Lampiran Surat No : 503/EQ.S/IX/2015, tanggal 12 September ... Penilikan VLK... · Identitas LV-LK...
Transcript of Lampiran Surat No : 503/EQ.S/IX/2015, tanggal 12 September ... Penilikan VLK... · Identitas LV-LK...
Lampiran Surat No : 503/EQ.S/IX/2015, tanggal 12 September 2015
PENGUMUMAN HASIL RE-SERTIFIKASI VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)
DI PT INJAKAYU TERPADU KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT
Identitas LV-LK :
I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA
Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja
Kabupaten Bogor 16710
Telp. : (0251) 7550722
Fax. : (0251) 7550724
Email : [email protected]
Website : www.equalityindonesia.com
Identitas Auditee :
II. Nama IUT : PT INJAKAYU TERPADU
Nomor SK IUT : 65/T/Industri/2001 tanggal 14 Februari 2001; Addendum
No. 37/32/IP/III/PMDN/2012 tanggal 6 September 2012;
Addendum No. 04/32/IP/III/PMDN/2013 tanggal 15
Januari 2013
Kapasitas Produksi : 386.000 M³/Tahun
Jenis Usaha : Industri Kayu Lapis, Veneer, dan Sejenisnya
Alamat
:
Jl. Raya Tlajung Udik No. 100 Desa Tlajung Udik RT
03/012 Kec. Gunung Putri, Kab. Bogor, Prov. Jawa Barat.
III. Waktu Pelaksanaan : 13 s.d. 15 Agustus 2015
IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU MENDAPAT
PREDIKAT LULUS, SEHINGGA PT INJAKAYU TERPADU
PROVINSI JAWA BARAT BERHAK MENDAPATKAN KEMBALI
SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK).
Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 12 September 2015
PT. EQUALITY INDONESIA
Ucep Sucitra, A.Md
Manager Sub. Div S-LK Industri
Halaman 1 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor : 027.1/EQI-KEP.Cert/IX/2015
TENTANG
PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (RE-SERTIFIKASI)
PADA PEMEGANG IUI PT INJAKAYU TERPADU
DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT
SK IUI NOMOR : 65/T/INDUSTRI/2001 TANGGAL 14 FEBRUARI 2001; ADDENDUM
NOMOR : 37/32/IP/III/PMDN/2012 TANGGAL 6 SEPTEMBER 2012; ADDENDUM
NOMOR : 04/32/IP/III/PMDN/2013 TANGGAL 15 JANUARI 2013
KAPASITAS 386.000 M³/TAHUN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang :
a. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada PT
Injakayu Terpadu Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 073/EQI-F090 tanggal 1
September 2015;
b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor 072/EQI-F037 tanggal 1 September 2015 dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 027.4/EQI-F039 tanggal 27 September
2015 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;
c. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator
Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 027.4 tanggal 27 September 2015
menunjukkan telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas
Kayu (LK);
d. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2014, PT Injakayu Terpadu telah memenuhi syarat untuk diberikan
Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK).
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;
4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik
Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;
5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga
Sertifikasi Produk;
6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-
2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Certification Systems;
Halaman 2 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga
Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;
9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen
(Guidelines for Auditing Management Systems);
10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.30/Menhut-II/2012 tanggal 20 Juli 2012
tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;
11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.41/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014
tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Alam;
12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014
tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri;
13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009
tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan
Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;
14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi
Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan
Tanda V-Legal;
16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem
Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;
17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013
tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas
Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;
18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan
Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE
dalam kerangka Indonesia National Single Window;
19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24
Desember 2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;
20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;
21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu dan perubahannya;
22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-
IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai
Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General
requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku
sampai dengan 17 Agustus 2015 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui
Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011
Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 Tanggal 5 Nopember 2012 tentang
Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga
Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP
& VI);
23. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013
tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem
Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;
24. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang
Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);
Halaman 3 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
25. Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas
Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Memperhatikan :
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 012.2/EQI-F065/VI/2015 tanggal 19 Juni 2015
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (RE-SERTIFIKASI) PADA PEMEGANG IUI PT
INJAKAYU TERPADU DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT SK IUI NOMOR :
65/T/INDUSTRI/2001 TANGGAL 14 FEBRUARI 2001; ADDENDUM NOMOR :
37/32/IP/III/PMDN/2012 TANGGAL 6 SEPTEMBER 2012; ADDENDUM NOMOR :
04/32/IP/III/PMDN/2013 TANGGAL 15 JANUARI 2013 KAPASITAS 386.000 M³/TAHUN.
PERTAMA : PT Injakayu Terpadu dinyatakan “LULUS” dan berhak mendapatkan kembali
Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) dengan Nomor : 018.4/EQC-VLK/IX/2015.
Dengan Re-Sertifikasi ini maka Sertifikat LK Nomor : 018.3/EQC-
VLK/XI/2014 dinyatakan tidak berlaku lagi.
KEDUA : Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 05 September 2015 sampai dengan
tanggal 04 September 2018 selama PT Injakayu Terpadu (Pemegang
Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur
Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29
Desember 2014.
KETIGA : Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY
Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan
publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi
sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.
KEEMPAT : Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan
atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan
hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat
melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan
hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.
KELIMA : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia
apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan
nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau
manajemen Pemegang Sertifikat.
KEENAM : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut
terhadap kondisi sebagaimana Diktum KELIMA melalui Penilikan
(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).
KETUJUH : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan
dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
KEDELAPAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;
dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai
kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:
a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja
Pemegang Sertifikat;
b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi
lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;
c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana
diktum KELIMA;
Halaman 4 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap
pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KESEMBILAN : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia
dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan
sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEPULUH : Sertifikat dapat dicabut apabila :
a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran
Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau
menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;
c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut.
d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEBELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 5 September 2015
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Direktur Utama PT Injakayu Terpadu, di Bogor;
2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, u.p. Direktur Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Hutan di Jakarta;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, u.p. Kepala Bagian
Program dan Pelaporan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 14
(1) Identitas LVLK
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia
b. Nomor
Akreditasi
: LVLK-006-IDN
c. Alamat : JL Sukaraja No 72 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor-
16710
d. Nomor Telepon
Nomor Faks
:
:
:
0251-7550722, 7157103
0251-7550724
e. Direktur : Ir. Agustri Warsono
f. Standar : P.5/VI-BPPHH/2014, P.95/Menhut-II/2014
g. Tim Audit : 1. Artha Aryesta, S.Hut (Lead Auditor)
2. Agung Tofani ( Auditor )
h. Tim Pengambil
Keputusan
: 1. Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)
2. Rita Sugiarti, S.Hut (Peninjau)
(2) Identitas Auditee
a. Nama Pemegang
Izin/ Hak
Pengelolaan
:
PT. Injakayu Terpadu
b. Nomor &
Tanggal SK
: 24/32/IU-PL/PMDN/2013
tanggal 12 November 2013,
c. Kapasitas : 1. Plywood kapasitas 60.000 M3.
2. Barecore kapasitas 80.000 M3
3. Blockboard kapasitas 80.000 M3.
d. Alamat kantor : Jl Raya Gunung Putri, Desa Tlajung Udik RT 03/ RW 12. Kec.
Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
e. Nomor telepon
Nomor Fax
:
:
:
f. Pengurus
Direktur Utama
Komisaris
:
:
Radius Muntu
Ivo Sutandi
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 14
(3) Ringkasan Tahapan
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Konsultasi Publik (bila
dibutuhkan)
Tidakada -
Pertemuan Pembukaan
Tanggal 13 Agustus
2015, di ruang rapat
PT. Injakayu Terpadu,
Bogor
Pertemuan dilaksanakan di Ruang
Meeting Kantor PT. Injakayu Terpadu ;
perkenalan anggota Tim Audit,
menyampaikan tujuan dan ruang
lingkup verifikasi, menyampaikan
jadwal/rencana kerja verifikasi,
menyampaikan metodologi dan
prosedur verifikasi, menyampaikan
ketidaksesuaian pada verifikasi, serta
menkonfirmasikan waktu, tempat, dan
peserta pertemuan penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri dengan
pembuatan BAP.
Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan
Tanggal 13 - 15 Agustus
2015
Kantor di ruang rapat
PT. Injakayu Terpadu
Observasi di Gudang
bahan baku, Pabrik
Pengolahan dan Gudang
barang jadi
Tim Audit menghimpun, mempelajari
data dan dokumen dan menggunakan
kriteria dan indikator pada Lampiran
2.5 Peraturan Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Nomor P.14/VI-
BPPHH/2014.
Untuk menguji kebenaran data, tim
Audit melakukan pengamatan,
pencatatan, uji petik menggunakan
kriteria dan indikator pada Lampiran
2.5 Peraturan Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Nomor P.14/VI-
BPPHH/2014.
Pertemuan Penutupan
Tanggal 15 Agustus
2015, di ruang rapat
PT. Injakayu Terpadu
Menyampaikan ucapan terima kasih
kepada PT. Injakayu Terpadu atas
kerjasamanya selama verifikasi.
Menyampaikan daftar periksa VLK
Pertemuan penutupan diakhiri dengan
pembuatan BAP
Pengambilan Keputusan
Tanggal , 5 September
2015, di Ruang Meeting
PT EQUALITY Indonesia.
Rapat pengambilan keputusan meninjau
dokumen verifikasi yang diajukan untuk
menjamin bahwa verifikasi dilakukan
secara efektif dan efisien sesuai dengan
ketentuan PT EQUALITY Indonesia.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 14
(4) Resume Hasil Penilaian :
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk
(a) Industri pengolahan dan
(b) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah
Indikator 1.1.1:
Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah
Verifier a
Akte pendirian perusahaan dan
perubahan terakhir
MEMENUHI
Akta Pendirian Perusahaan
Akta Pendirian Auditee akte pendirian Nomor : 46, tanggal
20 Juli 1988, yang di keluarkan oleh Notaris E. Sianipar,
S.H
Akta Perubahan Terakhir
Akta perubahan terakhir PT INJAKAYU TERPADU mengenai
Pernyataan Keputusan Rapat PT INJAKYU TERPADU yang
dikeluarkan oleh Notaris/PPAT Ny. Judy Sentana, SH.,.M.H
No. 42 tanggal 25 Oktober 2012, Akta perubahan terakhir
ini telah mendapatkan pengesahan dari KemeKumHam
dengan Nomor AHU-AH.01.10-41095, tanggal 21
November 2012, disahkan dan ditanda tangani oleh an
Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik
Indonesia Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum
(DR.Aidir Amin Daud, SH., MH., DFM./NIP. 19581120
198810 1 001).
Verifier.b.
Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) atau Izin Perdagangan
yang tercantum dalam izin
industri
MEMENUHI
Auditee telah memiliki dokumen Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) yang dikeluarkan oleh Badan
Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Bogor dengan
Nomor : 510.41/018.P/02926/BPT/2014 tanggal 13
Oktober 2014, dengan nama Penanggung Jawab Radius
Muntu sekaligus sebagai Direktur Utama. SIUP auditee
sesuai dengan ruang lingkup kegiatan usahanya. Masa
berlaku SIUP sampai dengan tanggal 19 Oktober 2019,
Verifier.c.
Izin HO (izin gangguan lingkungan
sekitar industri) MEMENUHI
Auditee telah mempunyai dokumen Izin Gangguan (HO)
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bogor Nomor :
566.71.P/004/00723/BPT/ 2013 tanggal 25 November
2013 Tentang Pemberian Daftar Ulang Izin Gangguan
(HO), Masa berlaku sampai dengan tanggal 16 November
2016 dan sesuai dengan ruang lingkup usaha.
Verifier.d.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) MEMENUHI
PT INJAKAYU TERPADU memiliki Tanda Daftar Perusahaan
(TDP) terbaru dengan Nomor : 10.20.1.16.04556, masa
berlaku sampai dengan 19 Oktober 2019 dan sesuai
dengan ruang lingkup kegiatan usahanya.
Verifier.e.
Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP)
MEMENUHI
Auditee telah memiliki dokumen Perpajakan yang sesuai
peraturan meliputi :
NPWP : 01.464.797.8-431.000
Terdaftar : 4 Februari 2013.
SPPKP Nomor : PEM-00064/WPJ.22/KP.0703/2013.
Atas Nama PT INJAKAYU TERPADU, Klasifikasi Lapangan
Usaha (KLU) 16213-Industri Panel Kayu Lainnya, tanggal
02 Januari 2013.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 14
Keterangan data di SPPKP sesuai dengan data NPWP.
Verifier.f.
AMDAL/ Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL)– Upaya
Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan Lingkungan
MEMENUHI
PT INJAKAYU TERPADU telah menyusun buku Dokumen
(UKL) dan (UPL) pada bulan Juni 2013 dan telah
mendapat pengesahan berupa Surat Rekomendasi Nomor
: 660.1/2.264/DAM-BLH/2013 bulan Januari 2013 yang
diterbitkan oleh Kepala badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Bogor. Auditee telah membuat Laporan
Pelaksanaan UKL-UPL Semester II Tahun 2014 telah
disusun pada bulan Juli – Desember 2014 serta telah
dilaporkan kepada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Bogor, dibuktikan dengan tanda terima dari kantor BLH
Kabupaten Bogor tanggal 15 Januari 2015.
Dan Laporan Pelaksanaan UKL-UPL Semester I Tahun
2015 telah disusun pada bulan Januari – Juni 2015 serta
telah dilaporkan kepada Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Bogor, dibuktikan dengan tanda terima dari
kantor BLH Kabupaten Bogor tanggal 8 Agustus 2015.
Verifier g.
Izin Uaha Industri (IUI) atau Izin
Usaha Tetap (IUT) atau Tanda
Daftar Industri (TDI)
MEMENUHI
PT INJAKAYU TERPADU adalah pemegang Izin Usaha
Industri berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Nomor : 24/32/IU-
PL/PMDN/2013, Tentang Izin Perluasan Penanaman
Modal Dalam Negeri. , tanggal 12 November 2013,
dengan kapasitas yaitu :
1. Plywood kapasitas 60.000 M3.
2. Barecore kapasitas 80.000 M3
3. Blockboard kapasitas 80.000 M3.
Verifier.h.
Rencana Pemenuhan Bahan
Baku Industri (RPBBI) untuk
Industri Primer Hasil Hutan
(IPHH).
- Auditee adalah industri lanjutan dengan demikian tidak
terdapat Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri
(RPBBI), sehingga verifier ini diverifikasi tetapi tidak
diterapkan.
Indikator.1.1.2
Eksportir produk kayu adalah
eksportir yang memiliki izin sah,
berupa eksportir produsen
Verifier
Berstatus Eksportir Terdaftar
Produk Industri Kehutanan
(ETPIK).
MEMENUHI
PT INJAKAYU TERPADU memiliki Pengakuan Sebagai
Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK) dari
Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri untuk Kayu
Olahan dan Panel Kayu dengan Nomor : 02.ET-
01.14.2710 tanggal 6 November 2014.
Seusai dengan verifier 3.2.1.a, produk yang dieskpor oleh
auditee adalah jenis kayu olahan berupa barecore yang
sesuai dengan data dan informasi yang tercantum dalam
dokumen ETPIK.
K.1.2
Importir kayu dan produk kayu
Indikator 1.2.1
Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah.
Verifier
Dokumen pengakuan /pengenal
sebagai importir
MEMENUHI
PT INJAKAYU TERPADU telah memiliki Surat Pengenal
Importir – Produsen Nomor : 100102022-P dari Dinas
Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat,
Ditetapkan di Bandung, Pada Tanggal 18 Juni 2013.
Masa berlaku API selama Importir masih menjalankan
kegiatan usahanya dan wajib melakukan registrasi setiap
5 (lima) tahun sekali.
PT INJAKAYU TERPADU telah memiliki Nomor Identitas
Kepabeanan (NIK) 05.010907 dikeluarkan oleh
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai ditetapkan di Jakarta tanggal 09
Juli 2013.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 14
Indikator 1.2.1
Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence)
Verifier1.2.1
Panduan/ pedoman/prosedur
pelaksanaan dan bukti
pelaksanaan sistem uji tuntas
(due diligence)
-
Ketentuan mengenai prosedur due diligence belum
diberlakukan, sehingga verifier ini diverifikasi tetapi tidak
diterapkan.
Kriteria.1.3
Unit Usaha dalam bentuk kelompok
Indikator 1.3.1
Kelompok Memiliki akte notaris Pembentukan kelompok atau Dokumen pembentukan kelompok
Verifier 1.3.1
Akte notaris pembentukan
kelompok atau dokumen
pembentukan kelompok
-
Auditee bukan unit usaha dalam bentuk kelompok,
dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Kriteria K2.1.
Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya.
Indikator 2.1.1
Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah.
Verifier a.
Kontrak suplai bahan baku
dan/atau dokumen jual beli
MEMENUHI
Bahan Baku yang diterima oleh auditee berupa kayu
gergajian, Vener (Face, Back, Core) dan Barecore. Dalam
pemenuhan bahan baku untuk proses produksi dalam
periode Agustus 2014 sampai Juli 2015, Auditee
melakukan pembelian bahan baku secara eceran. Proses
pembelian diawali dengan pembuatan PO (puchase Order)
yang menjelaskan ketentuan pemasok ketika menjual
kayu ke Auditee meliputi ukuran, grade, harga bahan
baku Sawn Timber, waktu pengiriman dan proses
pembayarannya.
Dari seluruh pembelian bahan baku baik kayu sawn
timber, Veneer core dan barecore untuk periode tersebut
di atas telah dilengkapi dengan dokumen Purchase Order
yang dilengkapi dengan bukti bank keluar sebagai sahnya
jual beli bahan baku pembayaran atas pembelian bahan
baku tersebut dibayar dengan cara transfer melalui bank
tertentu sesuai rekening pemilik kayu.
Verifier b.
Berita Acara Pemeriksaan yang
ditandatangani oleh petugas
kehutanan yang berwenang
untuk penerimaan kayu bulat
dari hutan negara, dilengkapi
dengan dokumen angkutan
hasil hutan yang sah.
-
Bahan baku yang diterima oleh auditee bukan berupa
kayu bulat, dengan demikian verifier tersebut diverifikasi
tetapi tidak diterapkan.
Verifier c.
Berita acara serah terima kayu
dan/atau bukti serah terima kayu
selain kayu bulat dari hutan
negara, dilengkapi dengan
dokumen angkutan hasil hutan
yang sah
MEMENUHI
Setiap bahan baku yang masuk disertai beberapa
dokumen, meliputi Surat Jalan, Surat Angkutan Sahnya
hasil Hutan berupa FAKO dan Nota Angkutan. Sebagai
bukti kedatangan angkutan, pada Surat jalan terdapat
bukti diketahui bagian Security.
Setelah dilakukan pemeriksaan pada surat jalan tersebut
dilengkapi tanda tangan dan nama jelas petugas
penerimaan bahan baku dan ditanda tangani juga oleh
sopir yang menyerahkan sebagai wakil pemasok, petugas
penerima sebagai wakil perusahaan dan security sebagai
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 14
bukti kedatangan bahan baku tersebut.
Pembubuhan kelengkapan antara pembawa bahan baku
dan petugas penerimaan bahan baku merupakan bukti
serah terima bahan baku antara penjual dan pembeli
dalam hal ini auditee.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh penerimaan
bahan baku telah dilengkapi dengan bukti serah terima
dan surat angkutan sahnya hasil hutan, berupa FAKO atau
Nota Angkutan.
Verifier. d.
Dokumen angkutan hasil hutan
yang sah
MEMENUHI
Seluruh pengiriman bahan baku untuk proses produksi
telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan
yang sah berupa FAKO serta Nota Angkutan yang dilampiri
oleh DKO. Pemeriksaan mencakup nomor seri dokumen,
tanggal terbit, asal usul bahan baku, dan nomor register
pejabat penerbit serta tanda tangan penerbit telah sesuai
dengan aturan yang seharusnya serta sesuai
peruntukannya.
Pemeriksaan kartu tenaga teknis penerbit FAKO atas
FAKO yang diterima oleh auditee, menunjukan masa
berlaku sesuai dengan SK lokasi penempatan.
Untuk periode Agustus 2014 sampai Juli 2015, auditee
telah menerima dokumen Angkutan Hasil hutan yang sah
berupa FA-KO sebanyak : 722 dokumen dan dokumen
Jenis Nota Angkutan sebanyak : 2609 dokumen dengan
volume 43.880,7684 M3.
Hasil pemriksaan kesesuaian jumlah batang dan volume
dalam dokumen angkutan hasil hutan yang sah dengan
stok atau laporan LMHHOK dalam periode yang sama
telah sesuai dengan laporan LMHHOK dan laporan
penerimaan bahan.
Untuk pemeriksaan bahan baku yang masih berada di
gudang dilakukan berdasarkan catatan sisa stok yang
tercatat dalam laporan mutasi bahan baku, data yang
tercatat dalam laporan mutasi bahan baku sesuai dengan
daftar stok yang dimiliki Adm gudang bahan baku.
Auditee dan pemasok tidak memakai bahan baku kayu
hasil Lelang untuk bahn baku produksinya.
Verifier. e.
Nota dan Dokumen Keterangan
(Berita Acara dari petugas
kehutanan kabupaten/kota atau
dari Aparat Desa/ Kelurahan)
yang dapat menjelaskan asal
usul untuk kayu bekas/ hasil
bongkaran, serta Deklarasi
Kesesuaian Pemasok.
-
Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok
bukan merupakan kayu bekas atau hasil bongkaran,
dengan demikian verifier tersebut diverifikasi tetapi tidak
diterapkan.
Verifier.f.
Dokumen angkutan berupa Nota
untuk kayu limbah industri.
-
Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok
bukan merupakan kayu limbah industri, dengan demikian
verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier g.
Dokumen S-LK / S-PHPL yang
dimiliki pemasok dan/atau DKP
dari pemasok.. MEMENUHI
Pelaksanaan DKP mulai berlaku sejak 1 Januari 2015.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, penerimaan bahan
baku yang disertai DKP dimulai pada bulan Februari
2015. Dan penerimaan bahan baku mulai dari bulan
Februari 2015 sampai Juli 2015 telah dilengkapi dengan
DKP sebanyak 659 dokumen.
Auditee telah membuat prosedur untuk melakukan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 14
pemeriksaan terhadap pemasok yang menerbitkan DKP,
dengan dokumen Petunjuk Pengisian Deklarasi
Kesesuaian Pemasok tanggal 4 Januari 2015.
Juga mempunyai personel yang bertanggung jawab dalam
pemeriksaan dokumen DKP, sesuai surat Keputusan
Facotry Manager nomor : 035/SK/IT/I/2015 tanggal 4
Januari 2015 yang menunjuk sdri Galuh Linggawati
sebagai personil pemeriksaan DKP dan verifikasi
pemasok. Hasil pemeriksaan pemasok dituangkan dalam
laporan hasil pemeriksaan pemasok yang dibuat tanggal
13 Januari 2015.
Verifier.h.
Dokumen pendukung RPBBI -
Auditee bukan sebagai industri primer dengan demikian
tidak terdapat Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri
(RPBBI), sehingga verifier ini diverifikasi tetapi tidak
diterapkan.
Indikator 2.1.2
Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah
Verifier.a.
Pemberitahuan Impor Barang
(PIB).
MEMENUHI
Untuk memenuhi kebutuhan Veneer Face dan Back,
auditee mencukupinya dengan impor. Auditee dapat
menunjukan dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
yang menyertai Impor Bahan baku yang diterima Auditee
selama periode Agustus 2014 – Juli 2015 (satu tahun),
Terdapat 16 dokumen PIB yang menyertai impor bahan
baku veneer yang diterima Auditee selama periode
tersebut di atas,dengan volume sebanyak 1.549,5500
M3, dimana informasi mengenai penerima, deskripsi
produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai
dengan dokumen impor lainnya (Invoice, Packing List, Bill
of Lading).
Verifier.b.
Bill of Lading (B/L)
MEMENUHI
Auditee dapat menunjukan 16 dokumen Bill of Lading
(B/L) yang menyertai produk impor selama periode
Agustus 2014 sampai Juli 2015, dengan volume
sebanyak 1.549,5500 M3, dimana informasi mengenai
penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas
produk telah sesuai dengan dokumen impor lainnya (PIB,
Invoice, Bill of Lading).
Verifier .c.
Packing List (P/L)
MEMENUHI
Auditee dapat menunjukan 16 yang Packing List (P/L)
yang menyertai produk impor selama periode Agustus
2014 sampai Juli 2015, dengan volume sebanyak
1.549,5500 M3, dimana informasi mengenai penerima,
deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk
telah sesuai dengan dokumen impor lainnya (PIB, Invoice,
Bill of Lading). Verifier .d
Invoice MEMENUHI
Auditee dapat menunjukan 16 dokumen Invoice yang
menyertai produk impor selama periode Agustus 2014
sampai Juli 2015, dengan volume sebanyak 1.549,5500
M3, dimana informasi mengenai penerima, deskripsi
produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai
dengan dokumen impor lainnya (B/L, Packing List, PIB).
Verifier .e
Dokumen Deklarasi Kesesuaian
Pemasok untuk kayu impor
-
Ketentuan mengenai deklarasi Kesesuaian Pemasok
untuk kayu impor belum diberlakukan, dengan demikian
verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.f
Rekomendasi impor -
Ketentuan mengenai rekomendasi impor belum
diberlakukan, dengan demikian verifier tersebut tidak
diterapkan.
Verifier.g
Bukti pembayaran bea masuk
bila terkena bea masuk
MEMENUHI Auditee dapat menunjukan dokumen kewajiban dalam
membayar bea masuk barang berupa olahan kayu jenis
Veneer, seperti yang tercantum dalam Surat Setoran
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 14
Pabean Cukai dan Pajak (SSPCP) dimana tercantum PPN
Impor dengan kode AKUN 411212 dan PPh pasal 22
Impor dengan kode AKUN 411123. Kemudian Auditee
dapat menunjukan bukti pembayaran melalui bank
mandiri, dengan ditambah bukti penerimaan Negara atas
Impor.
Sebagai contoh Bukti pembayaran Impor atas dokumen
PIB Nomor BC 2.0: 000000-006521-20150202-000501,
yang ditransfer melalui Bank Mandiri pada tanggal 5
Februari 2015.
Verifier 2.1.2.h
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya CITES) untuk jenis
kayu yang dibatasi
perdagangannya.
-
Auditee dalam pemenuhan bahan baku impor berupa
veneer yang didukungn dengan keterangan asal usul kayu
serta kayu yang belum dibatasi perdagangannya seperti
jenis Pink Bird, Gluta Spp, Albizia , Terminalina yang
berdasarkan hasil wawancara seluruhnya dijelaskan dari
Papua New Guinea.
Verifier 2.1.2.i
Bukti penggunaan kayu impor
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan administrasi pelaporan
pemakaian bahan baku produksi dan observasi proses
produksi, Auditee menggunakan kayu import sebagai
pelapis produk nya. Dicatat pada laporan penggunaan
veneer Face –meliputi Bukti Permintaan dan Bukti Keluar
Barang dan Bukti Permintaan dan Penyerahan Barang
dari gudang ke produksi
Indikator 2.1.3.
Unit Usaha menerapkan system penulusuran kayu
Verifier.a.
Tally sheet penggunaan bahan
baku dan hasil produksi.
MEMENUHI
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan terhadap
keberadaan serta ketersediaan tally sheet, maka
dilakukan telaah serta mengikuti alur penggunaan tally
sheet secara langsung di lapangan, mulai penyerahan
bahan baku di terima bagian unit unit produksi yang
terbagi dalam 2 jenis produksi yaitu untuk produksi green
lumber menjadi core yang selanjutnya menjadi block board
serta produksi bahan veneer menjadi plywood. Terhadap
rekam produk serta ketelusuran bahan baku pihak
Perusahaan telah menerapkan system administrasi pada
proses produksi mulai dari penerimaan kayu
olahan/veneer sampai penyerahan ke gudang dengan
memakai Form Inspection.
Semua system tersebut menerapkan pencatatan dan
pelabelan, secara berkesinambungan, dengan menuliskan
informasi barang yang diproses baik untuk proses green
lumber atau untuk proses veneer menjadi plywood, dari
hasil pemeriksaan juga verifikasi data dan informasi dari
unit kerja produksi, menunjukan asal usul bahan baku
dapat ditelusuri dengan jelas
Verifier b.
Laporan produksi hasil olahan
MEMENUHI
Hasil pemeriksaan terhadap kesesuaian hasil produksi
dengan LMHHOK menunjukan adanya kesesuaian data
pokok hasil produksi dan pemakaian bahan baku dalam
laporan LMHHOK laporan produksi barecore untuk
periode yang sama yaitu bulan Agustus 2014 – Juli 2015
Auditee selain melakukan proses produksi sendiri juga
melakukan pembelian/pesanan kepada beberapa industri
core.
Rendemen Barecore : 53,80%,
Rendemen Block-Board : 95.62 %
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 14
Rendemen Plywood : 88.9 %
Bila dibandingkan dengan standar rendemen industri
berdasarkan Perdirjen BPK Nomor P.12/VI-BPPHH/2014
tanggal 9 Desember 2014, untuk barecore rendemen
dibawah standar karena dipengaruhi kondisi bahan baku,
meliputi kualitas dan dan ukuran lebar yang berkisar
antara 10 – 12 mm. Sedangkan untuk rendemen
plywood dan block board yang melebihi standar
disebabkan pencatatan hasil produksi berdasarkan
perhitungan pengeluaran bahan baku tanpa
memperhitungkan stock dalam proses.
Verifier.c.
Produksi industry tidak melebihi
kapasitas produksi yang
diizinkan
MEMENUHI
Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen Izin Usaha
Industri yang dimiliki Auditee Kapasitas Produksi sesuai
dengan Izin Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri
Nomor : 24/32/IU-PL/PMDN/2013, tanggal 12 November
2013.
Hasil produksi dari tiga jenis produks yang dihasilkan
Auditee sesuai jenis produk yang tercantum dalam SK IUI
Perluasan untuk periode tersebut di atas tidak melebihi
kapasitas produksi yang diizinkan.
Pemanfaatan kapasitas produksi yang dihasilkan Auditee
dari kapasitas izin yang dimiliki Auditee adalah 29,45 %
untuk block board, barecore 8,6%, dan plywood 8,57%
Verifier.d.
Hasil produksi yang berasal dari
kayu lelang dipisahkan -
Auditee maupun pemasoknya tidak menggunakan kayu
lelang sebagai bahan bakunya, dengan demikian verifier
tersebut tidak diterapkan. Verifier.e
Dokumen LMKB/ LMKBK dan
LMHHOK
MEMENUHI
Auditee secara rutin telah membuat Laporan Mutasi Kayu
dan Laporan Mutasi kayu Olahan dan melaporkannya
kepada instansi terkait. Data pada dokumen Laporan
Mutasi Kayu (LMK) telah sesuai dengan data pendukung
yang meliputi pembelian bahan baku, pemakaian bahan
baku, hasil produksi dan pengeluaran eksport. Dan
berdasarkan hasil perhitungan menunjukan
keseimbangan antara stock, penambahan dan
pengurangan baik bahan baku maupun barang jadi.
Indikator 2.1.4
Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerja sama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/
industry rumah tangga).
Verifier a
Dokumen kontrak jasa
pengolahan produk dengan pihak
lain
-
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier .b
Dokumen Sertifikat Legalitas
Kayu dan/ atau dokumen
Deklarasi Kesesuaian Pemasok
yang dimiliki penerima jasa.
-
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier .c
Berita acara serah terima kayu
yang dijasakan -
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.d
Ada pemisahan produk yang
dijasakan pada perusahaan jasa -
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 14
Verifier.e
Adanya pendokumentasian
bahan baku, proses dan
produksi dan ekspor apabila
ekspor dilakukan melalui industri
jasa
-
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Kriteria. K.3.1
Perdagangan atau pemindah-tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
Indikator. 3.1.1.
Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yang sah untuk perdagangan atau pemindah
tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik
Verifier
Dokumen angkutan hasil hutan
yang sah.
MEMENUHI
Auditee melakukan penjualan Dalam Negeri/ lokal
Plywood dan Block Board. Total penjualan lokal untuk
periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sebanyak
790.616 pcs setara dengan 10.436,4117 M3, dengan
total dokumen angkutan berupa nota angkutan atau surat
jalan sebanyak 491 lembar.
Kriteria K.3.2.
Pengapalan Kayu Olahan Untuk Ekspor
Indikator 3.2.1
Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor
Barang (PEB).
Verifier .a
Produk hasil olahan kayu yang
diekspor
MEMENUHI
Produk yang diekspor oleh auditee, merupakan produk
Kayu Olahan berupa Barecore, Blockboard dan Plywood
sesuai jenis produk yang tercantum dalam Izin
Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri Nomor :
24/32/IU-PL/PMDN/2013, tanggal 12 November 2013.
Berdasarkan laporan produksi dan mutasi LMHHOK,
produk yang dikirim/Ekspor oleh auditee selama periode
Agustus 2014 sampai Juli 2015 adalah benar hasil
proses produksi diindustri auditee, dibuktikan dengan
laporan hasil produksi dan Mutasi LMHHOK. Proses
produksi yang dilakukan oleh auditee, dimulai dari
pembelian bahan baku kayu, produksi hingga proses
finishing dan packing, disamping itu terdapat sarana dan
prasarana produksi. Pemeriksaan hasil produksi dan
observasi proses produksi, produk yang diekspor tersebut
merupakan hasil produk Auditee yang sesuai dengan jenis
produk yang diizinkan yaitu : Plywood, Block Board dan
Barecore. Dengan demikian seluruh produk yang
dikirim/ekspor oleh auditee dapat dipastikan merupakan
hasil produksi sendiri.
Verifier. b.
PEB
MEMENUHI
Auditee dapat menunjukkan 90 (sembilan puluh)
dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang
menyertai ekspor produk selama periode Agustus 2014
sampai dengan Juli 2015 (dua belas bulan) sebanyak
447.482 pcs setara dengan 20.931,0622 M3 dimana
informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis
produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan
dokumen ekspor lainnya (Invoice, Packing List, Bill of
Lading).
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 11 dari 14
Verifier. c.
Packing list
MEMENUHI
Auditee dapat menunjukkan 90 (sembilan puluh)
dokumen Packing List (P/L) yang menyertai ekspor produk
selama periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015
(dua belas bulan) sebanyak 447.482 pcs setara dengan
20.931,0622 M3 dimana informasi mengenai penerima,
deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah
sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, PEB, Bill
of Lading).
Verifier.d.
Invoice
MEMENUHI
Auditee dapat menunjukkan 90 (sembilan puluh)
dokumen Invoice yang menyertai ekspor produk selama
periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 (dua
belas bulan) sebanyak 447.482 pcs setara dengan
20.931,0622 M3 dimana informasi mengenai penerima,
deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah
sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Packing List,
PEB, Bill of Lading).
Verifier e.
B/L
MEMENUHI
Auditee dapat menunjukkan 90 (sembilan puluh)
dokumen Bill of Lading (B/L) yang menyertai ekspor
produk selama periode Agustus 2014 sampai dengan Juli
2015 (dua belas bulan) sebanyak 447.482 pcs setara
dengan 20.931,0622 M3 dimana informasi mengenai
penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas
produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya
(Invoice, Packing List, PEB).
Verifier .f.
Dokumen Lisensi Ekspor (V-Legal)
MEMENUHI
Auditee telah menerapkan penggunaan Dokumen V-Legal
dalam pelaksanaan ekspor periode periode Agustus 2014
sampai dengan Juli 2015 (dua belas bulan) dengan
realisasi peggunaan dokumen V-Legal sebanyak 90
lembar yang terbit melalui mekanisme penerbitan V- Legal
oleh salah satu Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu.
Auditee tidak menggunakan bahan baku yang berasal dari
kayu lelang, sehingga tidak ada dokumen V-legal yang
disalahgunakan untuk produk dari bahan baku kayu
lelang.
Berdasarkan Laporan Surveyor, Kegiatan pemeriksaan
dan sekaligus lokasi stuffing dilakukan di Jl Raya Gunung
Putri, Desa Tlajung Udik RT 03/ RW 12. Kec. Gunung
Putri, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat yang
merupakan alamat industry auditee.
Verifier. g.
Hasil verifikasi teknis (laporan
surveyor) untuk produk yang
wajib verifikasi teknis
MEMENUHI
Berdasarkan Permendag No.97/M-DAG/PER/12/2014
tentang ketentuan ekspor Produk industry Kehutanan,
berlaku efektif mulai 1 Januari 2015 maka Produk
Barecore (HS. 4412.99.00.10) sudah tidak lagi wajib
dilakukan verifikasi teknis.
Sehingga auditee hanya memiliki dokumen LS untuk
pengiriman ekspor produk selama periode periode
Agustus 2014 sampai dengan Desember 2014, dimana
telah melakukan ekport sebanyak 13 pengiriman, dan
seluruhnya telah dilengkapi dengan dokumen LS.
Dokumen LS telah ditandatangani oleh surveyor.
Verifier h.
Bukti pembayaran bea keluar bila
terkena bea keluar.
-
Produk kayu olahan yang dihasilkan oleh Auditee tidak
termasuk ke dalam kelompok produk yang dikenakan tarif
bea keluar sebagaimana dimaksudkan oleh Pasal 3
Peraturan Menteri Keuangan Nomor :
223/PMK.011/2008 tanggal 17 Desember 2008, dengan
demikian verifier ini tidak diterapkan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 12 dari 14
Verifier. i.
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya CITES) untuk jenis
kayu yang di batasi
perdagangannya
MEMENUHI
Jenis bahan baku yang digunakan Auditee untuk produk
auditee adalah kayu sengon. Sesuai Arahan strategis
konservasi spesies Nasional di mana hanya terdapat 22
jenis kayu yang dibatasi jumlah perdagangannya, kayu
jenis Sengon tidak termasuk kedalamnya, juga tidak
terdaftar dalam CITES Appendic I, II dan III.
Kriteria 3.3
Pemenuhan penggunaan Tanda V – Legal
Indikator 3.3.1.
Implementasi Tanda V - Legal
Verifier 3.3.1.
Tanda V – Legal yang
dibubuhkan sesuai ketentuan
MEMENUHI
Sebagai industri yang sudah bersertifikat VLK dengan
nomor 018/EQC-VLK/I/2013, auditee telah
membubuhkan tanda V-legal pada kemasan ekspor
dengan identitas 018-LVLK-006-IDN
Penulisan Identitas nomor pemegang sertifikat
Penandaan tanda V-legal telah berdasarkan SK Menteri
Kehutanan RI nomor SK.641/Menhut-II/2011 tentang
Penetapan Tanda V-legal.
Sebagaimana yang diterangkan dalam verifier 2.1.3.d
auditee tidak menggunakan bahan baku yang berasal dari
kayu lelang sehingga tidak ada dokumen V-legal yang
dibubuhkan pada produk kayu lelang.
Kriteria K.4.1.
Pemenuhan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja
Indikator 4.1.1
Prosedur dan implementasi K3
Verifier a.
Pedoman/prosedur K3
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan Auditee telah memiliki
dan dapat menunjukan dokumen prosedur pelaksanaan
operasional K3 dalam operasionalnya di lapangan yang dibuat oleh ISO-SA & Personalia, disetujui oleh ISO-MR
dan disahkan oleh Factory Manager.
Auditee sudah mempunyai Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang telah ditetapkan oleh
Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Kabupaten Bogor dengan Nomor : KEP:
566.930/Wasnaker/K.3/2014 tanggal 17 Februari 2014.
Dengan susunan Pengurus satu orang Ketua Umum, dua
Ketua Bidang, Sekretaris dan Wakil, serta anggota 3
orang.
Verifier.b.
Implementasi K3
MEMENUHI
Hasil pemeriksaan mengenai pelaksanaan program K3,
Auditee melalui P2K3 menyediakan sarana dan peralatan
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk lingkungan
sekitar pabrik yang di tempatkan di titik yang dinilai
beresiko tinggi. APAR yang ada di Industri Auditee pada
saat dilakukan audit berjumlah 37 unit, dimana
sebanyak 36 unit masih dalam kondisi baik dengan masa
berlaku terdekat adalah Nopember 2015 dan paling lama
Agustus 2016. Dan satu unit APAR berupa FOAM seberat
50 KG, masa berlaku sudah habis pada bulan Maret
2015, dengan diberi identitas Expired dan akan
digunakan pada saat pelatihan.
PT IJK telah mewajibkan seluruh karyawannya untuk
memakai Alat Pelindung Diri (APD) dalam melaksanakan
pekerjaan disesuaikan dengan kondisi unit kerja masing-
masing dan tingkat kesulitan dalam tiap unit kerja
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 13 dari 14
tersebut.
Terdapat jalur evakuasi yang telah dilengkapi petunjuk
arah bila terjadi suatu kasus atau musibah, dan
sepanjang jalur evakuasi tersebut tidak terhalang barang.
Untuk Kotak P3K telah disediakan disetiap bagian unit
kerja yang berisi diantaranya kain kassa, alkohol, obat
luka, dan plester.
Verifier.c
Catatan kecelakaan kerja
MEMENUHI
Hasil pemerikasaan terhadap kelengkapan dan
ketersediaan dokumen catatan kecelakaan kerja, Auditee telah mencatat setiap kasus atau kejadian kecelakaan dalam formulir Laporan Kecelakaan. Selama periode
Agustus 2014 – Juli 2015 tercatat 8 kasus kecelakaan
kerja dilokasi industry yang bersifat minor atau ringan
dan satu (1) kecelakaan karyawan diluar lingkungan kerja
dan telah dirujuk kepada poliklinik terdekat. Upaya yang di lakukan oleh pihak manajemen dalam
menekan tingkat kecelakaan telah dilakukan control dan
pengarahan pada unit kerja yang di lakukan oleh bagian
Personalia, yang dilakukan setiap bulan secara kontinu.
Kriteria K.4.2
Pemenuhan hak hak tenaga kerja
Indikator. 4.2.1
Kebebasan berserikat bagi pekerja
Verifier :
Serikat pekerja atau
kebijaksanaan Perusahaan yang
membolehkan untuk membentuk
atau terlibat dalam kegiatan
serikat pekerja
MEMENUHI
Auditee telah mengijinkan karyawannya untuk
terlibat dalam serikat pekerja, dimana terdapat Serikat Pekerja di PT IJK dengan nama PPMI
(Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia) yang telah
tercatat di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Kabupaten Bogor dengan bukti Nomor :
382/OP.PKPPMI”98/IT/03-35/382/X/VIII/2006, tanggal
14 Agustus 2006 dan di tanda tangani oleh kepala Dinas
Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor.
Kepengurusan PPMI PT IJK ini telah didaftarkan kepada
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Bogor. PPMI Auditee tercatat dalam Surat keputusan
Pimpinan Cabang PPMI nomor : 034/SK/PC-PPMI’98-
BGR/VIII/2015 tanggal 03 Agustus 2015. Pihak
manajemen telah mengetahui dan menyetujui
kepengurusan serikat pekerja tersebut sesuai dengan
Surat nomnor 002/Perm/PK-PPMI’98/IT/VIII/2015
tentang Pemberitahuan Kepengurusan PK.PPMI’98 PT.
Injakayu Terpadu periode 2015 – 2017.
Indikator 4.2.2
Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang Mengatur hak-hak pekerja
untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan >10 orang.
Verifier :
Ketersediaan dokumen KKB atau
PP yang mengatur hak-hak
pekerja
MEMENUHI
Auditee telah memiliki Dokumen Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) dengan Serikat Pekerja Persaudaraan Pekerja
Muslim Indonesia’98 (PK-PPMI ’98) dengan bukti
pencatatan No : 382/OP.PK-PPMI’98/IT/03-
35/382/X/VIII/06 tanggal 14 Agustus 2006. Dokumen
PKB ini telah ditandatangani oleh kedua belah pihak pada
bulan Juni 2012. Dan diperpanjang dengan bukti
pengesahan perpanjangan nomor :
568/2678/HI&Syaker/2014 tanggal 3 April 2014.
Masa berlaku sesuai perjanjian 22 November 2013 – 21
November 2015