Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

49
SEMESTER IV 1 Tue, 17 Feb 2015 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM LABUHANBATU PERKULIAHAN-8 Perilaku organisasi Proses Organisasi_1

Transcript of Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

Page 1: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

S E M E S T E R I V

1

Tue, 17 Feb 2015

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS ISLAM LABUHANBATU

PERKULIAHAN-8

Perilaku organisasiProsesOrganisasi_1

Page 2: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat :

1. Proses komunikasi

2. Proses pengambilan keputusan kerja

2

Page 3: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

Deskripsi Singkat

• Dalam perkuliahan ini, anda akan membahas tentang proses

komunikasi

• Bagian akhir perkuliahan akan membahas tentang proses

pengambilan keputusan kerja

3

Page 4: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

Bahan Bacaan

Buku Wajib :

• Stephen P Robbins dan Timothy A. Judge, 2009, Organizational

Behavior, Edisi ke-13 (terjemahan diana angelina), Jakarta.

• Ardana, dkk, 2008, Perilaku Organisasi, Fakultas Ekonomi UNUD,

Bali

Referensi Lain:

• Richard L. Daft, 2007, Manajemen-Management, Salemba Empat,

Jakarta.

• Stephen P Robbins dan Mary Coulter, 2007, Manajemen, Indeks,

Jakarta.

• Hani Handoko, 2003, Manajemen, BPFE, Yogyakarta

• Louis Allen, 1963, Karya Manajemen, PT. Pembangunan, Jakarta

• Media Cetak (Kompas, Waspada, Jurnal., dll) Media Elektronik

(Website: WWW.Google.Com)

4

Page 5: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

Pertanyaan kunci

1. Jelaskan bagaimana seharusnya seorang pimpinan membentuk

budaya kerja di lingkungan kerja baru ? Berikan argumentasi yang

jelas dan singkat

2. Jelaskan peranan komunikasi informal berdasarkan the

grapevine?

5

Page 6: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

Pengertian komunikasi

• Proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau

informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan itu melibatkan

lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan,

ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya.

• Manajemen komunikasi adalah suatu proses dengan orang-orang

bermaksud memberikan pengertian melalui pengiringan berita

secara simbolis, menghubungkan para para anggota dengan

berbagai satuan organisasi dan dibidang yang berbeda pula (rantai

pertukaran informasi).

Ada 3 Rantai Pertukaran Informasi :

1. Suatu kegiatan untuk membuat seseorang mengerti

2. Suatu sarana pengaliran informasi

3. Suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi di antara individu-individu.

6

Page 7: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

7

Proses Komunikasi

1. Model komunikasi antar pribadi

• Model komunikasi sederhana, menunjukkan 3 unsur esensi

komunikasi. Bila salah satu unsur hilang, maka komunikasi

tidak dapat berlangsung. Contoh ; seseorang mengirimkan

berita, tetapi tidak ada yang menerima atau mendengar

komunikasi tidak terjadi.

• Model komunikasi kompleks, “handphone”, dimana pengirim

menyampaikan suatu berita tetapi penerima mungkin

mendengar atau menerima berita bukan yang dimaksudkan

pengirim.

2. Komunikasi Organisasi

• Saluran komunikasi formal, mempengaruhi komunikasi dalam

dua cara; 1) saluran formal semakin melebar sesuai

perkembangan dan pertumbuhan organisasi dan 2) saluran

komunikasi formal dapat menghambat aliran informasi antar

tingkatan organisasi.

Pengirim Berita Penerima

Page 8: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

• Struktur wewenang organisasi, mempengaruhi komunikasi terhadap

efektifitas organisasi, perbedaan kekuasaan dan kedudukan (status)

dalam organisasi akan menentukan pihak-pihak yang

berkomunikasi dengan seseorang serta isi dan ketepatan

komunikasi .

• Spesialisasi jabatan, mempermudah komunikasi dalam kelompok-

kelompok yang berbeda. Para anggota suatu kelompok cenderung

berkomunikasi dengan istilah, tujuan, waktu dan gaya yang sama.

Komunikasi antara kelompok yang berbeda akan cenderung di

hambat.

• Pemilikan informasi (Lesikar), berarti individu-individu mempunyai

informasi khusus dari pengetahuan tentang pekerjaan mereka.

Contoh manajer produk memiliki pengalaman yang lebih tajam

dalam menentukan strategi-strategi pemasaran.

Jaringan komunikasi dalam organsasi, organisasi merancang

struktur komunikasi menjadi kaku atau berdasarkan hierarki

manajemen.

8

Page 9: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

9

Ada 4 macam komunikasi ;

1. Lingkaran, organisasi merancang struktur komunikasi dimana

B hanya dapat berkomunikasi dengan A dan C, untuk

berkomunikasi dengan E, B harus melalui A atau C.

2. Rantai, menunjukkan dua bawahan (A dan E) yang melapor

kepada atasan mereka (B dan D) dan selanjutnya dilaporkan

ke C.

3. Sumbu Y dan bintang, menunjukkan C pada posisi pusat,

komunikasi yang disentralisasi ini lebih efektif untuk

menyelesaikan masalah-masalah rutin dan tidak kompleks

karena lebih cepat dan akurat.

Page 10: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

1. sumber mempunyai

gagasan, pemikiran

atau kesan yang

2. Diterjemahkan atau

disandikan ke dalam kata

dan simbol, kemudian

Gambar 9.1. Proses Komunikasi

4. Penerima menangkap

simbol-simbol dan

5. Diterjemahkan kembali atau

diartikan kembali menjadi

suatu gagasan dan

6. Mengirim berbagai bentuk

umpan balik kepada

pengirim

3. Disampaikan atau

dikirimkan sebagai berita

kepada penerima

Page 11: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

11

Keterangan :

1. Sumber atau pengirim berita, mengendalikan macam berita yang

dikirim, susunan yang digunakan dan sering salurang melalui

mana berita dikirimkan. Dalam organisasi biasayan pihak yang

mempunyai kebutuhan dan keinginan untuk mengkomunikasikan

gagasan, pemikiran, informasi dsb kepada pihak lain.

2. Pengubahan berita ke dalam sandi/kode (encoding), mengubah

berita ke dalam berbagai bentuk simbol verbal atau non verbal

yang mampu memindahkan pengertian, seperti kata-kata

percakapan atau tulisan, angka, gerakan atau kegiatan.

3. Pengiriman berita, mencerminkan pilihan komunikator terhadap

media atau saluran distribusi. Ada 2 saluran distribusi; 1)

komunikasi lisan, yaitu interaksi antara sumber dan penerima,

memungkinkan komunikasi nonverbal (gerakan tubuh, intonasi

suara dan telepon), disampaikan berita secara cepat dan

memungkinkan umpan balik diperoleh segera, dan 2)

komunikasi tertulis, yaitu interaksi sumber dan penerima yang

disampaikan melalui memo, surat, laporan, catatan, buletin,

manual perusahaan dan surat kabar. Komunikasi ini mempunyai

manfaat dalam hal penyediaan laporan untuk kepentingan di

waktu mendatang.

Page 12: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

Gambar 9.2. Tipe-Tipe Jaringan Komunikasi

12

4. Penerima berita, orang-orang menerima berita melalui ke lima

pancaindra mereka, pengiriman berita belum lengkap bila

suatu pihak belum menerima berita.

5. Umpan balik (feedback), setelah berita diterima dan

diterjemahkan, penerima mungkin menyampaikan berita

balasan yang ditujukan kepada pengirim semula atau orang

lain.

A

B E

DC

C

B D

EA

A B

C

D

E

A B

C

D E

Lingkaran Rantai Sumbu Y Bintang

Page 13: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

13

Saluran Komunikasi Dalam Organisasi

1. Komunikasi Vertikal; komunikasi yang terdiri atas; 1)

komunikasi ke atas adalah untuk menyediakan informasi

kepada tingkatan manajemen atas tentang apa yang terjadi

pada tingkatan bawah, komunikasi ini berupa laporan

periodik, penjelasan, gagasan dan permintaan untuk

diberikan keputusan (umpan balik) dan 2) komunikasi ke

bawah adalah mulai dari manajemen puncak sampai

karyawan untuk memberi pengarahan, informasi, instruksi,

nasehat/saran dan penilaian kepada bawahan serta

memberikan informasi kepada para anggota organisasi

tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi.

2. Komunikasi horizontal atau lateral meliputi ; 1) komunikasi di

antara para anggota dalam kelompok kerja yang sama dan

2) komunikasi yang terjadi antara departemen-departemen

pada tingkatan organisasi yang sama.

• Komunikasi ini membantu koordinasi kegiatan-kegiatan

lateral, juga menghindarkan prosedur pemecahan masalah

yang lambat.

Page 14: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

14

3. Komunikasi diagonal, yaitu komunikasi yang menyilang dari

rantai perintah organisasi. Hal ini sering terjadi sebagai hasil

hubungan departemen lini dan staf dan akan membentuk

beberapa komunikasi diagonal yang berbeda-beda pula

Page 15: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

Komunikasi ke atas :

Laporan, masalah,

gagasan, sikap,

klasifikasi, penyelesaian

dan penjelasan

Direktur

Manajer

Keuangan

Manajer

Produksi

Manajer

Personalia

Gambar 9.3. Saluran-Saluran Komunikasi Formal Dalam Organisasi

Manajer

Pemasaran

Komunikasi ke bawah :

Prosedur, pengarahan,

instruksi, penugasan,

saran, kebijaksanaan

dan tujuan

Komunikasi lateral

Usaha-usaha koordinasi, pemecahan masalah

dan sebagainya

Page 16: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

16

Peranan Komunikasi Manajerial

1. Komunikasi formal, yaitu komunikasi yang mengikuti rantai

perintah organisasi formal yang telah ditetapkan dan

ketentuan resmi mengikatnya.

2. Komunikasi informal, yaitu komunikasi cara ini biasanya

dilakukan manajer untuk melengkapi komunikasi formal.

Seperti menyelediki bagaimana kelompok informal bekerja

dalam organisasi yang bersangkutan, mengidentifikasi kaitan-

kaitan pokok dan menyediakan keterangan konstruktif kepada

mereka (the grapevine).

3. Komunikasi non formal, komunikasi yang terjadi karena

kondisi tak disengaja daripada organisasi formal yang

menyebabkan tindakan secara tidak disengaja.

4. Komunikasi teknis, yaitu komunikasi yang digunakan oleh

orang-orang yang bekerja dalam bidang yang sama. Seperti

kata sandi antara sesama operator komputer.

Page 17: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

17

5. Komunikasi berdasarkan prosedural dan peraturan, yaitu

komunikasi yang disajikan kedalam sebuah buku pegangan

(manual) tentang organisasi yang bersangkutan. Ia

memberikan keterangan tentang kebijaksanaan spesifik dan

peraturan bila mereka dapat diterapkan. Walaupun agak

kaku, komunikasi macam ini membantu ke arah pencapaian

efisiensi.

Analisa Transaksional

• Berkenaan dengan pertukaran informasi, manusia

berkomunikasi untuk memperkuat perasaan mereka tentang

diri mereka sendiri. Analisa transaksional meliputi identifikasi

dan analisa transaksi-transaksi berdasarkan komunikasi, ia

membantu mencapai pengertian tentang kelakuan manusia

dan berguna untuk melakukan motivasi, memberikan advis,

mewawancara, dimana saja komunikasi memainkan

peranan penting.

Page 18: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

18

Ada 3 Ego Penyebab Transaksi Terbentuk ;

1. Orang tua, tingkatan ego orang tua dicapai dari perasaan ekstern

dan pengalaman yang dialami oleh seseorang dari waktu ke waktu,

mana alternatif satu-satunya menerima tanpa berani

mempersoalkannya.

2. Orang dewasa, tingkatan ego orang dewasa bersifat faktual, logis

dan objektif, tidak memiliki perasaan yang membeda-bedakan serta

mengevaluasi sesuatu situasi melalui riset dan analisa tentang fakta.

3. Anak, tingkatan ego seorang anak dicapai dari serba ingin tahu,

imajinasi dan sikap ingin melawan (curiosity).

Ada 3 Tipe Transaksi ;

• Transaksi komplementer, yaitu transaksi dimana orang yang

melakukannya memperoleh reaksi yang diinginkannya.

• Transaksi silang, yaitu transaksi dimana orang yang mendapatkan

reaksi yang berbeda dengan reaksi yang diharapkan.

• Transaksi ulterior, yaitu transaksi pada bagian yang terjauh meliputi

berita antara tingkat-tingkat ego yang berbeda dengan apa yang

diucapkan secara lisan.

Page 19: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

19

Hambatan-Hambatan Komunikasi Efektif DalamOrgansasi

• Tingkatan Hierarki, bila suatu organisasi tumbuh, struktur

berkembang akan menimbulkan berbagai masalah

komunikasi. Karena harus melalui tingkatan tambahan, yang

memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai tempat

tujuan dan cenderung menjadi berkurang ketepatannya. Berita

mengalir ke atas atau ke bawah tingkatan organsasi akan

melalui beberapa filter dengan persepsi, motif, kebutuhan dan

hubungannya sendiri. Setiap tingkatan dalam rantai

komunikasi dapat menambah, mengurangi, merubah atau

sama sekali berbeda dengan berita aslinya.

• Wewenang Manajerial, tanpa wewenang untuk membuat

keputusan tidak mungkin dapat dicapai dengan efektif. Pada

kenyataannya manajer yang mengendalikan karyawan juga

menimbulkan hambatan dalam komunikasi, seperti banyak

atasan yang tidak dapat sepenuhnya menerima berbagai

masalah, kondisi atau hasil yang dapat membuat mereka

lemah. Sebaliknya karyawan menghindari situasi yang

membuat kedudukan mereka tidak menguntungkan seperti

gap.

Page 20: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

20

• Spesialisasi, menciptakan masalah komunikasi, dimana

memisahkan orang-orang meskipun mereka bekerja berdekatan,

perbedaan fungsi, kepentingan dan istilah-istilah dalam pekerjaan

dapat membuat orang-orang meresa bahwa mereka hidup dalam

dunia yang berbeda.

Hambatan Antar Pribadi

1. Persepsi selektif, yaitu suatu proses yang menyeluruh denagna

menseleksi seseorang, mengorganisasikan dan mengartikan segala

sesuatu di lingkungannya. Artinya setelah seseorang menerima

informasi lalu ia akan mengorganisasikannya berdasarkan

pengalaman mengajarkan seseorang dengan reaksi tertentu.

Ada 3 Aspek Yang Berhubungan Dengan Persepsi Selektif ;

• Penerima akan menginterpretasikan berita bedasarkan pengalaman

dan bagaimana mereka telah belajar untuk menanggapi sesuatu.

• Penerima akan menginterpretasikan berita dengan cara menolak

dalam struktur kepribadian yang kuat. Seperti berita yang

bertentangan dengan keyakinan seseorang cenderung untuk ditolak

• Penerima akan cenderung mengelompokkan dan menyimpan

karakteristik-karakteristik pengalaman mereka sehingga mereka

dapa membuat pola-pola menyeluruh.

Page 21: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

21

2. Status komunikator, hambatan komunikasi antar pribadi adalah

kecenderungan untuk menilai, mempertimbangkan dan membentuk

pendapat atas dasar karakteristik-karakteristik pengirim (sumber)

terutama kredibilitasnya (kepercayaan).

3. Keadaan membela diri, keadaan ini membuat pendengar lebih

berkonsentrasi pada apa yang akan dikatakan dan bukan pada apa

yang sedang didengar.

4. Pendengaran lemah, kebiasaan pendengaran lemah meliputi; a)

mendengarkan di awal saja, dengan sedikit perhatian pada apa yang

sedang dikatakan, b) memberikan pengaruh, melalui baik perkataan

atau tanda-tanda (seperti melihat jam, memandang langit dan

menunjukkan kegelisahaan), c) menunjukkan tanda-tanda

kejengkelan atau bosan terhadap bahan pembicaraan dan d)

mendengar dengan tidak efektif.

5. Ketidak tepatan penggunaan bahasa, komunikasi yang dianggap

pengertian letak dalam kata-kata yang digunakan (tidak konsisten).

Contoh ; manajer memerintahkan untuk mengerjakan laporan

kepada karyawannya “secepat mungkin”, bisa berarti satu jam, satu

hari atau satu minggu.

Page 22: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

22

Gambar 11.4. Batasan-Batasan Wewenang dan Kekuasaan

Ketepatan komunikasi

cenderung berkurang

bila melalui rantai

perintah

Direktur

Karyawan

Wakil Direktur

Manajer Divisi

Manajer Departemen

Kepala Penyelia

Penyelia

Direktur

Karyawan

Wakil Direktur

Manajer Divisi

Manajer Departemen

Kepala Penyelia

Penyelia

Page 23: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

Tingkatan (jenjang) hierarki

wewenang manajerial

spesialisasi

Hambatan-hambatan

komunikasi

Sumber

Gambar 11.5. Bagaimana Hambatan-Hambatan Mempengaruhi Proses Komunikasi

Tingkatan (jenjang) hierarki

wewenang manajerial

spesialisasi

Encoding Pengiriman Decoding Penerimaan

Encoding

Faktor-Faktor Organisasi Faktor-Faktor antar Pribadi

Page 24: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

24

Peningkatan Efektivitas Komunikasi

1. Kesadaran Akan Kebutuhan Komunikasi Efektif

• Karena berbagai hambatan organisasional dan antar pribadi,

manajer harus memainkan peran penting dalam proses

komunikasi seperti menggunakan para ahli komunikasi

untuk membantu memecahkan masalah komunikasi internal:

penentuan strategi perusahaan sehubungan dengan

“layoffs”, penutupan pabrik atau relokasi dan terminasi serta

pengukuran kualitas kegiatan-kegiatan komuniasi melalui

interview atau survey.

2. Penggunaan Umpan Balik

• Komunikasi dua arah dapat menciptakan lingkungan yang

mendorong umpan balik dan mendapatkan umpan balik

melalui kegiatan mereka sendiri. Contoh : interaktif

3. Menjadi Komunikator Yang Lebih Efektif

• Pengembangan teknik-teknik komunikasi seperti latihan

dalam penulisan dan penyampaian akan simbol, bahasa,

pengutaraan yang tepat dan peka terhadap latar belakang

penerima berita.

Page 25: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

25

Pedoman Komunikasi Yang Baik

• American Management Associations (AMA) menyusun 10 prinsip

komunikasi, pedoman ini disusun untuk meningkatkan efektifitas

komunikasi organisasi, sebagai berikut :

1. Cari kejelasan gagasan sebelum dikomunikasikan

2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi

3. Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan

saja komunikasi akan dilakukan

4. Konsultasikan dengan pihak lain bila perlu dalam perencanaan

komunikasi

5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi sesuai substansi berita

selama berkomunikasi

6. Ambil kesempatan bila timbul untuk mendapatkan segala

sesuatu yang membantu atau umpan balik

7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan

8. Perhatikan konsistensi komunikasi

9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi

10.Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk

dimengerti tetapi untuk mengerti.

Page 26: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

proses pengambilan keputusan

Pentingnya Pengambilan Keputusan

• Pengambilan keputusan sangat penting dalan manajemen dan

merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer).

Keputusan-keputusan ini akan menimbulkan aktivitas-aktivitas,

sehingga proses manajemen dapat terlaksana.

Menurut Para Ahli

• GR. Terry, yaitu sebagai pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari

dua atau alternatif yang ada.

• Malayu Hasibuan, yaitu suatu proses penentuan keputusan yang

terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktivitas-aktivitas

pada masa yang akan datang.

Pengambilan keputusan adalah proses bagaimana menetapkan

suatu keputusan yang terbaik, logis, rasional dan ideal berdasarkan

fakta, data dan informasi dari sejumlah alternatif untuk mencapai

sasaran yang telah ditetapkan dengan resiko terkecil, efektif dan

efisien untuk dilaksanakan di masa depan. 26

Page 27: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

27

Secara etimologis

• Keputusan, yaitu pilihan di antara dua atau lebih alternatif.

Sedangkan pengambilan keputusan, yaitu proses identifikasi

permasalahan dan peluang, kemudian menyelesaikannya.

Jenis Masalah dan Keputusan

1. Masalah yang terstruktur dan keputusan yang terprogram

a. Masalah yang terstruktur adalah masalah yang lugas, sudah

dikenal dan mudah didefenisikan,

b. Keputusan yang terprogram adalah keputusan berulang yang

dapat ditangani dengan pendekatan rutin. Ada 3 pendekatan

dalam keputusan yang terprogram yakni ; prosedur, peraturan

dan kebijakan.

• Prosedur, yaitu serangkaian langkah berurutan yang saling terkait

yang dapat digunakan untuk menganggapi masalah yang

terstruktur.

Page 28: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

28

• Peraturan, yaitu pernyataan tersurat yang memberi tahu para

manajer apa yang dapat atau tidak dapat dilakukan.

• Kebijakan, yaitu pedoman yang menjadi parameter untuk

pengambilan keputusan. Ada 3 perhatian dalam kebijakan; 1)

memberi kepuasan kepada pelanggan, 2) melakukan promosi

apabila mungkin dan 3) mampu bersaing

2. Masalah yang tak terstruktur dan keputusan yang tak

terprogram

a. Masalah yang tak terstruktur adalah masalah baru atau tidak

biasa dan untuk informasi yang ambigu dan tidak lengkap,

b. Keputusan yang terprogram adalah keputusan unik yang

membutuhkan solusi yang dirancang secara khusus supaya

sesuai dengan masalahnya (solusi yang dimodifikasi).

Page 29: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

Gambar 6.1.

Jenis Permasalahan, Jenis keputusan dan tingkatan dalam organisasi

29

Keputusan tidak

terprogram

Keputusan

terprogram

Tak terstruktur dengan baik Tinggi

Terstruktur dengan baik

Jenis

Masalah

Rendah

Tingkatan

Dalam

Organisasi

Page 30: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

30

Manajer sebagai pembuat keputusan

Ada 3 perspektif tentang bagaimana keputusan itu dibuat :

1. Rasionalitas,

Pembuatan keputusan rasional, yaitu gambaran pilihan-pilihan yang konsisten dan nilainya yang paling maksimal didalam batasan-batasan tertentu.

- Masalah jelas dan tidak bermakna ganda

- Sasaran tunggal yang didefenisikan secarabaik harus dicapai

- Seluruh alternatif dan akibat diketahui

- Preferensi atau kelebih sukaan jenis

- Preferensi konstan dan stabil

- Tidak ada kendala waktu dan biaya

- Pilihan terakhir akan memaksimalkan hasil

Pengambilan

Keputusan

Yang Rasional

Gambar 6.2.

Asumsi Rasionalitas

Menghasilkan

Page 31: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

31

2. Rasionalitas Terbatas,

Perilaku yang rasional berdasarkan proses pengambilankeputusan yang disederhanakan, yang dibatasi olehkemampuan seseorang untuk memproses informasi.Pengembangan dari rasionalitas terbatas berupa peningkatankomitmen terhadap keputusan sebelumnya walaupun adabukti bahwa keputusan itu mungkin keliru. Contoh : kenaikanBBM

3. Intuisi

Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi prosespengambilan keputusan dilakukan dibawah sadarberdasarkan pengalaman dan pertimbangan yang sudahterkumpul.

Page 32: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

Gambar 6.3. Intuisi

Manajer membuat

keputusan berdasarkan

pengalamanManajer membuat

keputusan berdasarkan

perasaan/emosi

Manajer membuat

keputusan berdasarkan

keahlian, pengetahuan

dan pelatihan

Manajer membuat

keputusan berdasarkan

nilai etika/budaya

Manajer menggunakan

data dari pikiran bawah

sadar untuk membuat

keputusan

Keputusan

berdasarkan pengalaman

Keputusan

berdasarkan perasaan

Keputusan

berdasarkan kognitif

Keputusan

berdasarkan nilai/etika

Keputusan

berdasarkan bawah sadar

Intuisi

Page 33: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

Tabel 6.1. Berbagai keputusan dalam fungsi manajemen

33

Merencanakan

• Apa saja tujuan jangka panjang

• Strategi mana yang paling baik

• Apakah tujuan jangka pendek

• Seberapa sulit sasaran

Memimpin

• Bagaimana cara memotivasi

karyawan yang kurang percaya diri

• Mana gaya kepemimpinan yang

efektif

• Bagaimana perubahan akan

mempengaruhi produktivitas kerja

• Kapan waktu yang tepat untuk

merangsang konflik

Mengorganisasi

• Berapa banyak karyawan yang

memberi laporan

• Seberapa besar sentralisasi ada

dalam organisasi

• Bagaimana merancang jabatan

• Kapan organisasi harus

mengimplementasikan struktur yang

berbeda

Mengendalikan

• Kegiatan-kegiatan mana yang harus

dikendalikan

• Bagaimana mengendalikan kegiatan-

kegiatan tersebut

• kapan distorsi kerja itu besar artinya

• Jenis informasi manajemen mana

yang harus dimiliki organisasi.

Page 34: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

34

Kondisi pengambilan keputusan

• Kepastian, yaitu situasi yang memungkinkan manajer mampu

membuat keputusan yang tepat karena seluruh hasil

keputusan sudah diketahui.

• Resiko, yaitu kondisi-kondisi yang membuat pengambilan

keputusan mampu memperkirakan kemungkinan hasil-hasil

tertentu dari keputusan itu.

• Ketidakpastian, yaitu situasi di mana pengambilan keputusan

tidak memiliki probabilitas yang pasti atau masuk akal.

apabila terjadi keterbatasan jumlah informasi pilihan alternatif

dalam pengambilan keputusan ada faktor lain ; psikologis si

pengambilan keputusan, memaksimalkan hasil maksimun

yang mungkin (optimis), sebaliknya minimal

Page 35: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

35

Bias dan kekeliruan pengambilan keputusan

Heuristik

• Petunjuk praktis yang digunakan manajer untuk menyederhanakanpembuatan keputusan.

Ada 12 kesalahan keputusan dan bias yang dibuat oleh manajer;

1. Terlalu percaya diri, yaitu pembuat keputusan cenderung berpikirbahwa mereka lebih tahu apa yang mereka lakukan atau menganutpandangan yang tidak realistis tentang diri sendiri dan kinerjamereka yang positif.

2. Kepuasan yang cepat, yaitu pembuat keputusan yang cenderungmenginginkan hasil yang cepat dan menghindari biaya yang cepat.

3. Efek yang dalam, yaitu pembuat keputusan menetapkan informasiawal sebagai titik awal dan lalu ditetapkan. Ini membuktikan bahwakegagalan manajer untuk menyesuaikan informasi yang berurutan.

4. Perspektif yang efektif, yaitu pembuat keputusan dengan selektifmengatur dan menafsirkan peristiwa berdasarkan persepsi merekayang bias.

5. Konfirmasi, yaitu pembuat keputusan mencari informasi yangmenegaskan kembali pilihan mereka dan memotong informasi yangberlawanan dengan penilaian di masa lalu.

Page 36: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

36

6. Pembingkai, yaitu pembuat keputusan memilih aspek situasitertentu dan menciptakan titik acuan yang keliru.

7. Ketersediaan, yaitu pembuat keputusan cenderungmengingat peristiwa yang sering terjadi dan nyata dalamingatan mereka.

8. Perwakilan, yaitu pembuat keputusan menilai kemiripanperistiwa dengan yang pernah mereka alami sebelumnya.

9. Keacakan, yaitu pembuat keputusan berusaha menciptakanmakan dari peristiwa acak.

10. Kesalahan biaya yang ditanamkan, yaitu pembuat keputusanlupa bahwa pilihannya sekarang tidak dapat memperbaikiyang lalu.

11. Mandiri, yaitu pembuat keputusan yang cepat menghargaikesuksesan mereka dan menyalahkan kekeliruan padafaktor lain.

12. Hikmah, yaitu pembuat keputusan secara keliru meyakinibahwa mereka dapat meramalkan dengan akurat hasil darisuatu peristiwa segera setelah hasil itu diketahui.

Page 37: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

Efek yang dalam

Persepsi yang efektif

Mandiri

Kesalahan biaya yang

ditanamkan

Pembuatan keputusan

kesalahan dan bias

Terlalu percaya diri

Kepuasan segeraHikmah

Pengacakan Konfirmasi

Perwakilan Pembingkaian

Ketersediaan

Gambar 6.4.

Kekeliruan dan bias atas pembuatan keputusan

Page 38: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

38

Langkah-langkah pengambilan keputusan

Proses Pengambilan Keputusan

• Rangkaian dari delapan langkah yang mencakup identifikasi

masalah, memilih alternatif dan mengevaluasi efektivitas keputusan.

Berikut ini merupakan langkah-langkah pengambilan keputusan :

1. Mengenali suatu masalah

Masalah adalah kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaanyang dikehendaki.

2. Mengidentifikasi kriteria keputusan

kriteria mendefenisikan apa yang relevan dalam keputusan.

Contoh : membeli PC dengan spesifikasi; harga, buatan dan modelproduk.

3. Mengalokasikan berat kriteria

4. Menyusun alternatif

5. Menganalisis alternatif

6. Memilih alternatif

7. Mengimplementasikan alternatif

8. Mengevaluasi efektifitas keputusan

Page 39: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

Identifikasi Masalah

Identifikasi Kriteriakeputusan

Alokasi bobot padakriteria

Penyusunanalternatif

Gambar 6.5. Proses Pengambilan Keputusan (Franchise)

Analisis alternatif

Pemilihan alternatif

Penerapan alternatif

Evaluasi efektifitaskeputusan

Memutuskan franchise terbaik apa untuk dibeli

• Identifikasi kriteria• Kualifikasi keuangan• Sejarah waralaba• Biaya awal• Lokasi geografi yang terbuka• Dukungan pewaralaba

• Biaya awal…………………………………………………………10• Dukungan pewaralaba……………………………………….8• Kualifikasi keuangan…………………………………………..6• Lokasi geografis yang terbuka…………………………….3• Sejarah pewaralaba

• Tela-tela Distro• Majestik Ayam Penyet• Pulsa elektrik warnet• Depot aqua KFC

• Tela-tela Distro• Majestik Ayam Penyet• Pulsa elektrik Warnet• Depot aqua KFC

• Warnet

Page 40: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

40

Kerangka kerja keputusan personal

Gaya keputusan

• Perbedaan diantara sejumlah orang yang berkaitan denganbagaimana mereka memandang masalah dan mengambil keputusan.

Ada 4 (empat) gaya keputusan yaitu :

• Gaya perintah, yaitu mengambil keputusan dengan cepat karenatidak suka menghadapi banyak informasi dan mungkinmempertimbangkan hanya satu atau dua alternatif.

• Gaya analitis, yaitu suka mempertimbangkan solusi kompleksberdasarkan banyaknya data-data yang dapat dikumpulkan.

• Gaya konseptual, yaitu sering juga mempertimbangkan banyakinformasi, tapi juga lebih berorientasi sosial daripada orang laintentang masalah dan kemungkinan alternatif pemecahannya.

• Gaya tingkah laku, yaitu gaya berkomunikasi satu-satu danmemahami perasaan mereka tentang permasalahan dan dampakdari keputusan terhadap mereka.

Page 41: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

Situasi

- Terprogram/tidakterprogram

- klasik, administratifdan politis

- Langkah keputusan

Gaya Keputusan Personal

- Perintah

- Analitis

- Konseptual

- Tingkah laku

Pilihan Keputusan

- Solusi terbaik untukpermasalahan

Gambar 6.6.

Kerangka Kerja Keputusan Personal

Page 42: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

42

Meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan

• Manajer membuat sejumlah keputusan sebagai individu, namunpengambilan keputusan sering menjadi bagian dari sebuahkelompok. Pengambilan keputusan yang efektif sering kalitergantung dari manajer melibatkan orang yang tepat dengan carayang benar untuk membantu mereka memecahkan masalah.

Model Vroom

• Sebuah model yang didesain untuk membantu manajer mengukurjumlah partisipasi bawahannya dalam pengambilan keputusan.Model ini memiliki 3 komponen :

1. Gaya Partisipasi Kepemimpinan,

Model ini menggunakan 5 tingkatan partisipasi bawahan dalampengambilan keputusan mulai dari ;

a. Memutuskan, yaitu pemimpin mengambil keputusan sendiri.

b. Berkonsultasi secara individual, yaitu mempresentasikanpermasalahan secara individu ke bawahan.

c. Kelompok konsultasi, yaitu mempresentasikan permasalahan kebawahan secara kelompok, mengumpulkan ide dan saran secarakolektif serta mengambil keputusan.

Page 43: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

43

d. Memfasilitasi, yaitu berbagi permasalahan dengan bawahan sebagaikelompok dan bertindak sebagai fasilitator untuk membantu kelompokmengambil keputusan.

e. Mendelegasikan, yaitu mendelegasikan permasalahan dan mengijinkankelompok untuk membuat keputusan dalam mengambil keputusandalam batasan yang telah ditentukan.

Gambar 5.2.

Gaya Partisipasi Pemimpin

Daerah Pengaruh PemimpinDaerah Kebebasan Bagi Kelompok

Memutuskan Berkonsultasi

secara individual

Kelompok

konsultasi

Memfasilitasi Mendelegasi

Page 44: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

44

2. Pertanyaan Diagnostik

Untuk menganalisis tingkat partisipasi bawahan terhadapkomitmen pada keputusan yang diambil dapat diukur denganmenjawab pertanyaan diagnostik berikut ini :

a. Signifikansi keputusan ; pemimpin terlibat secara aktif

b. Pentingnya komitmen ; pemimpin harus melibatkan bawahandi proses keputusan

c. Keahlian pimpinan ; jika pemimpin tidak memiliki informasiyang banyak dapat melibatkan bawahan untukmemperolehnya.

d. Komitmen yang seragam ; jika bawahan ikut dalampengambilan keputusan maka keterlibatan mereka dalamproses pengambilan keputusan akan berkurang

e. Kelompok pendukung untuk tujuan ; jika bawahan tidak setujudalam penetapan tujuan organisasi, maka pimpinan tidakmembiarkan kelompok mengambil keputusan sendiri.

f. Keahlian kelompok ; jika bawahan memiliki pengetahuan yangtinggi dalam permasalahan, maka tanggung jawab yang lebihbesar untuk keputusan dapat didelegasikan kepada mereka.

g. Kompetensi kelompok ; saat bawahan memiliki keahlian dankeinginan yang tinggi untuk bekerja sama dalammenyelesaikan masalah, tanggung jawab lebih besar dalampengambilan keputusan dapat didelegasikan kepada mereka.

Page 45: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

45

3. Memilih Gaya Keputusan

Lihat matriks keputusan di tabel 6.2. membuat manajer dapatmenggunakan gaya partisipasi dengan menjawab pertanyaan diagnostiksecara berurutan.

T

T T

T R S R R

T

R T T S

T

R T T R

T

T

Signifikansikeputusan

Pentingnyakomitmen

Keahlianpimpinan

Komitmenyang seragam

Kelompokpendukunguntuk tujuan

Keahliankelompok

Kompetensikelompok

Memutuskan

Konsultasi(individual)

Konsultasi(kelompok)

Memfasilitasi

Mendelegasikan

Memutuskan

Konsultasi(kelompok)

Memutuskan

Memfasilitasi

Page 46: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

46

L R S R R

T

R T R T

R R

R

Signifikansikeputusan

Pentingnyakomitmen

Keahlianpimpinan

Komitmenyang seragam

Kelompokpendukunguntuk tujuan

Keahliankelompok

Kompetensikelompok

Konsultasi(individual)

Memfasilitasi

Mendelegasikan

Memutuskan

Memutuskan

Page 47: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

47

Decision making manajerial

• Bagaimana cara pengambilan keputusan manajerial ? Para

manajer ingin membuat keputusan yang baik dengan memilih

alternatif melaksanakannya, dan menentukan apakah perlu

atau tidak menangani situasi yang menuntut keputusan pada

awalnya. Proses pengambilan keputusan manajer

mempengaruhi empat faktor yang mencakup ; pendekatan

pengambilan keputusan, kondisi pengambilan keputusan,

jenis masalah yang dihadapi dan gaya pengambilan

keputusan.

Page 48: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

Gambar 6.7

Pengambilan Keputusan Manajerial

48

Pendekatan Pengambilan Keputusan

• Rasionalitas

• Rasionalitas terbatas

• Intuisi

Jenis Masalah dan Keputusan

• Terstruktur – terprogram

• Tak terstruktur – tak terprogram

Kondisi Pengambilan Keputusan

• Ketidakpastian

• Resiko

• Ketidakpastian

Keputusan

• Memilih alternatif terbaik

- maksimal

- sekedar memenuhi syarat

• Melaksanakan

• Mengevaluasi

Kesalahan dan bias

Pengambilan keputusan

Gaya Pengambilan Keputusan

• Mengarahkan

• Analitis

• Konseptual

• Perilaku

Page 49: Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

49

Terima kasih, SemogaBermanfaat