Landasan Pengembangan Metodologi Pembelajaran

17
Landasan Pengembangan Metodologi Pembelajaran PAI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting, karena dengan pendidikan maka akan terjadi interaksi (baik positif maupun negatif) antara pendidik dan peserta didik. Interaksi inilah yang kemudian akan membentuk pola pikir (kognitif), perasaan (afektif), dan tingkah laku (psikomotor) para pelaku pendidikan. Interaksi pendidikan yang dimaksud tidak hanya berlaku di lembaga pendidikan formal belaka, namun lebih daripada itu, interaksi pendidikan dapat terjadi pada lembaga nonformal (pondok pesantren, madrasah diniyyah, dan lain-lain), lingkungan keluarga (informal), dan lingkungan masyarakat (pendidikan luar sekolah). Adapun, makalah atau karya tulis ini akan membahas landasan pengembangan metodologi pembelajaran PAI, apa sebenarnya yang menjadi landasan pengembangan metodologi pembelajaran PAI akan penulis paparkan di makalah ini. . Oleh karena itu, karya tulis ini dimaksudkan untuk menyingkap dan membahas hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pondasi-pondasi perubahan dan perkembangan dengan judul makalah “landasan pengembangan metodologi pembelajaran PAI”. Makalah Ahmad Rosyidi. S.Pd.I & Elyza Shofyana 1

description

makalah Ahmad Rosyidi & Elyza shafyana

Transcript of Landasan Pengembangan Metodologi Pembelajaran

Page 1: Landasan Pengembangan Metodologi Pembelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting, karena dengan

pendidikan maka akan terjadi interaksi (baik positif maupun negatif) antara

pendidik dan peserta didik. Interaksi inilah yang kemudian akan membentuk

pola pikir (kognitif), perasaan (afektif), dan tingkah laku (psikomotor) para

pelaku pendidikan. Interaksi pendidikan yang dimaksud tidak hanya berlaku di

lembaga pendidikan formal belaka, namun lebih daripada itu, interaksi

pendidikan dapat terjadi pada lembaga nonformal (pondok pesantren, madrasah

diniyyah, dan lain-lain), lingkungan keluarga (informal), dan lingkungan

masyarakat (pendidikan luar sekolah).

Adapun, makalah atau karya tulis ini akan membahas landasan

pengembangan metodologi pembelajaran PAI, apa sebenarnya yang menjadi

landasan pengembangan metodologi pembelajaran PAI akan penulis paparkan

di makalah ini.

. Oleh karena itu, karya tulis ini dimaksudkan untuk menyingkap dan

membahas hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pondasi-pondasi

perubahan dan perkembangan dengan judul makalah “landasan pengembangan

metodologi pembelajaran PAI”.

Makalah Ahmad Rosyidi. S.Pd.I & Elyza Shofyana 1

Page 2: Landasan Pengembangan Metodologi Pembelajaran

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Bahasa

Kajian bahasa ini penulis kemukakan untuk mengantarkan persepsi atau pandangan tentang term-term yang akan penulis bahas, berikut kajiannya:

1. landasan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan1: lan·das n alas;

tumpuan. Kata landasan dengan beberapa turunan kata dan maknanya

penulis artikan sebagai alas, bantalan, dasar dan tumpuan atau sebagai

pondasi.

2. Pengembangan

Pengembangan atau mengembangkan berarti sebuah proses, cara dan

perbuatan mengembangkan, hal ini berarti bahwa awal mulanya sesuatu

(baca: kurikulum) itu sudah ada, kemudian dikembangkan/dilebarkan atau

diluaskan ketingkat yang lebih baik.

3. Pengertian Metodologi

Metodologi berasal dari bahasa Latin " Meta " dan " Hodos " meta artinya

jauh (melampaui), Hodos artinya jalan (cara). Metodologi adalah ilmu

mengenai cara-cara mencapai tujuan.2

4. Menurut Gagne dan Briggs (1979:3)

Instruction atau Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk

membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang

dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung

terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.3

5. Pedidikan Agama Islam

1 Alwi Hasan Dkk. Departement Pendidikan Nasional. Edisi III, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet. II. 2002. Hal: 6332 http://metodologipembelajaran.blogspot.com/3 http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/06/pengertian-pembelajaran/

Makalah Ahmad Rosyidi. S.Pd.I & Elyza Shofyana 2

Page 3: Landasan Pengembangan Metodologi Pembelajaran

Menurut Prof. Dr. Zakiah derajat menjelaskan pengertian pedidikan

agama Islam sebagai berikut Pendidikan agama Islam adalah usaha

berupa bimbingn an asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai

pendidikanya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam

serta menjadikanya sebagai pandangan hidup ( wai of life).4

B. Landasan Pengembangan Metodologi pembelajaran PAI

Berikut adalah landasan-landasan pengembangan Metodologi

pembelajaran PAI yang penulis kaji dari beberapa literature yang mencakup

landasan filosofis, psikologis, dan yuridis.

1. landasan filosofis

Terdapat banyak pendapat terkait dengan definisi filsafat ini,

diantaranya5:

a. Plato (427 SM – 347 SM), filsafat adalah pengetahuan tentang segala

yang ada (ilmu pengetahuan yang bermint mencapai kebenaran yang

asli)

b. Aristoteles (382 SM – 322 SM), Filsafat adalah ilmu pengetahuan

yang meliputi kebenaran, yang dalamnya terkadang ilmu-ilmu

metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika.

c. Al-Faraby (Wafat 950 M), filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang

alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.

d. Prof. Dr. Fuad Hasan, menyimpulkan: filsafat adalah suatu ihtiar

untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari

akarnya suatu, dari akarnyasuatu hal yang hendak dimasalahkan.

e. Hatta dan Langeveld berpendapat bahwa hakikat filsafat akan dapat

diketahui jika orang tersebut telah belajar filsafat itu sendiri6.

4 Abdul Rachman Shaleh, pendidikan agama & pembangunan watak bangsa (Jakarta. PT Raja Grafindo Persada, 2005) Hal 6

5 Drs. H. A. Musthofa. Filsafat Islam. Bandung: cv pstika setia. 2004 hal: 106 Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu mengurai ontology, epistimologi, dan aksiologi

pengetahuan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2009. Hal: 66

Makalah Ahmad Rosyidi. S.Pd.I & Elyza Shofyana 3

Page 4: Landasan Pengembangan Metodologi Pembelajaran

Terlepas dari beberapa definisi diatas, landasan filosofis dalam hal

pendidikan atau pengembangan kurikulum digunakan untuk menjawab

tentang hakikat pendidikan, tujuan pendidikan, siapa pendidik dan peserta

didik, apa dan bagaimana proses interaksi pendidikan dan lain-lain yang

merupakan pertanyaan-pertanyaan mendasar dan membutuhkan jawaban

yang mendasar pula. Beberapa pertanayaan ini tentunya tidak cukup

dijawab dengan akal saja, namun diperlukan kajian yang mendalam,

sehingga seseorang akan dikatakan berpikir secara filsafat mempunyai ciri-

ciri sebagai berikut7:

1) Berpikir radikal, berasal dari kata radix yang berarti akar, sehingga

seorang filusuf dituntut untuk berupaya menemukan radix pada

seluruh kenyataan

2) Mencari asas

3) Memburu kebenaran

4) Mencari kejelasan

5) Berpikir rasional artinya berpikir secara logis, sistematis dan kritis.

Adapun kajian filsafat dikategorikan menjadi tiga, yakni:

1) Metafisika yang membahas segala yang ada dalam alam ini

2) Epistimologi membahas kebenaran dan

3) Aksiologi membahas tentang nilai/value

Berbedanya pandangan filosofi seseorang maka akan berbeda pula

langkah atau strategi seseorang, hal ini-pun terjadi dalam dunia pendidikan

karena filsafat membahas segala permasalahan yang dihadapi manusia

termasuk masalah-masalah pendidikan yang sering disebut dengan filsafat

pendidikan8. Hal ini terjadi pada kurikulum pendidikan Islam (berbasis

7 Ali Maksum. Pengantar Filsafat dari masa klasik hingga postmodernisme. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2010. Hal:

8 Prof.Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum teori dan praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hal: 39

Makalah Ahmad Rosyidi. S.Pd.I & Elyza Shofyana 4

Page 5: Landasan Pengembangan Metodologi Pembelajaran

pondok pesantren) yang menempatkan kurikulum agama sebanyak 50-

70% dari kurikulum yang non agama/ilmu umum.

Landasan filosofis dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh

tiga aliran filsafat yaitu: (1) progresivisme, (2) konstruktivisme, dan (3)

humanisme.

a) Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu

ditekankan pada  pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah

kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan

pengalaman siswa.

b) Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa (direct

experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini,

pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia.

Manusia mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan

obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan

tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada anak,

tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa.

Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu

proses yang berkembang terus menerus. Keaktifan siswa yang

diwujudkan oleh rasa ingin tahunya sangat berperan dalam

perkembangan pengetahuannya.

c) Aliran humanisme melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya,

potensinya, dan motivasi yang dimilikinya.9

2. Landasan Psikologis

Psikologis diartikan10: ilmu yg berkaitan dng proses mental, baik

normal maupun abnormal dan pengaruhnya pd perilaku; ilmu pengetahuan

tentang gejala dan kegiatan jiwa;

9 http://tunas63.wordpress.com/2009/09/07/landasan-pembelajaran-tematik/10 Alwi Hasan Dkk. Departement Pendidikan Nasional. Edisi III, Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Cet. II. 2002.: Hal: 901

Makalah Ahmad Rosyidi. S.Pd.I & Elyza Shofyana 5

Page 6: Landasan Pengembangan Metodologi Pembelajaran

Perkembangan emosional dan psikologi peserta didik turut

berpengaruh terhadap pengembangan kurikulum. Hal ini bertolak karena

manusia satu dengan yang lainnya berbeda. Manusia sebagai makhluk yang

sempurna berbeda dengan makhluk yang lain seperti binatang dan tumbuh-

tumbuhan karena berkat kemampuan-keampuan psikologis.

Kondisi psikologis yang dimaksud adalah kondisi karakteristik psiko-

fisik seseorang sebagai individu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk

perilaku dalam interaksi dengan lingkungannya. Perilaku ini merupakan

manifestasi dari cirri-ciri kehidupan, baik yang tampak maupun yang tidak

tampak, prilaku psikomotor, afektif maupun kognitif11. Terdapat minimal dua

bidang psikologi yang mendasar dalam kurikulum yaitu psikologi

perkembangan dan psikologi belajar.

Psikologi perkembangan membahas perkembangan individu sejak

masa konsepsi, yaitu masa pertemuan spermatozoid dengan sel telur sampai

dengan dewasa12.

Terdapat beberapa pendapat para ahli terkait dengan klasifikasi

perkembangan manusia, diantaranya yang diungkapkan oleh Rousseau yang

mengklasifikasi perkembangan anak sebagai berikut: Masa bayi (infancy),

usia 0-2 tahun merupakan perkembangan fisik, 2-12 tahun masa

perkembangan sebagai manusia primitive, masa 12-15 tahun masa bertualang

yang ditandai dengan perkembangan intelektual dan kemampuan nalar yang

pesat, masa remaja usia 15-25 tahun masa hidup sebagai manusia yang

beradab, pertumbuhan seksual, social moral dan kata hati13.

Perkembangan remaja setidaknya meliputi beberapa hal sebagai

berikut14:

1) Perkembangan intelek

2) Perkembangan kreativitas

3) Perkembangan emosi

11 Op, Cid Prof.Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. Hal: 4512 Ibid.Hal: 4613 Op, Cid Prof.Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. Hal: 4914 Prof. Dr. Muhammad Ali dan Prof. Dr. Muhammad Asrori. Psikologi perkembangan peserta didik. Jakarta: PT. Busmi Aksara. 2010. Hal: 8

Makalah Ahmad Rosyidi. S.Pd.I & Elyza Shofyana 6

Page 7: Landasan Pengembangan Metodologi Pembelajaran

4) Perkembangan bakat khusus

5) Perkembangan hubungan sosial

6) Perkembangan kemandirian

7) Perkembangan bahasa

8) Perkembangan nilai, moral dan sikap

Adapun psikologi belajar, merupakan studi tentang bagaimana

individu belajar, secara sederhana belajar dapat diartikan sebagai perubahan

tingkah laku yang terjadi melalui pengalaman15. Terdapat beberapa teori

belajar, diantaranya16:

1) Teori disiplin mental theistic yang berasal dari psikologi daya,

menurut teori ini seorang anak memiliki daya untuk mengingat,

mengamati, berpikir memecahkan masalah. Kalau daya tersebut

dilatih maka anak didik akan mudah untuk memecahkan masalah.

2) Teori disiplin mental humanistic bersumber pada psikologi huanistik

klasik dari Plato dan Aristotetles, hamper sama dengan teori disiplin

mental theistic, perbedaannya hanya terdapat pada penekanan bagian-

bagian, latihan bagian atau aspek tertentu saja.

3) Teori naturalism atau natural unfoldment atau self actualization yang

berpangkal pada psikologi naturalism romantic.

4) Teori belajar apersepsi atau herbartisme, bersumber pada psikologi

strukturalisme, pencetusnya bernama herbart, menurut teori ini belajar

adalah untuk membentuk apersepsi.

Masih terdapat beberapa teori belajar yang lain, diantaranya

behaviorisme, teori kognitif dan lain-lain.

Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan

isi/materi pembelajaran tematik yang diberikan kepada siswa agar tingkat

keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.

15 Op, Cid Prof.Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. Hal: 5216 Ibid hal: 53-56

Makalah Ahmad Rosyidi. S.Pd.I & Elyza Shofyana 7

Page 8: Landasan Pengembangan Metodologi Pembelajaran

Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana

isi/materi pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada siswa dan

bagaimana pula siswa harus mempelajarinya.

3. Landasan yuridis

Landasan yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak  memperoleh

pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan

tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9). UU No.

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa setiap

peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan

pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya (Bab V Pasal 1-

b).

Landasan yuridis pendidikan Indonesia adalah  seperangkat konsep

peraturan perundang-undangan yang menjadi titik tolak  system pendidikan

Indonesia, yang menurut  Undang-Undang  Dasar 1945 meliputi, Undang-

Undang Dasar Republik Indonesia, Ketetapan MPR, Undang-Undang

Peraturan Pemerintah  pengganti undang-undang, peraturan pemerintah,

Keputusan Presiden, peraturan pelaksanaan lainnya, seperti peraturan

Menteri, Instruksi Menteri, dan lain-lain.

Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau

titik tolak. Sementara itu kata hukum dapat dipandang sebagai aturan baku

yang patut ditaati. Landasan hukum pendidikan dapat diartikan peraturan

baku sebagai tempat berpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-

kegiatan pendidikan. Beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur

pendidikan antara lain :

1. Undang-Undang Dasar 1945 terutama pasal 31

2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional 

Makalah Ahmad Rosyidi. S.Pd.I & Elyza Shofyana 8

Page 9: Landasan Pengembangan Metodologi Pembelajaran

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

5. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

6. PP Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan

7. PP Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru

8. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan

Pendidikan Dasar dan  Menengah.

9. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi

Lulusan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

10. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaaan

Permendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006.

11. Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan

Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan

Permendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006.

12. Kepmendiknas Nomor 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan

Komite Sekolah.17

17 http://himcyoo.wordpress.com/2011/12/01/landasan-yuridis-pendidikan/

Makalah Ahmad Rosyidi. S.Pd.I & Elyza Shofyana 9

Page 10: Landasan Pengembangan Metodologi Pembelajaran

BAB III

PENUTUP

Yang menjadi landasan pengembangan metodologi pembelajaran

pendidikan agama Islam adalah sebagai berikut:

a. landasan filosofis

Landasan filosofis dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh tiga

aliran filsafat yaitu: (1) progresivisme, (2) konstruktivisme, dan (3)

humanisme.

b. lansasan psikologis

c. landasan yuridis

Makalah Ahmad Rosyidi. S.Pd.I & Elyza Shofyana 10

Page 11: Landasan Pengembangan Metodologi Pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rachman Shaleh, pendidikan agama & pembangunan watak bangsa

(Jakarta. PT Raja Grafindo Persada, 2005)

Ali Maksum. Pengantar Filsafat dari masa klasik hingga postmodernisme.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2010.

Alwi Hasan Dkk. Departement Pendidikan Nasional. Edisi III, Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Cet. II. 2002.:

Drs. H. A. Musthofa. Filsafat Islam. Bandung: cv pstika setia. 2004

Prof. Dr. Muhammad Ali dan Prof. Dr. Muhammad Asrori. Psikologi

perkembangan peserta didik. Jakarta: PT. Busmi Aksara.

Prof.Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum teori dan

praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu mengurai ontology, epistimologi, dan

aksiologi pengetahuan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2009.

http://metodologipembelajaran.blogspot.com/

http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/06/pengertian-pembelajaran/

http://tunas63.wordpress.com/2009/09/07/landasan-pembelajaran-tematik/

http://himcyoo.wordpress.com/2011/12/01/landasan-yuridis-pendidikan/

Makalah Ahmad Rosyidi. S.Pd.I & Elyza Shofyana 11