FORTIFIKASI GARAM BERYODIUM SEBAGAI ALTERNATIF PENANGGULANGAN MASALAH GAKY DI INDONESIA.docx
Kuliah GAKY
description
Transcript of Kuliah GAKY
GAKYDr. Ernawaty Tamba, MKM
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium(GAKY)
Disebut juga IDD ( Iodine Deficiency Disorder)
GAKY adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh kekurangan unsur jodium secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama
Rangkaian efek kekurangan yodium pada proses tumbuh kembang manusia yang bermanifestasi sebagai : gondok, kretin endemik, gangguan mental, gangguan pendengaran, gangguan pertumbuhan pada anak dan dewasa
Gondok : pembesaran kelenjar tiroid
Gondok Endemik : apabila dalam masyarakat terdapat prevalensi penderita gondok lebih dari 10% dari jumlah penduduk.
Kretin endemik : apabila seseorang lahir di daerah gondok endemik, dengan kelainan yang timbul pada saat dalam kandungan atau beberapa lama setelah dilahirkan
Jodium
Jodium adalah sejenis mineral ( zat gizi mikro) yang terdapat di alam ( tanah dan air)
Diperlukan dalam pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup
Sebagai bahan pembentukan hormon tiroksin T3 ( Triiodothyronin) dan T4 ( Tetraiodothyronin) di kelenjar Tiroid
Penyebab GAKY
1. Defisiensi Yodium
Kekurangan intake yodium disebabkan faktor lingkungan air dan tanah dengan kandungan yodium yang rendah
Adanya zat goitrogenik dalam bahan makanan, dan sediment organic goitrogenic di dalam air tanah
Faktor keturunan yang mengakibatkan berkurangnya kapasitas fungsi tiroid atau gangguan reabsorbsi yodium oleh tubulus ginjal
Epidemiologi
1998: 33% kecamatan di Indonesia endemik
1998: prevalensi GAKY pada usia anak sekolah 9,3% ( 1990:27,7%)
Riskesdas 2007 cakupan Universal Salt Iodization (USI ) 62,3% ( Target USI 90%)
Riskesdas 2010, prevalensi masih di atas 5 %, terdapat beberapa daerah diatas 30 %
Hanya 73,26% rumah tangga yang menggunakan garam beryodium sesuai dengan Standard Nasional Indonsia (SNI)
Kandungan Yodium yang dianjurkan sesuai dengan SNI adalah 30-80 ppm KIO3
Kelompok masyarakat yang sangat rentan terhadap dampak defisisensi jodium adalah
1. Wanita Usia Subur ( WUS )
2. Ibu hamil
3. Bayi dan Balita
4. Anak Usia sekolah
Daerah yang rentan GAKY
Terjadi pergeseran daerah endemik GAKY, dari yang sebelumnya sering di daerah pegunungan, saat ini juga terjadi di daerah pesisir pantai dan dataran rendah
1. Pegunungan : pengikisan jodium di tanah oleh karena air
2. Pesisir pantai : rendahnya kadar yodium dalam air minum,konsumsi umbi-umbian (goitrogenik), penggunaan garam tidak beryodium
3. Dataran rendah : paparan pestisida ( adanya logam berat, menjadi blocking agent, menghambat pemanfaatan yodium oleh kelenjar tiroid)
4. Daerah yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi Goitrogenik ( zat yang dapat menghambat pengambilan zat yodium oleh kelenjar gondok, shg kadar yodium dalam kelenjar menjadi rendah
5. Peran Selenium pada metabolisme Yodium
Musibah banjir bandang di bagian Timur gunung Muria, menyebabkan ketidakseimbangan mikromineral dalam tanah ( Se)
Kriteria GAKY berdasarkan:
1. Kadar yodium dalam urin, dinyatakan dalam Median Urinary Iodine
2. Ukuran Kelenjar Tiroid ( melalui perabaan)
Kriteria epidemiologi berdasarkan Median konsentrasi Yodium Urine
Status Yodium Median Yodium Urine ( ug/l)
Defisiensi Yodium berat
< 20
Defisiensi Yodium Sedang
20 - 49
Defisiensi Yodium Ringan
50 - 99
Optimal 100 - 200
Risiko Hipertiroid 201 - 299
Asupan yang berlebihan
> 300
Klasifikasi gondok berdasarkan palpasi
Grade 0 : Normal
• Inspkesi: tidak terlihat, baik datar maupun tengadah maksimal, dan dengan palpasi tidak teraba
Grade 1A :
• Inspeksi : Kelenjar Gondok tidak terlihat, baik datar maupun tengadah maksimal
• Palpasi: Kelenjar Gondok teraba lebih besar dari ruas terakhir ibu jari penderita
Grade IB
Inspeksi: Kelenjar Gondok dengan datar tidak terlihat, terlihat dengan tengadah maksimal
Palpasi: teraba lebih besar dari grade 1A
Grade II
• Inspeksi : Kelenjar Gondok terlihat dalam posisi datar
• Palpasi : teraba lebih besar dari Grade IB
Grade III
o Kelenjar Gondok cukup besar, dapat terlihat pada jarak 6 m atau lebih
Klasifikasi gondok berdasarkan palpasi
( yang telah dimodifikasi)
Derajat Pembesaran Keterangan
Grade 0 Tidak teraba dan tidak terlihat
Grade 1 Teraba, tidak terlihat, leher berada pada posisi normal
Grade 2 Terlihat saat leher berada pada posisi normal
Tingkat Endemitas GAKY
Tingkat Endemitas Prevalensi TGR
1. Non Endemis2. Endemim Ringan3. Endemik Sedang4. Endemik Berat
< 5%5-19 %
20-29,9 %> 30 %
IDD Prevalence Indicators and Criteria for Classifying IDD as a
significant Public Health Problem
Indicator Severity of Public Health Problem Mild Moderate Severe
Goitre grade > 0 5.0- 19.9 % 20 – 29.9% ≥ 30%
Median UIE (μg/l) 50 – 99 20 - 49 < 20
Spektrum Klinik GAKY
Siklus Hidup Klinik GAKY
1. Fetus Abortus, Lahir matiAnomali kongenitalAngka kematian perinatal meningkatKretin endemikBisu, Tuli
2. Neonatus Hipotiroid Neonatal, Gondok NeonatalKemunduran MentalKepekaan terhadap radiasi meningkat
3. Anak dan remaja Gondok, HipotiroidHipertiroidGangguan fungsi mentalGangguan pertumbuhan fisikKepekaan terhadap radiasi meningkat
4. Dewasa Gondok, HipotiroidGangguan pertumbuhan fisikKepekaan terhadap radiasi meningkatHipertiroid yang spontan di masa tua
Besaran pengaruh GAKY merupakan fenomena gunung es
Kretin sebagai puncaknya menempati bagian seluas 1-10%
Terdapat gangguan dalam jumlah yang lebih besar, seperti
gangguan perkembangan otak ( 5- 30%), dan hipotiroidisme
30-70%
Pengaruh defisiensi Yodium sangat nyata selama Golden Period ( janin, bayi dan balita)
Kretin Endemik
Kretin endemik merupakan akibat defisiensi yodium berat pada masa fetal
Indikator klinik yang penting bagi GAKY
Umumnya terjadi pada daerah dengan defisiensi yodium berat dengan UIE < 25 ug/L
Prevalensi pada daerah endemik berat 1-15%
Kretin Endemik
3 Syarat pokok dalam definisi Kretin Endemik:
1. Secara epidemiologi berhubungan dengan gondok endemik dan defisiensi yodium berat
2. Manifestasi klinik berupa retardasi mental, dengan sindroma neurologik yang predominan ( kretin nervosa) dan hipotiroid yang predominan, tubuh kerdil ( kretin miksedematosa)
3. Daerah yang sudah tercapai koreksi yang adekuat terhadap defisiensi yodium, kretin endemik tidak akan timbul
Terjadinya kretin endemik disebabkan oleh karena kekurangan yodium selama kehamilan dan pada saat setelah kelahiran
2 type Kretin:
1. Type nervosa :
Type ini terjadi akibat hypothyroid pada ibu selama kehamilan
Kerusakan pada susunan saraf pusat : retadasi mental, gangguan pendengaran, kerusakan batang otak, retardasi neuromotorik
Tidak ditemui tanda-tanda goiter dan hipotiroid pada anak
2. Type Myxodematosa
Terjadi akibat defisiensi jodium dan disertai hipotiroid fetus selama dalam kandungan atau pada masa neonatus, dan ditemukan goiter pada anak
Tampak tanda-tanda hipotiroid: gangguan pertumbuhan, myxodematosa, rambut kering dan kasar, tonus otot lembek, penimbunan lemak di pangkal leher, perut buncit, dapat terjadi hernia umbilicalis
Penanggulangan GAKY
Tujuan Umum Rencana Penanggulangan GAKY adalah pencapaian Universal Salt Iodization ( USI)
Tujuan umum dijabarkan dalam:
1. Jangka Pendek
Peningkatan proporsi rumah tangga yang mengkonsumsi garam dengan kandungan yodium yang cukup
Peningkatan cakupan distribusi kapsul minyak beryodium di daerah endemis GAKY sedang dan berat
2. Jangka Panjang
Pelestarian proporsi rumah tangga yang mengkonsumsi garam dengan kandungan yodium yang cukup di semua kabupaten/kota di Indonesia
Pelestarian cakupan kapsul minyak beryodium di semua daerah endemik GAKY sedang dan berat
Tujuan Utama penanggulangan GAKY
1. Menurunkan TGR (Total Goiter Rate)
2. Mencegah timbulnya kasus kretin pada daerah endemik
sedang dan berat
Strategi:
- Peningkatan konsumsi garam beryodium
- Distribusi kapsul yodium pada kelompok sasaran
- Peningkatan pengadaan garam beryodium
- Pemantauan status yodium di masyarakat
- Koordinasi lintas sektoral dalam penggulangan GAKY
Penanggulangan GAKY
Target yang harus dicapai dalam program penanggulangan GAKY adalah :
1. 90 % rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium cukup (> 30 ppm )
2. Median Yodium Urine secara rata-rata provinsi, kabupaten/kota adalah 100-299 ug/l
Penanggulangan GAKY
1. Jangka Pendek
Pemberian kapsul minyak beryodium ( 200mg/kapsul) 1 x setiap tahun bagi masyarakat di daerah endemik sedang dan berat.
Sasarannya : Ibu hamil, Ibu menyusui, Wanita Usia Subur dan Anak usia sekolah
2. Jangka panjang : Iodisasi garam
- Garam yang telah ditambahkan dengan KI03
- Garam sesuai standar Nasional (SNI) mengandung 30-80 ppm jodium
Uji garam yodium cepat ( Iodine Rapid Test) untuk mengetahui kandungan yodium dalam garam.
Diambil setengah sendok garam.
Teteskan 2-3 tetes cairan yodina diatas garam
Jika berubah menjdi ungu berarti garam mengandung yodium
Kebijakan dan Strategi
Meningkatkan komitmen politik di tingkat Pusat, propinsi dan kabupaten/kota
Meningkatkan produksi garam rakyat
Mempercepat pemenuhan pasokan garam beryodium
Pemantauan kualitas garam beryodium
Pemenuhan kebutuhan kapsul minyak beryodium
Menegakkan norma sosial dan hukum melalui promosi garam beryodium
Meningkatkan kelembagaan penanggulangan GAKY
Meningkatkan monitoring dan evaluasi program
Asupan yodium perhari yang dianjurkan
Umur Asupan Jodium ( μg)Anak ( 2 - 6 thn ) 90
Anak sekolah ( 7-12 thn)
120
Remaja >12 tahun, dewasa
150
Ibu hamil Ibu menyusui
175200
Bahan makanan sumber yodium: telur, daging, ikan laut, udang, hati
Bahan makanan goitrogenik : adalah zat/bahan yang dapat menghambat pengambilan yodium oleh kelenjar thyroid, sehingga kadar yodium rendah dalam kelenjar thyroid
Bahan makanan Goitrogenik alami: Kelompok Sianida : daun/umbi singkong, gaplek, rebung, terung, brokoli, lobak dan kelompok Isothiosianat ( daun pepaya)
Masalah penyediaan Garam beryodium
Kondisi alam yang mempengaruhi produksi garam
Adanya perusahaan garam memproduksi garam tidak beryodium
Rendahnya kualitas garam rakyat
Masuknya garam impor belum diyodisasi
Kurangnya kesadaran masyarakat mengkonsumsi garam beryodium
International Action
ICCIDD ( International Council for the Control of Iodine Deficiency Disorders)
Kerjasama internasional, multidisiplin ( epidemiologist, nutrisionist, endocrinologist, chemist, economist, ect) dalam penanganan IDD
Konsentrasi terhadap populasi yang tinggi kasus IDD, Asia ( India, Indonesia, Nepal, Burma, Buthan),Afrika ( Kamerun dan Amerika Latin ( Argentina, Brazil, Colombia, Guatemala, Ekuador, Peru dan Bolivia)
Kerjasama WHO, UNICEF dan ICCIDD merekomendasikan 120-140 μg/hari
Konsentrasi jodium dalam garam yang diproduksi harus mengandung 20 – 40 mg jodium/kg garam, dengan asumsi 20% jodium akan hilang sampai tersedia ditingkat rumah tangga, dan 20% akan hilang selama pemprosesan bahan makanan tersebut ( cooking) sebelum dikonsumsi, dengan rata2 konsumsi garam 10g/hari
Iodisasi
Di China : Iodisasi air irigasi dapat menaikkan status Jodium pada wanita dan menurunkan kematian pada infant dan neonatal
Fortifikasi pada makanan bentuk formula pada bayi preterm, dan pada bahan makanan lainnya ( susu, gula, pasta)
Fortifikasi jodium pada makanan ternak
TERIMAKASIHFK UKRIDA - September 2014