Laporan Museum

download Laporan Museum

of 24

Transcript of Laporan Museum

Laboratorium Vulkanologi 2011

BAB I PENDAHULUAN

I. 1.

Latar Belakang Ilmu vulkanologi adalah ilmu yang mempelajari kegunung api langsung dilapangan adalah salah kegiatan yang harus dilakukan untuk lebih mendalami proses dan fenomena yang ada pada gunung api khususnya gunung Merapi yang teletak tidak jauh dari kampus kita tercinta.

I. 2.

Maksud dan Tujuan Maksud dari acara kunjungan ke Museum Merapi adalah untuk melihat atau menyaksikan lebih banyak hal-hal tentang kegunungapian pada umumnya, dan Merapi pada khususnya. Tujuan dari acara kunjungan ke Museum Merapi adalah untuk mengetahui evolusi bumi, morfologi gunung api, seting tektonik, tipe dan jenis erupsi juga dampak gunung api pada umumnya beserta mitos dari gunung api khususnya yang ada pada Gunung Merapi.

I. 3.

Dasar Teori

Gunung api atau gunung berapi secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu system saluran fluida panas yang mrupakan suatu batuan dalam wujud cair atau disebut dengan lava yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Atau Gunungapi dapat didefinisikan sebagai lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Morfologi gunungapi, terdiri atas : 1. Kubah dijumpai pada tipe gunung api lava. Kubah lava merupakan bentukan dari lelehan lava kental yang keluar melaui celah dan dibatasi oleh sisi curam di sekelilingnya. Seperti yang ada pada Gunung MerapiNama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

1

Laboratorium Vulkanologi 2011

2. Kerucut merupakan bentuk umum yang dijumpai pada gunung api piroklastikan berlapis. Bentukan kerucut ini yang dibangun oleh bahan lepas gunung api yang dapat berupa kerucut batu apung yang tersususn oleh batu apung, kerucut scoria yang tersusun oleh scoria dan kerucut silinder yang menumpak pada kumpulan silinder dan bahan skorean. 3. kawah merupakan suatu bentuk morfologi negatif atau depresi akibat dari kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar; 4. Maar adalah bentukan negatif yang ada pada tubuh gunungapi dan pada umumnya berisi air. 5. Kaldera, bentuk morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km. Menurut H.William (1974) kaldera terbagi atas beberapa jenis, yaitu: kaldera letusan, kaldera runtuhan, kaldera erosi dan kaldera resurgent. Kaldera letusan merupakan kaldera yangterjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya. Kaldera runtuhan, merupakan kaldera yang terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran material yang sangat banyak dari dapur magma. Kaldera erosi merupakan kaldera yang terjadi akibat adanya erosi pada bagian puncak kerucut gunungapi. Sedangkan kaldera resurgent

adalah kaldera yang terjadi akibat adanya bongkah lekukan pada bagian tengah kaldera yang terangkat oleh magma yang bergerak naik ke atas.

Hipotesa Pembentukan Kaldera Menurut Escher Gunung api membentuk kaldera membutuhkn sejumlah gas yang bertekanan tinggi dan akan terpenuhi bila dapur magma mempunyai kedalaman yang besar. Beberapa istilah dalam struktur kawah kaldera gunung api : 1) Gunung pai gabungan yaitu suatu gunung api yang terdiri dari beberapa

gunung api lama 2) 3) Kubah tengah adalah kerucut tengan yang dibentuk oleh lava Kerucut tengah yaitu kerucut kecil yang terdapat di tengah kaldera

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

2

Laboratorium Vulkanologi 2011

Faktor- faktor yang menyebabkan tidak teraturnya bentuk gunung apai antara lain : Berpindahnya pusat kegiatan gunung api Adanya kerucut spatter Kegiatan vulkanisme seperti pembentukan kaldera Tekanan arus lava naik

Analisa Morfologi Gunung api dan penggunaanya Analisa Morfologi Gunung api dilaksankan umumnya untuk meudahkan pekerjaan pemetaan geovulkanologiyang dasarnya adalah penafsiran bentuk,pola penyebaran adn ukuran berbagai aspek struktur dan obyek morfologi gunung pi Sasarnya antara lain : 1. Mengal ragam bentuk morfologi gunung api 2. Mengetahui jenjang keaktifan gung api 3. Menafsirkan perkembangan kegiatan gunung api 4. Mengetahui hubungan antar satuan morfologi gunung api

Kelurusan Gunung Api Bertujuan untuk menetukan pola penyebaran gunung api berdasarkan kelurusan kelurusan yang dibentuknya.Kuenen (1945)seorang peneliti gunung api di Indonesia beranggapan : 1) Susunan lurus gunung api berhngan erat dengan rekahan rekahan tektonik 2) Pada tubuh gung api tekanan magmatis naik melalui lubang kepundan stau berkembang memencar 3) Pusat-pusat letusan gunung api d dunia memperlihatkan jarak yang sistematik

Stadia Gunung Api Stadia keaktifan gunng api terutama pada gunung api strato dapat diinterpretasi dari hubungan antar sudut lereng dengan penyebaran sungai pada tubuh gunung api.Pada gunung api strato,berdasarkan sudut lerengnya secara umum dapat dibagi menjadi puncak,lereng dan kaki

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

3

Laboratorium Vulkanologi 2011

BAB II PEMBAHASAN Lokasi Museum

Museum ini terletak di Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Pembangunan museum ini berlangsung selama empat tahun dan diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2009. Dengan harga tiket Rp. 3000,- per orang, lokasi museumini dapat ditempuh dari jalan kaliurang. Photo proses pembangunan Museum Merapi

Maket Gunung Merapi

Maket ini sendiri sudah dirancang agar dapat memberikan gambaran ketika terjadi letusan.

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

4

Laboratorium Vulkanologi 2011

Evolusi kerak bumi Zaman permulaan pangea (pan keseluruhan, ogea bumi)dalam bahasa Yunani kuno berarti super benua yang sangat besar sekitar 250 juta tahun yang lalu, dan arti dari keseluruhannya adalah super benua yang sangat besar pada zaman paelozoikum dan mesozoikum sebelum akhirnya terpecah menjadi beberapa potong benua.Rekonstruksi paleografi menunjukkan pangea sebagai daratan menyerupai huruf C yang menyebar dan memotong garis equator (katulistiwa). Lautan yang sangat luas di super benua pangea dinamakan panthalassu semua lautan. Pangea pecah kira-kira 180 juta tahun yang lalu menjadi dua benua besar Gonwama Selatan dan Iaurasia Utara.

Evolusi kerak bumi ada 5 zaman yaitu :

Zaman Perm (225jt tahun yg lalu)

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

5

Laboratorium Vulkanologi 2011

Zaman Trias ( 200jt tahun yg lalu )

Zaman Jura ( 135jt tahun yg lalu )

Zaman Kapur

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

6

Laboratorium Vulkanologi 2011

Zaman sekarang

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

7

Laboratorium Vulkanologi 2011

Lingkungan Pembentukan Gunung Api

Selanjutnya ada penjelasan mengenai lingkungan magmatik gunung api. Ya disini sedikit dijelaskan mengenai daerah-daerah mana yang masih dalam zona gunung api. Bisa juga mungkin digunakan sebagai acuan jika terjadi letusan maka daerah mana saja yang akan terguncang. Jujur saja yang ini sudah ku baca cuma ku rada gak mudeng aja. yang dibahas macam tepian, pecahan dan busur dll.

Ada 3 Tipe Gunung api Aktif Dunia

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

8

Laboratorium Vulkanologi 2011

1. Tipe A : Masih aktif sewaktu waktu bisa erupsi, contoh : Merapi 2. Tipe B : Sudah aktif tapi jangka waktunya letusannya/erupsinya lama, Contoh : Sinabung 3. Tipe C : Sudah tidak aktif lagi, contoh : Merbabu

Lingkungan Pembentukan Gunung Api 1. Lingkungan tipe kepulauan, gunungapi terdapat di bagian puncak punggungan pegunungan yang membusur. Magma basal yang menerobos naik akan mengalami perubahan komposisi karena bercampur dengan lempeng yang bersifat asam sehingga di permukaan terbentuk gunungapi andesit yang magmanya bersifat intermediet. Contoh : Gunung api yang terdapat di kepulauan Indonesia. 2. Lingkungan tipe samudera, gunungapi muncul dan tersebar berderet di sepanjang puncak punggungan yang mempunyai sistem rekahan pada kerak samuderanya, sehingga di permukaan akan terbentuk gunungapi basalan. Contoh : Gunungapi yang terdapat di kepulauan Hawaii 3. Lingkungan tipe benua, jalur pegunungan tidak stabil terdapat lapisan kerak granitan yang tebal. Magma bersifat asam. Contoh : Gunungapi yang terdapat di tengah Benua Asia dan Afrika.

Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Matrial yang dierupsikan ke permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung.

Ring of fire : Zona di mana sering terjadi gempa bumi dan letusan gunung api. Busur kepulauan vulkanik juga selalu berhubungan dengan palung. Contoh : busur kepulauan berasosiasi dengan Aleutian Trench yang direpresentasikan dengan adanya rantai panjang gunungapi yang membentuk Kepualauan Aleutian.

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

9

Laboratorium Vulkanologi 2011

Challenger Deep adalah titik terdalam (yang diketahui) di samudera, mempunyai kedalaman maksimum 10,911 meters (35,797 feet) pada posisi 1122N 14236E. Posisinya terletak di Samudera Pasifik, termasuk wilayah Guam, tepatnyadi Kepulauan Mariana, paling selatan dari palung Mariana

Struktur gunung api

1. Main vent 2. Lava Flow 3. Strata lava dan abu 4. Secondary cone 5. Magma chamber 6. Fumarol 7. Crater

Gunungapi diklasifikasikan ke dalam dua sumber erupsi, yaitu 1. Erupsi pusat, erupsi keluar melalui kawah utama; 2. Erupsi samping, erupsi keluar dari lereng tubuhnya; 3. Erupsi celah, erupsi yang muncul pada retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa kilometer; 4. Erupsi eksentrik, erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri.

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

10

Laboratorium Vulkanologi 2011

Gambar-gambar wajah gunungapi di Indonesia

Indonesia ternyata memiliki banyak gunungapi. Sekitar ada 13% jumlah gunungapi di dunia ada di Indonesia.

Tipe Erupsi Gunung Api

Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, maka gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi:

1. Tipe Hawaiian, yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburan lava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana;

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

11

Laboratorium Vulkanologi 2011

2. Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua;

3. Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik.

4. Tipe Merapi, tipe ini umumnya terjadi pada gunung api tipe andesite berbentuk kerucut dan komposisi magmanya adalah asam

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

12

Laboratorium Vulkanologi 2011

5. Tipe Vulkanik, Tipe letusan ini biasanya du mulia dengan letusan feromagnetik yng menghasilkan suara dentuman yg keras sebagai akibat dari interaksi magma dan air bawah permukaan

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

13

Laboratorium Vulkanologi 2011

6. Tipe Pelean Tipe Letusan ini menyerupai Letusan Vulkaninan dengan magma yang kental bertipe riolitik dan andesite. Ciri utama nya adalah terbentuk aliran Piroklastik pembentukan kubah lava dll.

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

14

Laboratorium Vulkanologi 2011

Indeks Tipe Letusan gunung Api

Material yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar; 1. Tipe Sub Plinian, erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari gunungapi strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkan kubah lava riolitik. Erupsi subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit; 2. Tipe Ultra Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa; 3. Tipe Vulkanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampai dasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik; 4. Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang terjadi pada pulau gunungapi, gunungapi bawah laut atau gunungapi yang berdanau kawah. Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan, letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik.

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

15

Laboratorium Vulkanologi 2011

Bentuk Akibat dari letusan gunung Api 1. Dome

2. Kaldera

3. Kerucut Berlapis

4. Maar

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

16

Laboratorium Vulkanologi 2011

5. Perisai

PETA KAWASAN RAWAN BENCANA GUNUNG MERAPI

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

17

Laboratorium Vulkanologi 2011

Sebaran Endapan Awan panas Gunung Merapi

Bentuk dan bentang alam gunungapi, terdiri atas : bentuk kerucut, dibentuk oleh endapan piroklastik atau lava atau keduanya; bentuk kubah, dibentuk oleh terobosan lava di kawah, membentuk seperti kubah; kerucut sinder, dibentuk oleh perlapisan material sinder atau skoria; maar, biasanya terbentuk pada lereng atau kaki gunungapi utama akibat letusan freatik atau freatomagmatik; plateau, dataran tinggi yang dibentuk oleh pelamparan leleran lava.

Struktur gunungapi, terdiri atas : Struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar; Kaldera, bentuk morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km. Kaldera terdiri atas : kaldera letusan, terjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya; kaldera runtuhan, terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran material yang sangat banyak dari dapur magma; kaldera resurgent, terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh gunungapi diikuti dengan runtuhnya blok bagian tengah; kaldera erosi, terjadi akibat erosi terus menerus pada dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera; Rekahan dan graben, retaka-retakan atau patahan pada tubuh gunungapi yang memanjang mencapai puluhan kilometer dan dalamnya ribuan meter. Rekahan parallel yang mengakibatkan amblasnya blok di antara rekahan disebut graben;

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

18

Laboratorium Vulkanologi 2011

Depresi volkano-tektonik, pembentukannya ditandai dengan deretan pegunungan yang berasosiasi dengan pemebentukan gunungapi akibat ekspansi volume besar magma asam ke permukaan yang berasal dari kerak bumi. Depresi ini dapat mencapai ukuran puluhan kilometer dengan kedalaman ribuan meter. Gunungapi terbentuk sejak jutaan tahun lalu hingga sekarang. Pengetahuan

tentang gunungapi berawal dari perilaku manusia dan manusia purba yang mempunyai hubungan dekat dengan gunungapi.

Pergerakan antar lempeng ini menimbulkan empat busur gunungapi berbeda : a. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunungapi tengah samudera b. Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak benua. Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak ke permukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunungapi di tepi benua. c. Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuan atau magma sehingga membentuk busur gunungapi tengah benua atau banjir lava sepanjang rekahan d. Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi perisai

Pemantauan Gunung Merapi: Zaman Hindia Belanda Zaman kemerdekaan Zaman Sekarang.

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

19

Laboratorium Vulkanologi 2011

Photo pos pemantauan di gunung merapi :

Instrumen pemantauan: Komputer Seismograf Radio Termometer Peralatan seismik.

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

20

Laboratorium Vulkanologi 2011

Mitigasi bencana dan budaya masyarakat sekitar gunung merapi Dalam menghadapi dampak dari letusan gunung merapi, kitabanyak mengenal cara tentang untu menangani hal yang tidak diinginkansalah satunya adalah pemantaun dan peringatan dini akan bahaya letusan merapi selain itu juga masyarakat sekitar gunung merapi mempunyai kepercayaan tersendiri tentang gunung merapi tersebut slah satunya adalah hubungan gunung merapi keraton Yogyakarta dan Laut selatan. Masyarakat sekitar merapi telah mengenal sabo yaitu dam yang digunakan untuk menanggulangi bahaya banjir lahar dingin dari material erupsi merapi.

Photo lokasi sabo

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

21

Laboratorium Vulkanologi 2011

BAB III KESIMPULAN

Museum Gunung Merapi terletak di Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Didalam museum menampilkan berbagai hal tentang gunung api dan gunung Merapi, antara lain : Maket Gunung Merapi Evolusi kerak bumi Foto Udara dan Satelite Gunung Merapi Lingkungan Pembentukan Gunung Api Teori Tektonika Lempeng Gambar-gambar wajah gunungapi di Indonesia Letak gunungapi itu ada di Dunia Letak gunungapi itu ada di Indonesia Tipe Erupsi Gunung ApiJenis Erupsi Gunung Api Hasil Dari Letusan Gunung Api Sabo DAM Penanggulangan Lahar Gunung Merapi Cara Penyelelamatan dari bahaya gunung merapi

Berdasrkan hasil analisa morfologi maka didapatkan bentukan morfologi yaitu Kawah, kubah, puncak atau kepala gunungapi, lereng gunung api, kaki gunung api, kerucut parasiter, dan hiloks. Berdasarkan Jenis Erupsinya Merapi merupakan jenis Campuran, terjadi antara letusan eksplosif dan efusive

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

22

Laboratorium Vulkanologi 2011

DAFTAR PUSTAKA Buku Panduan Praktikum,jurusan Teknik Geologi,Fakultas Teknologi Mneral,UPN Veteran Yogyakarta Source ( Pusat Vulkanologi Dan mitigasi Bencana Geologi ) Wikipedia Encyclopedia US. Geological Survey Cas & Wright 1987

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

23

Laboratorium Vulkanologi 2011

LAMPIRAN:

Nama : Rian Arif Wirawan Nim : 111.090.071 Plug : 2

24