Lampiran Surat No : 101/EQ.S/VII/2013, tanggal 06 Juli ... Keputusan 29 Juni 2013 di Kantor PT...

17
Lampiran Surat No : 101/EQ.S/VII/2013, tanggal 06 Juli 2013 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari sebagai berikut : I. Nama LVLK Nomor Akreditasi Alamat Domisili : PT. EQUALITY INDONESIA : LP-PHPL- 013 - IDN : Perum Cibinong Griya Asri Blok A No. 20, Cibinong Bogor Alamat Operasional : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor 16710 Telp. : +62251 7550722 Fax. : +62251 7550724 Email : [email protected], [email protected] Website : http://www.equalityindonesia.com Telah melaksanakan Kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Terhadap : II. Nama IUPHHK-HT : PT BINA DAYA BENTALA No. SK IUPHHK-HT : SK No. 555/Menhut-II/2006 Tanggal 22 Desember 2006 Luas : ± 19.870 Hektar Lokasi : Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau Alamat Kantor : Pusat : Komplek Bisnis Center Blok B-3A, Jl. Jendral Sudirman, Pekanbaru 28282 Provinsi Riau III. Waktu Pelaksanaan : 05 sd 17 Juni 2013. IV. Hasil Verifikasi : NILAI AKHIR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI MENDAPAT PREDIKAT LULUS SEHINGGA PT BINA DAYA BENTALA BERHAK DIBERIKAN SERTIFIKAT PHPL Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum. Bogor, 06 Juli 2013 PT EQUALITY INDONESIA Faisal H. Fuad, S.Hut Kepala Divisi PHPL

Transcript of Lampiran Surat No : 101/EQ.S/VII/2013, tanggal 06 Juli ... Keputusan 29 Juni 2013 di Kantor PT...

Lampiran Surat No : 101/EQ.S/VII/2013, tanggal 06 Juli 2013

PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI

Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari sebagai berikut :

I. Nama LVLK

Nomor Akreditasi

Alamat Domisili

: PT. EQUALITY INDONESIA

: LP-PHPL- 013 - IDN

: Perum Cibinong Griya Asri Blok A No. 20, Cibinong

Bogor

Alamat Operasional : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kecamatan Sukaraja,

Kabupaten Bogor 16710

Telp. : +62251 7550722

Fax. : +62251 7550724

Email : [email protected], [email protected]

Website : http://www.equalityindonesia.com

Telah melaksanakan Kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari

Terhadap :

II. Nama IUPHHK-HT : PT BINA DAYA BENTALA

No. SK IUPHHK-HT : SK No. 555/Menhut-II/2006 Tanggal 22 Desember

2006

Luas : ± 19.870 Hektar

Lokasi : Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau

Alamat Kantor :

Pusat : Komplek Bisnis Center Blok B-3A, Jl. Jendral Sudirman,

Pekanbaru 28282 Provinsi Riau

III. Waktu Pelaksanaan : 05 sd 17 Juni 2013.

IV. Hasil Verifikasi : NILAI AKHIR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN

PRODUKSI LESTARI MENDAPAT PREDIKAT LULUS

SEHINGGA PT BINA DAYA BENTALA BERHAK DIBERIKAN

SERTIFIKAT PHPL

Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 06 Juli 2013

PT EQUALITY INDONESIA

Faisal H. Fuad, S.Hut

Kepala Divisi PHPL

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 1 dari 11

(1) Identitas LPPHPL :

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA

b. Nomor Akreditasi : LPPHPL – 013 - IDN

c. Alamat : Jl. Raya Sukaraja, Kec. Sukaraja, Kabupaten Bogor 16710

d. Nomor Telepon : 0251 - 7550722

Nomor Faksimile : 0251 - 7550724

Email : [email protected]

e. Direktur : Ir. Agustri Warsono

f. Tim Audit : Diah Mitarini, S.Hut., M.Si. (Lead Auditor/Auditor Prasyarat)

Ir.Nana Sumarna (Auditor Produksi)

Ir. Heri Binawan (Auditor Ekologi)

M. Jamaluddin Al Afghoni, SP. (Auditor Sosial)

Agung Tofani, S.Hut. (Auditor VLK)

g. Tim Pengambil Keputusan (PK) :

Ir. Agustri Warsono (Ketua merangkap Anggota)

Ir. Muchlis Hidayat (Anggota)

Ir.Suryamada Bhakti (Anggota)

Wiyono, S.Hut., M.Si. (Anggota)

(2) Identitas Auditee :

a. Nama Pemegang Izin : IUPHHK-HT PT BINA DAYA BENTALA

b. Nomor & Tanggal SK : SK.555/Menhut-II/2006

Tanggal 22 Desember 2006

c. Luas dan Lokasi : ± 19.870 Ha di Provinsi Riau

d. Alamat Kantor : Komplek Bisnis Center Blok B-3A

Jl. Jenderal Sudirman

Kota Pekanbaru 28282, Provinsi Riau

e. Nomor

Telepon/Faks/E-mail

: Telp.: 0761-29218 Fax : 0761-40673

f. Pengurus : Susunan Komisaris :

1. Komisaris Utama : Dr. Rosalyn Sandra Andrisa

2. Komisaris : Zazoeli

Susunan Direksi :

1. Direktur Utama : Ir. H. Ficky Zazoeli

2. Direktur : Sidi Muhammad Noer Raid

3. Direktur : Joicelyn Darmayanti

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 2 dari 11

(3) Ringkasan Tahapan :

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Audit Tahap I 24 - 31 Mei 2013

di Jakarta dan Bogor

Masih terdapat beberapa kekurangan dokumen

operasional, yang akan dilengkapi pada saat

pekaksanaan Audit Tahap II.

Koordinasi dengan

Instansi Kehutanan

05 Juni 2013 (Entry

Meeting) dan 17 Juni

2013 (Exit meetingi)

di Pekanbaru, Riau

Kantor BP2HP Wil. III Pekanbaru dan Dinas

Kehutanan Propinsi Riau di Pekanbaru.

Konsultasi Publik 07 Juni 2013 di Hotel

Surya, Duri,

Kecamatan Mandau,

Kabupaten Bengkalis,

Riau

Peserta yang hadir antara lain yaitu Muspika Bonai

Darussalam, Dinas Kehutanan Kabupaten Rokan

Hulu, Kepala Desa Bonai, Kepala Desa Kasang

Padang, Perwakilan Tokoh Masyarakat dan Pemuda

Desa Bonai serta Perwakilan Tokoh Masyarakat dan

Pemuda Desa Kasang Padang. Hubungan

masyarakat dan Auditee mulai berjalan baik

walaupun sosialisasi belum berjalan lancar dengan

adanya klaim lahan oleh sebagian masyarakat.

Keberadaan Auditee oleh sebagian masyarakat

telah diakui mendtangkan manfaat peningkatan

ekonomi dari penyerapan tenaga kerja lokal sebagai

karyawan atau pekerja borongan, serta adanya

ragam bantuan bagi keperluan desa. Hasil

konsultasi publik dituangkan dalam BA yang

ditandatangani oleh Lead Auditor dan Camat Bonai

Darussalam.

Pertemuan

Pembukaan

07 Juni 2013 di Camp

PT BDB

Agenda: Perkenalan anggota Tim Audit, peyampaian

tujuan dan ruang lingkup penilaian, hasil penilaian

Tahap I, penyampaian jadwal/rencana kerja

penilaian Tahap II, metodologi dan prosedur

penilaian, serta konfirmasi waktu dan tempat

pertemuan penutupan. Pertemuan pembukaan

diakhiri dengan pembuatan BA.

Verifikasi Dokumen

dan Observasi

Lapangan

07 – 13 Juni 2013 di

areal kerja Auditee

dan desa-desa

sekitarnya

Tim Audit menghimpun, menelaah dokumen,

melakukan wawancara mendalam, dan

melaksanakan observasi guna menghasilkan

analisis berbasis triangulasi—untuk memperoleh

kesimpulan hasil verifikasi dengan acuan Peraturan

Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor

P.8/VI-BPPHH/2012.

Pertemuan

Penutupan

15 Juni 2013 di Camp

PT BDB

Agenda: penyampaian ucapan terima kasih kepada

Auditee atas kerjasamanya selama Penilaian Tahap

II. Juga menyampaikan dan mengklarifikasi form

hasil penilaian, serta adanya temuan

ketidaksesuaian/observasi. Pertemuan Penutupan

diakhiri dengan pembuatan BAP.

Pengambilan

Keputusan

29 Juni 2013 di

Kantor PT EQUALITY

Indonesia Bogor

Rapat Pengambil Keputusan (PK) menelaah hasil-

hasil dan kesimpulan penilaian yang telah

disampaikan Tim Audit untuk menjamin bahwa

penilaian telah dilakukan secara efektif dan efisien

sesuai dengan Prosedur PT EQUALITY Indonesia;

serta mengambil keputusan megenai predikat

kinerja PHPL Auditee.

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 3 dari 11

(4) Resume Hasil Penilaian :

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

A. Penilaian Kinerja PHPL

1. Kriteria Prasyarat

1.1. Kepastian Kawasan

Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan

BAIK

(88,89%)

1.1.1. Ketersediaan dokumen legal dan administrasi

tata batas PT BINA DAYA BENTALA (Auditee) lengkap

sesuai dengan tingkat realisasinya di lapangan.

1.1.2. Auditee telah menyelesaikan kegiatan tata batas

(100%) dan dokumen legal tata batas tersedia lengkap.

1.1.3. Meskipun masih dijumpai permasalahan sosial

terkait lahan, namun secara legal batas-batas areal

kerja Auditee telah diakui oleh para pihak.

1.1.4. Tidak terdapat perubahan fungsi kawasan pada

areal kerja Auditee.

1.1.5. Terdapat penggunaan kawasan di luar sektor

kehutanan di dalam areal kerja Auditee dan telah

dilakukan pendataan sebagai bagian dari penanganan

masalah tersebut, namun belum dilaporkan kepada

instansi kehutanan.

1.2. Komitmen

Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan

BAIK

(80,00%)

1.2.1. Auditee mtelah emiliki visi misi tujuan.

1.2.2. Sosialisasi telah dilaksanakan kepada karyawan

dan kontraktor sementara sosialisasi kepada

masyarakat belum dilaksanakan.

1.2.3. Implementasi PHPL di lapangan sebagian telah

mencerminkan visi misi yang dibangun perusahaan.

1.3. Jumlah dan

kecukupan tenaga

profesional terlatih dan

tenaga teknis pada

seluruh tingkatan untuk

mendukung pemanfaatan

implementasi penelitian,

pendidikan dan latihan

BAIK

(100%)

1.3.1. Jenis dan jumlah tenaga profesional bidang

kehutanan Auditee telah mengacu pada Peraturan

Dirjen BPK No. P.8/VI/SET/2009.

1.3.2. Pengembangan SDM telah dilaksanakan.

1.3.3. Dokumen ketenagakerjaan tersedia lengkap.

1.4. Kapasitas dan

mekanisme untuk

perencanaan

pelaksanaan

pemantauan periodik,

evaluasi dan penyajian

umpan balik mengenai

kemajuan pencapaian

(kegiatan) Pemegang

Izin/Hak Pengelolaan

BAIK

(83,33%)

1.4.1. Auditee memiliki struktur organisasi yang

dilengkapi job description, dan telah sesuai dengan

kerangka PHL.

1.4.2. Auditee memiliki Sistem Informasi Manajemen

(SIM) yang terintegrasi dengan GIS sesuai dengan

struktur organisasi pelaksana beserta job description-

nya serta SOP.

1.4.3. Auditee memiliki Satuan Pengawas Internal (SPI)

atau Internal Audit yang bertanggung jawab langsung

kepada Direktur, dmana fungsinya telah berjalan efektif

untuk mengontrol sebagaian tahapan kegiatan di

lapangan.

1.4.4. Auditee memiliki keterlaksanaan sebagian

tindak koreksi berbasis hasil monitoring dan evaluasi

yang dilakukan dengan sistem berjenjang.

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 4 dari 11

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

1.5. Persetujuan tanpa

paksaan berdasarkan

informasi yang lengkap

SEDANG

(74,07%) 1.5.1. Pelaksanaan tebangan RKT Auditee sebagian

telah mendapat persetujuan yang dituangkan dalam

berita acara.

1.5.2. Persetujuan pembuatan AMDAL Auditee

dibuktikan dengan adanya Surat Keputusan Kepala

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hulu No.

660/BLH/2003/005/01 tanggal 7 Januari 2003

tentang Kesepakatan Kelayakan Lingkungan Kegiatan

Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman

(UPHHK-HT) seluas 20.000 Ha Milik Auditee di

Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu.

1.5.3. Pelaksanaan tata batas sampai saat ini telah

mencapai 100% namun terdapat persetujuan dalam

proses tata batas dari sebagian kecil para pihak.

1.5.4. Auditee terdapat persetujuan dalam proses

pelaksanaan CSR/CD dari sebagian para pihak.

1.5.5. Auditee telah melakukan sosialisasi proses

penetapan kawasan dilindungi, dan telah diperoleh

persetujuan dari sebagian kecil para pihak.

2. Kriteria Produksi

2.1. Penataan areal kerja

jangka panjang dalam

pengelolaan hutan lestari

BAIK

(83,33%)

2.1.1 Auditee telah memiliki dokumen RKUPHHK-HT

yang telah mempertimbangkan hasil deliniasi mikro,

disahkan oleh Menteri Kehutanan-Direktorat Jenderal

Bina Produksi Kehutanan u.b. Direktur Bina

Pengembangan Hutan Tanaman, dengan SK No.

SK.70/VI- BPHT/2009, tanggal 5 Maret 2009.

2.1.2 Auditee telah melakukan penataan areal kerja di

lapangan, meskipun untuk tanaman pokok baru

sebagian yang sesuai dengan RKUPHHK-HT.

2.1.3 Tanda batas blok/petak kerja seluruhnya terlihat

dengan jelas di lapangan.

2.2. Tingkat pemanenan

lestari untuk setiap jenis

hasil hutan kayu utama

dan nir kayu pada setiap

tipe ekosistem

SEDANG

(75,00%)

2.2.1. Data sediaan tegakan di areal kerja Auditee

belum tersedia, baik dari IHMB maupun PHI (Pree

Harvesting Inventory). PHI baru akan dilaksanakan pada

tahun 2013. IHMB belum dilaksanakan karena belum

ada kewajiban, namun sudah dalam tahap

perencanaan.

2.2.2. Terdapat data riap tegakan, dianalisis namun

belum digunakan dalam perhitungan JPT.

2.2.3. Terdapat bukti upaya melakukan analisis data

potensi dan riap tegakan, namun belum dapat

dimanfaatkan hasilnya dalam perhitungan JTT sendiri.

2.3. Pelaksanaan

penerapan tahapan

sistem silvikultur untuk

menjamin regenerasi

hutan

BAIK

(86,67%)

2.3.1. Auditee telah mempunyai SOP seluruh tahapan

kegiatan sistem silvikultur dan isinya telah sesuai

dengan ketentuan teknis yang berlaku.

2.3.2. Terdapat implementasi seluruh tahapan kegiatan

sistem silvikultur.

2.3.3. Berdasarkan hasil perhitungan PUP, terdapat

potensi tegakan tanaman yang akan ditebang sebesar

115,84 m3/ha, sehingga berada dalam jumlah yang

mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan

hasil (80-120 m3/ha).

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 5 dari 11

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

2.3.4. Berdasarkan hasil penilaian dari Plantation

Assessment Team/PAT Auditee terhadap tanaman

tahun 2012 diperoleh hasil bahwa prosentase tumbuh

tanaman pada umur ±3 bulan rata-rata sebesar 97,89%

atau lebih dari 90%, sehingga permudaan tanaman

dalam jumlah yang mampu menjamin terjadinya

kelestarian pemanenan.

2.4. Ketersediaan dan

penerapan teknologi

tepat guna untuk

pemanfaatan hutan

BAIK

(100%)

2.4.1. Auditee memiliki SOP pemanfatan hutan ramah

lingkungan yang sesuai dengan karakteristik setempat.

2.4.2. Auditee telah menerapkan teknologi ramah

lingkungan pada 3 tahapan kegiatan pemanenan hasil

(kegiatan PWH dan Pemanenan).

2.4.3. Sistem silvikultur yang diterapkan Auditee di

areal kerjanya adalah sistem silvikultur Tebang Habis

dengan Permudaan Buatan (THPB), sehingga tidak ada

tegakan tinggal.

2.4.4. Sistem penebangan yang diterapkan Auditee

adalah tebang habis dengan pemanfaatan kayu

maksimal (seluruh kayu yang berdiameter 5 cm up

dimanfaatkan), maka dapat diprediksi nilai faktor

eksploitasi (FE) maksimal 0,9.

2.5. Realisasi

penebangan sesuai

dengan rencana kerja

penebangan/pemanenan

/ pemanfaatan pada

areal kerjanya

BAIK

(83,33%)

2.5.1. Auditee memiliki dokumen RKT yang disahkan

oleh pejabat yang berwenang (RKT 2009-2013) dan

disusun berdasarkan RKUPHHK-HT yang sah.

2.5.2. Auditee telah memiliki peta kerja sesuai

RKT/RKUPHHK-HT yang disahkan oleh pejabat yang

berwenag yang menggambarkan areal yang boleh

ditebang/ dipanen/ dimanfaatkan/ ditanam/ dipelihara

beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan

dilindungi.

2.5.3. Auditee telah mengimplementasi peta kerja

berupa penandaan pada sebagian batas blok tebangan/

dipanen/ dimanfaatkan/ditanam/dipelihara beserta

areal yang ditetapkan sebagai kawasan dilindungi.

2.5.4. Berdasarkan dokumen RKUPHHK-HT, Auditee

akan mulai melakukan kegiatan pemanenan hutan

tanaman yaitu pada tahun 2014 dan seterusnya (daur

kedua).

2.6. Tingkat investasi dan

reinvestasi yang

memadai dan memenuhi

kebutuhan dalam

pengelolaan hutan,

administrasi,

penelitiandan

pengembangan, serta

peningkatan kemampuan

sumber daya manusia

SEDANG

(72,22%)

2.6.1. Alokasi pendanaan untuk kegiatan pengelolaan

dan pembangunan hutan tanaman s/d tahun 2012

mencapai > 80%.

2.6.2. Proporsi biaya tertinggi adalah pada biaya

penanaman (38,96%) dan terendah adalah

perlindungan dan pengamanan (0,09%), sehingga

selisihnya adalah sebesar 38,87% (20-50%).

2.6.3. Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis

kehutanan berjalan lancar sesuai tata waktu.

2.6.4. Realisasi kegiatan penanaman tanaman pokok,

tanaman kehidupan dan tanaman unggulan telah

melebihi 80% namun belum seluruhnya terlaksana.

2.6.5. Realisasi penanaman tanaman pokok, tanaman

kehidupan dan tanaman unggulan mencapai <50% dari

yang seharusnya.

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 6 dari 11

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3. Kriteria Ekologi

3.1. Keberadaan,

kemantapan dan kondisi

kawasan dilindungi pada

setiap tipe hutan

SEDANG

(73,33%)

3.1.1. Alokasi kawasan dilindungi mencapai 8,74 %

dari luas areal kerja, dan telah sesuai dengan

RKUPHHK-HT serta CMP (conservation managemet

plan); dan sesuai dengan kondisi biofisiknya.

3.1.2. Kawasan dilindungi yang telah ditata di

lapangan mencapai 77,66 %.

3.1.3. Kondisi kawasan dilindungi yang berhutan

mencapai 68 %.

3.1.4. Belum semua pihak mengakui keberadaan

kawasan dilindungi.

3.1.5. Terdapat laporan pengelolaan sebagian kawsan

dilindungi.

3.2. Perlindungan dan

pengamanan hutan BAIK

(83,33%)

3.2.1. Tersedia prosedur untuk seluruh jenis gangguan

hutan yang mungkin ada.

3.2.2. Tersedian sarana dan prasarana perlindungan

hutan dengan jumlah dan jenis yang memadai; serta

dalam kondisi berfungsi dengan baik.

3.2.3. Telah tersedia personil/SDM perlindungan dan

pengamanan hutan. namun jumlahnya kurang

memadai.

3.2.4. Kegiatan perlindungan hutan sudah

diimplementasikan, namun belum mempertimbangkan

seluruh jenis gangguan hutan yang ada.

3.3. Pengelolaan dan

pemantauan dampak

terhadap tanah dan air

akibat pemanfaatan

hutan

BAIK

(100,00%)

3.3.1. Tersedia prosedur yang mencakup seluruh

pengelolaan dan pemantauan dampak negatif terhadap

tanah dan air akibat pemanfaatan hutan.

3.3.2. Tersedian sarana dan prasarana pengelolaan

dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air

dengan jenis dan jumlah yang memadai.

3.3.3. Tersedia SDM pengelolaan dan pemantauan

dampak terhadap tanah dan air, dengan jumlah dan

kualifikasi personil yang memadai.

3.3.4. Terdapat dokumen perencanaan pengelolaan

dampak dan telah diimplementasikan sesuai ketentuan.

3.3.5. Terdapat dokumen perencanaan pemantauan

dampak dan telah diimplementasikan sesuai ketentuan.

3.3.6. Tidak terdapat indikasi dampak negatif terhadap

tanah dan air akibat pemanfaatan hutan.

3.4. Identifikasi spesies

flora dan fauna yang

dilindungi dan/atau

langka (endangered),

jarang (rare), terancam

punah (threatened) dan

endemik

BAIK

(83,33%)

3.4.1. Tersedia prosedur, untuk identifikasi spesies

flora dan fauna yang langka (endangered), jarang (rare)

dan terancam punah (threatened) berupa SOP/WI

Pemantauan dan identifikasi flora dan fauna di dalam

kawasan dilindungi.

3.4.2. Implementasi identifikasi spesies flora dan

fauna dilakukan secara rutin sejak tahun 2011, namun

belum mencakup seluruh jenis.

3.5. Pengelolaan flora

untuk :

a. Luasan tertentu dari

hutan produksi yang

BAIK

(77,78%)

3.5.1. Prosedur pengelolaan flora untuk seluruh jenis

yang dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam

punah dan endemik sudah tersusun secara lengkap.

3.5.2. Implementasinya pengelolaan flora telah

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 7 dari 11

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

tidak terganggu, dan

bagian yang tidak

rusak.

b. Perlindungan

terhadap species

flora dilindungi

dan/atau jarang,

langka dan terancam

punah dan endemik

dilakukan, tetapi belum mencakup seluruh jenis yang

dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah

dan endemik.

3.5.3. Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian

spesies flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan

terancam punah dan endemik yang terdapat di areal

kerja Auditee.

3.6. Pengelolaan fauna

untuk :

a. Luasan tertentu dari

hutan produksi yang

tidak terganggu, dan

bagian yang tidak

rusak.

b. Perlindungan

terhadap species

fauna dilindungi

dan/atau jarang,

langka dan terancam

punah dan endemik

BAIK

(77,78%)

3.6.1. Tersedia prosedur pengelolaan fauna untuk

seluruh jenis yang dilindungi dan/atau jarang, langka

dan terancam punah dan endemik.

3.6.2. Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi

tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau

langka, jarang, terancam punah dan endemik yang

terdapat di areal pemegang izin.

3.6.3. Masih terdapat gangguan terhadap kondisi

sebagian spesies fauna dilindungi/jarang/langka dan

terancam punah.

4. Kriteria Sosial

4.1. Kejelasan deliniasi

kawasan operasional

perusahaan/unit

manajemen dengan

kawasan masyarakat

hukum adat dan/atau

masyarakat setempat

SEDANG

(73,33%)

4.1.1. Auditee telah memiliki dokumen terkait pola

penguasaan dan pemanfaatan SDA setempat berupa

Dokumen AMDAL, Laporan Delmik tahun 2007, Berita

acara tata batas, dan Peta overlay TGHK. Dokumen

identifikasi hak-hak dasar masyarakat setempat adalah

dokumen AMDAL. Dokumen rencana pemanfaatan SDH

berupa dokumen RKT, dan Rencana Operasional

PMDH/CSR. Sementara dokumen yang tersedia belum

lengkap.

4.1.2. Auditee telah memiliki dokumen SOP Tata bataa

secara partisipatif, SOP Penanganan dan penyelesaian

klaim areal, SOP CSR, dan SOP Kompensasi

sumberdaya komunitas. Belum terdapat cukup bukti

bahwa mekanisme tersebut telah disepakati para pihak.

4.1.3. Auditee telah mengembangkan mekanisme

pangakuan hak dasar masyarakat berupa SOP

pemanfaatan HHBK, SOP CSR, SOP Penyelesaian

pengaduan dari komunitas, Surat kesepakatan bersama

mengenai pemanfaatan SDH bersama. Dokumen

tersedia legal, lengkap dan jelas.

4.1.4. Bukti luas dan batas kawasan adalah

Dokumen/laporan kronologi pengukuran dan penataan

areal kerja. Dokumen tersebut baru menunjukkan

proses kesepakatan luas dan batas pada sebagianarel

kerja Auditee.

4.1.5. Tersedia dokumen pernyataan sikap masyarakat

atas keberadaan Auditee, meskipun masih ada

sebagian masyarakat yang berkonflik dengan Auditee

terkait batas.

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 8 dari 11

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

4.2. Implementasi

tanggungjawab sosial

perusahaan sesuai

dengan peraturan

perundangan yang

berlaku

BAIK

(93,33%)

4.2.1. Dokumen Auditee terkait tanggung jawab sosial

perusahaan antara lain SK IUPHHK-HT, RKUPHHK, RKT,

RO PMDH, Laporan PMDH, dan Laporan penggunaan

tenaga kerja lokal. Dokumen tersedia lengkap.

4.2.2. Dokumen mekanisme tanggungjawab sosial

perusahaan antara lain SOP CSR, SOP Kompensasi

sumberdaya komunitas, SOP Penanganan dan

penyelesaian klaim areal, WI Pembinaan dan

pengembangan usaha masyarakat, serta Kebijakan

lingkungan. Semua dokumen lengkap dan legal.

4.2.3. Terdapat sebagian bukti sosialisasi berupa:

Pembahasan penyelesaian klaim lahan, Sosialisasi

tanaman kehidupan, dan Sosialisasi undang-undang

kehutanan.

4.2.4. Bukti realisasi tanggung jawab sosial tersedia

lengkap.

4.2.5. Tersedia laporan pelaksanaan tanggung jawab

sosial Auditee yang lengkap.

4.3. Ketersediaan

mekanisme dan

implementasi distribusi

manfaat yang adil antar

para pihak

BAIK

(86,67%)

4.3.1. Auditee telah memiliki data lengkap terkait

masyarakat setempat, berupa: Dokumen AMDAL,

RKUPHHK-HT, Laporan Delmik,Dokumen identifikasi

HHNK, Dokumen daftar nama masyarakat yang

memanfaatkan HHNK, dan Dokumen RO PMDH

4.3.2. Auditee telah memiliki mekanisme peningkatan

peran dan aktivitas ekonomi masyarakat yang berupa:

WI Pembinaan dan pengembangan usaha masyarakat,

SOP Kompensasi sumberdaya komunitas, WI

Pengelolaan tanaman kehidupan, dan SOP

pemanfaatan HHBK. Dokumen tersebut legal, lengkap

dan jelas.

4.3.3. Auditee telah memiliki dokumen rencana

peningkatan peran dan aktivitas ekonomi masyarakat

berupa: Dokumen Visi-misi, RKUPPHK-HT, RKT, dan

Dokumen RO PMDH. Dokumen tersebut tersedia

lengkap dan jelas.

4.3.4. Bukti implementasinya antara lain: 60% tenaga

plantation adalah masyarakat lokal; Program tanaman

kehidupan belum dapat dilaksanakan karena ada

konflik batas lahan; Program PMDH terkait peningkatan

aktivitas ekonomi masyarakat belum terlihat. Sehingga

secara umum, implementasi distribusi manfaat kurang

dari 50% dari rencana.

4.3.5. Laporan realisasi distribusi manfaat bagi para

pihak belum tersedia lengkap.

4.4. Keberadaan

mekanisme resolusi

konflik yang handal

SEDANG

(75,00%)

4.4.1. Auditee memiliki mekanisme resolusi konflik

berupa: SOP Kompensasi sumber daya komunitas, SOP

Penyelesaian pengaduan dari komunitas, Surat

kesepakatan bersama terkait pemanfaatan SDH

bersama, dan SOP Penanganan dan penyelesaian klaim

areal. Mekanisme tersebut lengkap dan jelas.

4.4.2. Auditee telah memiliki peta konflik, namun

belum lengkap.

4.4.3. Auditee telah memiliki pembagian tugas (job

description) yang jelas dalam penanganan konflik, yaitu

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 9 dari 11

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

merupakan tanggungjawab kepala Distrik dan Kepala

Forest Protection District. Belum tersedia data mengenai

alokasi dana bagi penanganan konflik.

4.4.4. Auditee telah sebagian sebagian

dokumen/laporan penanganan konflik.

4.5. Perlindungan,

pengembangan dan

peningkatan

kesejahteraan tenaga

kerja

BAIK

(91,67%)

4.5.1. Auditee telah memiliki PKB (Perjanjian Kerja

Bersama) yang ditandatangani pihak perusahaan dan

serikat karyawan dengan disaksikan oleh Dinas Tenaga

Kerja setempat.

4.5.2. Auditee telah melaksanakan sebagain besar

rencana pengembangan kompetensi, di antaranya

Pelatihan soft skill, Pelatihan ISO 14001, dan berbagai

keahlian teknis lainnya.

4.5.3. Auditee telah memiliki standar jenjang karir

sebagaimana dimuat dalam PKB. Berdasarkan

wawancara dengan karyawan, hal tersebut telah

diimplementasikan seluruhnya.

4.5.4. Auditee telah memiliki aturan tentang tunjangan

kesejahteraan bagi karyawan yang dituangkan dalam

PKB. Berdasarkan wawancara dengan karyawan seluruh

tunjangan kesejahteraan telah direalisasikan.

B. Verifikasi Legalitas Kayu

1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di

kawasan hutan produksi

1.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

mampu menunjukkan keabsahan IUPHHK

Memenuhi Kelengkapan dan keabsahan SK IUPHHK-

HT dipenuhi seluruhnya dan IIUPHHK telah

dibayarkan sesuai SPP.

2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

memiliki rencana penebangan pada areal

tebangan yang disahkan oleh pejabat yang

berwenang

2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja

Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan

oleh yang berwenang

Memenuhi Kelengkapan dan keabsahan dokumen

RKUPHHK-HT, RKT beserta lampirannya

dipenuhi seluruhnya.

Terdapat Peta Rencana Penataan Areal

yang Tidak Boleh Ditebang (Kawasan

Lindung/Buffer Zone) yang dibuat oleh

Ganis PHPL Canhut dan Tanda-tanda

Batasnya dapat dilihat cukup jelas di

lapangan

Peta Blok/Petak tebangan telah

disahkan, posisi blok tebangan benar

dan terbukti di lapangan.

2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah

2.2.1.a. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

mempunyai rencana kerja yang sah sesuai

dengan peraturan yang berlaku

Memenuhi Keabsahan dan kelengkapan dokumen

RKUPHHK dipenuhi seluruhnya.

2.2.1.b. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

mempunyai rencana kerja yang sah sesuai

dengan peraturan yang berlaku

Memenuhi Diverifikasi, tidak diterapkan, tidak dinilai.

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 10 dari 11

2.2.2. Seluruh peralatan yg dipergunakan

dalam kegiatan pemanenan telah memiliki

izin penggunaan peralatan dan dapat

dibuktikan kesesuaian fisik di lapangan

Memenuhi Untuk RKT 2012 Peralatan sesuai dengan

izin yang diberikan. Untuk RKT 2013 tidak

diterapkan.

3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

menjamin bahwa semua kayu yang

diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu

(TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK

Antara ke industri primer hasil

hutan(IPHH)/pasar mempunyai identitas

fisik dan dokumen yang sah

3.1.1. Seluruh kayu bulat yang

ditebang/dipanen atau yang

dipanen/dimanfaatkan telah di–LHP-kan

Memenuhi LHP dibuat dan disahkan oleh petugas

yang berwenang.

LHP dengan fisik kayu sesuai.

Nomor batang di LHP dapat ditemukan

di lapangan.

3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar

areal izin dilindungi dengan surat

keterangan sahnya hasil hutan

Memenuhi Kayu yang diangkut dari TPK hutan ke TPK

Antara serta ke tujuan pengiriman kayu

lainnya dilengkapi dengan surat

keterangan sahnya hasil hutan (SKSHH)

sesuai ketentuan.

3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat

(KB) dari Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

IUPHHKHA/ IUPHHK-HT/IUPHHK-

RE/Pemegang Hak Pengelolaan

Verifier :

a. Tanda-tanda PUHH/ barcode pada kayu

dari pemegang IUPHHK-HA/IUPHHK-HT/

IUPHHK-RE/ Pemegang Hak

Pengelolaan bisa dilacak balak

b. Identitas kayu diterapkan secara

konsisten oleh pemegang izin.

Not

Applicable

Diverifikasi, tidak diterapkan, tidak dinilai.

Tidak ada stok kayu di TPn maupun TPK.

3.1.4. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

mampu membuktikan adanya catatan

angkutan kayu ke luar TPK

Memenuhi Dokumen SKSKB dan FAKB lengkap dan

sah (dibuat oleh petugas yang berwenang).

3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah

melunasi kewajiban pungutan pemerintah

yang terkait dengan kayu

3.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

menunjukkan bukti pelunasan Dana

Reboisasi (DR) dan/atau Provisi

Sumberdaya Hutan (PSDH)

Memenuhi Dokumen SPP (kelompok jenis, volume

dan tarif) sesuai dengan LHP yang

disahkan.

DR dan/atau PSDH telah dibayarkan

lunas dan sesuai dengan dokumen SPP.

Pembayaran DR dan atau PSDH sesuai

dengan persyaratan ukuran dan tarif.

3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar

pulau

3.3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan yang

mengirim kayu bulat antar pulau memiliki

pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar

Pulau Terdaftar (PKAPT).

Not

Applicable

Diverifikasi, Tidak diterapkan, Tidak

Dinilai. Auditee hanya menjual kayunya

secara lokal.

3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang

menggunakan kapal harus kapal

berbendera Indonesia dan memiliki izin

yang sah

Not

Applicable

Diverifikasi, Tidak diterapkan, Tidak

Dinilai. Auditee tidak menggunakan kapal

dalam pengangkutan kayu bulat.

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 11 dari 11

4.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah

memiliki AMDAL/DPPL/UKL dan UPL &

melaksanakan kewajiban yang

dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan

tersebut

4.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

telah memiliki dokumen AMDAL/DPPL/UKL-

UPL meliputi ANDAL, RKL dan RPL yang

telah disahkan sesuai peraturan yang

berlaku meliputi seluruh areal kerjanya

Memenuhi Tersedia Dokumen AMDAL yang lengkap

dan telah disahkan instansi yang

berwenang (meliputi ANDAL, RKL dan

RPL).

4.1.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL

yang menunjukkan penerapan tindakan

untuk mengatasi dampak lingkungan dan

menyediakan manfaat sosial

Memenuhi Tersedia dokumen RKL dan RPL yang

disusun mengacu pada dokumen

AMDAL yang telah disahkan

Tersedia laporan pelaksanaan

pengelolaan dan pemantauan dan telah

dilaporkan kepada Instansi yang

berwenang.

Pengelolaan dan pemantauan

lingkungan dilaksanakan sesuai dengan

rencana dan dampak penting yang

terjadi di lapangan.

5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3)

5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3

Memenuhi Terdapat prosedur K3 dalam kegiatan

operasional lapangan.

Tersedia peralatan K3 sesuai ketentuan

dan kebutuhan serta berfungsi baik.

Mempunyai catatan kecelakaan kerja

dan terdapat upaya menekan tingkat

kecelakaan kerja dalam bentuk

program K3.

5..2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja

5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja

Memenuhi Terdapat kebijakan perusahaan yang

memberikan kebebasan bagi seluruh

karyawan/karyawati untuk membentuk

Serikat Pekerja.

5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama

(KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)

Memenuhi Tersedia dokumen PKB.

5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan

anak di bawah umur

Memenuhi Tidak terdapat pekerja yang masih di

bawah umur.