Landasan Teori Dalam an Model Pengajaran

1. FKIP (2004/2005). Pendidikan IPA SD.D-II PGSD, FKIP Universitas

Muhammaddiayah makassar

2. Hj NURSYAMSIAH,SPd. Pendidika ilmu pengatahuan alam, 2007

12