Kromatografi Lapis Tipis
description
Transcript of Kromatografi Lapis Tipis
ANGGOTA KELOMPOK :• LAILA FADHILA (121140088)• NICO DOMAS D (121140089)• IHSAN MULIA P (121140090)• FATHUR DEKA A (121140091)• ARIEF RAHMAT H (121140092)• SUDIYONO P (121140093)• UFUN EGY A (121140094)
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
DEFINISI KROMATOGRAFI
Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah cara pemisahan campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang digunakan
PRINSIP KERJA
Pada dasarnya KLT digunakan untuk memisahkan komponen-komponen berdasarkan perbedaan adsorpsi oleh fase diam di bawah gerakan pelarut. Pada proses pemisahan dengan kromatografi lapis tipis, terjadi hubungan kesetimbangan antara fase diam dan fasa gerak, dimana ada interaksi antara permukaan fase diam dengan gugus fungsi senyawa organik yang akan diidentifikasi yang telah berinteraksi dengan fasa geraknya.
KELEBIHAN KLT1. KLT lebih banyak digunakan untuk tujuan analisis.
2. Identifikasi pemisahan komponen dapat dilakukan dengan pereaksi warna, fluoresensi, atau dengan radiasi menggunakan sinar ultraviolet.
3. Dapat dilakukan elusi secara mekanik (ascending), menurun (descending), atau dengan cara elusi 2 dimensi.
4. Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponen yang akan ditentukan merupakan bercak yang tidak bergerak.
5. Hanya membutuhkan sedikit pelarut.
6. Biaya yang dibutuhkan terjangkau.
7. Jumlah perlengkapan sedikit.
8. Preparasi sample yang mudah.
9. Dapat untuk memisahkan senyawa hidrofobik (lipid dan hidrokarbon)
KEKURANGAN KLT1. Butuh ketekunan dan kesabaran yang
ekstra untuk mendapatkan bercak/noda yang diharapkan.
2. Butuh sistem trial and eror untuk menentukan sistem eluen yang cocok.
3. Memerlukan waktu yang cukup lama jika dilakukan secara tidak tekun
FASE GERAK Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuaiEluenHeksan : Etil asetatPetrol : DietileterPetrol : KloroformToluen : Etil asetat : Asam asetat (TEA)Kloroform : Asetonn-Butanol : Asam Asetat : AirMetanol : AirAsetonitril : AirMetanol : Air
CARA KERJA
1. Potong plat sesuai ukuran2. Buat garis dasar (base
line) di bagian bawah3. Totolkan sampel cairan
yang telah disiapkan sejajar, tepat di atas base line
4. Masukkan eluen ke dalam chamber
5. Tempatkan plat pada chamber berisi eluen
6. Tunggu eluen mengelusi sampel sampai mencapai garis akhir
7. angkat plat dengan pinset, keringkan dan ukur jarak spot.
DETEKSI BERCAK Menggunakan PendarflourFase diam pada lempengan ditambahkan substansi untuk menghasilkan pendaran flour ketika diberikan sinar UV.Sehingga bercak-bercak senyawa tampak sebagai bidang kecil yang gelap pada lempengan.
Menggunakan Bercak secara KimiaUntuk membuat bercak-bercak menjadi tampak dengan mereaksikannya dengan zat kimia sehingga menghasilkan produk yang berwarna
UV LIGHT
SEBELUM SESUDAH
PENERAPAN KLT
Obat (sediaan) Fase diam Fase gerak Deteksi Asetaminofen (serbuk) Silika gel Heksan:aseton (75:25) UV
Albendazol (serbuk) Silika Metilen klorid-asam aseat- eter (6:1:1) UV panjang gelombang pendek
Amoksisilin (tablet, kapsul, suspensi) SilikaMetanol-piridin-kloroform-air (90:10:80:10)
Ninhidrin
Ampisilin (kapsul, suspensi oral) SilikaAseton-toluen-air-asam asetat (650:100:10025)
Ninhidrin
Vitamin C (serbuk) silika Metanol-aseton-air (20:40:3) UV
Dosisiklin Silika disemprot EDTA 10%, pH 9,0 Metilen klorid-metanol-air (59:35:6) UV 280 nm
Morfin (penyalahgunaan obat) Silika (dijenuhkan dengan NaOH 0,1 N)Dikembangkan dengan cara 2 dimensi: sikloheksan-toluen-dietilamin (75:15:10) lalu kloroform-metanol (9:1)
UV 279 nm
Nifedipin (serbuk) Silika Diisopropill eter UV 254Nitrofurantoin (serbuk) Silika Nitrometan-metanol (9:1) Dipanaskan, UV 254
Penerapan KLT banyak digunakan dalam meneliti suatu zat senyawa campuran tertentu dalam berbagai bidang. Dalam contohnya dalam meneliti batuan, kedokteran farmasi seperti tabel dibawah