Kpd Lapkas
-
Upload
nadear-ariandini-dasuha -
Category
Documents
-
view
10 -
download
2
description
Transcript of Kpd Lapkas
STATUS ORANG SAKIT
SMF ILMUKEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
RS. HAJI MINA
MEDAN
Identitas pasien
Nama : Ny. A
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Suku : Padang
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Nama suami : Tn.A
Umur : 31 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Jln. Beringin Psr VII Gg:Aren no.25 Medan Tembung
No RM :
Tanggal masuk : 19-09-2014
Pukul : 09.30 WIB
Ny. A, 28 tahun, G1P0A0, istri dari Tn M, 38 tahun datang ke RS Haji
Medan pada tanggal 19-09-2014 pukul 09.30 wib dengan:
KU : Keluar air dari kemaluan
Telaah :Hal ini dialami pasien sejak tanggal 19-09-2014 pukul 02.00 WIB.
Air berbau amis, warna putih jernih, dan tidak dapat ditahan. Os
mengatakan merasa ada yg keluar mengalir dari celana os dan
membasahi semua celana os. Riwayat keluar lendir darah dari
Ketuban Pecah Dini | 1
kemaluan (-), riwayat mules-mules (-). BAK (+) normal, BAB (+)
normal. Riwayat keputihan selama kehamilan (-), riwayat demam
kahamilan (-), riwayat terjatuh terbentur di daerah perut (+)pada
tanggal 18-09-2014 pukul 06.30, riwayat berhubungan dengan
suami pada saat kehamilan (-), riwayat merokok (-).
RPT/RPO : -
HPHT : 10 - 01 - 2014
TTP : 17 - 10 – 2014
Perkiraan usia kehamilan : 35-36 minggu
ANC : Ke Bidan 4 kali
Riwayat persalinan :
1. Hamil ini.
Riwayat KB : -
Riwayat Operasi : -
Status present
Sens : CM Anemis : (-/-)
TD : 110/80 mmHg Ikterik : (-/-)
HR : 94 x/i Dyspnoe : (-)
RR : 20 x/i Sianosis : (-)
T : 36,50 C Oedem : (-)
TB : 157 cm
BB : 75 kg
Status Generalisata
Mata : anemis -/-, ikterus -/-
Leher : KGB tidak teraba, JVP tidak meningkat
Thorax : Cor : Bunyi jantung normal, reguler, bunyi tambahan (-)
Ketuban Pecah Dini | 2
Pulmo : Suara pernapasan vesikuler, suara tambahan (-)
Abdomen : distensi (-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba
Ekstremitas : akral hangat (+), edema (-/-)
Status Obstetri
Abdomen : membesar, asimetris
Palpasi
Leopold I: 4 jari dibawah proc. Xypoideus (35 cm)
Leopold II: Kanan teraba bagian kecil, kiri teraba punggung, teregang ke kiri
Leopold III: Teraba bulat keras, melenting, bagian bawah kepala
Leopold IV: Divergen, 3/5
Gerak janin : (+)
HIS : (-)
DJJ : 144 x/i, reguler
EBW : 2500 gr
Inspeculo :
Inspeksi : Tampak air menggenang di fornix posterior vagina
Dilakukan pemeriksaan nitrazin tes, dimana kertas lakmus merah
berubah menjadi biru. Kesan : nitrazin tes (+) Air Ketuban (+)
VT : Cx sakral , ɸ 1cm, sel ket (-), Kepala H 1, UUK (SDN)
ST : Lendir darah (-), Air Ketuban (+)
Ketuban Pecah Dini | 3
Hasil laboratorium tanggal 21 - 09- 2014
Hematologi
Darah rutin Nilai Nilai Rujukan satuan
Hemoglobin 9,9 12 – 16 g/dl
Hitung eritrosit 3,9 3,9 - 5,6 10*5/µl
Hitung leukosit 16,800 4,000- 11,000 /µl
Hematokrit 28,6 36-47 %
Hitung trombosit 207.000 150,000-450,000 /µl
Index eritrosit
MCV 64,6 80 – 96 fL
MCH 29,2 27 – 31 pg
MCHC 34,6 30 – 34 %
Hitung jenis leukosit
Eosinofil 1 1 – 3 %
Basofil 0 0 – 1 %
N.Stab 0 2– 6 %
N. Seg 92 53–75 %
Limfosit 4 20–45 %
Monosit 3 4–8 %
LED 0-20 %
Kimia Klinik Nilai Rujukan
Glukosa Darah Sewaktu : 95 mg/dL < 140
Diagnosa Sementara
Ketuban Pecah Dini + PG + KDR (35-36 minggu) + PK + JH + B. Inpartu
Rencana Operasi : SC CITO a/i Ketuban Pecah Dini ( 19-09-2014 pukul 10.25 )
Ketuban Pecah Dini | 4
Laporan SC a/i Ketuban Pecah Dini tgl 19-09 -2014 Pukul 10 . 25
- Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter terpasang dengan
baik.
- Dilakukan tindakan aseptik dengan larutan betadin dan alkohol 70% pada
dinding abdomen lalu ditutup dengan duck steril kecuali lapangan operasi.
- Dibawah spinal anastesi dilakukan insisi pfannenstiel mulai dari kutis,
subkutis, hingga tampak fascia.
- Dengan menyisipkan pinset anatomis dibawahnya, fascia digunting kekanan
dan kekiri, otot dikuakkan secara tumpul.
- Peritonium dijepit dengan klem, diangkat lalu digunting keatas dan kebawah
kemudian dipasang hack blast.
- Tampak uterus gravidarum, identifikasi SBR dan lig. Rotundum.
- Lalu plica vesicouterina digunting kekiri dan kekanan dan disisihkan kebawah
arah blast secukupnya.
- Selanjutnya dinding uterus diinsisi secara konkaf sampai menembus
subendometrium. Kemudian endometrium ditembus secara tumpul dan
diperlebar sesuai arah sayatan. Selaput ketuban dipecahkan, air ketuban jernih,
apgar score 9-10.
- Dengan meluksir kepala, lahir bayi laki-laki, 2700gr, PB 49 cm, anus (+)
- Tali pusat diklem pada 2 tempat dan digunting diantaranya.
- Plasenta dilahirkan dengan traksi pada tali pusat dan penekanan pada fundus,
kesan lengkap.
- Kedua sudut kiri dan kanan tepi luka insisi dijepit dengan oval klem
- Kavum uteri dibersihkan dari sisa sisa selaput ketuban dengan kassa steril
terbuka sampai tidak ada sisa selaput atau plasenta yang tertinggal. Kesan :
bersih.
Ketuban Pecah Dini | 5
- Dilakukan penjahitan hemostasis figure of eight pada kedua ujung robekan
uterus dengan chromic catgut no.2.0,dinding uterus dijahit lapis demi lapis
jelujur terkunci overhecting. Evaluasi tidak ada perdarahan. Reperitonealisasi
dengan plain catgut no.1.0
- Klem peritonium dipasang, lalu kavum abdomen dibersihkan dari bekuan
darah dan cairan ketuban. Kesan : bersih
- Evaluasi tuba dan ovarium kanan kiri. kesan : normal.
- Lalu peritoneum dijahit dengan plain catgut no.00. kemudian dilakukan
jahitan aproksimal otot dinding abdomen dengan plain cat gut no.00 secara
simple / continous
- Kedua ujung fascia dijepit dengan kocher, lalu dijahit secara jelujur dengan
vycril no.2/0.
- Subkutis dijahit secara simple sutura dengan plain cat gut no.00
- Kutis dijahit secara subkutikuler dengan vycril 2/0.
- Luka operasi ditutup dengan kasa steril + betadin solusio.
- Liang vagina dibersihkan dari sisa sisa darah dengan kapas sublimat hingga
bersih.
- Keadaan umum ibu post operasi : stabil
Instruksi : Awasi vital sign, kontraksi dan tanda – tanda perdarahan
Terapi : IVFD RL 20gtt/menit
Inj. Cefotaxim 1gr/12jam
Inj. Dexamethason 500mg/8jam (single dose)
R/ Menunggu hasil darah rutin Post SC.
Follow Up tanggal 20 September 2014 pukul 06.00 WIB
S : Nyeri luka operasi
O : Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/-
TD : 120/90 mmHg Ikterik : -/-
HR : 92x/menit Dyspnoe : -
RR : 20x/menit Sianosis : -
Ketuban Pecah Dini | 6
T : 36,5ºC Oedem : -
SL : Abd : Soepel, peristaltik (+) Lemah
P/V : Lochia rubra (+)
TFU : 1 jari di bawah pusat, kontraksi baik
L/O : Tertutup perban, kesan kering
BAK : Via kateter 70cc/jam, warna kuning jernih
BAB : (-)
Flatus : (-)
ASI : -/-
Diagnosa : Post SC a/i Ketuban Pecah Dini+ NH1
Terapi : IVFD RL 20gtt/menit
Inj. Ceftriaxon 1gr/12jam
Inj. Ketorolac 30 mg/8jam
Inj. Metronidazole drip /12jam
Inj. Dexametason 500 mg/8jam
Follow Up tanggal 21 September 2014 pukul 06.00 WIB
S : Mual muntah + sakit menelan
O : Sensorium : Compos Mentis Anemis : +
TD : 130/80 mmHg Ikterik : -/-
HR : 84x/menit Dyspnoe : -
RR : 20x/menit Sianosis : -
T : 36,8ºC Oedem : -
SL : Abd : Soepel, peristaltik (+)
P/V : Lochia rubra (+)
TFU : 2 jari di bawah pusat
L/O : Tertutup perban, kesan kering
BAK : Via kateter 500cc
BAB : (-)
Flatus : (+)
Ketuban Pecah Dini | 7
ASI : -/-
Lapor dr. A.Khuwailid, SpOG pada tanggal 21-09-2014 pukul 15.00 mengenai
K/U OS HR : 124x/i, T :39,5ºC, Peristaltik (+) melemah, BAB: Mencret 2kali
tambahan terapi
Diagnosa : Post SC a/i Ketuban Pecah Dini + NH2
Terapi : IVFD RL 20gtt/menit
Inj. Ceftriaxon 1gr/12jam
Inj. Ketorolac 30 mg/8jam
Inj. Metronidazole drip /12jam
Inj. Dexametason 500 mg/8jam
Inj. Novalgin K/P
Follow Up tanggal 22September 2014 pukul 06.00 WIB
S : Demam
O : Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/-
TD : 110/60 mmHg Ikterik : -/-
HR : 85x/menit Dyspnoe : -
RR : 22x/menit Sianosis : -
T : 37,8ºC Oedem : -
SL : Abd : Soepel, peristaltik (+)
P/V : Lochia rubra (+)
TFU : 2 jari di bawah pusat
L/O : Tertutup perban, kesan kering
BAK : Via kateter 80cc / jam, kuning jernih
BAB : (+)
Flatus : +
ASI : -/-
Diagnosa : Post SC a/i Ketuban Pecah Dini + NH3
Ketuban Pecah Dini | 8
Terapi : IVFD RL 20gtt/menit
Inj. Ketorolac 30 mg/12jam
Inj. Novalgin K/P
Follow Up tanggal 23 September 2014 pukul 06.00 WIB
S : Demam
O : Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/-
TD : 110/80 mmHg Ikterik : -/-
HR : 103x/menit Dyspnoe : -
RR : 22x/menit Sianosis : -
T : 38,1ºC Oedem : -
SL : Abd : Soepel, peristaltik (+)
P/V : -
TFU : 2 jari di bawah pusat
L/O : Tertutup perban, kesan kering
BAK : Via kateter 70cc / jam, kuning jernih
BAB : (+)
Flatus : +
ASI : -/-
Diagnosa : Post SC a/i Ketuban Pecah Dini + NH4
Terapi : IVFD RL 20gtt/menit
Inj. Ketorolac 30 mg/12jam
Inj. Gentamisin 80mg/12jam
Inj. Metronidazole /12jam
Inj. Novalgin K/P
Inj. OMZ /12jam
Ketuban Pecah Dini | 9
Follow Up tanggal 24 September 2014 pukul 06.00 WIB
S : Demam (-)
O : Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/-
TD : 110/70 mmHg Ikterik : -/-
HR : 92x/menit Dyspnoe : -
RR : 20x/menit Sianosis : -
T : 36,9ºC Oedem : -
SL : Abd : Soepel, peristaltik (+)
P/V : -
TFU : 2 jari di bawah pusat
L/O : Tertutup perban, kesan kering
BAK : Via kateter 80cc / jam, kuning jernih
BAB : (+)
Flatus : +
ASI : -/-
Diagnosa : Post SC a/i Ketuban Pecah Dini + NH5
Terapi : IVFD RL 20gtt/menit
Inj. Ketorolac 30 mg/12jam
Inj. Gentamisin 80mg/12jam
Inj. Metronidazole /12jam
Inj. Novalgin K/P
Inj. OMZ /12jam
Ketuban Pecah Dini | 10