KU4281 K1 Tugas Penelitian

15

Click here to load reader

description

KU4281 K1 Tugas Penelitian

Transcript of KU4281 K1 Tugas Penelitian

Kontroversi Mahasiswa Terancam Drop Out

Kontroversi Ancaman Drop Out Mahasiswa ITBBy :Yogi Agnia Dwi S 18211016Syariful Anam R 10511088Nita Dwi Astuti 15113022R Fiddin Yurizka F 15113037Muhammad Azka 10110090Fakta di LapanganBanyak mahasiswa ITB mengalami drop out dengan berbagai macam alasanAkan dibiarkan saja? Tentu tidakRumusan Masalah1. Apa faktor yang mempengaruhi mahasiswa drop out?2. Pertimbangan apa yang menentukan mahasiswa harus drop out?3. Bagaimana langkah agar mahasiswa tidak terancam drop out?

Faktor Mahasiswa Drop OutFaktor InternalMahasiswa mangalami masalah secara psikologisLauster (1978) mengatakan bahwa self confidence menumbuhkan rasa nyaman, memiliki ambisi yang wajar, kemandirian, tidak mementingkan diri sendiri (toleran), dan optimis didasarkan pada keyakinan terhadap kemampuannya, merasa mudah dan senang menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang baru, mempunyai pegangan hidup yang kuat, dan mampu pengembangkan potensinya.Mahasiswa merasakan kesenjangan antara persepsi dan kenyataanMahasiswa tidak memiliki fokus dan motivasi kuat untuk berkuliah di ITBLatar belakang mahasiswa

Faktor Mahasiswa Drop OutFaktor EksternalLingkaran sosial tidak mendukungTerlalu sedikit temanTidak nyaman dengan lingkunganMinim komunikasi dengan orang terdekatKeluarga, teman, dosen, dllTidak tersedia layanan untuk membantu penyelesaian masalah akademikDari pihak ITBDari pihak mahasiswaKebijakan Drop Out dari Institut Teknologi BandungMahasiswa diberi sanksi berupa peringatan sebelum terancam drop outDisini mahasiswa diberi waktu untuk menyelesaikan kasusnyaMahasiswa dapat meminta bantuan dosen atau mahasiswa lainMahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan kasus pada waktunya akan terancam drop outMahasiswa terancam drop out disebabkan oleh beberapa hal :Mahasiswa tidak mampu mengikuti tuntutan akademikSyarat IPK Minimal tidak dapat dipenuhiSyarat mengulang mata kuliah tidak dapat dipenuhiSyarat waktu kuliah maksimal tidak dapat dipenuhiMahasiswa melanggar peraturan yang mengakibatkan sanksi akademik atau sanksi normaMetode PenelitianKualitatif

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pertimbangan sebagai berikut.Untuk memperoleh data secara langsung dari narasumber yang mengerti tentang pokok permasalahanUntuk mengembangkan teori penelitian yang digunakan dalam analisis permasalahanUntuk dapat memahami kontroversi isu sosial yang terjadi secara langsung

NarasumberMahasiswa perseorangan

Lembaga di bawah Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB

Organisasi mahasiswa

Ahli bidang psikologi pendidikan

Hasil Wawancara (I)Inisial F, mahasiswa program studi Oseanografi ITB angkatan 2006Narasumber ini keluar dari ITB pada semester ke-12. Beberapa penyebab tidak bisa menyelesaikan studi di ITB adalah sebagai berikut.Kemampuan individu yang tidak terlalu memadai dan tidak dibarengi dengan perhatian oleh teman-teman di himpunannya.Malas belajar dan malas bertanya pada dosen di kelas maupun di luar kelas.Asisten praktikum yang tidak terlalu mengerti dalam melakukan penilaian yang seharusnya bisa objektif.Ada beberapa dosen yang killer yang membuat nilai-nilainya tidak sesuai harapannya.

Hasil Wawancara (II)Inisial P, mahasiswa fakultas STEI angkatan 2011Dia mengundurkan diri dari ITB sebab ingin pindah ke perguruan tinggi di Jepang. Hal tersebut hanya dapat dicapai apabila dia telah menyelesaikan 20 SKS di ITB kemudian meminta surat rekomendasi. Dengan demikian dia mundur sebagai mahasiswa ITB pada semester 3. Tidak ada masalah akademik maupun sosial yang dialami P selama studi di ITB. Hasil Wawancara (III)Pendapat salah satu anggota advokasi KM ITB berinisial AA.Mahasiswa yang drop out biasanya melanggar peraturan akademik seperti tidak mampu menyelesaikan kuliah dalam waktu tertentuMahasiswa yang drop out suka menutup diri sehingga susah untuk di bantuLatar belakang mahasiswa yang drop out bervariasi, seperti salah dengan jurusan sehingga tidak nyaman, sengaja untuk mendapat nilai buruk karena tidak suka dengan jurusan yang disuruh oleh keluarga, ada mahasiswa yang kaya sehingga lupa akan kepentingan akademikSebelum mahasiswa tersebut drop out, pihak itb memberi peringatan, lalu advokasi km itb menyelidiki latar belakang dan faktor penyebab mahasiswa terkena masalah, advokasi terus memantau mahasiswa tersebut sampai kasus terselesaikan, jika itb memberi sanksi drop out, advokasi km itb memberi pertimbangan-pertimbangan dalam penyelesaian kasus tersebut.Dalam hal kedepan yang harus dilakukan adalah menjaga semangat mahasiswa, melakukan kaderisasi dengan baik sehingga mahasiswa dapat menerima nilai-nilai yang membuat dirinya nyaman, diharapkan semua elemen kampus ikut membantu jika ada mahasiswa yang kesulitan.Hasil Wawancara (IV)Pendapat penggiat advokasi HMJ, inisial MI, terkait fenomena drop out di ITB serta usaha yang telah dilakukan secara kolektif.Untuk kasus akademik yang membuat mahasiswa terancam DO, pihak kampus memberikan pilihan bagi mahasiswa untuk mengundurkan diri dengan tunjuan menghindari catatan negatif.Dalam beberapa kasus di program studi, kebanyakan mahasiswa bermasalah itu jarang ikut kuliah maupun ujian. Beberapa malah terdengar konyol seperti tidak tahu kalau ada ujian. Akibatnya adalah sering mengulang mata kuliah. Hal tersebut bisa saja membawa masalah baru secara psikologis. Mahasiswa yang mengulang bersama angkatan di bawah bisa menimbulkan rasa malu dan mengurangi motivasi belajar.Mahasiswa yang bermasalah secara akademik memiliki lingkaran teman yang kecil. Tidak ada tempat untuk berbagi. Kemudian saat sudah terkena masalah akademik parah, himpunan tidak bisa mengontak karena sulit dijangkau.Untuk menanggulangi masalah akademik dari awal, HMJ melaksanakan forum sosialisasi akademik. Dengan demikian seluruh anggota dapat mengetahui ketentuan akademik yang berlaku di ITB, langkah-langkah yang diperlukan ketika terlibat kesulitan akademik, serta membentuk jaringan yang mencegah anggota hilang kontak.Advokasi juga diberikan untuk mahasiswa yang bermasalah. Proses advokasi dilakukan secara berjenjang. Mulai pendekatan pribadi, pendataan di himpunan, pengajuan ke kabinet KM-ITB, hingga ke bagian akademik di rektorat ITB.Langkah integral tersebut berasal dari pengalaman ketika banyak mahasiswa HMJ yang terkena kasus, hingga ada yang tidak terselamatkan sehingga harus drop out. Untuk mencegah kesalahan yang sama, HMJ mengadakan program secara menyeluruh dari sosialisasi, pendataan, pendampingan, pemantauan, hingga advokasi. Hasilnya cukup signifikan dalam dua tahun, berhasil menyelamatkan beberapa rekan mahasiswa dari ancaman drop out.Hasil AnalisisMahasiswa menghadapi kasus akademik dapat diperbaiki dan ditolong oleh berbagai pihak sehingga terbebas dari ancaman drop out.Mahasiswa menghadapi kasus akademik dan tidak mampu melanjutkan meskipun ada usaha dari pihak luar untuk membantu.Mahasiswa menghadapi kasus akademik dan tidak mampu melanjutkan karena tidak ada dukungan dari pihak luar.Mahasiswa menghadapi kasus akademik dan tidak mampu melanjutkan karena sudah tidak tertolong.Mahasiswa yang menghadapi kasus lain dan harus mundur dengan alasan tertentu tanpa campur tangan dari pihak luar.Simpulan dan SaranSIMPULANFaktor InternalFaktor EksternalSinkronisasiSimpulan dan SaranSARAN

Memberikan sosialisasi terkait akademik di tingkat ITB maupun dari mahasiswa sendiriMemberikan bantuan layanan akademik secara terstrukturMemberikan bantuan layanan konselingMembentuk satuan pendataan dan pelaporan dini dari mahasiswa yang terancam drop outMengadakan pelatihan dan pengembangan mental mahasiswa lewat kegiatan dan lingkaran sosial