Kuliah Blok 2.6 Gastritis 2 Juni 2014
-
Upload
shintia-surya-putri -
Category
Documents
-
view
222 -
download
2
description
Transcript of Kuliah Blok 2.6 Gastritis 2 Juni 2014
-
GASTRITIS
dr. Saptino Miro, SpPD
Subbagian Gastroentero-Hepatologi
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Unand
1
-
2
-
3
-
Fisiologi Saluran Pencernaan
Ditutupi di bagian dalam oleh lapisan mukosa (Selaput lendir), untuk : 1. Absorpsi : penyerapan 2. Sekresi : pengeluaran larutan (enzim), mukus (lendir) 3. proteksi : perlindungan Lapisan otot polos utk motilitas (gerakan
memeras/mendorong = peristaltik). Diatur oleh persarafan simpatis dan parasimpatis
(vagus)
-
Keluhan2 pada gangguan sistem pencernaan :
Disfagia Nyeri dada Nyeri /rasa panas epigastrium
Kembung Sindroma dispepsia Nausea/mual Vomitus/muntah Cepat kenyang Colic,mules Diare Melena Hematokezia konstipasi
-
SINDROMA DISPEPSIA
6
-
SINDROMA DISPEPSIA
Bukan isuatu diagnosis penyakit
Tapi istilah untuk suatu sindroma/kumpulan dari beberapa gejala/keluhan, berupa: Nyeri di daerah ulu hati (epigastrium)
Rasa panas di epigastrium
Rasa tidak nyaman (discomfort) di epigastrium
Kembung
Mual muntah
Rasa cepat kenyang/perut rasa cepat penuh/begah
Rasa seperti menyesak dari ulu hati ke atas
7
-
Keluhan2 di atas tidak harus ada semuanya pada seorang pasien Sindroma Dispepsia
Keluhan bisa episodik atau menetap
Awam : bila ada keluhan spt di atas diasumsikan Sakit Maag
Ringan berat RS
8
-
Definisi Dispepsia
Menurut konsensus ROMA II th 2000, adalah:
Dyspepsia refers to pain or discomfort centered in the upper abdomen
Heart burn atau pirosis
tidak termasuk Dispepsia oleh karena disebabkan GER
9
-
Epidemiologi dispepsia
15 30% dari populasi umum pernah mengalami dispepsia
Dijumpai 30% dari pasien dokter praktek umum
60% dari semua pasien di klinik gastroenterologi
Di Negara barat: prevalensi 7 41%
(yang berobat hanya 10-20%)
Di Indonesia : data secara nasional (-)
10
-
Etiologi Dispepsia Keluhan2 dispepsia timbul sbg akibat kondisi2 sbb:
1. Akibat penyakit/gangguan dalam lumen saluran cerna atas, seperti penyakit: Tukak gaster (ulkus lambung)
Ulkus duodenum
Inflamasi : gastritis/duodenitis
Tumor gaster
Gastropati karena : NSAID/OAINS
ASA
11
-
2. Penyakit2 hati, pankreas, dan bilier, spt: hepatitis, pankreatitis, kolesistitis dll
3. Penyakit sistemik, spt :
DM, GGK, hamil, PJK, CHF
4. Ggn fungsional Non Organik (dispepsia fungsional) = dispepsia non ulkus
- 30% dari kasus dispepsia
- tanpa kelainan/ggn organik/struktural
12
-
Hasil esofagogastroduodenoskopi pada 591 kasus Dispepsia di RSCM th 1994
Hasil Jumlah kasus %
Normal 168 28,43
Esofagitis 35 5,91
Gastritis 295 49,1
Ulkus gaster 13 2,20
Ulkus duodeni 21 3,55
Tumor esofagus 1 0,16
Tumor gaster 6 1,01
Lain lain 52 8,83
13
-
Pendekatan Diagnostik pada Dispepsia
Anamnesis : gambaran, karakteristik dan lokasi keluhan
Pemeriksaan fisik abdomen:
Nyeri tekan/lepas, organomegali,massa tumor
Labor:
jml lekosit (infeksi)
Serologi (helicobacter pylori)
Amilase & lipase (pankreatitis)
Marker tumor (keganasan sal.cerna) : CEA, CA 19-9, AFP
14
-
Endoskopi (esofagoduodenoskopi), diindikasikan bila: Dispepsia + Alarm symptoms :
Petunjuk awal akan kemungkinan adanya kelainan organik: BB, anemia, muntah2 hebat, dugaan obstruksi, hematemesis,melena, keluhan berulang, umur > 45 th.
Endoskopi dpt mengidentifikasi kelainan organik pada lumen sal.cerna, biopsi dan pengambilan spesimen untuk biakan kuman H. pylori
15
-
USG : batu empedu, kolesistitis, sirosis hati, hepatoma dsb
Radiologi (Barium meal) :
Dapat mengidentifikasi kelainan mukosa
16
-
Alur tatalaksana ringkas diagnosis kasus dispepsia 17
DISPEPSIA
Alarm symptoms
(anemia, BB, hematemesis, melena dsb)
Terapi empirik Eksplorasi diagnostik :
(endoskopik, radiologi, USG dll)
Penyebab organik
teridentifikasi
Terapi definitif
Penyebab organik tidak
teridentifikasi
Dispepsia fungsional
- + Terapi gagal
-
DISPEPSIA FUNGSIONAL
DEFINISI
Konsensus ROMA II th 2000, adalah dispepsia
Berlangsung minimal 12 minggu (tak hrs berurutan) di dlm 12 bulan
1. dispepsia persisten a/ rekuren (nyeri a/ tak nyaman yg berpusat di upper abdomen
2. Tak ada kelainan organik (endoskopik)
3. Bukan dispepsia yg berhubungan dg IBS
18
-
Untuk kepentingan th/ gambaran klinis dispepsia fungsional terbagi atas:
1. Tipe spt ulkus keluhan dominan nyeri epigastrium disertai nyeri malam hari
2. Tipe spt dismotilitas keluhan dominan kembung, mual, muntah, rasa penuh, cepat kenyang.
3. Tipe non pesifik tak ada keluhan dominan
19
-
Sebelum konsensus Roma II, heart burn/ regurgitasi termasuk
dispepsia
tapi saat ini masuk penyakit GERD krn tingginya sensitifitas dan spesifisitasnya untuk adanya proses GER
20
-
Patofisiologi Dispepsia Fungsional
PATOFISIOLOGIS PASTI BELUM DIKETAHUI
Faktor hipersekresi asam lambung mukosa hipersensitif thd asam
Faktor infeksi Helicobacter pylori ?
Dismotilitas hipomotilitas antrum & ggn koord antroduodenal perlambatan pengosongan lambung
21
-
Ambang rangsang nyeri rendah shg distensi gaster ringan timbul nyeri
Disfungsi otonom ggn Vagal (neuropati vagal) gagal relaxasi proximal lambung saat makanan masuk cepat kenyang/penuh
Psikologis (stress kehidupan) berhub. dengan penurunan kontraktilitas lambung
22
-
TATALAKSANA DISPEPSIA
NON MEDIKAMENTOSA Hindari makanan/minum sbg pencetus, makanan
merangsang spt: Pedas Asam tinggi lemak mengandung gas Kopi alkohol dll
Bila muntah hebat, jgn makan dulu Makan teratur, tidak berlebihan, porsi kecil tapi
sering Hindari stress, olah raga
23
-
Terapi Medikamentosa
ANTACIDA :
penetralisir faktor asam sesaat, pe nyeri sesaat
Paling umum digunakan
Study metaanalisis manfaat (-), efektifitas = plasebo
Penyekat H2 reseptor: pesekresi asam lambung Telah umum juga dikonsumsi
Study : manfaat 20% diatas plasebo
Generik : cimetidin, ranitidin, famotidin
24
-
Penghambat pompa proton / proton pump inhibitor (PPI) menghambat produksi asam lambung : Paling efektif dan superior dlm
menghambat produksi asam lambung
omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, rabeprazol, esomeprazol
mahal
25
-
Prokinetik (anti mual-muntah):
dimenhidrinat, metoklopramid, domperidon, cisapride, ondansetron
Antagonis reseptor dopamin2 dan reseptor serotonin
Utk tipe dismotilitas efektif dibanding plasebo
26
-
Sitoprotektor : sukralfat, teprenon, rebamipid
Mucopromotor
me prostaglandin
me aliran darah mukosa
27
-
Antibiotik: bila terbukti terlibatnya H.pylori (+)
Amoxicillin, claritromisin, tetrasiklin, metronidazol, bismuth
Tranguilizer antianxietas, antidepresan
Bila ada faktor psikik
28
-
Gastritis Definisi Radang mukosa lambung ok iritasi etiologi : OAINS/NSAID,asam lambung,Helikobacter pylori Gastritis Akut: iritasi akut sept alkohol, obat OAINS , makanan,zat korosif dll Gastritis erosive : krn OAINS, zat2 korosif gejala : nyeri epigastrium,nausea, hematemesis-melena diagnosis : gastroskopi terapi : stop penyebab, antasida, H2 bloker, PPI, sitoprotektif Gastritis Kronis: Auto imun, hipersekretorik, atrofi superfisial, infeksi
Helikobacter pylori
-
Klinis
Syndrom dispepsia:
nyeri epigastrium (ulu hati), kembung, begah, mual , muntah, anoreksia, tambah berat karena stress.
Kelainan fisik minimal , nyeri tekan di epigastrium
Pemeriksaan penunjang : endoskopi
kel : hiperemis, hipersekresi, refluks empedu , erosi, tidak ditemukan ulkus
-
TERAPI Diet : diet lambung :
lunak, tidak merangsang, porsi kecil tapi sering
STOP/JANGAN: makan/minum asam, pedas, sayur mgd gas, kopi, soft drink, obat OAINS/kortikosteroid
Jika ada mematemesis-melena : Puasa
Obat-obatan :
Penetral asam lambung : antasid
AH2 bloker : ranitidin, cimetidin
Sitoprotektif: sukralfat, rebamipide,teprenon
Proton pump inhibitor (PPI): omeprazol,pantoprazol,rabeprazol,esomeprazol
Simtomatis : anti mual, anti kembung, anti perdarahan bila hematemesis-melena, dsb
-
CONT.
Obat-obatan :
Penetral asam lambung : antasid
AH2 bloker : ranitidin, cimetidin
Sitoprotektif: sukralfat, rebamipide,teprenon
Proton pump inhibitor (PPI): omeprazol,pantoprazol,rabeprazol,esomeprazol
Simptomatis : anti mual, anti kembung, anti perdarahan bila hematemesis-melena, dsb
-
Komplikasi
Perdarahan
pada Gastritis Erosiva
Kolik abdomen ; nyeri hebat
Dehidrasi : muntah muntah hebat, intake kurang
-
GASTRITIS AKUT
34
-
GASTRITIS EROSI
35
-
GASTRITIS EROSI
36
-
GASTRITIS KRONIS
37
-
ULKUS GASTER
38
-
KANKER LAMBUNG
39