KTSP 2014

32
PERMENDIKBUD NO. 81 A TAHUN 2013 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

description

cara penyusunan KTSP 2014

Transcript of KTSP 2014

PERMENDIKBUD NO. 81 A TAHUN 2013

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

(KTSP)

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

• kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik

• kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

KOMPONEN KTSP

• Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan

• Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

• Pengaturan Beban Belajar

• Kalender Pendidikan

VISI, MISI DAN TUJUAN

• Visi mendeskripsikan cita-cita yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan

• Misi mendeskripsikan indikator-indikator yang harus dilakukan melalui rencana tindakan dalam mewujudkan visi satuan pendidikan.

• Tujuan pendidikan mendeskripsikan hal-hal yang perlu diwujudkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan.

MUATAN KTSP

• Muatan Kurikulum pada Tingkat Nasional– untuk SMK/MAK mengacu pada Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK

MUATAN KTSP

• Muatan Kurikulum pada Tingkat Daerah– bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata

pelajaran muatan lokal yang ditentukan oleh daerah yang bersangkutan.

– Penetapan muatan lokal didasarkan pada kebutuhan dan kondisi setiap daerah, baik untuk provinsi maupun kabupaten/kota.

– Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah provinsi ditetapkan dengan peraturan gubernur. Begitu pula halnya, apabila muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah kabupaten/kota ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota

• Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan– bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata

pelajaran muatan lokal serta program kegiatan yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik.

MUATAN KTSP

• Beban belajar dalam KTSP

• Beban belajar tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.

• Beban Belajar Kegiatan Praktik Kerja SMK

• Beban Belajar Tambahan

PENGATURAN BEBAN BELAJAR

PENGATURAN BEBAN BELAJAR

• Beban belajar dalam KTSP diatur dalam bentuk sistem paket atau sistem kredit semester

• Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.

• Beban belajar setiap mata pelajaran pada SKS dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar 1 (satu) sks terdiri atas 1 (satu) jam pembelajaran tatap muka, 1 (satu) jam penugasan terstruktur, dan 1 (satu) jam kegiatan mandiri.

• Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pada satuan pendidikan yang menggunakan Sistem Paket yaitu 0%-40% untuk SD/MI, 0%-50% untuk SMP/MTs, dan 0%-60% untuk SMA/MA/SMK/MAK dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

PENGATURAN BEBAN BELAJAR

• Beban belajar kegiatan praktik kerja di SMK diatur: (i) 2 (dua) jam praktik di sekolah setara dengan 1 (satu) jam tatap muka, dan (ii) 4 (empat) jam praktik di dunia usaha dan industri setara dengan 2 (dua) jam tatap muka

• Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Konsekuensi penambahan beban belajar pada satuan pendidikan menjadi tanggung jawab satuan pendidikan yang bersangkutan

PENGATURAN BEBAN BELAJAR

KALENDER PENDIDIKAN• Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu

untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajara

• Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada setiap awal tahun pelajaran n efektif, dan hari libur.

• Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar waktu libur untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan

• Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan

• Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus

TAHAPAN PENYUSUNAN KTSP

• Merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah/madrasah.

• Berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah yang diselenggarakan sebelum tahun pelajaran baru

• Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi: (i) perumusan visi dan misi berdasarkan analisis konteks dengan tetap mempertimbangkan keunggulan dan kebutuhan nasional dan daerah; penyiapan dan penyusunan draf; riviu, revisi, dan finalisasi; pemantapan dan penilaian; serta pengesahan.

PRINSIP PENYUSUNAN KTSP• Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia • Kebutuhan Kompetensi Masa Depan • Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan

Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik • Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan • Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional • Tuntutan Dunia Kerja • Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni • Agama • Dinamika Perkembangan Global • Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat • Kesetaraan Jender

• Karakteristik Satuan Pendidikan

PRINSIP PENGELOLAAN KTSP

• Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

• Beragam dan terpadu • Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni • Relevan dengan kebutuhan kehidupan • Menyeluruh dan berkesinambungan• Belajar sepanjang hayat • Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan

daerah

KOORDINASI DAN SUPERVISI

• Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh – dinas yang bertanggung jawab di bidang

pendidikan tingkat kabupaten/kota untuk SD dan SMP dan

– dinas yang bertanggung jawab di bidang pendidikan di tingkat provinsi untuk SMA dan SMK.

KESIMPULAN

•Dengan adanya KTSP , satuan pendidikan dapat mengatur

implementasi Kurikulum 2013 ke dalam tataran teknis

secara fleksibel, terutama pada aspek pembelajaran.

WORKSHOPWORKSHOP TPK TPK

REVISI DOKUMENREVISI DOKUMEN KTSPKTSP

TIM PENGEMBANG KURIKULUMTIM PENGEMBANG KURIKULUMDINAS PENDIDIKAN KOTA DINAS PENDIDIKAN KOTA

PEKANBARUPEKANBARU20120144

VALIDASI KTSP 2013

• Workshop Tim TPK Sekolah SMK : 2 Juni 2014

• Penyerahan Dokumen KTSP dari sekolah ke Bidang Pendidikan Menengah paling lambat 2 minggu setelah workshop : 16 Juni 2014

22

Pola Pelaksanaan Workshop :

• TPK Sekolah merevisi Dokumen KTSP dan ditargetkan revisi sekaligus validasi file KTSP selesai melalui kegiatan Workshop

• File KTSP hasil revisi dan validasi dicetak di sekolah dan diserahkan ke Bidang Pendidikan Menengah di dalam map :– SMK : Warna Merah

23

• File KTSP yang diserahkan ke Bidang Pendidikan Menengah berupa print out yang terdiri atas :– Halaman Pengesahan : rangkap 2– Dokumen KTSP dan lampirannya : rangkap 1

24

25

SISTIMATIKA DOKUMEN KTSP

26

PEMERINTAH KOTA PEKANBARUDINAS PENDIDIKAN

KURIKULUM SMK NEGERI 2 PEKANBARU

TAHUN PELAJARAN 2014/2015•Program Keahlian : Teknik Elektronika

Paket Keahlian : Teknik Audio Video•Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video

SMK Negeri 2 Pekanbaru

JL. Pattimura No…. PekanbaruTEL/FAX: O761- ......

E-mail : .......2014

C O N T O H C O V E

R

27

LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah dan diketahui Dinas Pendidikan Provinsi Riau, dengan ini Kurikulum SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2014/2015 ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan.

Ditetapkan di : Pekanbaru Pada Tanggal : Juni 2014

MenyetujuiKetua Komite Sekolah Kepala Sekolah

……………………………….. ……………………..

MengetahuiKepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau

……………………………….NIP. ………………………

DAFTAR ISICOVER/HALAMAN JUDULLEMBAR PEMBERLAKUAN/LEMBAR PENGESAHANDAFTAR ISIBAB I. PENDAHULUAN

– LATAR BELAKANG/RASIONAL– TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP– PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP

BAB II. TUJUAN– TUJUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH– VISI SATUAN PENDIDIKAN– MISI SATUAN PENDIDIKAN– TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN/PROGRAM KEAHLIAN

• BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM– STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

a. Struktur dan Muatan Kurikulum Kelas X dan XIb. Struktur dan Muatan Kurikulum Kelas XII

– MUATAN LOKALa. Muatan Daerah/Satuan Pendidikan Kelas X dan XIb. Muatan Lokal Kelas XII

– PENGEMBANGAN DIRI/EKSTRA KURIKULERa. Ekstra Kurikuler Kelas X dan Kelas XIb. Pengembangan Diri Kelas XII

– BEBAN BELAJARa. Beban Belajar Kelas X dan Kelas XIb. Beban Belajar Kelas XII

– KETUNTASAN BELAJARa. Ketuntasan Belajar Kelas X dan XIb. Ketuntasan Belajar Kelas XII

– KENAIKAN KELAS DAN KELULUSANa. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan Kurikulum 2013b. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan KTSP 2006

– PENJURUSAN/PEMINATANa. Peminatan Kurikulum 2013b. Penjurusan KTSP 2006

– PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP– PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN

GLOBAL

BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN

LAMPIRAN – ANALISIS KONTEKS– PROFIL SEKOLAH– SILABUS MUATAN LOKAL DAERAH/SATUAN PENDIDIKAN– SILABUS – RPP– DOKUMEN PROSEDUR PENYUSUNAN KKM/ KETUNTASAN

MINIMAL (JIKA LEBIH DARI 2,66)

TERIMA KASIH