Metodologi Pengembangan PL.doc

38
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA- D3) MODUL I PENGENALAN METODOLOGI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Tujuan : 1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian dari metodologi pengembangan perangkat lunak. 2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami salah satu metodologi dan perangkat lunak yang dipakai, yaitu RUP (Rational Unified Process). Teori : Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi adalah kesatuan, metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin ilmu lainnya. Sehingga pengertian dari metodologi pengembangan perangkat lunak adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi dengan menggunakan suatu perangkat lunak tertentu. Dalam mengembangkan suatu sistem informasi tersebut, perlu digunakan suatu metodologi dan perangkat lunak yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan tersebut. Salah satu metodologi dan perangkat lunak yang dipakai adalah RUP (Rational Unified Process), yang dikeluarkan oleh Rational Software. RUP adalah sebuah perangkat lunak untuk proses pembangunan sistem. RUP juga dapat membuat atau menciptakan suatu metodologi Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta 1

Transcript of Metodologi Pengembangan PL.doc

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

MODUL I

PENGENALAN METODOLOGI

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

Tujuan :

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian dari

metodologi pengembangan perangkat lunak.

2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami salah satu metodologi

dan perangkat lunak yang dipakai, yaitu RUP (Rational Unified Process).

Teori :

Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik untuk

mengerjakan sesuatu. Metodologi adalah kesatuan, metode-metode,

prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-

postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin ilmu

lainnya.

Sehingga pengertian dari metodologi pengembangan perangkat lunak adalah

metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan

dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu

sistem informasi dengan menggunakan suatu perangkat lunak tertentu.

Dalam mengembangkan suatu sistem informasi tersebut, perlu digunakan

suatu metodologi dan perangkat lunak yang dapat digunakan sebagai

pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan

tersebut. Salah satu metodologi dan perangkat lunak yang dipakai adalah

RUP (Rational Unified Process), yang dikeluarkan oleh Rational Software.

RUP adalah sebuah perangkat lunak untuk proses pembangunan sistem.

RUP juga dapat membuat atau menciptakan suatu metodologi yang dapat

dilakukan berulang-ulang untuk menghasilkan mutu atau kualitas yang

tinggi.

Langkah-langkah RUP adalah :

1. Permulaan (Inception)

2. Pengembangan (Elaboration)

3. Pembangunan (Construction)

4. Transisi (Transition)

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

1

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

Untuk membuat integrasi baru dalam bahasa pemodelan antar tool dan

proses dalam RUP ini dibuatlah UML (Unified Modeling Language).

UML adalah sebuah bahasa untuk menentukan, memvisualisasi, membangun

dan mendokumentasikan artifacts (bagian dari informasi yang digunakan

atau dihasilkan oleh proses pembuatan perangkat lunak, artifact tersebut

dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari sistem perangkat

lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak

lainnya [HAN98].

Selain itu, UML adalah bahasa pemodelan yang menggunakan konsep

orientasi object. UML dibuat oleh Grady Booch , James Rumbaugh , dan Ivar

Jacobson di bawah bendera Rational Software Corp [HAN98]. UML

menyediakan notasi-notasi yang membantu memodelkan sistem dari

berbagai perspektif. UML tidak hanya digunakan dalam pemodelan perangkat

lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.

UML juga merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti

sukses dalam memodelkan sistem yang besar dan kompleks.

Tujuan Penggunaan UML :

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual ekspresif

untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan

dimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa

pemrograman dan proses rekayasa.

3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Bagian-bagian dari UML

Bagian-bagian utama dari UML adalah view, diagram, model element,

dan general mechanism.

a. View

View digunakan untuk melihat sistem yang dimodelkan dari beberapa

aspek yang berbeda. View bukan melihat grafik, tapi merupakan suatu

abstraksi yang berisi sejumlah diagram. Beberapa jenis view dalam UML

antara lain: use case view, logical view, component view, concurrency view,

dan deployment view.

Use case view

Use-case view membantu untuk memahami dan menggunakan

sistem yang dimodelkan. View melihat bagaimana actor dan use-case

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

2

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

berinteraksi. Terdapat beberapa diagram yang digunakan dalam use-case

view, yaitu : use-case diagram, sequence diagram, collaboration diagram,

dan activity diagram.

Logical view

Logical view mengarah pada persyaratan (requirements) fungsional

sistem. View ini melihat pada kelas-kelas dan hubungan antar kelas-kelas

tersebut. Diagram dalam view ini adalah : class diagram, sequence

diagram, collaboration diagram, dan statechart diagram.

Component view

Component view mengarah pada pengaturan perangkat lunak. View

ini mengandung informasi mengenai komponen-komponen perangkat

lunak, komponen tereksekusi (executable), dan library untuk sistem yang

dimodelkan. Hanya ada satu jenis diagram yang ada di component view

ini, yaitu component diagram.

Concurrency view

Concurrency view membagi sistem ke dalam proses dan prosesor.

View ini digambarkan dalam diagram dinamis (state, sequence,

collaboration, dan activity diagrams) dan diagram implementasi

(component dan deployment diagrams) serta digunakan untuk

pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).

Deployment view

Deployment view memperlihatkan pemetaan setiap proses ke dalam

perangkat keras. View ini paling bermanfaat ketika akan membuat model

sistem yang diterapkan dalam lingkungan arsitektur yang terdistribusi

dan menerapkan aplikasi dan server pada lokasi yang berbeda. View ini

hanya memiliki satu diagram, yaitu deployment diagram.

b. Diagram

Diagram berbentuk grafik yang menunjukkan simbol elemen model

yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem.

Sebuah diagram merupakan bagian dari suatu view tertentu dan ketika

digambarkan biasanya dialokasikan untuk view tertentu. Adapun jenis

diagram antara lain :

Use Case Diagram

Menggambarkan sejumlah external actors dan hubungannya ke

use case yang diberikan oleh sistem. Use case adalah deskripsi fungsi

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

3

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

yang disediakan oleh sistem dalam bentuk teks sebagai dokumentasi

dari use case symbol namun dapat juga dilakukan dalam activity

diagrams. Use case digambarkan hanya yang dilihat dari luar oleh actor

(keadaan lingkungan sistem yang dilihat user) dan bukan bagaimana

fungsi yang ada di dalam sistem.

Class Diagram

Menggambarkan struktur statis class di dalam sistem. Class

merepresentasikan sesuatu yang ditangani oleh sistem. Class dapat

berhubungan dengan yang lain melalui berbagai cara : associated

(terhubung satu sama lain), dependent (satu class

tergantung/menggunakan class yang lain), specialed (satu class

merupakan spesialisasi dari class lainnya), atau package (grup bersama

sebagai satu unit). Sebuah sistem biasanya mempunyai beberapa class

diagram.

Sequence Diagram

Menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object.

Kegunaanya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara

object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik

tertentu dalam eksekusi sistem.

Collaboration Diagram

Menggambarkan kolaborasi dinamis seperti sequence diagrams.

Dalam menunjukkan pertukaran pesan, collaboration diagrams

menggambarkan object dan hubungannya (mengacu ke konteks). Jika

penekannya pada waktu atau urutan kejadian gunakan sequence

diagrams, tapi jika penekanannya pada konteks gunakan collaboration

diagram.

Activity Diagram

Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas dan digunakan

untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi

sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case

atau interaksi.

Statechart Diagram

Menggambarkan semua state (kondisi) yang dimiliki oleh suatu

object dari suatu class dan keadaan yang menyebabkan state berubah.

Kejadian dapat berupa object lain yang mengirim pesan. State class

tidak digambarkan untuk semua class, hanya yang mempunyai sejumlah

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

4

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

state yang terdefinisi dengan baik dan kondisi class berubah oleh state

yang berbeda. Statechart diagram khususnya digunakan untuk

memodelkan tarap-tarap diskrit dari sebuah siklus hidup objek,

sedangkan activity diagram paling cocok digunakan untuk memodelkan

urutan aktivitas dalam suatu proses.

Component Diagram

Menggambarkan struktur fisik kode dari komponen. Komponen

dapat berupa source code, komponen biner, atau executable

component. Sebuah komponen berisi informasi tentang logic class atau

class yang diimplementasikan sehingga membuat pemetaan dari logical

view ke component view.

Deployment Diagram

Menggambarkan arsitektur fisik dari perangkat keras dan

perangkat lunak sistem, menunjukkan hubungan komputer dengan

perangkat (nodes) satu sama lain dan jenis hubungannya. Di dalam

nodes, executeable component dan object yang dialokasikan untuk

memperlihatkan unit perangkat lunak yang dieksekusi oleh node

tertentu dan ketergantungan komponen.

Untuk praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak modul yang

pertama ini, aplikasi dari UML dibuat menggunakan perangkat lunak

(software) yang dinamakan DIA Diagram.

Langkah-langkah untuk membuka perangkat lunak (software) DIA adalah

sebagai berikut :

1. Dari Start, klik Program, Programming, cari program DIA, klik DIA.

Maka akan tampil sebagai berikut :

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

5

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

2. Setelah itu, dari menu Assorted, cari UML, seperti dibawah ini :

3. Jika UML sudah diketemukan, maka kita akan bisa mengaplikasikan

View, diagram, package, relasi dan lain-lain bagian dari UML dari

program DIA ini.

Contoh dibawah ini adalah Aplikasi dari USE CASE DIAGRAM :

Komponen-komponen yang terdapat didalam Use Case Diagram adalah

:

a. Actor

Pada dasarnya actor bukanlah bagian dari use case diagram, namun

untuk dapat terciptanya suatu use case diagram diperlukan

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

6

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

beberapa actor. Actor tersebut mempresentasikan seseorang atau

sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan

sistem. Actor digambarkan dengan stick man.. Actor dapat

digambarkan secara umum atau spesifik, dimana untuk

membedakannya kita dapat menggunakan relationship. Notasi UML

untuk actor adalah :

Cara membuat actor pada DIA :

Pada tulisan UML, klik gambar ., ganti tulisan Actor menjadi

nasabah.

b. Use Case

Use case merupakan bentuk fungsionalitas dari suatu sistem.

Use case juga merupakan dialog antara actor dan sistem.

Cara menentukan use case pada sistem:

Pola perilaku perangkat lunak aplikasi

Gambaran tugas dari sebuah actor

Sistem atau benda yang memberikan sesuatu yang bernilai

kepada actor

Apa yang dikerjakan oleh suatu perangkat lunak

Notasi UML untuk Use Case adalah :

Membuat Use Case pada DIA adalah :

klik gambar , sesuaikan dengan format gambar, dan buat

tulisan. (dari menu Tools, klik Text).

c. Relasi dalam Use Case

Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram :

- Association, menghubungkan link antar elemen.

- Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan) artinya

sebuah elemen merupakan spesialisasi dari elemen lain.

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

7

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

- Dependency, elemen bergantung dalam beberapa cara

pada elemen lain.

- Aggregation, merupakan bentuk asosiasi, dimana elemen

dapat berisi elemen lain.

Tipe relasi/stereotype antara lain:

- <<include>> yaitu perilaku yang harus terpenuhi agar

sebuah event dapat terjadi, pada kondisi ini use case

menjadi bagian dari use case lainnya.

- <<extends>> yaitu perilaku yang hanya berjalan pada

kondisi tertentu, misal : jam alarm.

- <<communicates>> biasanya ditambahkan untuk asosiasi

yang menunjukkan asosiasinya yaitu communicates

association.

Cara untuk membuat relasi dalam Use Case pada DIA adalah :

Klik gambar , sesuaikan.

Maka, jika semua itu sudah dikerjakan, didapatkan gambar seperti

di bawah ini :

Use Case Diagram

Tugas :

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

8

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

1. Praktekkan cara membuka DIA Diagram seperti langkah-langkah di

atas (contoh dari Use Case Diagram ) !

2. Buatlah contoh dari Use Case Diagram untuk aplikasi yang lain

(minimal 2 buah dan khususnya yang berhubungan dengan

akuntansi) !

MODUL II

CLASS DIAGRAM

Tujuan :

3. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami pengertian dari

Class Diagram.

4. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami penggunaan dari

Class Diagram.

Teori :

CLASS DIAGRAM

Seperti sudah dikatakan didepan, bahwa Class Diagram membantu

dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe

diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram juga memperlihatkan

hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas didalam model

desain (logical view) dari suatu sistem.

Selama proses menganalisa, class diagram memperlihatkan aturan-

aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem.

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

9

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

Sedangkan selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap

struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat.

Class diagram juga merupakan fondasi untuk component diagram dan

deployment diagram. Dalam sebuah model mungkin terdapat beberapa

diagram kelas dengan spesifikasi tersendiri.

Setiap class mempunyai operasi dan attribut. Operasi adalah tugas yang

dikerjakan oleh kelas tersebut, sedangkan atribut digunakan untuk

menyimpan informasi. Nama atribut menggunakan kata benda yang bisa

dengan jelas merepresentasikan informasi yang disimpan di dalamnya.

Dalam Panduan Praktikum yang ke dua ini menggunakan Rational Rose

2000 Enterprise Edition sebagai bahasa pemrogramannya.

Praktek untuk membuat Class Diagram :

1. Dari menu Start, klik Programs, pilih Programming, pilih Rational

Rose 2000 Enterprise Edition, maka akan muncul seperti berikut

ini :

2. Klik Rational Unified Process dari menu yang tampil, lalu klik OK.

3. Dari menu yang terdapat di sebelah kanan, terdapat tulisan Logical

View, pilih New, klik Class Diagram.

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

10

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

4. Setelah muncul nama, maka ganti dengan nama mod2, seperti pada

gambar berikut ini :

5. Dari menu Tools, pilih Create, pilih Class, kemudian drag di layar

sesuai dengan kebutuhan (sesuai dengan class yang dibutuhkan).

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

11

NamaClass

Diagram

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

6. Menentukan operasi dan atribut dari kelas tersebut adalah :

- Pilih New Attribute, jika menginginkan atribut baru,

- Pilih New Operation, jika menginginkan operasi baru.

Tugas :

3. Praktekkan cara membuat Class Diagram seperti petunjuk di atas

untuk membuat gambar seperti berikut (Masukkan juga operasi dan

atribut dari masing-masing kelas tersebut) :

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

12

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

2. Buatlah contoh dari Class Diagram untuk aplikasi yang lain (minimal

2 buah dan khususnya yang berhubungan dengan akuntansi) !

MODUL III

SEQUENCE DIAGRAM

Tujuan :

5. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami pengertian dari

Sequence Diagram.

6. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami penggunaan dari

Sequence Diagram.

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

13

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

Teori :

SEQUENCY DIAGRAM

Sequency Diagram menjelaskan secara detail tentang urutan proses

yang dilakukan dalam system untuk mencapai tujuan dari use case : interaksi

yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi,

dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.

Pembuatan sequence diagram merupakan aktivitas yang paling kritikal

dari proses desain, karena artifak inilah yang menjadi pedoman dalam proses

pemrograman nantinya dan berisi aliran kontrol dari program. Oleh karena

itu, berharga untuk meluangkan waktu lebih lama di pembuatan sequence

diagram ini untuk menghasilkan sequency diagram yang terdesain dengan

baik.

Sequency diagram biasanya tersusun dari elemen obyek, interaction

dan message. Interaction menghubungkan 2 obyek dengan pesannya.

Diagram ini menjelaskan aspek dinamis dari system yang sedang dibangun.

Di dalam Sequency Diagram, terdapat pelaku (actor), boundary class,

control class, dan entity class.

- Boundary Class adalah kelas yang memodelkan interaksi antara

satu atau lebih actor dengan system. Boundary memodelkan bagian

dari system yang bergantung pada pihak lain disekitarnya dan

merupakan pembatas system dengan dunia luar.

- Control Class digunakan untuk memodelkan “perilaku mengatur”,

khusus untuk satu atau beberapa use-case saja.

- Entity Class memodelkan informasi yang harus disimpan oleh

system. Entity Class memperlihatkan struktur data dari suatu

system.

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

14

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

Adapun notasi dari actor, boundary class, control class dan entity class

adalah sebagai berikut :

Praktek membuat Sequency Diagram adalah sebagai berikut :

1. Praktek sama dengan cara (No.1) yang terdapat pada panduan

praktikum yang kedua.

2. Praktek sama dengan cara (No.2) yang terdapat pada panduan

praktikum yang kedua.

3. Dari menu yang terdapat di sebelah kanan, terdapat tulisan Logical

View, pilih New, klik Sequency Diagram.

4. Setelah muncul nama, maka ganti dengan nama mod3, seperti pada

gambar berikut ini :

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

15

NamaSequency Diagram

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

5. Gambarkan actor dan kelas yang terlibat ke dalam sequency diagram.

6. Urutkan sebagai berikut : Actor – obyek dari boundary class – obyek

dari control class – obyek entity class.

7. Ubah dari tipe kelas analisa menjadi kelas desain.

8. Ikuti urutan seperti dalam use case spesification dan mulai identifikasi

operasi yang diperlukan untuk mengeksekusi suatu baris aktivitas

dalam use case spesification.

9. Dari masing-masing operasi tersebut, identifikasi informasi apa saja

yang perlu dipindahkan dari actor ke boundary class ke control class

hingga ke entity class dan informasi apa yang harus dikembalikan dari

entity class ke boundary class, control class atau ke actor.

Untuk satu use case bisa dibuat beberapa sequency diagram, karena satu

use case biasanya terdiri dari beberapa aktivitas yang dilakukan dan

masing-masing aktivitas ini bisa direpresentasikan dalam satu sequency

diagram.

Tombol-tombol yang terdapat dalam sequency diagram adalah sebagai

berikut :

Tugas :

4. Praktekkan cara membuat Sequency Diagram seperti petunjuk di

atas untuk membuat gambar-gambar seperti berikut (Masukkan juga

operasi yang diperlukan dalam sequency diagram) :

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

16

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

2. Buatlah contoh dari Sequency Diagram untuk aplikasi yang lain

(minimal 2 buah dan khususnya yang berhubungan dengan

akuntansi) !

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

17

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

MODUL IV

COLLABORATION DIAGRAM

Tujuan :

7. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami pengertian dari

Collaboration Diagram.

8. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami penggunaan dari

Collaboration Diagram.

Teori :

COLLABORATION DIAGRAM

Collaboration Diagram melihat pada interaksi dan hubungan terstruktur

antarobjek. Tipe diagram ini menekankan pada hubungan (relationship)

antarobjek, sedangkan sequency diagram menekankan pada urutan

kejadian.

Dalam satu collaboration diagram terdapat beberapa object, link, dan

message. Collaboration diagram digunakan sebagai alat untuk

menggambarkan interaksi yang mengungkapkan keputusan mengenai

perilaku system.

Cara mempraktekkan collaboration diagram adalah :

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

18

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

- Tekan tombol F5 pada keyboard Anda, ketika membuka sequency

diagram (pada modul 3), maka rational rose akan membuka sebuah

collaboration diagram, yang berkenaan dengan sequency diagram.

- Dalam collaboration diagram tersebut, akan disusun lagi semua objek

dan message dalam sequence diagram, untuk menampilkan secara

lebih baik interaksi antarobjek. Penomoran pada message menandakan

urutan kejadian berdasarkan waktu dari satu objek ke objek lainnya.

Tombol-tombol yang terdapat dalam collaboration diagram adalah sebagai

berikut :

Collaboration diagram yang pertama adalah sebagai berikut :

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

19

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

Sedangkan Collaboration diagram yang kedua adalah sebagai berikut :

Tugas :

5. Praktekkan cara membuat Collaboration Diagram seperti petunjuk di

atas untuk membuat gambar-gambar seperti di atas !

6. Buatlah contoh dari Collaboration Diagram untuk aplikasi yang lain

(minimal 2 buah dan khususnya yang berhubungan dengan

akuntansi) !

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

20

ObjectMessage Link

Object MessageLink

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

MODUL V

ACTIVITY DIAGRAM

Tujuan :

9. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami pengertian dari

Activity Diagram.

10. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami penggunaan

dari Activity Diagram.

Teori :

ACTIVITY DIAGRAM

Activity Diagram memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses

bisnis dan urutan aktivitas dalam suatu proses. Diagram ini sangat mirip

dengan sebuah flowchart karena dapat memodelkan sebuah alur kerja dari

satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari satu aktivitas ke dalam keadaan

sesaat (state).

Seringkali bermanfaat jika akan membuat sebuah activity diagram

terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu

memahami proses secara keseluruhan.

Activity diagram juga sangat berguna ketika akan menggambarkan

perilaku paralel atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use

case berinteraksi.

Cara membuat activity diagram adalah sebagai berikut :

7. Dari menu Start, klik Programs, pilih Programming, pilih Rational

Rose 2000 Enterprise Edition.

8. Klik Rational Unified Process dari menu yang tampil, lalu klik OK.

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

21

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

9. Dari menu yang terdapat di sebelah kanan, terdapat tulisan Use Case

View, pilih New, klik Activity Diagram.

10. Setelah muncul nama, maka ganti dengan nama mod5, seperti

pada gambar berikut ini :

11. Dari menu Tools, pilih Create, pilih Swimlane, kemudian drag

di layar sesuai dengan kebutuhan (sesuai dengan swimlane yang

dibutuhkan).

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

22

NamaActivity Diagram

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

12. Tombol-tombol yang lain, seperti swimlane juga dapat diklik dari

gambar :

Tugas :

7. Praktekkan cara membuat Activity Diagram seperti petunjuk di atas

untuk membuat gambar seperti berikut :

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

23

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

2. Buatlah contoh dari Activity Diagram untuk aplikasi yang lain

(minimal 2 buah dan khususnya yang berhubungan dengan

akuntansi) !

MODUL VI

STATECHART DIAGRAM

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

24

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

Tujuan :

11. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami pengertian

dari Statechart Diagram.

12. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami penggunaan

dari Statechart Diagram.

Teori :

STATECHART DIAGRAM

Statechart Diagram digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis

satu kelas atau objek. Statechart diagram memperlihatkan urutan keadaan

sesaat (state) yang dilalui sebuah objek, kejadian yang menyebabkan sebuah

transisi dari satu state atau aktivitas kepada yang lainnya, dan aksi yang

menyebabkan perubahan satu state atau aktivitas.

Statechart diagram khususnya digunakan untuk memodelkan taraf-

taraf diskrit dari sebuah siklus hidup objek, sedangkan activity diagram

digunakan untuk memodelkan urutan aktivitas dalam suatu proses.

Cara membuat statechart diagram adalah sebagai berikut :

13. Dari menu Start, klik Programs, pilih Programming, pilih Rational

Rose 2000 Enterprise Edition.

14. Klik Rational Unified Process dari menu yang tampil, lalu klik OK.

15. Dari menu yang terdapat di sebelah kanan, terdapat tulisan Logical

View, pilih New, klik Statechart Diagram.

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

25

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

16. Setelah muncul nama, maka ganti dengan nama mod6, seperti

pada gambar berikut ini :

17. Dari tombol-tombol yang terdapat pada statechart diagram, drag

di layar sesuai dengan kebutuhan. Tombol-tombol tersebut adalah

sebagai berikut :

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

26

NamaStatechart Diagram

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

Tugas :

8. Praktekkan cara membuat Statechart Diagram seperti petunjuk di

atas untuk membuat gambar seperti berikut :

2. Buatlah contoh dari Statechart Diagram untuk aplikasi yang lain

(minimal 2 buah dan khususnya yang berhubungan dengan

akuntansi) !

MODUL VII

COMPONENT DIAGRAM

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

27

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

Tujuan :

13. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami pengertian

dari Component Diagram.

14. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami penggunaan

dari Component Diagram.

Teori :

COMPONENT DIAGRAM

Component Diagram menggambarkan alokasi semua kelas dan objek

ke dalam komponen-komponen dalam desain fisik system software. Diagram

ini memperlihatkan pengaturan dan kebergantungan antara komponen-

komponen software, seperti source code, binary code, dan komponen

tereksekusi (executable components). Sebuah komponen berisi informasi

tentang logic class atau class yang diimplementasikan sehingga membuat

pemetaan dari logical view ke component view.

Component diagram dapat dibuat satu atau lebih untuk

menggambarkan komponen dan paket, atau menerangkan isi dari tiap-tiap

paket komponen.

Cara membuat component diagram adalah sebagai berikut :

18. Dari menu Start, klik Programs, pilih Programming, pilih Rational

Rose 2000 Enterprise Edition.

19. Klik Rational Unified Process dari menu yang tampil, lalu klik OK.

20. Dari menu yang terdapat di sebelah kanan, terdapat tulisan

Component View, pilih New, klik Component Diagram.

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

28

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

21. Setelah muncul nama, maka ganti dengan nama mod7, seperti

pada gambar berikut ini :

22. Dari tombol-tombol yang terdapat pada component diagram,

drag di layar sesuai dengan kebutuhan. Tombol-tombol tersebut adalah

sebagai berikut :

Tugas :

9. Praktekkan cara membuat Component Diagram seperti petunjuk di

atas untuk membuat gambar seperti berikut :

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

29

NamaComponent

Diagram

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

2. Buatlah contoh dari Component Diagram untuk aplikasi yang lain

(minimal 2 buah dan khususnya yang berhubungan dengan

akuntansi) !

MODUL VIII

DEPLOYMENT DIAGRAM

Tujuan :

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

30

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

15. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami pengertian

dari Deployment Diagram.

16. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami penggunaan

dari Deployment Diagram.

Teori :

DEPLOYMENT DIAGRAM

Deployment Diagram memperlihatakan pemetaan software kepada

hardware. Setiap model hanya memiliki satu deployment diagram.

Deployment diagram menggambarkan arsitektur fisik dari perangkat

keras dan perangkat lunak sistem, menunjukkan hubungan komputer dengan

perangkat (nodes) satu sama lain dan jenis hubungannya. Di dalam nodes,

executeable component dan object yang dialokasikan untuk memperlihatkan

unit perangkat lunak yang dieksekusi oleh node tertentu dan ketergantungan

komponen.

Cara membuat deployment diagram adalah sebagai berikut :

23. Dari menu Start, klik Programs, pilih Programming, pilih Rational

Rose 2000 Enterprise Edition.

24. Klik Rational Unified Process dari menu yang tampil, lalu klik OK.

25. Dari menu yang terdapat di sebelah kanan, terdapat tulisan

Deployment View,

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

31

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

26. Dari tombol-tombol yang terdapat pada deployment diagram,

drag di layar sesuai dengan kebutuhan. Tombol-tombol tersebut adalah

sebagai berikut :

Tugas :

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

32

NamaDeployment

Diagram

Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)

10. Praktekkan cara membuat Deployment Diagram seperti

petunjuk di atas untuk membuat gambar seperti berikut :

2. Buatlah contoh dari Deployment Diagram untuk aplikasi yang lain

(minimal 2 buah dan khususnya yang berhubungan dengan

akuntansi) !

Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta

33