Contoh KTSP

83
BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN KTSP DAN SILABUS SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Program Pendampingan SMK Kecil Fakultas Teknik UNY UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK 2006

description

Pengembangan Kurikulum

Transcript of Contoh KTSP

Page 1: Contoh KTSP

BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNANKTSP DAN SILABUS

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Program Pendampingan SMK KecilFakultas Teknik UNY

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAFAKULTAS TEKNIK

2006

Page 2: Contoh KTSP

DAFTAR ISTILAH (GLASARIUM)

1. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, mamantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan.

3. Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

5. Kerangka Dasar Kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.

6. Keunggulan Lokal dan Global adalah potensi unggulan daerah dan atau internasional dalam bentuk sumberdaya alam dan sosial budaya (seni, produk, jasa, kerajinan, bahasa, teknologi dan lain-lain).

7. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

8. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

9. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.

10. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran.

11. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran yang mencakup kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan.

12. Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu.

13. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi

i

Page 3: Contoh KTSP

terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional.

14. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.

15. Pendidikan Kecakapan Hidup adalah pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri.

16. Beban Belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

17. Kegiatan Tatap Muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan.

18. Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan

19. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

20. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan yang dimaksud.

21. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan matapelajaran-matapelajaran yang diikutinya setiap semester pada satuan pendidikan yang dimaksud.

22. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

23. Permulaan Tahun Ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.

24. Minggu Efektif Belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.

25. Waktu Pembelajaran Efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

26. Waktu Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,

ii

Page 4: Contoh KTSP

hari libur keagamaan, hari libur umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur khusus.

27. Struktur Kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga dan kesehatan.

28. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

29. Kategori Standar adalah sekolah yang sedang berupaya mencapai standar minimal beradasrkan 8 standar nasional pendidikan

30. Kategori Mandiri adalah sekolah yang telah berhasil mencapai batas minimal 8 standar nasional pendidikan

31. SKKNI adalah standar kompetensi kerja nasional indonesia

iii

Page 5: Contoh KTSP

DAFTAR ISI

DAFTAR ISTILAH................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUANA. Landasan............................................................................................... 1B. Tujuan Penyusunan Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan KTSP........... 1C. Pengertian............................................................................................. 1D. Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP SMK.............................................. 2E. Acuan Operasional Penyusunan KTSP SMK............................................ 4

BAB II KOMPONEN DAN PENYUSUNAN KTSP SMKA. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan SMK............................... 7B. Struktur dan Muatan KTSP SMK............................................................. 7C. Kalender Pendidikan.............................................................................. 16D. Pelaksanaan Penyusunan KTSP.............................................................. 17

BAB III PENGEMBANGAN SILABUSA. Pengertian Silabus ................................................................................ 24B. Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus ................................................. 24C. Langkah-langkah Pengembangan Silabus ............................................. 26D. Unit Waktu Silabus ................................................................................ 29E. Pengembangan Silabus Berkelanjutan .................................................. 30F. Komponen dan Format Silabus ............................................................. 30

LAMPIRANLampiran 1. Contoh KTSP ....................................................................................... 35

iv

Page 6: Contoh KTSP

BAB IPENDAHULUAN

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Berdasarkan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan yang disiapkan oleh BSNP, setiap satuan pendidikan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), diharapkan dapat menyiapkan kurikulum yang akan digunakan sebagai kurikulum operasional.

Direktorat Pembinaan SMK sesuai dengan tugas dan fungsinya berkewajiban untuk memberikan bimbingan teknis kepada setiap SMK melalui berbagai strategi dan pendekatan, agar pada saatnya setiap SMK memiliki kemampuan untuk menyiapkan kurikulum sebagaimana diharapkan.

A. Landasan

1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.

4. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

5. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan SKL pada satuan pendidikan dasar dan menengah.

B. Tujuan Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan KTSP SMK

Bahan bimbingan teknis penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) SMK ini disiapkan sebagai upaya mengoperasionalkan Panduan yang disiapkan oleh BSNP, untuk digunakan oleh para pihak yang terlibat dalam pengembangan KTSP SMK, sehingga harapan setiap SMK memiliki KTSP sendiri segera terwujud.

C. Pengertian

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

1

Page 7: Contoh KTSP

D. Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP SMK

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan menengah kejuruan dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan provinsi, mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP.

Sebagaimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada umumnya, KTSP SMK dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung-jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Peserta didik memiliki posisi sentral, berarti segala kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum harus memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha/industri dan dunia kerja. Oleh karena itu, upaya pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

2

Page 8: Contoh KTSP

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

E. Acuan Operasional Penyusunan KTSP SMK

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun harus memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik

Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.

5. Tuntutan dunia kerja

3

Page 9: Contoh KTSP

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh-kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan IPTEKS.

7. Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.

8. Dinamika perkembangan global

Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

11. Kesetaraan jender

Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas masing-masing satuan pendidikan.

4

Page 10: Contoh KTSP

BAB IIKOMPONEN DAN PENYUSUNAN KTSP SMK

A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan SMK

Tujuan pendidikan sekolah menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

B. Struktur dan Muatan KTSP SMK

Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.

(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

(4) Kelompok mata pelajaran estetika

(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Kelima kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 7.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK disusun dengan memperhatikan kelompok mata pelajaran tersebut dengan cakupan sebagaimana tertuang pada tabel 1.

Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

No Kelompok Mata Pelajaran

Cakupan

1. Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2. Kewarganegaraan dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

5

Page 11: Contoh KTSP

No Kelompok Mata Pelajaran

Cakupan

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMK/MAK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.

4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMK/MAK dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

1. Mata pelajaran

Merujuk pada penjelasan Pasal 15 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan menengah kejuruan utamanya adalah mempersiapkan peserta didik untuk mampu bekerja pada bidang tertentu.

Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta dapat mengembangkan keahlian dan keterampilan, peserta didik harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri, maka struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum SMK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri.

6

Page 12: Contoh KTSP

Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 37, menyatakan bahwa kurikulum SMK wajib memuat:

a. Pendidikan Agama;b. Pendidikan kewarganegaraan;c. Bahasa;d. Matematika;e. Ilmu Pengetahuan Alam;f. Ilmu Pengetahuan Sosial;g. Seni dan budaya;h. Pendidikan jasmasi dan olah raga;i. Keterampilan/kejuruan, danj. Muatan lokal.

Atas dasar itu, maka mata pelajaran wajib pada KTSP SMK terdiri atas Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Keterampilan/Kejuruan (terdiri atas Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dan Kewirausahaan). Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja.

Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran (dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan) yang dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar lain yang berlaku di dunia kerja, bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.

Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat tahun, mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas XIII. Mata pelajaran beserta alokasi waktu pada struktur kurikulum SMK tercantum pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu pada Struktur Kurikulum SMK (Generik)

KomponenDurasi Waktu (Jam)

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 1922. Pendidikan Kewarganegaraan 1923. Bahasa Inggris 1924. Bahasa Indonesia 440 a)

5. Matematika5.1 Matematika Kelompok Seni, Pariwisata, dan

Teknologi Kerumahtanggaan 330 a)

5.2 Matematika Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi

403 a)

5.3 Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian

516 a)

6. Ilmu Pengetahuan Alam6.1 IPA 192 a)

6.2 Fisika6.2.1 Fisika Kelompok Pertanian6.2.2 Fisika Kelompok Teknologi

192 a)

276 a)

6.3 Kimia

7

Page 13: Contoh KTSP

KomponenDurasi Waktu (Jam)

6.3.1 Kimia Kelompok Pertanian6.3.2 Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan

192 a)

192 a)

6.4 Biologi6.4.1 Biologi Kelompok Pertanian6.4.2 Biologi Kelompok Kesehatan

192 a)

192 a)

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 128 a)

8. Seni Budaya 128 a)

9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 19210. Kejuruan

10.1 Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi

202

10.2 Kewirausahaan 19210.3 Dasar Kompetensi Kejuruan b) 14010.4 Kompetensi Kejuruan b) 1044 c)

B. Muatan Lokal 192

C. Pengembangan Diri d) (192)

Keterangan notasi:

a) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang dicantumkan.

b) Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap program keahlian.

c) Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1000 jam.

d) Ekuivalen 2 jam pembelajaran (per minggu).

Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktIk di sekolah atau empat jam pembelajaran praktIk di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).

Implikasi dari struktur kurikulum di atas dijelaskan sebagai berikut.

a. Di dalam penyusunan kurikulum SMK mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif. Kelompok normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.

b. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja.

8

Page 14: Contoh KTSP

c. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.

d. Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda.

e. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.

f. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per minggu.

g. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu dalam satu tahun pelajaran.

h. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK tiga tahun, maksimum empat tahun sesuai dengan tuntutan program keahlian.

Berdasarkan acuan struktur kurikulum generik di atas disusun struktur kurikulum untuk masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan karakteristiknya.

2. Muatan lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan program keahlian yang diselenggarakan.

Muatan lokal merupakan mata pelajaran, karena itu satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.

Untuk memilih muatan lokal yang sesuai dengan potensi daerah dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:

9

Identifikasi Potensi dan Kebijakan Daerah

Analisis

Pilihan Muatan Lokal yang Mungkin Dikembangkan dan Sesuai dengan Program Keahlian

Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Bersama

Pihak Terkait

Penyusunan Silabus Muatan Lokal

Page 15: Contoh KTSP

3. Kegiatan pengembangan diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan lainnya yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.

Pengembangan diri pada SMK terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karir.

a. Pengembangan kreativitas

Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler antara lain pramuka, paskibra, PMR, karya ilmiah siswa, pameran hasil karya siswa, lomba karya ilmiah siswa, dan pentas seni.

b. Pengembangan karir.

Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain melalui pemberian informasi lapangan kerja, bimbingan tata cara mancari pekerjaan, bimbingan profesi, pengenalan serta pengembangan kepribadian.

4. Pengaturan beban belajar

a. SMK kategori standar menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem paket dan dapat menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS).

SMK kategori mandiri menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS).

b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum (Tabel 2). Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum 4 (empat) jam pelajaran per minggu secara keseluruhan. Penambahan 4 jam pelajaran per minggu dapat dilakukan terhadap satu atau lebih mata pelajaran yang ada, atau menambah mata pelajaran baru yang dianggap penting tetapi tidak terdapat pada struktur kurikulum yang tercantum pada standar isi.

Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SMK 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

Istilah tentang penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dapat dilihat pada glosarium.

10

Page 16: Contoh KTSP

d. Dua jam pembelajaran kegiatan praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran kegiatan praktik di luar sekolah setara dengan satu jam pembelajaran tatap muka yang tercantum pada struktur kurikulum.

5. Ketuntasan belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan urgensi masing-masing kompetensi, tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

Ketuntasan belajar kompetensi kejuruan ditetapkan mengacu kepada standar minimal penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan.

6. Kenaikan kelas dan kelulusan

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.

Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;

c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

d. lulus Ujian Nasional.

7. Penjurusan

Penjurusan pada SMK didasarkan pada spektrum pendidikan kejuruan yang diatur oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

8. Pendidikan kecakapan hidup

a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup yaitu pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).

b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.

c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan organisasi siswa dan atau dari satuan pendidikan

11

Page 17: Contoh KTSP

formal lain dan/atau nonformal, seperti kegiatan kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain.

9. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global

a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.

b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan atau dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.

d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.

C. Kalender Pendidikan

1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

2. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel 3.

Tabel 3. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1.Minggu efektif belajar

Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu

Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan

2. Jeda tengah semester

Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester

3. Jeda antarsemester

Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II

12

Page 18: Contoh KTSP

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

4. Libur akhir tahun pelajaran

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran

5.Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu

Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

6. Hari libur umum/nasional

Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah

7. Hari libur khusus Maksimum 1 mingguUntuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing

8.Kegiatan khusus sekolah/madrasah Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

D. Pelaksanaan Penyusunan KTSP

1. Analisis Konteks

a. Analisis potensi serta kekuatan dan kelemahan yang ada di sekolah, meliputi: peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, serta program-program yang ada di sekolah.

b. Analisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar, antara lain: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia usaha/industri, dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.

c. Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi lulusan sebagai acuan dan panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

2. Mekanisme Penyusunan

a. Tim penyusun

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan provinsi.

Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan SMK terdiri atas:

1) guru;2) konselor;

13

Page 19: Contoh KTSP

3) kepala sekolah;4) komite sekolah (sebagai wadah keterlibatan pihak du/di, asosiasi, dunia

kerja, dan anggota institusi pasangan lainnya), dan5) nara sumber.

Kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota, Dinas Pendidikan Provinsi bertindak sebagai koordinator dan supervisor.

Guru, konselor, komite sekolah (khususnya DU/DI, Asosiasi, Dunia Kerja, dan anggota Institusi Pasangan lainnya) dan nara sumber bertindak sebagai anggota tim penyusun KTSP.

b. Kegiatan

Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah dan/atau kelompok sekolah yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pembelajaran baru.

Tahap kegiatan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan secara garis besar meliputi:

1) Penyiapan dan penyusunan draf;

2) Reviu dan revisi;

3) Finalisasi.

Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim penyusun.

c. Pemberlakuan

Dokumen KTSP SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.

Alur pelaksanaan penyusunan KTSP SMK adalah sebagai berikut.

14

ANALISIS KONTEKS

SWOT Analisis

Visi, Misi dan Tujuan

Identifikasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan

PENYUSUNAN KTSP

Pembentukan Tim Penyusun

Penyiapan dan Penyusunan Draf KTSP

Review dan Validasi KTSP

Revisi Finalisasi

Page 20: Contoh KTSP

15

Disahkan oleh Kepala Sekolah

Diketahui oleh Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan Propinsi

ISI KTSP Tujuan Tingkat Satuan Pendidikan SMK

Visi dan Misi SMK yang Bersangkutan

Tujuan SMK yang Bersangkutan

Struktur dan Muatan KTSP SMK yang Bersangkutan

Kalender Pendidikan SMK yang Bersangkutan

Silabus SMK yang Bersangkutan

Page 21: Contoh KTSP

3. Langkah-langkah Pelaksanaan Penyusunan KTSP

a. Merumuskan tujuan pendidikan menengah kejuruan

Rumusan tujuan pendidikan menengah kejuruan pada dasarnya merupakan tujuan yang dirumuskan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai penjabaran dari UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 dan penjelasan Pasal 15.

b. Merumuskan Visi dan Misi SMK

Setiap satuan SMK merumuskan visi dan misinya masing-masing dengan memperhatikan acuan operasional penyusunan KTSP. Rumusan visi dan misi secara jelas menggambarkan eksistensi SMK yang bersangkutan serta gambaran masa depannya.

c. Merumuskan tujuan SMK

Setiap satuan SMK merumuskan tujuan masing-masing mengacu kepada visi dan misi SMK yang telah ditetapkannya. Rumusan tujuan SMK menggambarkan tujuan institusional kehadiran satuan pendidikan yang bersangkutan.

d. Merumuskan tujuan program keahlian

Setiap program keahlian yang dibuka memiliki rumusan tujuan. Tujuan program keahlian merupakan kristalisasi dari kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik untuk dapat bekerja sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar kompetensi kerja lain yang dijadikan acuan dan berlaku di dunia kerja, serta untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan program keahliannya.

e. Menetapkan standar kompetensi

Penetapan standar kompetensi dalam penyusunan KTSP SMK menggunakan acuan sebagai berikut.

1) Standar kompetensi lulusan, meliputi:

a) Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP), merupakan profil lulusan SMK yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

b) Standar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata Pelajaran (SKL-KMP), merupakan kompetensi minimum untuk setiap kelompok mata pelajaran yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

c) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran (SKL-MP), merupakan kompetensi minimum setiap mata pelajaran sebagaimana yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

d) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK-KD), merupakan kompetensi minimum setiap substansi mata pelajaran yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

16

Page 22: Contoh KTSP

Keseluruhan standar kompetensi lulusan tersebut adalah kompetensi minimum yang harus dilaksanakan, setiap satuan pendidikan dapat menambahkan kompetensi-kompetensi yang dinilai penting untuk menunjang mutu dan relevansi kompetensi lulusan.

2) Standar Kompetensi Kerja, digunakan untuk menetapkan:

a) Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan, diambil dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar kompetensi kerja lain yang berlaku di dunia kerja untuk level kualifikasi lulusan SMK.

b) Standar Kompetensi Mata Pelajaran pada Dasar Kejuruan disusun oleh SMK bersama Komite SMK berdasarkan tuntutan kebutuhan mata pelajaran kompetensi kejuruan.

3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal, disusun oleh SMK dan komite SMK sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah.

Satuan pendidikan dapat memasukkan kompetensi berbasis lokal dan global ke dalam semua mata pelajaran.

f. Menyusun diagram pencapaian kompetensi

Diagram pencapaian kompentensi merupakan tahapan atau tata urutan logis kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan, serta kemungkinan dilaksanakan multi entry-multi exit. Diagram pencapaian kompetensi cukup dibuat untuk mata pelajaran kompetensi kejuruan.

g. Menyusun struktur kurikulum

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran.

Susunan mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok program, yaitu kelompok program normatif, program adaptif, dan program produktif. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, selaras dengan program keahlian yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada atau terlalu banyak sehingga perlu menjadi mata pelajaran tersendiri. Pengembangan diri meskipun bukan mata pelajaran dan dapat diperoleh dari kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan atau ekstrakurikuler yang ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan pelayanan bimbingan karir, tetap harus tercantum dalam struktur kurikulum.

Di dalam struktur kurikulum harus memuat durasi waktu, yaitu estimasi jumlah jam yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri sesuai dengan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

Kecakapan hidup, keunggulan lokal dan global, lingkungan hidup serta materi lain yang tidak termasuk dalam struktur kurikulm dapat diintegrasikan ke dalam pengalaman belajar pada setiap mata pelajaran.

h. Menetapkan beban belajar

17

Page 23: Contoh KTSP

Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah, dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri dengan jumlah 36-40 jam pelajaran per minggu @ 45 menit. Penyelenggaraan pendidikan SMK maksimum 38 minggu efektif dalam satu tahun pelajaran.

Penetapan beban belajar di SMK dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) menetapkan jumlah jam untuk kegiatan pembelajaran tatap muka (teori), praktik di sekolah dan praktik di industri untuk setiap mata pelajaran.

2) mengkonversi jumlah jam praktik di sekolah dan praktik di industri ke dalam jumlah jam tatap muka dengan ketentuan 2 jam pembelajaran praktik di sekolah atau 4 jam pembelajaran di dunia kerja/industri setara dengan satu jam pembelajaran tatap muka (teori).

3) menetapkan jumlah jam mata pelajaran yang terdiri atas jam tatap muka (teori) dan jumlah jam hasil konversi pada butir 2) yang dicantumkan pada struktur kurikulum.

4) jumlah jam semua mata pelajaran dan muatan lokal menentukan lamanya penyelenggaraan pendidikan di SMK. Penyelenggaraan pendidikan ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 tahun atau dapat diperpanjang hingga 4 tahun.

i. Menetapkan kalender pendidikan

Setiap satuan pendidikan SMK dapat menyusun dan menetapkan kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pendidikan sistem ganda (pembelajaran di sekolah dan pembelajaran di dunia kerja), pembelajaran berbasis kompetensi, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut.

1) Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.

2) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah Kabupaten/Kota. Organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

3) Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

4) Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi dengan memperhatikan ketentuan dari Pemerintah/pemerintah daerah.

18

Page 24: Contoh KTSP

BAB IIIPENGEMBANGAN SILABUS

A. Pengertian Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

B. Prinsip-prinsi Pengembangan Silabus

1. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

2. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

3. Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

4. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.

5. Memadai

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

6. Aktual dan kontekstual

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.

8. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotor).

19

Page 25: Contoh KTSP

C. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

Langkah-langkah pengembangan silabus disajikan pada diagram alir berikut.

Diagram Alir Penyusunan Silabus Mata Pelajaran

Komponen-komponen pengembangan silabus mencakup unsur-unsur di bawah ini. Sistem penomoran yang ada bukan merupakan urutan sedangkan urutan pengembangan silabus disajikan pada diagram alir di atas.

1. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar

20

Standar Kompetensi Lulusan (SKL dan SKKNI) SMK

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran

Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran

PENGKAJIAN

Penyusunan

Materi Pokok/Pembelajara

n

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Waktu

Sumber Belajar

Komponen silabus

Analisis Kedalaman dan Keluasan Materi

Penilaian

Page 26: Contoh KTSP

Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak selalu harus sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi;

b. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;

c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.

2. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

3. Penentuan jenis penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.

a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.

d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.

e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara,

21

Page 27: Contoh KTSP

maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

4. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran

Mengidentifikasi materi pokok atau materi pembelajaran yang menunjang pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar/subkompetensi dengan mempertimbangkan:

a. Potensi peserta didik;

b. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik ;

c. kebermanfaatan bagi peserta didik;

d. struktur keilmuan;

e. aktualitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran;

f. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, khususnya dunia kerja;

g. alokasi waktu.

5. Mengembangkan kegiatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar/subkompewtensi. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar/subkompetensi.

c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.

d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.

6. Menentukan alokasi waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar/subkompetensi didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar/ subkompetnsi keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar/subkompetensi. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus

22

Page 28: Contoh KTSP

merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar/Subkompetensi yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

7. Menentukan sumber belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan/atau alat/bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar/subkompetensi serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

23

Page 29: Contoh KTSP

D. Unit Waktu Silabus

1. Silabus mata pelajaran

a. Disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

b. Penyusunan silabus dilaksanakan bersama-sama oleh guru yang mengajarkan mata pelajaran yang sama pada tingkat satuan pendidikan untuk satu sekolah atau kelompok sekolah, dengan tetap memperhatikan karakteristik masing-masing sekolah.

2. Implementasi pembelajaran per semester

a. Penggalan silabus kelompok program normatif dan adaptif sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.

b. Penggalan silabus kelompok program produktif ditetapkan berdasarkan satuan kompetensi sesuai dengan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning).

E. Pengembangan Silabus Berkelanjutan

Dalam implementasinya, silabus dijabarkan menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.

Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.

F. Komponen dan Format Silabus

1. Komponen Silabus

a. Identitas

Berisi identitas sekolah, bidang/program keahlian, standar kompetensi, mata pelajaran, kelas/semester, durasi pembelajaran, kode kompetensi (khusus untuk kompetensi kejuruan).

b. Standar kompetensi/kompetensi

Standar kompetensi/kompetensi merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya kualifikasi peserta didik. Khusus kompetensi kejuruan mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar kompetensi kerja lain yang berlaku di dunia kerja/industri terkait.

c. Kode standar kompetensi/kompetensi

Kode standar kompetensi adalah identitas standar kompetensi. Kompetensi kejuruan menggunakan kodefikasi yang terdapat pada SKKNI. Bagi mata pelajaran yang belum memiliki kode standar kompetensi, SMK dapat mengembangkan model kodefikasi sendiri.

d. Kompetensi Dasar/sub kompetensi

24

Page 30: Contoh KTSP

Kompetensi dasar/subkompetensi merupakan sejumlah tugas/ kemampuan untuk mendukung ketercapaian standar kompetensi/ kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati.

25

Page 31: Contoh KTSP

e. Indikator pencapaian kompetensi/kriteria kinerja

Indikator pencapaian kompetensi/kriteria kinerja merupakan pernyataan yang mengindikasikan ketercapaian kompetensi dasar/subkompetensi yang dipersyaratkan, dapat diukur, dan durumuskan dalam kata kerja operasional.

f. Materi pokok/materi pembelajaran

Merupakan substansi pembelajaran utama yang berfungsi menunjang pencapaian kompetensi dasar/subkompetensi, mencakup keseluruhan ranah kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap).

Materi pokok/materi pembelajaran dirumuskan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi/kriteria kinerja.

g. Pengalaman belajar

Pengalaman belajar adalah kegiatan fisik dan atau mental yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi dengan sumber belajar untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar/subkompetensi sesuai dengan indikator/kriteria kinerja.

Pengalaman belajar dirancang secara utuh (komprehensip), sistematis dan berpusat pada peserta didik.

Pengalaman belajar disusun dengan mengintegrasikan aspek kecakapan hidup/kompetensi kunci (untuk kompetensi kejuruan), keunggulan lokal dan global, serta lingkungan hidup.

h. Penilaian

Penilaian merupakan proses membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan indikator pencapaian kompetensi/kriteria kinerja.

Metode penilaian yang digunakan dalam bentuk tes dan non tes disesuaikan dengan karakteristik indikator pencapaian kompetensi/ kriteria kinerja dan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran.

i. Alokasi waktu

Alokasi waktu adalah estimasi jumlah jam pembelajaran yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar/subkompetensi yang dirinci ke dalam jumlah jam pembelajaran untuk tatap muka (teori), praktik di sekolah, dan praktik di industri.

j. Sumber belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar/subkompetensi serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi/kriteria kinerja.

2. Format Silabus

Format silabus dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan dalam bentuk narasi atau tabel yang berisi komponen: identitas, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok pembelajaran, pengalaman belajar, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

26

Page 32: Contoh KTSP

SILABUS

NAMA SEKOLAH : SMK KELAS/SEMESTER : STANDAR KOMPETENSI : KODE KOMPETENSI : ALOKASI WAKTU :

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJAR

TM PS PI

1. -

2. -

33

Page 33: Contoh KTSP

SILABUS

NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 8 BANDUNG.MATA PELAJARAN : Kompetensi kejuruan mekanik otomotif. KELAS/SEMESTER :STANDAR KOMPETENSI : Pelaksanaan pemeliharaan/servis komponenKODE KOMPETENSI : OPKR-10-001BALOKASI WAKTU : 18 x 45 menit

34

Page 34: Contoh KTSP

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER

BELAJART

MPS PI

1. Pelaksanaan pemeliharaan/ servis komponen

Pemeliharaan/servis komponen dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan di-pahami.

Pemeliharaan/servis dilaksa-nakan dengan menggunakan metode dan perlengkapan yang ditentukan berdasarkan spesifikasi yang sesuai te-hadap komponen.

Pekerjaan pemeliharaan/ servis dilaksanakan dengan pedoman

Menentukan komponen otomotif yang harus dipelihara/diservis

Data spesifikasi pabrik.

Penggunaan metoda dan perlengkapan sesuai dengan spesifikasi industri.

Langkah kerja peliharaan/ servis komponen sesuai dengan SOP K3, peraturan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.

Mengindentifikasi Komponen yang diservis sesuai dengan tuntutan jenis pekerjaan dengan cara mengali lmpormasi darimodul..

Memahami lembaran ceklis secara berkala diakses dari buku servis kendaraan.

Memahami pelaksanakan perawatan berkala sesuai dengan buku manual.

Melaksanakan pengisian ceklis servis manual sesuai dengan komponen yang perlu perawatan.:

1. Penggantian oli Mesin

2. Penggantian saringan 0li

3. pembersihkan

Tes Tertulis

Tes Tertulis

Tes Tertulis

Observasi

Observasi

3 3(6)

3(12)

Modul

Unit kendaraan

Kartu servis

Pelumas

35

Page 35: Contoh KTSP

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER

BELAJART

MPS PI

dari industri yang telah ditetapkan.

Dilengkapi data yang tepat sesuai hasil pemeliharaan/ servis.

Seluruh kegiatan pemelihara-an/servis dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), K 3, peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijaksanaan perusahaan.

saringn udara dab Bahan bakar

4. Pemeriksaan oli tranmisi .

5. Pemeriksaan tingi oli diperensial.

Melaksanakan K3. dan sesuai SOP

36

Page 36: Contoh KTSP

CONTOH KTSP

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKANPROGAM KEAHLIAN

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

SMK NEGERI 8 BANDUNG

PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF Halaman 1 dari 95

PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARATDINAS PENDIDIKAN

SMK NEGERI 8 BandungJalan Kiliningan No. 31 Bandung (40264)

Telp. 022-7304438 Fax. 022-7304438 e-mail : [email protected]

2006

SMK NEGERI 8

Page 37: Contoh KTSP

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKANSMK Negeri 8 Bandung.

ROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF.

I. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan.

Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan(ya)

kecerdasan pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan

kejuruannya..

II. Visi dan Misi SMK Negeri 8 Bandung

Visi

Menjadi sekolah unggulan yang menghasilkan tamatan berkwalitas serta

melahirkan Teknisi mekanik otomotif yang kompeten dan mandiri melalui

pengembangan . IPTEK dan IMTAQ

Misi

1. Memberikan layanan prima terhadapwarga sekolah dalam semua

Aspek saran dan prasarana untuk menghasilkan tenaga kerja yang

kompoten dan mandiri.

2. Meningkatkan kwalitas tamatan yang sesuaidengan standar

Kompetensi Nasional (SKN ) dalammenghadapi Era Globalisasi.

3. Meningkatkan mutu sumber daya Manusiamellui dukungan IPTEK dan

IMTAQ

4. Melaksanakan KBM dan kegiatan Extra kurekuler

untukmengembangkan minat dan bakat dalam meraih prestasi.

III. Tujuan SMK Negeri 8 Bandung.

Tujuan SMK Negeri 8 Bandung menyelenggarakan program

pendidikan dan pelatihan yang diimplementasikan dalam proses

pembelajaran yang didukung oleh pendidik yang kompeten, fasilitas

yang memadai, manajemen yang efektif dan efisien adalah untuk

menghasilkan lulusan yang :

1. Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia produktif, mampu

bekerja mandiri, dan dapat diserap oleh DU/DI sebagai tenaga

kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi yang

dimilikinya.

PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF Halaman 2 dari 95

Page 38: Contoh KTSP

2. Memberikan memiliki bekal agar mampu berkarir, ulet dan giat

dalam berkompetisi, mampu beradaptasi di lingkungan kerja

dan dapat mengembangkan sikap profesional sesuai

kompetensi yang dimilikinya

3. Membekali peserta didik dalam memiliki ilmu pengetahuan,

teknologi, seni dan wawasan entreuprener agar mampu

mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri

maupun melanjutkan pada jenjang pendidikan lebih tinggi.

PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF Halaman 3 dari 95

Page 39: Contoh KTSP

IV. Tujuan Program Keahlian Mekanik Otomotif

Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

agar kompeten :

a. Perawatan dan perbaikan Motor Otomotif.

b. Perawatan dan perbaikan system pemindah tenaga.

c. Perawatan dan perbaikan Chasis dan suspensi Otomotif

d. Perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan Otomotif.

V. Standar Kompetensi

A. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK

1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja

2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya

3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya

4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial

5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global

6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif

7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan

8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri

9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik

10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks

11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial

12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab

13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia

14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya

15. Mengapresiasi karya seni dan budaya

PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF Halaman 4 dari 95

Page 40: Contoh KTSP

16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok

17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan

18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun

19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat

20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain

21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis

22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris

23. Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya

B. Standar Kompetensi Lulusan Matapelajaran

1. Pendidikan Agama Islam

a. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

b. Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui pemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna

c. Berperilaku terpuji seperti husnuzzhan, taubat dan raza dan meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabdzir dan fitnah

d. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam

e. Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode Madinah serta perkembangan Islam di Indonsia dan di dunia

2. Pendidikan Agama Kristen

a. Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial

b. Merespon berbagai bentuk kehidupan modern, perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan mengacu pada ajaran Kristen

c. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam kehidupan gereja, masyarakat dan bangsa

d. Menyampaikan berita damai dan menjadi pembawa damai sejahtera

3. Pendidikan Agama Katolik

PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF Halaman 5 dari 95

Page 41: Contoh KTSP

a. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria dan wanita serta sebagai Citra Allah yang memiliki akal budi untuk berpikir kritis serta memiliki suara hati dan kehendak yang bebas untuk bertindak secara bertanggung jawab.

b. Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadi Yesus Kristus yang diwartakan oleh Kitab Suci dan diajarkan oleh Gereja dan bagaimana upaya nyata meneladani dalam hidup sehari-hari.

c. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman makna Gereja, fungsi dan sifat-sifatnya serta hubungannya dengan dunia dan bagaimana menghayati dalam hidup bergereja.

d. Peserta didik menguraikan fungsi Gereja yaitu melanjutkan perutusan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah dan melibatkan diri dalam perutusan itu untuk memperjuangkan martabat dan hak asasi manusia dengan menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah, antara lain: keadilan, kejujuran dan keutuhan lingkungan hidup

4. Pendidikan Agama Hindu

a. Memahami Atman sebagai sumber hidup, Hukum Karma dan Punarbhawa, dan ajaran Moksa sebagai tujuan tertinggi

b. Memahami sifat-sifat Tri Guna dan Dasa Mala, ajaran Tat Twam Asi, Catur Warna, Catur Asrama, dan Catur Purusartha

c. Memahami tata cara persembahyangan, pelaksanaan Yadnya dalam kehidupan, dan perkawinan menurut Hindu (Wiwaha)

d. Memahami pokok-pokok ajaran Weda (Weda Sruti dan Smerti) sebagai sumber hukum Hindu

e. Memahami struktur, hakikat dan pelestarian kesucian tempat suci

f. Memahami perhitungan hari-hari suci menurut Hindu

g. Memahami kepemimpinan menurut Niti Sastra dan hakekatnya

h. Memahami proses penciptaan dan pralaya alam semesta

i. Memahami nilai-nilai budaya Dharma Gita, seni keagamaan Hindu dan sejarah perkembangan agama Hindu di India dan negara lainnya

5. Pendidikan Agama Buddha

a. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tri Ratna dengan mengetahui fungsi serta terefleksi dalam moralitas (sila), meditasi (samadhi), dan kebijaksanaan (panna)

b. Memiliki kemampuan untuk memahami dan meyakini hukum alam

c. Membaca Paritta dan Dhammapada serta mengerti artinya

d. Beribadah (kebaktian) dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan masing-masing aliran

e. Meneladani sifat, sikap dan kepribadian Buddha, Bodhisattva, dan para siswa utama Buddha

f. Memiliki kemampuan dasar berpikir logis, kritis, dan kreatif untuk memecahkan masalah

PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF Halaman 6 dari 95

Page 42: Contoh KTSP

g. Memahami sejarah kehidupan Buddha Gotama

h. Memahami peran agama dalam kehidupan sehari-hari

i. Memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi

6. Pendidikan Kewarganegaraan

a. Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

b. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional, dan tindakan anti korupsi

c. Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan, penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri

d. Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI

e. Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi , kedaulatan negara, keterbukaan dan keadilan di Indonesia

f. Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional

g. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

h. Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan internasional, regional, dan kerja sama global lainnya

i. Menganalisis sistem hukum internasional, timbulnya konflik internasional, dan mahkamah internasional

7. Bahasa Indonesia

Tingkat Semenjana

a. Mendengarkan

Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

b. Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

c. Membaca

Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

d. Menulis

Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

Tingkat MadiaPROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF Halaman 7 dari 95

Page 43: Contoh KTSP

a. Mendengarkan

Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan

b. Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan pekerjaan

c. Membaca

Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan

d. Menulis

Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan

Tingkat Unggul

a. Mendengarkan

Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana

b. Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana

c. Membaca

Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana

d. Menulis

Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

a. Mempraktekkan keterampilan permainan dan olahraga dengan menggunakan peraturan

b. Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

c. Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasnani serta aktivitas lainnya

d. Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik, dan aktivitas lainnya

e. Mempraktekkan kegiatan dalam air seperti renang, permainan di air dan keselamatan di air

PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF Halaman 8 dari 95

Page 44: Contoh KTSP

f. Mempraktekkan kegiatan-kegiatn di luar kelas seperti melakukan perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan lain-lain

g. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai penyakit dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV

9. Seni Budaya

Seni Rupa

a. Memahami konsep seni rupa dan memahami pentingnya seni rupa dalam kehidupan

b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni rupa

Seni Musik

a. Memahami konsep seni musik dan memahami pentingnya seni musik dalam kehidupan

b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni musik

Seni Tari

a. Memahami konsep seni tari dan memahami pentingnya seni tari dalam kehidupan

b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni tari

Teater

a. Memahami konsep teater dan memahami pentingnya teater dalam kehidupan

b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap teater

10. Matematika

a. Memahami konsep operasi bilangan riil serta penerapannya dalam pemecahan masalah

b. Memahami konsep aproksimasi kesalahan serta penerapannya dalam pemecahan masalah

c. Memahami sistem persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan persamaan kuadrat, serta penerapannya dalam pemecahan masalah

d. Memahami logika matematik dalam pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor serta penerapannya dalam pemecahan masalah

e. Memahami konsep matriks dan penerapannya dalam pemecahan masalah yang terkait dengan matriks

f. Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dan penerapannya dalam pemecahan masalah

PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF Halaman 9 dari 95

Page 45: Contoh KTSP

g. Memahami konsep persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat dan penerapannya dalam pemecahan masalah

h. Memahami konsep barisan dan deret dan penerapannya dalam pemecahan masalah

i. Memahami konsep kedudukan, jarak, dan besar sudut dalam ruang dimensi dua dan penerapannya dalam pemecahan masalah

j. Memahami konsep vektor dan penerapannya dalam pemecahan masalah

k. Memahami konsep teori peluang dan penerapannya dalam pemecahan masalah

l. Memahami konsep statistik sederhana dan penerapannya dalam pemecahan masalah

m. Memahami konsep irisan kerucut dan penerapannya dalam pemecahan masalah

n. Memahami konsep limit fungsi dan turunan fungsi dan penerapannya dalam pemecahan masalah

o. Memahami konsep integral dan penerapannya dalam pemecahan masalah

p. Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah

q. Menalar secara kritis dan mengembangkan aktivitas kreatif dalam memecahkan masalah serta mengkomunikasikan ide

r. Menerapkan Matematika sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan pengembangan diri

11. Ilmu Pengetahuan Alam

a. Mampu mengenali gejala-gejala alam melalui pengamatan langsung dan menafsirkannya untuk kepentingan kehidupan sehari-hari

b. Mengenali berbagai jenis polusi dan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan

c. Memiliki kesadaran dan mampu berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan ekosistem lingkungan dan sumber daya alam

d. Menerapkan IPA sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan pengembangan diri

12. Fisika

a. Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung, tidak langsung, secara cermat, teliti, dan obyektif

PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF Halaman 10 dari 95

Page 46: Contoh KTSP

b. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik, kekekalan energi, impuls, dan momentum

c. Memahami sifat mekanik bahan serta menentukan kekuatan bahan

d. Mendeskripsikan prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal, fluida dan perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika serta penerapannya dalam mesin kalor

e. Menerapkan konsep dan prinsip optik dan gelombang dalam berbagai penyelesaian masalah

f. Memahami konsep getaran, gelombang, dan bunyi serta penerapannya untuk pemecahan masalah

g. Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai masalah

h. Menguasai konsep dasar Fisika yang mendukung secara langsung pencapaian kompetensi program keahliannya

i. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mendukung penerapan kompetensi program keahliannya dalam kehidupan sehari-hari

j. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mengembangkan kemampuan program keahliannya pada tingkat yang lebih tinggi

13. Kimia

a. Memahami konsep materi dan perubahannya, fenomena reaksi kimia yang terkait dengan kinetika, kesetimbangan, kekekalan masa dan kekekalan energi

b. Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid, larutan elektrolit-non elektrolit, termasuk cara pengukuran dan kegunaannya

c. Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta penerapannya dalam fenomena pembentukan energi listrik, korosi logam, dan pemisahan bahan (elektrolisis)

d. Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang meliputi benzena dan turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari

e. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat

f. Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi

g. Menggunakan pengetahuan dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari, dan memiliki kemampuan dasar kimia sebagai landasan dalam mengembangkan kompetensi di masing-masing bidang keahlian.

14. Bahasa Inggris

PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF Halaman 11 dari 95

Page 47: Contoh KTSP

Level Novice

a. Mendengarkan

Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

b. Berbicara

Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

c. Membaca

Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

d. Menulis

Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

Level Elementary

a. Mendengarkan

Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan

b. Berbicara

Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan

c. Membaca

Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan

d. Menulis

Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan

PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF Halaman 12 dari 95

Page 48: Contoh KTSP

Level Intermediate

a. Mendengarkan

Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian

b. Berbicara

Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian

c. Membaca

Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian

d. Menulis

Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian

15. Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Memahami konsep-konsep interaksi antarindividu serta interaksi dengan lingkungan masyarakat sekitar

b. Memahami proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat hingga terjadinya kebangkitan nasional

c. Memahami konsep kebutuhan manusia akan barang serta memahami proses-proses dasar ekonomi dalam rangka pemenuhan kebutuhan

d. Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial ekonomi

e. Memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai sosial, budaya, dan kemanusiaan

f. Mampu berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.

16. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi

a. Mampu mengoperasikan komputer PC

b. Mampu mengoperasikan sistem operasi soft ware

c. Mampu menggunakan teknologi komputer untuk mengolah data, keperluan sehari-hari serta keperluan yang terkait dengan kebutuhan dunia kerja

d. Mampu mengoperasikan PC dalam suatu jaringan serta mengoperasikan web design

PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF Halaman 13 dari 95

Page 49: Contoh KTSP

17. Kewirausahaan

a. Mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakatnya

b. Menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakatnya

c. Memahami sendi-sendi kepemimpinan dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta menerapkan perilaku kerja prestatif dalam kehidupannya

d. Mampu merencanakan sekaligus mengelola usaha kecil/mikro dalam bidangnya

18. Pengetahuan Dasar Teknik Mesin

a. Memahami ilmu statika dan tegangan

b. Memahami komponen mesin

c. Memahami sifat Material logam dan non logam

d. Memahami mineral dan proses pemurnian

e. Memahami teknik dasar Pengecoran

f. Memahami teknik dasar pembentukan logam dengan panas dan dingin

g. Memahami teknik dasar Permesinan

h. Memahami Spesifikasi geometri/Toleransi

i. Memahami dasar-dasar mesin perkakas dan otomasi

j. Memahami dasar-dasar Mesin-mesin konversi energi

k. Memahami dasar Pompa

l. Memahami dasar Kompresor

m. Memahami dasar Refrijerasi

n. Memahami dasar Motor Bakar Torak

o. Memahami dasar Turbin

19. Matapelajaran Kompetensi Kejuruan Mekanik Otomotif

a. Pelaksanaan pemeliharaan/servis komponen

b. Pemasangan sistem hidrolik

c. Pemeliharaan/service sistem hidrolik

d. Pemeliharaan/service dan perbaikan kompresor udara dan

komponen – komponennya

e. Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan

dengan panas dan pemanasan

f. Pembacaan dan pemahaman gambar teknik

PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF Halaman 14 dari 95

Page 50: Contoh KTSP

g. Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur

h. Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja

i. Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat

kerja

j. Pelaksanaan operasi penanganan secara manual

k. Melepas, memasang dan menyetel roda

l. Pembongkaran, perbaikan dan pemasangan ban luar dan ban

dalam

m. Pengujian, pemeliharaan/servis dan penggantian baterai

n. Konstribusi komunikasi di tempat kerja

o. Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen –

komponennya

p. Perbaikan sistem pendingin dan komponen – komponennya

q. Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar bensin

r. Pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar diesel

s. Pemeliharaan/servis unit kopling dan komponen- komponennya

sistem pengoperasian

t. Perbaikan kopling dan komponen – komponennya

u. Pemeliharaan/servis transmisi manual

v. Pemeliharaan/servis poros penggerak roda

w. Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen –

komponennya

x. Pemeliharaan/servis sistem rem

y. Pemeriksaan sistem kemudi

z. Pemeriksaan sistem suspensi

aa. Perbaikan ringan pada rangkaian/sistem kelistrikan

bb. Pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem penerangan dan

wiring

cc. Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan ( Assesoris )

dd. Pemeliharaan/servis engine dan komponen – komponennya

ee. Overhaul komponen sistem pendingin

ff. Overhaul kopling dan komponennya

gg. Pemeliharaan/servis transmisi otomatis

hh. Pemeliharaan/servis unit final drive/gardan

ii. Perbaikan poros penggerak roda

jj. Perbaikan sistem rem

PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF Halaman 15 dari 95

Page 51: Contoh KTSP

kk. Overhaul komponen sistem rem

ll. Perbaikan sistem kemudi

mm. Pemeliharaan/servis sistem suspensi

nn. Balans roda/ban

oo. Pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem pengaman

kelistrikan dan komponennya

pp. Perbaikan sistem pengapian

qq. Memelihara/servis sistem AC ( Air Conditioner )

rr. Perbaikan system Stater dan Pengisian

PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF Halaman 16 dari 95

Page 52: Contoh KTSP

OPKR 50-009 B

OPKR 20-010 B OPKR 20-014 B

OPKR 20-017 B

OPKR 30-001 B

OPKR 40-017 B OPKR 40-019 B

OPKR 40-016 B

OPKR 50-007 B

OPKR 50-002 B

OPKR 50-011 B

OPKR 50-008 B

OPKR 50-001 B

OPKR 10-018 B

OPKR 10-017 B

OPKR 10-016 B OPKR 10-009 BOPKR 10-010 B

OPKR 10-002 B

OPKR 10-003 BOPKR 10-006 B

OPKR 10-019 B

OPKR 10-005 B

OPKR 20-001 B

OPKR 10-001 B

OPKR 20-012 B

OPKR 20-011 B

OPKR 30-010 B

OPKR 30-007 B

OPKR 30-003 B

OPKR 30-004 B

OPKR 30-002 B

OPKR 30-014 B

OPKR 30-013 B

OPKR 40-002 B

OPKR 40-001 B

OPKR 40-003 B

OPKR 40-004 B

OPKR 40-008 B

OPKR 40-009 B

OPKR 40-012 B

OPKR 40-014 B

I

I

I

OPKR 50-009 B

OPKR 20-010 B OPKR 20-014 B

OPKR 20-017 B

OPKR 30-001 B

OPKR 40-017 B OPKR 40-019 B

OPKR 40-016 B

OPKR 50-007 B

OPKR 50-002 B

OPKR 50-011 B

OPKR 50-008 B

OPKR 50-001 B

OPKR 10-018 B

OPKR 10-017 B

OPKR 10-016 B OPKR 10-009 BOPKR 10-010 B

OPKR 10-002 B

OPKR 10-003 BOPKR 10-006 B

OPKR 10-019 B

OPKR 10-005 B

OPKR 20-001 B

OPKR 10-001 B

OPKR 20-012 B

OPKR 20-011 B

OPKR 30-010 B

OPKR 30-007 B

OPKR 30-003 B

OPKR 30-004 B

OPKR 30-002 B

OPKR 30-014 B

OPKR 30-013 B

OPKR 40-002 B

OPKR 40-001 B

OPKR 40-003 B

OPKR 40-004 B

OPKR 40-008 B

OPKR 40-009 B

OPKR 40-012 B

OPKR 40-014 B

I

I

I

OPKR 50-009 B

OPKR 20-010 B OPKR 20-014 B

OPKR 20-017 B

OPKR 30-001 B

OPKR 40-017 B OPKR 40-019 B

OPKR 40-016 B

OPKR 50-007 B

OPKR 50-002 B

OPKR 50-006 B

OPKR 50-008 B

OPKR 50-001 B

OPKR 10-018 B

OPKR 10-017 B

OPKR 10-016 B OPKR 10-009 BOPKR 10-010 B

OPKR 10-002 B

OPKR 10-003 BOPKR 10-006 B

OPKR 10-019 B

OPKR 10-005 B

OPKR 20-001 B

OPKR 10-001 B

OPKR 20-012 B

OPKR 20-011 B

OPKR 30-010 B

OPKR 30-007 B

OPKR 30-003 B

OPKR 30-004 B

OPKR 30-002 B

OPKR 30-014 B

OPKR 30-013 B

OPKR 40-002 B

OPKR 40-001 B

OPKR 40-003 B

OPKR 40-004 B

OPKR 40-008 B

OPKR 40-009 B

OPKR 40-012 B

OPKR 40-014 B

I

I

I

OPKR 50-019 BOPKR 50-019 BOPKR 50-011 B

OPKR 50-019 BOPKR 50-019 BOPKR 50-019 B

DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI

Diagram ini menunjukan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan serta kemungkinan multi exit-multi entry yang dapat diterapkan.

Halaman- 17 –dari 95

Page 53: Contoh KTSP

Keterangan:

OPKR-10-001B Pelaksanaan pemeliharaan/servis komponenOPKR-10-002B Pemasangan sistem hidrolikOPKR-10-003B Pemeliharaan/service sistem hidrolikOPKR-10-005B Pemeliharaan/service dan perbaikan kompresor udara dan

komponen– komponennyaOPKR-10-006B Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotong-

an dengan panas dan pemanasanOPKR-10-009B Pembacaan dan pemahaman gambar teknikOPKR-10-010B Penggunaan dan pemeliharaan alat ukurOPKR-10-016B Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerjaOPKR-10-017B Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan

tempat kerjaOPKR-10-19B Pelaksanaan operasi penanganan secara manualOPKR-40-017B Melepas, memasang dan menyetel rodaOPKR-40-019B Pembongkaran, perbaikan dan pemasangan ban luar dan

ban dalamOPKR-50-001B Pengujian, pemeliha-raan/servis dan penggantian bateraiOPKR-10-018B Konstribusi komunikasi di tempat kerjaOPKR-20-010B Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen–

komponennyaOPKR-20-011B Perbaikan sistem pen-dingin dan komponen komponennyaOPKR-20-014B Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar bensinOPKR-20-017B Pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar dieselOPKR-30-001B Pemeliharaan/servis unit kopling dan komponen-

komponennya sistem pengoperasianOPKR-30-002B Perbaikan kopling dan komponen – komponenyaOPKR-30-004B Pemeliharaan/servis transmisi manualOPKR-30-013B Pemeliharaan/servis poros penggerak rodaOPKR-40-001B Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen –

komponenyaOPKR-40-002B Pemeliharaan/servis sistem remOPKR-40-008B Pemeriksaan sistem kemudiOPKR-40-012B Pemeriksaan sistem suspensiOPKR-50-002B Perbaikan ringan pada rangkaian/sistem kelistrikanOPKR-50-007B Pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem penerangan

dan wiringOPKR-50-009B Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (Assesoris)OPKR-20-001B Pemeliharaan/servis engine dan komponen – komponennyaOPKR-20-012B Overhaul komponen sistem pendinginOPKR-30-003B Overhaul kopling dan komponennyaOPKR-30-007B Pemeliharaan/servis transmisi otomatisOPKR-30-010B Pemeliharaan/servis unit final drive/gardanOPKR-30-014B Perbaikan poros penggerak rodaOPKR-40-003B Perbaikan sistem rem

OPKR-40-004B Overhaul komponen sistem remOPKR-40-009B Perbaikan sistem kemudiOPKR-40-014B Pemeliharaan/servis sistem suspensiOPKR-40-016B Balans roda/banOPKR-50-008B Pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem pengaman

kelistrikan dfan komponennyaOPKR-50-006B Perbaikan sistem starter dan pengisian

Halaman- 18 –dari 95

Page 54: Contoh KTSP

OPKR-50-011B Perbaikan sistem pengapianOPKR-50-019B Memelihara/servis sistem AC ( Air Conditioner )

C. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Agama Islam

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Al Qur’an

1. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi

1. 1 Membaca QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5

1. 2 Menyebutkan arti QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5

1. 3 Menampilkan perilaku sebagai khalifah di bumi seperti terkandung dalam QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5

2. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah

2. 1 Membaca QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5

2. 2 Menyebutkan arti QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5

2. 3 Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti terkandung dalam QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5

Aqidah

3. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifatNya dalam Al Asma

3. 1 Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna

3. 2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna

3. 3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna

Akhlak

4. Membiasakan perilaku terpuji

4. 1 Menyebutkan pengertian perilaku husnudhan

4. 2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku husnudhan terhadap Allah, diri sendiri dan sesama manusia

4. 3 Membiasakan perilaku husnudhan dalam kehidupan sehari-hari

Halaman- 19 –dari 95

Page 55: Contoh KTSP

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Fiqih

5. Memahami sumber hukum Islam, hukum taklifi, dan hikmah ibadah

5. 1 Menyebutkan pengertian, kedudukan dan fungsi Al Qur’an, Al Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam

5. 2 Menjelaskan pengertian, kedudukan, dan fungsi hukum taklifi dalam hukum Islam

5. 3 Menjelaskan pengertian dan hikmah ibadah

5. 4 Menerapkan hukum taklifi dalam kehidupan sehari-hari

Tarikh dan Peradaban Islam

6. Memahami keteladanan Rasulullah dalam membina umat periode Makkah

6. 1 Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah SAW periode Mekkah

6. 2 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Makkah

Al Qur’an

7. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang demokrasi

7. 1 Membaca QS Ali Imran: 159 dan QS Asy Syura: 38

7. 2 Menyebutkan arti QS Ali Imran: dan QS Asy Syura: 38

7. 3 Menampilkan perilaku hidup demokratis seperti terkandung dalam QS Ali Imran: dan QS Asy Syura: 38 dalam kehidupan sehari-hari

Aqidah

8. Meningkatkan keimanan kepada Malaikat

8. 1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat

8. 2 Menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Malaikat

8. 3 Menampilkan perilaku sebagai cerminan beriman kepada Malaikat dalam kehidupan sehari-hari

Halaman- 20 –dari 95

Page 56: Contoh KTSP

Agama Kristen

Standar Kompetensi Kompetensi DasarNilai-Nilai Kristiani1. Mewujudkan nilai-nilai

Kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial dengan menunjukkan bahwa remaja Kristen bertumbuh sebagai pribadi dewasa yang tidak kehilangan identitas

1.1 Mengalami proses pertumbuhan sebagai pribadi yang dewasa dan memiliki karakter yang kokoh dengan pola pikir yang komprehensif dalam segala aspek

1. 2 Mengidentifikasi berbagai pergumulan dalam keluarga dalam kaitannya dengan pengaruh modernisasi

Nilai-Nilai Kristiani2. Mewujudkan nilai-nilai

Kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial dengan menunjukkan bahwa remaja Kristen bertumbuh sebagai pribadi dewasa yang tidak kehilangan identitas

2.1 Mengidentifikasi berbagai pergumulan dalam keluarga serta kaitannya dengan pengaruh modernisasi

2.2 Menjelaskan makna kebersamaan dengan orang lain tanpa kehilangan identitas

Nilai-Nilai Kristiani1. Merespon nilai-nilai

Kristiani yang diperhadapkan dengan gaya hidup modern serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan menjelaskan cara mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari

1.1 Mengidentifikasikan dan mewujudkan nilai-nilai Kristiani

1.2 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan sosial

Nilai-Nilai Kristiani2. Merespon nilai-nilai

Kristiani yang diperhadapkan dengan gaya hidup modern serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan menjelaskan cara mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari

2.1 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani di dalam menghadapi gaya hidup modern

2.2 Memahami dan bersikap kritis terhadap perkembangan budaya serta ilmu pengetahuan dan teknologi

Halaman- 21 –dari 95

Page 57: Contoh KTSP

Nilai-Nilai Kristiani

1. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam perannya sebagai warga Gereja dalam mewujudkan nilai-nilai demokrasi dan HAM, khususnya dalam tindakan sebagai pembawa kabar baik dan damai sejahtera

1.1 Menjelaskan gereja dan perannya sebagai institusi sosial dan sebagai persekutuan orang percaya di tengah tantangan kehidupan masa kini

1.2 Bersikap kritis terhadap peran agama dalam masyarakat

Nilai-Nilai Kristiani

2. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam perannya sebagai warga gereja dalam mewujudkan nilai-nilai demokrasi dan HAM, khususnya dalam tindakan sebagai pembawa kabar baik dan damai sejahtera

2.1 Bersikap kritis terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM dalam hidupnya

2.2 Mewujudkan perannya sebagai pembawa kabar baik dan damai sejahtera secara pribadi dan komunitas

3. Agama Katholik

Standar Kompetensi Kompetensi DasarPribadi Peserta didik1. Memahami nilai-nilai

keteladanan Yesus Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan sehingga dapat berelasi dengan sesama secara lebih baik

1.1 Mengenal diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya, cita-cita dan panggilan hidupnya, sehingga menerima diri sebagaimana adanya

1.2 Memahami dirinya sebagai manusia yang diciptakan Allah menurut citra-Nya, sehingga menyadari bahwa semua manusia adalah saudara se Allah Bapa –Ibu

1.3 Memahami jati diri pria dan wanita yang diciptakan Allah untuk saling melengkapi sebagai partner yang sederajat

1.4 Mengenal suara hatinya, sehingga dapat bertindak secara benar dan tepat

1.5 Bersikap kritis terhadap pengaruh mass media, kelompok tertentu dan sebagainya sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat dan benar yang dapat dipertanggung jawabkan

Yesus Kristus

Halaman- 22 –dari 95

Page 58: Contoh KTSP

Standar Kompetensi Kompetensi DasarPribadi Peserta didik2. Memahami nilai-nilai

keteladanan Yesus Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan sehingga dapat berelasi dengan sesama secara lebih baik

2.1 Mengenal Kitab Suci dan Tradisi sebagai tolok ukur tertinggi dari imannya

2.2 Mengenal Yesus yang datang untuk mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan Allah, sehingga peserta didik merasa terpanggil untuk berjuang bersama Yesus

2.3 Mengenal Yesus yang berani memberikan diri-Nya dengan menderita sengsara, wafat di salib, bangkit dan naik ke surga demi kebahagiaan manusia

2.4 Mengenal pribadi Yesus Kristus sebagai sahabat sejati, tokoh idola, Putera Allah dan Juru Selamat

2.5 Mampu mengenal Roh Kudus yang melahirkan, membimbing dan menghidupi Gereja dan mengenal Allah Tritunggal sebagai kebenaran iman Kristen

Gereja

1. Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah

1.1 Memahami arti Gereja sebagai Umat Allah dan persekutuan yang terbuka

1.2 Memahami fungsi dan peranan Hierarki, sehingga bersedia berpartisipasi dan bekerja sama dengan hierarki (dan pimpinan Gereja yang lain) dalam hidup menggereja

1.3 Memahami sifat-sifat Gereja yang satu, Kudus, Katolik dan Apostolik, sehingga menjaga keutuhan serta terpanggil untuk merasul dan memperjuangkan kepentingan umum

1.4 Mengenal dan memahami tugas Gereja yang menguduskan, mewartakan, memberi kesaksian dan melayani, sehingga merasa terpanggil untuk terlibat dalam tugas tersebut sesuai dengan kedudukan dan peranannya

Kemasyarakatan

Halaman- 23 –dari 95

Page 59: Contoh KTSP

Standar Kompetensi Kompetensi DasarPribadi Peserta didik2. Memahami karya Yesus

Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah

2.1 Mengenal dan memahami hubungan Gereja dan dunia, sehingga bersedia ikut terlibat dalam kegembiraan dan keprihatinan dunia

2.2 Memahami hakikat Hak Asasi Manusia, sehingga terpanggil untuk ikut serta menegakkan Hak-hak Asasi Manusia

2.3 Memahami dan menghargai hidup sebagai anugerah Allah, sehingga bersedia untuk menghargai dan memelihara hidup pribadi dan sesamanya

1.Memahami makna firman Allah, ajaran Yesus dan ajaran Gereja dalam mengembangkan kehidupan bersama sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mampu mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari

1.1 Menghargai dan bersedia berdialog serta bekerja sama dengan umat beragama atau berkepercayaan lain

1.2 Bersedia untuk berjuang menegakkan keadilan, kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan ciptaan sesuai dengan perannya

1.3 Memahami dan menyadari kemajemukan bangsa Indonesia, sehingga mampu hidup dan terlibat dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera

2. Memahami makna firman Allah, ajaran Yesus dan ajaran Gereja dalam mengembangkan kehidupan bersama sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mampu mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari

2.1 Memahami peranannya sebagai warga negara, sehingga mampu terlibat membangun negara dan bangsanya

2.2 Mengenal dan menyadari panggilan hidupnya sehingga mampu menentukan langkah yang tepat untuk menjawab panggilan tersebut

4. Pendidikan Agama Hindu

Halaman- 24 –dari 95

Page 60: Contoh KTSP

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Sejarah Agama Hindu

1. Memahami sejarah perkembangan agama Hindu di India dan negara-negara lainnya

1.1 Menjelaskan perkembangan agama Hindu di India

1.2 Menjelaskan perkembangan agama Hindu di negara lain

1.3 Mengambil hikmah dari perkembangan agama Hindu di India dan negara lainnya

1.4 Menunjukkan bukti-bukti peninggalan sejarah perkembangan agama Hindu di India dan negara lain

Kepemimpinan

2. Memahami kepemimpinan menurut Niti Sastra

2.1 Menjelaskan tipe-tipe kepemimpinan menurut Niti Sastra

2.2 Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari masing-masing tipe kepemimpinan menurut Niti Sastra

2.3 Merumuskan kepemimpinan yang ideal menurut Niti Sastra

2.4 Menteladani figur pemimpin yang telah mempraktekkan ajaran kepemimpinan Niti Sastra

Yadnya

3. Memahami tata cara persembahyangan

3.1 Menguraikan pengertian, tujuan dan makna persembahyangan

3.2 Melafalkan mantra-mantra sembahyang

3.3 Melaksanakan sembahyang sesuai dengan tata cara yang benar

Hari Suci

4. Memahami perhitungan hari-hari suci menurut Hindu

4.1 Menentukan hari-hari suci menurut Hindu

4.2 Menunjukkan cara-cara menentukan hari-hari suci berdasarkan perhitungan Hindu (wuku dan sasih)

4.3 Menentukan baik-buruknya hari berdasarkan perhitungan Hindu

Halaman- 25 –dari 95

Page 61: Contoh KTSP

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Susila

5. Memahami sifat-sifat Tri Guna dan Dasa Mala

5.1 Menguraikan pengertian Tri Guna dan Dasa Mala

5.2 Menjelaskan bagian-bagian Tri Guna dan Dasa Mala

5.3 Mengidentifikasi pengaruh Tri Guna dan Dasa Mala terhadap kepribadian manusia

5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku yang dipengaruhi oleh Tri Guna dan Dasa Mala

5.5 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari pengaruh Dasa Mala

Tempat Suci

6. Memahami struktur, hakikat dan pelestarian kesucian tempat suci

6.1 Menguraikan struktur dan hakikat tempat suci

6.2 Menggambarkan struktur tempat suci menurut daerah setempat

6.3 Melakukan upaya-upaya pelestarian kesucian tempat suci

Sradha

7. Memahami Atman sebagai sumber hidup

7.1 Menjelaskan pengertian dan fungsi Atman

7.2 Menguraikan sifat-sifat Atman

7.3 Menjelaskan hubungan Atman dengan Brahman

Sradha

8. Memahami Hukum Karma dan Punarbhawa

8.1 Menjelaskan pengertian Hukum Karma dan Punarbhawa

8.2 Menjelaskan bagian-bagian Hukum Karma

8.3 Menguraikan hubungan antara Hukum Karma dengan Punarbhawa

8.4 Menunjukkan contoh-contoh Hukum Karma dan Punarbhawa

Alam Semesta

9. Memahami proses penciptaan dan pralaya alam semesta

9.1 Menguraikan proses terciptanya Bhuana Agung dan Bhuana Alit

9.2 Menunjukkan sloka dan mitologi yang

Halaman- 26 –dari 95

Page 62: Contoh KTSP

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

berkaitan dengan penciptaan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

9.3 Menjelaskan proses pralaya Bhuana Agung dan Bhuana Alit

Kepemimpinan

10. Memahami hakekat kepemimpinan Hindu

10.1 Menguraikan kepemimpinan menurut ajaran Hindu, seperti Panca Dasa Pramiteng Prabhu, Sad Warnaning Raja Niti, Panca Upaya Sandhi dan Nawa Natya

10.2 Menteladani sifat-sifat kepemimpinan Hindu

Budaya

11. Memahami nilai-nilai budaya dalam Dharma Gita

11. 1 Menguraikan nilai-nilai kebenaran, estetika dan etika moral dalam Dharma Gita

11.2 Menunjukkan contoh-contoh nilai kebenaran, estetika dan etika moral dalam Dharma Gita

11.3 Menyanyikan Dharma Gita yang mengandung nilai-nilai budaya

Halaman- 27 –dari 95

Page 63: Contoh KTSP

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Yadnya

12. Memahami pelaksanaan Yadnya dalam kehidupan

12.1 Menguraikan hakikat dan tujuan Yadnya

12.2 Menyebutkan bentuk-bentuk pelaksanaan Yadnya dalam kehidupan nyata dan kehidupan masyarakat setempat

12.3 Mengaplikasikan nilai-nilai Yadnya dalam kehidupan nyata dan kehidupan masyarakat setempat

Susila

13. Memahami ajaran Tat Twam Asi sebagai landasan etika dan moral

13.1 Menjelaskan pengertian Tat Twam Asi

13.2 Menunjukkan perilaku sebagai implementasi ajaran Tat Twam Asi

Kitab Suci

14. Memahami pokok- pokok ajaran Weda

14.1 Menguraikan isi pokok Weda Sruti dan Smerti

14.2 Menjelaskan makna isi pokok Weda Sruti dan Smerti

Sradha

15. Memahami ajaran Moksa sebagai tujuan tertinggi

15.1 Menjelaskan pengertian Moksa

15.2 Menguraikan tingkatan Moksa

15.3 Melakukan upaya-upaya mencapai Moksa

Budaya

16. Memahami seni keagamaan Hindu

2.1 Menguraikan jenis-jenis seni keagamaan (sakral dan profan)

2.2 Menguraikan tujuan dan makna seni keagamaan (sakral dan profan)

2.3 Menguraikan manfaat seni keagamaan Hindu dalam pembentukan kepribadian

2.4 Melatih diri untuk memperagakan seni keagamaan Hindu sesuai kondisi setempat

Susila

17. Memahami Catur Warna, Catur Asrama dan Catur Purusartha

17.1 Menjelaskan pengertian dan bagian-bagian Catur Warna, Catur Asmara dan Catur Purusartha

17.2 Menjelaskan hubungan antara Catur Warna dengan Catur Asrama

17.3 Menjelaskan hubungan antara Catur

Halaman- 28 –dari 95

Page 64: Contoh KTSP

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Asrama dengan Catur Purusartha

17.4 Menunjukkan contoh-contoh Catur Warna dan Catur Asrama dalam masyarakat Hindu

Yadnya

18. Memahami perkawinan menurut Hindu (Wiwaha)

18.1 Menguraikan pengertian, tujuan dan hakikat Wiwaha

18.2 Menjelaskan sistim dan pelaksanaan Wiwaha

18.3 Menguraikan syarat-syarat perkawinan menurut Hindu

18.4 Menunjukkan contoh-contoh sistim perkawinan menurut daerah setempat

Kitab Suci

5. Memahami Weda sebagai sumber hukum Hindu

5.1 Menjelaskan pengertian hukum Hindu

5.2 Menguraikan sumber-sumber hukum Hindu

5.3 Melakukan upaya mentaati hukum Hindu dalam kehidupan keagamaan dalam kerangka hukum nasiponal

5. Pendidikan Agama Budha

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Saddha

1. Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama

1.1 Merumuskan peranan macam-macam agama dalam kehidupan dan ruang lingkup agama

1.2 Menjelaskan pluralisme, inklusivisme, toleransi, dan tujuan hidup menurut agama Buddha

1.3 Menjelaskan pengertian dan ciri khas agama Buddha

Halaman- 29 –dari 95

Page 65: Contoh KTSP

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Saddha

2. Kemampuan memahami makna beriman kepada Tuhan

2.1 Memerumuskan dasar-dasar keyakinan dan cara mengembangkannya

2.2 Mendeskripsikan hukum-hukum universal (Niyama) yang mengatur alam semesta

2.3 Mendeskripsikan pokok-pokok keyakinan dalam agama Buddha.

2.4 Menjelaskan manifestasi keyakinan terhadap Tuhan Yang Mahaesa

Tripitaka

3. Mengungkapkan kitab suci sebagai pedoman hidup

3.1 Menjelaskan sejarah penulisan kitab suci Tripitaka

3.2 Mendeskripsikan ruang lingkup dan intisari Tripitaka

3.3 Menjelaskan kebenaran yang terdapat dalam Tripitaka

Saddha

4. Kemampuan memahami makna berlindung kepada Triratna

4.1 Mendeskripsikan Triratna sebagai pelindung

4.2 Menjelaskan makna berlindung kepada Triratna

4.3 Menjelaskan manfaat berlindung kepada Triratna dalam kehidupan sehari-hari

4.4 Mengembangkan diri dan merealisasi pernyataan berlindung kepada Triratna

Saddha

5. Memahami manfaat puja dan kekuatan doa

5.1 Menjelaskan makna dan manfaat puja serta doa

5.2 Mendeskripsikan sejarah dan petunjuk tentang puja

5.3 Mengidentifikasi praktik puja terkait dengan budaya

5.4 Menjelaskan praktik puja dalam hari-hari raya Agama Buddha

Halaman- 30 –dari 95

Page 66: Contoh KTSP

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Sila

6. Mengembangkan etika-moral dalam agama Buddha

6.1 Mendeskripsikan sila sebagai bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan

6.2 Merumuskan manfaat sila dan vinaya sebagai sumber nilai dalam agama Buddha.

6.3 Menjelaskan pembagian sila

6.4 Menjelaskan prinsip-prinsip normatif serta kriteria baik dan buruk

Saddha

7. Memahami Hukum Dharma

7.1 Mendeskripsikan hukum kebenaran sebagai hukum alam

7.2 Menguraikan hukum kebenaran universal

7.3 Mengenali proses kerja hukum kebenaran

Sila

8. Mengkonstruksi sikap umat Buddha terhadap lingkungan

8.1 Menjelaskan wawasan ekosistem dan kesalingtergantungan

8.2 Menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap sesama, keluarga dan masyarakat

8.3 Mendeskripsikan kesetiakawanan sosial dalam agama Buddha

8.4 Menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap dunia

Sila

9. Mengkonstruksi umat Buddha sebagai manusia seutuhnya

9.1 Menjelaskan manusia seutuhnya menurut agama Buddha

9.2 Menjelaskan sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung sehingga menjadi manusia susila

9.3 Mengenal dan mengatasi masalah sesuai dengan Buddha Dharma

Halaman- 31 –dari 95

Page 67: Contoh KTSP

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Panna

10. Mengenal Buddha, Arahat, dan Bodhisattva

10.1 Menjelaskan pengertian benar, pikiran benar sebagai bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan

10.2 Menjelaskan pengertian kesucian atau keselamatan menurut agama Buddha dan cara-cara untuk mencapai tingkat-tingkat kesucian hingga Kebuddhaan

10.3 Mendeskripsikan konsep Buddha, Bodhisattva, dan Manusia Buddha

10.4 Menjelaskan ikrar Bodhisattva dan cara mempraktikkannya

Samadhi

11. Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri

11.1 Mendeskripsikan meditasi sebagai bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan

11.2 Mendeskripsikan meditasi pandangan terang

11.3 Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat, penunjang, dan manfaat meditasi pandangan terang dalam kehidupan sehari-hari

11.4 Melatih meditasi pandangan terang

Saddha

12. Mengenal asal-usul dan kelanjutan hidup manusia

12.1 Menjelaskan kosmologi dan alam kehidupan

12.2 Menjelaskan proses evolusi, pembentukan dan penghancuran dunia (bumi) beserta isinya

12.3 Mendeskripsikan pembagian 31 alam kehidupan

12.4 Menafsirkan karma dan akibatnya dalam kehidupan manusia berikutnya

Dan Seterusnya........................

Halaman- 32 –dari 95

Page 68: Contoh KTSP

VI. Struktur KurikulumSTRUKTUR KURIKULUM SMK

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKEKANIK OTOMOTIF

NO KOMPONEN DURASI WAKTU(JAM)

A MATA PELAJARAN

1. NORMATIF

1.1 Pendidikan Agama

1.2 Pendidikan Kewarganegaraan

1.3 Bahasa Indonesia

1.4 Penjas,Olahraga dan Kesehatan

1.5 Seni Budaya

2. ADAPTIF

2.1 Bahasa Inggris

2.2 Matematika

2.3 I P A

2.4 Fisika

2.5 Kimia

2.7 I P S

2.8 KKPI

2.9 Kewirausahaan

3. PRODUKTIF

3.1 Dasar Kejuruan

3.1.1 PDTM (Contoh untuk Bidang Teknik Mesin)

3.2 Kompetensi Kejuruan (Mekanik Otomotif)

192

192

192

192

128

548

624

192

276

192

128

202

192

1065

140

1044

B Muatan Lokal 192

C Pengembangan Diri (192)

Halaman- 33 –dari 95

Page 69: Contoh KTSP

BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

JULI 2006

AGUSTUS 2006

SEPTEMBER 2006 x

OKTOBER 2006

NOVEMBER 2006 x

DESEMBER 2006

JANUARI 2007

FEBRUARI 2007 x x x

MARET 2007

APRIL 2007 x

MEI 2007

JUNI 2007 x

JULI 2007

Keterangan:

= Hari Pertama Sekolah / MOS = Libur Umum

= Hari Ahad / Minggu = Perkiraan Ujian Nasional

= Libur Semester = Laporan hasil Belajar

= Libur sekitar Ramadhan dan Idul Fitri = Uji Kompetensi / Project Work Kelas III

= Hari Efektif Belajar = Perkiraan Ujian Sekolah

Tahun Pelajaran 2007 - 2008

Halaman- 34 –dari 95