BAB 5 Power Point KTI
-
Upload
kartika-rahmadayanti -
Category
Documents
-
view
61 -
download
3
Transcript of BAB 5 Power Point KTI
PENGARUH POLA ASUH DEMOKRATIS DAN OTORITER TERHADAP KEMATANGAN
EMOSI SISWA SISWI SMA DWIWARNA
Oleh :Kartika Rahmadayanti
Sherly chintia
BAB 1
BAB 2
BAB
3
BAB 4
BAB 5
BAB 1
Latar belakang Pertimbangan peneliti untuk mengetahui perbedaan pengaruh pola asuh
otoriter dan demokratis terhadap kematangan emosi remaja, karena peneliti berpendapat bahwa pola asuh otoriter dan demokratis memiliki perbedaan yang sangat signifikan terhadap pembentukan karakteristik
anak termasuk kematangan emosi remaja tersebut, dengan sampel siswa dan siswi di SMA Dwiwarna.
Peniliti memilih siswa dan siswi SMA Dwiwarna karena sesuai dengan kategori remaja tengah yang nantinya akan diteliti oleh peneliti. Dalam hal ini peneliti akan memfokuskan penelitian pada masa remaja tengah sesuai yang dialami oleh peneliti dan juga untuk mengetahui keadaan
kematangan emosi siswa dan siswi SMA Dwiwarna
Rumusan masalah1. Apa perbedaan pola asuh demokrasi dan otoriter?
2. Bagaimana keadaan stabilitas emosi seseorang pada saat remaja ?3. Bagaimana perkembangan kematangan emosi seseorang pada saat
remaja ?4. Apakah ada perbedaan pengaruh pola asuh demokratis dan otoriter
terhadap kematangan emosi remaja ?
HipotesisHipotesis dari penelitian ini adalah pola asuh demokrat yang diterapkan
kepada anak akan lebih berdampak postif terhadap perkembangan kematangan emosi remaja di bandingkan dengan penerapan pola asuh
otoriter.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
.2.Untuk mengetahui keadaan stabilitas seseorang pada saat remaja.
3.Untuk mengetahui perkembangan kematangan emosi pada saat remaja4.Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pola asuh demokratis dan
otoriter terhadap kematangan emosi remaja
Manfaat PenelitianAdapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Menambah pengetahuan peneliti mengenai perbedaan pengaruh pola asuh demokratis dan otoriter terhadap kematangan emosi remaja.
2.Memberikan informasi kepada pembaca tentang perbedaan
pengaruh pola asuh demokratis dan otoriter terhadap kematangan emosi remaja.
LANDASAN TEORIadapun teori yang di bahas adalah sebagai berikut :
1.Pola asuh orang tuaDalam sub bab ini membahas tentang: pengertian orang tua, pengertian anak,pengertian pola asuh
(pola asuh tebagi dua yaitu secara Demokratis dan Otoriter)
2.Kematangan emosi remajaDalam sub bab ini membahas tentang : pengertian emosi , pengertian remaja ,karakteristik remaja ,
kematangan emosi remaja
BAB 2
BAB 3 Metode Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode survey. Pendekatan yang
peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu pendekatan yang tidak menggunakan angka dalam pengolahan
data.
Desain Penelitiansubjek peneliti
pemberian angket analisis pelaporan
Populasi dan SampelPopulasi penelitian ini adalah siswa dan siswi SMA Dwiwarna yang
berjumlah 223 orangSampel pada penelitian ini berjumlah 65 orang atau
Dalam pengambilan sampel ini peneliti menggunakan tehnik random/acak.
Waktu dan Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini tempat atau wilayah yang peneliti gunakan adalah SMA Dwiwarna boarding school.
Penelitan ini berlangsung selama lima bulan yaitu dari bulan Oktober 2009 sampai dengan awal Januari 2010.
Alat Pengumpulan DataDalam penelitian ini instrument atau alat penelitian yang peneliti gunakan untuk mengumpulkan data adalah angket / kuesioner.
Tehnik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu angket yang telah diisi oleh responden selanjutnya
dianalisis dan diklasifikasikan berdasarkan golongan ( demokratis atau otoriter). Selanjutnya
data dianalisis untuk menguji hipotesis
Tehnik Pengolahan DataPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang
menggunakan angket. Angket yang ada di analisis dengan bantuan table.
BAB 4HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan dan hasil penelitianPengujian Hipotesa
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, mengenai keadaan stabilitas emosi pada saat remaja, peneliti menemukan landasan teori sebagai berikut
Menurut Biehler (1972), ciri-ciri emosional remaja tengah usia 15-18 tahun antara lain adalah : pemberontakan remaja merupakan ekspresi dari perubahan yang universal dari masa kanak-kanak menuju dewasa.
3%
9%
80%
8%
Persentase pengaruh pola asuh demokratis dan otoriter terhadap kematangan emosi siswa siswi SMA DWIWARNA
Otoriter Matang
Otoriter Labil
Demokratis Matang
Demokratis Labil
PERSENTASE SECARA KESELURUHAN
Rumusan masalah selanjutnya ialah : perbedaan pengaruh pola asuh demokratis dan otoriter terhadap kematangan emosi remaja. Landasan teori nya adalah sebagai berikut :1. Menurut Baumrind & Black dari hasil penelitiannya menemukan bahwa teknik-teknik asuhan orang tua yang demokratis akan menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan diri maupun mendorong tindakan-tindakan mandiri membuat keputusan sendiri akan berakibat munculnya tingkah laku mandiri yang bertanggung jawab.2. Menurut Stewart dan Koch , orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter , mempunyai cirri sebagai berikut : kaku , tegas , suka menghukum , kurang ada kasih sayang serta simpatik3. Menurut pandangan Skinner (1977) esensi kematangan emosi melibatkan kontrol emosi yang berarti bahwa seseorang mampu memelihara perasaannya, dapat meredam emosinya, meredam balas dendam dalam kegelisahannya, tidak dapat mengubah moodnya, tidak mudah berubah pendirian.Peneliti mendapatkan hasil sebagai berikut anak yang diasuh dengan pola asuh demokratis akan memiliki keadaan emosi yang lebih stabil dan matang dibandingkan dengan anak yang diasuh secara asuh otoriter yang mengakibatkan keadaan emosi siswa siswi SMA Dwiwarna labil.
• Persentase jumlah responden yang diterapkan dengan pola asuh Demokratis serta kematangan emosi siswa siswi SMA Dwiwarna
91%
9%
Pola Asuh Demokratis
MatangLabil
• Persentase jumlah responden yang diterapkan dengan pola asuh Demokratis serta kematangan emosi siswa siswi SMA
Dwiwarna
25%
75%
Pola Asuh Otoriter
Matang
Labil
Pengujian Hipotesis
• Hipotesis peneliti: pola asuh demokratis yang diterapkan kepada anak, mengakibatkan keadaan emosi siswa siswi SMA Dwiwarna lebih stabil dan matang dibandingkan dengan penerapan pola asuh otoriter yang mengakibatkan keadaan emosi siswa siswi SMA Dwiwarna labil.
Hipotesis dalam penelitian ini diterima
Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil pembahasan
Adanya persamaan antara hipotesis awal yang peneliti buat dengan hasil akhir penelitian
BAB 5
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan Saran
Kesimpulan
• Pola asuh mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan anak salah satunya terhadap kematangan emosi sang anak.
• Orang tua siswa siswi SMA Dwiwarna = menerapkan pola asuh demokratis kepada anak = kondisi emosi anak lebih stabil dan matang.
• Orang tua siswa siswi SMA Dwiwarna = menerapkan pola asuh otoriter kepada anak = kondisi emosi sang anak masih dalam keadaan labil.
SaranKepada pihak sekolah dan asrama = untuk menerapkan suatu hal dengan sistem demokratis -- > agar menjadi pembelajaran bagi siswa siswi SMA Dwiwarna salah satunya terhadap perkembangan kematangan emosi
Pola asuh demokratis sebaiknya diterapkan orang tua siswa siswi SMA Dwiwarna kepada anaknya, karena didalam penelitian ini telah terbukti bahwasan nya pola asuh demokratis dengan adanya batasan-batasan tertentu dapat menimbulkan keadaan emosi siswa siswi SMA Dwiwarna menjadi lebih matang dan stabil dibandingkan dengan pola asuh otoriter
Bagi siswa siswi SMA dwiwarna yang telah mendapatkan pola asuh demokratis tetapi belum memiliki kestabilan emosi yang matang hendaknya mencoba berkompromi ulang dengan orang tua anda sehingga dapat menyetabilkan emosi dengan keadaan yang sematang matang nya.
Hendaknya orang tua siswa siswi SMA Dwiwarna lebih memahami beberapa jenis pola asuh secara mendalam = agar perkembangan anak nantinya akan berdampak positif --> salah satunya pada kematangan emosi anak.
TERIMA KASIH