Lampiran Surat No : 503/EQ.S/IX/2015, tanggal 12 September ... Penilikan VLK... · Identitas LV-LK...

20
Lampiran Surat No : 503/EQ.S/IX/2015, tanggal 12 September 2015 PENGUMUMAN HASIL RE-SERTIFIKASI VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI PT INJAKAYU TERPADU KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT Identitas LV-LK : I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja Kabupaten Bogor 16710 Telp. : (0251) 7550722 Fax. : (0251) 7550724 Email : [email protected] Website : www.equalityindonesia.com Identitas Auditee : II. Nama IUT : PT INJAKAYU TERPADU Nomor SK IUT : 65/T/Industri/2001 tanggal 14 Februari 2001; Addendum No. 37/32/IP/III/PMDN/2012 tanggal 6 September 2012; Addendum No. 04/32/IP/III/PMDN/2013 tanggal 15 Januari 2013 Kapasitas Produksi : 386.000 M³/Tahun Jenis Usaha : Industri Kayu Lapis, Veneer, dan Sejenisnya Alamat : Jl. Raya Tlajung Udik No. 100 Desa Tlajung Udik RT 03/012 Kec. Gunung Putri, Kab. Bogor, Prov. Jawa Barat. III. Waktu Pelaksanaan : 13 s.d. 15 Agustus 2015 IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU MENDAPAT PREDIKAT LULUS, SEHINGGA PT INJAKAYU TERPADU PROVINSI JAWA BARAT BERHAK MENDAPATKAN KEMBALI SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK). Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum. Bogor, 12 September 2015 PT. EQUALITY INDONESIA Ucep Sucitra, A.Md Manager Sub. Div S-LK Industri

Transcript of Lampiran Surat No : 503/EQ.S/IX/2015, tanggal 12 September ... Penilikan VLK... · Identitas LV-LK...

Lampiran Surat No : 503/EQ.S/IX/2015, tanggal 12 September 2015

PENGUMUMAN HASIL RE-SERTIFIKASI VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)

DI PT INJAKAYU TERPADU KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT

Identitas LV-LK :

I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA

Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja

Kabupaten Bogor 16710

Telp. : (0251) 7550722

Fax. : (0251) 7550724

Email : [email protected]

Website : www.equalityindonesia.com

Identitas Auditee :

II. Nama IUT : PT INJAKAYU TERPADU

Nomor SK IUT : 65/T/Industri/2001 tanggal 14 Februari 2001; Addendum

No. 37/32/IP/III/PMDN/2012 tanggal 6 September 2012;

Addendum No. 04/32/IP/III/PMDN/2013 tanggal 15

Januari 2013

Kapasitas Produksi : 386.000 M³/Tahun

Jenis Usaha : Industri Kayu Lapis, Veneer, dan Sejenisnya

Alamat

:

Jl. Raya Tlajung Udik No. 100 Desa Tlajung Udik RT

03/012 Kec. Gunung Putri, Kab. Bogor, Prov. Jawa Barat.

III. Waktu Pelaksanaan : 13 s.d. 15 Agustus 2015

IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU MENDAPAT

PREDIKAT LULUS, SEHINGGA PT INJAKAYU TERPADU

PROVINSI JAWA BARAT BERHAK MENDAPATKAN KEMBALI

SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK).

Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 12 September 2015

PT. EQUALITY INDONESIA

Ucep Sucitra, A.Md

Manager Sub. Div S-LK Industri

Halaman 1 dari 4

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Nomor : 027.1/EQI-KEP.Cert/IX/2015

TENTANG

PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (RE-SERTIFIKASI)

PADA PEMEGANG IUI PT INJAKAYU TERPADU

DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT

SK IUI NOMOR : 65/T/INDUSTRI/2001 TANGGAL 14 FEBRUARI 2001; ADDENDUM

NOMOR : 37/32/IP/III/PMDN/2012 TANGGAL 6 SEPTEMBER 2012; ADDENDUM

NOMOR : 04/32/IP/III/PMDN/2013 TANGGAL 15 JANUARI 2013

KAPASITAS 386.000 M³/TAHUN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Menimbang :

a. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada PT

Injakayu Terpadu Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 073/EQI-F090 tanggal 1

September 2015;

b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar

Rekomendasi Nomor 072/EQI-F037 tanggal 1 September 2015 dan Tinjauan Hasil

Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 027.4/EQI-F039 tanggal 27 September

2015 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;

c. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator

Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 027.4 tanggal 27 September 2015

menunjukkan telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas

Kayu (LK);

d. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014

tanggal 29 Desember 2014, PT Injakayu Terpadu telah memenuhi syarat untuk diberikan

Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK).

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;

2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;

4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik

Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;

5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga

Sertifikasi Produk;

6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-

2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;

7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party

Certification Systems;

Halaman 2 dari 4

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga

Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;

9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen

(Guidelines for Auditing Management Systems);

10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.30/Menhut-II/2012 tanggal 20 Juli 2012

tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;

11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.41/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014

tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Alam;

12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014

tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri;

13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009

tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan

Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :

P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;

14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi

Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;

15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan

Tanda V-Legal;

16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem

Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;

17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013

tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas

Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;

18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan

Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE

dalam kerangka Indonesia National Single Window;

19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24

Desember 2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;

20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;

21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas

Kayu dan perubahannya;

22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-

IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai

Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General

requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku

sampai dengan 17 Agustus 2015 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011

Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 Tanggal 5 Nopember 2012 tentang

Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga

Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP

& VI);

23. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013

tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem

Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;

24. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014

tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang

Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi

Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);

Halaman 3 dari 4

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

25. Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas

Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.

Memperhatikan :

Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 012.2/EQI-F065/VI/2015 tanggal 19 Juni 2015

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (RE-SERTIFIKASI) PADA PEMEGANG IUI PT

INJAKAYU TERPADU DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT SK IUI NOMOR :

65/T/INDUSTRI/2001 TANGGAL 14 FEBRUARI 2001; ADDENDUM NOMOR :

37/32/IP/III/PMDN/2012 TANGGAL 6 SEPTEMBER 2012; ADDENDUM NOMOR :

04/32/IP/III/PMDN/2013 TANGGAL 15 JANUARI 2013 KAPASITAS 386.000 M³/TAHUN.

PERTAMA : PT Injakayu Terpadu dinyatakan “LULUS” dan berhak mendapatkan kembali

Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) dengan Nomor : 018.4/EQC-VLK/IX/2015.

Dengan Re-Sertifikasi ini maka Sertifikat LK Nomor : 018.3/EQC-

VLK/XI/2014 dinyatakan tidak berlaku lagi.

KEDUA : Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 05 September 2015 sampai dengan

tanggal 04 September 2018 selama PT Injakayu Terpadu (Pemegang

Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur

Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29

Desember 2014.

KETIGA : Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY

Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan

publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi

sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.

KEEMPAT : Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan

atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan

hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat

melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan

hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.

KELIMA : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia

apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan

nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau

manajemen Pemegang Sertifikat.

KEENAM : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut

terhadap kondisi sebagaimana Diktum KELIMA melalui Penilikan

(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).

KETUJUH : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa

berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan

dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.

KEDELAPAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;

dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai

kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:

a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja

Pemegang Sertifikat;

b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi

lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;

c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana

diktum KELIMA;

Halaman 4 dari 4

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;

e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap

pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.

KESEMBILAN : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia

dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat

temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan

sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana

kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEPULUH : Sertifikat dapat dicabut apabila :

a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3

(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;

b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran

Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau

menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;

c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya

atau izin usahanya dicabut.

d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat

Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEBELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bogor

Pada Tanggal : 5 September 2015

PT EQUALITY Indonesia

Ir. Agustri Warsono

Direktur Utama

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :

1. Direktur Utama PT Injakayu Terpadu, di Bogor;

2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, u.p. Direktur Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Hutan di Jakarta;

3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, u.p. Kepala Bagian

Program dan Pelaporan.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 14

(1) Identitas LVLK

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia

b. Nomor

Akreditasi

: LVLK-006-IDN

c. Alamat : JL Sukaraja No 72 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor-

16710

d. Nomor Telepon

Nomor Faks

E-mail

:

:

:

0251-7550722, 7157103

0251-7550724

[email protected]

e. Direktur : Ir. Agustri Warsono

f. Standar : P.5/VI-BPPHH/2014, P.95/Menhut-II/2014

g. Tim Audit : 1. Artha Aryesta, S.Hut (Lead Auditor)

2. Agung Tofani ( Auditor )

h. Tim Pengambil

Keputusan

: 1. Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)

2. Rita Sugiarti, S.Hut (Peninjau)

(2) Identitas Auditee

a. Nama Pemegang

Izin/ Hak

Pengelolaan

:

PT. Injakayu Terpadu

b. Nomor &

Tanggal SK

: 24/32/IU-PL/PMDN/2013

tanggal 12 November 2013,

c. Kapasitas : 1. Plywood kapasitas 60.000 M3.

2. Barecore kapasitas 80.000 M3

3. Blockboard kapasitas 80.000 M3.

d. Alamat kantor : Jl Raya Gunung Putri, Desa Tlajung Udik RT 03/ RW 12. Kec.

Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat

e. Nomor telepon

Nomor Fax

E-mail

:

:

:

f. Pengurus

Direktur Utama

Komisaris

:

:

Radius Muntu

Ivo Sutandi

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 14

(3) Ringkasan Tahapan

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Konsultasi Publik (bila

dibutuhkan)

Tidakada -

Pertemuan Pembukaan

Tanggal 13 Agustus

2015, di ruang rapat

PT. Injakayu Terpadu,

Bogor

Pertemuan dilaksanakan di Ruang

Meeting Kantor PT. Injakayu Terpadu ;

perkenalan anggota Tim Audit,

menyampaikan tujuan dan ruang

lingkup verifikasi, menyampaikan

jadwal/rencana kerja verifikasi,

menyampaikan metodologi dan

prosedur verifikasi, menyampaikan

ketidaksesuaian pada verifikasi, serta

menkonfirmasikan waktu, tempat, dan

peserta pertemuan penutupan.

Pertemuan pembukaan diakhiri dengan

pembuatan BAP.

Verifikasi Dokumen dan

Observasi Lapangan

Tanggal 13 - 15 Agustus

2015

Kantor di ruang rapat

PT. Injakayu Terpadu

Observasi di Gudang

bahan baku, Pabrik

Pengolahan dan Gudang

barang jadi

Tim Audit menghimpun, mempelajari

data dan dokumen dan menggunakan

kriteria dan indikator pada Lampiran

2.5 Peraturan Jenderal Bina Usaha

Kehutanan Nomor P.14/VI-

BPPHH/2014.

Untuk menguji kebenaran data, tim

Audit melakukan pengamatan,

pencatatan, uji petik menggunakan

kriteria dan indikator pada Lampiran

2.5 Peraturan Jenderal Bina Usaha

Kehutanan Nomor P.14/VI-

BPPHH/2014.

Pertemuan Penutupan

Tanggal 15 Agustus

2015, di ruang rapat

PT. Injakayu Terpadu

Menyampaikan ucapan terima kasih

kepada PT. Injakayu Terpadu atas

kerjasamanya selama verifikasi.

Menyampaikan daftar periksa VLK

Pertemuan penutupan diakhiri dengan

pembuatan BAP

Pengambilan Keputusan

Tanggal , 5 September

2015, di Ruang Meeting

PT EQUALITY Indonesia.

Rapat pengambilan keputusan meninjau

dokumen verifikasi yang diajukan untuk

menjamin bahwa verifikasi dilakukan

secara efektif dan efisien sesuai dengan

ketentuan PT EQUALITY Indonesia.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 14

(4) Resume Hasil Penilaian :

Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk

(a) Industri pengolahan dan

(b) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah

Indikator 1.1.1:

Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah

Verifier a

Akte pendirian perusahaan dan

perubahan terakhir

MEMENUHI

Akta Pendirian Perusahaan

Akta Pendirian Auditee akte pendirian Nomor : 46, tanggal

20 Juli 1988, yang di keluarkan oleh Notaris E. Sianipar,

S.H

Akta Perubahan Terakhir

Akta perubahan terakhir PT INJAKAYU TERPADU mengenai

Pernyataan Keputusan Rapat PT INJAKYU TERPADU yang

dikeluarkan oleh Notaris/PPAT Ny. Judy Sentana, SH.,.M.H

No. 42 tanggal 25 Oktober 2012, Akta perubahan terakhir

ini telah mendapatkan pengesahan dari KemeKumHam

dengan Nomor AHU-AH.01.10-41095, tanggal 21

November 2012, disahkan dan ditanda tangani oleh an

Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik

Indonesia Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum

(DR.Aidir Amin Daud, SH., MH., DFM./NIP. 19581120

198810 1 001).

Verifier.b.

Surat Izin Usaha Perdagangan

(SIUP) atau Izin Perdagangan

yang tercantum dalam izin

industri

MEMENUHI

Auditee telah memiliki dokumen Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP) yang dikeluarkan oleh Badan

Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Bogor dengan

Nomor : 510.41/018.P/02926/BPT/2014 tanggal 13

Oktober 2014, dengan nama Penanggung Jawab Radius

Muntu sekaligus sebagai Direktur Utama. SIUP auditee

sesuai dengan ruang lingkup kegiatan usahanya. Masa

berlaku SIUP sampai dengan tanggal 19 Oktober 2019,

Verifier.c.

Izin HO (izin gangguan lingkungan

sekitar industri) MEMENUHI

Auditee telah mempunyai dokumen Izin Gangguan (HO)

berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bogor Nomor :

566.71.P/004/00723/BPT/ 2013 tanggal 25 November

2013 Tentang Pemberian Daftar Ulang Izin Gangguan

(HO), Masa berlaku sampai dengan tanggal 16 November

2016 dan sesuai dengan ruang lingkup usaha.

Verifier.d.

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) MEMENUHI

PT INJAKAYU TERPADU memiliki Tanda Daftar Perusahaan

(TDP) terbaru dengan Nomor : 10.20.1.16.04556, masa

berlaku sampai dengan 19 Oktober 2019 dan sesuai

dengan ruang lingkup kegiatan usahanya.

Verifier.e.

Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP)

MEMENUHI

Auditee telah memiliki dokumen Perpajakan yang sesuai

peraturan meliputi :

NPWP : 01.464.797.8-431.000

Terdaftar : 4 Februari 2013.

SPPKP Nomor : PEM-00064/WPJ.22/KP.0703/2013.

Atas Nama PT INJAKAYU TERPADU, Klasifikasi Lapangan

Usaha (KLU) 16213-Industri Panel Kayu Lainnya, tanggal

02 Januari 2013.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 14

Keterangan data di SPPKP sesuai dengan data NPWP.

Verifier.f.

AMDAL/ Upaya Pengelolaan

Lingkungan (UKL)– Upaya

Pemantauan Lingkungan

Pengelolaan Lingkungan

MEMENUHI

PT INJAKAYU TERPADU telah menyusun buku Dokumen

(UKL) dan (UPL) pada bulan Juni 2013 dan telah

mendapat pengesahan berupa Surat Rekomendasi Nomor

: 660.1/2.264/DAM-BLH/2013 bulan Januari 2013 yang

diterbitkan oleh Kepala badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bogor. Auditee telah membuat Laporan

Pelaksanaan UKL-UPL Semester II Tahun 2014 telah

disusun pada bulan Juli – Desember 2014 serta telah

dilaporkan kepada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bogor, dibuktikan dengan tanda terima dari kantor BLH

Kabupaten Bogor tanggal 15 Januari 2015.

Dan Laporan Pelaksanaan UKL-UPL Semester I Tahun

2015 telah disusun pada bulan Januari – Juni 2015 serta

telah dilaporkan kepada Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bogor, dibuktikan dengan tanda terima dari

kantor BLH Kabupaten Bogor tanggal 8 Agustus 2015.

Verifier g.

Izin Uaha Industri (IUI) atau Izin

Usaha Tetap (IUT) atau Tanda

Daftar Industri (TDI)

MEMENUHI

PT INJAKAYU TERPADU adalah pemegang Izin Usaha

Industri berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan

Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Nomor : 24/32/IU-

PL/PMDN/2013, Tentang Izin Perluasan Penanaman

Modal Dalam Negeri. , tanggal 12 November 2013,

dengan kapasitas yaitu :

1. Plywood kapasitas 60.000 M3.

2. Barecore kapasitas 80.000 M3

3. Blockboard kapasitas 80.000 M3.

Verifier.h.

Rencana Pemenuhan Bahan

Baku Industri (RPBBI) untuk

Industri Primer Hasil Hutan

(IPHH).

- Auditee adalah industri lanjutan dengan demikian tidak

terdapat Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri

(RPBBI), sehingga verifier ini diverifikasi tetapi tidak

diterapkan.

Indikator.1.1.2

Eksportir produk kayu adalah

eksportir yang memiliki izin sah,

berupa eksportir produsen

Verifier

Berstatus Eksportir Terdaftar

Produk Industri Kehutanan

(ETPIK).

MEMENUHI

PT INJAKAYU TERPADU memiliki Pengakuan Sebagai

Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK) dari

Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri untuk Kayu

Olahan dan Panel Kayu dengan Nomor : 02.ET-

01.14.2710 tanggal 6 November 2014.

Seusai dengan verifier 3.2.1.a, produk yang dieskpor oleh

auditee adalah jenis kayu olahan berupa barecore yang

sesuai dengan data dan informasi yang tercantum dalam

dokumen ETPIK.

K.1.2

Importir kayu dan produk kayu

Indikator 1.2.1

Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah.

Verifier

Dokumen pengakuan /pengenal

sebagai importir

MEMENUHI

PT INJAKAYU TERPADU telah memiliki Surat Pengenal

Importir – Produsen Nomor : 100102022-P dari Dinas

Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat,

Ditetapkan di Bandung, Pada Tanggal 18 Juni 2013.

Masa berlaku API selama Importir masih menjalankan

kegiatan usahanya dan wajib melakukan registrasi setiap

5 (lima) tahun sekali.

PT INJAKAYU TERPADU telah memiliki Nomor Identitas

Kepabeanan (NIK) 05.010907 dikeluarkan oleh

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai ditetapkan di Jakarta tanggal 09

Juli 2013.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 14

Indikator 1.2.1

Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence)

Verifier1.2.1

Panduan/ pedoman/prosedur

pelaksanaan dan bukti

pelaksanaan sistem uji tuntas

(due diligence)

-

Ketentuan mengenai prosedur due diligence belum

diberlakukan, sehingga verifier ini diverifikasi tetapi tidak

diterapkan.

Kriteria.1.3

Unit Usaha dalam bentuk kelompok

Indikator 1.3.1

Kelompok Memiliki akte notaris Pembentukan kelompok atau Dokumen pembentukan kelompok

Verifier 1.3.1

Akte notaris pembentukan

kelompok atau dokumen

pembentukan kelompok

-

Auditee bukan unit usaha dalam bentuk kelompok,

dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Kriteria K2.1.

Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya.

Indikator 2.1.1

Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah.

Verifier a.

Kontrak suplai bahan baku

dan/atau dokumen jual beli

MEMENUHI

Bahan Baku yang diterima oleh auditee berupa kayu

gergajian, Vener (Face, Back, Core) dan Barecore. Dalam

pemenuhan bahan baku untuk proses produksi dalam

periode Agustus 2014 sampai Juli 2015, Auditee

melakukan pembelian bahan baku secara eceran. Proses

pembelian diawali dengan pembuatan PO (puchase Order)

yang menjelaskan ketentuan pemasok ketika menjual

kayu ke Auditee meliputi ukuran, grade, harga bahan

baku Sawn Timber, waktu pengiriman dan proses

pembayarannya.

Dari seluruh pembelian bahan baku baik kayu sawn

timber, Veneer core dan barecore untuk periode tersebut

di atas telah dilengkapi dengan dokumen Purchase Order

yang dilengkapi dengan bukti bank keluar sebagai sahnya

jual beli bahan baku pembayaran atas pembelian bahan

baku tersebut dibayar dengan cara transfer melalui bank

tertentu sesuai rekening pemilik kayu.

Verifier b.

Berita Acara Pemeriksaan yang

ditandatangani oleh petugas

kehutanan yang berwenang

untuk penerimaan kayu bulat

dari hutan negara, dilengkapi

dengan dokumen angkutan

hasil hutan yang sah.

-

Bahan baku yang diterima oleh auditee bukan berupa

kayu bulat, dengan demikian verifier tersebut diverifikasi

tetapi tidak diterapkan.

Verifier c.

Berita acara serah terima kayu

dan/atau bukti serah terima kayu

selain kayu bulat dari hutan

negara, dilengkapi dengan

dokumen angkutan hasil hutan

yang sah

MEMENUHI

Setiap bahan baku yang masuk disertai beberapa

dokumen, meliputi Surat Jalan, Surat Angkutan Sahnya

hasil Hutan berupa FAKO dan Nota Angkutan. Sebagai

bukti kedatangan angkutan, pada Surat jalan terdapat

bukti diketahui bagian Security.

Setelah dilakukan pemeriksaan pada surat jalan tersebut

dilengkapi tanda tangan dan nama jelas petugas

penerimaan bahan baku dan ditanda tangani juga oleh

sopir yang menyerahkan sebagai wakil pemasok, petugas

penerima sebagai wakil perusahaan dan security sebagai

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 14

bukti kedatangan bahan baku tersebut.

Pembubuhan kelengkapan antara pembawa bahan baku

dan petugas penerimaan bahan baku merupakan bukti

serah terima bahan baku antara penjual dan pembeli

dalam hal ini auditee.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh penerimaan

bahan baku telah dilengkapi dengan bukti serah terima

dan surat angkutan sahnya hasil hutan, berupa FAKO atau

Nota Angkutan.

Verifier. d.

Dokumen angkutan hasil hutan

yang sah

MEMENUHI

Seluruh pengiriman bahan baku untuk proses produksi

telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan

yang sah berupa FAKO serta Nota Angkutan yang dilampiri

oleh DKO. Pemeriksaan mencakup nomor seri dokumen,

tanggal terbit, asal usul bahan baku, dan nomor register

pejabat penerbit serta tanda tangan penerbit telah sesuai

dengan aturan yang seharusnya serta sesuai

peruntukannya.

Pemeriksaan kartu tenaga teknis penerbit FAKO atas

FAKO yang diterima oleh auditee, menunjukan masa

berlaku sesuai dengan SK lokasi penempatan.

Untuk periode Agustus 2014 sampai Juli 2015, auditee

telah menerima dokumen Angkutan Hasil hutan yang sah

berupa FA-KO sebanyak : 722 dokumen dan dokumen

Jenis Nota Angkutan sebanyak : 2609 dokumen dengan

volume 43.880,7684 M3.

Hasil pemriksaan kesesuaian jumlah batang dan volume

dalam dokumen angkutan hasil hutan yang sah dengan

stok atau laporan LMHHOK dalam periode yang sama

telah sesuai dengan laporan LMHHOK dan laporan

penerimaan bahan.

Untuk pemeriksaan bahan baku yang masih berada di

gudang dilakukan berdasarkan catatan sisa stok yang

tercatat dalam laporan mutasi bahan baku, data yang

tercatat dalam laporan mutasi bahan baku sesuai dengan

daftar stok yang dimiliki Adm gudang bahan baku.

Auditee dan pemasok tidak memakai bahan baku kayu

hasil Lelang untuk bahn baku produksinya.

Verifier. e.

Nota dan Dokumen Keterangan

(Berita Acara dari petugas

kehutanan kabupaten/kota atau

dari Aparat Desa/ Kelurahan)

yang dapat menjelaskan asal

usul untuk kayu bekas/ hasil

bongkaran, serta Deklarasi

Kesesuaian Pemasok.

-

Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok

bukan merupakan kayu bekas atau hasil bongkaran,

dengan demikian verifier tersebut diverifikasi tetapi tidak

diterapkan.

Verifier.f.

Dokumen angkutan berupa Nota

untuk kayu limbah industri.

-

Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok

bukan merupakan kayu limbah industri, dengan demikian

verifier tersebut tidak diterapkan.

Verifier g.

Dokumen S-LK / S-PHPL yang

dimiliki pemasok dan/atau DKP

dari pemasok.. MEMENUHI

Pelaksanaan DKP mulai berlaku sejak 1 Januari 2015.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, penerimaan bahan

baku yang disertai DKP dimulai pada bulan Februari

2015. Dan penerimaan bahan baku mulai dari bulan

Februari 2015 sampai Juli 2015 telah dilengkapi dengan

DKP sebanyak 659 dokumen.

Auditee telah membuat prosedur untuk melakukan

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 14

pemeriksaan terhadap pemasok yang menerbitkan DKP,

dengan dokumen Petunjuk Pengisian Deklarasi

Kesesuaian Pemasok tanggal 4 Januari 2015.

Juga mempunyai personel yang bertanggung jawab dalam

pemeriksaan dokumen DKP, sesuai surat Keputusan

Facotry Manager nomor : 035/SK/IT/I/2015 tanggal 4

Januari 2015 yang menunjuk sdri Galuh Linggawati

sebagai personil pemeriksaan DKP dan verifikasi

pemasok. Hasil pemeriksaan pemasok dituangkan dalam

laporan hasil pemeriksaan pemasok yang dibuat tanggal

13 Januari 2015.

Verifier.h.

Dokumen pendukung RPBBI -

Auditee bukan sebagai industri primer dengan demikian

tidak terdapat Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri

(RPBBI), sehingga verifier ini diverifikasi tetapi tidak

diterapkan.

Indikator 2.1.2

Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah

Verifier.a.

Pemberitahuan Impor Barang

(PIB).

MEMENUHI

Untuk memenuhi kebutuhan Veneer Face dan Back,

auditee mencukupinya dengan impor. Auditee dapat

menunjukan dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB)

yang menyertai Impor Bahan baku yang diterima Auditee

selama periode Agustus 2014 – Juli 2015 (satu tahun),

Terdapat 16 dokumen PIB yang menyertai impor bahan

baku veneer yang diterima Auditee selama periode

tersebut di atas,dengan volume sebanyak 1.549,5500

M3, dimana informasi mengenai penerima, deskripsi

produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai

dengan dokumen impor lainnya (Invoice, Packing List, Bill

of Lading).

Verifier.b.

Bill of Lading (B/L)

MEMENUHI

Auditee dapat menunjukan 16 dokumen Bill of Lading

(B/L) yang menyertai produk impor selama periode

Agustus 2014 sampai Juli 2015, dengan volume

sebanyak 1.549,5500 M3, dimana informasi mengenai

penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas

produk telah sesuai dengan dokumen impor lainnya (PIB,

Invoice, Bill of Lading).

Verifier .c.

Packing List (P/L)

MEMENUHI

Auditee dapat menunjukan 16 yang Packing List (P/L)

yang menyertai produk impor selama periode Agustus

2014 sampai Juli 2015, dengan volume sebanyak

1.549,5500 M3, dimana informasi mengenai penerima,

deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk

telah sesuai dengan dokumen impor lainnya (PIB, Invoice,

Bill of Lading). Verifier .d

Invoice MEMENUHI

Auditee dapat menunjukan 16 dokumen Invoice yang

menyertai produk impor selama periode Agustus 2014

sampai Juli 2015, dengan volume sebanyak 1.549,5500

M3, dimana informasi mengenai penerima, deskripsi

produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai

dengan dokumen impor lainnya (B/L, Packing List, PIB).

Verifier .e

Dokumen Deklarasi Kesesuaian

Pemasok untuk kayu impor

-

Ketentuan mengenai deklarasi Kesesuaian Pemasok

untuk kayu impor belum diberlakukan, dengan demikian

verifier tersebut tidak diterapkan.

Verifier.f

Rekomendasi impor -

Ketentuan mengenai rekomendasi impor belum

diberlakukan, dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan.

Verifier.g

Bukti pembayaran bea masuk

bila terkena bea masuk

MEMENUHI Auditee dapat menunjukan dokumen kewajiban dalam

membayar bea masuk barang berupa olahan kayu jenis

Veneer, seperti yang tercantum dalam Surat Setoran

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 14

Pabean Cukai dan Pajak (SSPCP) dimana tercantum PPN

Impor dengan kode AKUN 411212 dan PPh pasal 22

Impor dengan kode AKUN 411123. Kemudian Auditee

dapat menunjukan bukti pembayaran melalui bank

mandiri, dengan ditambah bukti penerimaan Negara atas

Impor.

Sebagai contoh Bukti pembayaran Impor atas dokumen

PIB Nomor BC 2.0: 000000-006521-20150202-000501,

yang ditransfer melalui Bank Mandiri pada tanggal 5

Februari 2015.

Verifier 2.1.2.h

Dokumen lain yang relevan

(diantaranya CITES) untuk jenis

kayu yang dibatasi

perdagangannya.

-

Auditee dalam pemenuhan bahan baku impor berupa

veneer yang didukungn dengan keterangan asal usul kayu

serta kayu yang belum dibatasi perdagangannya seperti

jenis Pink Bird, Gluta Spp, Albizia , Terminalina yang

berdasarkan hasil wawancara seluruhnya dijelaskan dari

Papua New Guinea.

Verifier 2.1.2.i

Bukti penggunaan kayu impor

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan administrasi pelaporan

pemakaian bahan baku produksi dan observasi proses

produksi, Auditee menggunakan kayu import sebagai

pelapis produk nya. Dicatat pada laporan penggunaan

veneer Face –meliputi Bukti Permintaan dan Bukti Keluar

Barang dan Bukti Permintaan dan Penyerahan Barang

dari gudang ke produksi

Indikator 2.1.3.

Unit Usaha menerapkan system penulusuran kayu

Verifier.a.

Tally sheet penggunaan bahan

baku dan hasil produksi.

MEMENUHI

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan terhadap

keberadaan serta ketersediaan tally sheet, maka

dilakukan telaah serta mengikuti alur penggunaan tally

sheet secara langsung di lapangan, mulai penyerahan

bahan baku di terima bagian unit unit produksi yang

terbagi dalam 2 jenis produksi yaitu untuk produksi green

lumber menjadi core yang selanjutnya menjadi block board

serta produksi bahan veneer menjadi plywood. Terhadap

rekam produk serta ketelusuran bahan baku pihak

Perusahaan telah menerapkan system administrasi pada

proses produksi mulai dari penerimaan kayu

olahan/veneer sampai penyerahan ke gudang dengan

memakai Form Inspection.

Semua system tersebut menerapkan pencatatan dan

pelabelan, secara berkesinambungan, dengan menuliskan

informasi barang yang diproses baik untuk proses green

lumber atau untuk proses veneer menjadi plywood, dari

hasil pemeriksaan juga verifikasi data dan informasi dari

unit kerja produksi, menunjukan asal usul bahan baku

dapat ditelusuri dengan jelas

Verifier b.

Laporan produksi hasil olahan

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan terhadap kesesuaian hasil produksi

dengan LMHHOK menunjukan adanya kesesuaian data

pokok hasil produksi dan pemakaian bahan baku dalam

laporan LMHHOK laporan produksi barecore untuk

periode yang sama yaitu bulan Agustus 2014 – Juli 2015

Auditee selain melakukan proses produksi sendiri juga

melakukan pembelian/pesanan kepada beberapa industri

core.

Rendemen Barecore : 53,80%,

Rendemen Block-Board : 95.62 %

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 14

Rendemen Plywood : 88.9 %

Bila dibandingkan dengan standar rendemen industri

berdasarkan Perdirjen BPK Nomor P.12/VI-BPPHH/2014

tanggal 9 Desember 2014, untuk barecore rendemen

dibawah standar karena dipengaruhi kondisi bahan baku,

meliputi kualitas dan dan ukuran lebar yang berkisar

antara 10 – 12 mm. Sedangkan untuk rendemen

plywood dan block board yang melebihi standar

disebabkan pencatatan hasil produksi berdasarkan

perhitungan pengeluaran bahan baku tanpa

memperhitungkan stock dalam proses.

Verifier.c.

Produksi industry tidak melebihi

kapasitas produksi yang

diizinkan

MEMENUHI

Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen Izin Usaha

Industri yang dimiliki Auditee Kapasitas Produksi sesuai

dengan Izin Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri

Nomor : 24/32/IU-PL/PMDN/2013, tanggal 12 November

2013.

Hasil produksi dari tiga jenis produks yang dihasilkan

Auditee sesuai jenis produk yang tercantum dalam SK IUI

Perluasan untuk periode tersebut di atas tidak melebihi

kapasitas produksi yang diizinkan.

Pemanfaatan kapasitas produksi yang dihasilkan Auditee

dari kapasitas izin yang dimiliki Auditee adalah 29,45 %

untuk block board, barecore 8,6%, dan plywood 8,57%

Verifier.d.

Hasil produksi yang berasal dari

kayu lelang dipisahkan -

Auditee maupun pemasoknya tidak menggunakan kayu

lelang sebagai bahan bakunya, dengan demikian verifier

tersebut tidak diterapkan. Verifier.e

Dokumen LMKB/ LMKBK dan

LMHHOK

MEMENUHI

Auditee secara rutin telah membuat Laporan Mutasi Kayu

dan Laporan Mutasi kayu Olahan dan melaporkannya

kepada instansi terkait. Data pada dokumen Laporan

Mutasi Kayu (LMK) telah sesuai dengan data pendukung

yang meliputi pembelian bahan baku, pemakaian bahan

baku, hasil produksi dan pengeluaran eksport. Dan

berdasarkan hasil perhitungan menunjukan

keseimbangan antara stock, penambahan dan

pengurangan baik bahan baku maupun barang jadi.

Indikator 2.1.4

Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerja sama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/

industry rumah tangga).

Verifier a

Dokumen kontrak jasa

pengolahan produk dengan pihak

lain

-

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak

melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,

dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

Verifier .b

Dokumen Sertifikat Legalitas

Kayu dan/ atau dokumen

Deklarasi Kesesuaian Pemasok

yang dimiliki penerima jasa.

-

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak

melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,

dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

Verifier .c

Berita acara serah terima kayu

yang dijasakan -

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak

melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,

dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

Verifier.d

Ada pemisahan produk yang

dijasakan pada perusahaan jasa -

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak

melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,

dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 14

Verifier.e

Adanya pendokumentasian

bahan baku, proses dan

produksi dan ekspor apabila

ekspor dilakukan melalui industri

jasa

-

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak

melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,

dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

Kriteria. K.3.1

Perdagangan atau pemindah-tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.

Indikator. 3.1.1.

Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yang sah untuk perdagangan atau pemindah

tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik

Verifier

Dokumen angkutan hasil hutan

yang sah.

MEMENUHI

Auditee melakukan penjualan Dalam Negeri/ lokal

Plywood dan Block Board. Total penjualan lokal untuk

periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sebanyak

790.616 pcs setara dengan 10.436,4117 M3, dengan

total dokumen angkutan berupa nota angkutan atau surat

jalan sebanyak 491 lembar.

Kriteria K.3.2.

Pengapalan Kayu Olahan Untuk Ekspor

Indikator 3.2.1

Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor

Barang (PEB).

Verifier .a

Produk hasil olahan kayu yang

diekspor

MEMENUHI

Produk yang diekspor oleh auditee, merupakan produk

Kayu Olahan berupa Barecore, Blockboard dan Plywood

sesuai jenis produk yang tercantum dalam Izin

Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri Nomor :

24/32/IU-PL/PMDN/2013, tanggal 12 November 2013.

Berdasarkan laporan produksi dan mutasi LMHHOK,

produk yang dikirim/Ekspor oleh auditee selama periode

Agustus 2014 sampai Juli 2015 adalah benar hasil

proses produksi diindustri auditee, dibuktikan dengan

laporan hasil produksi dan Mutasi LMHHOK. Proses

produksi yang dilakukan oleh auditee, dimulai dari

pembelian bahan baku kayu, produksi hingga proses

finishing dan packing, disamping itu terdapat sarana dan

prasarana produksi. Pemeriksaan hasil produksi dan

observasi proses produksi, produk yang diekspor tersebut

merupakan hasil produk Auditee yang sesuai dengan jenis

produk yang diizinkan yaitu : Plywood, Block Board dan

Barecore. Dengan demikian seluruh produk yang

dikirim/ekspor oleh auditee dapat dipastikan merupakan

hasil produksi sendiri.

Verifier. b.

PEB

MEMENUHI

Auditee dapat menunjukkan 90 (sembilan puluh)

dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang

menyertai ekspor produk selama periode Agustus 2014

sampai dengan Juli 2015 (dua belas bulan) sebanyak

447.482 pcs setara dengan 20.931,0622 M3 dimana

informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis

produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan

dokumen ekspor lainnya (Invoice, Packing List, Bill of

Lading).

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 11 dari 14

Verifier. c.

Packing list

MEMENUHI

Auditee dapat menunjukkan 90 (sembilan puluh)

dokumen Packing List (P/L) yang menyertai ekspor produk

selama periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015

(dua belas bulan) sebanyak 447.482 pcs setara dengan

20.931,0622 M3 dimana informasi mengenai penerima,

deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah

sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, PEB, Bill

of Lading).

Verifier.d.

Invoice

MEMENUHI

Auditee dapat menunjukkan 90 (sembilan puluh)

dokumen Invoice yang menyertai ekspor produk selama

periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 (dua

belas bulan) sebanyak 447.482 pcs setara dengan

20.931,0622 M3 dimana informasi mengenai penerima,

deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah

sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Packing List,

PEB, Bill of Lading).

Verifier e.

B/L

MEMENUHI

Auditee dapat menunjukkan 90 (sembilan puluh)

dokumen Bill of Lading (B/L) yang menyertai ekspor

produk selama periode Agustus 2014 sampai dengan Juli

2015 (dua belas bulan) sebanyak 447.482 pcs setara

dengan 20.931,0622 M3 dimana informasi mengenai

penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas

produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya

(Invoice, Packing List, PEB).

Verifier .f.

Dokumen Lisensi Ekspor (V-Legal)

MEMENUHI

Auditee telah menerapkan penggunaan Dokumen V-Legal

dalam pelaksanaan ekspor periode periode Agustus 2014

sampai dengan Juli 2015 (dua belas bulan) dengan

realisasi peggunaan dokumen V-Legal sebanyak 90

lembar yang terbit melalui mekanisme penerbitan V- Legal

oleh salah satu Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu.

Auditee tidak menggunakan bahan baku yang berasal dari

kayu lelang, sehingga tidak ada dokumen V-legal yang

disalahgunakan untuk produk dari bahan baku kayu

lelang.

Berdasarkan Laporan Surveyor, Kegiatan pemeriksaan

dan sekaligus lokasi stuffing dilakukan di Jl Raya Gunung

Putri, Desa Tlajung Udik RT 03/ RW 12. Kec. Gunung

Putri, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat yang

merupakan alamat industry auditee.

Verifier. g.

Hasil verifikasi teknis (laporan

surveyor) untuk produk yang

wajib verifikasi teknis

MEMENUHI

Berdasarkan Permendag No.97/M-DAG/PER/12/2014

tentang ketentuan ekspor Produk industry Kehutanan,

berlaku efektif mulai 1 Januari 2015 maka Produk

Barecore (HS. 4412.99.00.10) sudah tidak lagi wajib

dilakukan verifikasi teknis.

Sehingga auditee hanya memiliki dokumen LS untuk

pengiriman ekspor produk selama periode periode

Agustus 2014 sampai dengan Desember 2014, dimana

telah melakukan ekport sebanyak 13 pengiriman, dan

seluruhnya telah dilengkapi dengan dokumen LS.

Dokumen LS telah ditandatangani oleh surveyor.

Verifier h.

Bukti pembayaran bea keluar bila

terkena bea keluar.

-

Produk kayu olahan yang dihasilkan oleh Auditee tidak

termasuk ke dalam kelompok produk yang dikenakan tarif

bea keluar sebagaimana dimaksudkan oleh Pasal 3

Peraturan Menteri Keuangan Nomor :

223/PMK.011/2008 tanggal 17 Desember 2008, dengan

demikian verifier ini tidak diterapkan.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 12 dari 14

Verifier. i.

Dokumen lain yang relevan

(diantaranya CITES) untuk jenis

kayu yang di batasi

perdagangannya

MEMENUHI

Jenis bahan baku yang digunakan Auditee untuk produk

auditee adalah kayu sengon. Sesuai Arahan strategis

konservasi spesies Nasional di mana hanya terdapat 22

jenis kayu yang dibatasi jumlah perdagangannya, kayu

jenis Sengon tidak termasuk kedalamnya, juga tidak

terdaftar dalam CITES Appendic I, II dan III.

Kriteria 3.3

Pemenuhan penggunaan Tanda V – Legal

Indikator 3.3.1.

Implementasi Tanda V - Legal

Verifier 3.3.1.

Tanda V – Legal yang

dibubuhkan sesuai ketentuan

MEMENUHI

Sebagai industri yang sudah bersertifikat VLK dengan

nomor 018/EQC-VLK/I/2013, auditee telah

membubuhkan tanda V-legal pada kemasan ekspor

dengan identitas 018-LVLK-006-IDN

Penulisan Identitas nomor pemegang sertifikat

Penandaan tanda V-legal telah berdasarkan SK Menteri

Kehutanan RI nomor SK.641/Menhut-II/2011 tentang

Penetapan Tanda V-legal.

Sebagaimana yang diterangkan dalam verifier 2.1.3.d

auditee tidak menggunakan bahan baku yang berasal dari

kayu lelang sehingga tidak ada dokumen V-legal yang

dibubuhkan pada produk kayu lelang.

Kriteria K.4.1.

Pemenuhan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja

Indikator 4.1.1

Prosedur dan implementasi K3

Verifier a.

Pedoman/prosedur K3

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan Auditee telah memiliki

dan dapat menunjukan dokumen prosedur pelaksanaan

operasional K3 dalam operasionalnya di lapangan yang dibuat oleh ISO-SA & Personalia, disetujui oleh ISO-MR

dan disahkan oleh Factory Manager.

Auditee sudah mempunyai Panitia Pembina Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang telah ditetapkan oleh

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

Kabupaten Bogor dengan Nomor : KEP:

566.930/Wasnaker/K.3/2014 tanggal 17 Februari 2014.

Dengan susunan Pengurus satu orang Ketua Umum, dua

Ketua Bidang, Sekretaris dan Wakil, serta anggota 3

orang.

Verifier.b.

Implementasi K3

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan mengenai pelaksanaan program K3,

Auditee melalui P2K3 menyediakan sarana dan peralatan

Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk lingkungan

sekitar pabrik yang di tempatkan di titik yang dinilai

beresiko tinggi. APAR yang ada di Industri Auditee pada

saat dilakukan audit berjumlah 37 unit, dimana

sebanyak 36 unit masih dalam kondisi baik dengan masa

berlaku terdekat adalah Nopember 2015 dan paling lama

Agustus 2016. Dan satu unit APAR berupa FOAM seberat

50 KG, masa berlaku sudah habis pada bulan Maret

2015, dengan diberi identitas Expired dan akan

digunakan pada saat pelatihan.

PT IJK telah mewajibkan seluruh karyawannya untuk

memakai Alat Pelindung Diri (APD) dalam melaksanakan

pekerjaan disesuaikan dengan kondisi unit kerja masing-

masing dan tingkat kesulitan dalam tiap unit kerja

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 13 dari 14

tersebut.

Terdapat jalur evakuasi yang telah dilengkapi petunjuk

arah bila terjadi suatu kasus atau musibah, dan

sepanjang jalur evakuasi tersebut tidak terhalang barang.

Untuk Kotak P3K telah disediakan disetiap bagian unit

kerja yang berisi diantaranya kain kassa, alkohol, obat

luka, dan plester.

Verifier.c

Catatan kecelakaan kerja

MEMENUHI

Hasil pemerikasaan terhadap kelengkapan dan

ketersediaan dokumen catatan kecelakaan kerja, Auditee telah mencatat setiap kasus atau kejadian kecelakaan dalam formulir Laporan Kecelakaan. Selama periode

Agustus 2014 – Juli 2015 tercatat 8 kasus kecelakaan

kerja dilokasi industry yang bersifat minor atau ringan

dan satu (1) kecelakaan karyawan diluar lingkungan kerja

dan telah dirujuk kepada poliklinik terdekat. Upaya yang di lakukan oleh pihak manajemen dalam

menekan tingkat kecelakaan telah dilakukan control dan

pengarahan pada unit kerja yang di lakukan oleh bagian

Personalia, yang dilakukan setiap bulan secara kontinu.

Kriteria K.4.2

Pemenuhan hak hak tenaga kerja

Indikator. 4.2.1

Kebebasan berserikat bagi pekerja

Verifier :

Serikat pekerja atau

kebijaksanaan Perusahaan yang

membolehkan untuk membentuk

atau terlibat dalam kegiatan

serikat pekerja

MEMENUHI

Auditee telah mengijinkan karyawannya untuk

terlibat dalam serikat pekerja, dimana terdapat Serikat Pekerja di PT IJK dengan nama PPMI

(Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia) yang telah

tercatat di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(Kabupaten Bogor dengan bukti Nomor :

382/OP.PKPPMI”98/IT/03-35/382/X/VIII/2006, tanggal

14 Agustus 2006 dan di tanda tangani oleh kepala Dinas

Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor.

Kepengurusan PPMI PT IJK ini telah didaftarkan kepada

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Bogor. PPMI Auditee tercatat dalam Surat keputusan

Pimpinan Cabang PPMI nomor : 034/SK/PC-PPMI’98-

BGR/VIII/2015 tanggal 03 Agustus 2015. Pihak

manajemen telah mengetahui dan menyetujui

kepengurusan serikat pekerja tersebut sesuai dengan

Surat nomnor 002/Perm/PK-PPMI’98/IT/VIII/2015

tentang Pemberitahuan Kepengurusan PK.PPMI’98 PT.

Injakayu Terpadu periode 2015 – 2017.

Indikator 4.2.2

Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang Mengatur hak-hak pekerja

untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan >10 orang.

Verifier :

Ketersediaan dokumen KKB atau

PP yang mengatur hak-hak

pekerja

MEMENUHI

Auditee telah memiliki Dokumen Perjanjian Kerja Bersama

(PKB) dengan Serikat Pekerja Persaudaraan Pekerja

Muslim Indonesia’98 (PK-PPMI ’98) dengan bukti

pencatatan No : 382/OP.PK-PPMI’98/IT/03-

35/382/X/VIII/06 tanggal 14 Agustus 2006. Dokumen

PKB ini telah ditandatangani oleh kedua belah pihak pada

bulan Juni 2012. Dan diperpanjang dengan bukti

pengesahan perpanjangan nomor :

568/2678/HI&Syaker/2014 tanggal 3 April 2014.

Masa berlaku sesuai perjanjian 22 November 2013 – 21

November 2015

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 14 dari 14

Indikator. 4.2.3

Tidak mempekerja- kan anak di bawah umur

Verifier :

Tidak ada pekerja yang masih di

bawah umur

MEMENUHI

Berdasarkan pemeriksaan daftar karyawan, dalam proses

produksinya Auditee tidak mempekerjakan karyawan di

bawah umur.