KP 2.2

38
JENIS DAN PERAN PROFESI KESEHATAN DAN NONKESEHATAN YANG TERLIBAT DALAM PENGELOLAAN PASIEN Dr. Muhammad Yusuf,SpS

description

ilmu kedokteran

Transcript of KP 2.2

Page 1: KP 2.2

JENIS DAN PERAN PROFESI KESEHATAN DAN

NONKESEHATAN YANG TERLIBAT DALAM

PENGELOLAAN PASIEN

Dr. Muhammad Yusuf,SpS

Page 2: KP 2.2

Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang

Praktik Kedokteran, pasal 50 penjelasan

menyatakan bahwa :

Yang dimaksud dengan” standar profesi ”adalah

Batasan kemampuan ( knowledge, skill and

professional attitude ) minimal yang harus

dikuasai oleh seorang individu untuk dapat

melakukan kegiatan profesionalnya pada

masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh

organisasi profesi

Page 3: KP 2.2

Standar Profesi

1.Standar kompetensi

2.Standar Pendidikan

3.Standar Pelayanan

4.Kode etik Profesi

Page 4: KP 2.2

Standar kompetensi

Menurut SK Mendiknas No. 045/U/2002 kompetensi adalah 'seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu'.

Page 5: KP 2.2

Standar Pendidikan

Yang dimaksud dengan “standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi” adalah pendidikan profesi yang dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengansistem pendidikan nasional.

Page 6: KP 2.2

Standar Pelayanan

Yang dimaksud dengan “standar pelayanan” adalah pedoman yang harus diikuti oleh dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran.

Page 7: KP 2.2

Kode etik Profesi

Etika profesi adalah kode etik dokter dan kode etik dokter gigi yang disusun oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI).

Page 8: KP 2.2

Tenaga Kesehatan Terdiri Dari :

A. Tenaga Medis;

B. Tenaga Keperawatan;

C. Tenaga Kefarmasian;

D. Tenaga Kesehatan Masyarakat;

E. Tenaga Gizi;

F. Tenaga Keterapian Fisik;

G. Tenaga Keteknisian Medis.

PP RI NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN

Page 9: KP 2.2

Tenaga Medis :

- Dokter

- Dokter Gigi.

Page 10: KP 2.2

A. Area Kompetensi:1. Komunikasi efektif2. Keterampilan Klinis3. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran4. Pengelolaan Masalah Kesehatan5. Pengelolaan Informasi6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri7. Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien

DOKTER

Page 11: KP 2.2

Area Komunikasi Efektif1. Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya2. Berkomunikasi dengan sejawat3. Berkomunikasi dengan masyarakat4. Berkomunikasi dengan profesi lain

Area Keterampilan Klinis5. Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting tentang pasien dan keluarganya6. Melakukan prosedur klinik dan laboratorium7. Melakukan prosedur kedaruratan klinis

Page 12: KP 2.2

Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran8. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik,perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer9. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, ujilaboratorium dan prosedur yang sesuai10. Menentukan efektivitas suatu tindakan

Page 13: KP 2.2

Area Pengelolaan Masalah Kesehatan11. Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat12. Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit13. Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit14. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan15. Mengelola sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga

Page 14: KP 2.2

Area Pengelolaan Informasi16. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien17. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi18. Memanfaatkan informasi kesehatan

Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri19. Menerapkan mawas diri20. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat21. Mengembangkan pengetahuan baru

Page 15: KP 2.2

Area Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien22. Memiliki Sikap profesional 23. Berperilaku profesional dalam bekerja sama24. Sebagai anggota Tim Pelayanan Kesehatan yang profesional25. Melakukan praktik kedokteran dalam masyarakat multikultural di Indonesia26. Memenuhi aspek medikolegal dalam praktik kedokteran27. Menerapkan keselamatan pasien dalam praktik kedokteran

Page 16: KP 2.2

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA

- KEWAJIBAN UMUM

- KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI

Page 17: KP 2.2

Tenaga Keperawatan

- Perawat

- Bidan.

Page 18: KP 2.2

Standar Profesi Bidan

1. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan ilmu sosial, kes. Masy. dan etik

2. Memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan yang menyeluruh.

3. Memberikan asuhan antenatal

4. Memberikan asuhan selama persalinan

5. Memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui

6. Memberikan asuhan bayi baru lahir

7. Memberikan asuhan pada bayi-balita

8. Memberikan asuhan pada keluarga, kelompok dan masy

9. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu gangguan sist.reproduksi

Page 19: KP 2.2

Kode Etik Bidan Indonesia, meliputi :

Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat

Kewajiban bidan terhadap tugasnya

Kewajiban bidan terhadap profesinya

Kewajiban bidan terhadap diri sendiri

Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa

dan tanah air

Page 20: KP 2.2

Tenaga Kefarmasian :

- Apoteker,

- Analis Farmasi

- Asisten Apoteker

Page 21: KP 2.2

Tenaga Kesehatan Masyarakat

- Epidemiolog Kesehatan,

- Entomolog Kesehatan,

- Mikrobiolog Kesehatan,

- Penyuluh Kesehatan,

- Administrator Kesehatan

- Sanitarian.

Page 22: KP 2.2

STANDAR PROFESI SANITARIAN

adalah tenaga profesional di bidang kesehatan

lingkungan yang memberikan perhatian terhadap

aspek kesehatan lingkungan air, udara, tanah,

makanan dan vector penyakit pada kawasan

perumahan, tempat-tempat umum, tempat kerja,

industri, transportasi dan matra.

Page 23: KP 2.2

1. Peran Sebagai Pelaksana Kegiatan Kesehatan Lingkungan, Pengajar,

Pelatih dan Pemberdayaan Masyarakat, pengelola kesehatan lingk.

2. Fungsi :

Menentukan komponen lingk. yang mempengaruhi kes. manusia

Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan

Menginterprestasikan hasil pengukuran komponen lingkungan

Merancang dan merekayasa Penanggulangan masalah Lingkungan

Mengorganisir Penanggulangan masalah kesehatan lingkungan

Mengevaluasi hasil

3. kompetensi : Mampu mengidentifikasi komponen-komponen yang

mempengaruhi kesehatan manusia.

Page 24: KP 2.2

KODE ETIK SANITARIAN/AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN

Organisasi Profesi Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

[ HAKLI ] dalam melakukan kewajiban profesinya yang terdiri dari

Kewajiban Umum, kewajiban sanitarian terhadap klien / masyarakat,

kewajiban sanitarian terhadap teman seprofesi, kewajiban sanitarian

terhadap diri sendiri

Page 25: KP 2.2

Tenaga Gizi :

- Nutrisionis

- Dietisien

Page 26: KP 2.2

Kompetensi gizi dibagi dalam tiga bidang

materi yaitu: Clinical nutrition,Food Service

and Food Production

Page 27: KP 2.2

Kode Etik Ahli Gizi mengabdikan diri dalam upaya memelihara dan memperbaiki keadaan gizi, kesehatan, kecerdasan dan kesejahteraan rakyat melalui upaya perbaikan gizi, pendidikan gizi, pengembangan ilmu dan teknologi gizi, serta ilmu-ilmu terkait. Ahli Gizi dalam menjalankan profesinya harus senantiasa bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menunjukkan sikap dan perbuatan terpuji yang dilandasi oleh falsafah dan nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persatuan Ahli Gizi Indonesia serta etik profesinya.

Page 28: KP 2.2

Tenaga Keterapian Fisik

- Fisioterapis,

- Okupasiterapis

- Terapis Wicara

Page 29: KP 2.2

Fisioterapis

Kompetensi

•Analisa Ilmu sebagai dasar praktik.,

•Analisis dan Sintesis Kebutuhan Pasien/ Klien,

•Merumuskan diagnosa fisioterapi,

•Perencanaan Tindakan Fisioterapi,

•Intervensi Fisioterapi,Evaluasi dan re-evaluasi,

•Kemampuan komunikasi dan koordinasi yang efisien dan efektif,

•Pendidikan,Penerapan prinsip-prinsip manajemen dalam praktik

fisioterapi,

•Melaksanakan penelitian,

•Tanggung jawab terhadap masyara-kat dan profesi

Page 30: KP 2.2

Kode Etik Fisioterapi1. Menghargai hak dan martabat individu. 2. Tidak bersikap diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada siapapun yang membutuhkan.3. Memberikan pelayanan professional secara jujur, berkompeten dan bertanggung jawab.4. Mengakui batasan dan kewenangan profesi dan hanya memberikan pelayanan dalam lingkup profesi fisioterapi.5. Menghargai hubungan multidisipliner dengan profesi pelayanan kesehatan lain dalam merawat pasien/klien.6. Menjaga rahasia pasien/klien yang dipercayakan kepadanya kecuali untuk kepentingan hukum/pengadilan7. Selalu memelihara standar kompetensi profesi fisioterapi dan selalu meningkatkan pengetahuan/ketrampilan.8. Memberikan kontribusi dalam perencanaan dan pengembangan pelayanan untuk meningkatkan derajat kesehatan individu dan masyarakat.

Page 31: KP 2.2

Tenaga Keteknisian Medis :- Radiografer,- Radioterapis, - Teknisi Gigi, - Teknisi Elektromedis, - Analis Kesehatan (laboratoratorium) - Refraksionis Optisien, - Otorik Prostetik, - Teknisi Transfusi - Perekam Medis.

Page 32: KP 2.2

Tugas pokok :

melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan

meliputi bidang Hematologi, Kimia Klinik,

Mikrobiologi, Imunologi-serologi,Toksikologi,

Kimia Lingkungan, Patologi Anatomi

(Histopatologi, Sitopatologi, Histokimia,

Imunopatologi, Patologi Molekuler), Biologi dan

Fisika

Analis Kesehatan

Page 33: KP 2.2

fungsi/kewajiban:

1. Mengembangkan prosedur utk mengambil & memproses specimen.

2. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen dan specimen.

3. Mengoperasikan dan memelihara peralatan/instrumen laboratorium.

4. Mengevaluasi data lab. utk memastikan akurasi & prosedur

pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah

5. Mengevaluasi teknik, instrument, dan prosedur baru untuk

menentukan manfaat kepraktisannya.

6. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data lab. secara efektif dan

efisien untuk menginterpretasikan hasil uji laboratorium.

7. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi

kegiatan

laboratorium.

8. Membimbing & membina tenaga kes. lain dalam bidang teknik lab.

9. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang lab. Kes.

Page 34: KP 2.2

kompetensi :

1. Menguasai ilmu pengetahuan yang berkaitan dgn lab. Kesehatan.

2. Mampu merencanakan/merancang

3. Memiliki keterampilan untuk melaksanakan proses teknis

operasional pelayanan lab., yaitu:

a. Keterampilan pengambilan specimen, termasuk penyiapan pasien

labeling, penanganan, pengawetan,fiksasi, pemrosesan,

penyimpanan dan pengiriman specimen.

b. Keterampilan melaksanakan prosedur laboratorium, metode

pengujian dan pemakaian alat dengan benar.

c. Keterampilan melakukan perawatan dan pemeliharaan alat,

kalibrasi dan penanganan masalah

d. Keterampilan melaksanakan uji kualitas media dan reagen untuk

pengujian specimen.

Page 35: KP 2.2

4. Mampu memberikan penilaian analitis terhadap

hasil uji laboratorium.

5. Memiliki pengetahuan untuk melaksanakan

kebijakan pengendalian mutu dan prosedur lab.

6. Memiliki kewaspadaan terhadap faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil uji laboratorium

Page 36: KP 2.2

Yang dimaksud dengan “rekam medis” adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,pemeriksaan, pengobatan,tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

PEREKAM MEDIS

Page 37: KP 2.2

KOMPETENSI PEREKAM MEDIS 1.Menentukan nomor kode diagnosis ICD yang

berlaku (ICD-10 Volume 2), 2.Mengumpulkan kode diagnosis pasien3.Mengklasifikasikan data kode diagnosis yang

akurat 4.Menyajikan informasi morbiditas dengan akurat

dan tepat 5.Mengelola indeks penyakit dan tindakan guna

kepentingan laporan medis dan statistik 6.Menjamin validitas data untuk registrasi penyakit,7.Mengembangkan dan mengimplementasikan

petunjuk standar koding dan pendokumentasian

Page 38: KP 2.2