KTI BAB

52
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga dalam lapisan geologi. Air tanah merupakan sumber daya alam yang penting dalam kehidupan, tampak dari kebutuhan terhadap air minsalnya air dipakai untuk air minum, irigasi, industri dan lain sebagainya. Air sebagai kebutuhan pokok untuk keperluan sehari-hari baik di lingkungan rumah tangga dan masyarakat sekitarnya, apabila kehidupan semakin meningkat, maka akan meningkat pula kebutuhan manusia akan air. Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah, air permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut air tanahlah yang paling banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan dibanding sumber-sumber lainnya, karena kualitas airnya yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang relatif kecil. 1

description

cdjsabc

Transcript of KTI BAB

Page 1: KTI BAB

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga dalam lapisan

geologi. Air tanah merupakan sumber daya alam yang penting dalam kehidupan,

tampak dari kebutuhan terhadap air minsalnya air dipakai untuk air minum,

irigasi, industri dan lain sebagainya. Air sebagai kebutuhan pokok untuk

keperluan sehari-hari baik di lingkungan rumah tangga dan masyarakat sekitarnya,

apabila kehidupan semakin meningkat, maka akan meningkat pula kebutuhan

manusia akan air.

Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari

dalam tanah, air permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air

tersebut air tanahlah yang paling banyak digunakan karena air tanah memiliki

beberapa kelebihan dibanding sumber-sumber lainnya, karena kualitas airnya

yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang relatif kecil.

Perkembangan peradaban serta semakin bertambahnya jumlah penduduk

dengan sendirinya menambah aktivitas kehidupan terutama di daerah khususnya

di Desa Bale Permata yang terletak di sebelah utara kota Bener Meriah.

Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi sangat

penting bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di muka bumi. Untuk itu air

perlu dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi kehidupan manusia serta

mahluk hidup lainnya. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa air memiliki

peran yang sangat strategis dan harus tetap tersedia dan lestari, sehingga mampu

mendukung kehidupan di masa kini maupun di masa mendatang, tanpa adanya air

maka kehidupan tidak akan dapat berjalan. 1

Page 2: KTI BAB

Keberadaan air bersih di daerah menjadi sangat penting mengingat

aktivitas kehidupan masyarakat yang sangat dinamis. Untuk memenuhi kebutuhan

air bersih penduduk daerah tidak dapat mengandalkan air dari sumber air langsung

seperti: air permukaan dan air hujan karena kedua sumber air sebagian besar telah

tercemar baik langsung maupun tidak langsung dari aktivitas manusia itu sendiri.

Air tanah merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut,

tetapi mempunyai keterbatasan baik secara kualitas maupun kuantitas. Selain itu

pengambilan air tanah secara berlebih tanpa mempertimbangkan keseimbangan

air tanah akan memberikan dampak lain seperti penurunan muka tanah dan lain-

lain.

Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan terhadap air

semakin meningkat tajam. Kawasan dengan tingkat pembangunan yang pesat dan

pertumbuhan penduduk yang banyak, air bersih merupakan barang yang langka

dan mahal. Karena selain disebabkan oleh semakin tingginya kebutuhan akan air,

juga terjadi penurunan kualitas pada air. Penggunaan air di Kawasan pada tiap-

tiap daerah antara lain adalah untuk air minum (permukiman), industri, usaha

perkotaan (perdagangan/pertokoan) dan lainnya.

Melihat besarnya peran dan fungsi air bersih serta untuk mengantisipasi

semakin tingginya kebutuhan air khususnya air bersih di Kawasan semua daerah,

maka perencanaan sistem air bersih harus mendapat perhatian yang serius. Karena

perencanaan sistem air bersih merupakan salah satu faktor utama dalam

pemenuhan kebutuhan air bersih di berpenduduk.

Tujuan dari sistem penyediaan air bersih adalah menyediakan jumlah air

yang cukup untuk kebutuhan masyarakat sesuai dengan tingkat kemajuan dan

perkembangan daerah pelayanan. Kebutuhan air untuk setiap aktivitas dapat 2

Page 3: KTI BAB

berbeda-beda antara lain penyediaan air untuk kebutuhan domestik, kebutuhan

industri, perdagangan dan kebutuhan non domestik.

Penggunaan air bersih yang dikelola terkait dengan tiga hal, yaitu kualitas,

kuantitas dan kontinuitas. Secara kuantitas air bersih yang diterima oleh warga,

debit yang sampai ke pelanggan kurang. Hal ini dimungkinkan adanya kebocoran

air. Kualitas dari air bersih perlu dipertanyakan, karena dalam faktanya air bersih

tersebut tidak layak konsumsi. Ditambah lagi dengan tidak mengalirnya air bersih

selama 24 jam, air hanya mengalir sebentar dan itupun hanya dalam kuantitas

yang kecil produksinya.

Permasalahan tersebut diperparah dengan adanya kehilangan air secara

fisik dengan adanya kebocoran air pada jaringan distribusi yang tinggi akan

mengakibatkan debit air yang sampai ke pelanggan menjadi kecil dan sedikit.

Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa pelayanan yang selama ini dilakukan

oleh pengelola pelayanan air bersih belum optimal.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas pokok permasalahan yang timbul dalam

masalah ini adalah :

1. Apakah pendistribusian air bersih di Desa Bale Permata telah terlaksana

secara optimal?

2. Apakah pelayanan pendistribusian air bersih di Desa Bale Permata telah

memenuhi tingkat kepuasan masyarakat?

3

Page 4: KTI BAB

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan air

bersih yang di distribusikan ke pelanggan di Desa Bale Permata

2. untuk mengetahui dan menjelaskan kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan air bersih di Desa Bale Permata.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja sistem

distribusi air bersih yang telah dilakukan oleh pihak yang mengelola dalam

memenuhi kebutuhan air bersih penduduk di Desa Bale Permata Kecamatan

Permata Kabupaten Bener Meriah.

4

Page 5: KTI BAB

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Infrastruktur Perkotaan

Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi sistem sosial dan

ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Sistem infrastruktur didefinisikan sebagai

fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi-

instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial,

ekonomi dan masyarkat(Grigg, 2000).

Secara lebih spesifik oleh American Public Works infrastruktur

didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas fisik yang dikembangkan oleh agen-agen

publik untuk fungsi pemerintahan dalam penyediaan air, tenaga listrik,

pembuangan limbah,transportasi dan keseseimbangan untuk memfasilitasi tujuan

ekonomi dan sosial. Perancangan masing-masing komponen infrastruktur maupun

keseluruhannya harus dilakukan dalam konteks keterpaduan dan menyeluruh.

Di Indonesia infrastruktur dikembangkan secara terpadu dengan konsep

pendekatan pembangunan kota yang dikenal sebagai Program Pembangunan

Prasarana Terpadu.( Robert, Kodoatie dkk, 2001).

Infrastruktur dapat menjadi faktor penentu kebijakan perkembangan lahan

atau suatu kawasan. Sistem jaringan air bersih merupakan salah satu dari

infrastruktur suatu daerah yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan air bersih

penduduk suatu daerah. Sehingga dapat dilihat bahwa pemenuhan kebutuhan air

bersih memegang berperanan penting dalam perkembangan suatu daerah.

Apabila fasilitas infrastruktur telah terbangun secara benar, dan penyediaan

5

Page 6: KTI BAB

pelayanan umum telah terjamin sesuai dengan rencana yang ditetapkan, maka

pola perkembangan masyarakat dapat dikendalikan secara efektif(Al-Layla,1980).

2.2 Definisi Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, dan

akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air

bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum.

Adapun persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang

meliputi kualitas fisik, kimia, biologi dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi

tidak menimbulkan efek samping (Ketentuan Umum Permenkes No.

416/Menkes/PER/IX/1990)

2.3 Persyaratan Kuantitas (Debit)

Persyaratan kuantitas dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari

banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat digunakan

untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan daerah dan penduduk yang

akan dilayani. Persyaratan kuantitas juga dapat ditinjau dari standar debit air

bersih yang dialirkan ke konsumen sesuai dengan jumlah kebutuhan air bersih.

Kebutuhan air bersih masyarakat bervariasi, tergantung pada letak geografis,

kebudayaan, tingkat ekonomi, dan skala daerah tempat tinggalnya(Dalam Modul

Gambaran Umum Penyedian Dan Pengolahan Air Minum Edisi Maret 2003).

2.4 Persyaratan Kontinuitas

Air baku untuk air bersih harus dapat diambil terus menerus dengan

fluktuasi debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim

hujan. Kontinuitas juga dapat diartikan bahwa air bersih harus tersedia 24 jam per

6

Page 7: KTI BAB

hari, atau setiap saat diperlukan air tersedia. Akan tetapi kondisi ideal tersebut

hampir tidak dapat dipenuhi pada setiap wilayah, sehingga untuk menentukan

tingkat kontinuitas pemakaian air dapat dilakukan dengan cara pendekatan

aktifitas konsumen terhadap prioritas pemakaian air. Prioritas pemakaian air yaitu

minimal selama 12 jam per hari, yaitu pada jam-jam aktifitas kehidupan, yaitu

pada pukul 06.00 – 18.00. Kontinuitas aliran sangat penting ditinjau dari aspek

kebutuhan konsumen Sebagian besar konsumen memerlukan air untuk kehidupan

dan pekerjaannya dalam jumlah yang tidak ditentukan. Karena itu, diperlukan

pada waktu yang tidak ditentukan. Karena itu, diperlukan reservoir pelayanan dan

fasilitas energi yang siap setiap saat(Bambang,Triatmojo, 1997,)

2.5 Sistem Distribusi Air Bersih

Sistem distribusi adalah sistem yang langsung berhubungan dengan

konsumen, yang mempunyai fungsi pokok mendistribusikan air yang telah

memenuhi syarat ke seluruh daerah pelayanan. Sistem ini meliputi unsur sistem

perlengkapannya, tekanan tersedia, sistem pemompaan (bila diperlukan), dan

reservoir distribusi (Enri Damanhuri, 1989). Sistem distribusi air minum terdiri

atas perpipaan, katup-katup, dan pompa yang membawa air yang telah diolah

dari instalasi pengolahan menuju pemukiman. Juga termasuk dalam sistem ini

adalah fasilitas penampung air yang telah diolah (reservoir distribusi), yang

digunakan saat kebutuhan air lebih besar dari suplai instalasi, meter air untuk

menentukan banyak air yang digunakan. Dua hal penting yang harus diperhatikan

pada sistem distribusi adalah tersedianya jumlah air yang cukup dan tekanan yang

memenuhi (kontinuitas pelayanan), serta menjaga keamanan kualitas air yang

berasal dari instalasi pengolahan. Tugas pokok sistem distribusi air bersih adalah

7

Page 8: KTI BAB

menghantarkan air bersih kepada para pelanggan yang akan dilayani, dengan tetap

memperhatikan faktor kualitas, kuantitas dan tekanan air sesuai dengan

perencanaan awal. Faktor yang didambakan oleh para pelanggan adalah

ketersedian air setiap waktu.

2.6 Sistem Pengaliran Air Bersih

Untuk mendistribusikan air minum kepada konsumen dengan kualitas dan

tekanan yang cukup memerlukan sistem perpipaan yang baik, reservoir, pompa

dan peralatan yang lain. Metode dari pendistribusian air tergantung pada kondisi

topografi dari sumber air dan posisi para konsumen berada. (Menurut Howard S

Peavy et.al, 1985). sistem pengaliran yang dipakai adalah sebagai berikut:

a. Cara Pemompaan, Pada cara ini pompa digunakan untuk meningkatkan

tekanan yang diperlukan untuk mendistribusikan air dari reservoir distribusi ke

konsumen. Sistem ini digunakan jika elevasi antara sumber air atau instalasi

pengolahan dan daerah pelayanan tidak dapat memberikan tekanan yang

cukup.

b. Cara Gabungan, Pada cara gabungan, reservoir digunakan untuk

mempertahankan tekanan yang diperlukan selama periode pemakaian tinggi

dan pada kondisi darurat. misalnya saat terjadi kebakaran, atau tidak adanya

energi. Selama periode pemakaian rendah, sisa air dipompakan dan disimpan

dalam reservoir distribusi. Karena reservoir distribusi digunakan sebagai

cadangan air selama periode pemakaian tinggi atau pemakaian puncak, maka

pompa dapat dioperasikan pada kapasitas debit rata-rata.

2.7 Kinerja Pengoperasian Jaringan Air Bersih

8

Page 9: KTI BAB

Kinerja jaringan air bersih suatu Desa atau kawasan dapat dinilai dari hasil

analisis kegagalan jaringan pipa dan pengoperasiannya dalam memenuhi

kebutuhan konsumen. Indikator kinerja jaringan harus dapat memberikan indikasi

seberapa besar intensitas kegagalan dan berapa lama kegagalan itu

terjadi,sehingga kinerja jaringan air bersih dapat diketahui(Triatmojo, Bambang,

1997).

2.8 Tingkat Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)

Indikator Kinerja Jaringan meliputi tingkat efisiensi dan keefektifan dari

suatu jaringan air bersih yang diberikan kepada aspek khusus dari aktifitas

jaringan dan tujuan sistem (konsumen). Efisiensi meliputi bagaimana suatu sistem

penyediaan air bersih dapat dengan optimal memberikan pelayanan, sedangkan

efektifitas meliputi bagaimana suatu target pelayanan dapat terpenuhi.

Secara umum, indikator kinerja jaringan meliputi beberapa persyaratan,

antara lain:

a. Dapat memberikan seluruh aspek yang relevan dari seluruh aspek dalam sistem

penyediaan air bersih, berdasarkan kebutuhan konsumen pada umumnya.

b. Merupakan gambaran hasil dari manajemen yang baik.

c. Terdiri hanya dari faktor-faktor indikator kinerja jaringan yang dapat dipenuhi

oleh target pelayanan, peralatan dan harga yang mahal harus dihindari.

d. Harus merupakan hal yang mudah untuk dipahami oleh konsumen.

e. Dapat menjadi aplikatif untuk semua sistem dengan karakteristik yang berbeda.

(Larry, 1999)

9

Page 10: KTI BAB

2.9 Tolok Ukur Kepuasan dalam Penyediaan Air Bersih

Hal yang paling diharapkan oleh masyarakat sebagai pengguna pelayanan

air bersih (customer’s expectation) adalah tersedianya air, terutama setiap saat

dibutuhkan, serta jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan air bersih harian,

sehingga kuantitas dan kontinuitas aliran air bersih menjadi hal yang utama dalam

penentuan tingkat kepuasan bagi masyarakat pengguna jasa layanan.

Selain itu, kualitas air bersih yang didistribusikan ke pelanggan yang

memenuhi standar baku mutu kualitas air bersih, serta tidak menimbulkan

dampak yang buruk bagi kesehatan manusia, maupun lingkungan juga

merupakan harapan bagi setiap pengguna jasa layanan air bersih. Dengan adanya

kualitas air bersih yang memenuhi standar baku mutu, maka akan meningkatkan

tingkat kepuasan masyarakat pengguna jasa layanan. Berdasarkan tolok ukur yang

telah disebutkan sebelumnya, maka dapat dilihat bahwa ada suatu hubungan

keterkaitan yang erat antara Kinerja Pelayanan penyedia layanan air bersih yang

dalam hal ini adalah pengelola dan Tingkat Kepuasan Pelanggan yang dalam hal

ini adalah masyarakat pengguna layanan. Jika pengelola sebagai penyedia layanan

dapat meningkatkan kinerja sistem jaringan distribusi air minum nya, maka secara

otomatis akan juga meningkatkan Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap layanan

yang diberikan (Fandi,Tjiptono,2003).

2.10 Analisis Jaringan Pipa Distribusi Air Bersih

Analisis jaringan pipa perlu dilakukan dalam pengembangan suatu

jaringan distribusi maupun perencanaan suatu jaringan pipa baru. Sistem jaringan

perpipaan diDesain untuk membawa suatu kecepatan aliran tertentu. Ukuran pipa

harus tidak melebihi dimensi yang diperlukan dan juga tekanan dalam sistem

10

Page 11: KTI BAB

harus tercukupi. Dengan analisis jaringan pipa distribusi, dapat ditentukan

dimensi atau ukuran pipa yang diperlukan sesuai dengan tekanan minimum yang

diperbolehkan agar kuantitas aliran terpenuhi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam analisis sistem jaringan pipa

distribusi air bersih :

1. Peta distribusi beban, berupa peta tata guna lahan, kepadatan dan batas

wilayah. Juga pertimbangan dari kebutuhan/beban (area pelayanan).

2. Daerah pelayanan sektoral dan besar beban, Juga titik sentral pelayanan

(junction points).

3. Kerangka induk, baik pipa induk primer maupun pipa induk sekunder.

4. Untuk sistem induk, ditentukan distribusi alirannya berdasarkan debit puncak.

5. Pendimensian (dimensioneering). Dengan besar debit diketahui, dan kecepatan

aliran yang di ijinkan, dapat ditentukan diameter pipa yang diperlukan.

6. Kontrol tekanan dalam aliran distribusi, menggunakan prinsip kesetimbangan

energi. Kontrol atau analisis tekanan ini dapat dilakukan dengan beberapa

metode, disesuaikan dengan rangka distribusi.

7. Detail sistem pelayanan (sistem mikro dari distribusi) dan perlengkapan

distribusi (gambar alat bantu).

8. Gambar seluruh sistem, berupa peta tata guna lahan, peta pembagian distribusi,

peta kerangka, peta sistem induk lengkap, gambar detail sistem mikro.

Pada saat ini, tingkat kerumitan real system telah melebihi kemampuan

engineer untuk memodelkan setiap valve, bend, fitting dan setiap kemungkinan

operasional yang akan terjadi dalam suatu jaringan distribusi air

bersih(Robert,Kodoatie, 2001)

11

Page 12: KTI BAB

2.11 Dimensi Kualitas Jasa Pelayanan

Kualitas dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan yang disyaratkan atau

distandarkan. Artinya bahwa setiap produk jasa / pelayanan dapat dikatakan

berkualitas bila memenuhi standar standar yang ditetapkan. Untuk itu biasanya

penyedia jasa telah membuat standar jasa yang akan dihasilkannya. Pengertian

lain tentang kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, manusia, proses dan tugas serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan pelanggan atau konsumen. Dari pengertian ini terlihat bahwa selera dan

harapan konsumen bersifat dinamis atau selalu berubah, oleh karenanya kualitas

produk juga harus dapat menyesuaikannya. Dan hal ini merupakan tanggung

jawab penyedia jasa/layanan untuk menyesuaikan produk jasanya dengan harapan

konsumen yang dinamis tersebut. Kualitas jasa pelayanan dipengaruhi oleh dua

faktor utama, yaitu :

“layanan yang diharapkan” (expected service) dan “layanan yang dirasakan”

(perceived service). Apabila jasa yang dirasakan atau diterima oleh pelanggan

sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan

memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas

jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima

lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk.

Ini berarti bahwa kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir

pada persepsi pelanggan(Fandy Tjiptono,2001).

12

Page 13: KTI BAB

2.12 Konsep Kepuasan Pengguna Jasa / Pelanggan

Konsep kepuasan pelanggan itu sendiri banyak variasinya, oleh karenanya

ada beberapa definisi tentang kepuasan pelanggan, diantaranya (Fandy Tjiptono, ,

2001)

1. Kepuasan atau ketidakpuasan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi

ketidaksesuaian / diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya

(atau norma kinerja lainnya) dan kinerja actual produk yang dirasakan setelah

pemakaiannya.

2. Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi pembeli dimana alternatif yang

dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui

harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang

diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan.

3. Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan

harapannya.(Totok Sutrisno,2004).

2.13 Kualitas Jasa Pelayanan dalam Penyediaan Air Bersih

Konsep kepuasan pelanggan jasa sebenarnya bersifat abstrak, hal ini

karena sifat dari kualitas jasa itu sendiri juga bersifat abstrak yaitu menyangkut

persepsi pelanggan jasa. Berbeda dengan pelanggan produk barang, yang dapat

dengan mudah menilai kualitas barang dari aspek wujudnya, seperti warna,

ukuran, kualitas bahan, kualitas modal dan lain-lain. Demikian pula kepuasan

pelanggan jasa pelayanan penanganan sampah, jasa pelayanan pengadaan air

bersih bersifat abstrak yang tergantung dari persespsi masing-masing pelanggan

(Sugiyono,2003).

13

Page 14: KTI BAB

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah suatu kerangka pendekatan pola pikir dalam

rangka menyusun dan melaksanakan suatu penelitian. Tujuan dari adanya suatu

metodologi penelitian adalah untuk mengarahkan proses berfikir dan proses kerja

untuk menjawab permasalahan yang akan diteliti lebih lanjut.

3.1 lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bale Permata kecamatan permata

kabupaten bener meriah. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24

Oktober sampai 31 Oktober 2012

3.2 Populasi dan sampel penelitian

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat

Desa bale kecamatan permata kabupaten bener meriah yang berjumlah 160

Kepala Keluarga (KK)

3.3 Jenis Penelitian

Penelitian tentang analisis pendisteribusian dan tingkat kepuasan

pelanggan pada sistem distribusi air bersih di Desa Bale Permata Kacamataan

Permata Kabupaten Bener Meriah ini termasuk jenis penelitian survei. demikian

karena dalam penelitian ini, informasi dan data dikumpulkan melalui responden

dengan menggunakan kuesioner dan survei langsung ke lapangan untuk

memperoleh data primer diantaranya adalah data dan kondisi air bersih yang

sampai ke pelanggan.

14

Page 15: KTI BAB

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang akan digunakan untuk

mengumpulkan data, baik yang berupa data primer maupun data sekunder,

melalui survei yang dilakukan pada wilayah penelitian. Adapun metode yang

dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan tersebut adalah :

1. Metode wawancara

Yaitu metode penelitian dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan

yang berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas kepada masyarakat.

Bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan sebuah penelitian.

Fungsi wawancara pada dasarnya dapat digolongkan kedalam tiga

golongan besar, yaitu:

a. sebagai metode primer

b. sebagai metode pelenngkap

c. sebagai kriterum

2. Metode kuesioner (angket)

yaitu suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu

masalah atau bidang yang akan diteliti.untuk memperoleh data , angket kemudian

disebarkan kepada responden (masyarakat yang akan memberikan pernyataan).

Tujuan dilakukannya kuesioner atau angket adalah :

a. untuk memperoleh imformasi yang relapan dalam sebuah penelitian

b. untuk memperoleh impormasi mengenai suatu masalah seara lengkap

3. Metode observasai

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melihat langsung kelokasi

penelitian sehingga peneliti merasakan langsung apa yang dirasakan masyarakat.

15

Page 16: KTI BAB

3.5 Metode pengolahan Data

Metode ini dibutuhkan untuk mempermudah peneliti dalam mengolah

data, dan membuat target-target yang dibutuhkan dalam penelitian. Baik data

primer maupun data sekunder yang berhasil dikumpulkan. Data disajikan dalam

bentuk data Kuantitatif dan Naratif.

Untuk menganalisa data kuantitatif penulis menggunakan rumus satistik

sederhana yang dikemukakan oleh Sudjana (1999:50)yaitu :

p= fn x 100

Keterangan :

P = Presentase

f = Frekuensi

n = Jumlah Responden

100% = Ukuran mutlak dalam presentase

Untuk menganalisa data naratif penulis mengambil dari hasil analisa data

kuantitatif

Data ini bersumber dari data yang berbentuk jawaban berupa cerita atau

argumentasi sebagai wujud dari persepsi, aspirasi, dan keinginan, baik dari

pengelola sistem penyediaan air bersih, maupun masyarakat sebagai konsumen.

16

Page 17: KTI BAB

BAB VI

DISKRIPSI WILAYAH

4.1 Gambaran Umum Kawasan Penelitian

Secara administrasi Desa Bale Permata adalah suatu Desa di Kecamatan

Permata, Kabupaten Bener Meriah,Nanggroe Aceh darussalam, Indonesia. Desa

Bale Permata merupakan salah satu dari dua puluh tujuh Desa yang termasuk

dalam wilayah kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah. Dua puluh tujuh

Desa Kecamatan Permata tersebut sebahagian diantaranya ialah: Desa Buntul

Kemumu, Desa Gelampang Weh Tenang Uken, Desa Bintang Bener, Desa Bale

Musara, Desa Bale Purnama, Desa Buntul Kepies (Sumber dari Kantor Kepala

Desa Bale Permata).

Letak dari dua puluh tujuh Desa pedalaman itu sangat terpencil, jauh dari

pusat kota dan diantara dua puluh tujuh Desa tersebut yang menjaadi objek yang

di kenal adalah Gunung Gerduong. karena dari ketinggian Gunung Gerduong itu

hampir seluruh Desa Kecamatan Permata dapat terlihat dengan jelas.

a. Batas astronomis Desa Bale Permata Kecamatan permata kabupaten bener

meriah terletak pada posisi 4048’41’’- 4048’54’ lintang utara dan 960 54’38’’ -

9055’02’’ Bujur timur.

b. Batas administrasi Desa Bale Permata Kecamatan permata Kabupaten ner

meriah beadalah sebagai berikut:

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Buntul Kemumu

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bale Musara

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bintang Bener

4) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bale Purnam

17

Page 18: KTI BAB

Gambar 4.1 Peta daerah bener meriah

18

Page 19: KTI BAB

4.2 Peta Wilayah Penelitian

19

Page 20: KTI BAB

4.3. keadaan topografi

Desa Bale Permata merupakan Desa yang berada di wilayah kabupaten

Bener Meriah, tepatnya di kecamatan permata. Desa Bale Permata berada pada

ketinggian 1500 diatas permukaan laut (DPL) dengan suhu rata-rata 18-200

Celcius dan wilayah berbentuk berbukit. Desa Bale Permata memiliki batas

wilayah sebagai berikut :

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Buntul Kemumu

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bale Musara

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bintang Bener

4) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bale Purnam

Desa Bale Permata adalah Desa yang memiliki sumber air dari

pegunungan, diamana air pegunungan tersebutlah yang dimanfaatkan masyarakat

Desa dalam kegiatan nya sehari-hari baik untuk air minum, mencuci, mandi dan

kegiatan lainya.

4.4 Keadaan Penduduk

Penduduk Desa Bale Permata sebahagian besar bermata pencaharian

sebagai petani. Adapun kegiatan petani tersebut ialah sebagai petani kopi dan dan

petani penanam tanaman palawija dan lain-lain. Penduduk Desa Bale Permata

bertumpuan hidup dari kegiatan bertani tersebut.

Penduduk Desa Bale Permata dalam kegiatannya sehari-hari dalam

mengguanak air untuk keperluannya, baik itu air untuk minum, mandi, mencuci

dan lain-lain sepenuh nya di proleh dari air yang disalurkan.

20

Page 21: KTI BAB

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Kerangka Pemikiran

Baik buruknya suatu sistem penyediaan air bersih suatu Daerah / kawasan,

sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah air baku, yang

meliputi kualitas dan kuantitas, faktor kinerja sistem distribusi yang meliputi

kuantitas, tekanan, dan kontinuitas aliran, serta faktor kinerja sistem transmisi.

dalam sistem penyediaan air bersih yang baik, diperlukan suatu pasokan air yang

baik dan dalam jumlah yang cukup. Sehingga masyarakat sebagai pengguna jasa

akan mendapatkan pasokan air secara kontinyu, serta dengan kualitas yang baik

sesuai dengan tingkat pemakaian air standar. Faktor kinerja (performance) suatu

sistem jaringan air bersih juga penting untuk dipertimbangkan, karena dengan

meninjau kinerja serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, maka dapat dilihat

tingkat keberhasilan dari suatu kinerja sistem jaringan air bersih suatu Daerah /

kawasan.

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan distribusi air bersih juga

menjadi faktor penentu keberhasilan penyedia pelayan air bersih. Karena sebagai

pengguna jasa, pelanggan / konsumen dapat memberikan penilaian melalui

persepsi dan harapan, yang nantinya akan dapat memberikan suatu penilaian

terhadap keberhasilan distribusi air bersih.

21

Page 22: KTI BAB

Analisis tingkat kepuasan

A.Analis kebutuhan pelanggan

Standar pelayanan air bersih

Penyediaan air bersih kawasan/daerah

Analisis tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinrja sisitem disribusi

Sistem distribusi

5.2 Gambar 5.1 Skema Kerangka Pikir Analisa Distribusi Air Bersih

Gambar 5.1 Skema kerangka pikir analisis sistem jaringan distribusi air bersih

Dalam bab ini akan dibahas tentang keadaan konsumen yaitu masyarakat

yang berada di Desa Bale Permata, Kecamatan Permata, Baener Meriah dan

tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan.

5.3 Sumber Air Bersih

Sumber air bersih masyarakat Desa Bale Permata sepenuhnya berasal dari

air pegunungan. Air yang bersumber dari mata air pegunungan itulah yang

sepenuhnya di gunakan masyarakat Desa Bale Permata dalam memenuhi

kebutuhannya sehari-hari.

5.4 Analisis Kepuasan Masyarakat

Hasil survei terhadap daerah studi yaitu masyarakat Desa Bale Permata,

bahwa setelah kurang lebih lima belas tahun dibangunnya jaringan air bersih

untuk masyarakat Desa, belum pernah ada terjadi keluhan yang memprihatikan

22

Page 23: KTI BAB

dari masyarakat seperti adanya rumah penduduk yang tidak mendapatkan air

selama beberapa hari. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa pelayanan

yang selama ini diberikan terhadap penduduk dapat dikatakan telah mencapai

tingkat setandar kepuasan pelanggan yang ditentukan. Hal ini dapat di tentukan

berdasarkan hasail penelitian sebagai berikut :

Tabel 5.1 Air bersih di Desa Bale Permata memiliki kualitas yang sangat bagus.

No Alternatif jawabanFrekuensi

(KK)Presentase%

1 Sangat Setuju 145 90,625

2 Setuju 15 9,375

3 Ragu-ragu 0 0

4 Tidak setuju 0 0

5 Sangat tidak setuju 0 0

Jumlah 160 100

Sunber: Hasil pengolahan, 2012

Dari Tabel 5.1 di atas dapat dilihat 90,625% masyarakat Desa Bale

Permata sangat setuju apabila air bersih di Desa Bale Permata memiliki kualitas

air yang sangat bagus, dan 9,375% masyarakat setuju bahwa air yang ada di Desa

Bale Permata memiliki kualitas yang sangat bagus. Dari pernyataan tersebut dapat

dipastikan bahwa air bersih di Desa Bale Permata memang memiliki kualitas yang

sangat bagus.

23

Page 24: KTI BAB

Tabel 5.2 Dengan kualitas air bersih yang sangat bagus, masyarakat Desa Bale

Permata sangat merasa puas.

No Alternatif jawabanFrekuensi

(KK)Presentase%

1 Sangat setuju 140 87,5

2 Setuju 17 10,625

3 Ragu-ragu 3 1,875

4 Tidak setuju 0 0

5 Sangat tidak setuju 0 0

Jumlah 160 100

Sunber: Hasil pengolahan, 2012

Dari Tabel 5.2 dapat dilihat sebagian besar masyarakat Desa Bale Permata

menyatakan sangat merasa puas dengan kualitas air bersih yang ada di Desa Bale

Permata, hal ini dapat penulis simpulkan karna 87,5% dari masyarakat sangat

setuju apabila dikatakan sangat puas, dan 10,625% setuju, sementara yang masi

ragu hanya 1,875% saja. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa masyarakat sangat

merasa puas dengan kualitas air yang tersedia di Desa Bale Permata.

Tabel 5.3 Pembagian air bersih di Desa Bale Permata telah tersalur secara merata.

No Alternatif jawabanFrekuensi

(KK)Presentase%

1 Sangat setuju 160 100

2 Setuju 0 0

3 Ragu-ragu 0 0

4 Tidak setuju 0 0

5 Sangat tidak setuju 0 0

Jumlah 160 100

Sunber: Hasil pengolahan, 2012

Dari Tabel 5.3 dapat dilihat 100% masyarakat Desa Bale Permata sangat

setuju bahwa penyaluran air bersih di Desa Bale Permata telah tersalur secara

24

Page 25: KTI BAB

merata, dan hasil surve yang dilakukan penulis juga menunjukkan hasil yang

sesuai dengan pernyataan pada tabel, karna semua masyarakat Desa Bale Permata

telah menggunakan jasa penyaluran air bersih yang tersedia di Desa bale

permata.Berdasarkan hasil survey yang dilakukan dapat dilihat bahwa penyaluran

air bersih sudah sangat ale permata.

Tabel 5.4 Air bersih yang ada di Desa Bale Permata sudah memenuhi standar

yang telah di tetapkan.

No Alternatif jawabanFrekuensi

(KK)Presentase%

1 Sangat setuju 160 100

2 Setuju 0 0

3 Ragu-ragu 0 0

4 Tidak setuju 0 0

5 Sangat tidak setuju 0 0

Jumlah 160 100

Sunber: Hasil pengolahan, 2012

Beradasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah Desa Bale

Permata dan kecocokan hasil survey yang dilakukan terhadap penyaluran air

bersih Desa Bale Permata, maka dapat disimpulkan bahwa penyaluran air bersih

ke perumahan penduduk sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Hal ini

dapat dilihat dari tabel 5.4 di atas 100% masyarakat Desa Bale Permata sangat

setuju apabila penyaluran air bersih di Desa Bale Permata dinyatakan telah

memenuhi standar.

25

Page 26: KTI BAB

Tabel 5.5 Pendistribusian air bersih di Desa Bale Permata sangat menguntungkan

masyarakat Desa Bale Permata.

No Alternatif jawabanFrekuensi

(KK)Presentase%

1 Sangat setuju 160 100

2 Setuju 0 0

3 Ragu-ragu 0 0

4 Tidak setuju 0 0

5 Sangat tidak setuju 0 0

Jumlah 160 100

Sunber: Hasil pengolahan, 2012

Sejak di bangun pendistribusian air bersih di Desa Bale Permata,

masyarakat Desa Bale Permata sangat mendapatkan keuntungan yang besar

karena tidak bersusah-susah lagi untuk mendapatkan air yang bersih, hal ini dapat

di buktikan dari keadaan perumahan penduduk yang rata-rata sudah menggunakan

jasa air bersih.

Tabel 5.6 Masyarakat Desa Bale Permata merasa puas dengan adanya

pendistribusian air bersih.

No Alternatif jawabanFrekuensi

(KK)Presentase%

1 Sangat setuju 130 81,25

2 Setuju 22 13,75

3 Ragu-ragu 8 5

4 Tidak setuju 0 0

5 Sangat tidak setuju 0 0

Jumlah 160 100

Sunber: Hasil pengolahan, 2012

26

Page 27: KTI BAB

Dari Tabel 5.6 diatas dapat disimpulkan sebagian besar masyarakat sangat

setuju apabila dikatakan puas, hal ini dapatdilihat dari hasil penelitian terhadap

kepuasan masyarakat dan hasil yang di temukan 81,25% masyarakatnya setuju

dengan kepuasan mengenai pendistribusian air bersih di Desa Bale Permata.

Tabel 5.7 Pelayanan air bersih oleh pemerintah Desa Bale Permata sangat

memberikan kepuasan terhadap masyarakat.

No Alternatif jawabanFrekuens

i (KK)Presentase%

1 Sangat setuju 155 96,875

2 Setuju 5 3,125

3 Ragu-ragu 0 0

4 Tidak setuju 0 0

5 Sangat tidak setuju 0 0

Jumlah 160 100

Sunber: Hasil pengolahan, 2012

Kepuasan masyarakat mengenai pelayanan memang merupakan hal

terpenting, begitu juga dalam hal perlayanan air bersih oleh sebab itu pemerintah

Desa Bale Permata berusaha memberi pelayanan kepada masyarakat. Hasilnya

sebagian besar masyarakat merasa sangat puas dengan pelayanan yang di beri

pemerintah kepada masyarakat Desa Bale Permata.

27

Page 28: KTI BAB

Tabel 5.8 Kepuasan masyarakat merupakah hal terpenting dalam pendistribusian

air bersih di Desa Bale Permata.

No Alternatif jawabanFrekuensi

(KK)Presentase%

1 Sangat setuju 160 100

2 Setuju 0 0

3 Ragu-ragu 0 0

4 Tidak setuju 0 0

5 Sangat tidak setuju 0 0

Jumlah 160 100

Sunber: Hasil pengolahan, 2012

Memang sangat jelas, kepuasan masyarakat dalam pendistribusian air

bersing sangatlah penting, hal ini penulis simpulkan dari hasil analisa tabel 5.8,

semua masyarakat sangat setuju apabila kepuasan pendistribusian air bersih

menjadi hal yang paling utama.

Tabel 5.9 Untuk menjaga kepuasan masyarakat terhadap air bersih, sangat

dibutuhkan adanya kerja sama pemerintah dan masyarakat.

No Alternatif jawabanFrekuensi

(KK)Presentase%

1 Sangat setuju 150 93,75

2 Setuju 7 4,375

3 Ragu-ragu 2 1,25

4 Tidak setuju 1 0,625

5 Sangat tidak setuju 0 0

Jumlah 160 100

Sunber: Hasil pengolahan, 2012

28

Page 29: KTI BAB

Dalam hal pendistribusian air bersih tingkat kepuasan adalah hal

terpenting, oleh sebab itu bukan hanya pemerintah, tapi masyarakat juga harus

ikut serta dalam menjaga kepuasan, minsalnya, kepuasan pasti timbul karna

kualitas air yang bagus, bersih, maka masyarakat juga harus menjaga kebersihan

lingkungan sekitar supaya kualitas air tetap terjaga, dan tentunya kepuasan juga

akan terjaga.

Tabel 5.10 Supaya pendistribusian air bersih di Desa Bale Permata dapat berjalan

dengan baik peranan pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan.

No Alternatif jawabanFrekuensi

(KK)Presentase%

1 Sangat setuju 160 100

2 Setuju 0 0

3 Ragu-ragu 0 0

4 Tidak setuju 0 0

5 Sangat tidak setuju 0 0

Jumlah 160 100

Sunber: Hasil pengolahan, 2012

Untuk menjaga keberlangsungan pendistribusian air bersih, bukan hanya

pemerintah, masyarakatpun harus ikut serta dalam membantu kelancaran

pendistribusian air bersih, sebagai contoh, bergotongroyong untuk membersihkan

jalur jaringan pipa, dan membantu pemerintah untuk mensurve jaringan pipa yang

mungkin sering rusak.

Selanjutnya untuk memudahkan pengolahan dan analisa data, semua

jawaban dari 160 responden ditubulasi menurut kelompok jawaban sangat setuju,

setuju,ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju, seperti yang terlihat pada

tabel berikut ini.

29

Page 30: KTI BAB

Tabel 5.11 Tabulasi pendistribusian air bersih di Desa Bale Permata.

Pernyataan

(x)

Alternatif Jawaban

SS S RG TS STS

1 145 15 0 0 0

2 140 17 3 0 0

3 160 0 0 0 0

4 160 0 0 0 0

5 160 0 0 0 0

6 130 22 8 0 0

7 155 5 0 0 0

8 160 0 0 0 0

9 150 7 2 1 0

10 160 0 0 0 0

Jumlah ∑ f 1520 ∑ f 61 ∑ f 13 ∑ f 1 ∑ f 0

Persentase (%) 95% 3,8125% 0,8125% 0,0625% 0%

Sunber: Hasil pengolahan, 2012

Setelah semua data terkumpul, yakni data kuesioner secara keseluruhan

dari data pendistribusian air bersih di Desa Bale Permata maka pengolahan data

dilakukan dengan menggunakan rumus.

P=∑ f

∑ n .∑ x× 100 %

Keterangan

P : Presentase

∑ f : Frekuensi jawaban

∑ n : Jumlah responden

∑ x : Jumlah pernyataan

100% : Bilangan tetap

30

Page 31: KTI BAB

1. PSS=∑ f

∑ n.∑ x×100%

PSS=1520

(160 )(10)× 100 %

PSS=95 %

2. PS=∑ f

∑ n .∑ x× 100 %

PS=61

(160 )(10)×100 %

PS=¿ 3.8125%

3. PRG=∑ f

∑ n .∑ x× 100 %

PRG=13

(160 )(10)×100 %

PRG=¿ 0,8125 %

4. PTS=∑ f

∑ n .∑ x× 100%

PTS=1

(160 )(10)×100 %

PTS=¿ 0,0625%

5. PSS=∑ f

∑ n.∑ x×100 %

PTS=0

(160 )(10)×100 %

PTS=¿ 0%

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas dapat disimpulkan bahwa

pendistribusian air bersih di Desa Bale Permata dari semua responden yang

31

Page 32: KTI BAB

berjumlah 160 Kepala Keluarga (KK), yang menyatakan sangat setuju sejumlah

95%, setuju 3,8125%, ragu-ragu 0,8125%, tidak setuju 0.0625%, dan sangat tidak

setuju 0%. Dengan demikian, masyarakat Desa Bale Permata sudah merasa puas

dengan pendistribusian air bersih di Desa Bale Permata.

5.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai analisis

pendistribusian air bersih berdasarkan tingkat kepuasan masyarakat, yang

dilakuka di Desa Bale Permata, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai

berikut.

a. Faktor Pendukung Kepuasan

Yang menjadi paktor pendukung kepuasan masarakat dalam penyedian air

bersih di Desa Bale Permata adalah sebagai berikut:

1. Ketersedian air selama 24 jam.

2. Kerjasama semua pihak, seperti pengelola peneyedia pelayanan, orang tua

dan pemuda Desa Bale Permata

3. Mengadakan gotong royong secara rutin guna menghindari terjadinya

kerusakan-kerusakan pada jaringan pipa.

4. Adanya dana yang disediakan untuk renopasi jaringan pipa yang russak

b. Strategi Peningkatan Kepuasan Pelanggan

Strategi yang dapat dilakukan penyedia pelayanan air bersih terkait dengan

meningkatkan mutu pelayanannya dalam penyediaan air bersih adalah sebagai

berikut:

1. Prioritas pelayanan memuat atribut mutu pelayanan yang dianggap sangat

penting oleh pelanggan untuk meningkatkan kepuasan masyarakat. Tingkat

32

Page 33: KTI BAB

kepentingan yang tinggi mencerminkan bahwa pelanggan mempunyai

harapan yang tinggi. Jadi akan sangat buruk konsekuensinya apabila

penyedia pelayanan mempunyai performance yang buruk untuk hal-hal

yang penting di mata pelanggan.

2. Atribut yang termasuk dalam pelayanan ini adalah kebersihan air yang

diterima dan debit air yang sampai kepada masyarakat. pelayanan dan

kebersihan harus menjadi prioritas utama untuk diperhatikan dan

ditingkatkan oleh penyedia pelayanan.

Perbaikan pada atribut mutu pelayanan ini akan mempunyai dampak yang

besar bagi kepuasan pelanggan dan akan mempengaruhi indeks kepuasan

pelanggan secara signifikan.

33

Page 34: KTI BAB

BAB VI

PENUTUP

Dari penelitian yang di lakukan selama empat hari di Desa Bale Permata,

Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, maka peneliti dapat menarik

kesimpulan merekomendasikan beberapa saran yang mungkin dapat berguna bagi

pembaca kelak.

5.1 Kesimpulan

1. Masyarakat Desa Bale Permata merasa puas dengan pelayanan penyediaan air

bersih yang ada baik itu dilihat dari kualitas dan pelayanan yang diberikan

penyedia pelayanan.

2. Berdasarkan hasil analisis terhadap pendistribusian air kepada para pelanggan

di lokasi penelitian, maka secara keseluruhan tingkat pelayanan air bersih oleh

pihak penyedia pelayanan di Desa Bale Permata merasa cukup puas terhadap

air bersih yang diterima.

34

Page 35: KTI BAB

DAFTAR PUSTAKA

Damanhuri,Enri, 1989, Pendekatan Sistem Dalam Pengendalian dan

Pengoperasian Sistem Jaringan Distribusi Air Minum, Bandung, Jurusan

Teknik Lingkungan FTSP-ITB.

Peavy,Howard S 1985, Design Criteria For Waterworks and Fasilities, Japan

Water Works Assosiation.

Kanth Rao, Kamala, 1999, Environmental Engineering : Water Supply sanitary

Engineering and Pollution, McGraw Hill publishing Company Ltd.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

416/Menkes/PER/IX/1990. Syarat – Syarat dan Pengawasan Kualitas Air

Bersih.

Grigg dkk, 2000, Pengelolaan Sumber Daya Air Dalam Otonomi Daerah,

Yogyakarta, Penerbit Andi.

Mays,Larry,Urban Water Supply Handbook, New Delhi India, McGraw-Hill

Publishing Company Ltd.

Kodoatie, Robert dkk, 2001, Pengelolaan Sumber Daya Air Dalam Otonomi

Daerah,Yogyakarta, Penerbit Andi.

Sugiyono, 2003, Statistika untuk Penelitian.Jakarta, Gramedia

Sutrisno, Totok dkk, 2004, Teknologi Penyediaan Air Bersih, Jakarta, Rineka

Cipta.

35

Page 36: KTI BAB

Tjiptono, Fandi, 2001, Prinsip-prinsip Total Quality Service, Yogyakarta, Beta

Offset.

Triatmojo, Bambang, 1997, Hidraulika II, Yogyakarta, Beta Offset.

Modul Pelatihan,2003 “Water Quality Analysis”, Gambaran Umum Pengolahan

Air minum

Al – Layla,1980, Water Supply Engineering Design, Ann Arbor Science.

36