Lampiran Surat No : 609/EQ.S/X/2015, tanggal 13 Oktober ... · lampiran surat no : 609/eq.s/x/2015,...

22
Lampiran Surat No : 609/EQ.S/X/2015, tanggal 13 Oktober 2015 PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KEDUA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI PT KHARISMA ROTAN MANDIRI KABUPATEN SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH Identitas LV-LK : I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja Kabupaten Bogor 16710 Telp. : (0251) 7550722 Fax. : (0251) 7550724 Email : [email protected] Website : www.equalityindonesia.com Identitas Auditee : II. Nama IUI : PT KHARISMA ROTAN MANDIRI Nomor IUI : 530/05/IB.B/VI/2012 Tanggal 28 Juni 2012 Jenis Industri : Industri Furnture Kapasitas : 1.200 M³/Tahun Alamat : Gesingan RT. 02/RW. 09 Desa Luwang, Kec. Gatak Kab. Sukoharjo Telp : (0271) 784483; Fax : (0271) 783177 III. Waktu Pelaksanaan : 14 – 16 September 2015 IV. Hasil Penilaian : NILIA AKHIR PENILIKAN KEDUA MENDAPAT PREDIKAT LULUS, SEHINGGA SERTIFIKAT YANG DIBERIKAN KEPADA PT KHARISMA ROTAN MANDIRI DAPAT DIPERTAHANKAN DAN DIREVISI DARI NO. 064.1/EQC-VLK/X/2014 MENJADI NO. 064.2/EQC- VLK/X/2015 YANG BERLAKU SAMPAI DENGAN 24 OKTOBER 2016. Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum. Bogor, 13 Oktober 2015 PT. EQUALITY INDONESIA Ucep Sucitra, A.Md Manager Sub. Div Sertifikasi LK Industri

Transcript of Lampiran Surat No : 609/EQ.S/X/2015, tanggal 13 Oktober ... · lampiran surat no : 609/eq.s/x/2015,...

Lampiran Surat No : 609/EQ.S/X/2015, tanggal 13 Oktober 2015

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KEDUA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)

DI PT KHARISMA ROTAN MANDIRI KABUPATEN SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH

Identitas LV-LK :

I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA

Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja

Kabupaten Bogor 16710

Telp. : (0251) 7550722

Fax. : (0251) 7550724

Email : [email protected]

Website : www.equalityindonesia.com

Identitas Auditee :

II. Nama IUI : PT KHARISMA ROTAN MANDIRI

Nomor IUI : 530/05/IB.B/VI/2012 Tanggal 28 Juni 2012

Jenis Industri : Industri Furnture

Kapasitas : 1.200 M³/Tahun

Alamat : Gesingan RT. 02/RW. 09 Desa Luwang, Kec. Gatak

Kab. Sukoharjo

Telp : (0271) 784483; Fax : (0271) 783177

III. Waktu Pelaksanaan : 14 – 16 September 2015

IV. Hasil Penilaian : NILIA AKHIR PENILIKAN KEDUA MENDAPAT

PREDIKAT LULUS, SEHINGGA SERTIFIKAT YANG

DIBERIKAN KEPADA PT KHARISMA ROTAN MANDIRI

DAPAT DIPERTAHANKAN DAN DIREVISI DARI NO.

064.1/EQC-VLK/X/2014 MENJADI NO. 064.2/EQC-

VLK/X/2015 YANG BERLAKU SAMPAI DENGAN 24

OKTOBER 2016.

Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 13 Oktober 2015

PT. EQUALITY INDONESIA

Ucep Sucitra, A.Md

Manager Sub. Div Sertifikasi LK Industri

Halaman 1 dari 5

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Nomor : 045/EQI-KEP.Cert/Rev-Ind/X/2015

TENTANG

PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG IUI

PT KHARISMA ROTAN MANDIRI DI KABUPATEN SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH

SK IUI NOMOR : 530/05/IB.B/VI/2012 TANGGAL 28 JUNI 2012

KAPASITAS PRODUKSI 1.200 M³/TAHUN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Menimbang :

a. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha

Kehutanan Nomor P.5/VI-BPPHH/2014 sebagaimana tercantum dalam sertifikat yang

telah diterbitkan sebelumnya;

b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada PT

Kharisma Rotan Mandiri Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 086/EQI-F090 tanggal

3 Oktober 2015;

c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar

Rekomendasi Nomor 085/EQI-F037 tanggal 3 Oktober 2015 dan Tinjauan Hasil

Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 050.2/EQI-F039 tanggal 7 Oktober

2015 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;

d. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator

Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 082.2 tanggal 7 Oktober 2015 menunjukkan

PT Kharisma Rotan Mandiri telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap

verifier Legalitas Kayu (LK);

e. bahwa dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan

sebagaimana dimaksud huruf a, serta hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf

d, maka Surat Keputusan Direktur Utama PT EQUALITY Indonesia Nomor : 014/EQI-

KEP.Cert/Rev-Ind/X/2014 tanggal 7 Oktober 2014 perlu dilakukan penyesuaian.

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;

2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;

4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik

Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;

5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga

Sertifikasi Produk;

6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-

2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;

7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party

Certification Systems:

Halaman 2 dari 5

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga

Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;

9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen

(Guidelines for Auditing Management Systems);

10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.21/MenLHK-II/2015 tanggal 1 Juni 2015

tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;

11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.41/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014

tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Alam sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Nomor : P.43/Menlhk-Setjen/2015 tanggal 12 Agustus 2015;

12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014

tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri

pada Hutan Produksi sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.42/Menlhk-Setjen/2015

tanggal 12 Agustus 2015;

13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009

tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan

Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :

P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;

14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi

Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;

15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan

Tanda V-Legal;

16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem

Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;

17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013

tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas

Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;

18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan

Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE

dalam kerangka Indonesia National Single Window;

19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24

Desember 2014 jo. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 66/M-DAG/PER/8/2015

Tanggal 27 Agustus 2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;

20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;

21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas

Kayu dan perubahannya;

22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-

IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai

Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General

requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku

sampai dengan 17 Agustus 2015 yang diperbaharui dengan sertifikat Re-Akreditasi

tanggal 18 Agustus 2015 dengan masa berlaku sampai 17 Agustus 2019 dan

pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui

dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012

Tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai

Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);

Halaman 3 dari 5

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

23. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.2819/Menlhk

PHPL/PPHH/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Penetapan Lembaga Verifikasi

Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;

24. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013

tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem

Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;

25. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014

tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang

Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi

Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);

26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Noomor : P.15/VI-BPPHH/2014

tanggal 29 Desember 2015 tentang Mekanisme Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas

Kayu (LVLK) Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;

27. Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas

Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.

Memperhatikan :

Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 076/EQI-F065/IX/2012 tanggal 3 September

2013.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG IUI PT KHARISMA ROTAN

MANDIRI DI KABUPATEN SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH SK IUI NOMOR :

530/05/IB.B/VI/2012 TANGGAL 28 JUNI 2012 KAPASITAS PRODUKSI 1.200 M³/TAHUN.

PERTAMA : PT Kharisma Rotan Mandiri (Pemegang Sertifikat) yang telah mendapatkan

Sertifikat Nomor 064.1/EQC-VLK/X/2014 dinyatakan “LULUS” karena

“MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu

(LK) dalam Verifikasi Penilikan berdasarkan Standar Verifikasi Legalitas

Kayu (SVLK) sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan

Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014.

KEDUA : Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas

Kayu (S-LK), sehingga S-LK yang diberikan dapat direvisi dari semula Nomor

064.1/EQC-VLK/X/2014 menjadi Nomor 064.2/EQC-VLK/X/2015.

KETIGA : Masa berlaku sertifikat tetap mulai dari tanggal diterbitkan awal sampai

dengan tanggal 15 Oktober 2016 selama Pemegang Sertifikat tetap

memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina

Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember

2014.

KEEMPAT : Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY

Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan

publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi

sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.

KELIMA : Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan

atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan

hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat

melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan

hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.

KEENAM : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia

apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan

Halaman 4 dari 5

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau

manajemen Pemegang Sertifikat.

KETUJUH : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut

terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan

(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).

KEDELAPAN : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa

berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan

dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.

KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;

dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai

kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:

a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja

Pemegang Sertifikat;

b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi

lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;

c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana

diktum KEENAM;

d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;

e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap

pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.

KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia

dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat

temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan

sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana

kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEBELAS : Sertifikat dapat dicabut apabila :

a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3

(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;

b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran

Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau

menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;

c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya

atau izin usahanya dicabut.

d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat

Perjanjian Kerja (Kontrak).

KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bogor

Pada Tanggal : 7 Oktober 2015

PT EQUALITY Indonesia

Ir. Agustri Warsono

Direktur Utama

Halaman 5 dari 5

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :

1. Direktur Utama PT Kharisma Rotan Mandiri, di Sukoharjo;

2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Hutan di Jakarta;

3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian

Program dan Pelaporan.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 15

(1) Identitas LVLK

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia

b. Nomor Akreditasi : LVLK-006-IDN

c. Alamat : Jl. Raya Sukaraja No 72 Ciater, Kabupaten Bogor 16710

d. Nomor Telepon

Nomor Faks

E-mail

:

:

:

0251-7550722, 7157103

0251-7550724

[email protected]

e. Direktur : Ir. Agustri Warsono

f. Standar : Permenhut Nomor: P.95/Menhut-II/2014, Perdirjen BUK

Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014.

g. Tim Audit : 1. Ucep Sucitra, AMd (Lead Auditor)

2. Ir. Bagus Edhianto (Auditor)

h. Tim Pengambil

Keputusan

: 1. Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)

2. Rita Sugiarti, S.Hut (Peninjau)

(2) Identitas Auditee

a. Nama Pemegang

Izin/Hak Pengelolaan

: PT Kharisma Rotan Mandiri

b. Nomor & Tanggal SK

IUI

: 530/05/IB.B/VI/2012, tanggal 28 Juni 2012

c. Kapasitas : 1.200 M3/Tahun

d. Alamat kantor : DK Gesingan RT 02 RW 09 Desa Luwang, Kecamatan

Gatak Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah

e. Nomor telepon

Nomor Fax

:

:

f. Pengurus

- Komisaris Utama

- Komisaris I

- Komisaris II

- Direktur

:

:

:

:

Maryani

Mia Kharisma Andriyani

Yuni Artha Brilliani

Supriyadi

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 15

(3) Ringkasan Tahapan

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Konsultasi Publik (bila

dibutuhkan)

Tidak ada -

Pertemuan Pembukaan Tanggal 14 September 2015

di Kantor PT Kharisma Rotan

Mandiri ( PT KRM ) –

Kabupaten Sukoharjo

Pertemuan dilaksanakan di

Kantor PT Kharisma Rotan

Mandiri ( PT KRM ) –

Kabupaten Sukoharjo.

Perkenalan anggota Tim

Audit, menyampaikan tujuan

dan ruang lingkup verifikasi,

menyampaikan

jadwal/rencana kerja

verifikasi, menyampaikan

metodologi dan prosedur

verifikasi, serta

menkonfirmasikan waktu,

tempat, dan peserta

pertemuan penutupan.

Pertemuan pembukaan

diakhiri dengan pembuatan

BAP.

Verifikasi Dokumen dan

Observasi Lapangan

Tanggal 14 – 15 September

2015. Di Kantor PT Kharisma

Rotan Mandiri ( PT KRM ) –

Kabupaten Sukoharjo Observasi

di Gudang bahan baku, Pabrik

Pengolahan dan Gudang barang

jadi

Tim Audit menghimpun,

mempelajari data dan

dokumen serta untuk

menguji kebenaran data, tim

Audit melakukan

pengamatan, pencatatan, uji

petik menggunakan kriteria

dan indikator pada Lampiran

2.5, Peraturan Jenderal Bina

Usaha Kehutanan Nomor

P.14/VI-BPPHH/2014.

Pertemuan Penutupan

Tanggal 16 September 2013

di Kantor PT Kharisma Rotan

Mandiri ( PT KRM) Kabupaten -

Sukoharjo

Menyampaikan ucapan

terima kasih kepada PT

Kharisma Rotan Mandiri ( PT

KRM) atas kerjasamanya

selama verifikasi.

Menyampaikan daftar

periksa VLK

Pertemuan penutupan

diakhiri dengan pembuatan

BAP

Pengambilan Keputusan

Tanggal, 7 Oktober 2015. di

Ruang Meeting PT EQUALITY

Indonesia.

Rapat pengambilan

keputusan meninjau

dokumen verifikasi yang

diajukan untuk menjamin

bahwa verifikasi dilakukan

secara efektif dan efisien

sesuai dengan ketentuan PT

EQUALITY Indonesia.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 15

(4) Resume Hasil Penilaian :

Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

Kriteria K1.1 : Unit usaha

dalam bentuk

(a) Industri pengolahan dan

(b) Eksportir produk olahan

memiliki izin yang sah

Indikator 1.1.1:

Unit usaha pengolahan adalah

produsen yang memiliki izin

yang sah

Verifier a

Akte pendirian perusahaan dan

perubahan terakhir

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan akte pendirian

perusahaan dan perubahan terakhir yang

dimiliki PT Kharisma Rotan Mandiri (Auditee),

akta pendirian perusahaan diterbitkan oleh

Notaris Drs. Aziz Wilopo, SH., SpN. berupa Akta

Nomor : 19 tanggal 31 Mei 2000. Akta telah

mendapat pengesahan dari Kementerian

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia, sesuai Surat Keputusan Nomor : C-

5808.HT.01.01.TH.2001 tertanggal 25 April

2001.

Akta pendirian mengalami perubahan pada

tanggal 25 April 2013 berupa Akta Nomor : 67

yang diterbitkan oleh Notaris dan PPAT Aryati

Nurul Aini, SH. Akta tersebut menerangkan

perubahan anggaran dasar perseroan PT

Kharisma Rotan Mandiri. Akta perubahan

tersebut telah mendapat pengesahan dari

Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia

Republik Indonesia, sesuai Surat Keputusan

Nomor : AHU-49107.AH.01.02, tahun 2013.

Dengan demikian sejak penilikan pertama,

akte perubahan terakhir tidak mengalami

perubahan lagi.

Verifier.b.

Surat Izin Usaha Perdagangan

(SIUP) atau Izin Perdagangan

yang tercantum dalam IUI atau

Izin Usaha Tetap (IUT) atau

Tanda Daftar Industri (TDI)

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan ketersediaan

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Auditee

telah memiliki dokumen Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP) Menengah dengan Nomor

: 39/11.35/PM/VI/2012 tanggal 28 Juni 2012

yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten

Sukoharjo. Jenis barang atau produk yang

diproses dan diperdagangkan berupa mebel

telah sesuai dengan izin perdagangan yang

dimiliki Auditee. SIUP yang dimiliki Auditee

wajib didaftar ulang pada tanggal 18 Maret

2016. Sejak penilikan pertama, SIUP yang

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 15

dimiliki Auditee tidak mengalami perubahan.

Verifier.c.

Izin HO (izin gangguan

lingkungan sekitar industri)

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan ketersediaan

Izin HO (Izin Gangguan Lingkungan Sekitar

Industri), Auditee telah memiliki Izin Gangguan

berdasarkan Keputusan Kepala Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah

Kabupaten Sukoharjo dengan Nomor :

503/HO/390/IX/2013 tanggal 30 September

2013.

Hasil verifikasi terhadap dokumen Izin

Gangguan yang dimiliki oleh Auditee telah

sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

peruntukannya sesuai dengan bidang

usahanya. Izin gangguanini berlaku sampai

dengan tanggal 29 September 2018. Dengan

demikian sejak penilikan pertama, izin HO

tidak mengalami perubahan lagi.

Verifier.d.

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaanketersediaan

Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Auditee

memiliki dokumen TDP yang diterbitkan oleh

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dengan

Nomor : 113512600213 tanggal 19 Maret

2011. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) ini

berlaku sampai dengan tanggal 18 Maret

2016. Sejak penilikan pertama, TDP yang

dimiliki Auditee tidak mengalami perubahan

lagi.

Verifier,e.

NPWP Nomor Pokok Wajib

Pajak (NPWP)

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap

ketersediaan dan keabsahan dokumen

perpajakan yang dimiliki Auditee yaitu berupa

NPWP dengan Nomor : 01.980.098.6-

532.000, Surat Keterangan Terdaftar (SKT)

dengan Nomor : PEM-

00068/WPJ.32/KP.0803/2007 dan Surat

Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP)

Nomor : PEM-00069/WPJ.32/KP.0803/2007

yang ditandatangani oleh Kepala Seksi

Pelayanan atas nama Kepala Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo pada

tanggal 18 Desember 2007. Dengan demikian

sejak penilikan pertama, dokumen perpajakan

yang dimiliki Auditee tidak mengalami

perubahan lagi.

Verifier.f.

AMDAL/Upaya Pengelolaan

Lingkungan (UKL) – Upaya

Pemantauan Lingkungan

Pengelolaan Lingkungan

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan ketersediaan

dokumen lingkungan hidup yang dimiliki

Auditee, telah tersedia DokumenUpaya

Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya

Pemantauan Lingkungan (UPL) sesuai dengan

Rekomendasi dari Kepala Badan Lingkungan

Hidup Kabupaten Sukoharjo Nomor :

660.1/534/RKL/X/2012 tanggal 19 Oktober

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 15

2012.

Pada saat penilikan tahun kedua, Auditee

telah membuat laporan pengelolaan dan

pemantauan lingkungan semester II (dua)

tahun 2014 dengan bukti penyerahan

dokumen tanggal 27 Maret 2015. Laporan

semester I (satu) tahun 2015 saat ini sedang

dalam proses uji udara dan air yang dilakukan

di UPT Laboratorium Pusat MIPA UNS, sesuai

Surat Tugas Pengambilan Contoh Uji No.

72/UN27.21.P/ST-K/A/2015 tanggal 20

Agustus 2015 dan No. 100/UN27.21.P/ST-

K/A/2015 tanggal 20 Agustus 2015.

Verifier g.

Izin Uaha Industri (IUI) atau Izin

Usaha Tetap (IUT) atau Tanda

Daftar Industri (TDI)

MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen

perizinan yang dimiliki oleh Auditee berupaIzin

Usaha Industri (IUI-B) dengan

Nomor:530/08/IB.P/III/2011 yang

dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Sukoharjo pada

tanggal 19 Maret 2011 dengan jenis industri

furniture dari rotan dan bambu. Auditee wajib

melakukan daftar ulang Izin Usaha Industri

(IUI-B) pada tanggal 18 Maret 2016.

Selanjutnya pada tanggal 28 Juni 2012,

Auditee memperoleh Izin Usaha Industri baru

sesuai dengan ruang lingkupnya yang

melengkapi dokumen izin sebelumnya yaitu

berupa industri furniture dari kayu dengan IUI

Nomor : 530/05/IB.B/VI/2012, tanggal 28

Juni 2012. IUI berlaku sampai dengan tanggal

27 Juni 2017. Sejak penilikan pertama, IUI

yang dimiliki Auditee tidak mengalami

perubahan lagi.

Verifier.h.

Rencana Pemenuhan Bahan

Baku Industri (RPBBI) untuk

Industri Primer Hasil Hutan

(IPHH).

Not

Applicable

Auditee bukan Industri Primer, sehingga

verifier ini tidak di terapkan

Indikator.1.1.2

Verifier

Berstatus Eksportir Terdaftar

Produk Industri Kehutanan

(ETPIK).

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan keabsahan

dan masa berlaku dokumen ETPIK yang

dimiliki Auditee dengan Nomor : 02.ET-

01.13.1053 telah ditandatangani oleh

Koordinator dan Pelaksana Unit Pelayanan

Perdagangan atas nama Menteri Perdagangan

pada tanggal 23 September 2013. Informasi

yang terdapat dalam dokumen ETPIK tersebut

telah sesuai dengan dokumen legal lainnya

dan dokumen ETPIK berlaku sampai dengan

tanggal 23 September 2018. Dengan demikian

sejak penilikan pertama, dokumen ETPIK yang

dimiliki Auditee tidak mengalami perubahan.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 15

Indikator 1.1.3 : Pedagang ekspor atau eksportir non- produsen yang beranggotakan TDI atau

industri rumah tangga / pengrajin, atau bekerjasama dengan IUI

Verifier: 1.1.3.a

Berstatus Eksportir Terdaftar

Produk Industri Kehutanan

(ETPIK) non-produsen

Not

Applicable

Verifier ini tidak diterapkan karena Auditee

bukan ETPIK non-produsen

Verifier :1.1.3.b.

Memiliki perjanjian atau

kontrak kerjasama dengan IUI

atau TDI atau industri rumah

tangga/pengrajin yang telah

memiliki S-LK

Not

Applicable Verifier ini tidak diterapkan.

Kriteria.1.2 Unit Usaha dalam bentuk kelompok bagi pemeganag IUIPHHK Kapasitas Izin

Produksi s.d 2.000 m3/tahun

Indikator 1.2.1 Akte pembentukan kelompok

Verifier : 1.2.1.a

Dokumen akte pembentukan

kelompok

Not

Applicable

Verifier ini tidak diterapkan.

Verifier.1.2.1.b

Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP)

Not

Applicable

Verifier ini tidak diterapkan.

Kriteria K2.1.

Keberadaan dan penerapan

system penulusuran bahan

baku dan hasil olahannya

Indikator 2.1.1.a

Unit usaha mampu

membuktikan bahwa bahan

baku yang diterima berasal dari

sumber yang sah

-

-

Verifier a.

Kontrak suplai bahan baku

dan/atau dokumen jual beli

MEMENUHI Berdasarkan hasil verifikasi terhadap

pemenuhan bahan baku Auditee Selama

periode September 2014 – Agustus 2015

telah menerima bahan baku berupa kayu

olahan, kayu bekas bantalan kereta Api selain

itu Auditee juga menerima produk mebel

setengah jadi yang disuplai oleh pengrajin

dengan cara membeli eceran

Seluruh pesanan dilengkapi dengan kontrak

kerja sama suplai bahan baku, dan seluruh

pembelian bahanbaku kayu dan mebel

setengah jadi telah

dilengkapidengandokumenjualbeli berupa

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 15

bukti pembayaran secara transfer atau tunai

bukti pembayaran ini sebagai sahnya jual beli.

Verifier b.

Berita Acara Pemeriksaan yang

ditandatangani oleh petugas

kehutanan yang berwenang

untuk penerimaan kayubulat

dari hutannegara, dilengkapi

dengan dokumen angkutan

hasil hutan yang sah

Not

Applicable

Auditee tidak menerima bahan baku kayu bulat

dari hutan negara, dengan demikian tidak ada

berita acara yang ditanda tangani oleh petugas

kehutanan

Verifier c.

Berita acara serah terima kayu

dan/ataubukti serah terima

kayu selain kayu bulat dari

hutan negara, dilengkapi

dengan dokumen angkutan

hasil hutan yang sah

MEMENUHI

Berdasarkan hasil verifikasi terhadap

penerimaan bahan baku kayu periode

September 2014 – Agustus 2015. Auditee

tidak memproses kayu bulat dari hutan

negara) melainkan menerima dan memproses

kayu olahan yang berasal dari hutan Hak atau

Hutan Rakyat, setiap penerimaan bahan baku

kayu selalu membuat dan memeriksa kayu

yang diterima.

Pemeriksaan kayu yang diterima dilakukan

oleh bagian penerimaan bahan baku dan

memeriksa kwalitas serta jumlahnya yang

dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima

Kayu (BAST).

Verifier. d.

Dokumen angkutan hasil hutan yang sah

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan terhadap keberadaan dan

kelengkapan dokumen pendukung bahan baku

kayu dalam hal ini dokumen angkutan hasil

hutan yang sah, dalam periode pengiriman

bulan September 2014 – Agustus 2015

dijelaskan :

Keabsahan dokumen angkutan hasil hutan

yang sah yang mencakup tanda-tanda legalitas

meliputi nomor seri, penerbit,P3KB,tanda-

tanda sekuritas dokumen (SKSKB) dan

specimen tanda tangan untuk seluruh kayu

yang diterima oleh unit usaha dan menunjukan

adanya kesesuaian. Pemeriksaan fisik

dokumen angkutan hasil hutan yang sah yang

telah diterima Auditee dilakukan secara

sampling dengan hasil menunjukan

kesesuaian dan tidak terdapat dokumen atau

Surat Angkutan Lelang (SAL)

Verifeir. e.

Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten /kota atau dari Aparat Desa/ Kelurahan) yang menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/hasil bongkaran, serta

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap

kelngkapan dokumen penggunaan kayu bekas.

Auditee memakai atau mempergunakan bahan

baku kayu bekas REL Kereta Api dan untuk

beberapa item produknya untuk periode

September 2014 – Agustus 2015 Auditee

hanya sekali membeli bahan baku kayu bekas

bantalan Rel Kereta yang dibeli dari Toko

bahan bangunan khusus kayu bekas Rel dari

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 15

DKP. kota Jogya sesuai dengan Perdirjen LHK No

P1/VI-BPPHH/2015, perihal penggunaan DKP

dimana bila bahan baku dibeli dari toko cukup

dilampirkan Nota bukti pembelian.

Verifier.f.

Dokumen angkutan berupa

Nota untuk kayu limbah

industri

Not

Applicable

Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan

pemasok bukan merupakan kayu limbah

industri, dengan demikian verifier tersebut

tidak diterapkan.

Verifier g.

Dokumen S-LK / S-PHPL yang

dimiliki pemasok dan/atau DKP

dari pemasok

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap

dokumen legaltas pemasok bahan baku yang

menyuplai auditee berupa DKP , dalam periode

pengiriman bulan Januari – Agustus 2015,

Dokumen DKP yang diterim Auditee pada

bulan Januari 2015 tersebut adalah sebanyak :

3 lembar

Seluruh proses penerimaan dokumen DKP telh

memenuhi prosedur seperti :

Tersedia prosedur pemeriksaan terhadap

pemasok yang menerbitkan DKP.

Tersedia personel yang bertanggung jawab

untuk pemeriksaan terhadap dokumen DKP

yang diterima dari pemasok.

Verifier.h

Dokumen pendukung RPBBI

(SK RKT)

Not

Applicable

Pasokan bahan baku kayu yang diterima

Auditee dilakukan secara putus.

Verifier ini tidak diterapkan.

Indikator 2.1.2. Importir mampu membuktikan bahwa kayuyang diimpor berasal dari sumber yang

sah.

Verifier 2.1.2.a

Pemberitahuan

Impor Barang (PIB).

Not

Applicable

Auditee tidak melakukan pembelian bahan

baku impor

Verifier 2.1.2.b

Bill of Lading(B/L)

Not

Applicable

Auditee tidak melakukan impor bahan baku

dengan demikian ada dokumen Bill Of Lading

Verifier 2.1.2.c

Packing List (P/L)

Not

Applicable

Auditee tidak melakukan impor bahan baku

sehingga tidak memiliki Packing List Impor

Verifier 2.1.2.d

Invoice

Not

Applicable

Auditee tidak melakukan impor bahan baku

dengan demikian tidak memiliki invoice

Verifier 2.1.2.e

Deklarasiimpor Not

Applicable

Auditee bukan sebagai importir kayu atau

produk kayu, dengan demikian verifier tersebut

tidak diterapkan.

Verifier 2.1.2.f

Rekomendasi impor Not

Applicable

Auditee bukan sebagai importir kayu atau

produk kayu, dengan demikian verifier tersebut

tidak diterapkan.

Verifier 2.1.2.g

Bukti pembayaran bea masuk Not

Applicable

Auditee tidak melakukan impor bahan baku

dengan demikian tidak memilki tidak ada

kewajiban membayar bea keluar.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 15

(bila terkena bea masuk)

1. Verifier 2.1.2.h

Dokumen lain yang relevan

(diantaranya CITES) untuk jenis

kayu yang dibatasi

perdagangannya.

Not

Applicable

Auditee tidak melakukan impor bahan baku

dengan demikian tidak ada bahan baku yang

harus dicek untuk melihat cites

2. Verifier 2.1.2.i

Bukti penggunaan kayu impor Not

Applicable

Auditee bukan sebagai importir kayu atau

produk kayu, dengan demikian verifier tersebut

tidak diterapkan.

Indikator 2.1.3 Unitusaha menerapkan sistem penelusuran kayu

Verifier.a.

Tally sheet penggunaan bahan

baku dan hasil produksi.

MEMENUHI Berdasarkan verifikasi terhadap sistem

administrasi produksi pada proses produksi di

lapangan, Auditee telah membuat dan

melakukan sistem Adminitrasi antar bagian

dalam kegiatan proses produksi dengan kata

lain keberadaan Tally Sheet oleh Auditee

sudah diterapkan, sepeeti dijelaskan dalam

alur telusur tally sheet makadapat

disimpulkan bahwa bahan baku yang

digunakan untuk proses produksi di Auditee

dapat ditelusuri asal usulnya.

Verifier b.

Laporan produksi hasil olahan

MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan data

pemakaian bahan baku kayu bulat, sawn

timber dan hasil produksi realisasi produksi

selama satu tahun terakhir antara bulan

September 2014 – Agustus 2015 adalah :

Penerimaan dan hasil produksi mebel unfinish

yang dibeli dari pengrajin sebesar : 28.871

unit 371,6206 M3, sementara proses

produski sendiri telah dipakai bahah baku

sawn timber :

Sebanyak : 31.053 btg : 380,1861 M3

Hasil produksi 5.612 unit : 218,2304 M3

Terdapat kesesuaianhasil

produksidenganLMHHOK dalam periode yang

sama.Untuk standar rendemen industri

berdasarkan Perdirjen BPK Nomor P.12/VI-

BPPHH/2014 tanggal 9 Desember 2014,

tercantum standar hasil produk Art Furniture,

sebesar 30-60 % dengan demikian didapat

rendemen dalam satu tahun terakhir adalah

sebesar 57,4 %

Verifier.c.

Produksi industri tidak melebihi

kapasitas produksi yang

diizinkan

MEMENUHI Pemeriksaan dilakukan terhadap data hasil

produksi selama 1 Tahun September 2014 –

Agustus 2015, dengan membandingkan

Kapasitas produksi yang diizinkan sesuai IUI

Auditee dengan Nomor :

530/05/IB.B/VI/2012 tanggal 28 Juni

2012tercantum izin kapasitas sebesar 3.600

pcs atau diseterakan 1.200 M3.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 15

Realisasi produksi mebel dalam periode yang

sama tercatat sebesar 34.483 unit dan

589,8510 M3. Dengan demikian realisasi

produksi dalam periode tersebut di atas tidak

melebihi kapasitas produksi yang diizinkan

sedangkan pemanfaatan kapasitas produksi

yang dihasilkan Auditee dari kapasitas izin

yang dimiliki Auditee baru sebesar 49,15 %

Indikator.d.

Hasil produksi yang berasal

dari kayu lelang dipisahkan

Not

Applicable

Auditee maupun pemasoknya tidak

menggunakan kayu lelang sebagai bahan

bakunya, dengan demikian verifier tersebut

tidak diterapkan

Verifier.e

Dokumen LMKB/ LMKBK dan

LMHHOK

MEMENUHI

Berdasarkan hasil verifikasi, Auditee telah

membuat dan dapat memperlihatkan Mutasi

bahan baku dan hasil produksi secara periodik

dan berkelanjutan untuk periode periode

September 2014 – Agustus 2015,

pemeriksaan meliputi data persediaan awal,

perolehan, pengurangan, dan persediaan akhir

dimana seluruh data tersebut telah sesuai

dengan data pendukung lainya demikian juga

dengan persediaan awal bulan berjalan sama

dengan persediaan akhir bulan.

Indikator 2.1.4. Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau

pengrajin/industri rumah tangga).

Verifier 2.1.4.a

Dokumen S - LK atau DKP Not

Applicable

Dalam proses pengolahan produk, auditee

tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan

pihak lain, dengan demikian verifier tersebut

tidak diterapkan.

Verifier 2.1.4.b

Kontrak jasa pengolahan

produk antara auditee dengan

pihak penyedia jasa (pihak

lain)

Not

Applicable

Dalam proses pengolahan produk, auditee

tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan

pihak lain, dengan demikian verifier tersebut

tidak diterapkan.

Verifier 2.1.4.c

Berita acara serah terima kayu

yang dijasakan

Not

Applicable

Dalam proses pengolahan produk, auditee

tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan

pihak lain, dengan demikian verifier tersebut

tidak diterapkan.

Verifier 2.1.4.d

Ada pemisahan produk yang

dijasakan pada perusahaan

penyedia jasa

Not

Applicable

Dalam proses pengolahan produk, auditee

tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan

pihak lain, dengan demikian verifier tersebut

tidak diterapkan.

3. Verifier 2.1.4.e

Adanya pendokumentasian

bahan baku, proses produksi

dan ekspor apabila ekspor

dilakukan melalui industri

penyedia jasa

Not

Applicable

Dalam proses pengolahan produk, auditee

tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan

pihak lain, dengan demikian verifier tersebut

tidak diterapkan.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 11 dari 15

P.3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi

K.3.1. Perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.

K.3.2. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor

Indikator 3.1.1. Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk

perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.

Verifier 3.1.1.

Dokumen angkutan hasil hutan

yang sah.

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen

angkutan untuk pemindahtanganan hasil

produksi dengan tujuan domestik, dikarenakan

Auditee merupakan industri lanjutan dengan

demikian seluruh perdagangan atau penjualan

mebel untuk tujuan lokal dilengkapi dengan

dokumen angkutan berupa surat jalan yang

ditandatangani oleh pengirim dan memuat

informasi seperti nomor dan tanggal surat

jalan, tujuan pengiriman, jenis dan jumlah

barang, nomor kendaraan, tanda tangan

pengirim dan penerima barang.

Indikator 3.2.1 Pengapalan kayuolahan untukekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen

Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Verifier 3.2.1.a

Produk hasil olahan kayu yang

diekspor

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan antara data

penerimaan bahan baku, hasil produksi,

penjualan dan dokumen ekspor dalam periode

bulan September 2014 sampai dengan

Agustus 2015, semua jenis produk yang

diekspor sama dengan jenis produk yang

diproses oleh Auditee. Dengan demikian hasil

produksi mebel yang diekspor oleh Auditee

dapat dipastikan merupakan hasil produksi

sendiri.

Verifier 3.2.1.b

Pemberitahuan Ekspor Barang

(PEB).

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan data realisasi

ekspor, Auditee dapat menunjukan

kelengkapan dokumen Pemberitahuan Ekspor

Barang (PEB) yang menyertai pelaksanaan

ekspor sebanyak 250 (duaratus limapuluh) set.

Informasi mengenai eksportir, penerima, data

pengangkutan, pelabuhan muat dan bongkar,

data barang (jenis dan kuantitas produk) telah

sesuai dengan dokumen ekspor lainnya

(Invoice, Packing List dan Bill of Lading).

Verifier. c

Packing list

MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap

kelengkapan dan keabsahan dokumen ekspor

selama periode bulan September 2014 sampai

dengan Agustus 2015, Auditee dapat

menunjukan kelengkapan dokumen Packing

List yang menyertai pelaksanaan ekspor

sebanyak 250 (duaratus limapuluh) set.

Dokumen Packing List tersebut berisikan

informasi mengenai penerima, deskripsi

produk, jenis produk, dan kuantitas produk

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 12 dari 15

dan telah sesuai dengan dokumen ekspor

lainnya (Invoice, PEB dan Bill of Lading).

Verifier.d.

Invoice

MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan kebsahan dan

kelengkapan dokumen ekspor, Auditee dapat

menunjukkan keseluruhan dokumen Bill of

Lading (B/L) yang menyertai pengiriman ekspor

selama periode bulan September 2014 –

Agustus 2015 sebanyak 250 (duaratus

limapuluh) set. Dokumen B/L dikeluarkan dan

disahkan oleh pihak pelayaran atau forwarder.

Dari hasil verifikasi dokumen B/L diketahui

informasi mengenai eksportir, penerima,

deskripsi produk, kuantitas produk, sarana

pengangkutan dan nomer container telah

sesuai dengan dokumen PEB serta dokumen

ekspor lainnya (Invoice dan Packing List).

Verifier .e

Bill of Lading (B/L).

MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan kebsahan dan

kelengkapan dokumen ekspor, Auditee dapat

menunjukkan keseluruhan dokumen Bill of

Lading (B/L) yang menyertai pengiriman ekspor

selama periode bulan September 2014 –

Agustus 2015 sebanyak 250 (duaratus

limapuluh) set. Dokumen B/L dikeluarkan dan

disahkan oleh pihak pelayaran atau forwarder.

Dari hasil verifikasi dokumen B/L diketahui

informasi mengenai eksportir, penerima,

deskripsi produk, kuantitas produk, sarana

pengangkutan dan nomer container telah

sesuai dengan dokumen PEB serta dokumen

ekspor lainnya (Invoice dan Packing List).

Verifier .f.

DokumenV – Legal untuk

produk yang wajib dilengkapi

dengan Dokumen V-Legal.

MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen V-

Legal untuk produk yang wajib dilengkapi

dengan dokumen V-Legal, Auditee telah

menerapkan penggunaan Dokumen V-Legal

dalam pelaksanaan ekspor periode bulan

Januari sampai dengan Agustus 2015 dengan

realisasi penggunaan dokumen V-Legal

sebanyak 101 (seratus satu) lembar. Informasi

dalam dokumen V-Legal sesuai dengan

dokumen ekspor lainnya seperti dokumen PEB

dan Invoice, dimana seluruh pelaksanaan

ekspor/stuffing dilakukan di gudang Auditee

sendiri.

Verifier. g.

Hasil verifikasi teknis (laporan

surveyor) untuk produk yang

wajib verifikasi teknis

MEMENUHI Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan

Republik Indonesia Nomor 64/M-

DAG/PER/10/2012, tanggal 22 Oktober 2012

pasal 12, hanya 5 (lima) pos tarif/HS code

yang di wajibkan verifikasi teknis, sedangkan

untuk produk Auditee berupa Teakwood E2E

di wajibkan pemeriksaan teknis. Laporan

Surveyor (LS) untuk produk ekspor tahun 2012

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 13 dari 15

hasil pemeriksaan surveyor sucopindo produk

dapat diekspor sesuai dengan ketentuan

Permendag RI No.20/M-DAG/PER/5/2008,

dan ekspor tahun 2013 hasil pemeriksaan

surveyor sucopindo produk dapat diekspor

sesuai dengan ketentuan Permendag RI

No.64/M-DAG/PER/10/2012.

Verifier h.

Bukti pembayaran bea keluar

bila terkena bea keluar.

Not

Applicable

Produksi yang dikirim tidak wajib membayat

bea keluar

Verifier. i.

Dokumen lain yang relevan

(diantaranya CITES) untuk jenis

kayu yang di batasi

perdagangannya

MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan bahan baku

yang digunakan untuk menghasilkan produk

mebel oleh Auditee berasal dari jenis kayu Jati

(Tectona grandis), Mindi (Melia azedarach),

Mahoni (Sweetenia sp.) dan Kayu Rimba

Campuran. Berdasarkan Permenhut Nomor :

57/Menhut-II/2008 tentang Arahan Strategis

Konservasi Spesies Nasional 2008 – 2018

dan daftar CITES Appendix I, II, atau III, jenis

kayu tersebut tidak termasuk jenis yang

dibatasi perdagangannya.

P.4. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan.

K.4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

K.4.2. Pemenuhan hak-hak Tenaga kerja

Indikator 4.1.1.Prosedur/ prosedur dan implementasi K3.

Verifier a.

Implementasi prosedur K3

MEMENUHI Auditee telah memiliki dan dapat menunjukan

dokumen prosedur Implementasi K3 seperti :

SOP pelaksanaan proses produksi.

SOP persiapan pelaksaan proses produksi

SOP kegiatan pembahan di gudang barang

unfinish.

Auditee telah menunjuk personil

penanggungjawab dalam kegiatan

implementasi kegiatan operasional K3 dan

telah disahkan dengan nomor :

12/P2K3/KK/2013, tanggal 25 Februari 2013

tentang pengesahan panitia pembina

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan

Ketua Panitia telah menunjuk Sdr Dewi

Ambarsari sebagai penanggung jawab K3.

Verifier.b.

Ketersediaan peralatan K3

seperti Alat Pemadam Api

Ringan (APAR), Alat Pelindung

Diri (APD) dan jalur evakuasi

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan terhadap implementasi dari

SOP K3 yang telah disusun oleh Auditee dapat

dijelaskan seperti di bawah ini :

- Auditee telah memiliki Alat Pemadam Api

Ringan (APAR) sebanyak 22 unit yang masih

berfungsi untuk jalur evakuasi dan kotak P3K

juga telah disediakan oleh auditee dengan

terpasang jelas dan mudah dijangkau serta

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 14 dari 15

bebas dari halangan benda apapun..

Alat Pelindung Diri bagi setiap pegawai ketika

bekerja, seperti pemakain Masker, sarung

tangan, sepatu boat, dan alat pelindung lain

yang disesuaikan dengan tingkat resiko

pekerjaan.

Verifier.c

Catatan kecelakaan kerja

MEMENUHI Auditee telah memiliki rekaman Laporan

Kecelakaan kerja setiap bulan.Pada catatan

kecelakaan kerja dalam kegiatan proses

produksi selama periode September 2014 –

Agustus 2015, tidak terjadi kasus kecelakaan

baik kecelakaan ringan atau besar.

Selain itu juga Auditee melakukan upaya

penanganan kecelakaan kerja dengan

melakukan kerja sama dengan salah satu

rumah sakit sebagai rujukan bila mana terjadi

kasus kecelakaan kerja.

Kriteria K.4.2 Pemenuhan hak hak tenaga kerja

Indikator. 4.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja

Verifier :

Ada serikat pekerja atau

kebijaksanaan Perusahaan

yang membolehkan untuk

membentuk atau terlibat dalam

kegiatan serikat pekerj

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan terhadap keberadaan

Serikat Pekerja, Auditee belum memiliki

organisasi serikat pekerja seperti yang

diharuskan dalam undang undang

ketenagakerjaan.

Auditee belum memiliki kepengurusan, tetapi

Pimpinan Perusahaan telah mengeluarkan

kebijakan dengan menerbitkan surat

keterangan yang isinya menyetujui apabila

pegawai terlibat atau membantuk serikat

pekerja selama demi kebaikan. Surat

kebijakan tersebut ditandatangani oleh

Direktur pada tanggal 01 September 2013.

Indikator 4.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)

Verifier :

Ketersediaan dokumen KKB

atau PP

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan terhadap keberadaan dan

kelengkapan dokumen Peraturan Perusahaan.

Auditee telah memiliki dan dapat menunjukan

ketersediaan dokumen Peraturan Perusahaan

(PP) yang terbaru untuk Tahun 2014 – 2016,

Pada tanggal 19 Agustus 2014 Dokumen

Peraturan Perusahaan Auditee telah di sahkan

berdasarkan keputusan Kepala Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten

Sukoharjo melalui surat keputusan Kepala

Dinas dengan nomor : 568/76/2014.

Dalam Peraturan Perusahaan yang baru telah

dicantumkan dan disebutkan tentang hak dan

kewajiban antara para pekerja dan

Perusahaan.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 15 dari 15

Indikator. 4.2.3 Tidak mempekerja- kan anak di bawah umur

Verifier :

Tidak ada pekerja yang masih

di bawah umur

MEMENUHI

Hasil pemeriksaan data karyawan Auditee

memperkerjakan karyawan berjumlah 44

orang 14 orang karyawan perempuan dan 30

orang karyawan laki-laki. dari Laporan

dokumen Tenaga kerja bulan Agustus 2015

dan tidak mempekerjakan dibawah umuruntuk

tenaga yang paling muda adalah usia 25

tahun.