KPD Kala II Lama
-
Upload
nurul-ardianti -
Category
Documents
-
view
45 -
download
2
description
Transcript of KPD Kala II Lama
Laporan Kasus Ketuban pecah dini dan Kala II Lama
Agry ridho 1120221194
Kasus
Identitas Pasien • Nama : Ny. U• Umur : 19 tahun• Agama : Islam• Suku bangsa : Jawa• Pekerjaan : Ibu rumah tangga• Alamat : Grabag• Tanggal datang : 24 Oktober 2012 (14.40)
Anamnesa
• Keluhan utama : ketuban pecah jam 01.00• Riwayat Penyakit Sekarang:kenceng (-), darah
(-) lendir(-)• Riwayat Haid :HPHT : April 2012, HPL : Januari
2013, usia kehamilan ± 30 mg• Riwayat Nikah :1 x, selama 1 tahun• Riwayat Obstetri:G1P0A0, hamil ini
Pemeriksaan fisikPemeriksaan Fisik• KU : Baik, kesadaran Compos mentis• TV :T: 120/80 mmHg , N : 82 x/mnt , TB : 156 cm, S: 36,8°C,
RR: 20 x/mnt, TB : 56 kg• Status Generalis :• Px kepala dan leher :dbn• Thorax: Paru : Vesikuler, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada• Jantung : SI – SII reguler, murmur tidak ada, gallop tidak
ada.• Abdomen : Status Obsteri• Hepar/Lien : Tidak teraba besar• Usus : Bising usus + normal• Genitalia ekterna : @ Status Obsteri• Extrimitas : Extremitas superior dan inferior tidak ada edema.
Status obstetria. Pemeriksaan Luar• Inspeksi : Perut membuncit, membujur• Palpasi : TFU : 28 cm ~ TBJ : 2635 gr• Leopold I : Teraba I, bagian bulat, lunak• Leopold II : Teraba tahanan memanjang di kiri ibu, dan
bagian kecil di kanan ibu.• Leopold III : Teraba I bagian bulat, keras• Leopold IV : Divergen• Auskultasi : DJJ : (+) 127 regulerb. Pemeriksaan Dalam• VT : Vulva, utretra, vagina tenang• Pembukaan 1 cm• Portio tebal• Kulit ketuban (+)• Bagian terbawah janin kepala turun di Hodge I+• UUK di anterior
Diagnosis
• KPD 15 jam • G1P0A0 19 tahun, Hamil 30 minggu• Janin tunggal hidup intra uterin, • Letak memanjang, presentasi kepala, puki,
kepala sudah masuk PAP
Penatalaksanaan
• IVFD RL 500cc 20 tetes per menit• Injeksi Cefotaksim 1 gr/12 jam• Deksametason i.m. /12 jam• Observasi VS dan kemajuan persalinan
Follow up
25/10/12S :ketuban rembes sedikitO: TD : 120/80mmHg , N : 84x/mnt, R : 20x/mnt, S :
36CDJJ (+)132 regulerA: KPD pd primigravida hamil pretermP : ObservasiInjeksi iv cefotaksim 1 grInjeksi i.m. Deksametason 1 amp
26/10/12S :ketuban rembes sedikitO: TD : 120/80mmHg , N : 88x/mnt, R : 20x/mnt, S :
36CDJJ (+)128 regulerA: KPD pd primigravida hamil pretermP : ObservasiInjeksi iv cefotaksim 1 grInjeksi i.m. Deksametason 1 amp
27/10/12S :tidak ada keluhanO: TD : 120/80mmHg , N : 60x/mnt, R :
20x/mnt, S : 36,5CDJJ (+)125regulerA: KPD pd primigravida hamil pretermP : ObservasiInjeksi iv cefotaksim 1 gr/12 jam
28/10/12S :tidak ada keluhanO: TD : 100/60mmHg , N : 71x/mnt, R :
20x/mnt, S : 36CDJJ (+)132 regulerA: KPD pd primigravida hamil pretermP : ObservasiBoleh pulang
Tanggal 31 Oktober 2012 Jam 02.00AnamnesaKeluhan utama : Pasien datang lagi ke RST dr
Soedjono dengan rujukan Kala II lama (± 2 jam)Pemeriksaan fisikKU :Baik, kesadaran Compos mentisTV :T: 120/80 mmHg N : 68 x/mnt
S: 36,8°C RR: 28 x/mnt
Status Obstetria. Pemeriksaan LuarInspeksi : Perut membuncit, membujurPalpasi : TFU : 24 cm
Leopold I : Teraba I, bagian bulat, lunakLeopold II : Teraba tahanan memanjang di kiri ibu, dan bagian kecil di kanan ibu.Leopold III : Teraba I bagian bulat, kerasLeopold IV : Divergen
Auskultasi : DJJ : (+) 130x/menit reguler
b. Pemeriksaan DalamVT : - Vulva, utretra, vagina tenangPembukaan lengkapPortio tidak terabaKulit ketuban (-)STLD (+)UUK di anterior
Diagnosis
Kala II lama pada primigravida hamil preterm
Penatalaksanaan :Induksi 10 unit oksitosinJika tidak lahir dilakukan vakum ekstraksi
Laporan vakum ekstraksi• Prosedur vakum ekstraksi rutin• Kandung kencing dikosongkan• Dipasang cup No. 5 sedekat mungkin dengan UUK dan tanda petunjuk
mengarah ke UUK• Periksa apakah ada daerah yang terjepit• Dibuat tekanan negatif secara nertahap mulai dari 0,2 kg/cm3 selama 2 menit
dan 0,6 kg/cm3 selama 2 menit• Saat ibu mengejan lakukan dilakukan traksi definitif sampai kepala bayi lahir
searah panggul ibu• Cup dilepas dengan pegangan biparietal bahu depan dan belakang, tarikan pada
kedua ketiak melahirkan bokong dan kaki• Hasil lahir bayi hidup, perempuan, BB 2200 gr, PB 44 cm, LK/LD 31/28, AS :
3/4/5 AK: hijau, anus (+) cacat (-)• plasenta lahir spontan kotiledon lengkap. Perdarahan 100 cc• Eksplorasi jalan lahir, perineum ruptur derajat 1• Penjahitan ruptur jelujur• Keadaan ibu baik
Follow up
TGL
Subyektif Obyektif Assessment Planning
31/10/1206.00
1/11/12
Perdarahan (+), nyeri jahitan
Nyeri jahitan
KU : baikKes : CM VS : T : 120/90 mmHg
N 76 x/mnt R : 24 x/mnt S : 36 C
KU : baikKes : CM VS : T : 110/70 mmHg
N :84 x/mnt R : 24 x/mnt S : 36,7C
Post VE
Post VE hari ke 1
Observasi VS
Observasi VSBoleh pulang
Tinjauan Pustaka
Ketuban pecah dini
Definisi
• Ketuban Pecah Dini Atau Spontaneous/Early-Premature Rupture Of The Membrane Adalah ketuban yang pecah spontan yang terjadi pada sembarang usia kehamilan sebelum persalinan dimulai
Etiologi
Etiologi ketuban pecah dini belum diketahui. Faktor predisposisi ketuban pecah dini ialah infeksi genitalia, serviks inkompeten, gemeli, hidramnion, kehamilan preterm, disproporsi sefalo pelviks
Patogenesis
• Adanya hipermotilitas rahim yang sudah lama terjadi sebelum ketuban pecah penyakit-penyakit pielonefritis, sistitis, servisitis dan vaginitis terdapat bersama-sama dengan hipermotilitas rahim ini, koitus.
• Ketuban terlalu tipis (kelainan ketuban).• Infeksi (amnionitis atau khorioamnionitis).• Faktor-faktor lain merupakan predisposisi ialah :
multipara, malposisi, diproporsi cervix incompeten dan lain-lain.
• Artifisial (amniotomi) dimana ketuban dipecahkan terlalu dini
Manifestasi klinis
• Umur kehamilan lebih dari 20 minggu.• Keluar air ketuban dari OUE (orificium uteri atau
eksterna) berwarna putih keruh, jernih kuning, hijau atau kecoklatan sedikit-sedikit atau sekaligus banyak.
• Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi.• Janin mudah diraba.• Pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada, air
ketuban sudah kering.• Inspekulo : tampak air ketuban mengalir atau selaput
ketuban tidak ada dan air ketuban sudah kering
KPD pd berbagai usia kehamilan
• Hamil Aterm• Sembilan puluh persen pasien dengan KPD akan
mengalami partus spontan dalam waktu 24 jam dan tidak banyak menimbulkan problema penanganan. Beberapa penelitianmemperlihatkan kenaikan kematian perinatal dan infeksi bila masa laten melewati 24 jam. Bila belum aada tanda persalinan dalam kurun waktu tersebuk maka dilakukan induksi untuk mempercepat persalinan dalam rentang waktu tersebut. Sebaliknya induksi secara agresif dengan bishop skore yang kurang baik biasanya akan melibatkan tindakan operatif
• 34-37 minggu• Pada kelompok pasien ini, resiko penyakit
selaput membran pada neonatus sangat kecil terjadi bila partus terjadi setelah 16 jam atau lebih sejak ketuban pecah. Induksi oksitosin digunakan untuk mengupayakan pengakhiran kehamilan segera setelah waktu 24 jam. Bila bishop skore kurang baik, penangannan konservatif dapat dalakukan.
• 24-33 minggu• Pada populasi ini tingkat ketidakmatangan paru lebih
besar dari pada resiko infeksi.• Sebelum 24 minggu• Pada pasien dengan KPD pada usia kurang dari 24
minggu perlu dijelaskan bahwa kemungkinan besar janin dapat hidup sangat kecil. Banyak bayi pada kasus ini akan mengalami hipoplasi paru-paru dan atau deformitas ortopedi, meninggal dalam kandungan, atau lahir pada usia kehamilan yang masih sangat muda. Pilihan untuk terminasi kehamilan harus dijelaskan
Komplikasi
Pada anak :• IUFD dan IPFD• Asfikisa• PrematuritasPada ibu :• Partus lama dan infeksi• Atonia uteri• Infeksi nifas• Perdarahan postpartum
Penatalaksanaan
Konservatif• Antibiotika kalau ketuban pecah > 6 jam. • Umur kehamilan < 32 – 34 minggu, dirawat selama air
ketuban masih keluar atau sampai air ketuban tidak keluar lagi.
• Bila sudah 32 – 34 minggu masih keluar maka pada usia kehamilan 35 minggu dipertimbangkan untuk terminasi kehamilan.
• Awasi tanda infeksi (suhu, lekosit, tanda infeksi intra uterin).• Pada usia kehamilan 32 – 34 minggu berikan steroid selama
7 hari, untuk memacu kematangan paru janin.
• Aktif• Kehamilan > 36 minggu, induksi dengan oksitosin, bila
gagal seksio sesarea.• Bila ada tanda-tanda infeksi, berikan antibiotika dosis
tinggi dan persalinan diakhiri.• Bila pelvik skor < 5, akhiri persalinan dengan seksio
sesarea.• Bila pelvik skor > 5 induksi persalinan partus
pervaginam.• Bila infeksi berat, sectio sesarea.
Pembahasan
• Ketuban Pecah Dini• Pasien datang ke dengan ketuban sudah pecah pukul 10.40
WIB sebelum pasien inpartu. Hal ini sesuai dengan kriteria diagnosis KPD yaitu ketuban pecah sebelum inpartu. Hal ini memungkinkan terjadinya infeksi ascenden dimana infeksi menjalar dari introitus vagina ke dalam uterus. Oleh karena itu, dicegah dengan memberikan antibiotik spektrum luas yaitu cefotaksim 1 gram secara intravena. Dan dilihat dari usia kehamilan yang masih ± 30 minggu yang berarti usia kehamilan belum mencapai aterm diberikan deksametason untuk mematangkan paru janin agar jika tiba-tiba harus dilaukan terminasi paru-paru bayi sudah matang.
• Kala II lama• Pada kasus ini pasien datang ke kamar bersalin IGD RST
dr. Soedjono pukul 02.00 WIB dengan surat pengantar dari bidan dengan inpartu kala II lama, karena setelah pembukaan lengkap sudah 2 jam janin tidak keluar. Pada pemeriksaan dalam pukul 22.30 didapatkan hasil diameter pembukaan serviks sudah lengkap, KK (-), dan kepala masuk Hodge 3. Lalu diberikan stiimulasi dengan oksitosi 10 unit, tapi janin belum lahir juga akhirnya persalinan dilakukan dengan ekstraksi vakum.
Prognosis
• Keadaaan ibu baik• Keadaan janin : Apgar scoer : 3/4/5 (Asfiksia
berat) diberikan oksigen, berat badan 2200 gram langsung dimasukan ke inkubator untuk mencegah hipotermia