PUSAT INFORMASI AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN (PIN AMPL)
Kumpulan Modul Panduan Fasilitasi Kegiatan Pembangunan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan Berbasis...
description
Transcript of Kumpulan Modul Panduan Fasilitasi Kegiatan Pembangunan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan Berbasis...
-
Buku 5
PANDUAN
Modul 01Panduan Fasilitasi Lokakarya Operasionalisasi Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL BM di Daerah
Modul 2Panduan Lokalatih Keterampilan Dasar Fasilitasi dalam Rangka Pelaksanaan Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL BM di Daerah
Modul 3Panduan Fasilitasi Orientasi MPA-PHAST
Modul 4Panduan Fasilitasi Lokalatih Penyusunan Renstra Pembangunan AMPL BM di Daerah
Modul 5Panduan Fasilitasi Lokalatih Pengelolaan CLTS
Waspola Bekerjasama dengan
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Jakarta 2008
-
Buku 5, PANDUAN MODUL 1, MODUL 2, MODUL 3, MODUL 4, MODUL 5
Diterbitkan oleh WASPOLA bekerjasama dengan Kelompok KerjaAir Minum dan Penyehatan Lingkungan:
- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional- Departemen Keuangan- Departemen Dalam Negeri- Departemen Pekerjaan Umum- Departemen Kesehatan- Departemen Pendidikan Nasional- Departemen Perindustrian- Kementerian Lingkungan Hidup
Sekretariat : Jl. Cianjur No. 4, Jakarta 10310Telp./Fax. : (62-21) 314 2046E-mail : [email protected] : www.waspola.org, www.ampl.or.id
Tim Pengarah:Oswar M MungkasaGary D Swisher
Tim Penulis:Editor : Sofyan IskandarKoordinator Buku 1, 2 : SubariKoordinator Buku 3 : Nugroho TomoKoordinator Buku 4 : Nur ApriatmanDesain dan Produksi : Dormaringan Saragih
Kontributor:Bambang Purwanto, Zainal Nampira, Rheidda Pramudi, Togap Siagian, Helda Nusi, Adelina Hutahuruk, Huseiyn Pasaribu, Bambang Pudjiatmoko, Dormaringan Saragih, Agus Priatna, Purnomo, Nastain Gasba, Syarifuddin, Alma Arief, Wiwit Heris, Udi Maadi, Ardi Adji, Ida Nuraida, Ratna Tunjung Luih, A Tenriola, Sriaty, H Ridwan Somad, Haryono Moelyo, H Nuryanto, Triyatno, Budiono, Ishak Jon, Sugeng Hariyanto, Johanes Robert, Rafid, Isman Uge, Rusman Zakaria, Rewang Budiyana, Iim Ibrahim, Meytri Wilda Ayuantri.
Produksi : April 2008
Proyek Penyusunan Kebijakan dan Rencana Kegiatan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Tahap Kedua (WASPOLA-2) dilaksanakan di bawah Koordinasi Pemerintah Indonesia, melalui Kelompok Kerja lintas departemen yang diketuai oleh BAPPENAS, dengan mayoritas dana hibah dari Pemerintah Australia melalui AusAID, dan dukungan langsung Water and Sanitation Program for East Asia and the Pacific (WSP-EAP) atas nama AusAID dan Bank Dunia.
-
KATA SAMBUTAN
BUKU 5
Kata Sambutan
REPUBLIK INDONESIAKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Reformasi kebijakan dalam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) merupakan proses dinamis dan berlangsung terus menerus, baik di tingkat pusat maupun daerah, khususnya dalam upaya pencapaian target MDGs Goal 7, khususnya Target 10.
Dengan demikian proses penguatan kapasitas pemangku kepentingan, khususnya dari kalangan pemerintah menjadi sangat relevan dan penting adanya.
Dalam mencapai tujuan ini, Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat, telah disusun oleh Pemerintah melalui proses partisipatif dengan melibatkan pemangku kepentingan secara luas. Saat ini, kebijakan itu telah diimplementasikan di berbagai propinsi dan kabupaten di Indonesia, khususnya yang difasilitasi WASPOLA, dan daerah-daerah lain yang diintervensi melalui kegiatan proyek terkait air minum dan sanitasi, misalnya: WES dari Unicef, ProAir-GTZ, CWSHP-ADB, PAMSIMAS-Bank Dunia, SWASH-CIDA, Plan International (LSM), Sanimas dan lain-lain.
-
Inisiatif WASPOLA untuk menerbitkan dan menyebarluaskan Buku Panduan tentang pelaksanaan kebijakan nasional pembangunan AMPL, patut disyukuri dan diapresiasi. Buku Panduan, yang disusun atas 5 seri (buku 1 hingga buku 5) menjelaskan tahapan pelaksanaan implementasi kebijakan secara lugas dan terstruktur, sehingga mudah dipahami dan diikuti. Masing-masing buku memiliki tujuan dan lingkup pembahasan yang berbeda, walaupun secara keseluruhan masih saling berangkai.
Kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun buku serta kontributor, baik yang berasal dari Kelompok Kerja AMPL baik di tingkat pusat, propinsi maupun kabupaten/kota atas kerja keras dan inisiatifnya. Masukan positif dan tidak ternilai harganya, sangat membantu proses pengembangan dan finalisasinya.
Diharapkan melalui penerbitan buku panduan ini, proses reformasi dan implementasi Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat, dapat terus berjalan dan tersebarluaskan dengan membuka ruang partisipasi publik dan keterlibatan berbagai pihak.
Kami juga memberikan kesempatan kepada berbagai pihak yang ingin mengadopsi pendekatan dalam reformasi dan implementasi kebijakan, dengan menggunakan buku ini sebagai acuan dan referensi.
Semoga bermanfaat dan selamat menindaklanjutinya.
Budi Hidayat,Direktur Permukiman dan Perumahan
KATA SAMBUTAN
BUKU 5
-
Buku 5
Panduan Pelaksanaan Kebijakan Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL)
Berbasis Masyarakat di Daerah
Panduan Fasilitasi LokakaryaOperasionalisasi Kebijakan Nasional Pembangunan
Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat(AMPL BM) di Daerah
MODUL 1
WAsPOLA Bekerjasama dengan
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Jakarta 2008
-
Panduan Fasilitasi LokakaryaOperasionalisasi Kebijakan Nasional Pembangunan
Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat(AMPL BM) di Daerah
MODUL 1
-
MODUL 1: Panduan Fasilitasi Lokakarya Operasionalisasi Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL BM di Daerah
BUKU 5
Kata Pengantar
Dokumen Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL Berbasis Masyarakat di Indonesia telah disusun melalui program Penyusunan Kebijakan dan Penyusunan Rencana Kerja bidang AMPL (WASPOLA), yang berlangsung dari tahun 1998 sampai dengan 2003. Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Australia melalui AusAID yang difasilitasi oleh Water and Sanitation Program for East Asia and the Pacific World Bank.
Serangkaian kegiatan partisipatif penyusunan kebijakan dilaksanakan oleh Tim Kerja AMPL dibawah koordinasi Bappenas dengan anggota seluruh departemen terkait yang terdiri dari Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri dan Departemen Keuangan. Sampai saat ini dokumen kebijakan telah disepakati dan ditandatangani oleh Tim Pengarah Pusat (Project Coordination Committee) yang terdiri dari para pejabat Eselon 1 dari masing-masing instansi tersebut. .
Uji coba pelaksanaan kebijakan di empat propinsi terpilih telah dilaksanakan pada tahun 2002/2003, dan dilanjutkan sampai sekarang, sehingga jumlah lokasi sampai saat ini adalah 49 kabupaten/kota di 9 propinsi. Dari proses tersebut telah diperoleh masukan yang berguna, baik dalam penyempurnaan substansi kebijakan, maupun dalam metodologi pelaksanaannya di daerah. Berdasarkan pengalaman implementasi pelaksanaan kebijakan tersebut diatas, akhirnya terkumpul berbagai panduan kegiatan fasilitasi operasionalisasi kebijakan di daerah, untuk kemudian ditulis ulang, sehingga akhirnya menjadi kumpulan panduan operasionalisasi kebijakan AMPL di daerah, sebagaimana naskah panduan ini
Untuk itu, agar memudahkan pada tingkat operasional, disusunlah Panduan Fasilitasi Lokakarya Operasionalisasi Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL Berbasis Masyarakat. Dengan panduan ini, mudah mudahan semua fihak yang akan memanfaatkan panduan ini akan menjadi lebih mudah untuk memanfaatkannya di lapangan.
Demikian, semoga panduan ini dapat menjadi alat bagi pembelajaran kita semua.
Sekretariat WASPOLA - Jakarta
-
Modul 1
Panduan Fasilitasi Lokakarya Operasionalisasi Kebijakan Nasional Pembangunan
Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL BM) di Daerah
Contoh Kerangka Acuan Lokakarya Operasionalisasi Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat di Daerah Anyer, Banten dan Surabaya, 30 Mei 1 Juni 2006
A. Latar Belakang
Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat telah diimplementasikan di 49 kabupaten/kota di 9 propinsi lokasi WASPOLA. Sebagai kegiatan tambahan diseminasi kebijakan dilaksanakan atas kerja sama dengan proyek CWSH di 8 kabupaten pada 4 propinsi. Disamping itu kebijakan juga telah disosialisasikan dalam berbagai forum pertemuan diseminasi nasional dan publikasi melalui media kepada pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Agar terjadi efektifitas dan pencapaian sasaran yang tepat serta operasionalisasi kebijakan yang terarah di daerah, maka sebagai tindak lanjut dari Lokakarya Nasional Diseminasi Kebijakan Nasional AMPL Berbasis Masyarakat di Surabaya lalu, beberapa hal penting yang perlu ditindaklanjuti antara lain;
Penajaman pemahaman stake holder daerah mengenai substansi kebijakan dan bagian-bagian penting yang minimal harus dikuasai
Pemberdayaan stake holder daerah agar mampu berperan untuk melakukan diseminasi kebijakan
Menyusun rencana kerja implementasi kebijakan di daerahnya masing masing
Hal terpenting dari lokakarya ini adalah upaya transformasi kebijakan kepada stake holder daerah, sehingga mereka mampu berperan sebagai fasilitator yang akan menyebarluaskan dan mengoperasionalisasikan kebijakan nasional tersebut di daerahnya masing-masing.
-
B. Tujuan
Secara umum lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman stakeholder daerah mengenai kebijakan nasional pembangunan AMPL berbasis masyarakat dan proses operasionalisasinya di daerah. Secara khusus bertujuan untuk;
1. Membantu peserta dalam memahami kebijakan nasional pembangunan AMPL berbasis masyarakat
2. Membantu peserta dalam memahami aspek keberlanjutan pembangunan AMPL
3. Membantu peserta dalam penyamaan persepsi terhadap 11 pokok kebijakan dan strategi pelaksanaannya di daerah
4. Membantu peserta dalam melakukan penajaman Rencana Kerja Daerah sebagai tindak lanjut lokakarya nasional diseminasi
C. Hasil yang Ingin Dicapai
Melalui proses partisipatif lokakarya ini dirancang untuk menghasilkan;
1. Pemahaman tentang isu/permasalahan keberlanjutan AMPL daerah, serta membangkitkan kepedulian untuk menanggulangi isu tersebut
2. Kesamaan persepsi tentang 11 pokok kebijakan dan strategi pelaksanaannya dalam konteks daerah. Peserta diharapkan memahami pokok-pokok kebijakan, potensi pelaksanaan, hambatan, dan cara mengatasinya.
3. Dipahaminya tiga elemen kunci keberhasilan implementasi kebijakan di daerah (regulasi, kelembagaan, serta perencanaan, dan pengganggaran) yang perlu menjadi perhatian
4. Pemahaman proses operasionalisasi kebijakan di daerah serta alokasi sumber daya yang diperlukan. Peserta diharapkan memahami alur proses implementasi kebijakan, tahap-tahapannya, serta kegiatan-kegiatan yang perlu diselenggarakan, serta memahami alokasi sumber daya untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut
5. Rencana Kerja Daerah yang disusun berdasarkan road maping implementasi kebijakan dan diperbaharui berdasarkan kondisi daerah Rencana kerja ini minimal memuat kegiatan-kegiatan utama yang disyaratkan dalam implementasi kebijakan, seperti penyelenggaraan beberapa lokakarya daerah dan keikutsertaan daerah dalam program peningkatan kapasitas, serta kegiatan lain yang dianggap perlu
D. Materi
Untuk pencapaian tujuan dan hasil yang diharapkan beberapa materi yang akan dibahas dalam lokakarya ini sebagai berikut:
1. Latar belakang, maksud dan tujuan kebijakan
-
2. Pokok-pokok kebijakan dan strategi 3. Pendalaman pokok kebijakan dan strategi
a. Exercise; identifikasi isu pembangunan AMPL daerah, prioritas penanganan
b. Exercise; pengertian pokok-pokok kebijakan, potensi pelaksanaan, hambatan yang mungkin terjadi, serta antisipasi dan cara mengatasinya
c. Exercise; menyusun urutan prioritas operasionalisasi 11 pokok kebijakan nasional berbasis masyarakat sesuai dengan kebutuhan daerah
d. Exercise; memahami proses operasionalisasi kebijakan nasional berbasis masyarakat di semua tingkatan
e. Exercise; memahami tiga elemen kunci keberhasilan implementasi kebijakan di daerah (regulasi, kelembagaan, serta perencanaan, dan pengganggaran) yang perlu ditindak lanjuti di daerah
4. Pendalaman roadmapping implementasi kebijakan di kabupaten/kota untuk penajaman Rencana Kerja Daerah sesuai dengan kemampuannya masing masing
E. Metoda 1. Berbagi pengalaman 2. Curah pendapat 3. Diskusi kelompok 4. Presentasi dan tanya jawab.
F. Alat dan Bahan 1. Buku Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL Berbasis Masyarakat 2. Bahan presentasi 3. Kain rekat, metaplan, selotif, kertas flipchart 4. LCD, Komputer
G. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Lokakarya ini akan dilakukan secara simultan di dua tempat dalam waktu
bersamaan 2. Waktu pelaksanaan: 30 Mei s/d 1 Juni 2006, 3. Wilayah Indonesia Barat akan dilaksanakan di : Hotel Jayakarta Anyer,
Banten 4. Wilayah Indonesia Timur akan dilaksanakan di : Hotel Summerset, Surabaya
-
H. Peserta:
Wilayah Barat Wilayah Timur
No Propinsi/Kabupaten/Kota Orang No Propinsi/Kabupaten/Kota Orang
1. Sumatera Barat 2 1. Nusa Tenggara Barat 2
1. Tanah Datar *) 2 1. Lombok Timur*) 2
2. Kota Payakumbuh*) 2 2. Sumbawa*) 2
3. Kota Bukittinggi 3 3. Lombok Tengah 3
4. Pesisir Selatan 3 4. Bima 3
2. Bangka Belitung 2 5. Dompu 3
1. Bangka Barat*) 2 2. Sulawesi Selatan 2
2. Bangka Utara*) 2 1. Takalar*) 2
3. Kota Pangkalpinang*) 2 2. Selayar*) 2
4. Bangka Tengah 3 3. Gowa 3
5. Bangka Induk 3 4. Wajo 3
3. Banten 2 5. Soppeng 3
1. Pandeglang*) 2 6. Jeneponto 3
2. Kota Tangerang*) 2 3. Sulawesi Tenggara 2
3. Kota Cilegon 3 1. Konawe 3
4. Serang 3 2. Konawe Selatan 3
5. Tangerang 3 4. Nusa Tenggara Timur 2
4. Gorontalo 2 1. Timor Tengah Selatan 3
1. Pohuwato*) 2 2. Rote Ndao 3
2. Bone Bolango*) 2 5. Jawa Tengah 2
3. Boalemo 3 1. Pekalongan*) 2
4. Kota Gorontalo 3 2. Grobogan*) 2
5. Kalimantan Barat 2 3. Brebes 3
1. Sambas 2 4. Pemalang 3
6. Kalimantan Tengah 2 5. Cilacap 3
1. Kotawaringin Timur 2 6. Purbalingga 3
7. Bengkulu 2 6. Pokja AMPL Pusat 3
1. Bengkulu Selatan 2 7. WASPOLA 8
8. Jambi 2
1. Muaro Jambi 2
9. Pokja AMPL Pusat 3
10. WASPOLA 7
Jumlah 79 Jumlah 78
Persyaratan Peserta : Sangat diharapkan untuk peserta kabupaten/kota dampingan lama *) mengirimkan peserta baru yang belum pernah mengikuti acara WASPOLA.
-
I. Fasilitator: 1. Wilayah Indonesia Timur :
Pokja AMPL Pusat : 3 orang
Sekretariat WASPOLA : NT, SBR, PUR, NG, AA, SYAF, JM 2. Wilayah Indonesia Barat :
Pokja AMPL Pusat : 3 orang
Sekretariat WASPOLA : NA, HP, BP, AP, DS, DHS, NY
J. Kondisi dan Akomodasi 1. Panitia menyiapkan akomodasi peserta lokakarya secara twin share (satu
kamar untuk dua peserta), biaya transportasi udara dan darat dari/ke tempat lokakarya menajdi tanggungan daerah masing-masing
2. Diharapkan paling kurang 3 hari sebelum pelaksanaan lokakarya semua peserta telah memberikan konfirmasi kehadirannya untuk kepentingan pengaturan akomodasi.
3. Penambahan peserta diluar daftar yang ditentukan menjadi tanggung jawab yang bersangkutan.
K. Sumber Pembiayaan 1. Sekretariat WASPOLA 2. Pokja AMPL Pusat, dalam hal ini untuk dukungan kehadiran anggota Pokja
AMPL Pusat ke daerah 3. Pokja AMPL Propinsi/Kabupaten/Kota untuk biaya transportasi udara dan
darat/lokal
-
L. Bagan Alir Lokakarya Pelaksanaan Operasionalisasi Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL Berbasis Masyarakat
Pembukaan dan arahan
Review Pemahaman
Presentasi (brief) kebijakan Nasional Pembangunan AMPL
Pendalaman Kebijakan
Batasan dan definisi pokok-pokok kebijakan
Exercise; Proses perasionalisasi kebijakan di semua level
Exercise; 3 elemen kunci keberhasilan implementasi kebijakan d idaerah: regulasi, kelembagaan serta perencanaan dan
pengganggaran
Exercise; identifikasi isu/permasalahan AMPL daerah
Exercise; prioritas operasionalisasi 11 pokok kebijakan sesuai kebutuhan daerah
Berbagi pengalaman
implementasi kebijakan Road Mapping dan
Rencana Kerja Daerah
Pre Test
Post Test
Penutupan
-
M. Jadual Lokakarya
Waktu Acara/Topik Fasilitator
Tanggal 30 Mei 2006
11.00 12.00 Check in dan registrasi Panitia
12.30 13.00 Istirahat, sholat dhuhur, makan siang Panitia
13.00 15.00 Upacara Pembukaan dan Sambutan Pengarahan Lokakarya oleh Direktur Permukiman dan Perumahan BAPPENAS
Pengantar lokakarya :
a. Pre Test
b. Perkenalan
c. Identifikasi harapan dan tantangan
d. Alur lokakarya
e. Aturan main pelaksanaan lokakarya
Fasilitator & Pokja AMPL
15.00 15.30 Rehat kopi, shalat ashar Panitia
15.30 17.30 Presentasi Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL Berbasis Masyarakat Fasilitator & Pokja AMPL
17.30 19.30 Istirahat, sholat, makan malam. Panitia
19.30 21.30 Diskusi identifikasi isu/permasalahan pembangunan AMPL di daerah Fasilitator & Pokja AMPL
21.30 06.00 Istirahat Panitia
Tanggal 31 Mei 2006
06.00 08.00 Persiapan diri dan makan pagi Panitia
08.00 08.15 Review hari pertama Fasilitator & Pokja AMPL
08:15 10.00 Diskusi pemahaman 11 pokok kebijakan dan penyusunan skala prioritas berdasarkan kebutuhan daerah
Fasilitator & Pokja AMPL
10.00 10.15 Rehat Kopi Panitia
10.15 12.15 Lanjutan, presentasi hasil diskusi pemahaman 11 pokok kebijakan dan penyusunan skala prioritas berdasarkan kebutuhan daerah
Fasilitator & Pokja AMPL
12.15 13.00 Istirahat, sholat, makan malam Panitia
13.00 15.30 Diskusi proses operasionalisasi kebijakan di semua level Fasilitator & Pokja AMPL
15.30 16.00 Istirahat, sholat dan rehat kopi Panitia
16.00 17.30 Diskusi kaitan hasil studi desentralisasi dan strategi pelaksanaan kebijakan di daerah
Fasilitator & Pokja AMPL
17.30 19.30 Istirahat, sholat, makan malam Panitia
19.30 21.30 Acara rekreatif : Drama 5 menit setiap propinsi mengenai isu/permasalahan AMPL daerah
Fasilitator & Pokja AMPL
21.30 06.00 Istirahat Panitia
Tanggal 1 Juni 2006
06.00 08.00 Persiapan diri dan makan pagi Panitia
08.00 08.15 Review hari kedua Fasilitator & Pokja AMPL
08.15 09.15 Berbagi pengalaman implementasi kebijakan Fasilitator & Pokja AMPL
09.15 10.30 Road Maping Implementasi Kebijakan di Kabupaten/Kota Tahun 2006 Fasilitator & Pokja AMPL
10.30 10.45 Rehat Kopi Panitia
10.45 11.30 Penajaman Rencana Kerja Kabupaten/Kota Tahun 2006 Fasilitator & Pokja AMPL
11.30 12.30 Post Test
Evaluasi
Penutupan.
Fasilitator & Pokja AMPL
12.30 13.30 Istirahat, sholat dhuhur, makan siang Panitia
13.30 ........... Peserta kembali ke kabupaten/kotanya masing masing Fasilitator & Pokja AMPL
-
Proses Lokakarya Operasionalisasi Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat di Daerah SESSI 01 : PEMBUKAAN TUJUAN : Pemahaman tentang arah dan tujuan lokakarya
operasionalisasi kebijakan nasional AMPL berbasis masyarakat
METODE : Upacara seremonial WAKTU : 30 menit ALAT/BAHAN : Bahan sambutan Direktur Perumahan dan Permukiman
Bappenas LANGKAH PENYAJIAN :
1. Introduksi dan ucapan selamat datang pada lokakarya ini dari panitia.
2. Presentasi Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas
3. Dialog dan tanya jawab.
Moderator :
Notulen :
-
SESSI 02 : PENGANTAR LOKAKARYA TUJUAN : 1. Peserta mengerti kondisi peserta ttg. Pemahaman
Kebijakan Nasional AMPL-BM 2. Suasana rileks dan informal. tercipta 3. Tujuan lokakarya dapat dimengerti peserta 4. Agenda lokakarya disepakati oleh semua peserta. 5. Aturan main pelaksa-naan lokakarya dise- pakati
METODE : 1. Pretest, 2. Perkenalan, 3. Identifikasi harapan & tantangan 4. Alur lokakarya, 5. Aturan main pelaksanaan lokakarya
WAKTU : 90 menit ALAT/BAHAN : 1. Kain rekat,
2. Kertas dot 3. Kertas HVS ukuran kuarto 4. Metaplan 5. Spidol 6. Selotape 7. Postcard
LANGKAH PENYAJIAN :
1. Intoduksi dan ucapan selamat datang pada lokakarya ini.
2. Penjelasan tentang pre-test dan pelaksanaan pre-test dengan metode penempelan dot pada kain rekat yg sudah disiapkan dalam matriks :
Pengetahuan tentang kebijakan umum AMPL BM
Pengetahuan tentang keberlanjutan AMPL
Pengetahuan tentang 11 pokok kebijakan
Pengetahuan tentang road mapping implementasi kebijakan
3. Perkenalan, jelaskan model perkenalan yang akan dilakukan :
Fasilitator memberikan potongan post card (puzzle) dan dibagikan secara acak kepada para peserta. (Postcard dipotong menjadi 10 potong atau lebih tergantung dari jumlah peserta).
-
Kemudian peserta diminta untuk mencari pasangan postcard yang telah terpotong tadi menjadi gambar postcard utuh.
Setelah genap menjadi postcard utuh, peserta diminta untuk menyepakati untuk memberi nama kelompoknya.
Kemudian, masing-masing peserta dalam kelompok itu diminta untuk menggambar yang menggambarkan pengalaman individu dalam perjuangan untuk mendapatkan sebuah keberhasilan, dalam bidang AMPL
Setelah selesai dalam setiap kelompok mengungkapkan gambar yang telah dibuat kepada rekan-rekannya dalam kelompok. Sekaligus kelompok menetapkan gambar siapa yang paling menarik.
Peserta yang gambarnya paling menarik diminta untuk menyampaikan kepada kelompok yang lain.
Akhiri acara perkenalan ini dengan menyampaikan antara lain bahwa mengenal orang lain tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat seperti sekarang ini, oleh karenanya selama lokakarya ini bapak/ibu dapat berproses mengenal lebih dekat
4. Identifikasi harapan dan kekhawatiran selama lokakarya berlangsung:
Ajak kembali peserta untuk ke melingkar di ruangan tengah lokakarya
Bagikan kertas metaplan & spidol. Minta kepada mereka untuk kembali ke kelompok tadi.
Minta setiap peserta untuk menuliskan harapan dan kekhawatiran pada kertas metaplan.
Diskuisikan dalam kelompoknya untuk memilih 2 terpenting menurut kesepakatan kelompok, dari harapan dan kekhawatiran tadi. Tempelkan di kain rekat.
Lakukan pengelompokan, lalu sepakati judul dari hasil setiap pengelompokkan tadi. Ingatkan kembali atas sisa hasil identifikasi harapan dan kekhawatiran yang belum ditempelkan. Minta kepada peserta untuk menempelkan pada kelompok yang paling relevan. Tanyakan kepada mereka apakah dengan penambahan ini sudah relevan dengan kesepakatan judul tadi.
-
Berdasarkan kesepakatan tadi, ingatkan, mana saja harapan yang dapat dipenuhi. Bahas pula tentang kekhawatiran. Ingatkan bahwa antara harapan dan kekhawatiran yang dibahas adalah dalam kerangka implementasi kebijakan nasional AMPL.
NOTE: Kait rekat yang berisi harapan & kekhawatiran tetap berada di ruang kelas sampai akhir lokakarya, dengan maksud sebagai sarana evaluasi di akhir lokakarya
5. Presentasi alur lokakarya, agar semua fihak memahami apa saja yang akan dibahas selama lokakarya berlangsung.
6. Berdasarkan alur tersebut, bahas tentang aturan main pelaksanaan lokakarya, sampai semua fihak menyepakati aturan main lokakarya. Aturan main yang disepakati menyangkut : jadual dan tata tertib pelaksanaan lokakarya.
Fasilitator utama :
Fasilitator perkenalan :
Fasilitator identifikasi harapan :
Fasilitator alur lokakarya :
Fasilitator tata tertib :
Notulen :
-
SESSI 03 : PRESENTASI KEBIJAKAN NASIONAL AMPL
BERBASIS MASYARAKAT TUJUAN : Peserta mengerti latar belakang, kerangka kerja, proses
penyusunan kebi-jakan dan operasionali-sasi kebijakan sampai saat ini
METODE : 1. Presentasi 2. Diskusi dan tanya jawab
WAKTU : 120 menit ALAT/BAHAN : Bahan tulisan ringkasan Kebijakan Nasional AMPL
Berbasis Masyarakat
LCD & komputer LANGKAH PENYAJIAN :
1. Pengantar presentasi
2. Presentasi Kebijakan Nasional AMPL Berbasis Masyarakat
3. Diskusi dan tanya jawab.
4. Rangkuman
Moderator :
Presenter :
Notulen :
-
Bahan presentasi tentang kebijakan AMPL berbasis masyarakat :
KEBIJAKAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL
PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
BERBASIS MASYARAKATBERBASIS MASYARAKATBERBASIS MASYARAKATBERBASIS MASYARAKAT
KEBIJAKAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL
PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKATBERBASIS MASYARAKATBERBASIS MASYARAKATBERBASIS MASYARAKAT
Disampaikan oleh
Pokja AMPL/WASPOLADisampaikan oleh
Pokja AMPL/WASPOLA
LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Foto:PDAM Makasar
Foto:YSI
PadaPadaPadaPada saatsaatsaatsaat iniiniiniini >100 >100 >100 >100 jutajutajutajuta pendudukpendudukpendudukpendudukIndonesia Indonesia Indonesia Indonesia belumbelumbelumbelum memilikimemilikimemilikimemiliki aksesaksesaksesaksesterhadapterhadapterhadapterhadap layananlayananlayananlayanan air air air air minumminumminumminum dandandandansanitasisanitasisanitasisanitasi dasardasardasardasar yang yang yang yang layaklayaklayaklayak
SaranaSaranaSaranaSarana AMPL yang AMPL yang AMPL yang AMPL yang telahtelahtelahtelah dibangundibangundibangundibangunkkkkurang efektif dan efisienurang efektif dan efisienurang efektif dan efisienurang efektif dan efisien
Air Air Air Air masihmasihmasihmasih dipandang dipandang dipandang dipandang hanyahanyahanyahanya sebagai sebagai sebagai sebagai benda sosialbenda sosialbenda sosialbenda sosial
Penyehatan lingkungan belum Penyehatan lingkungan belum Penyehatan lingkungan belum Penyehatan lingkungan belum menjadi perhatian dan prioritasmenjadi perhatian dan prioritasmenjadi perhatian dan prioritasmenjadi perhatian dan prioritas
Belum Belum Belum Belum adanyaadanyaadanyaadanya kebijakan dan kebijakan dan kebijakan dan kebijakan dan peraturan peraturan peraturan peraturan yang yang yang yang terpaduterpaduterpaduterpadu dandandandanmenyeluruhmenyeluruhmenyeluruhmenyeluruh mengenaimengenaimengenaimengenai pembangunanpembangunanpembangunanpembangunanAMPL, yang AMPL, yang AMPL, yang AMPL, yang adaadaadaada selamaselamaselamaselama iniiniiniini masihmasihmasihmasihbersifatbersifatbersifatbersifat parsialparsialparsialparsial
-
Kondisi Air Minum KitaProportion of households with sustainable access to an improved water source,
Indonesia, 2002
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
INDONESIA
Central KalimantanNorth Maluku (2001)
Papua (2001)Bengkulu
South KalimantanWest KalimantanSouth Sumatera
LampungJambi
Bangka BelitungEast Nusa Tenggara
GorontaloWest Sumatera
RiauEast KalimantanCentral SulawesiSouth Sulawesi
Southeast SulawesiNorth SumateraMaluku (2001)
West Nusa TenggaraWest JavaCentral Java
North SulawesiBanten
East JavaD.I. Yogyakarta
BaliDKI Jakarta
%
Source: SUSENAS as published in Welfare Statistics by BPS Indonesia
The definition comprises clean water (piped, pumped, covered well/spring, rain and bottled water)
Proportion of households with sustainable access to sanitation, Indonesia, 2002
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
West Nusa TenggaraGorontalo
Maluku (2001)West Sumatera
Papua (2001)Central Sulawesi
Central KalimantanWest Java
West KalimantanSouth Kalimantan
Bangka BelitungSoutheast Sulawesi
JambiBanten
Central JavaSouth Sulawesi
South SumateraINDONESIA
BengkuluEast Java
East Nusa TenggaraNorth Maluku (2001)
North SumateraEast Kalimantan
BaliNorth Sulawesi
RiauLampung
D.I. YogyakartaDKI Jakarta
%Source: SUSENASThe definition comprises septic tank or hole as a final excreta disposal site.
Kondisi Penyehatan lingkungan Kita
-
PembelajaranPembangunan AMPL di Indonesia
PembelajaranPembangunan AMPL di Indonesia
Masyarakat terlibat dalam seluruh proses menunjukkan bukti:
Pemb. AMPL lebih efektif dan berkeberlanjutan
Partisipasi masyarakat lebih besar dalam O&M
Semakin tepat guna sarana AMPL, semakin tinggi efektivitaspenggunaan dan keberlanjutannya.
Keterlibatan perempuan, masy. kurang beruntung dalampengambilan keputusan memiliki efektifitas yang tinggi untukkeberlanjutan pembangunan.
Kampanye perubahan PHBS menjadi salah satu kunci program penyehatan lingkungan
Pembelajaran Pembangunan AMPL di Indonesia
Pembelajaran Pembangunan AMPL di Indonesia
Efektifitas, keberlanjutan dan percepatan layananakan tercapai apabila:
Semakin banyak pilihan teknologi yang ditawarkan,semakin besar kesempatan masyarakat untuk menentukan pilihannya.
Pilihan pelayanan dan konsekuensi biaya ditentukan langsung oleh masyarakat.
Pengguna AMPL memiliki kemampuan untuk membayar layanan sejauh hal tersebut menjawabkebutuhan.
-
Beberapa Tantangan ke DepanBeberapa Tantangan ke Depan
Target MDG, pada tahun 2015 memenuhi layanan 50% daripenduduk yang belum memilikiakses air minum dan sanitasidasar
Laju pertumbuhan penduduk vskemampuan percepatan layanan
Semakin langkanya cadangan air baku untuk pemenuhan air minum
Permasalahan penyehatanlingkungan (sanitasi) akansemakin kompleks
Belum tersedianya data capaianAMPL yang akurat sebagai acuandi semua level
Semakin terbatasnya kemampuanPemerintah
KarakteristikKarakteristik
Pembangunan AMPL yang berorientasi keberlanjutandan penggunaan efektif
Percepatan layanandengan memanfaatkansemua potensi dan peranaktif masyarakat
Kerangka strategispembangunan AMPL yang berkelanjutan dan efektif
KEBIJAKAN KEBIJAKAN KEBIJAKAN KEBIJAKAN NASIONALNASIONALNASIONALNASIONAL
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN AMPL AMPL AMPL AMPL
BERBASIS BERBASIS BERBASIS BERBASIS MASYARAKATMASYARAKATMASYARAKATMASYARAKAT
-
OperasionalisasiOperasionalisasi
Menjadi acuan bagi semua
pihak dalam pelaksanaan
pembangunan AMPL yang
berkelanjutan
Dijabarkan kedalam langkah
dan strategi pembangunan oleh
pemerintah daerah
Ditindaklanjuti ke dalam
rencana dan pelaksanaan
pembangunan di Daerah
KEBIJAKAN KEBIJAKAN KEBIJAKAN KEBIJAKAN
NASIONALNASIONALNASIONALNASIONALPEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
AMPL AMPL AMPL AMPL
BERBASIS BERBASIS BERBASIS BERBASIS
MASYARAKATMASYARAKATMASYARAKATMASYARAKAT
Struktur KebijakanStruktur KebijakanKesepakatan InternasionalMDG, Johanessburg Summit, Kyoto Declaration
Dasar HukumUU no 22 th 1999, UU no 25 th 1999, Propenas, PP dll.
Pengalaman internasional dan nasional
PrinsipDublin-Rio
Tujuan UmumTerwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan AMPL yang berkelanjutan.
Tujuan KhususKeberlanjutan dan penggunaan efektif.
11 Pokok Kebijakan
16 strategi Pelaksanaan
UU no 22 tahun 1999 diperbarui menjadi UU no 32 tahun 2004
-
Tujuan KebijakanTujuan Kebijakan
Tujuan UmumTerwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
pengelolaan pelayanan air minum dan penyehatan lingkungan yang berkelanjutan
Tujuan Khusus Keberlanjutan, meliputi keberlanjutan aspek pembiayaan, aspek teknik, aspek lingkungan hidup, aspek kelembagaan dan aspek sosial.
Penggunaan Efektif, prasarana dan sarana yang tersedia tepat tujuan, tepat sasaran, dan layak dimanfaatkan serta memenuhi standar teknis, kesehatan, dan kelembagaan, serta memperhatikan perubahan perilaku masyarakat serta kemampuan masyarakat untuk mengelola prasarana dan sarana.
11 Kebijakan Umum11 Kebijakan Umum Air Merupakan Benda Sosial dan Benda Ekonomi Pilihan yang Diinformasikan sebagai Dasar dalam
Pendekatan Tanggap Kebutuhan. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Pendidikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Keberpihakan pada Masyarakat Miskin Peran Perempuan dalam Pengambilan Keputusan Akuntabilitas Proses Pembangunan
Peran Pemerintah Sebagai Fasilitator Peran Aktif Masyarakat
Pelayanan Optimal dan Tepat Sasaran Penerapan Prinsip Pemulihan Biaya
-
Fasilitasi Operasionalisasi Kebijakan diDaerah
Fasilitasi Operasionalisasi Kebijakan diDaerah
Tujuan; Membantu daerah dalam mengembang-kan kerangka strategi pembangunan AMPL berkelanjutanProsesProsesProsesProses;;;;
Kaji Ulang Pembangunan AMPL selama ini, Identifikasi isu danpermasalahan, pengembangan prioritas dan langkah kegiatanyang perlu dilakukan.
Penyusunan Rencana Kerja Daerah Sektor AMPL
Propinsi sebagai pemegang peran kunci dalamfasilitasi operasionalisasi kebijakan di daerah
Manfaat Bagi DaerahManfaat Bagi DaerahKabupaten
Memiliki gambaran permasalahan dan potensi layanan AMPL Memiliki arahan yang jelas dalam pengembangan rencana kerja Memiliki rencana kerja dalam rangka layanan AMPL yang
berkelanjutan Sinergi pelaksanaan pembangunan AMPL yang berkelanjutan
Propinsi Memiliki gambaran permasalahan dan potensi layanan AMPL Memiliki arahan yang jelas sesuai dengan TUPOKSINYA dalam
pengkoordinasian pembangunan AMPL di daerah Memiliki kerangka monitoring capaian layanan AMPL di daerah Sinergi pelaksanaan pembangunan AMPL yang berkelanjutan
-
Road Mapping Operasionalisasi KebijakanTOT operasionalisasi
kebijakan danpenyusunan renstra
PetatihanMetodologi
PerencanaanPartisipatif
LokakaryaNasional Konsolidasi
Hasil PelaksanaanKebijakan
Pert. KoordinasiPokja Pusat,
PropinsiDan Kabupaten
Lokakarya KonsolidasiData AMPL
PertemuanKoordinasi
Lokakarya Konso-lidasi Rencana Kerja
Kabupaten
Lokakarya SinergiPembangunanAMPL Daerah
Penyiapan data AMPL daerah
Kajian lapangan Dialog Kebijakan
Visi&Misi
RencanaKerja
Faktorinternal
daneksternal
Isu danprogram strategis
Strategi DaerahPembangunanAMPL- 2015
Dukungan Yang Diharapkan dari Daerah
Menempatkan AMPL sebagai salah satuprioritas pembangunan dalam AKU
Dukungan peningkatan alokasi danasektor AMPL
Keterlibatan aktif legislatif dalam kegiatanpenyusunan renstra AMPL
Optimalisasi fungsi dan peran Pokja daninstitusi yang menangani AMPL
-
SESSI 04 : PENDALAMAN IDENTIFIKASI MASALAH
PEMBANGUNAN AMPL DI DAERAH TUJUAN : 1. Peserta mampu melakukan identifikasi isu dan
masalah lokal pembangunan AMPL 2. Peserta mampu mengkaitkan antara isu dan
masalah pembangunan AMPL daerah dengan keberlanjutan AMPL
METODE : 1. Diskusi kelompok 2. Presentasi 3. Diskusi dan tanya jawab
WAKTU : 240 menit ALAT/BAHAN : 1. Kain rekat
2. Metaplan 3. Spidol 4. Selotif
LANGKAH PENYAJIAN :
Bagian pertama :
1. Pengantar dan tujuan diskusi kelompok, tentang identifikasi masalah pembangunan AMPL di daerah
2. Lakukan urun rembug untuk membahas : a. issue b. masalah yang terkait
dengan pembangunan AMPL daerah
3. Lakukan pembagian kelompok atas dasar propinsi untuk melakukan identifikasi isu dan masalah pembangunan AMPL di propinsi dan kabupaten/kota
4. Diskusi kelompok untuk membahas isu dan masalah AMPL daerah :
Masalah sekarang
Masalah yang akan
datang
Kondisi yang
diharapkan terjadi dimasa
mendatang
Gap yang masih
terjadi
Alternatif rencana tindak yang mungkin
dilakukan daerah
-
Tempelkan di kain rekat masing masing propinsi. Rekam dengan kamera digital untuk dokumentasi.
5. Lakukan presentasi secara round robin, berikan kesempatan tanya jawab untuk pengkayaan wawasan.
6. Lakukan rangkuman : bahwa hasil kesimpulan Alternatif Rencana Tindak yang mungkin dilakukan daerah; dapat menjadi dasar untuk penyusunan Rencana Kerja Daerah.
Bagian kedua : 1. Ingatkan peserta dengan hasil
diskusi isu dan permasalahan AMPL daerah kemarin.
2. Minta kepada setiap kelompok untuk memilih 5 isu atau masalah utama daerahnya, bawa ke kain rekat utama, lalu tempelkan.
3. Ajak peserta untuk mengelompokkan isu dan masalah AMPL daerah. Lalu, ajak diskusi peserta untuk membuat judul kelompok masalah tersebut.
4. Berdasarkan pengelompokkan tersebut, minta setiap daerah untuk mengambil kertas meta-plannya yang paling relevan dengan hasil pengelompokkan tersebut, dan tempelkan pada kelompok yang paling relevan.
5. Ajak peserta untuk membuat garis garis yang menghubungkan hubungan antar kelompok masalah tersebut.
6. Jelaskan bahwa dengan pengelompokkan tersebut, serta dengan adanya garis garis yang saling menghubungkan dan mempengaruhi tadi, adalah aspek aspek yang harus diperhitungkan dalam rangka menuju keberlanjutan AMPL
-
SESSI 05 : DISKUSI PENDALAMAN 11 POKOK KEBIJAKAN
DAN PENYUSUNAN SKALA PRIORITAS BERDASARKAN KEBUTUHAN DAERAH
TUJUAN : 1. Peserta dapat merumuskan batasan dan definisi pokok-pokok kebijakan
2. Peserta dapat menyusun urutan prioritas implementasi sesuai kebutuhan daerah
3. Peserta dapat berbagi informasi mengenai batasan dan definisi pokok-pokok kebijakan; serta urutan prioritas implementasi sesuai kebutuhan daerah
4. Peserta dapat memahami permasalahan AMPL yang dihadapi dan dikaitkan dengan aspek keberlanjutan AMPL
METODE : 1. Diskusi kelompok 2. Presentasi 3. Diskusi dan tanya jawab
WAKTU : 240 menit ALAT/BAHAN : 1. Buku Kebijakan
2. Kain rekat 3. Metaplan 4. Spidol 5. Selotif
LANGKAH PENYAJIAN : Bagian pertama :
1. Introduksi tentang pentingnya refleksi diri setiap daerah dalam kesiapan kita memahami Kebijakan Nasional AMPL Berbasis Masyarakat sebagai persiapan untuk melakukan diseminasi secara meluas.
2. Bagikan peserta kedalam kelompok secara campuran antar daerah sebanyak 5 kelompok.
3. Minta kepada setiap kelompok untuk membahas : Pokok2
kebijakan Definisi kerja Tantangan
Upaya yang akan dilakukan
1. Air .......
2. Pilihan . dst 11. Penerapan
-
Catatan :
1. Lihat kondisi peserta, serta alokasi waktu yang tersedia, apabila sulit setiap kelompok untuk membahas semua dari 11 pokok kebijakan, maka setiap kelompok cukup membahas 2 atau 3 pokok kebijakan saja.
2. Buat pembagian 11 pokok kebijakan dengan cara yang paling terlihat kaitan antara kebijakan yang satu dan yang lainnya
3. Apabila alternatif ini yang dipilih, maka ketika presentasi, kelompok lainnya harus betul betul menyimak dan menyempurnakan hasil diskusi tersebut. Untuk itu, diperlukan kejelian fasilitator pemandu dalam memandu presentasi.
Bagian kedua : 1. Fasilitator pleno menjelaskan tentang tata cara diskusi secara round robin, ajak
peserta untuk berdiskusi secara berkeliling, dengan route :
Semua peserta menuju Kelompok 1
Semua peserta menuju Kelompok 2
Semua peserta menuju Kelompok 3
Semua peserta menuju Kelompok 4
Semua peserta menuju Kelompok 5
Fasilitator dan notulen tetap berada di kelompok awal, dan memandu diskusi untuk pengkayaan wawasan dan atau menambahkan hal hal yang dianggap perlu.
2. Fasilitator pleno menjelaskan tentang tata cara diskusi secara berkeliling : Pada setiap kelompok disediakan waktu antara 20-25 menit untuk presentasi
dan tanya jawab untuk penyempurnaan dari hasil diskusi kelompok sebelumnya Masukan yang berasal dari kelompok lainnya dituliskan dan ditambahkan
dengan menggunakan kertas metaplan dan atau flipchart yang baru. Dan akan menjadi bahan bagi notulen untuk melengkapi tulisan hasil kelompoknya.
3. Fasilitator pleno bersama fasilitator dan notulen kelompok kecil menyampaikan catatan penting yang diperoleh dari diskusi berkeliling tersebut.
-
SESSI 06 : ANALISIS STAKEHOLDER TUJUAN : 1. Peserta memahami tentang peran
stakeholder dalam implementasi kebijakan 2. Peserta memahami tentang peran
stakeholder dalam tahapan pembangunan AMPL
METODE : 1. Ceramah singkat 2. Diskusi kelompok 3. Presentasi dan Tanya jawab
WAKTU : 120 menit ALAT/BAHAN : Kain rekat
Metaplan
Spidol
Selotif LANGKAH PENYAJIAN : 1. Introduksi tentang pentingnya
pemahaman peserta tentang peran stakeholder dalam implementasi kebijakan dan tahapan pembangunan AMPL berbasis masyarakat
2. Bagikan peserta kedalam kelompok secara campuran antar daerah sebanyak 4 kelompok yang berbeda
3. Jelaskan tugas pertama yang akan dilakukan dikelompok : membuat analisis stakeholder peran stakeholder dalam implementasi kebijakan
-
Level Peran stakeholder dalam :
Regulasi Perencanaan dan Penganggaran Kelembagaan
Pusat :
DPR
Bappenas
Dept PU
Dept Kesehatan
Depdagri
Depdiknas
Dept Keuangan
Kementrian LH
Propinsi :
Pimpinan Daerah
DPRD
Bappeda
Dinas PU
Dinas Kesehatan
BPMD
Bapedalda
Dinas Pendidikan
Kabupaten :
Pimpinan Daerah
DPRD
Bappeda
Dinas PU
Dinas Kesehatan
BPMD
Bapedalda
Dinas Pendidikan
Masyarakat
Catatan : instansi terkait dapat ditambahkan sesuai dengan kesepakatan kelompok
4. Setelah 20 menit, hentikan kegiatan, lakukan diskusi secara round robin. Tidak ada presentasi, kelompok lain hanya diminta untuk menyempurnakan dengan menambahkan dengan tulisan dalam metaplan dengan warna yang berebeda.
5. Buat rangkuman singkat, bahwa kita telah dapat memetakan peran masing masing stakeholder dalam pelaksanaan kebijakan.
6. Hentikan kegiatan, ajak peserta untuk bergerak kekain rekat untuk melakukan : menentukan peran stakeholder dalam tahapan pembangunan AMPL, dengan cara menempelkan kertas dot pada matriks berikut ini :
-
Level
Peran stakeholder dalam :
Persiapan sosial Perencanaan Pelaksanaan Operasi dan
Pemeliharaan Pusat : DPR Bappenas Dept PU Dept Kesehatan Depdagri Dept Keuangan
Propinsi : Pimpinan Daerah DPRD Bappeda Dinas PU Dinas Kesehatan BPMD Bapedalda Dinas Pendidikan
Kabupaten : Pimpinan Daerah DPRD Bappeda Dinas PU Dinas Kesehatan BPMD Bapedalda Dinas Pendidika
Masyarakat
7. Tutup sessi ini dengan mengatakan bahwa dengan memetakan peran
stakeholder dalam implementasi kebijakan dan tahapan pembangunan diharapkan memudahkan peserta dalam menyusun agenda kegiatan di daerahnya masing masing.
-
SESSI 07 : ACARA REKREATIF : DRAMA 5 MENIT TUJUAN : Peserta mampu menggambarkan isu terkini tentang
kondisi AMPL daerahnya dalam bentuk acara rekreatif METODE : Drama WAKTU : 120 menit ALAT/BAHAN : Panggung acara
Bahan bahan sesuai dengan kebutuhan daerah LANGKAH PENYAJIAN : 1. Peserta per propinsi diminta
untuk menyiapkan drama/pantomim yang akan dibawakan selama 5 menit yang menggambarkan isu AMPL terkini didaerahnya masing masing.
2. Drama dipertunjukkan selama 5 menit setiap propinsi
3. Pemberian hadiah untuk propinsi paling kreatif
Catatan : 1. Sebagai persiapan jelaskan sejak Alur
Pelaksanaan Lokakarya, serta pada saat pembahasan Isu dan Masalah Pembangunan AMPL Daerah, sehingga pada saat drama 5 menit ini betul betul akan mengekspresikan daerahnya masing masing.
2. Acara dapat dilanjutkan dengan kegiatan hiburan lainnya.
-
SESSI 08 : Berbagi pengalaman implementasi kebijakan TUJUAN : Peserta mendapatkan pengkayaan wawasan dari
pengalaman implementasi kebijakan yang telah dilakukan selama ini
METODE : Ceramah singkat dan Tanya jawab WAKTU : 120 menit ALAT/BAHAN : Bahan tulisan ringkasan pengalaman implementasi
kebijakan
LCD dan komputer LANGKAH PENYAJIAN : 1. Introduksi tentang tata cara berbagi implementasi Kebijakan Nasional AMPL :
baik dari Wilayah Barat maupun Wilayah Timur, disertai dengan catatan : daerah lama lainnya menambahkan dan menyempurnakan.
2. Minta kepada anggota kelompok kerja AMPL lama untuk menjelaskan tentang apa yang telah dihasilkan selama implementasi kebijakan didaerahnya, seraya minta kepada daerah lama lainnya untuk menyempurnakan atau malah dengan menambahkan sesuatu yang baru sama sekali
4. Fasilitator memberikan kesempatan untuk tanya jawab. 5. Buat rangkuman tentang beberapa kunci keberhasilan implementasi kebijakan
selama ini, kaitkan dengan pembahasan hari kedua kemarin.
-
SESSI 09 : ROAD MAPPING IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
DI DAERAH TUJUAN : Gambaran langkah-langkah implementasi
didaerah propinsi dan kabupaten METODE : 1. Ceramah singkat dan tanya jawab
2. Diskusi kelompok WAKTU : 30 menit ALAT/BAHAN : 1. Format road mapping,
2. Kain rekat 3. Metaplan 4. Spidol 5. Selotif
LANGKAH PENYAJIAN : 1. Penjelasan tentang maksud dan tujuan perlunya Road Mapping Implementasi
Kebijakan bagi propinsi dan kabupaten, 2. Jelaskan Road Mapping Implementasi Kebijakan. Berikan kesempatan untuk
tanya jawab
Lokasi # Desa # Penduduk # Pend terlayani AM # Pend terlayani sanitasi # proyek AMPL 5 th terakhirKecamatan 1Kecamatan 2Kecamatan 3Kecamatan 4Kecamatan 5dst
Lokasi air minum estimasi biaya sanitasi estimasi biaya Total Biaya AMPL baruKecamatan 1Kecamatan 2Kecamatan 3Kecamatan 4Kecamatan 5dst
ESTIMASI KEBUTUHAN PELAYANAN AMPL SD TAHUN 2015
GAMBARAN CAKUPAN AMPL DAERAH
Lokasi 2006 2007 2008 dst# Kecamatan# Desa# Penduduk# Sistem AM# Sistem sanitasi# Perkiraan Biaya
Sumber 2006 2007 2008 dstMasyarakatAPBDDAKSumber lain
GapTOTAL
GAMBARAN PROGRAM INVESTASI AMPL DAERAH
GAMBARAN KEMAMPUAN PEMBIAYAAN DAERAH DALAM INVESTASI AMPL
-
3. Peserta dibagi dalam kelompok kerja masing-masing propinsi dengan kabupaten/kota-nya masing masing
4. Minta semua kabupaten/kota dalam wilayah propinsinya
membahas tahapan dan pelaksanaan kebijakan di daerahnya, kemudian masing-masing kabupaten/kota dan propinsi membahas konsekuensi dari pelaksanaan roadmapping tersebut.
-
SESSI 10 : PENAJAMAN RENCANA KEGIATAN DAERAH TUJUAN : Setiap daerah menyusun Rencana Operasional
Daerah seperti misalnya : rencana road show daerah, lokakarya.daerah, dan kegiatan diseminasi kebijakan di daerah lainnya
METODE : Penugasan WAKTU : 30 menit ALAT/BAHAN : 1. Format Format Rencana Kerja
2. Kain rekat 3. Metaplan 4. Selotif 5. Hasil Lokakarya Nasional Konsolidasi Rencana
Kerja LANGKAH PENYAJIAN :
1. Session ini sangat berkaitan erat dengan session sebelumnya (roadmapping)
sebagai penjabaran dari road mapping kedalam rentang waktu 2. Sedikit penjelasan tentang penjabaran road mapping pada rentang waktu 3. Kelompok kerja dalam wilayah propinsi menajamkan kembali Penajaman
Rencana Kegiatan Daerah 2006. 4. Setelah selesai kerja kelompok, secara round robin hasil kerja di presentasikan.
-
SESSI 11 : POST TEST EVALUASI AKHIR
TUJUAN : Peserta mengerti pencapaian lokakarya saat itu METODE : Penugasan WAKTU : 30 menit ALAT/BAHAN : Format Post Test
Format Evaluasi Akhir
Kain rekat
Metaplan
Selotif Hasil loknas Surabaya
LANGKAH PENYAJIAN :
Bagian pertama Pengisian kembali kain rekat post test, dengan metode penempelan dot pada kain rekat yg sudah disiapkan dalam matriks :
Pengetahuan tentang kebijakan umum AMPL BM
Pengetahuan tentang keberlanjutan AMPL
Pengetahuan tentang 11 pokok kebijakan
Pengetahuan tentang road mapping implementasi kebijakan
Bagian kedua Evaluasi akhir dengan menggunakan format evaluasi akhir, dimana setelah diisi dikembalikan ke fasilitator. Note: Perlu penekanan bahwa yang paling penting hasil lokakarya ini bukan ditentukan hanya didalam kelas ini tetapi bagaimana penerapannya di daerah masing-masing
-
LEMBAR EVALUASI AKHIR KEGIATAN LOKAKARYA OPERASIONALISASI KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN AMPL BERBASIS MASYARAKAT
Asal Wilayah: ___________________________________________________________
Ketentuan : berikan tanda pada kolom angka atau score yang sesuai dari angka 1 sangat kurang sampai 5 sangat baik pada setiap item pernyataan.
NO ITEM EVALUASI SCORE
1 2 3 4 5
1. Seberapa jauh lokakarya ini memenuhi harapan anda (harapan umum)
2. Seberapa jauh lokakarya ini memberikan kejelasan dan wawasan wawasan tentang
Operasionalisasi Kebijakan Pembangunan AMPL Berbasis Masyarakat dan kaitannya dengan konsep kesinambungan program AMPL
3. Seberapa jauh anda mendapatkan informasi atau pemahaman serta ketrampilan yang bermanfaat bagi pekerjaan anda yang berkaitan dengan Kelompok Kerja AMPL dan penggunaan Operasionalisasi Kebijakan Pembangunan AMPL Berbasis Masyarakat untuk kesinambungan program AMPL
4. Seberapa jauh metode atau teknik penyajian dalam lokakarya ini membantu anda dalam memahami materi yang disampaikan
5. Seberapa keaktifan peran serta peserta dalam lokakarya ini
6. Bagaimana kemampuan fasilitator dalam membangun dinamika pembahasan
7. Seberapa jauh materi yang disajikan dalam lokakarya ini sesuai dan memenuhi harapan anda
8. Seberapa jauh pengaturan tempat lokakarya membantu anda dalam memperlancar proses dan hasil belajar anda
9. Apakah waktu yang dialokasikan pada lokakarya ini mencukupi
10. Apakah sarana belajar (bahan, peralatan belajar) yang disediakan cukup memadai untuk membantu anda dalam proses belajar
11. Apakah fasilitas pendukung lainnya seperti akomodasi, konsumsi dan sebagainya untuk lokakarya ini memadai
Catatan : 1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik dan 5 = sangat baik
-
KOMENTAR-KOMENTAR ANDA YANG SANGAT BERHARGA :
HAL-HAL POSITIF/KEKUATAN DALAM KEGIATAN LOKAKARYA INI
KELEMAHAN /ATAU HAL NEGATIF DALAM KEGIATAN LOKAKARYA INI
SARAN-SARAN UNTUK PERBAIKAN KEDEPAN
-
PROSES TABULASI
a. Pindahkan isi format evaluasi ke dalam format rekap hasil evaluasi kolom 4, 6, 8, 10, 12 b. Isi kolom 5, 7, 9, 11, 13 dengan mengalikan nilai score dengan nilai pada kolom 4, 6, 8,
10, 12 c. Isi kolom 14 dengan cara menjumlahkan isi pada kolom 5, 7, 9, 11 dan 13 d. Isi kolom 15 dengan cara membagi isi kolom 14 dengan jumlah peserta/suara pada
kolom 3 e. Isi kolom 16 dengan cara berikut : Kolom (15)/5 x 100 % f. Komentar dan saran ditulis pada kertas tersendiri.
-
SESSI 12 : PENUTUPAN TUJUAN : Peserta mendapatkan arahan tentang apa yang
harus dilakukan pasca lokakarya
METODE : Upacara seremonial WAKTU : 30 menit ALAT/BAHAN : Sambutan penutupan lokakarya LANGKAH PENYAJIAN :
1. Fasilitator menyampaikan maksud dan tujuan penutupan lokakarya
2. Sambutan arahan dari Pokja AMPL.
-
Alur Proses Kegiatan Lokakarya Operasionalisasi Kebijakan AMPL Berbasis Masyarakat, 30 Mei 1 Juni 2006
Waktu Agenda Keluaran Proses Fasilitator Bahan Hari Pertama, 30 Mei 2006 10.00 12.00 Check in
12.00 13.00 Makan siang
13.00 15.00 Pembukaan & Pengarahan Pengantar lokakarya: - Pretest, - Perkenalan, - Identifikasi
hara- pan & tantangan
- Alur lokakarya,
- Aturan main pe- laksanaan lokakarya
Pemahaman tentang arah lokakarya operasionali-sasi kebijakan nasional AMPL berbasis masyarakat 1. Peserta mengerti
kondisi peserta ttg. pemahaman . Kebijakan Nasional AMPL-BM
2. Suasana rileks dan informal. tercipta
3. Tujuan lokakarya dapat dimengerti peserta
4. Agenda lokakarya disepakati oleh semua peserta.
5. Aturan main pelaksa-naan lokakarya dise- pakati
Introduksi dan ucapan selamat datang pada lokakarya ini dari panitia. Pengarahan Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas atau yang mewakili Dialog dan tanya jawab. Moderator : SBR (Wil.Timur); HP (Wil.Barat) Notulen : PUR (Wil.Timur); AP (Wil.Barat) 1. Penjelasan tentang pre-test dan pelaksanaan pre-test dengan metode penempelan dot
pada kain rekat yg sudah disiapkan dalam matriks :
Pengetahuan tentang kebijakan umum AMPL BM
Pengetahuan tentang keberlanjutan AMPL
Pengetahuan tentang 11 pokok kebijakan
Pengetahuan tentang road mapping implementasi kebijakan
2. Perkenalan, jelaskan model perkenalan yang akan dilakukan :
Fasilitator memberikan potongan post card (puzzle) dan dibagikan secara acak kepada para peserta. (Postcard dipotong menjadi 10 potong atau lebih tergantung dari jumlah peserta).
Kemudian peserta diminta untuk mencari pasangan postcard yang telah terpotong tadi menjadi gambar postcard utuh.
Setelah genap menjadi postcard utuh, peserta diminta untuk menyepakati untuk memberi nama kelompoknya.
Kemudian, masing-masing peserta dalam kelompok itu diminta untuk menggambar yang menggambarkan pengalaman individu dalam perjuangan untuk mendapatkan sebuah keberhasilan, dalam bidang AMPL
Setelah selesai dalam setiap kelompok mengungkapkan gambar yang telah dibuat kepada rekan-rekannya dalam kelompok. Sekaligus kelompok menetapkan gambar siapa yang paling menarik.
Peserta yang gambarnya paling menarik diminta untuk menyampaikan kepada kelompok yang lain.
Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas atau yg mewakili Pokja AMPL WASPOLA
Bahan Pengarahan ter- sedia dlm format power point
Kain rekat,
Kertas dot
Kertas HVS ukuran kuarto
Metaplan
Spidol
Selotape
Postcard
Final Draft
-
Waktu Agenda Keluaran Proses Fasilitator Bahan Akhiri acara perkenalan ini dengan menyampaikan antara lain bahwa mengenal
orang lain tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat seperti sekarang ini, oleh karenanya selama lokakarya ini bapak/ibu dapat berproses mengenal lebih dekat
3. Identifikasi harapan dan kekhawatiran selama lokakarya berlangsung:
Ajak kembali peserta untuk ke melingkar di ruangan tengah lokakarya
Bagikan kertas metaplan & spidol. Minta kepada mereka untuk kembali ke kelompok tadi.
Minta setiap peserta untuk menuliskan harapan dan kekhawatiran pada kertas metaplan.
Diskuisikan dalam kelompoknya untuk memilih 2 terpenting menurut kesepakatan kelompok, dari harapan dan kekhawatiran tadi. Tempelkan di kain rekat.
Lakukan pengelompokan, lalu sepakati judul dari hasil setiap pengelompokkan tadi. Ingatkan kembali atas sisa hasil identifikasi harapan dan kekhawatiran yang belum ditempelkan. Minta kepada peserta untuk menempelkan pada kelompok yang paling relevan. Tanyakan kepada mereka apakah dengan penambahan ini sudah relevan dengan kesepakatan judul tadi.
Berdasarkan kesepakatan tadi, ingatkan, mana saja harapan yang dapat dipenuhi. Bahas pula tentang kekhawatiran. Ingatkan bahwa antara harapan dan kekhawatiran yang dibahas adalah dalam kerangka implementasi kebijakan nasional AMPL.
NOTE: Kait rekat yang berisi harapan & kekhawatiran tetap berada di ruang kelas sampai akhir lokakarya, dengan maksud sebagai sarana evaluasi di akhir lokakarya
4. Presentasi alur lokakarya, agar semua fihak memahami apa saja yang akan dibahas selama lokakarya berlangsung.
5. Berdasarkan alur tersebut, bahas tentang aturan main pelaksanaan lokakarya, sampai semua fihak menyepakati aturan main lokakarya. Aturan main yang disepakati menyangkut : jadual dan tata tertib pelaksanaan lokakarya.
Fasilitator utama : NT (wilayah timur); NA (wilayah barat) Fasilitator perkenalan : PUR (wilayah timur); BP (wilayah barat) Fasilitator identifikasi harapan : NG (wilayah timur); AP (wilayah barat) Fasilitator alur lokakarya : SBR (wilayah timur); DS (wilayah barat) Fasilitator tata tertib : SYAF (wilayah timur); HP (wilayah barat) Notulen : AA (wilayah timur); DHS (wilayah barat
15.00 15.30 Rehat kopi
15.30 17.30 Presentasi Kebijakan Nasional AMPL Berbasis Masyarakat
Peserta mengerti latar belakang, kerangka kerja, proses penyusunan kebi-jakan dan operasionali-sasi kebijakan sampai saat ini
1. Pengantar presentasi 2. Presentasi Kebijakan Nasional AMPL Berbasis Masyarakat 3. Diskusi dan tanya jawab. 4. Rangkuman Moderator : NT (wilayah timur); DHS (wilayah barat) Presenter : Wakil Pokja AMPL Pusat (wilayah timur); Wakil Pokja AMPL Pusat (wilayah barat) Notulen : AA (wilayah timur); AP (wilayah barat)
Pokja AMPL WASPOLA
Kain rekat
Metaplan
Spidol
Selotif
LCD& komputer
-
Waktu Agenda Keluaran Proses Fasilitator Bahan 17.30 19.30 Istirahat, makan malam
19.30 21.00
Pendalaman identifikasi masalah pembangunan AMPL di daerah
Isu dan masalah lokal pembangunan AMPL teridentifikasi
1. Pengantar dan tujuan diskusi kelompok, tentang identifikasi masalah pembangunan AMPL di daerah
2. Lakukan urun rembug untuk membahas : a. issue b. masalah yang terkait dengan pembangunan AMPL daerah
3. Lakukan pembagian kelompok atas dasar propinsi untuk melakukan identifikasi isu dan masalah pembangunan AMPL di propinsi dan kabupaten/kota
4. Diskusi kelompok untuk membahas isu dan masalah AMPL daerah :
Tempelkan di kain rekat masing masing propinsi. Rekam dengan kamera digital untuk dokumentasi.
5. Lakukan presentasi secara round robin, berikan kesempatan tanya jawab untuk pengkayaan wawasan.
6. Lakukan rangkuman : bahwa hasil kesimpulan Alternatif Rencana Tindak yang mungkin dilakukan daerah; dapat menjadi dasar untuk penyusunan Rencana Kerja Daerah.
Fasilitator Pleno: SBR (wilayah timur); NA (wilayah barat) Fasilitator kelompok:
No. Barat Timur
Propinsi Fasilitator Propinsi Fasilitator 1. Sumatera Barat DHS Jawa Tengah PUR
2. Bangka Belitung DS Nusa Tenggara Barat NT
3. Banten AP Nusa Tenggara Timur AA
4. Gorontalo BP Sulawesi Selatan NG
5. Propinsi CWSHP HP Sulawesi Tenggara SYAF
Pokja AMPL WASPOLA
Kain rekat
Metaplan
Spidol
Selotif
21.00 06.00 Istirahat
Hari Kedua, 31 Mei 2006
06.00 08.00
Persiapan diri, makan pagi
08.00 Review pokok Pemahaman tentang Review : Kain rekat
Masalah sekarang
Masalah yang akan datang
Kondisi yang diharapkan terjadi dimasa mendatang
Gap yang masih terjadi
Alternatif rencana tindak yang mungkin dilakukan daerah
-
Waktu Agenda Keluaran Proses Fasilitator Bahan 08..15 pokok hasil
hari ke 1
pokok pokok hasil lokakarya hari 1
1. Introduksi tentang review pokok pokok hasil lokakarya hari pertama 2. Minta kepada salah satu peserta untuk menyampaikan review tentang pokok pokok
hasil lokakarya hari 1 3. Minta peserta lainnya untuk menambahkan Fasilitator : PUR (wilayah timur); DS (wilayah barat) Notulen : AA (wilayah timur); BP (wilayah barat)
Metaplan
Spidol
Selotif
08.15 10.00
Lanjutan pendalaman identifikasi masalah pembangunan AMPL di daerah menuju keberlanjutan AMPL
Kaitan antara isu dan masalah pembangunan AMPL daerah dengan keberlanjutan AMPL
1. Ingatkan peserta dengan hasil diskusi isu dan permasalahan AMPL daerah kemarin. 2. Minta kepada setiap kelompok untuk memilih 5 isu atau masalah utama daerahnya,
bawa ke kain rekat utama, lalu tempelkan. 3. Ajak peserta untuk mengelompokkan isu dan masalah AMPL daerah. Lalu, ajak diskusi
peserta untuk membuat judul kelompok masalah tersebut. 4. Berdasarkan pengelompokkan tersebut, minta setiap daerah untuk mengambil kertas
meta-plannya yang paling relevan dengan hasil pengelompokkan tersebut, dan tempelkan pada kelompok yang paling relevan.
5. Ajak peserta untuk membuat garis garis yang menghubungkan hubungan antar kelompok masalah tersebut.
6. Jelaskan bahwa dengan pengelompokkan tersebut, serta dengan adanya garis garis yang saling menghubungkan dan mempengaruhi tadi, adalah aspek aspek yang harus diperhitungkan dalam rangka menuju keberlanjutan AMPL
Pokja AMPL WASPOLA
Kain rekat
Metaplan
Spidol
Selotif
10.00 10.15
Rehat kopi
10.15 12.15
Diskusi pendalaman 11 pokok kebijakan dan penyusunan skala prioritas berdasarkan kebutuhan daerah
a. Batasan dan definisi pokok-pokok kebijakan
b. Urutan prioritas implementasi sesuai kebutuhan daerah
1. Introduksi tentang pentingnya refleksi diri setiap daerah dalam kesiapan kita memahami Kebijakan Nasional AMPL Berbasis Masyarakat sebagai persiapan untuk melakukan diseminasi secara meluas.
2. Bagikan peserta kedalam kelompok secara campuran antar daerah sebanyak 5 kelompok.
3. Minta kepada setiap kelompok untuk membahas : Pokok2 kebijakan Definisi kerja Tantangan Upaya yang akan
dilakukan
1. Air .......
2. Pilihan .
dst
11. Penerapan
Catatan : 1. Lihat kondisi peserta, serta alokasi waktu yang tersedia, apabila sulit setiap kelompok
untuk membahas semua dari 11 pokok kebijakan, maka setiap kelompok cukup membahas 2 atau 3 pokok kebijakan saja.
2. Buat pembagian 11 pokok kebijakan dengan cara yang paling terlihat kaitan antara kebijakan yang satu dan yang lainnya
3. Apabila alternatif ini yang dipilih, maka ketika presentasi, kelompok lainnya harus betul betul menyimak dan menyempurnakan hasil diskusi tersebut. Untuk itu, diperlukan kejelian fasilitator pemandu dalam memandu presentasi.
Fasilitator Pleno: SBR (wilayah timur); HP (wilayah barat) Fasilitator kelompok:
Pokja AMPL WASPOLA
Buku Kebijakan
Kain rekat
Metaplan
Spidol
Selotif
-
Waktu Agenda Keluaran Proses Fasilitator Bahan No. Barat Timur
Kelompok Fasilitator Kelompok Fasilitator
1. Kelompok 1 DHS Kelompok 1 PUR
2. Kelompok 2 DS Kelompok 2 NT 3. Kkelompok 3 AP Kkelompok 3 AA
4. Kelompok 4 BP Kelompok 4 NG
5. Kelompok 5 NA Kelompok 5 SYAF
12.15 13.30
Istirahat, makan siang
13.30 15.30
Lanjutan diskusi kelompok pendalaman 11 pokok kebijakan dan penyusunan skala prioritas berdasarkan kebutuhan daerah
c. Berbagi informasi batasan dan definisi pokok-pokok kebijakan; serta urutan prioritas implementasi sesuai kebutuhan daerah
d. Pemahaman tentang permasalahan dan aspek keberlanjutan AMPL
1. Fasilitator pleno menjelaskan tentang tata cara diskusi secara round robin, ajak peserta untuk berdiskusi secara berkeliling, dengan route :
Semua peserta menuju Kelompok 1
Semua peserta menuju Kelompok 2
Semua peserta menuju Kelompok 3
Semua peserta menuju Kelompok 4
Semua peserta menuju Kelompok 5
Fasilitator dan notulen tetap berada di kelompok awal, dan memandu diskusi untuk pengkayaan wawasan dan atau menambahkan hal hal yang dianggap perlu.
2. Fasilitator pleno menjelaskan tentang tata cara diskusi secara berkeliling : Pada setiap kelompok disediakan waktu antara 20-25 menit untuk presentasi dan
tanya jawab untuk penyempurnaan dari hasil diskusi kelompok sebelumnya Masukan yang berasal dari kelompok lainnya dituliskan dan ditambahkan dengan
menggunakan kertas metaplan dan atau flipchart yang baru. Dan akan menjadi bahan bagi notulen untuk melengkapi tulisan hasil kelompoknya.
3. Fasilitator pleno bersama fasilitator dan notulen kelompok kecil menyampaikan catatan penting yang diperoleh dari diskusi berkeliling tersebut.
Fasilitator pleno : SBR (wilayah timur) : HP (wilayah barat) Notulen : masing masing fasilitator diatas
Pokja AMPL WASPOLA
Buku Kebijakan
Kain rekat
Metaplan
Spidol
Selotif
15.00 15.30
Rehat kopi
15.30 17..30
Analisis stakeholder
e. Pemahaman peserta tentang peran stakeholder dalam implementasi kebijakan
f. Pemahaman peserta tentang peran stakeholder dalam tahapan pembangunan AMPL
1. Introduksi tentang pentingnya pemahaman peserta tentang peran stakeholder dalam implementasi kebijakan dan tahapan pembangunan AMPL berbasis masyarakat
2. Bagikan peserta kedalam kelompok secara campuran antar daerah sebanyak 4 kelompok yang berbeda
3. Jelaskan tugas pertama yang akan dilakukan dikelompok : membuat analisis stakeholder peran stakeholder dalam implementasi kebijakan
-
Waktu Agenda Keluaran Proses Fasilitator Bahan Level
Peran stakeholder dalam : Regulasi Perencanaan dan
Penganggaran Kelembagaan
Pusat : DPR Bappenas Dept PU Dept Kesehatan Depdagri Depdiknas Dept Keuangan Kementrian LH
Propinsi : Pimpinan Daerah DPRD Bappeda Dinas PU Dinas Kesehatan BPMD Bapedalda Dinas Pendidikan
Kabupaten : Pimpinan Daerah DPRD Bappeda Dinas PU Dinas Kesehatan BPMD Bapedalda Dinas Pendidika
Masyarakat
Catatan : instansi terkait dapat ditambahkan sesuai dengan kesepakatan kelompok 4. Setelah 20 menit, hentikan kegiatan, lakukan diskusi secara round robin. Tidak ada
presentasi, kelompok lain hanya diminta untuk menyempurnakan dengan menambahkan dengan tulisan dalam metaplan dengan warna yang berebeda.
5. Buat rangkuman singkat, bahwa kita telah dapat memetakan peran masing masing stakeholder dalam pelaksanaan kebijakan.
6. Hentikan kegiatan, ajak peserta untuk bergerak kekain rekat untuk melakukan : menentukan peran stakeholder dalam tahapan pembangunan AMPL, dengan cara menempelkan kertas dot pada matriks berikut ini :
-
Waktu Agenda Keluaran Proses Fasilitator Bahan
Level
Peran stakeholder dalam :
Persiapan sosial
Perencanaan Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan
Pusat : DPR Bappenas Dept PU Dept Kesehatan Depdagri Dept Keuangan
Propinsi : Pimpinan Daerah DPRD Bappeda Dinas PU Dinas Kesehatan BPMD Bapedalda Dinas Pendidikan
Kabupaten : Pimpinan Daerah DPRD Bappeda Dinas PU Dinas Kesehatan BPMD Bapedalda Dinas Pendidika
Masyarakat
7. Tutup sessi ini dengan mengatakan bahwa dengan memetakan peran stakeholder
dalam implementasi kebijakan dan tahapan pembangunan diharapkan memudahkan peserta dalam menyusun agenda kegiatan di daerahnya masing masing.
Fasilitator Pleno Peran Stakeholder Dalam Implementasi Kebijakan : PUR (wilayah timur); BP (wilayah barat) Fasilitator Pleno Peran Stakeholder Dalam Tahapan Pembangunan AMPL : SBR (wilayah timur); NA (wilayah barat)
-
Waktu Agenda Keluaran Proses Fasilitator Bahan Fasilitator kelompok:
No. Barat Timur
Kelompok Fasilitator Kelompok Fasilitator
1. Kelompok 1 DHS Kelompok 1 PUR 2. Kelompok 2 DS Kelompok 2 NT
3. Kkelompok 3 AP Kkelompok 3 AA
4. Kelompok 4 HP Kelompok 4 SYAF
17.30 19.30
Istirahat, makan malam
19.30 - 21.30
Acara rekreatif: Drama 5 menit
Peserta memahami praktek isu AMPL daerah
1. Peserta per propinsi diminta untuk menyiapkan drama/pantomim yang kan dibawakan selama 5 menit yang kemuat isu daerahnya.
2. Drama dipertunjukkan selama 5 menit setiap propinsi 3. Pemberian hadiah untuk propinsi paling kreatif Pembawa acara : PUR ( wilayah timur ) DHS ( wilayah barat ) Juri : Tim WASPOLA dan Pokja AMPL Catatan : 4. Sebagai persiapan jelaskan sejak Alur Pelaksanaan Lokakarya, serta pada saat
pembahasan Isu dan Masalah Pembangunan AMPL Daerah, sehingga pada saat drama 3 menit ini betul betul akan mengekspresikan daerahnya masing masing.
5. Acara dapat dilanjutkan dengan kegiatan hiburan lainnya.
Pokja AMPL/ WASPOLA
Peralatan, dan ruangan, serta hadiah untuk pemenang
21.30 06.00
Istirahat
Hari Ketiga, 1 Juni 2006 06.00 08.00 Persiapan diri, makan pagi
08.00 08.15 Review hasil hari II
Pemahaman tentang pokok pokok hasil lokakarya hari II
1. Introduksi tentang review 2. Minta kepada salah satu peserta untuk menyampaikan review tentang pokok pokok
hasil lokakarya hari II 3. Minta peserta lainnya untuk menambahkan Fasilitator : NG (wilayah timur); BP (wilayah barat) Notulen : SYAF (wilayah timur); AP (wilayah barat)
Pokja AMPL WASPOLA
Buku Kebijakan
Kain rekat
Metaplan
Spidol
Selotif
-
Waktu Agenda Keluaran Proses Fasilitator Bahan 08.15 09.15 Berbagi
pengalaman implementasi kebijakan
Peserta mendapatkan pengkayaan wawasan dari pengalaman implementasi kebijakan yang telah dilakukan selama ini
1. Introduksi tentang tata cara berbagi implementasi Kebijakan Nasional AMPL : i. Wilayah Barat : Kabupaten Lebak ii. Wilayah Timur : Kabupaten Lombok Barat iii. Catatan : daerah lama lainnya menambahkan dan menyempurnakan.
2. Minta kepada anggota kelompok lama untuk menjelaskan tentang apa yang telah dihasilkan selama implementasi kebijakan didaerahnya, seraya minta kepada daerah lama lainnya untuk menyempurnakan atau malah dengan menambahkan sesuatu yang baru sama sekali
3. Fasilitator memberikan kesemmpatan untuk tanya jawab. 4. Buat rangkuman tentang beberapa kunci keberhasilan implementasi kebijakan selama
ini, kaitkan dengan pembahasan hari kedua kemarin. Fasilitator : SBR (wilayah timur); DS (wilayah barat) Notulen : AA (wilayah timur); DHS (wilayah barat)
Pokja AMPL WASPOLA
Buku Kebijakan
Kain rekat
Metaplan
Selotif
09.15 10.30 Road Mapping Implementasi Kebijakan di Kabupaten/Kota 2006
Gambaran langkah-langkah implementasi didaerah propinsi dan kabupaten
1. Penjelasan tentang maksud dan tujuan perlunya Road Mapping bagi propinsi dan kabupaten,
2. Jelaskan Road Mapping Implementasi Kebijakan di Kabupaten/Kota 2006. Berikan kesempatan untuk tanya jawab
3. Peserta dibagi dalam kelompok kerja masing-masing propinsi dengan kabupaten/kota-nya masing masing
4. Pertama semua kabupaten/kota dalam wilayah propinsinya membahas tahapan dan pelaksanaan kebijakan di daerahnya, kemudian masing-masing kabupaten/kota dan propinsi membahas konsekuensi dari pelaksanaan roadmapping tersebut. Hentikan sementara untuk rehat kopi.
Fasilitator : NT (wilayah timur); SI (wilayah barat) Notulen : NG (wilayah timur); AP (wilayah barat)
Pokja AMPL WASPOLA
Format road mapping,
Kain rekat
Metaplan
Selotif
09.30 09.45 Rehat kopi
09.45 11.00 Penajaman Rencana Kegiatan Daerah 2006
Rencana Operasional Daerah 2006 seperti mi- salnya rencana road show daerah, lokakarya.daerah, dan kegiatan diseminasi kebijakan lainnya di daerah
Session ini sangat berkaitan erat dengan session sebelumnya (roadmapping) sebagai penjabaran dari road mapping kedalam rentang waktu 1. Sedikit penjelasan tentang penjabaran road mapping pada rentang waktu 2. Kelompok kerja dalam wilayah propinsi menajamkan kembali Penajaman Rencana
Kegiatan Daerah 2006. 3. Setelah selesai kerja kelompok, secara round robin hasil kerja di presentasikan. Fasilitator : PUR (wilayah timur); HP (wilayah barat) Notulen : NG (wilayah timur); AP (wilayah barat)
Pokja AMPL WASPOLA
Format Rencana Kerja
Kain rekat
Metaplan
Selotif
Hasil loknas Surabaya
11.00 11.30 Post test Evaluasi akhir
Peserta mengerti pencapaian lokakarya saat itu
1. Pengisian kembali kain rekat post test, 2. Evaluasi dengan menggunakan dengan metode Rope Rating Scale dengan tabel :
No. Aspek yang dinilai Tinggi Sedang Kurang
1 Tujuan
2 Dinamika peserta 3 Fasilitator
4 Metodologi
5 Akomodasi dan material
Pokja AMPL WASPOLA
Lembar postest
-
Waktu Agenda Keluaran Proses Fasilitator Bahan 3. Buat rangkuman Note: Perlu penekanan bahwa yang paling penting hasil lokakarya ini bukan ditentukan hanya didalam kelas ini tetapi bagaimana penerapannya di daerah masing-masing Fasilitator : NT (wilayah timur); NA (wilayah barat) Notulen : NG (wilayah timur); BP (wilayah barat)
11.30 12.00 Penutupan Peserta mendapatkan arahan tentang apa yang harus dilakukan pasca lokakarya
Sambutan arahan dari Pokja AMPL Moderator : SBR (wilayah timur); DHS (wilayah barat) Notulen : AA ( wilayah timur ); AP ( wilayah barat )
Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas
Sambutan penutupan lokakarya
12.00 13.00 Istirahat, makan siang
13.00 - Peserta kembali ke daerah masing masing
Keterangan : AA : Alma Arief, AP : Agus Priatna, NA : Nur Apriatman, BP : Bambang Pujiatmoko, NG : Nasthain Gasba, PUR : Purnomo, HP : Huseyn Pasaribu, SYAF : Syarifuddin, SI : Sofyan Iskandar, DHS : Dormaringan Saragih; SBR : Subari; DS : Devi Setiawan; NY : Nuri Yusnita; JM : Jenny Mamuaya;
Pembagian tugas notulensi dan prosiding :
Barat Timur Penanggung jawab : NA Koordinator notulensi/prosiding : DS Koordinator notulensi hari pertama : AP Koordinator notulensi hari kedua : BP Koordinator notulensi hari ketiga : HP
Penanggung jawab : NT Koordinator notulensi/prosiding : PUR Koordinator notulensi hari pertama : NG Koordinator notulensi hari kedua : SYAF Koordinator notulensi hari ketiga : AA
-
Buku 5
Panduan Pelaksanaan Kebijakan Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL)
Berbasis Masyarakat di Daerah
Panduan Lokalatih Keterampilan Dasar Fasilitasi Dalam Rangka Pelaksanaan Kebijakan Nasional
Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat di Daerah
MODUL 2
WAsPoLA Bekerjasama dengan
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Jakarta 2008
-
Panduan Lokalatih Keterampilan Dasar Fasilitasi Dalam Rangka Pelaksanaan Kebijakan Nasional
Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat di Daerah
MODUL 2
-
BUKU 5
MoDUL 2: Panduan Lokalatih Keterampilan Dasar Fasilitasi dalam Rangka Pelaksanaan Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL BM di Daerah
Kata Pengantar
Dokumen Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL Berbasis Masyarakat di Indonesia telah disusun melalui program Penyusunan Kebijakan dan Penyusunan Rencana Kerja bidang AMPL (WASPOLA), yang berlangsung dari tahun 1998 sampai dengan 2003. Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Australia melalui AusAID yang difasilitasi oleh Water and Sanitation Program for East Asia and the Pacific World Bank.
Serangkaian kegiatan partisipatif penyusunan kebijakan dilaksanakan oleh Tim Kerja AMPL dibawah koordinasi Bappenas dengan anggota seluruh departemen terkait yang terdiri dari Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri dan Departemen Keuangan. Sampai saat ini dokumen kebijakan telah disepakati dan ditandatangani oleh Tim Pengarah Pusat (Project Coordination Committee) yang terdiri dari para pejabat Eselon 1 dari masing-masing instansi tersebut. .
Pelaksanaan kebijakan saat ini telah dilaksanakan di 9 propinsi serta di 49 kota/kabupaten. Dari proses tersebut telah diperoleh masukan yang berguna, baik dalam penyempurnaan substansi kebijakan, maupun dalam metodologi pelaksanaannya di daerah. Berdasarkan pengalaman implementasi pelaksanaan kebijakan inilah akhirnya terkumpul berbagai panduan kegiatan fasilitasi operasionalisasi kebijakan di daerah, untuk kemudian ditulis ulang, sehingga akhirnya menjadi kumpulan panduan fasilitasi operasionalisasi kebijakan AMPL di daerah, sebagaimana naskah panduan ini.
Untuk itu, agar memudahkan pada tingkat operasional, disusunlah Panduan Fasilitasi Lokalatih Keterampilan Dasar Fasilitasi Dalam Rangka Pelaksanaan Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL Berbasis Masyarakat di daerah. Dengan panduan ini, mudah mudahan semua fihak yang akan memanfaatkan panduan ini akan menjadi lebih mudah untuk memanfaatkannya di lapangan.
Demikian, semoga panduan ini dapat menjadi alat bagi pembelajaran kita semua
Sekretariat WASPOLA - Jakarta
-
Modul 2
Panduan Lokakarya dan Pelatihan (Lokalatih) Keterampilan Dasar Fasilitasi
dalam Rangka Pelaksanaan Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat
(AMPL BM) di Daerah
Kerangka Acuan Lokakarya dan Pelatihan Keterampilan Dasar Fasilitasi
A. Gambaran umum Keberlanjutan pembangunan AMPL akan dipengaruhi oleh beberapa aspek antara lain keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan proyek. Terlibatnya masyarakat dalam seluruh proses terbukti dapat meningkatkan rasa kepemilikan
masyarakat, sehingga mereka akan merasa bertanggung jawab dalam keberlanjutan AMPL. Dari serangkaian proses diskusi dan lokakarya partisipatif mengenai isu pembangunan AMPL di daerah, beberapa temuan dari pelajaran penting yang dipetik dari proyek AMPL yang tidak berkelanjutan di beberapa daerah antara lain di karenakan masih lemahnya kemampuan aparatur pemerintah tentang metodologi dasar fasilitasi
program AMPL. Metodologi dasar fasilitasi program AMPL adalah salah satu piranti metode untuk meningkatkan efektifitas fasilitasi masyarakat dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat dalam pembangunan AMPL. Dalam kerangka fasilitasi masyarakat, pemahaman mengenai metodologi fasilitasi dalam program AMPL dirasa penting untuk dimiliki oleh fasilitator khususnya dari kelompok kerja AMPL pusat dan daerah serta pemegang andil lainnya khususnya dari kalangan perguruan tinggi dan LSM yang peduli terhadap pembangunan AMPL.
Sementara itu, sebagaimana diketahui bahwa sampai pada tahun 2006 ini WASPOLA telah dan akan memberikan pelayanan diseminasi kebijakan nasional AMPL berbasis masyarakat di 7 propinsi lama dan 2 propinsi baru, yaitu : Propinsi Sumatera Barat, Bangka Belitung, Banten, Jawa Tengah, NTB, Sulawesi Selatan, Gorontalo; serta NTT dan Sulawesi Tenggara meliputi lebih dari 21 kabupaten/kota. Dari pengalaman melaksanakan diseminasi tersebut diperoleh kesan bahwa beban pekerjaan fasilitasi nampaknya perlu menjadi perhatian bersama antara WASPOLA, Pokja Nasional dan Pokja Daerah. Mengapa demikian?
-
Pertama, peran-peran fasilitasi telah nampak dilakukan oleh para birokrat baik di tingkat pusat maupun daerah. Namun demikian masih perlu ditingkatkan menjadi peran-peran kunci yang berarti. Kedua, kedepan bentuk pelayanan diseminasi kebijakan akan bergeser pada pelayanan yang berbentuk pelatihan-pelatihan. Ketiga, area pelayanan WASPOLA akan berkembang ke wilayah diluar 9 propinsi layanan yaitu layanan ke wilayah WSLIC2, CWSH, Plan International, Unicef dan lain sebagainya. Keempat, sumber daya manusia yang dimiliki oleh WASPOLA dan Pokja AMPL Pusat serta daerah terbatas. Kelima, hasil dari temuan lapangan selama WASPOLA mendampingi daerah, terlihat bahwa kemampuan Pokja AMPL daerah dalam hal memfasilitasi masih perlu ditingkatkan. Keenam, hasil asesmen daerah maupun dari lokakarya lokakarya nasional menunjukkan adanya kebutuhan peningkatan kemampuan dalam bidang fasilitasi. Oleh karena itu, atas dasar pertimbangan di atas, maka sudah selayaknya kalau kemampuan di tingkat propinsi dan kabupaten perlu ditingkatkan khususnya dalam melaksanakan fasilitasi kebijakan AMPL berbasis masyarakat.
B. Tujuan Secara umum lokakarya ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan dasar fasilitasi anggota Kelompok Kerja AMPL untuk operasionalisasi kebijakan nasional pembangunan AMPL berbasis masyarakat dan proses operasionalisasinya di daerah. Secara khusus mempunyai tujuan :
Meningkatkan kemampuan peserta untuk menyusun agenda fasilitasi agar prinsip prinsip kebijakan dapat difahami oleh berbagai pemangku kepentingan
Meningkatkan kemampuan peserta dalam hal kompetensi fasilitator
Menyusun rencana kerja fasilitasi dalam rangka operasionalisasi kebijakan
C. Keluaran Pemahaman peserta terhadap kerangka kebijakan sebagai dasar untuk
menyusun agenda fasilitasi
Peningkatan kemampuan keterampilan dasar fasilitasi
Rencana tindak dalam rangka fasilitasi pelaksanaan kebijakan di daerah
-
D. Materi No. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Jam Efektif
1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6
PENGANTAR LOKAKARYA : Pembukaan Pre Test Perkenalan Ungkapan harapan peserta Alur lokalatih Aturan main dan pengorganisasian peserta
0,4 0,2 0,4 0,4 0,3 0,3
2 2.1
KEBIJAKAN : Diskusi pendalaman langkah langkah fasilitasi operasionalisasi kebijakan pembangunan AMPL berbasis masyarakat
2
3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8
KOMPETENSI FASILITATOR : Dasar dasar fasilitasi Metoda dan pendekatan partisipatori Etika fasilitator Teknik komunikasi Media fasilitasi Penjajagan kebutuhan fasilitasi Menyusun kerangka acuan fasilitasi Menyusun kurikulum fasilitasi
4 4 2 2 2 2 2 2
4 4.1 4.2 4.3 4.4
SIMULASI FASILITASI DI LAPANGAN: Persiapan simulasi fasilitasi Pelaksanaan praktek fasilitasi Acara kreatifitas kelompok Refleksi praktek fasilitasi
2 8 2 2
5 5.1 5.2 5.3 5.4 5.6
PEMBULATAN DAN RKTL : Pembulatan pelatihan Rencana Kerja Tindak Lanjut Post Test Evaluasi akhir pelatihan Penutupan
0,6 0,4 0,2 0,4 0,4
Jumlah 40
E. Metoda : 1. Berbagi pengalaman 2. Curah pendapat 3. Diskusi kelompok 4. Presentasi dan tanya jawab.
F. Alat dan bahan : 1. Bahan presentasi Keterampilan Dasar Fasilitasi 3. Kain rekat, metaplan, selotif, kertas flipchart 4. LCD, Komputer
G. Peserta Untuk setiap angkatan maksimal 45 orang.
H. Lokasi Disesuaikan dengan ketersediaan anggaran.
-
I. Waktu Disesuaikan dengan jadual dan roadmaping pelaksanaan kebijakan.
J. Kondisi dan Akomodasi 1. Panitia menyiapkan akomodasi peserta lokakarya secara twin share (satu kamar
untuk dua peserta), 2. Biaya transportasi udara dan darat dari/ke tempat lokakarya menjadi
tanggungan daerah masing-masing 3. Diharapkan paling kurang 3 hari sebelum pelaksanaan lokakarya semua peserta
telah memberikan konfirmasi kehadirannya untuk kepentingan pengaturan akomodasi.
K. Bagan Alur Proses Lokakarya Dan Pelatihan Keterampilan Dasar Fasilitasi
SIMULASI FASILITASI
di lapangan, 3 lokasi identifikasi isu, prioritas, menyusun
rencana pengembangan program
PEMBUKAAN
PENGANTAR LOKAKARYA
KEBIJAKAN AMPL BERBASIS MASYARAKAT
pendalaman langkah2 fasilitasi operasionalisasi kebijakan
KOMPETENSI FASILITATOR :
Dasar dasar fasilitasi Metoda dan pendekatan partisipatori
Etika fasilitator Teknik komunikasi
Media fasilitasi Penjajagan kebutuhan fasilitasi
Menyusun kerangka acuan fasilitasi Menyusun kurikulum fasilitasi
PEMBULATAN DAN PENYUSUNAN RKTL PENUTUPAN
-
L. Jadual Lokakarya Dan Pelatihan Keterampilan Dasar Fasilitasi
WAKTU Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga Hari Keempat
Hari Kelima
06.00 08.00
Registrasi peserta
Persiapan diri Persiapan diri Persiapan diri
08.00 10.00
Dasar dasar fasilitasi
Media fasilitasi Pelaksanaan praktek fasilitasi
Refleksi praktek fasilitasi
10.00 10.15
Rehat kopi Rehat kopi Rehat kopi
10.15 12.15
Metoda & pendekatan partisipatori
Penjajagan kebutuhan fasilitasi
Pelaksanaan praktek fasilitasi
1. Pembulatan lokalatih 2. RKTL 3. Evaluasi akhir 4. Penutupan
12.15 13.15
Isoma Isoma Isoma Isoma Isoma
13.15 15.15
1. Pembukaan 2. Pengantar
Lokalatih
Metoda & pendekatan partisipatori
Menyusun kerangka acuan fasilitasi
Pelaksanaan praktek fasilitasi
Peserta kembali ke daerahnya masing masing
15.15 15.45
Rehat kopi Rehat kopi Rehat kopi
15.45 17.45
Diskusi pendalaman langkah langkah fasilitasi operasionalisasi kebijakan pembangunan AMPL berbasis masyarakat
Etika fasilitator
Menyusun kurikulum kegiatan fasilitasi
Pelaksanaan praktek fasilitasi
17.45 19.30
Isoma Isoma Isoma Isoma
19.30 21.30
Dasar dasar fasilitasi
Teknik komunikasi
Persiapan simulasi fasilitasi
Acara kreatifitas kelompok
21.00 06.00
Istirahat panjang Istirahat panjang
Istirahat panjang
Istirahat panjang
-
SESSI 01 : PEMBUKAAN TUJUAN Pemahaman tentang arah dan tujuan lokakarya dan
pelatihan Keterampilan Dasar Fasilitasi dan relevansinya dengan operasionalisasi kebijakan nasional AMPL berbasis masyarakat
METODE : Upacara seremonial WAKTU : 30 menit ALAT/BAHAN : Sambutan pengarahan
LANGKAH PENYAJIAN :
1. Introduksi dan ucapan selamat datang pada lokakarya ini dari panitia.
2. Presentasi Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas
3. Dialog dan tanya jawab.
-
SESSI 02 : PENGANTAR LOKALATIH :
- Pretest, - Perkenalan, - Identifikasi hara- pan & tantangan - Alur lokakarya, - Aturan main pelaksanaan lokakarya
TUJUAN : 1. Suasana rileks dan informal. tercipta 2. Tujuan lokakarya dapat dimengerti peserta 3. Agenda lokakarya disepakati oleh semua peserta. 4. Aturan main pelaksanaan lokakarya disepakati
METODE : 1. Penugasan 2. Permainan 3. Ceramah singkat dan tanya jawab
WAKTU : 90 menit ALAT/BAHAN : Rencana lay out ruangan
Kain rekat,
Kertas dot
Kertas HVS ukuran kuarto
Metaplan
Spidol
Selotape
Format biodata peserta
Kartu keluarga : kucing, ayam, bebek, kambing, kuda, kodok, kelinci, dan sapi
LANGKAH PENYAJIAN : Persiapan Bersama : 1. Sebelumnya persiapkan ruangan dengan disain berikut ini :
a. Lay out ruangan sebagai berikut :
Tumpukan
Kursi & Meja
Meja ATK
Meja Panitia
Ban
er
Layar
Mej
a LC
D &
La
ptop
Alur Lokakarya Sticky Cloths Sticky Cloths
Sticky Cloths Sticky Cloths
Hrpn & Khwtrn
Tata Tertip
Pretest
-
b. Bahan yang dipersiapkan adalah :
Kain rekat untuk identifikasi harapan dan kekhawatiran, tulis : - Apa yang diharapkan dapat diperoleh peserta dalam lokalatih ini ?
Peserta menulis dalam metaplan biru - Apa yang dikhawatirkan oleh peserrta dalam lokalatih ini ?
Peserta menulis dalam metaplan merah
Kain rekat untuk tata tertib, tulis : - Apa yang boleh dilakukan selama pelatihan ?
Peserrta menulis dalam metaplan hijau - Apa yang tidak boleh dilakukan selama pelatihan ?
Peserta menulis dalam metaplan kuning
Kain rekat untuk menjelaskan alur lokakarya
Kain rekat untuk mengisi pre test
Sisa kain rekat dan selotif, letakkan di 3 tempat masing masing 2 kain rekat dan 1 gulung selotip besar, serta tempelkan tulisan : MARI KITA PASANG KAIN REKAT INI BERSAMA SAMA.
Meja untuk menyimpan LCD dan Laptop serta layarnya.
Meja untuk menyimpan metaplan bulat terkecil, serta selotif, serta buat tulisan : silahkan ambil 1, untuk menuliskan nama panggilan anda !
Meja untuk menyimpan tas dan agenda WASPOLA, serta buat tulisan : silahkan ambil 1, serta isi daftar tanda terima seminar kit.
c. Letakkan juga sejumlah kursi yang belum disusun, disudut ruangan.
Tempelkan juga tulisan : SILAHKAN AMBIL MASING MASING 1, LALU KITA SUSUN BERSAMA DIRU