kraya tulis museum geologi

32
Latar Belakang Museum Geologi merupakan salah satu objek wisata yang cocok sekali untuk di jadikan study pengamatan, karena museum geologimemiliki sejarah penyelidikan geologi di Indonesia yang tepat bagi siswa siswi untuk di pelajari oleh siswa/I SMP PGRI 02 Parung, khususnya dan bagi siswa/I umum lainnya, Penulis memilih karya tulis ini karena merupakan objek yang bagus dan berdasarkan hasil observasi dan penelitian pada studi tour 2006. Karya tulis ini dibuat berdasarkan hal-hal sebagai berikut : a. Mempelajari dan memperdalam ilmu pengetahuan khususnya b. Penyelidikan, mengamati dan diamati sutu objek c. Penulisan dan keuletan dalam pembuatan karya tulis, serta untuk menganalisa dan menarik kesimpulan. Pembatasan Masalah Untuk dapat lebih mengarah dan menempuh tujuan dalam penelitian ini, maka diperlukan beberapa pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah karya tulis ini adalah : 1. Pengertian Museum Geologi dan sejarah permukaan bumi serta kehidupan masa lampau 2. Ciri-ciri atmosfer dan manfaatnya 3. Bentuk muka bumi 4. Bentuk-bentuk batuan pada proses permukaan bumi 5. Jenis-jenis hasil peninggalan zaman sejarah (masa lampau) Perumusan Masalah Agar untuk memudahkan pembahasan penulis membagi permasalahan dan bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1. Pada tanggal berapa Museum Geologi berdiri dan diresmikan ? 2. Sebutkan macam-macam perkembangan muka bumi hingga sampai sekarang ! 3. Lapisan-lapisan apa yang meliputi atmosfer ? 4. Jenis-jenis fosil apa sajakah yang terdapat di Museum Geologi Bandung ? 5. Bentuk benda-benda apa yang digunakan oleh manusia pada masa lalau ?

description

kraya tulis museum geologi

Transcript of kraya tulis museum geologi

Latar Belakang Museum Geologi merupakan salah satu objek wisata yang cocok sekali untuk di jadikan study pengamatan, karena museum geologimemiliki sejarah penyelidikan geologi di Indonesia yang tepat bagi siswa siswi untuk di pelajari oleh siswa/I SMP PGRI 02 Parung, khususnya dan bagi siswa/I umum lainnya, Penulis memilih karya tulis ini karena merupakan objek yang bagus dan berdasarkan hasil observasi dan penelitian pada studi tour 2006. Karya tulis ini dibuat berdasarkan hal-hal sebagai berikut : a. Mempelajari dan memperdalam ilmu pengetahuan khususnya b. Penyelidikan, mengamati dan diamati sutu objek c. Penulisan dan keuletan dalam pembuatan karya tulis, serta untuk menganalisa danmenarik kesimpulan.

Pembatasan Masalah Untuk dapat lebih mengarah dan menempuh tujuan dalam penelitian ini, maka diperlukan beberapa pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah karya tulis ini adalah :1. Pengertian Museum Geologi dan sejarah permukaan bumi serta kehidupan masa lampau2. Ciri-ciri atmosfer dan manfaatnya3. Bentuk muka bumi4. Bentuk-bentuk batuan pada proses permukaan bumi5. Jenis-jenis hasil peninggalan zaman sejarah (masa lampau)

Perumusan Masalah Agar untuk memudahkan pembahasan penulis membagi permasalahan dan bentuk pertanyaan sebagai berikut :1. Pada tanggal berapa Museum Geologi berdiri dan diresmikan ?2. Sebutkan macam-macam perkembangan muka bumi hingga sampai sekarang !3. Lapisan-lapisan apa yang meliputi atmosfer ?4. Jenis-jenis fosil apa sajakah yang terdapat di Museum Geologi Bandung ?5. Bentuk benda-benda apa yang digunakan oleh manusia pada masa lalau ?

Tujuan Penulisan Adapun tujuan penelitian dalam perumusan karya tulis ini adalah :1. Sebagai salah satu tugas lintas mata mata pelajaran untuk sebagai nilai tambahan.2. Untuk dapat lebih memahami dan mendalami tentang analisis dari Museum Geologi3. Untuk menambah wawasan tentang kaidah yang terdapat di Museum Geologi.

MetodePenelitian dalam penyusunan lsporan karia wisata ini kami menumpulkan data dengan cara metode metodesebagai berikut:1.5.1Metodeobservasi Metide ini adalah suatu metode yang di lakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke kelokasi tujuan yang akan di tulis atau suatu objek yanga akan di teliti dan di amati.5.1.2MetodeLibrary ResearchMetode ini adalah metode yang di lakukan dengan caramembaca dan mencari bahan bahan sebagai penunjang dari lapran karya wisata ini.

Sistematika penulisan

SEJARAH SINGKAT MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

Museum Geologididirikan pada tanggal16 Mei1928. Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dariJICA(Japan International Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI,Megawati Soekarnoputripada tanggal23 Agustus2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak1850.

Masa Penjajahan Belanda

Masa Penjajahan Belanda Keberadaan Museum Geologi berkaitan erat dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara yang dimulai sejak pertengahan abad ke-17 oleh para ahli Eropa. Setelah Eropa mengalami revolusi industri pada pertengahan abad ke-18, Eropa sangat membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar industri. Pemerintah Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan galian di wilayah Nusantara. Melalui hal ini, diharapkan perkembangan industri di Negeri Belanda dapat ditunjang. Maka, pada tahun 1850, dibentuklah Dienst van het Mijnwezen. Kelembagaan ini berganti nama jadi Dienst van den Mijnbouw pada tahun 1922, yang bertugas melakukan penyelidikan geologi serta sumberdaya mineral.vHasil penyelidikan yang berupa contoh-contoh batuan, mineral, fosil, laporan dan peta memerlukan tempat untuk penganalisaan dan penyimpanan,sehingga pada tahun 1928 Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung. Gedung tersebut pada awalnya bernamaGeologisch Laboratoriumyang kemudian juga disebutGeologisch Museum.vGedungGeologisch Laboratoriumdirancang dengan gaya Art Deco oleh arsitek Ir. Menalda van Schouwenburg, dan dibangun selama 11 bulan dengan 300 pekerja serta menghabiskan dana sebesar 400 Gulden. Pembangunannya dimulai pada pertengahan tahun 1928 dan diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929.vPeresmian tersebut bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4 (Fourth Pacific Science Congress) yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 Mei 1929.

Masa Penjajahan JepangSebagai akibat dari kekalahan pasukan Belanda dari pasukan Jepang pada perang dunia II, keberadaan Dienst van den Mijnbouw berakhir. Letjen. H. Ter Poorten (Panglima Tentara Sekutu di Hindia Belanda) atas nama Pemerintah Kolonial Belanda menyerahkan kekuasaan teritorial Indonesia kepada Letjen. H. Imamura (Panglima Tentara Jepang) pada tahun 1942. Penyerahan itu dilakukan di Kalijati, Subang. Dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia, Gedung Geologisch Laboratorium berpindah kepengurusannya dan diberi nama KOGYO ZIMUSHO. Setahun kemudian, berganti nama menjadi CHISHITSU CHOSACHO.Selama masa pendudukan Jepang, pasukan Jepang mendidik dan melatih para pemuda Indonesia untuk menjadi: PETA (Pembela Tanah Air) dan HEIHO (pasukan pembantu bala tentara Jepang pada Perang Dunia II). Laporan hasil kegiatan pada masa itu tidak banyak yang ditemukan, karena banyak dokumen (termasuk laporan hasil penyelidikan) yang dibumihanguskan tatkala pasukan Jepang mengalami kekalahan di mana-mana pada awal tahun 1945.Masa KemerdekaanSetelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi berada dibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950). Pada tanggal 19 September 1945, pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi oleh Netherlands Indis Civil Administration (NICA) tiba di Indonesia. Mereka mendarat di Tanjungpriuk, Jakarta. Di Bandung, mereka berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang sudah dikuasai oleh para pemerintah Indonesia. Tekanan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda memaksa kantor PDTG dipindahkan ke Jl. Braga No. 3 dan No. 8, Bandung, pada tanggal 12 Desember 1945. Kepindahan kantor PDTG rupanya terdorong pula oleh gugurnya seorang pengemudi bernama Sakiman dalam rangka berjuang mempertahankan kantor PDTG. Pada waktu itu, Tentara Republik Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang, yang tenaganya diambil dari PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat ditinggalkan oleh pegawai PDTG, pasukan Belanda mendirikan lagi kantor yang bernama Geologische Dienst ditempat yang sama.Di mana-mana terjadi pertempuran. Maka, sejak Desember 1945 sampai dengan Desember 1949, yaitu selama 4 tahun berturut-turut, kantor PDTG terlunta-lunta berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.Pemerintah Indonesia berusaha menyelamatkan dokumen-dokumen hasil penelitian geologi. Hal ini menyebabkan dokumen-dokumen tersebut harus berpindah tempat dari Bandung, ke Tasikmalaya, Solo, Magelang, Yogyakarta, dan baru kemudian, pada tahun 1950 dokumen-dokumen tersebut dapat dikembalikan ke Bandung.Dalam usaha penyelamatan dokumen-dokumen tersebut, pada tanggal 7 Mei 1949, Kepala Pusat Jawatan Tambang dan Geologi, Arie Frederic Lasut, telah diculik dan dibunuh tentara Belanda. Ia telah gugur sebagai kusuma bangsa di Desa Pakem, Yogyakarta.Sekembalinya ke Bandung, Museum Geologi mulai mendapat perhatian dari pemerintah RI. Hal ini terbukti pada tahun 1960, Museum Geologi dikunjungi oleh Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno.Pengelolaan Museum Geologi yang semula berada dibawah PUSAT DJAWATAN TAMBANG DAN GEOLOGI (PDTG), berganti nama menjadi: Djawatan Pertambangan Republik Indonesia (1950-1952), Djawatan Geologi (1952-1956), Pusat Djawatan Geologi (1956-1957), Djawatan Geologi (1957-1963), Direktorat Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (1978 - 2005), Pusat Survei Geologi (sejak akhir tahun 2005 hingga sekarang)

Seiring dengan perkembangan zaman, pada tahun 1999 Museum Geologi mendapat bantuan dari Pemerintah Jepang senilai 754,5 juta Yen untuk direnovasi. Setelah ditutup selama satu tahun, Museum Geologi dibuka kembali pada tanggal 20 Agustus 2000. Pembukaannya diresmikan oleh Wakil Presiden RI pada waktu itu, Ibu Megawati Soekarnoputri yang didampingi oleh Menteri Pertambangan dan Energi Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.Dengan penataan yang baru ini peragaan Museum Geologi terbagi menjadi 3 ruangan yang meliputi Sejarah Kehidupan, Geologi Indonesia, serta Geologi dan Kehidupan Manusia. Sedangkan untuk koleksi dokumentasi, tersedia sarana penyimpan koleksi yang lebih memadai. Diharapkan pengelolaan contoh koleksi di Museum Geologi akan dapat lebih mudah diakses oleh pengguna baik peneliti maupun grup industri.Sejak tahun 2002 Museum Geologi yang statusnya merupakan Seksi Museum Geologi, telah dinaikkan menjadi UPT Museum Geologi. Untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, dibentuklah 2 seksi dan 1 SubBag yaitu Seksi Peragaan, Seksi Dokumentasi, dan SubBag Tatausaha. Guna lebih mengoptimalkan perananya sebagai lembaga yang memasyarakatkan ilmu geologi, Museum Geologi juga mengadakan kegiatan antara lain penyuluhan, pameran, seminar serta kegiatan survei penelitian untuk pengembangan peragaan dan dokumentasi koleksi.Pergeseran fungsi museum, seirama dengan kemajuan teknologi, menjadikan museum geologi sebagai:vTempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha pelestariannya.vTempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Dimana Museum Geologi sebagai pusat informasi ilmu kebumian yang menggambarkan keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk kumpulan peraga.vObjekgeowisatayang menarik.

Pembagian RuanganMuseum Geologi terbagi menjadi beberapa ruang pamer yang menempati lantai I dan II. Berikut ini merupakan ruangan-ruangan yang berada di kedua lantai Museum Geologi serta fungsi dan isi dari ruangan tersebut.Lantai I

Terbagi menjadi 3 ruang utama: Ruang orientasi di bagian tengah, Ruang Sayap Barat dan Ruang Sayap Timur. Ruang Orientasi berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian. Sementara, Ruang Sayap Barat, dikenal sebagai Ruang Geologi Indonesia, yang terdiri dari beberapa bilik yang menyajikan informasi tentang:Hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya.Tatanan tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia; diujudkan dalam bentuk maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktifKeadaan geologi sumatera,Jawa, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara serta Irian JayaFosil fosil serta sejarah manusia menurut evolusi Darwin juga terdapat di siniSelain maket dan panel-panel informasi, masing-masing bilik di ruangan ini juga memamerkan beragam jenis batuan (beku, sedimen, malihan) dan sumber daya mineral yang ada di setiap daerah. Dunia batuan dan mineral menempati bilik di sebelah baratnya, yang memamerkan beragam jenis batuan, mineral dan susunan kristalografi dalam bentuk panel dan peraga asli. Masih di dalam ruangan yang sama, dipamerkan kegiatan penelitian geologi Indonesia termasuk jenis-jenis peralatan/perlengkapan lapangan, sarana pemetaan dan penelitian serta hasil akhir kegiatan seperti peta (geolologi, geofisika, gunung api, geomorfologi, seismotektonik dan segalanya) dan publikasi-publikasi sebagai sarana pemasyarakan data dan informasi geologi Indonesia. Ujung ruang sayap barat adalah ruang kegunung apian, yang mempertunjukkan keadaan beberapa gunungapi aktif di Indonesia seperti: Tangkuban Perahu, Krakatau, Galunggung, Merapi dan Batu. Selain panel-panel informasi ruangan ini dilengkapi dengan maket kompleks Gunungapi Bromo-Kelut-Semeru. Beberapa contoh batuan hasil kegiatan gunung api tertata dalam lemari kaca.Ruang Sayap Timur Ruangan yang mengambarkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, dari primitif hingga modern, yang mendiami planet bumi ini dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan. Panel-panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan informasi tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, dimana makhluk hidup yang paling primitif pun belum ditemukan. Beberapa miliar tahun sesudahnya, disaat bumi sudah mulai tenang, lingkungannya mendukung perkembangan beberapa jenis tumbuhan bersel-tunggal, yang keberadaan terekam dalam bentuk fosil Reptilia bertulang-belakang berukuran besar yang hidup menguasai Masa Mesozoikum Tengah hingga Akhir (210-65 juta tahun lalu) diperagakan dalam bentuk replika fosil Tyrannosaurus Rex Osborn (Jenis kadal buas pemakan daging) yang panjangnya mencapai 19 m, tinggi 6,5 m dan berat 8 ton. Kehidupan awal di bumi yang dimulai sekitar 3 miliar tahun lalu selanjutnya berkembang dan berevolusi hingga sekarang. Jejak evolusi mamalia yang hidup pada zamanTersier(6,5-1,7 juta tahun lalu) dan Kuarter (1,7 juta tahun lalu hingga sekarang) di Indonesia terekam baik melalui fosil-fosil binatang menyusui (gajah, badak, kerbau, kuda nil) dan hominid yang ditemukan pada lapisan tanah di beberapa tempat khususnya di Pulau Jawa.Kumpulan fosil tengkorak manusia-purba yang ditemukan di Indonesia (Homo erectus P. VIII) dan di beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam bentuk replikanya. Begitu pula dengan artefak yang dipergunkan, yang mencirikan perkembangan kebudayaan-purba dari waktu ke waktu. Penampang stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangiran (Solo, Jawa Tengah), Trinil dan Mojokerto (Jawa Timur) yang sangat berarti dalam pengungkap sejarah dan evolusi manusia-purba diperagakan dalam bentuk panel dan maket.Sejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda itu ditampilkan dalam bentuk panel di ujung ruangan. Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau Bandung serta artefak diperagakan dalam bentuk aslinya. Artefak yang terkumpul dari beberapa tempat di pinggiran Danau Bandung menunjukkan bahwa sekitar 6000 tahun lalu danau tersebut pernah dihuni oleh manusia prasejarah. Informasi lengkap tentang fosil dan sisa-sisa kehidupan masa lalu ditempatkan pada bilik tersendiri di Ruang Sejarah Kehidupan. Informasi yang disampaikan diantaranya adalah proses pembentukan fosil, termasuk batubara dan minyak bumi, selain keadaan lingkungan-purba.Lantai II

Terbagi menjadi 3 ruangan utama: ruang barat, ruang tengah dan ruang timurRuang barat (dipakai oleh staf museum)Sementara ruang tengah dan ruang timur di lantai II yang digunakan untuk peragaan dikenal sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia.Ruang Tengah Berisi maket pertambangan emas terbesar di dunia, yang terletak di Pegunungan Tengan Irian Jaya. Tambang terbuka Gransberg yang mempunyai cadangan sekitar 1,186 miliar ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19 gram/ton dan perak 3 gram/ton. Gabungan beberapa tambang terbuka dan tambang bawahtanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan bijih sebanyak 2,5 miliar ton. Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup pada tahun 1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya (Papua) tertata dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar maket. Miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi juga diperagakan di sini.Ruang Timur Terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia.Ruang 1 menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi manusia, serta panel gambar sebaran sumberdaya mineral di Indonesia.Ruang 2 menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya mineralRuang 3 berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari, baik secara tradisional maupun modern.Ruang 4 menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral dan energiRuang 5 memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek negatif) seperti tanah longksor, letusan gunung api dan sebagainya.Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan dengan gejala kegunungapian.Ruang 7 menjelaskan tentang sumberdaya air dan pemanfaatannya, juga pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumberdaya tersebut.

MUSEUM PUSPA IPTEKPuspa ( Pusat Peragaan ) IPTEK Padalarang adalah sebuah lembaga yang pernah mendapat 2 piagam MURI ( Museum Rekor Indonesia ) pada tahun 2002 yaitu Jam Matahari terbesar di Indonesia serta Jam Matahari Vertikal dan Horizontal Terintegrasi yang pertama. Kemudian orang mengenalnya sebagai Museum Sundial.Sundial ( Jam Matahari ) adalah seperangkat alat yang digunakan sebagai petunjuk waktu semu lokal ( local apparent time ) dengan memanfaatkan matahari yang menghasilkan bayang bayang sebuah gnomon ( batang atau lempengan yang bayang-bayangnya digunakan sebagai petunjuk waktu ). Gnomon tersebut dipasang sedemikian rupa sehingga sejajar dengan sumbu bumi, menunjuk ke arah kutub-kutub langit. Pada saat sundial terkena sinar matahari, bayang-bayang gnomon jatuh diatas sebuah bidang bertanda ( bidang dial ). Waktu semu lokal dapat diketahui dengan membaca dibagian jatuhnya bayang-bayang gnomon tersebut pada bidang dial.Pada tahun 1728, Jantar Mantar, seorang astronom menemukan jam matahari kuno dengan tinggi gnomon sekitar 30 m di kota Jaipur India.Sampai saat ini jam matahari di Jaipur terkenal sebagi jam matahari horizontal terbesar. Sebagai piranti penunjuk waktu, sundial terdiri dari beberapa jenis, yaitu sundial horisontal, vertikal, ekuatorial dan meridian. Masing-masing sundial memiliki aturan tersendiri dalam pembuatannya.Sundial KotaBaru Parahyangan adalah jenis sundial pertama di Indonesia yang berfungsi sebagai sundial jenis horizontal dan vertikal terpadu, juga sebagai sundial terbesar di Indonesia (Sertifikat Museum Rekor Indonesia: Mei 2002). Dengan Lokasi Proyek yang terletak pada lintang 6o51 LS dan bujur 107 o19BT, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalamdesign Sundial ini, antara lain :

1.Sundial Vertikal1.Penentuan Kemiringan Bidang Dial2.Penentuan posisi dan panjang Gnomon3.Penentuan Garis Jam (hour lines) dibidang dial

2.Sundial Horisontal1.Penentuan posisi dan ketinggian gnomon disesuaikan dengan ukuran bidang dial yang ada.2.Penentuan garis jam (hour lines) di bidang dial.3.Penentuan garis Zodiak di bidang dial.

Disamping Jam Matahari, banyak alat peraga yang dipamerkan di Puspa IPTEK yang berkaitan dengan Ilmufisika, kimia danmatematika, sehingga kita mudah memahami ilmu pengetahuan alam ( sains ).Gedung Puspa IPTEK ini dibangun dilahan seluas 7850 m2, dengan luas bangunan 2..000 m2, bidang refleksi horizontal 278 m2dan vertikal 60 meter. Di bawah jarum jam ini terdapat pula ruangan yang di dalamnya terdapat replika bumi dengan diameter dua meter dan berat mencapai 12 ton yang dihiasi 12 ragam hias dari berbagai pelosok Indonesia. Untuk pembangunan gedung tersebut, pihak pengembang dan pemerintah telah menghabiskan dana sekitar Rp 3,5 miliar.Tempat ini telah dibuka untuk umum pada hari SabtudanMinggu, pukul 10.00 - 16.00WIB, sedangkan hari Senin-Jumat untuk lembaga pendidikan.

SejarahTidak ada yang mengetahui kapan jam matahari pertama dibuat. Namun berdasarkancatatan sejarah, tahun 1728 seorang astronom asal Jaipur, India, Jantar Mantar, menemukan jam matahari kuno di kota tersebut. Sebelum jam modern diciptakan, orang menemukan waktu dengan menandai bayangan sesuatu benda atau lubang jendela pada dinding dimana bayangan itu jatuh, baik bayangan matahari maupun bulan purnama. Dengan cara itu akhirnya ditemukan pola pergerakan matahari yang kita kenal sekarang sebagai jam matahari. Sampai sekarang jam matahari di Jaipur terkenal sebagai kam matahari horisontal terbesar.Teknologi Jam Matahari ini, berkembang diantara kebudayaan kuno Babylonia, Yunani, Mesir dan Romawi.masing-masing memiliki bentuk sendiri-sendiri,bergantung dari perkembangan pengertahuan astronomi dan matematika mereka. Hal ini menunjukan perbedaan periode sejarah yang saling mempengaruhi. Jam matahari juga berkembang di Timur jauh seperti Cina dan Jepang, tetapi tidak banyak diketahui oleh sejarah.Jam Matahari tertua yang pernah ditemukan, kebanyakan berasal dari Yunani, berupa sebuah bentukan sirkular dengan penanda ditengah yang ditemukan oleh Chaldean Berosis, yang hidup sekitar 340 SM.Beberapa artefak Jam Matahri ditemukan, di Tivoli Italy tahun 1746, di Castel Nuovo tahun 1751, di Rigano tahun 1751, dan di Pompeii tahun 1762.Sampai saat ini Jam Matahari masih dipakai orang lebih sebagai ornamen yang memberikan aksentuasi tentang keantikan dan keilmuan yang terus terpelihara mengenai bagaimana orang mengidentifikasikan waktu mereka, yang bahkan terus terabadikan dalam sejarah kebudayaan manusia modern. Jam Matahari kemudian banyak dibangun dan digunakan sebagai landmark atau elemen penanda taman kampus-kampus ternama seperti Cambridge tahun 1642, yang terus dikembangkan sampai sekarang, bahkan Fisikawan Sir Isaac Newton (1641-1772) turut terlibat dalam pembuatannya. Jam Matahari pada umumnya terbatas penggunaannya, dan lebih banyak mengaduk akademik dibanding fungsinya. Akan tetapi studi tentang Jam Matahari (gnomonics) ini merupakan dasar pemahaman tentang astronomi. ada pula sejarah yang mengatakan bahwa Jam Matahari pertama berasal dari Mesir, kurang lebih 1500 tahun SM. Kemudian teknologi ini berkembang di antara kebudayaan kuno Babilonia, Yunani dan Romawi. Masing-masing mempiliki bentuk sendiri, bergantung dari perkembangan pengetahuan astronomi dan matematika mereka. Hal ini menunjukan perbedaan periode sejarah yang saling mempengaruhi. Sundial juga berkembang di timur jauh seperti Cina dan Jepang.Selain Jam Matahari yang menjadi daya tarik utama Puspa Iptek Bandung, ada pula alat-alat peraga sains lain yang membantu pengunjung memahami secara nyata ilmu dan teknologi. Seperti sepeda gantung yang ada diruang utama, tepat di atas museum virtual Try Science. Sepeda yang diletakkan di atas tali ini membuktikan massa dibawah cukup besar maka pusat massa selalu berada di bawah tali, sehingga sistem sepeda diharuskan selalu tegak sehingga bisa stabil.Ada juga alat Mulri Katrol, dimana semkin banyak jumlah tali dan sistem katrol maka semakin banyak gaya angkat yang direduksi. Tidak ketinggalan alat peraga mesin uap James Watt yang memperlihatkan bagaimana uap air bisa menggerakkan piston yang akhirnya menggerakan roda.Puspa IPTEK Kota Baru Parahyangan Bandung, dibangun sebagai wujud nyata sumbangsih putra-putri Indonesia dalam rangka membangkitkan dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia. Bangunan ini diresmikan tahun 2005 oleh Menristek saat itu, dan merupakan pusat peraga keempat di Indonesia setelah Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Malang dan Jawa Timur Park.Selain mengantongi sertifikat Museum Rekor Indonesia ( MURI) dengan Sundial terintegrasi terbesar yang ada di Indonesia di Puspa IPTEK juga kita bisa lihat berbagai alat peraga ilmu Pengetahuan.Kita bisa datang dan mempraktikannya langsung sendiri atau dengan panduan instruktur. Kita bisa membuktikan berbagai teori sains yang dipelajari di bangku sekolah dengan alat peraga yang tersedia disana.

PEMBAHASAN MUSEUM PUSPA IPTEK BANDUNGHasil ObservasiA. Sepeda GantungSeperti seorang pemain sirkus kita bias menaiki sebuah sepeda yang berjalan di atas seutas tali dengan tidak jatuh. Mau tahu rahasianya? Ada bandul besi dengan berat tertentu yang dipasang dibawah sepeda yang membuat terjadinya keseim bangan sepeda dan pengendaranya, sehingga sepeda dapat dikayuh diatas tali tanpa khawatir jatuh.Pada kedua sumbu roda digantungkan suatu pemberat, sehingga beban sepeda itu berada di bawah tali.Di sini, antara nyali dan pengetahuan yang kita miliki akan saling uji.Dengan prinsip-prinsip fisika, sepeda itu sudah dipastikan tidak akan jatuh. Karena massa di bawah sepeda, pusat massa akan selalu berada di bawah tali, sehingga sepeda akan selalu tegak dan stabil . Persoalannya tinggal, berani atau tidak Anda mengendarai sepeda itu menyusuri seutas tali sejauh enam meter di ketinggian sekitar enam meter pula.B. Bayangan BolaPermukaan cermin-cermin bola berperilaku seperti cermin-cermin dalam sebuah kaleidoscope. Tiap bola memantulkan bola-bola di sebelahnya bersama dengan pemantulannyaatausamalain untuk menunjukan bayang duniayang unik. Cermin cembung memantulkancahaya dengan cara membuat bayangan le - bih kecil daripada ukuran benda sebenarnya.Dengan memantulkan sebuah bayangan berulang.

C.Jam Matahari KunoJamMatahari yang berada di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PuspaIPTEK) Bandung kini bisa dilongok melalui museum virtual yang tersebar di seantero dunia. Ini berkat langkah IBM Indonesia mendirikan kios Try Science Around The World. TapiJamMatahari dan peragaIPTEKlainnya tidak kalah andal. Kios mungil yang terdiri atas satu unit komputer itu berdiri di satu sudut ruangan. Warnanya ceria. Di atasnya bertuliskan Try Science Around The World. Dibanding dengan seluruh isi ruangan PuspaIPTEK, itulah satu-satunya perangkat berteknologi tinggi yang dilengkapi dengan komputer. Kios Try Science yang merupakan museum virtual ini merupakan yang keduakali dibangun oleh IBM Indonesia setelah yang pertama diresmikan di Pusat Peragaan Iptek Taman Mini Indonesia Indah (PPIPTEK TMII) Jakarta, Oktober tahun lalu.Jika ditilik, kios ini tidaklah terlalu rumit. Benda tersebut hanya seperangkat komputer yang terhubung dengan Internet dtambah dengan program piranti lunak yang memang berisikan khusus aneka percobaan sains dan teknologi. Pengunjung yang diharapkan adalah anak-anak bisa melakukan eksperimen sains dan teknologi baik secara online maupun offline. Juga siapapun bisa merasakan petualangan mulai dari menggali fosil dinosaurus dalam menu Dinosaur Dig Missions, misi ke ruang angkasa pada menu Space Mission hingga memelihara hewan virtual dalam menu Animal Encounters. Try Science ini juga terkoneksi dengan website milik IBM,www.tryscience.orgsecara online.Anak-anak umumnya mempunyai rasa ingin tahu sangat tinggi. Museum virtual Try Science iuni kami harapkan dapat memenuhi rasa ingin tahu tersebut sekaligus merangsang minat pada dunia sains dan teknologi, ujar Betti Alisjahbana, Presiden Direktur IBM Indonesia dalam peresmian Try Science di Kotabaru Parahiangan, Bandung, akhir pekan silam.Dengan dibangunnya museum virtual ini, berarti Puspa IPTEK Bandung akan tergabung dalam jaringan pusat IPTEK dunia, dimana kesemua pusat IPTEK bisa saling mengunjungi secara virtual.Semua program yang dijalankan dalam Try Science ini adalah hasil karya ilmuwan IBM luar bekerjasama denganThe New York Hall of Science dan The Associations of Science Technology Centersdi seluruh dunia. Jam MatahariWalau museum virtual Try Science terkesan sebagai satu-satunya peraga yang berteknologi mutakhir, sesungguhnya cukup banyak yang bisa digali dari Puspa IPTEK Bandung ini.Setidaknya warga Bandung dan sekitarnya tak perlu jauh-jauh ke Jakarta atau kota lain demi mendapat informasi sains dan teknologi. Di gedung yang berdiri sejak April 2002 ini terdapatJamMatahari raksasa sehingga otomatis gedungnya sendiri bernama Gedung Jam Matahari. Sundial, demikian nama lainJamMatahari merupakan seperangkat alat yang dIgunakan sebagai penunjuk waktu semu lokal (local apparent time) dengan memanfaatkan matahari yang menghsilkan bayang-bayang sebuah gnomon alias batang atau lempengan. Gnomon tersebut dipasang sedemikian rupa sehingga sejajar dengan sumbu bumi, menunjuk ke arah kutub langit.Pada saat sundial terkena sinar matahari, bayang-bayang gnomon jatuh di atas sebuah bidang bertanda. Waktu semu lokal dapat diketahui dengan membaca di bagian mana jatuhnya bayang-bayang gnomon tersebut. Jam matahari terdiri atas beberapa jenis, yakni sundial horisontal, vertikal, ekuatorial dan meridian. Masing-masing memiliki atruran tersendiri dalam pembuatannya.Sundial di PuspaIPTEKBandung ini merupakan sundial horisontal dan vertikal pertama di Indonesia, ungkap Poedji Koentarso, Ketua Pengurus Yayasan Parahyangan Satya, pengelola Puspa IPTEK Bandung.Selain ituSundial ini juga menjadiSundial terbesar di Indonesia sehingga masuk dalam catatan Museum Rekor Indonesia (MURI) pada Mei 2003. Lokasinyua terletak pada lintang 6 ,51 lintang selatan dan bujur 107,19 bujur timur. Menurutnya,Sundial ini sudah dikunjungi lebih dari 50.000 pengunjung yang sebagian besar berasal dari kalangan pelajar dari wilayah Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Lampung.

Kesimpulan

Kami telah mengunjungi Obyek Wisata Museum Geologi dan museum Puspa IPTEK kesimpulan yang kami dapat bahwa di museum Geologi terdapat sejarah yang sangat erat kaitannya dengan sejarah penyelidikan Geologi dari berbagai wilayah di Indonesia dan kami pun mengambil kesimpulan setelah kami melakukan pengamatan pada Museum Puspa IPTEK bahwa dengan wisata ini kami dapat menambah wawasan tentang dunia luar dan kami juuga dapat menerapkan pembelajaran langsung ke Obje dengan pendekatankotekstual

Saran

Ada pun saran saran yang dapat kami sampaikanadalah sebagai berikut : bagi pelajar khususnya dan bagimasyarakat umumnya dengan adanya Museum Geologi dan Museum Puspa IPTEK juga tempase jenisnya agar di jaga kelestariannya serta adanya perkembangan agar pada waktunya kelak nantinya generasi penerus bias mengetahuinya. Dan kami pun berpesan bahwa sains perlu di kembangkan dan alam perlu di pelihara dan di jaga agar ekosistem bumi dan ilmu pengetahuan bias saling berpadu dan saling mengisi sehingga dapat menciptakan keselarasan dan keseimbangan kehidupan umat manusia

A.BatuanBatuanadalah suatu massa mineral yang dapat terdiri atas satu jenis mineral atau lebih.Penggolongan batuan:1.Batuan bekuBatuan beku adalah batuan yang berasal dari hasil pembekuan magma. Magma adalah massa batuan dalam keadaan cair, bersuhu sangat tinggi (1000o-2000oC).a.Batuan beku dalam (intrusive rocks)Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terjadi dari magma yang membeku di dalam bumi. Batuan beku dalam ada berberapa macam bentuk, yaitu batolit, lakolit, diatrema, gang, dan urat..b.Batuan beku luar (extrusive rocks)Batuan beku luar/ekstrusif adalah batuan beku yang terjadi dari magma yang membeku di permukaan/luar bumi. Magma yang mengalir ke permukaan bumi melalui lubang kawah gunungapi disebut lava. Magma yang keluar permukaan bumi masih mempunyai suhu yang tinggi yaitu 800ohingga 1200oSelain lava yang terbentuk secara efusif (mengalir) ada batuan beku luar yang terbentuk secara eksplosif (letusan) yang menghasilkan batuan piroklastik yang berukuran sangat halus berupa abu volkanik sampai dengan ukuran yang kasar, yaitu lapili (ukuran kedelai) hingga bomb yang mencapai diameter sampai beberapa puluh cm. Batuapung merupakan salah satu batuan piroklastik yang sangat terkenal, berkomposisi gelas volkanik yang berkomposisi SiO2amorf. Batuan beku luar mempunyai ukuran kristal yang kecil hingga amorf karena proses pembekuan magma berlangsung sangat cepat. Obsidian merupakan salah satu contoh batuan ekstrusif yang proses pembekuannya sangat cepat sehingga tidak terbentuk kristal (amorf).2.Batuan sedimenBatuan sediment adalah batuan yang terbentuk dari hasil proses pelapukan, erosi, pengangkutan dan pengendapan dari batuan yang sudah ada, baik batuan beku, sediment maupun batuan metamorf. Batuan sedimen yang terbentuk melalui proses-proses ini dinamakan batuan sdimen klastik.3.Batuan metamorfBatuan metamorf adalah jenis batuan yang merupakan hasil ubahan dari batuan yang sudah ada karena pengaruh suhu dan tekanan yang sangat tinggi dalam waktu yang cukup lama. Batuan metamorf dapat berasal dari batuan beku, batuan sediment maupun batuan metamorf sendiri.Batuan metamorf yang sangat terkenal antara lain : marmer (merupakan ubahan dari batugamping), batusabak (merupakan hasil ubahan dari batulempung) dan kwarsit (merupakan ubahan dari kwarsa).

B.MineralMineral adalah benda alam yang bersifat homogen dan mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu. Sifat fisik mineral antara lain : warna, cerat, kilap, kekerasan, belahan, pecahan, berat jenis, struktur dan sifat optik. Sifat kimia mineral antara lain kandungan unsur atau senyawa kimia.Mineralpembentuk batuan dikelompokkan menjadi :1. Mineral utama2. Mineral tambahan3. Mineral penyertaMineral utama sebagai penyusun utama batuan antara lain : kuarsa (SiO2), felspar (ortoklas KalSiO2 dan plagioklas (Na,Ca) AlSi3O8) , mika (muskovit KAl2(OH)2(AlSi3O10) dan biotit K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10) ), amfibol (Ca2(MgFeAl)3(OH)2(SiAl14O11)2, piroksen (Ca (MgFe)(SiO3)2((AlFe)2O3), olivin (FeMg)2SiO4), kalsit (CaCO3), grafit (C).Mineral tambahan merupakan mineral yang berfungsi sebagai tambahan, berasal dari hasil pelapukan atau metamorfose, antara lain klorit (Mg5(AlFe)(OH)8(AlSi4O10) yang berasal dari metamorfose mineral biotit, amfibol, dan piroksen.Mineral penyerta berfungsi sebagai penyerta di dalam batuan, terdapat dalam jumlah sangat sedikit di dalam batuan, antara lain magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3). C.FosilFosil adalah sisa-sisa tumbuhan, hewan, dan manusia yang sudah membatu. Fosil juga bisa berwujud bekas benda yang menempel pada batu, sementara benda aslinya sudah mengalami pelapukan atau penghancuran.Di Museum Geologi terdapat fosil manusia purba serta fosli mahluk hidup lainnya. Fosil manusia purba yaitu :1)Meganehtropus PalaeojavanicusPerawakan Megantropus Paleojavanicus diperkirakan tegap, diperkirakan masif dengan tulang pipi tebal tonjokannya belakang kepala yang tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot tengkuh yang kuat.Dengan gerakan yang besar, maka permukaan tengah banyak kerutan-kerutan dengan gigi yang sangat kuat.2)Phytecanthropus ErectusFosil ini banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badan diperkirakan antara 165 180 cm dengan tubuh dan anggota badan yang tegap, mukanya memiliki tonjolan kuning yang kua, hidung yang lebar dengan belakang kepala menyudut, isi tengkorak berkisar antara 750 100 cm.3)HomosapiensJenis Homosapiens memiliki ciri yang lebih maju dengan Phytecanthropus erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta lebih sempurna, tinggi badannya antara 130 210 cm, mulanya datar dan lebar, akar hidung lebar dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol, dahi membulat serta tinggi, sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang dan gigi mengecil dan lidah terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata antara 1350 1450 cm.

D.LogamDalamkimia, sebuahlogamataumetal(bahasa Yunani:Metallon) adalah sebuahunsur kimiayang siap membentukion(kation) dan memilikiikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifationisasidanikatan, bersama denganmetaloiddannonlogam. Dalamtabel periodik, garis diagonal digambar dariboron(B) kepolonium(Po) membedakan logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam; unsur di kiri bawah adalah logam; unsur ke kanan atas adalah nonlogam. E.Tektonisme dan VulkanismeSecara geologis, tenaga endogen meliputi tektonisme , vulkanisme, dan seisme (gempa).1.Hasil dari proses tektonismeTektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical.Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerah, tektonisme dibedakan atas epirogenesa dan orogenesa.Epirogeneseadalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat lambat serta meliputi wilayah yang sangat luas. Gerakan epirogenese dibagi menjadi dua sebagai berikut :1.Epirogenesepositif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami kenaikan.2. Epirogenesenegative, yaitu gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami penurunan.Orogeneseadalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi secara cepat seperti meliputi wilayah yang sempit.Misalnya, pembentukan deretan sirkum pasifik.Abu vulkanik, sering disebut jugapasirvulkanikataujatuhan piroklastikadalah bahan materialvulkanikjatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Batuan yang berukuran besar (bongkah - kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin. F.Maket eksplorasi barang tambang (emas dan minyak bumi)Emas terbesar di dunia, yang terletak di Pegunungan Tengan Irian Jaya. Tambang terbuka Gransberg yang mempunyai cadangan sekitar 1,186 miliar ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19 gram/ton dan perak 3 gram/ton.Gabungan beberapa tambang terbuka dan tambang bawahtanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan bijih sebanyak 2,5 miliar ton. Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup pada tahun 1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya (Papua) tertata dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar maket.Miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi.

Tata Ruangan Dalam Museum GeologiLantai ITerbagi menjadi 3 ruang utama: Ruang orientasi di bagian tengah, Ruang Sayap Barat dan Ruang Sayap Timur. Ruang Orientasi berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian. Sementara, Ruang Sayap Barat, dikenal sebagai Ruang Geologi Indonesia, yang terdiri dari beberapa bilik yang menyajikan informasi tentang:Hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya.Tatanan tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia; diujudkan dalam bentuk maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktifKeadaan geologi sumatera,Jawa, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara serta Irian JayaFosil fosil serta sejarah manusia menurut evolusi Darwin juga terdapat di siniSelain maket dan panel-panel informasi, masing-masing bilik di ruangan ini juga memamerkan beragam jenis batuan (beku, sedimen, malihan) dan sumber daya mineral yang ada di setiap daerah. Dunia batuan dan mineral menempati bilik di sebelah baratnya, yang memamerkan beragam jenis batuan, mineral dan susunan kristalografi dalam bentuk panel dan peraga asli. Masih di dalam ruangan yang sama, dipamerkan kegiatan penelitian geologi Indonesia termasuk jenis-jenis peralatan/perlengkapan lapangan, sarana pemetaan dan penelitian serta hasil akhir kegiatan seperti peta (geolologi, geofisika, gunung api, geomorfologi, seismotektonik dan segalanya) dan publikasi-publikasi sebagai sarana pemasyarakan data dan informasi geologi Indonesia. Ujung ruang sayap barat adalah ruang kegunung apian, yang mempertunjukkan keadaan beberapa gunungapi aktif di Indonesia seperti: Tangkuban Perahu, Krakatau, Galunggung, Merapi dan Batu. Selain panel-panel informasi ruangan ini dilengkapi dengan maket kompleks Gunungapi Bromo-Kelut-Semeru. Beberapa contoh batuan hasil kegiatan gunung api tertata dalam lemari kaca.

Ruang Sayap Timur Ruangan yang mengambarkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, dari primitif hingga modern, yang mendiami planet bumi ini dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan. Panel-panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan informasi tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, dimana makhluk hidup yang paling primitiv pun belum ditemukan. Beberapa miliar tahun sesudahnya, disaat bumi sudah mulai tenang, lingkungannya mendukung perkembangan beberapa jenis tumbuhan bersel-tunggal, yang keberadaan terekam dalam bentuk fosil Reptilia bertulang-belakang berukuran besar yang hidup menguasai Masa Mesozoikum Tengah hingga Akhir (210-65 juta tahun lalu) diperagakan dalam bentuk replika fosil Tyrannosaurus Rex Osborn (Jenis kadal buas pemakan daging) yang panjangnya mencapai 19 m, tinggi 6,5 m dan berat 8 ton. Kehidupan awal di bumi yang dimulai sekitar 3 miliar tahun lalu selanjutnya berkembang dan berevolusi hingga sekarang. Jejak evolusi mamalia yang hidup pada zamanTersier(6,5-1,7 juta tahun lalu) dan Kuarter (1,7 juta tahun lalu hingga sekarang) di Indonesia terekam baik melalui fosil-fosil binatang menyusui (gajah, badak, kerbau, kuda nil) dan hominid yang ditemukan pada lapisan tanah di beberapa tempat khususnya di Pulau Jawa.Kumpulan fosil tengkorak manusia-purba yang ditemukan di Indonesia (Homo erectus P. VIII) dan di beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam bentuk replikanya. Begitu pula dengan artefak yang dipergunkan, yang mencirikan perkembangan kebudayaan-purba dari waktu ke waktu. Penampang stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangiran (Solo, Jawa Tengah), Trinil dan Mojokerto (Jawa Timur) yang sangat berarti dalam pengungkap sejarah dan evolusi manusia-purba diperagakan dalam bentuk panel dan maket.Sejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda itu ditampilkan dalam bentuk panel di ujung ruangan. Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau Bandung serta artefak diperagakan dalam bentuk aslinya. Artefak yang terkumpul dari beberapa tempat di pinggiran Danau Bandung menunjukkan bahwa sekitar 6000 tahun lalu danau tersebut pernah dihuni oleh manusia prasejarah. Informasi lengkap tentang fosil dan sisa-sisa kehidupan masa lalu ditempatkan pada bilik tersendiri di Ruang Sejarah Kehidupan. Informasi yang disampaikan diantaranya adalah proses pembentukan fosil, termasuk batubara dan minyak bumi, selain keadaan lingkungan-purba.Lantai IITerbagi menjadi 3 ruangan utama: ruang barat, ruang tengah dan ruang timur. Ruang barat (dipakai oleh staf museum). Sementara ruang tengah dan ruang timur di lantai II yang digunakan untuk peragaan dikenal sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia.Ruang Tengah Berisi maket pertambangan emas terbesar di dunia, yang terletak di Pegunungan Tengan Irian Jaya. Tambang terbuka Gransberg yang mempunyai cadangan sekitar 1,186 miliar ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19 gram/ton dan perak 3 gram/ton. Gabungan beberapa tambang terbuka dan tambang bawahtanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan bijih sebanyak 2,5 miliar ton. Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup pada tahun 1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya (Papua) tertata dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar maket. Miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi juga diperagakan di sini.Ruang Timur Terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia.Ruang 1 menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi manusia, serta panel gambar sebaran sumberdaya mineral di Indonesia.Ruang 2 menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya mineralRuang 3 berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari, baik secara tradisional maupun modern.Ruang 4 menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral dan energiRuang 5 memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek negatif) seperti tanah longksor, letusan gunung api dan sebagainya.Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan dengan gejala kegunungapian.Ruang 7 menjelaskan tentang sumberdaya air dan pemanfaatannya, juga pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumberdaya tersebut.2.4Koleksi purbakala Museum Geologi

MUSEUM Geologi Bandung bukan hanya memiliki ratusan ribu batuan dan puluhan ribu fosil purba berumur puluhan jutaan tahun, tetapi juga memiliki koleksi langka yang tidak dimiliki museum lain di dunia seperti museum di Amerika atau di Eropa. Sekretaris Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Minelar (ESDM), DR. Yun Yunus Kusumabrata, didampingi Kabag Umum, Ir. Agung Pribadi mengatakan, Museum Geologi memiliki berbagai fosil hewan bertulang belakang (vertebrata) yang berasal dari Indonesia.Di Museum Geologi terdapat fosil manusia purba serta fosli mahluk hidup lainnya. Fosil manusia purba yang ada disini yaitu :a)Meganehtropus PalaeojavanicusPerawakan Megantropus Paleojavanicus diperkirakan tegap, diperkirakan masif dengan tulang pipi tebal tonjokannya belakang kepala yang tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot tengkuh yang kuat. Dengan gerakan yang besar, maka permukaan tengah banyak kerutan-kerutan dengan gigi yang sangat kuat.b)Phylecanthropus ErectusFosil ini banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badan diperkirakan antara 165 180 cm dengan tubuh dan anggota badan yang tegap, mukanya memiliki tonjolan kuning yang kua, hidung yang lebar dengan belakang kepala menyudut, isi tengkorak berkisar antara 750 100 cm.c)HomosapiensJenis Homosapiens memiliki ciri yang lebih maju dengan Phytecanthropus erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta lebih sempurna, tinggi badannya antara 130 210 cm, mulanya datar dan lebar, akar hidung lebar dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol, dahi membulat serta tinggi, sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang dan gigi mengecil dan lidah terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata antara 1350 1450 cm.

Disini juga terdapat fosil hewan dan tumbuhan diantaranya:1)ElephasMaximus2)Bovid3)Corvus59B4)Fosildaun5)CypirinisCarpio6)PhytonRetigulanusAkan tetapi tidak kami jelaskan, hanya sebagian diantaranya :1)Fosil Phyton ReugulatiusFosil ini merupakan fosli ular yang ditemukan di Indonesia, Ciharaman kabupaten Bandung. Diameter 5 m. Morfologinya mendekati jenis phyton rehtulatus, diperkirakan umurnya 30.000 - 40.000 tahun yang lalu.2)Elephand MaximusFosil gajah yang rahang bawahnya merupakan terlengkap jenisnya di Indonesia (saudara imam) pada waktu menggali sumur di rumahnya 16 Mei 2002 (teredap dalam batu pasir konglomerat 20.000 30.000 tahun yang lalu.3)Alat atau Benda pada Masa LampauPada masa lalu manusia mempunyai berbagai alat yang digunakan sebagai kehidupannya sehari-hari yaitu :

i.Alat batu, yaitu suatu alat yang terbuat dari bebatuan. Ragam alat batu diantaranya :a.Kapak Penimbas (Chopper)b.Serut genggam (Sropper)c.Kapak penerak (Chopping tool)d.Pahat genggam (hand adec)e.Kapak genggam awai (Proto hand axe)ii.Alat serpihAdalah perkakas yang digunakan sebagai pisau, gurdi atau penusuk. Alat ini digunakan sebelum mengenal tulisan yakni digunakan sebagai mengupas, memotong atau juga menggali sejenis umbi-umbian.

iii.Alat tulangAdalah perkakas yang bahan dasarnya terbuatdari tulang binatang.Tulang-tulang ini dibentuk dari tulang hewan hasil buruan, biasanya sebelum digunakan sebagai alat biasa dibentuk sesuai kebutuhan.