KP 2.2
-
Upload
mahfud-ozil -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
description
Transcript of KP 2.2
JENIS DAN PERAN PROFESI KESEHATAN DAN
NONKESEHATAN YANG TERLIBAT DALAM
PENGELOLAAN PASIEN
Dr. Muhammad Yusuf,SpS
Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran, pasal 50 penjelasan
menyatakan bahwa :
Yang dimaksud dengan” standar profesi ”adalah
Batasan kemampuan ( knowledge, skill and
professional attitude ) minimal yang harus
dikuasai oleh seorang individu untuk dapat
melakukan kegiatan profesionalnya pada
masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh
organisasi profesi
Standar Profesi
1.Standar kompetensi
2.Standar Pendidikan
3.Standar Pelayanan
4.Kode etik Profesi
Standar kompetensi
Menurut SK Mendiknas No. 045/U/2002 kompetensi adalah 'seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu'.
Standar Pendidikan
Yang dimaksud dengan “standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi” adalah pendidikan profesi yang dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengansistem pendidikan nasional.
Standar Pelayanan
Yang dimaksud dengan “standar pelayanan” adalah pedoman yang harus diikuti oleh dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran.
Kode etik Profesi
Etika profesi adalah kode etik dokter dan kode etik dokter gigi yang disusun oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI).
Tenaga Kesehatan Terdiri Dari :
A. Tenaga Medis;
B. Tenaga Keperawatan;
C. Tenaga Kefarmasian;
D. Tenaga Kesehatan Masyarakat;
E. Tenaga Gizi;
F. Tenaga Keterapian Fisik;
G. Tenaga Keteknisian Medis.
PP RI NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN
Tenaga Medis :
- Dokter
- Dokter Gigi.
A. Area Kompetensi:1. Komunikasi efektif2. Keterampilan Klinis3. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran4. Pengelolaan Masalah Kesehatan5. Pengelolaan Informasi6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri7. Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien
DOKTER
Area Komunikasi Efektif1. Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya2. Berkomunikasi dengan sejawat3. Berkomunikasi dengan masyarakat4. Berkomunikasi dengan profesi lain
Area Keterampilan Klinis5. Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting tentang pasien dan keluarganya6. Melakukan prosedur klinik dan laboratorium7. Melakukan prosedur kedaruratan klinis
Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran8. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik,perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer9. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, ujilaboratorium dan prosedur yang sesuai10. Menentukan efektivitas suatu tindakan
Area Pengelolaan Masalah Kesehatan11. Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat12. Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit13. Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit14. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan15. Mengelola sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga
Area Pengelolaan Informasi16. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien17. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi18. Memanfaatkan informasi kesehatan
Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri19. Menerapkan mawas diri20. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat21. Mengembangkan pengetahuan baru
Area Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien22. Memiliki Sikap profesional 23. Berperilaku profesional dalam bekerja sama24. Sebagai anggota Tim Pelayanan Kesehatan yang profesional25. Melakukan praktik kedokteran dalam masyarakat multikultural di Indonesia26. Memenuhi aspek medikolegal dalam praktik kedokteran27. Menerapkan keselamatan pasien dalam praktik kedokteran
KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA
- KEWAJIBAN UMUM
- KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI
Tenaga Keperawatan
- Perawat
- Bidan.
Standar Profesi Bidan
1. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan ilmu sosial, kes. Masy. dan etik
2. Memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan yang menyeluruh.
3. Memberikan asuhan antenatal
4. Memberikan asuhan selama persalinan
5. Memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui
6. Memberikan asuhan bayi baru lahir
7. Memberikan asuhan pada bayi-balita
8. Memberikan asuhan pada keluarga, kelompok dan masy
9. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu gangguan sist.reproduksi
Kode Etik Bidan Indonesia, meliputi :
Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat
Kewajiban bidan terhadap tugasnya
Kewajiban bidan terhadap profesinya
Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa
dan tanah air
Tenaga Kefarmasian :
- Apoteker,
- Analis Farmasi
- Asisten Apoteker
Tenaga Kesehatan Masyarakat
- Epidemiolog Kesehatan,
- Entomolog Kesehatan,
- Mikrobiolog Kesehatan,
- Penyuluh Kesehatan,
- Administrator Kesehatan
- Sanitarian.
STANDAR PROFESI SANITARIAN
adalah tenaga profesional di bidang kesehatan
lingkungan yang memberikan perhatian terhadap
aspek kesehatan lingkungan air, udara, tanah,
makanan dan vector penyakit pada kawasan
perumahan, tempat-tempat umum, tempat kerja,
industri, transportasi dan matra.
1. Peran Sebagai Pelaksana Kegiatan Kesehatan Lingkungan, Pengajar,
Pelatih dan Pemberdayaan Masyarakat, pengelola kesehatan lingk.
2. Fungsi :
Menentukan komponen lingk. yang mempengaruhi kes. manusia
Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan
Menginterprestasikan hasil pengukuran komponen lingkungan
Merancang dan merekayasa Penanggulangan masalah Lingkungan
Mengorganisir Penanggulangan masalah kesehatan lingkungan
Mengevaluasi hasil
3. kompetensi : Mampu mengidentifikasi komponen-komponen yang
mempengaruhi kesehatan manusia.
KODE ETIK SANITARIAN/AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN
Organisasi Profesi Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia
[ HAKLI ] dalam melakukan kewajiban profesinya yang terdiri dari
Kewajiban Umum, kewajiban sanitarian terhadap klien / masyarakat,
kewajiban sanitarian terhadap teman seprofesi, kewajiban sanitarian
terhadap diri sendiri
Tenaga Gizi :
- Nutrisionis
- Dietisien
Kompetensi gizi dibagi dalam tiga bidang
materi yaitu: Clinical nutrition,Food Service
and Food Production
Kode Etik Ahli Gizi mengabdikan diri dalam upaya memelihara dan memperbaiki keadaan gizi, kesehatan, kecerdasan dan kesejahteraan rakyat melalui upaya perbaikan gizi, pendidikan gizi, pengembangan ilmu dan teknologi gizi, serta ilmu-ilmu terkait. Ahli Gizi dalam menjalankan profesinya harus senantiasa bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menunjukkan sikap dan perbuatan terpuji yang dilandasi oleh falsafah dan nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persatuan Ahli Gizi Indonesia serta etik profesinya.
Tenaga Keterapian Fisik
- Fisioterapis,
- Okupasiterapis
- Terapis Wicara
Fisioterapis
Kompetensi
•Analisa Ilmu sebagai dasar praktik.,
•Analisis dan Sintesis Kebutuhan Pasien/ Klien,
•Merumuskan diagnosa fisioterapi,
•Perencanaan Tindakan Fisioterapi,
•Intervensi Fisioterapi,Evaluasi dan re-evaluasi,
•Kemampuan komunikasi dan koordinasi yang efisien dan efektif,
•Pendidikan,Penerapan prinsip-prinsip manajemen dalam praktik
fisioterapi,
•Melaksanakan penelitian,
•Tanggung jawab terhadap masyara-kat dan profesi
Kode Etik Fisioterapi1. Menghargai hak dan martabat individu. 2. Tidak bersikap diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada siapapun yang membutuhkan.3. Memberikan pelayanan professional secara jujur, berkompeten dan bertanggung jawab.4. Mengakui batasan dan kewenangan profesi dan hanya memberikan pelayanan dalam lingkup profesi fisioterapi.5. Menghargai hubungan multidisipliner dengan profesi pelayanan kesehatan lain dalam merawat pasien/klien.6. Menjaga rahasia pasien/klien yang dipercayakan kepadanya kecuali untuk kepentingan hukum/pengadilan7. Selalu memelihara standar kompetensi profesi fisioterapi dan selalu meningkatkan pengetahuan/ketrampilan.8. Memberikan kontribusi dalam perencanaan dan pengembangan pelayanan untuk meningkatkan derajat kesehatan individu dan masyarakat.
Tenaga Keteknisian Medis :- Radiografer,- Radioterapis, - Teknisi Gigi, - Teknisi Elektromedis, - Analis Kesehatan (laboratoratorium) - Refraksionis Optisien, - Otorik Prostetik, - Teknisi Transfusi - Perekam Medis.
Tugas pokok :
melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan
meliputi bidang Hematologi, Kimia Klinik,
Mikrobiologi, Imunologi-serologi,Toksikologi,
Kimia Lingkungan, Patologi Anatomi
(Histopatologi, Sitopatologi, Histokimia,
Imunopatologi, Patologi Molekuler), Biologi dan
Fisika
Analis Kesehatan
fungsi/kewajiban:
1. Mengembangkan prosedur utk mengambil & memproses specimen.
2. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen dan specimen.
3. Mengoperasikan dan memelihara peralatan/instrumen laboratorium.
4. Mengevaluasi data lab. utk memastikan akurasi & prosedur
pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah
5. Mengevaluasi teknik, instrument, dan prosedur baru untuk
menentukan manfaat kepraktisannya.
6. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data lab. secara efektif dan
efisien untuk menginterpretasikan hasil uji laboratorium.
7. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan
laboratorium.
8. Membimbing & membina tenaga kes. lain dalam bidang teknik lab.
9. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang lab. Kes.
kompetensi :
1. Menguasai ilmu pengetahuan yang berkaitan dgn lab. Kesehatan.
2. Mampu merencanakan/merancang
3. Memiliki keterampilan untuk melaksanakan proses teknis
operasional pelayanan lab., yaitu:
a. Keterampilan pengambilan specimen, termasuk penyiapan pasien
labeling, penanganan, pengawetan,fiksasi, pemrosesan,
penyimpanan dan pengiriman specimen.
b. Keterampilan melaksanakan prosedur laboratorium, metode
pengujian dan pemakaian alat dengan benar.
c. Keterampilan melakukan perawatan dan pemeliharaan alat,
kalibrasi dan penanganan masalah
d. Keterampilan melaksanakan uji kualitas media dan reagen untuk
pengujian specimen.
4. Mampu memberikan penilaian analitis terhadap
hasil uji laboratorium.
5. Memiliki pengetahuan untuk melaksanakan
kebijakan pengendalian mutu dan prosedur lab.
6. Memiliki kewaspadaan terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil uji laboratorium
Yang dimaksud dengan “rekam medis” adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,pemeriksaan, pengobatan,tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
PEREKAM MEDIS
KOMPETENSI PEREKAM MEDIS 1.Menentukan nomor kode diagnosis ICD yang
berlaku (ICD-10 Volume 2), 2.Mengumpulkan kode diagnosis pasien3.Mengklasifikasikan data kode diagnosis yang
akurat 4.Menyajikan informasi morbiditas dengan akurat
dan tepat 5.Mengelola indeks penyakit dan tindakan guna
kepentingan laporan medis dan statistik 6.Menjamin validitas data untuk registrasi penyakit,7.Mengembangkan dan mengimplementasikan
petunjuk standar koding dan pendokumentasian