Korupsi

55

description

Percepatan Pemberantasan Korupsi

Transcript of Korupsi

PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSIHak Cipta Pada: Lembaga Administrasi NegaraEdisiTahun 2014Lembaga Administrasi Negara Republik IndonesiaJl. Veteran No. 10 Jakarta 10110Telp. (62 21) 3868201-06 Ext. 193, 197Fax. (62 21) 3800188Jakarta LAN 2014LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARAREPUBLIK INDONESIAKATA PENGANTARKebijakanpemerintah tentangPengangkatanTenagaHonorerMenjadiCalonPegawaiNegeriSipil(CPNS) telahmenghasilkanCalonPegawaiNegeriSipil(CPNS)Kategori1danKategori2dilingkunganpemerintah.KarakteristikutamaCPNSKategori1danKategori2adalahpengalaman yangtelahdimiliki dalambidangpekerjaannyaselamamenjaditenagahonorer. Untuk menjadiPegawaiNegeriSipil(PNS),Undang-UndangAparaturSipilNegara(ASN)menuntutmerekauntukmengikuti PendidikandanPelatihanPrajabatan sebagai bagian dari masa percobaan.Untuk memenuhikebutuhantersebutdiatas, LembagaAdministrasiNegaratelahmenetapkan Peraturan KepalaLembagaAdministrasiNegaraNomor18Tahun2014Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS Golongan I, Golongan II, danGolonganIIIYangDiangkatDariTenagaHonorerKategori1dan/atauKategori2. TujuanpenyelenggaraanDiklatPrajabataniniadalahmembekaliCPNStersebut denganpengetahuan agar dapat memahami perannya sebagai pelayan publik yang baik.Dalamrangkauntuk melengkapimodul-modul DiklatPrajabatan yangada,makaLAN telah menyempurnakan beberapa substansi yang dianggap sudah tidak relevan digantidengankontenyanglebihrelevandengantetapmemperhatikanUndang-Undang ASNsebagai acuan.Padakesempatanini kamimenyampaikanterimakasihkepadaeditoryangtelahmenyesuaikanisimodulini. Dankepada Widyaiswara, pengelola,danpesertaDiklat, kamiharap dapat memanfaatkan modul ini sebaik-baiknya.Jakarta, September 2014KEPALALEMBAGA ADMINISTRASI NEGARAREPUBLIK INDONESIA,ttdAGUS DWIYANTODAFTAR ISIKATA PENGANTAR... .......................................... ..iiiDAFTAR ISI... ................................................... ..vBAB IPENDAHULUAN ... .......................................... 1A. Deskripsi Singkat ................................. 1B. Tujuan Pembelajaran ........................... 3C. Petunjuk Belajar ................................. 4D. Sistematika ... .................................... 4BAB IIPENGERTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI ... ......... 6A. Pengertian Tindak Pidana ...................... 6B. Unsur-Unsur Tindak Pidana ..................... 8C. Pengertian Korupsi..............................11D. Rangkuman... ....................................13E. Latihan ..........................................14BAB III PERATURAN PEMBERANTASAN KORUPSI ... .......15BAB IV TINDAKAN/KEBIJAKAN YANG DIANGGAPTINDAK PIDANA KORUPSI ... .........................22A. Tindak Pidana Korupsi..........................23B. Tindak Pidana Lain yang Berkaitan denganTindak Pidana Korupsi..........................61C. Peran Serta Masyarakat. .......................69D. Rangkuman .....................................71E. Latihan ..........................................72BAB VKOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI ... ............73A. Simpulan ... ......................................72B. Tindak Lanjut...................................74BAB VI PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI ... ... ..81DAFTAR PUSTAKA ... ............................................86LAMPIRAN .........................................................87vBAB IPENDAHULUANA. DESKRIPSI SINGKATBangsaIndonesiadalammenapakikemerdekaannyasejaktahun1945sampaisaatini,mengalamipasangsurutdalam melaksanakan pembangunan.Dimanapembangunanitusendirimerupakansuatuproses menujupadaperbaikan yang lebihbaik. Prosespembangunanitusendiridapatmenimbulkankemajuanbagiperi kehidupanbangsadandapatmengakibatkanperubahankondisisosialmasyarakatdarimasyarakatyangtradisionalmenjadimasyarakatmodernsesuaidenganperkembanganjaman.Perubahaninimembawadampaksosialbaik positifmaupunnegatif.Dampaknegatifyangdapatmeresahkanmasyarakatadalahberbagaimacamtindakpidana,daritindakpidanapencuriankecil-kecilansampaidengantindakpidanaperampokandisertaipembunuhan,termasukdidalamnyaadalahtindakpidanakorupsi.Tindakpidanayangsatuinisangatfenomenaldanmelanda semua negara di berbagai belahan dunia,terutama di negara-negara yang sedang berkembang.Dampakyangdapatditimbulkandarikorupsi inidapatmenyentuhberbagaisegikehidupandarisuatubangsadannegaradiduniaini.Korupsimenjadimasalahyang sangat serius karena dapat membahayakan12 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 3pembangunansosialekonomi,danjugapolitik,serta menguraikansejarahkulturIndonesiamulaidarijamandapat merusak moral bangsa dan sendi-sendi kehidupan Multatuli, waktu itu penyalahgunaan jabatan merupakandari suatu bangsa. suatu sistem.Namun pembangunan yang dilaksanakan pemerintah Disampingitumanajemenyangkurangbaikdanbersama-sama masyarakat belum menghasilkan perbaikan kontrol yang kurang effektif dan effisien, mempengaruhiyangdiharapkanbangsaIndonesia.Haliniantaralain merebaknya tindak pidana korupsi, seperti ucapandisebabkantingginyatindakpidanakorupsi,terutama terkenaldariProfSoemitro(Alm),sebagaimanadikutipyang dilakukan oleh pegawai negeri atau penyelenggara olehmediacetakbeberapatahunyanglalu,bahwanegaradalammelaksanakantugas-tugaspemerintahan kebocoran keuangan negara mencapai 30%.baik eksekutif, judikatif maupun legislatif. MengingatkorupsipadaumumnyadilakukanolehHal ini dapat dilihat dari hasil survey Transparancy pegawainegeriataupenyelenggaranegara,makaparaInternationalIndonesia (TII),menunjukkan,Indonesia calon pegawai negeri sipil golongan II dan III dilingkunganmerupakannegarapalingkorupNo6dari133negara. instansi pemerintah dituntut memahami tindakan-Nilai indeks persepsi korupsi(IPK) Indonesia saat ini2,3 tindakanapayangdilarangdilakukankarenahalituyang ternyata lebih rendah daripada negara-negara merupakantindakanyangdapatdikategorikantindaktetangga,sepertiVietnam,Phillipina,Malaysia, pidana korupsi.Bangladesh dan Myanmar.KorupsidiIndonesiasudahsampaipadatarafB. TUJUAN PEMBELAJARANkejahatankorupsipolitik.EviHartantidalambukunyaTindak Pidana Korupsi (Hal 3), mengatakan Korupsi politik1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)dilakukan oleh orang atau institusi yang memilikiTujuan pembelajaran mata pendidikan dan pelatihankekuatanpolitik,ataukonglomeratyang melakukanPercepatanPemberantasanTindakPidanaKorupsihubungantransaksionalkolutifdenganpemegangsecara umum adalah, setelah mengikuti pembelajarankekuasaan.ini, peserta diharapkan mampu memahami danSelainkorupsipolitik,kulturjugamempengaruhimengetahui Tindak Pidana Korupsi yang dapat terjadiberkembangnyakorupsidinegaraIndonesia,halinidi unit kerjanya.sebagaimana dikemukakan oleh B Sudarsono, dalambukunya Korupsi di Indonesia, yang secara panjang lebar4 Percepatan Pemberantasan Korupsi2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)Setelahmengikutipembelajaraninipesertadiharapkan mampu:a. menguraikanpengertiandanunsur-unsurtindakpidana korupsi;b. mengidentifikasi tindakan-tindakan pegawai negeriatau penyelenggara negara yang merupakan tindakkorupsi;c. menjelaskan dan melaksanakan peran masyarakatdalam pencegahan dan pemberantasan korupsi;d. memberikan latihan tata cara menganalisis suatukejadian / feit sebagai tindak pidana korupsi.C. PETUNJUK BELAJARAgarprosesbelajarpesertaprajabGolIIdanIIIdapatmencapaitujuanbelajarsecaraeffektifdaneffisien,peserta diminta mencermati hal-hal sebagai berikut:1. Bacalah urutan materi secara perlahan-lahan;2. Beritandapadabutir-butiryangdianggappentinguntuk disimak ulang;3. Catat dan tulislah di kertas kosong rangkaian pokok-pokokbahasa,subpokokbahasan,unsur,subunsurdan seterusnya.D. SISTEMATIKAModul percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsiterdiri dari 6 bab yang memuat hal-hal sebagai berikut:Modul Diklat Prajabatan 5BABI:Pendahuluan,yangberisideskripsisingkatyangberhubungan dengan topik bahan ajaran sertakorelasinyadengankompetensiyangharusdimilikioleh peserta Diklat,yang dalam haliniadalah paraCalon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), gol II dan III.Dalamtopikini,disampaikanjugamengenaiTujuanPembelajaran Umum dan Tujuan PembelajaranKhusus, dan Sistematika.BAB II: Pengertian Tindak Pidana Korupsi diungkapkan secarasekilas mengenai pengertian tindak pidana dankorupsi,sertaperaturanperundang-undanganyangmengatur tentang tindak pidana korupsi yang pernahdan sedang berlaku di Indonesia.BAB III: Peraturan-Peraturan tentang Pemberantasan TindakPidana Korupsi, dan menjelaskan secara singkattentangbeberapaperaturantentangPemberantasanTindak Pidana Korupsi.BAB IV: Tindakan/ kebijakan yang dianggap Tindak PidanaKorupsi,menguraikanpasalUndang-UndangTentangPemberantasanTindakPidanaKorupsisecaramendalam.BAB V: Komisi Pemberantasan Korupsi, menguraikan tentangperan komisi pemberantasan korupsi yang pernah adadi Indonesia sejak tahun 1967 sampai saat ini.BABVI:PercepatanPemberantasanKorupsi,menjelaskantentang usaha-usaha pemerintah dalampemberantasan korupsi.Modul Diklat Prajabatan 7BAB IIPENGERTIAN TINDAK PIDANA KORUPSIKorupsi itu seperti bola salju, sekali saja menggelinding,maka akan bertambah besar.(Charles Caleb 1780-1832, penulis Inggris)A. PENGERTIAN TINDAK PIDANAPembentuk undang-undang di Indonesiamenerjemahkan straafbaarfeit (Belanda)sebagaitindak pidana, akan tetapi tidak menjelaskan lebih lanjutmengenai straafbaarfeit itu sendiri.Straafbaarfeit dalam bahasa Belanda sebenarnyaterdiri dari dua unsur pembentuk kata, yaitu straafbaardan feit.Feit dalam bahasa Belanda mempunyai arti sebagiandarikenyataan,sedangkanstraafbaarmempunyaiartidapatdihukum.Sehinggakalauditerjemahkansecaraharafiahmakastraafbaarfeitmempunyaiartisebagiandari kenyataan yang dapat dihukum, padahal yang dapatdihukum adalah manusia sebagai pribadi, bukankenyataan,perbuatan atau tindakan. Menurutjalanpikiranpenulis,sebagiankenyataan,perbuatanatautindakanyangdapatdihukumitupastidilakukanolehmanusia sebagai pribadi.6Pendapatbeberapapakarhukummengenaipengertiantindakan pidana:1. Prof Muljatno.Perbuatanyangdilarangolehsuatuaturanhukum,laranganyangmanadisertaisanksiberupapidanatertentubagibarangsiapayangmelanggaraturantersebut.Dapatjugadikatakanbahwaperbuatanpidanaadalahperbuatanyangdilaranghukumdandiancam pidana asal saja dalam hal itu diingat bahwalarangan ditujukan kepada perbuatan(yaitu kejadianataukeadaanyangditimbulkanolehkelakuanorang),sedangkan ancaman pidananya ditujukan padaorangyang menimbulkan kejahatan.Untukadanyaperbuatanpidanaharusadaunsur-unsur:a. Perbuatan manusia;b. Memenuhirumusan dalam undang-undang(syaratformil)c. Bersifat melawan hukum (syarat materiil)Syarat formil harus ada karena asas legalitas (Pasal 1ayat(1) KUHP.(Tindak Pidana Korupsi, Evi Hartanti,Hal 7))2. E. UtrechtMenerjemahkan straafbaarfeit dengan istilahperistiwapidanayangseringjugaiasebutdelik,8 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 9karena peristiwa itu sebagai perbuatan handelen atau Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebasdoen-positif atau suatu melalaikan - negatif, maupun KKN)akibatnya (keadaanyangditimbulkankarena Penyelenggara Negaraperbuatanataumelalaikanitu).Peristiwapidana a. Pejabat Negara dalam Lembaga Negara,merupakanperistiwahukum (rechtfeit),yaitu b. Menteri,peristiwa kemasyarakatan yang membawa akibat yang c. Gubernur atau wakil pemerintah pusat di Daerahdiaturolehhukum. (TindakPidanaKorupsi,Evi d. Hakim, di semua tingkat pengadilanHartanti, hal 6). e. Pejabat Negara yang lain:Dubes, Wk Gubenur,dan Bupati/Walikota, dan3. Simon f. Pejabat yang memiliki fungsi strategisTindakanmelanggarhukumyangtelahdilakukan g. (yang rawan praktekKKN) ;Direktur/Komisaris,dengansengajaataupuntidakdengansengajaoleh danpejabatstrukturallainnyadiBUMN/BUMD,seseorangyangdapatdipertanggungjawabkan atas Pimpinan BI, Pimpinan Perguruan Tinggi, Pejabattindakannya dan oleh undang-undang telah dinyatakan Eselon I, Jaksa, Panitera Pengadilan, dansebagai tindakan yang dapat dihukum (Tindak Pimpinan, Bendaharawan ProyekPidana, Evi Hartanti hal 5). (Pasal 2 UU No 28 Tahun 1999)3. Pegawai NegeriB. UNSUR-UNSUR TINDAK PIDANAMeliputi :Unsur Subjektifa. pegawai negeri sebagaimana dimaksud1. Setiap orangdalam UU Tentang Kepegawaian.Orang perorangan atau termasuk korporasi.Pasal1 angka 1 UU No8 Tahun1974 jo UU No43( Pasal 1 angka 3 UUPTPK)Tahun1999:SetiapWNIyangtelahmemenuhi2. Penyelenggara Negarasyarat yang ditentukan , diangkat oleh pejabat yangPejabatnegarayangmenjalankanfungsieksekutif,berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatanlegislatif, atau jufdikatif, dan pejabat lain yang fungsinegeri atau diserahi tugas negara lainnya dan digajidan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraanberdasarkanperaturanperundang-undanganyangnegara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-berlaku.undangan yang berlaku(Pasal1 UU No28 Tahun1999Pasal 2 ayat (1) jo ayat (2) UU No 8 Tahun10 Percepatan Pemberantasan Korupsi1974 jo UU No 43 Tahun 1999 :Pegawai Negeri terdiri dari :1). PNS Pusat dan PNS Daerah2). Anggota TNI, dan3). Anggota POLRIb. pegawainegerisebagaimanadimaksuddalamUUHukum Pidana;c. orang yang menerima gaji atau upah dari keuangannegara atau daerah;d. orang yang menerima gaji atau upah dari korporasiyang menerima bantuan dari keuangan negara ataudaerah ; ataue. orang yang menerima gaji atau upah dari korporasilain yang mempergunakan modal atau fasilitas darinegara atau masyarakat.(Pasal 1 angka 2 UUPTPK)4.Korporasi1. kumpulan orang dan kekayaan yang terorganisasibaik yang berbentuk badan hukum ;2. kumpulan orang dan kekayaan yang terorganisasiyang bukan berbentuk badan hukum;3. kumpulanorangyangterorganisasiyangberbentuk badan hukum4. kumpulanorangyangterorganisasiyangbukanberbentuk badan hukum5. kumpulan kekayaan yang terorganisasi yangberbentuk badan hukumModul Diklat Prajabatan 116. kumpulan kekayaan yang terorganisasi yang bukanberbentuk badan hukum2. Unsur Objektifa. Janjib. Kesempatanc. Kemudahand. Kekayaan Milik Negara-. Uang-. Daftar-. Surat, Akta-. BarangC. PENGERTIAN KORUPSI1.MenurutFockemaAndreaekatakorupsidaribahasaLatin corruptio atau corruptus (Webster StudentDictionary, 1960). Selanjutnyadisebutkanbahwacorruptioituberasaldarikataasalcorrumpere,yaitusuatu kata Latin yang lebih tua.Daribahasalatininilahdiserapkedalambanyakbahasadinegara-negara Eropa,sepertiInggris yaituCorruption,corrupt, Perancis yaitu Corruption, dan Belanda Corruptie(korruptie). Dari bahasa Belanda inilah kitamenerjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia korupsi.2.Secaraharafiahkorupsimempunyaiartikebusukan,keburukan,kebejatan,dapatdisuap,tidakbermoral,12 Percepatan Pemberantasan Korupsipenyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan yangmenghina dan memfitnah.3. TheLexiconWebsterDictionary Corruption (L.Corruption(n-)): The act of corrupting, or the state ofbeing corrupt; putrefactive decomposition, putridmatter; moral perversion; depravity, pervesion ofintegrity,corruptordishonestproceedings,bribery,pervesionfromastateofpurity,debasement,asoflanguage; a debased from a word.4. Kamus umum Bahasa Indonesia (W.J.S.Poerwodarminto):Korupsiialahperbuatanyangburuksepertipenggelapanuang,penerimaanuangsogokdansebagainya.5. Kamus Lengkap Inggris - Indonesia, Indonesia - Inggris,S.Wojowasito - W.J.S.Poerwodarminto:Kejahatan,kebusukan, dapat disuap, tidak bermoral, kebejatan, danketidak jujuran.6.EconomicDevelopmentInstituteoftheWorldBank,National Integrity System Country Studies mengatakan:anabuseofentrusedpowerbypoliticiansofcivilservant for personal gain.Modul Diklat Prajabatan 13Malaysia mempunyai aturan tentang anti korupsi, merekatidakmemakaikatakorupsimelainkanmemakaiistilahrusuah yang diambil dari bahasa Arab yaitu riswah.Di Indonesia, jika orang membicarakan korupsi pasti yangdipikirkandanyangdikatakan,hanyamengenaiperbuatanyang buruk, jelek, rusak, dengan macam-macam artinyamenurut waktu, tempat, dan suku, demikian juga denganbangsa-bangsa lain.D. RANGKUMANTindakpidanamempunyaiartiperbuatanyangdilarangolehsuatuaturanhukum,laranganyangmanadisertaisanksiberupapidanatertentubagibarang siapayangmelanggaraturantersebutatautindakanmelanggarhukum yang telah dilakukan dengan sengaja ataupun tidakdengan sengaja oleh seseorang yang dapatdipertanggungjawabkan atas tindakannya dan olehundang-undang telahdinyatakansebagaitindakanyangdapat dihukum.Tindak pidana terdiri dari dua unsur yaitu :1. Unsur Subjektifa. Setiap orangb. Penyelenggara negarac. Pegawai Negerid. Korporasi142. Unsur Objektifa. Janjib. Kesempatanc. Kemudahand. Kekayaan milik Negara-. Uang-. Daftar-. Surat, Akta-. BarangPercepatan Pemberantasan KorupsiBAB IIIPERATURAN PEMBERANTASAN KORUPSILangkah-langkahpembentukanperaturantentangpemberantasankorupsidiIndonesiatelahdimulaibeberapatahunperjalanansejarahbangsaIndonesiasejakmeraihkemerdekaannya,sebagaiupayamemberantastindakpidanakorupsi.Danistilahkorupsisebagaiistilahyuridisdiawalipada tahun 1957 pada saat dikeluarkannya PeraturanKorupsi mempunyai arti kejahatan, kebusukan, dapatdisuap, tidak bermoral, kebejatan, dan ketidak jujuran.Malaysia mempunyai aturan tentang anti korupsi, merekatidakmemakaikatakorupsimelainkanmemakaiistilahrusuah yang diambil dari Bahasa Arab yaitu riswah.E. LATIHAN:1. SiapasajakahyangdapatmenjadisubjektindakpidanakorupsisebagaimanaditentukandalamUUPTPK, uraikan dengan jelas.2. Apakah objek dari Korupsi, jelaskan dengan singkat.3. Apakah yang dimaksud dengansetiap orang dalamketentuan UUPTPK.Penguasa Militer yang berlaku di daerah kekuasaan AngkatanDarat (Peraturan Militer Nomor PRT/PM/06/1957). PeraturanpemberantasanKorupsimengalamiempatmasa sejak tahun1957 sampai saat ini sebagai berikut:1. Masa Peraturan Militera. PeraturanPenguasaMiliterNomorPRT/PM/06/1957yang dikeluarkan oleh Penguasa Militer Angkatan Daratdan berlaku untuk daerah kekuasaan Angkatan Darat.Konsiderans peraturan ini mengatakan:Bahwaberhubungtidakadanyakelancarandalamusaha-usaha memberantas perbuatan-perbuatan yangmerugikan keuangan dan perekonomian negara, yangoleh khalayak ramai dinamakan korupsi, perlu segeramenetapkan suatu cara kerja untuk dapat meneroboskemacetandalamusaha-usahamemberantaskorupsi dst1516 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 17g. Peraturan Penguasa Perang Pusat Kepala Stafb. PeraturanPenguasaMiliterNomorPRT/PM/08/1957 AngkatanLautNoPRT/Z/I/7/1958Tanggal17AprilTentang Penilikan Harta Benda, tanggal27 Mei1957 1958.yang merubah dan menyempurnakan PeraturanPenguasa Militer No PRT/PM/06/1957. 2. MasaUndang-UndangNo24/Prp/Tahun1960Tentangc. Peraturan Penguasa Militer Nomor PRT/PM/011/1957 Pengusutan, Penuntutan, dan Pemeriksaan TindakTentangWewenangPenguasaMiliterdalamMenyita Pidana Korupsi.Barang-Barang, tanggal 1 Juli 1957.f. Peraturan Penguasa Perang Pusat Kepala Staf Undang-Undang ini melalui Undang-Undang No1 TahunAngkatanDaratNomorPRT/PEPERPU/013/1958 1961menjadiUndang-UndangNo20PrpTahun1960.tanggal 16 April 1958. Peraturan ini dikeluarkan pada Undang-undang ini dibuat mengingat peraturan PenguasawaktuseluruhwilayahnegaraRepublikIndonesia PerangPusattersebuthanyaberlakuuntuksementaradinyatakandalamkeadaanperangberdasarUndang- (temporer), maka Pemerintah Republik IndonesiaUndang No74 Tahun1957 jo. Undang-Undang No79 menganggapbahwaPeraturanPenguasaPerangPusatTahun 1957,dalamrangkapemberantasantindak yangdimaksudperludigantidenganperaturanpidana korupsi tersebut. perundang-undangan yang berbentuk Undang-Undang.Dalam konsideran peraturan ini, khususnya pada butira dikatakan: Konsiderans Undang-Undang ini mengatakan:Bahwa perkara-perkara pidana yang mempergunakan bahwa untuk perkara-perkara pidana yang menyangkutmodal dan atau kelonggaran-kelonggaran lainnya dari keuangannegaraataudaerahataubadanhukumlainmasyarakat misalnya bank, koperasi, wakaf dan lain- yang mempergunakan modal dan atau kelonggaran-lainatauyangbersangkutandengankedudukansi kelonggaran lainnya dari negara atau masyarakatpembuat pidana, perlu diadakan tambahan beberapa misalnya bank, koperasi, wakaf dan lain-lain atau yangaturanpidanapengusutan,penuntutandan bersangkutandengankedudukansipembuatpidana,pemeriksaanyangdapatmemberantasperbuatan- perlu diadakan tambahan beberapa aturan pidanaperbuatan yang disebut korupsi pengusutan,penuntutandanpemeriksaanyangdapatmemberantas perbuatan-perbuatan yang disebut korupsi18 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 19BahwaUndang-UndangNomor3Tahun1971tentang3. Masa Undang-Undang No 3 Tahun 1971 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sudah tidak sesuaiPemberantasan Tindak Pidana Korupsi(LNRI1971-19; lagidenganperkembangankebutuhanhukumdalamTLNRI 2958). masyarakat,karenaituperludigantidenganundang-undang pemberantasan tindak pidana korupsi yang baruUndang-Undanginidimaksudkansebagaiupaya sehingga diharapkan lebih efektif dalam mencegah danpenyempurnaan terhadap undang-undang yang ada memberantas tindak pidana korupsisebagaimana dimuat secara tegas dalam diktumnyasebagai berikut: yangkemudiandiubahdenganUndang-UndangNo 20Tahun2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang noBahwaUndang-UndangNomor 24Prp 1960Tentang 31Tahun1999Tentang PemberantasanTindakPidanaPengusutan, Penuntutan dan Pemeriksaan Tindak Pidana Korupsi, yang konsiderans butir a dan b nya berbunyi:Korupsiberhubungdenganperkembanganmasyarakatkurangmencukupiuntukdapatmencapaihasilyang Bahwatindakpidanakorupsiyangselamainiterjadidiharapkan, dan oleh karenanya undang-undang itu perlu secara meluas, tidak hanya merugikan keuangan negaradiganti tetapijugamerupakanpelanggaranterhadaphak-haksosialdanekonomimasyarakatsecaraluassehinggaSetelah lebih dari dua dasawarsa berlaku ternyata tindak pidana korupsi perlu digolongkan sebagaiUndang-Undangini tidaklagisesuai dengan kejahatan yang pemberantasannya harus dilakukan secaraperkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat, luar biasaapalagi dengan terjadinya praktek-praktek korupsi, kolusi Bahwa untuk lebih menjamin kepastian hukumdannepotismeyangmelibatkanparapenyelenggara menghindarikeragamanpenafsiranhukum,dannegara dengan para pengusaha. memberikanperlindunganterhadaphak-haksosialdanekonomi masyarakat, serta perlakuan secara adil dalam4. MasaUndang-Undangno 31 Tahun 1999 Tentang memberantas tindak pidana korupsi perlu diadakanPemberantasanTindakPidanaKorupsi,dalam perubahan atas Undang-Undang No 31 Tahun 1999konsideransnya mengatakan: Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi20 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 21Dariberbagaikonsideranssebagaimanatersebut, tentang pencegahan tindak pidana korupsi mengalamitercermin suatu proses pembuatan peraturan perundang- perubahan-perubahan yang disesuaikan denganundangan yang ditujukan agar hukum pidana khusus lebih perkembangan jaman. Hal ini agar peraturan pemberantasanefektif untuk menangkal korupsi. Lebih dari itu, korupsidapatmemberikankepastianhukum,menghindarimerupakankomitmenpositifdaripenyelenggaranegara keragaman penafsiran hukum, dan memberikan perlindunganuntuk aktif berusaha memberantas korupsi. Komitmen ini terhadaphak-haksosialdanekonomimasyarakat,sertadiwujudkan dengan cara mengganti peraturan perundang- perlakuansecaraadildalammemberantastindakpidanaundanganyangdianggapkurangakomodatifterhadap korupsi.permasalahanpenanganantindakpidanakorupsi (YudiKristian hal 15)LATIHANUndang-Undang ini diikuti dengan Undang-Undang No301. Apakah yang menjadi dasar pemikiran penguasa perang diTahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana tahun 1957, mengeluarkan peraturan tentangKorupsi(KPK) dan peraturan pelaksanaan lainnya seperti pemberantasan korupsimisalnya Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2000 Tentang2. Undang-Undang No 31 tahun 1971 Tentang PemberantasanTataCaraPelaksanaanPeranSertaMasyarakatdan Korupsi dirasakan tidak sesuai lagi dengan perkembanganPemberianPenghargaandalamPencegahandanjaman dan rasa keadilan serta kepastian hukum. ApakahPemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Inpres No 5 Tahun yang Saudara ketahui tentang hal tersebut.2004 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.RANGKUMANPenyelesaiantindakpidanakorupsitelahdirasakansebagaimasalahyangmendapatkansorotansejakbangsaIndonesiameraihkemerdekaannyaditahun 1945,bahkansejakitutelah dikeluarkan berbagai peraturan yang pada intinya untukmencegahdanmengatasiterjadinyatindakpidanakorupsi.Peraturan itu dimulai sejak tahun1957 pada saat Indonesiadinyatakan dalam keadaan perang. Sampai saat ini peraturanBAB IVTINDAKAN/KEBIJAKAN YANG DIANGGAPTINDAK PIDANA KORUPSIDefinisi Korupsi secara gamblang telah diuraikan denganjelas dalam 13 buah pasal dalam Undang-Undang No 31 tahunModul Diklat Prajabatan2. Suap Menyuap3. Penggelapan Dalam Jabatan4. Pemerasan5. Perbuatan Curang6. Benturan Kepentingan Dalam Pengadaan7. Gratifikasi231999jo.Undang-UndangNo 20Tahun2001.Berdasarkanpasal-pasal tersebut korupsi dirumuskan dalam 30 (tiga puluh)bentuk/jenistindakpidanakorupsi.Pasal-pasaltersebutmenerangkan dengan rinci mengenai perbuatan / tindakan /kebijakanyangbisa dikenakanpidanamati,pidanapenjara,dan pidana denda karena korupsi.KetigapuluhpasaltersebuttersebardalamPasal 2sampai dengan pasal 13 Undang-Undang No 31 Tahun 1999 jo.Undang-UndangNo20Tahun2001TentangPemberantasanTindakPidanaKorupsi(UUPTPK).Selain itu ada6(enam)jenisTindakPidanalainyangberkaitandenganperkarakorupsi.Ketigapuluh(30)bentuk/jenisdeliktindakpidanakorupsi ( dua (2) jenis delik mengatur tentang perbuatan yngmerugikankeuangannegaraatauperekonomiannegara,sedangkan 28 jenislainnya mengatur tentang perilakupenyelenggaranegaraterkaitdengankekuasaannya),ketigapuluhdeliktersebutdapatdikelompokkandalam 7(tujuh) kelompok, sebagai berikut:1. Kerugian Keuangan Negara22Sedangkanke6(enam)tindakpidanalainyangberkaitandengan tindak pidana korupsi terdiri atas:1. Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi2. Tidakmemberiketeranganataumemberiketeranganyang tidak benar3. Bank yang tidak memberikan keterangan rekeningtersangka4. Saksiatauakhliyangtidakmemberiketeranganataumemberi keterangan palsu5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikanketerangan atau memberi keterangan palsu6. Saksi yang membuka identitas pelaporA. TINDAK PIDANA KORUPSI1. Tindak Pidana Korupsi Yang Menyebabkan KerugianKeuangan Negaraa. Melawanhukumuntukmemperkayadirisendiridan orang lain dan korporasi dan dapat merugikankeuangan negara. Pasal 2 UU No 31 Tahun 1999 jo.24 Percepatan Pemberantasan KorupsiUUNo20Tahun2001TentangPemberantasanTindak Pidana Korupsi (UU PTPK)1) Setiaporangyangsecaramelawanhukummelakukan perbuatan memperkaya diri sendiriatau orang lain atau suatu korporasi yang dapatmerugikan keuangan negara atau perekonomiannegara, dipidana dengan pidana penjaraseumurhidup,ataupidanapenjarapalingsingkat 4(empat)tahundanpalinglama20(dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp200.000.000,00 (duaratusjutarupiah)danpaling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliarrupiah).Penjelasan Pasal 2 ayat (1)Yangdimaksuddengansecaramelawanhukumdalampasalinimencakupperbuatanmelawanhukumdalamartiformilmaupundalam artimateriil, yakni meskipun perbuatan tersebut tidakdiatur dalam peraturan perundang-undangan,namun apabila perbuatan tersebut dianggaptercela karena tidak sesuai dengan rasa keadilandannorma-normakehidupansosialdalammasyarakat, maka perbuatan tersebut dapatdipidana. Dalam ketentuan ini kata dapatsebelumfrasamerugikankeuangannegaraatauperekonomiannegaramenujukanbahwatindakpidanakorupsimerupakandelikformil,yaituModul Diklat Prajabatan 25adanya tindak pidana korupsi cukup dengandipenuhinyaunsur-unsurperbuatanyangsudahdirumuskan bukan dengan timbulnya akibat.2) Dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimanadimaksuddalamayat (1)dilakukandalamkeadaantertentu,pidanamatidapatdijatuhkan.PenjelasanPasal 2ayat (2)mengatakan:yangdimaksud dengan keadaan tertentu dalamketentuan ini adalah keadaan yang dapat dijadikanalasanpemberatanpidanabagipelakutindakpidana korupsi, yaitu apabila tindak pidanatersebut dilakukan terhadap dana-dana yangdiperuntukkanbagipenanggulangankeadaanbahaya,bencanaalamnasional,penanggulanganakibat kerusuhan sosial yang meluas,penanggulangan krisis ekonomi dan moneter, danpenanggulangan tindak pidana korupsi.No Unsur Tindak Fakta perbuatan Alat buktiPidana yangdilakukandan yangkejadian mendukung1. Setiap orang2. Memperkayadirisendiri,oranglainatau suatukorporasi3. Dengan caramelawan hukum26 Percepatan Pemberantasan Korupsi4. Dapatmerugikankeuangan negaraKesimpulan :b. Menyalahgunakan Kewenangan untukmenguntungkandirisendiriatauoranglaindankorporasi, dan dapat merugikan keuangan negara.Pasal 3 UU PTPK: Setiap orang yang dengan tujuanmenguntungkandirinyasendiriatauoranglainatau suatu korporasi, menyalahgunakankewenangan,kesempatan,atausaranayangadapadanyakarenajabatanataukedudukanyangdapatmerugikankeuangannegaraatauperekonomiannegara,dipidanadenganpidanapenjara seumur hidup, atau pidana penjara palingsingkat 1(satu)tahundanpalinglama20(duapuluh) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp.50.000.000,00 (limapuluhjutarupiah)palingbanyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).No Unsur Tindak Faktaperbuatan Alat buktiPidana yang dilakukan dan yangkejadian mendukung1. Setiap orang2. Dengan tujuanmenguntungkan dirisendiriatauoranglain atausuatukorporasi3. Menyalahgunakankewenangan ,kesempatan atauModul Diklat Prajabatan 27sarana4. Yangadapadanyakarena jabatan ataukedudukan5. Dapat merugikankeuangan negaraatauperekonomiannegaraKesimpulan :2. Korupsi yang terkait dengan Suap-Menyuapa. Menyuap pegawai negeri atau penyelenggara negara.Pasal5 ayat(1)huruf a UU PTPK:Dipidanadenganpidanapenjarapalingsingkat 1 (satu)tahundanpalinglama5(lima)tahun dan/atau pidana dendapalingsedikitRp 50.000.000,00 (limapuluhjutarupiah)danpalingbanyakRp 250.000.000,00 (duaratus lima puluh juta rupiah) setiap orang yang:1) memberi atau menjanjikan sesuatu kepadapegawai negeri atau penyelenggara negara denganmaksud supaya pegawai negeri atau penyelenggaranegara tersebut berbuat atau tidak berbuatsesuatudalamjabatannya,yangbertentangandengan kewajibannya.2) ..No Unsur Tindak Fakta perbuatan Alat buktiPidana yangdilakukandan yangkejadian mendukung1. Setiap orang28 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 292. Memberisesuatu No Unsur Tindak Fakta perbuatan Alat buktiatau menjanji kan Pidana yangdilakukandan yangsesuatu kejadian mendukung3. Kepadapegawai 1. Setiap orangnegeri atau 2. Memberi sesuatupenyelenggara 3. Kepadapegawainegaranegeri atau pe-4. Dengan maksud nyelenggarasupaya berbuat negaraatau tidak ber- 4. Karena ber-buat sesuatu hubungan dgnkarena jabatanya sesuatu yg ber-sehingga ber-tentangan dgntentangan dngnkewajiban , di-kewajibannyalakukan atau tidakKesimpulan dilakukandalamjabatanKesimpulanb. Menyuap pegawai negeri atau penyelenggara negaraPasal 5ayat (1)hurufb:Dipidanadenganpidanapenjarapalingsingkat 1 (satu)tahundanpaling lama5(lima)tahun dan/atau pidana dendapalingsedikitRp 50.000.000,00 (limapuluhjutarupiah)danpalingbanyakRp 250.000.000,00 (duaratus lima puluh juta rupiah) setiap orang yang:a. .b. Memberisesuatukepadapegawainegeriataupenyelenggaranegarakarenaatauberhubungandengan sesuatu yang bertentangan dengankewajibandilakukanatau tidakdilakukandalamjabatan.c. Memberi hadiah kepada pegawai negeriPasal13 UU PTPK: Setiap orang yang memberi janjikepada pegawai negeri, dengan mengingat kekuasaandanwewenangyangmelekatpadajabatanataukedudukannya,atauolehpemberihadiahataujanjidianggapmelekatpadajabatannyaataukedudukantersebut, dipidana dengan pidana penjara paling lama3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah)No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Setiap orang2. Memberi hadiah30 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 31atau janji negara3. Kepada pegawai 2. Menerima pemberinegeri an atau janji4. Denganmengingat 3. Sebagaimana dikekuasaan ataui maksud dlm Pasal5wewenang yg me- ayat (1) huruf alekatpadajabatan atau huruf batau janji di- Kesimpulananggap melekatpadajabatanataukedudukan tsbAdapun Pasal 5 ayat (1) huruf a, mengatakan:Kesimpulan1) memberi atau menjanjikan sesuatu kepadapegawai negeri atau penyelenggara negarad. Pegawai negeri dan penyelenggara negara menerimasuapPasal5ayat(2)UUPTPK:Dipidanadenganpidanapenjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama5(lima)tahundanatau/dendapalingsedikitRp50.000.000,00 (limapuluhjutarupiah)danpalingbanyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh jutarupiah) setiap orang yang:(1) .(2) Bagipegawainegeriataupenyelenggaranegarayang menerima pemberian atau janji sebagaimanadimaksud ayat(1) huruf a dan huruf b di pidanayang sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Pegawai negeri ataupenyeleng -garadenganmaksudsupayapegawainegeriataupenyelenggaranegaratersebutberbuatatautidakberbuatsesuatudalamjabatannyayangbertentangan dengan kewajibannya; atau2) memberisesuatukepadapegawainegeriataupenyelenggara negara karena atau berhubungandengan sesuatu yang bertentangan dengankewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalamjabatan.e. Pegawai negeri atau penyelenggara negara menerimasuapPasal12hurufaUUPTPK:Dipidanadenganpidanaseumurhidupataupidanapalingsingkat 4(empat) tahun dan paling lama20(dua puluh) tahundanpidanadendapalingsedikitRp200.000.000,00(dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah):32 Percepatan Pemberantasan Korupsi1) Pegawainegeriataupenyelenggaranegarayangmenerimahadiahataujanji,padahaldiketahuiatau patut diduga bahwa hadiah atau janjiModul Diklat Prajabatan 33yang bertentangandgn keajibannyaKesimpulantersebut, diberikan untuk menggerakkan agarNo1.2.3.4.melakukanatautidakmelakukansesuatudalamjabatannya yang bertentangan dengankewajibannya.Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukungPegawai negeri ataupenyelenggaranegaraMenerima hadiahatau janjiDiketahuinyabahwahadiah atau janjitersebutdiberikanuntukmenggerakkanagarmelakukan atautidak melakukansesuatu dalamjabatannya yangbertentangan dgnkewajibannyaPatut diduga bahwaf. Pegawai negeri atau penyelenggara negara menerimasuapPasal12hurufbUUPTPK:Dipidanadenganpidanaseumurhidupataupidanapenjarapalingsingkat4(empat) tahun dan paling lama20(dua puluh) tahundanpidanadendapalingsedikitRp200.000.000,00(dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah):1) ..2) Pegawainegeriataupenyelenggaranegarayangmenerimahadiah,padahaldiketahuiataupatutdidugabahwahadiahtersebutdiberikansebagaiakibatataudisebabkankarenatelahmelakukanatautidakmelakukansesuatudalamjabatannyayang bertentangan dengan kewajibannya.No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukunghadiah atau janji1. Pegawai negeri atautersebutdiberikanpenyelenggarauntuknegaramenggerakkannya2. Menerima hadiahagar melakukan3. Diketahuinyabahwaatau tidakhadiah tersebutmelakukan sesuatudiberikan sebagaidalamjabatannyaakibatataukarenatelah melakukan34 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 35atau tidak No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktimelakukan sesuatu yang dilakukan yangdalamjabatannya dan kejadian mendukungyang bertentangan 1. Pegawai negeri ataudgn kewajibannya. penyelenggara4. Patut diduga bahwa negarahadiah tersebut 2. Menerima hadiahdiberikan sebagai atau janjiatau karena telah3. Diketahuinyamelakukan atau 4. Patut diduga bahwatidak melakukanhadiah atau janjisesuatu dalamtersebutdiberikanjabatannya yangkarenakekuasaanbertentangan dgnatau kewenagankewajibannyayangberhubunganKesimpulandgnjabatannyadanmenurut pikiranorang yangg. Pegawai negeri atau penyelenggara negara menerimahadiah yang berhubungan dengan jabatannya.Pasal11UUPTPK:Dipidanadenganpidanapenjarapaling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima)tahundan/ataupidanadendapalingsedikitRp50.000.000,00 (limapuluhjutarupiah)danpalingbanyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh jutarupiah)pegawainegeriataupenyelenggaranegarayangmenerimahadiahataujanjipadahaldiketahuiatau patut diduga, bahwa hadiah atau janji tersebutdiberikankarenakekuasaanataukewenanganyangberhubungan dengan jabatannya, atau yang menurutpikiranorangyangmemberikanhadiahataujanjitersebut ada hubungan dengan jabatannya.memberikanhadiahataujanjitersebutada hubungannyadgn jabatannyaKesimpulanh. Menyuap HakimPasal 6 ayat (1) huruf a UU PTPK:(1) Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3(tiga)tahundanpalinglama 15(limabelas)tahun dan pidana denda paling sedikit Rp150.000.000,00(seratus lima puluh juta rupiah)danpalingbanyakRp 750.000.000,00 (tujuhratus lima puluh juta rupiah) setiap orang yang:36 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 37Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim peraturanperundang-undanganditentukandenganmaksuduntukmempengaruhiputusan menjadiadvokatuntukmenghadirisidangperkara yang diserahkan kepadanya untuk pengadilan dengan maksud untukdiadili. mempengaruhi nasihat atau pendapat yangakan diberikan berhubung dengan perkaraNo Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyangdiserahkankepadapengadilanuntukyang dilakukan yangdan kejadian mendukungdiadili.1. Setiap orang2. Memberi atau No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktimenjanjikan sesuatuyang dilakukan yang3. Kepada Hakim dan kejadian mendukung4. Dengan maksud1. Setiap oranguntuk2. Memberi ataumempengaruhimenjanjikan sesuatuputusan perkara3. Kepada advokatyang diserahkanyang menghadirikepadanya untuksidang pengadilandiadili4. Dengan maksudKesimpulanmempengaruhinasihat ataupendapat yang akani. Menyuap AdvokatPasal 6 ayat (1) huruf b UU PTPK:1) Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3(tiga)tahundanpalinglama 15(limabelas)tahun dan pidana denda paling sedikit Rp150.000.000,00(seratus lima puluh juta rupiah)danpalingbanyakRp 750.000.000,00 (tujuhratus lima puluh juta rupiah)(a.) .(b.) Memberi atau menjanjikan sesuatu kepadaseseorangyangmenurutketentuandiberikan berhubungdengan perkara yangdiserahkankepadapengadilan untukdiadiliKesimpulanj. Hakim dan advokat menerima suapPasal 6 ayat (2) UU PTPK: Bagi hakim yang menerimapemberian atau janji sebagaimana dimaksud ayat(1)huruf a atau advokat yang menerima pemberian ataujanjisebagaimanadimaksuddalamayat(1)hurufb38 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 39dipidana denganpidana yangsamasebagaimanadimaksud dalam ayat (1). No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukungNo Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat bukti1. Hakimyang dilakukan yang2. Menerimahadiahdan kejadian mendukungatau janji1. Hakim atau advokat3. Diketahui atau patut2. Yang menerimadiduga bahwapemberian atauhadiah atau janjijanji tersebutdiberikan3. Sebagaimanauntukdimaksud dalammempengaruhiPasal 6 ayat (1)putusan perkarahuruf a dan huruf byang diserahkanKesimpulankepadanya untukdiadiliKesimpulanl. Advokat menerima suapk. Hakim Menerima suap. Pasal12hurufdUUPTPK:DipidanadenganpidanaPasal 12ayatcUUPTPK:Dipidanadenganpidana seumurhidupataupidanapenjarapalingsingkat4seumurhidupataupidanapenjarapalingsingkat4(empat) tahun dan paling lama20(dua puluh) tahun(empat) tahun dan paling lama20(dua puluh) tahundanpidanadendapalingsedikit Rp200.000.000,00danpidanadendapalingsediktRp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp(dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)1) .1)2) Seseorang yang menurut ketentuan peraturan2) Hakim yang menerima janji, padahal diketahuinyaperundang-undanganditentukanmenjadiadvokatatau patut diduga bahwa hadiah atau janji untukmenghadirisidangpengadilan,menerimatersebutdiberikanuntukmempengaruhiputusanataujanji,padahaldiketahuiataupatutdidugaperkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili. bahwa hadiahataujanjitersebutuntuk40 Percepatan Pemberantasan Korupsimempengaruhinasihatataupendapatyangakandiberikan berhubungan dengan perkara yangdiserahkan kepada pengadilan untuk diadili.3) .No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Advokat yangmenghadiri sidang dipengadilan2. Menerima hadiahatau janji3. Diketahui atau patutdidugabhwhadiahataujanjitersebutuntuk mem-pengaruhinasihat -nasihat ataupendapat yg akandiberikan berhubungdgnperkaraygdiserahkankpdpengadil -anuntukdiadiliKesimpulan3. Korupsiyangterkait dengan penggelapan dalamjabatana. Pegawai negeri menggelapkan uang ataumembiarkan penggelapanPasal 8UUPTPK:Dipidanadenganpidanapenjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikitModul Diklat Prajabatan 41Rp150.000.000,00(seratuslimapuluhjutarupiah)dan paling banyak Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus limapuluh juta rupiah), pegawai negeri atau orang selainpegawainegeriyangditugaskanmenjalankansuatujabatanumumsecaraterusmenerusatauuntuksementara waktu, dengan sengaja menggelapkan uangatau surat berharga yang disimpan karena jabatannya,atau membiarkan uang atau surat berharga tersebutdiambil atau digelapkan oleh orang lain, ataumembantu dalam melakukan perbuatan tersebut.No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Pegawai Negeri atauorang selainpegawai negeri yangditugaskanmenjalankan suatujabatan umumsecara terusmenerus atau untuksementara waktu2. Dengan sengaja3. Menggelapkan ataumembiarkan oranglain mengambil ataumembiarkan ornglain menggelapkanatau membantudalam melakukanperbuatan itu.4. Uangatausuratberharga5. Yang disimpan42 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 43karena jabatannya daftar-daftar khususKesimpulan untuk pemeriksaanadministrasiKesimpulanb. Pegawai negeri memalsukan buku untukpemeriksaan administrasiPasal 9UUPTPK:Dipidanadenganpidanaseumurhidupataupidanapenjarapalingsingkat1(satu)tahun danpalinglama 5 (lima)tahundanpidanadendapalingsedikitRp50.000.000,00(limapuluhjutarupiah)danpalingbanyakRp250.000.000,00(duaratuslimapuluhjutarupiah),pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yangditugaskan menjalankansuatu jabatanumumsecaraterus-menerusatauuntuksementarawaktu,dengansengajamemalsubuku-bukuataudaftar-daftaryangkhusus untuk pemeriksaan administrasi.No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Pegawai Negeri atauorang selainpegawai negeri yangditugaskanmenjalankan suatujabatan umumsecara terusmenerus atau untuksementara waktu2. Dengan sengaja3. Memalsu4. Buku-buku atauc. Pegawai negeri merusakkan barang buktiPasal 10hurufa:Dipidanadenganpidanapenjarapaling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh)tahundanpidanadendapalingsedikitRp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan palingbanyak Rp 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh jutarupiah),pegawainegeriatauorangselainpegawainegeriyangditugaskanmenjalankansuatujabatanumumsecaraterusmenerusatauuntuksementarawaktu, dengan sengaja:menggelapkan, menghancurkan, merusakkan ataumembuat tidak dapat dipakai barang, akta, surat ataudaftar, yang digunakan untuk meyakinkan ataumembuktikandimukapejabatyangberwenang,yangdikuasai karena jabatannya, uang atau surat berhargayang disimpan karena jabatannya.No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Pegawai Negeri atauorang selainpegawainegeri ygditugaskan men -jalankan suatujabatan umum44secaraterusme -nerus atau untuksementara waktu2. Dengan sengaja3. Menggelapkan ,menghancurkan,merusakkan ataumembuat tidakdapat dipakai4. Barangakta,surat,dandaftaryangdigunakan untukmeyakin- kanataumem buktikan dimukapejabatyangberwenang5. Yang dikuasaikarena jabatannyaKesimpulanPercepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 452) Membiarkan orang lain menghilangkan,menghancurkan, merusakkan atau membuattidak dapat dipakai lagi barang, akta, surat ataudaftar tersebut.No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Pegawai Negeri atauorang selainpegawai negeri yangditugaskanmenjalankan suatujabatan umumsecara terusmenerus atau untuksementara waktu2. Dengan sengaja3. Membiarkanorangd. Pegawainegerimembiarkan orang lainmerusakkan buktiPasal10hurufbUUPTPK:dipidana denganpidanapenjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7(tujuh)tahundanpidanadendapalingsedikitRp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan palingbanyak Rp 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh jutarupiah).Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yangditugaskan menjalankansuatu jabatanumumsecaraterus menerus atau untuk sementara waktu, dengansengaja:1)lain , menghilangkan, menghancurkan, merusak kan,atau membuattidakdapatdipakai4. Barang,akta,suratatau daftarsebagaimanatersebutpadapasal10 huruf aKesimpulan46 Percepatan Pemberantasan Korupsie. Pegawainegerimembantuoranglainmerusakkan barang buktiPasal 10hurufcUUPTPK:Dipidanadenganpidana penjara paling singkat2(dua) tahun danpalinglama7(tujuh)tahundanpidanadendapalingsedikitRp 100.000.000,00 (seratusjutarupiah) dan paling banyak Rp 350.000.000,00 (tigaratus lima puluh juta rupiah)1)2) Membantu orang lain menghilangkan,menghancurkan,merusakkanataumembuattidak dapat dipakai barang, akta, surat ataudaftar tersebut.No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Pegawai Negeri atauorang selainpegawainegeri ygditugaskan men -jalankan suatujabatan umumsecaraterusme -nerus atau untuksementara waktu2. Dengan sengaja3. Membantu oranglain menghilang -kan,menghancur -kan, merusakkanatau membuat tidakModul Diklat Prajabatan 47dapat dipakai lagi4. Barang, akta, surat,atau daftarsebagaimanadisebutPasal 10huruf a.Kesimpulan4. Korupsi yang terkait dengan perbuatan pemerasana. Pegawai negeri atau penyelenggara negaramemerasPasal12hurufeUUPTPK:Dipidanadenganpidanapenjaraseumurhidupataupidanapenjarapalingsingkat 4(empat)tahundanpalinglama 20 (duapuluh)tahundanpidanadenda palingsedikitRp200.000.000,00 (duaratusjutarupiah)danpalingbanyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).1)2) Pegawainegeri /penyelenggaranegarayangdenganmaksudmenguntungkandirinyasendiriatauoranglainsecaramelawanhukumataudengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksaseseorangmemberikansesuatu,membayar,ataumenerimapembayarandenganpotongan,atauuntuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri.No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Pegawai Negeri ataupenyeleng -garanegara48 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 492. Dengan maksud No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktimenguntungkandiri yang dilakukan yangsendiriatau orang dan kejadian mendukunglain 1. Pegawai Negeri atau3. Secara melawan penyelenggarahukum negara4. Memaksa sese- 2. Padawaktumen -orang, memberi - jalankan tugaskan sesuatu, 3. Memintaataume -membayar, atau nerimapekerjaan ,menerima pem -atau penyerahanbayaran dengan barangpotongan, atau4. Seolah-olah me -untuk mengerja -rupakan utangkan sesuatu bagikepada dirinyadirinya 5. DiketahuinyabhwKesimpulan haltersebutbukanmerupakan utangb. Pegawai negeri atau penyelenggara negara memerasPasal12hurufgUUPTPK:dipidanadenganpidanapenjaraseumurhidupataupidanapenjarapalingsingkat 4(empat)tahundanpalinglama 20 (duapuluh)tahundanpidanadendapalingsedikitRp200.000.000,00 (duaratusjutarupiah)danpalingbanyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).1) ..2) pegawai negeri / penyelenggara negara yang padawaktumenjalankantugas,memintaataumenerimapekerjaan,ataupenyerahanbarang,seolah-olah merupakan utang kepada dirinyapadahal diketahui bahwa hal tersebut bukanmerupakan utang.Kesimpulanc. Pegawai negeri atau penyelenggara negaramemeras pegawai negeri yang lainPasal12huruffUUPTPK:dipidanadenganpidanapenjaraseumurhidupataupidanapenjarapalingsingkat 4(empat)tahundanpalinglama 20 (duapuluh)tahundanpidanadenda palingsedikitRp200.000.000,00 (duaratusjutarupiah)danpalingbanyakRp 1.000.000.000,00(satumiliarrupiah).1) ..2) Pegawai negeri / penyelenggara negara yang padawaktumenjalankantugas,meminta,menerimaatau memotong pembayaran kepada pegawainegeri atau penyelenggara negara yang lain atau50 Percepatan Pemberantasan Korupsikepadakasumum,seolah-olahpegawainegeriataupenyelenggaranegarayanglainataukasumum tersebut mempunyai utang kepadanya,padahal diketahui bahwa hal tersebut bukanmerupakan utang.No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Pegawai Negeri ataupenyeleng garanegara2. Padawaktumen -jalankan tugas3. Meminta, me -nerima, ataumemotongpembayaran4. Kepada pegawainegeri ataupenyelenggaranegara yang lainataukasumummempunyai utangKesimpulan5. Korupsi yang terkait dengan perbuatan curanga. Pemborong berbuat curangPasal7 ayat(1)huruf a UU PTPK:Dipidanadenganpidana paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7(tujuh) tahun dan/atau pidana denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan palingModul Diklat Prajabatan 51banyak Rp 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh jutarupiah)1) Pemborong,akhlibangunanyangpadawaktumembuatbangunanataupenjualbangunanyangpada waktumenyerahkan bahan bangunanmelakukanperbuatancurangyangdapatmembahayakan keamanan orang atau barang, ataukeselamatan negara dalam keadaan perangNo Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Pemborong, akhlibangunan ataupenjual bahanbangunan2. Melakukanperbuatan curang3. Pada waktumembuatbangunanataumenyerahkanbahan bangunan4. Yang dapatmembahayakankeamanan orangatau keamananbarang ataukeselamatannegaradalam keadaanperangKesimpulan52b.No1.2.3.4.Percepatan Pemberantasan KorupsiPengawasproyekmembiarkanperbuatancurangPasal7 ayat(1) huruf b UU PTPK: Dipidana denganpidana paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7(tujuh) tahun dan/atau pidana denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan palingbanyak Rp 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh jutarupiah)1) ..2) Setiap orang yang bertugas mengawasipembangunanataupenyerahanbahanbangunan,sengaja membiarkan perbuatan curangsebagaimana dimaksud huruf a.Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukungPengawasbangunanatau pengawaspenyerahanbahanbangunanMembiarkandilakukannyaperbuatan curangpada waktumembuatbangunanataumenyerahkanbahan bangunanDilakukan dengansengajaSebagaimanadimaksud dalampasal 7 ayat (1)huruf aModul Diklat Prajabatan 53Kesimpulanc. Rekanan TNI / POLRI berbuat curangPasal7 ayat(1)hurufcUU PTPK:Dipidana denganpidana paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7(tujuh) tahun dan/atau pidana denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan palingbanyak Rp 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh jutarupiah).1)2) Setiaporangyangpadawaktumenyerahkanbarang keperluan Tentara Nasional Indonesia danatau Kepolisian Negara Republik Indonesia,melakukan perbuatancurang yang dapatmembahayakan keselamatan negara dalamkeadaan perangNo Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Setiap orang2. Melakukanperbuatan curang3. Pada waktumenyerahkan ba -rangkeperluanTNIdan atau POLRI4. Dapat membahaya -kan keselamatannegara dalamkeadaan perangKesimpulan54 Percepatan Pemberantasan Korupsid. Pengawas rekanan TNI / POLRI berbuat curangPasal7 ayat(1) huruf d UU PTPK: Dipidana denganpidana paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7(tujuh) tahun dan/atau pidana denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan palingbanyak Rp 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh jutarupiah).1)2) Setiap orang yang mengawasi penyerahan barangkeperluanTentaraNasionalIndonesiadanatauKepolisian Negara Republik Indonesia dengansengaja membiarkan perbuatan curangsebagaimana dimaksud dalam huruf c.No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Orang ygbertugasmengawasipe -nyerahan barangkeperluanTNIdanPOLRI2. Membiarkan per -buatan curang(sebagaimana di -maksud Pasal 7 ayat(1) huruf c)3. Dilakukan dengansengajaKesimpulanModul Diklat Prajabatan 55e. PenerimabarangTNI /POLRImembiarkanperbuatan curang.Pasal7ayat(2)UUPTPK:Dipidanadenganpidanapaling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh)tahundan/ataupidanadendapalingsedikitRp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan palingbanyak Rp 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh jutarupiah).(2) Bagi orang menerima penyerahan bahan bangunanatauorangyangmenerimapenyerahanbarangkeperluan Tentara Nasional Indonesia atauKepolisianNegaraRepublikIndonesiadanmembiarkanperbuatancurangsebagaimanadimaksud dalam ayat (1) huruf a dan huruf c.No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Orang ygbertugasmengawasipe -nyerahan barangkeperluanTNIdanPOLRI2. Membiarkanperbuatan curang(sebagaimanadimaksud Pasal 7ayat (1) huruf aatau huruf c)3. Dilakukan dengansengajaKesimpulan56 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 57pakaif. Pegawai negeri atau penyelenggara negara3. Seolah-olahsesuaidenganperaturanmenyerobottanahnegarasehinggamerugikan perundang-orang lainundangan4. Telah merugikanPasal12hurufhUUPTPK:Dipidanadenganpidana yang berhakseumurhidupataupidanapenjarapalingsingkat4(empat) tahun dan paling lama20(dua puluh) tahundanpidanadendapalingsedikitRp200.000.000,00(dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).1) ..2) Pegawainegeriataupenyelenggaranegarayangpada waktu menjalankan tugas, telahmenggunakan tanah negara yang diatasnyaterdapathakpakai,seolah-olahsesuaidenganperaturanperundang-undangan,telahmerugikanorangyangberhak,padahaldiketahuinyabahwaperbuatan tersebut bertentangan denganperaturan perundang-undangan.No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Pegawai negeri ataupenyeleng -garanegara2. Padawaktumen -jalankan tugasmenggunakantanahnegara yangdiatasnya ada hak5. Diketahuinyabahwaperbuatan tersebutbertentangandenganperaturanperundang-undanganKesimpulan6. Korupsiyangberkaitandenganbenturankepentingan dalam pengadaana. Pegawainegeriturutsertadalam pengadaanyang diurusnyaPasal12hurufiUUPTPK:Dipidanadenganpidanapenjaraseumurhidupataupidanapenjarapalingsingkat 4(empat)tahundanpalinglama 20 (duapuluh)tahundanpidanadendapalingsedikitRp200.000.000,00 (duaratusjutarupiah)danpalingbanyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).1)2) Pegawainegeriataupenyelenggaranegarabaiklangsungmaupuntidaklangsugdengansengajaturut serta dalam pemborongan, pengadaan ataupersewaan,yang padasaat dilakukan perbuatan,untukseluruhatausebagianditugaskanuntukmengurus atau mengawasinya.58No Unsur Tindak Pidana1. Pegawai negeri ataupenyeleng -garanegara2. Dengan sengaja3. Langsung atau tidaklangsung turut sertadalampemborongan,pengadaan ataupersewaan4. Pada saat dilakukanper -buatan untukseluruh atausebagian ditugas -kan untuk mengurusatau mengawasinyaKesimpulanPercepatan Pemberantasan KorupsiFaktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukungModul Diklat Prajabatan 59gratifikasitersebutbukanmerupakansuapdilakukan oleh penerima gratifikasib) YangnilainyakurangdariRp 10.000.000,00(sepuluh juta rupiah) pembuktian bahwagratifikasi tersebut suap dilakukan olehpenuntut umum.2) Pidanabagipegawainegeriataupenyelenggaranegarasebagaimanadimaksuddalamayat (1)adalahdipidanadenganpidanapenjaraseumurhidup,ataupidanapenjarapalingsingkat 4(empat) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun danpidanadendapalingsedikitRp 200.000.000,00(duaratusjutarupiah)danpalingbanyakRp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)Pasal 12 C UU PTPK:(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal127. Korupsi yang terkait dengan Gratifikasia. Pegawai negeri menerima gratifikasi dan tidak laporKPKPasal 12 B UU PTPK1) Setiapgratifikasikepadapegawainegeriataupenyelenggaranegaradianggappemberiansuap,apabila berhubungan dengan jabatannya dan yangberlawanan dengan kewajiban atau tugasnya,dengan ketentuan sebagai berikut:a) Yang dinilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh jutarupiah)ataulebih,pembuktianbahwaB ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkangratifikasi yang diterimanya kepada KomisiPemberantasan Korupsi.(2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksuddalamayat (1)wajibdilakukanolehpenerimagratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh) harikerjaterhitung sejak tanggal gratifikasi tersebutditerima.(3) Komisi Pemberatasan Tindak Pidana Korupsi dalamwaktupalinglambat30(tigapuluh)harikerjasejak tanggal menerima laporan wajib menetapkan60 Percepatan Pemberantasan Korupsigratifikasidapatmenjadimilikpenerimaataumilik negara.PenjelasanPasal 12BmengatakanbahwayangdimaksuddenganGratifikasiadalahpemberiandalamartiluas,yaknimeliputipemberianuang,barang,rabat (diskon,komisi,pinjamantanpabunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan,perjalananwisata,pengobatancuma-cuma,danfasilitaslainnya,baikdidalamnegerimaupundiluarnegeridanyangdilakukandenganmenggunakan sarana elektronik atau tanpa saranaelektronik.No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Pegawai negeri ataupenyelengga- ranegara2. Menerima gratifikasi3. Yangberhubungandenganjabatandanberlawanan dengankewajiban atautugasnya4. PenerimaangritifikasitersebuttidakdilaporkankeKPK dalam jangkawaktu30 hari sejakditerima nyagratifikasi.KesimpulanModul Diklat Prajabatan 61B. Tindak Pidana Lain yang Berkaitan dengan TindakPidana Korupsi1. Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsiPasal 21 UU PTPK: Setiap orang yang dengan sengajamencegah,merintangi,ataumenggagalkansecaralangsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan,dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadaptersangkaatauterdakwaataupunpara saksidalamperkara korupsi, dipidana dengan pidana palingsingkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas)tahundanataupidanadendapalingsedikitRp150.000.000,00(seratuslimapuluh jutarupiah)danpalingbanyakRp 600.000.000,00 (enamratusjutarupiah).No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Setiap orang2. Dengan sengaja3. Mencegah,merintangi ataumenggagalkan4. Secara langsungatau tidak langsung5. Penyidikan,penuntutan, danpemeriksaan disidang terdakwamaupun saksiKesimpulan62 Percepatan Pemberantasan Korupsi2. Tersangkatidakmemberikanketeranganmengenaiharta kekayaannya.Pasal 22 UU PTPK: Setiap orang sebagaimanadimaksud Pasal 28, Pasal 29, Pasal 35 atau Pasal 36yang dengan sengaja tidak memberi keterangan ataumemberiketerangantidakbenar,dipidanadenganpidana paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama12(dua belas) tahun dan atau pidana denda palingsedikitRp 150.000.000,00(seratuslimapuluhjutarupiah) dan paling banyak Rp600.000.000,00(enamModul Diklat Prajabatan 63harta benda -nyaatau harta bendaistri/suami -nya,atau harta bendaanaknyaatauhartabendasetiaporangataukorporasiyangdiketahui atau patutdiduga mem -punyaihubungan dengantindak pidanakorupsi yangdilakukan tersangkaKesimpulanratus juta rupiah)3. BanktidakmemberikanketeranganrekeningPasal28UUPTPK:Untukkepentinganpenyidikan,tersangka wajib memberi keterangan terhadapseluruhhartabendanyadanhartabendaistriatausuami,anak,danhartabendasetiaporangataukorporasi yang diketahui dan atau diduga mempunyaihubungan dengan tindak pidana korupsi yangdilakukan tersangka.No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Tersangka2. Dengan sengaja3. Tidakmemberikanketerangan ataumemberikanketerangan palsu4. Tentang keterang antersangkaPasal 22 UU PTPK: Setiap orang sebagaimanadimaksud Pasal28, Pasal29, Pasal36 yang dengansengajatidakmemberiketeranganataumemberiketerangan yang tidak benar, dipidana dengan pidanapenjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama12(dua belas) tahun dan atau pidana dendapalingsedikitRp 150.000.000,00(seratuslimapuluhjutarupiah) dan paling banyak Rp600.000.000,00(enamratus juta rupiah)Pasal 29 UU PTPK:(1) Untuk kepentingan penyidikan, penuntutan, ataupemeriksaan di sidang pengadilan, penyidik,penuntut umum, atau hakim berwenang meminta64 Percepatan Pemberantasan Korupsikepadabanktentangkeadaankeuangantersangka atau terdakwa.(2) Permintaan keterangan kepada bank sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) diajukan Gubernur BankModul Diklat Prajabatan 65tentang keadaankeuangantersangkaatau terdakwaKesimpulanIndonesiasesuaidenganperaturanperundang-undangan yang berlaku.(3) GubernurBankIndonesiaberkewajibanuntukmemenuhi permintaan sebagaimana dimaksuddalam ayat (2) dalam waktu selambat-lambatnya3 (tiga)harikerja,terhitungsejakdokumenpermintaan diterima secara lengkap.(4) Penyidik,penuntutumumatauhakimdapatmeminta kepada bank untuk memblokir rekeningsimpananmiliktersangkaatauterdakwayangdiduga hasil korupsi.(5) Dalam hal hasil pemeriksaan terhadap tersangkaatau terdakwa tidak diperoleh bukti yang cukup,atas permintaan penyidik, penuntut umum, atauhakim, bank pada hari itu juga mencabutpemblokiranNo Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Orang yangditugaskan olehbank2. Dengan sengaja3. Tidakmemberikanketerangan ataumemberikanketerangan palsu4. Saksiatauakhliyangtidakmemberikanketeranganatau memberikan keterangan palsu.Pasal 22 UU PTPK: Setiap orang sebagaimana dimaksudPasal 28, Pasal 29, Pasal 35 atau Pasal 35 yang dengansengajatidakmemberiketeranganataumemberiketerangantidakbenar,dipidanadenganpidanapaling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (duabelas) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp150.000.000,00(seratus lima puluh juta rupiah)danpalingbanyakRp 600.000.000,00 (enamratus jutarupiah)Pasal 35 UU PTPK:(1) Setiap orang wajib memberikan keterangansebagai saksi atau akhli kecuali ayah, ibu, kakek,nenek,saudara kandung,istriatausuamianakdan cucu dari terdakwa(2) Orang yang dibebaskan sebagai saksisebagaimana dimaksud ayat (1), dapat diperiksasebagaisaksiapabilamerekadikehendakidandisetujui secara tegas oleh terdakwa.66 Percepatan Pemberantasan Korupsi(3) Tanpa persetujuan sebagaimana dimaksud dalamayat (2), mereka dapat memberikan keterangansebagai saksi tanpa disumpah.No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Saksi atau akhli2. Dengan sengaja3. Tidakmemberikanketerangan ataumemberikanketerangan yangisinya palsuKesimpulan5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidakmemberikanketeranganataumemberiketeranganpalsuPasal 22 UU PTPK: Setiap orang sebagaimana dimaksudpasal 28, pasal 29, Pasal 35 atau Pasal 36 yang dengansengajatidakmemberiketeranganataumemberiketerangantidakbenar,dipidanadenganpidanapaling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (duabelas) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp150.000.000,00(seratus lima puluh juta rupiah)danpalingbanyakRp 600.000.000,00 (enamratusjutarupiah)Pasal 36 UU PTPK : Kewajiban memberikan kesaksiansebagaimanadimaksudkandalamPasal 35berlakuModul Diklat Prajabatan 67juga terhadap mereka yang menurut pekerjaan,harkatdanmartabatataujabatannyadiwajibkanmenyimpanrahasia,kecualipetugasagamayangmenurut keyakinannya harus menyimpan rahasia.No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Orangygkarenapekerjaanharkat ,martabat ataujabatannya yangdiwajibkanme -nyimpan rahasia2. Dengan sengaja3. Tidakmemberikanketerangan ataumemberikanketerangan yangisinya palsuKesimpulan6. Saksi yang membuka identitas pelaporPasal 24UUPTPK:SaksiyangtidakmemenuhiketentuansebagaimanadimaksuddalamPasal 31,dipidana paling lama3(tiga) tahun dan atau pidanadenda paling banyak Rp150.000.000,00 (seratus limapuluh juta rupiah)Pasal 31 UU PTPK:68 Percepatan Pemberantasan Korupsi(1) Dalampenyidikandanpemeriksaandisidangpengadilan,saksidanoranglainyangbersangkutan dengan tindak pidana korupsidilarangmenyebutnamaataualamatpelapor,atau hal-hal lain yang memberikan kemungkinandiketahuinya identitas pelapor.Penjelasan Pasal ini berbunyi : Yang dimaksud dengan pelapor dalam ketentuaniniadalahorangyangmemberiinformasikepadapenegak hukum, menegenai terjadinya suatu tindakpidanakorupsidanbukanpelaporsebagaimanadimaksud dalam Pasal 1 angka 24 Undang-Undang No8 Yahun 1981 Tentang Hukum Acara Perdata(2) Sebelum pemeriksaan dilakukan, larangansebagaimanadimaksudkandalamayat (1)diberitahukankepadasaksidanatauoranglaintersebut.No Unsur Tindak Pidana Faktaperbuatan Alat buktiyang dilakukan yangdan kejadian mendukung1. Saksi2. Menyebut namaatau alamat pelaporatau hal-hal lainyangmemungkinkandiketahuinyaidentitas pelaporKesimpulanModul Diklat Prajabatan 69C. PERAN SERTA MASYARAKATUndang-Undang No31 Tahun1999 jo.UUNo20 Tahun2001 Tentang Pemberantasantindak Pidana Korupsi dalamBabVnyamengaturtentangperansertamasyarakatdalampemberantasankorupsi,sebagaimanadicantumkandalamPasal 41yangpadaintinyamasyarakatdapatberperan serta membantu upaya pencegahan danpemberantasan korupsi, peran serta tersebut dapatdiwujudkan dengan:1. hak mencari, memperoleh dan memberikan informasiadanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi;2. hakuntukmemperolehpelayanandalammencari,memperoleh dan memberikan informasi adanyadugaantelahterjaditindakpidanakorupsipadapenegakhukumyang menanganiperkara tindakpidana korupsi;3. hak menyampaikan saran dan pendapat secarabertanggungjawab kepada penegak hukum yangmenangani perkara tindak pidana korupsi;4. hakuntukmemperolehjawabanataspertanyaantentanglaporannyayangdiberikan kepadapenegakhukum dalam waktu 30 (tiga puluh) hari.5. Hakuntukmemperolehperlindunganhukumdalamhal:a. Melaksanakan haknya sebagaimana dimaksuddalam huruf a, b dan c.b. Dimintahadirdalamprosespenyelidikan,penyidikan dan di sidang pengadilan sebagai saksi70 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 71pelapor.Saksiatausaksiakhli,sesuaidengan 6. Pengakuan(darisaksi,tersangka,terdakwa,orangketentuanperaturanperundang-undanganyang yang melihat, mengetahui peristiwa tersebut)berlaku.D. RANGKUMANMasyarakat mempunyai hak dan kewajiban dan tanggungjawabdalamupayapencegahandanpemberantasanUndang-UndangNo31Tahun1999jo.UUNo20tindak pidana korupsi, yang dilaksanakan denganTahun 2001memberikanketentuansubjekdanobjekberpegangteguhpadaasas-asasdanketentuanyangtindakpidanakorupsi.Undang-Undanginijugadiatur dalam peraturan perundang-undangan yangmerumuskan definisi korupsi secara gamblang yang telahberlaku, dan dengan menaati norma agama dan normadijelaskan dalam pasal-pasalnya. Berdasarkan pasal-pasalsosial lainnya.tersebut korupsi dirumuskan dalam 30 (tiga puluh) bentukPemerintahmemberikanpenghargaankepadaanggota/ jenis delik tindak pidana korupsi, yang dikelompokkanmasyarakat yang telah berjasa membantu upayadalam 7 (tujuh) kelompok.pencegahan,pemberantasanataupengungkapantindakKetujuhkelompoktindakpidanakorupsitersebutpidana korupsi.ialah: 1. Kerugian keuangan negara, 2. Suap menyuap, 3.Penggelapan dalam jabatan, 4. Pemerasan, 5. PerbuatanHendaknya masyarakat dalam berperan sertacurang, 6.Benturankepentingandalampengadaan,7.memberantas korupsi menyampaikan bukti-bukti adanyaGratifikasi.tindak pidana korupsi.Selain30(tiga puluh) jenis tindak pidanakorupsi,Adapun alat bukti itu dapat berupa :UU PTPK juga memuat6 (enam) tindak pidana lain yang1. Pemeriksaan setempatberkaitan dengan tindak pidana korupsi. Sedangkan2. Surat/Akta (Surat Keputusan, Sertipikat Tanah,keenam tindak pidana lain yang berkaitan dengan tindakDisposisi, Surat Perjanjian dll)pidana korupsi ialah:3. KeteranganSaksi (SaksiAkhli,saksiyang1. Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsimemberatkan, dan saksi yang meringankan)2. Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan4. Sumpahantidak benar5. Persangkaan3. Bankyangtidakmemberikanketeranganrekeningtersangka72 Percepatan Pemberantasan Korupsi4. Saksi atau akhli yang tidak memberi keterangan ataumemberi keterangan palsu5. Orang yang memegang rahasia jabatan, tidak memberiketerangan atau memberi keterangan palsu6. Saksi yang membuka identitas pelapor.E. LATIHAN1. Ada berapakah delik tindak pidana korupsisebagaimana diatur dalam UUPTPK, uraikan secarasingkat.2. Sebutkan macam-macam gratifikasi yang dapatditerima subjek tindak pidana korupsi3. Bagaimanakah pendapat saudara dalammelaksanakan peran serta masyarakat, dalampencegahan dan pemberantasan tindak pidanakorupsi.BAB VKOMISI PEMBERANTASAN KORUPSITindakpidanakorupsiyangmakinmeningkatdanmeluasdalammasyarakatdaritahunketahun,baikdarijumlahkasusmaupundarikerugiankeuangannegara,danjugadarisegikualitastindakpidanayangdilakukansecarasistimatis,danmemasukiseluruhaspekkehidupanmasyarakat,mengancamperikehidupandalammasyarakatdan negara.Tindakpidanakorupsijugamerupakanpelanggaranterhadaphak-haksosialdanhak-hakekonomimasyarakat,olehkarenaitutindakpidanakorupsitidaklagidapatdigolongkansebagaitindakkejahatanbiasamelainkantelahmenjadi tindak kejahatan luar biasa.Usaha-usahauntukmemberantaskorupsisudahmenjadimasalah dunia, masalah global, tidakhanya sekedar masalahnasionalatauregional,karenasesungguhnyagejalakorupsiadapadasetiapnegara,terutamanegarayangsedangmembangun, sudah hampir menjadi condition sine quanon(Prof. Dr. Jur Andi Hamzah, Hal v - 2005).Usaha-usahapemberantasankorupsidibeberapanegaraadayangdilaksanakankarenadesakanrakyatbanyak /masyarakatagarkorupsi segeradihabisi, dengankalau perlumelalui hukum darurat, pemberatan ancaman dan penjatuhanpidana,dengansistimpembuktianterbalik,serta7374 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 75pembebasanpenanganankorupsidariinstansinormalke 3. Komite Empatsuatu badan independen yang dijamin integritasnya. DasarHukum:KeppresNo12Tahun1970Tanggal31Sejak tahun 1957, pemerintah sudah mengeluarkan peraturan Januari 1970perundang-undanganyangmaksudnyauntukpemberantasan Pelaksana:Wilopo,S.H.(Ketuamerangkapanggota),IJtindakpidanakorupsiyangdiikutidenganpembentukan Kasimo, A. Anwar Tjokroaminoto dan Prof Johanesbadan-badan pemberantasan korupsi dengan berbagai nama. Tugas: a. Menghubungi pejabat, atau instansi swasta sipil,Badan-badan pemberantasan korupsi yang sudah ada sebelum atau militer;Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah sebagai b. Memeriksa administrasi pemerintah dan swastaberikut: c.Memintabantuanaparaturpemerintahpusatdandaerah1. Tim Pemberantasan KorupsiDasar Hukum: Keppres Nomor 228 Tahun 1967 Tanggal 2 4. ObstibDesember 1967 dan Undang-Undang No 24 Tahun 1960 Dasar Hukum: Inpres No 9 Tahun 1977Pelaksana: Ketua tim Sugiharto (Jaksa Agung) Pelaksana:KoordinatorPelaksanaTingkatPusat,MenPenasihat:MenteriKehakiman,PanglimaABRI,Kastaf PAN, Pelaksana Operasi Tertib, PangkopkamtibAngkatan dan KAPOLRI Ketua I: KapolriTugas: Membantu Pemerintah memberantas korupsi Ketua II: Jaksa Agung dan Para Irjen Tingkat Daerahdengan tindakan preventif dan represif Pelaksana Operasional: LaksusdaKetua I: Kapolda2. Komite Anti Korupsi Ketua II: Kajati dan IrwildaKomite ini dibentuk pada tahun 1970 Tugas:Pelaksana: Angkatan 66, Akbar Tanjung, Michael a. Padaawalnyapembersihanpungutanliardijalan-Setiawan,ThobyMutis,JacobKendang,ImamWaluyo, jalan,penertibanuangsiluman dipelabuhan,baikTutu T.W., Soeriwijono, Agus Jun Batuta, M Surachman, pungutan tidak remsi maupun resmi, tetapi tidak sahAlwi Nurdin Lucas, Luntungan, Asmara Nababan, Sjahrir, menurut hukumAmir Karamoy, Pasik Vitue, Mangandang Napitupulu dan b. Pada tahun 1977 diperluas sasaran penertiban,Chaidir Makarim. beralihdarijalan-jalankeaparatdepartemendandaerah.76 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 771. Melakukankoordinasidenganinstansiyangberwenang5. Tim Pemberantasan Korupsi melakukan tindak pidana korupsiDibentuk pada tahun 1982 2. Melaksanakan supervisi terhadap instansi berwenangDasarHukum:menghidupkankembaliTPKtanpadiikuti melakukan pemberantasan tindak pidana korupsiKeppres atau Inpres 3. Melakukanpenyelidikan,penyidikan,danpenuntutanPelaksana:JBSumarlin,PangkopkamtibSudomo,Ketua terhadap tindak pidana korupsiMAMudjono,MenteriKehakimanAliSaid,JaksaAgung 4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindakan pidanaIsmail Saleh, Kapolri Jenderal Awaludin Djamin, M.P.A. korupsi5. Melakukanmonitorterhadappelanggaranpemerintahan6. KPKPN negaraDasarHukum:Undang-UndangNo28Tahun1999danKeppres No27 Tahun1998 Tentang Komisi Pemeriksaan Adapun wewenang dari Komisi ini:Kekayaan Negara. 1. mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan danPelaksana:AdiAndojo Soetjipto, S.H. didukung oleh25 penuntutan tindak pidana korupsi;anggota Polisi, Kejaksaan dan aktivis kemasyarakatan. 2. menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatanTugas: mengungkap kasus-kasus korupsi yang sulit pemberantasan tindak pidana korupsi;ditangani Kejaksaan Agung. 3. meminta informasi tentang kegiatan pemberantasantindak pidana korupsi kepada instansi terkait;Undang-Undang No31 tahun1999 jo. Undang-Undang No20 4. melaksanakan dengarpendapatataupertemuandengantahun 2001dalamPasal 43memerintahkandibentuknya instansi yang berwenang melakukan pemberantasanbadankhususyangdisebutdenganKomisiPemberantasan tindak pidana korupsi;Tindak Pidana Korupsi, yang mempunyai tugas dan wewenang 5. memintalaporaninstansiterkaitmengenaipencegahanmelakukankoordinasidansupervisi,termasukmelakukan tindak pidana korupsi; danpenyelidikan,penyidikandanpenuntutansesuai dengan 6. wewenanglainnyasebagaimanadiaturdalamPasal12,ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 13,dan14Undang-UndangNo30Tahun2002tentangTugasKomisiPemberantasanKorupsisebagaimanadiatur Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.dalamPasal6Undang-Undangno30Tahun2002sebagaiberikut:78 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 79Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkedudukan di ibukota 2. Tidakmemonopolitugasdanwewenangpenyelidikan,negaraRepublikIndonesiadanwilayahkerjanyameliputi penyidikan dan penuntutanseluruh wilayah negara RepublikIndonesia. KPK dapat 3. Berfungsisebagaipemicudanpemberdayaaninstitusimembentuk perwakilan di daerah. yangtelahadadalampemberantasankorupsi (triggermechanism)Penyelidik, penyidik dan penuntut umum adalah penyelidik, 4. Berfungsi untukmelakukansupervisi danmemantaupenyidikdanpenuntutumumpadaKomisiPemberantasan institusiyangtelahada,dandalamkeadaantertentuKorupsi yang diangkat dan diberhentikan oleh Komisi dapat mengambil alih tugas dan wewenang penyelidikan,Pemberantasan Korupsi. penyidikandanpenuntutan (superbody)yangsedangKewenangan KPK dalam melakukan penyelidikan, penyidikan dilaksanakan kepolisian dan / atau kejaksaan.dan penuntutan tindak pidana korupsi meliputi tindak pidanakorupsi yang: RANGKUMANa. melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggaranegara, dan orang lain yang ada kaitannya dengan tindak Komisi Pemberantasan Korupsi adalah institusi yangpidana korupsi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dibentukberdasarkanUndang-UndangNo 30Tahun 2002atau penyelenggara negara. Tentang Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai pelaksanaanb. Mendapatperhatiandanyangmeresahkanmasyarakat; daripasal43 UUPTPK. Komisiinimempunyai kewenangandan / atau untukmelaksanakanpenyelidikan,penyidikandanc. MenyangkutkerugiannegarapalingsedikitRp penuntutan atas perkara tindak pidana korupsi yang1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) melibatkanaparatpenegakhukum,penyelenggaranegara,danoranglainyangadakaitannyadengantindakpidanaDariuraiantersebut,dandenganundang-undangTentang korupsiyangdilakukanoleh aparatpenegakhukumatauKomisiPemberantasanTindakPidanaKorupsi,makaKPK penyelenggara negara, yang mendapat perhatian dandapat: meresahkanmasyarakat,dan/ataumenyangkutkerugian1. Menyusunjejaringkerja (networking)yangkuatdan negara paling sedikitRp 1.000.000.000,00 (satu miliarmemperlakukan institusi yang ada sebagai rupiah).counterpartner yang kondusif sehingga pemberantasankorupsi dapat dilaksanakan secara efisien.80 Percepatan Pemberantasan KorupsiLATIHAN1. Apakah KPK berwenang menangani tindak pidana korupsiyang ada pada instansi saudara, jelaskan jawabansaudara.2. Koordinasiyangbagaimanakahmenurutsaudarayangharus dilakukan oleh KPK dengan instansi dimana saudarabekerja3. Apakah menurut saudara peran institusi KPK, menjadikaninstansipemerintahpadaumumnyamenjadilebih baikdalam menangani pencegahan korupsi di instansinya.BAB VIPERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSIPemerintaherareformasi,nampakbenar-benarserusmenginginkantindakpidanakorupsiyangdilakukansetiaporang,pegawainegeri,penyelenggaranegaraataukorporasi,benar-benar diberantasdengan secepatnya. Hal ini dibuktikandengan dikeluarkannya Undang-Undang No 31 tahun 1999jo.Undang-Undangno20Tahun2001TentangPemberantasanTindakPidana Korupsi,Undang-UndangNo30Tahun2002Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,Peraturan Pemerintah No71 Tahun2001 Tentang Tata CaraPelaksanaan Peran serta Masyarakat dan pemberianPenghargaanDalamPencegahandanPemberantasanKorupsidanyangterakhirmengeluarkanInstruksiPresidenNo 24Tahun2004TentangPercepatan PemberantasanKorupsi.Inpres ini ditujukan kepada:1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu2. Jaksa Agung Republik Indonesia3. Panglima Tentara Nasional Indonesia4. Kepala Kepolisian negara Republik Indonesia5. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen6. Para Gubernur7. Para Bupati dan Walikota8182 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 83Untuk: sistemE-Procurementyangdapatdipergunakanbersama1. Seluruh Pejabat Pemerintah termasuk Penyelenggara instansipemerintah,selainmenteri-menteritersebutjugaNegara menyampaikan laporan harta kekayaannya kepada diberikan instruksi khusus kepada Menteri Keuangan, MenteriKomisi Pemberantasan Korupsi. Negara Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala2. Membantu KPK dalam rangka penyelenggaraan pelaporan, BAPPENAS,MenteriNegaraPAN,MenteriHukumdanHAM,pendaftaran,pengumumandanpemeriksaanLaporan MenteriNegaraBUMN,MenteriDiknas,Menkominfo,JaksaHarta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungannya. Agung RI, KAPOLRI, Gubernur, Bupati / Walikota, yang pada3. Membuat penetapan kinerja dengan pejabat dibawahnya intinya melaksanakan upaya-upaya percepatansecara berjenjang pemberantasan tindak pidana korupsisesuaidengan bidang4. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat. masing-masing.5. Menetapkan program dan wilayah bebas korupsi6. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara Secara Internasional Indonesia dalam rangka percepatankonsisten untuk mencegah kebocoran dan pemborosan pemberantasan tindak pidana korupsi, juga ikut serta dalam7. Menerapkan kesederhanaan dalam pribadi dan kedinasan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Korupsi,8. Memberikan dukungan terhadap upaya-upaya Tahun2003(UnitedNationConventionAgainstCorruption,pemberantasan korupsi (percepatan informasi yang 2003).berkaitandenganTPKorupsidanmempercepat MateriKonvensiInternasionaltersebutterdiridari:pemberian ijin pemeriksaan terhadap saksi / tersangka) Bab I: mengenaiketentuan umum, yang berisi maksuddan9. Melakukan kerjasama dengan KPK, menelaah dan tujuan,pengertian,istilah,ruanglingkuppenerapandanmengkaji sistem-sistem yang menimbulkan tindak pidana perlindungan kedaulatan (Pasal 1 s/d Pasal 4)korupsi Bab II: Mengenai kebijakan dan praktek anti korupsi, badan,10. Meningkatkan upaya pengawasan dan pembinaan aparatur atau badan-badan anti korupsi preventif, sektor publik, kodeuntuk meniadakan perilaku koruptif dilingkungannya. etiktingkahlakupejabatpublik,perolehanpublikdanmanajemenkeuanganpublik,pelaporanpublik,tindakan-SelanjutnyaInpresinijugamemberiinstruksikhusus tindakan yang berkaitan dengan peradilan dan penuntutan,kepada:MenkoBidangEkonomi,MenteriKeuangan,dan sektorswasta,keikutsertaanmasyarakat,dantindakan-Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala tindakan untuk mencegah pencucian uang (money laundering)BAPPENAS melakukan kajian-kajian dan uji coba pelaksanaan (Pasal 5 s/d Pasal 15)84 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 85Bab III: Mengenai kriminalisasi dan penegakkan hukum (Pasal Bahkan pada masa pemerintahan era reformasi upaya-upaya15 s/d Pasal 42) tersebut makin ditingkatkan melalui jalur kerjasamaBab IV: Mengenai kerjasama internasional (pasal 43 s/d Pasal internasional, dengan ikut serta dalam konvensi Internasional50) tentang pemberantasan korupsi (Konvensi PerserikatanBab V: Mengenai penemuan(pengembalian asset)(Pasal51 Bangsa-BangsaMengenaiPemberantasanKorupsi - Uniteds/d Pasal 59) Nations Againts Corruption, 2003).Bab VI: mengenai bantuan teknis dan tukar menukarinformasi (Pasal 60 s/d Pasal 62) LATIHAN:Bab VII: Mengenai mekanisme penerapan (Pasal 63 s/d Pasal 1. Apakahupayapercepatanpemberantasankorupsidi64) instansi saudara telah dirasakan dalam kegiatan kedinasanBab VIII: Mengenai ketentuan akhir (Pasal 65 s/d Pasal 71) sehari-hari. Berikan jawaban dengan singkat dan jelas.2. Kalau sudah ada, apa bentuk upaya percepatanTiga maksud dan tujuan konvensi: pemberantasan korupsi.1. memajukan dan memperkuat tindakan-tindakan 3. Kalaubelumada,apaupaya-upayasaudarauntukikutmemberantas korupsi yang lebih effektif; serta dalam percepatan pemberantasan korupsi.2. memajukan,memfasilitasidanmendukungkerjasamainternasionaldanbantuanteknisdalammencegahdanmemerangi korupsi, termasuk pengembalian asset;3. memajukanintegritas,akuntabilitas,danmanajemenyang seharusnya dalam soal-soal publik dan harta publik.RANGKUMANUpaya memberantas korupsi oleh Pemerintah RepublikIndonesia, telah dimulai sejak tahun 1956, dengandikeluarkannyaperaturan-peraturantentangpemberantasankorupsi,yangdiikutidenganbadan-badanpemberantasankorupsi sejak tahun 1967 sampai dengan tahun 2002.DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN1. Chaerudin, S.H., MH, Syaiful Ahmad Dinar, S.H. MH, Syarif Pokok Bahasan Percepatan Pemberantasan TPFadilah,S.H.,MH,TindakPidanaKorupsi ,Reflika KorupsiAditama, 2008.2. Evi Hartanti, Tindak Pidana Korupsi, Sinar Grafika, 20063. Ismantoro Dwi Yuwono, Para Pencuri Uang Rakyat, Daftar59 Koruptor Versi KPK 2003 -2008,Pustaka Timur 2008.4. Lilik MUlyadi, S.H. M.H. Tindak Pidana Korupsi diTopikTujuanPembelajaranKhususMendalamiTPKorupsidanpelaporan dugaan adanya TPKorupsiPesertaDiklatdapatmendalamaiTP Korupsi dan membuat Laporandugaan adanya KorupsiIndonesia,Normatif,Teoritis,PraktikdanMasalahnya,Penerbit Alimni, 2007.5. Prof.Dr.Jur.AndiHamzah,PemberantasanKorupsi,Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional,Rajawali Press, 20056. Prof. Dr. Jur. Andi Hamzah, Perbandingan PemberantasanMetode 1. Diskusikelompoktentangstudi kasusyangtelahdisiapkan2. Paparan dan tanggapan antarkelompok3. Penjelasan Widyaiswaratentang hasil diskusi kelompokKorupsi di Berbagai Negara, Sinar Grafika7. PusatInfoDataIndonesia,Tindakan /KebijakanyangDianggap Korupsi, 20078. Rohim, S.H. Modus Operandi Tindak Pidana Korupsi , PenaMulti Media , 2008WaktuAlat BantuLangkah1.Jelaskan135 menit - 3 jp- Spidol- Flip chart- Plak bankepadapesertadiklattentangtujuan9. R. Wiyono, S.H. Pembahasan Undang-Undangyang hendak dicapai pada sesi ini serta langkah kerja yangPemberantasanTindakPidanaKorupsi,SinarGrafika,akan dilakukan bersama.200610. Yudi Kristiana, Independensi Kejaksaan Dalam PenyidikanLangkah 2. Bagi peserta ke dalam beberapa kelompok (antaraKorupsi, PT Citra Aditya Bakti, 20065sampaidengan7peserta)denganinstruksiagarsetiapkelompok ditunjuk seorang juru bicara/presenter.86 8788 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 89Langkah 3. Bagikan kepada peserta diklat naskah studi kasus Hs melaporkan hal tersebut kepada Penyidik, yang ditindakkepada seluruh peserta diklat dan segera membacanya untuk lanjuti dengan melakukan perekaman pembicaraan antara Gdigunakan sebagai bahan diskusi. Dengan menggunakan Alat denganHs,tentangprosespemberianuangyangakanBantu formulir / matrik dalam bahan ajaran. dilakukan oleh Drs EM kepada Hs.Beberapa harikemudiansesuai dengan rencana, pada saat Drs EM memberikan uangLatihan Kasus 1 kepada Hs, di Cafe The Green, Jaksa melakukanpenangkapan terhadap dirinya.Drs.EMadalahseorangpejabatEselonIII,disebuahDepartemendantelahditunjuksebagaiketuapanitia / Latihan Kasus 2penanggungjawabproyekpengadaanbarang,diKementeriannya pada tahun anggaran 2014, berdasarkan SK Hm,S.H. seorang Panitera Pengadilan NegeridiKabupatenMenteri. Proyek tersebut senilai Rp175 M, yang bersumber Deli Serdang , Prop Sumatera Utara, dalam perkara penipuandari APBN dan bantuan luar negeri sebesar 10% nilai proyek. dengan terdakwa YZ (terdakwa tidak ditahan).Pada akhir tahun anggaran, Hs selaku salah seorang Pada tanggal 14 Juli 2012, pk 9.30 wib, Hm S.H. didatangi YZpemeriksa dariinstansi yang berwenang melakukan diruangkerjanya, denganmengajukanpermintaanagarpemeriksaankeuanganditugaskanuntukmemeriksa melobiKetuaMajelisHakim,yaituHakimBS,S.H.yangpertanggungjawaban keuangan pengadaan barang yang telah menangani perkaranya agar dalam persidangan ia dinyatakandilakukanDrsEM.Padasaatmelakukanpemeriksaan,Hs tidak terbukti bersalah dan diputus bebas, untuk itu Hm, S.H.menemukanadanyasejumlahindikasipenyimpangandalam dijanjikan akan diberi uang sebesar Rp 500 Jt. Atasprosespengadaanyangmengakibatkantimbulnyakerugian permintaan tersebut Hm, S.H. menyanggupi dengan memintanegara, yang dinilai sebesar Rp 6 M. agaruangtersebutdiserahkanterlebihdahulukepadanyaDrsEMyangmengetahuihalitu,laluberusahamelakukan sebelum perkaranya diputus.beberapa kalipendekatan kepada Hs,dengan cara antara Pada tanggal 29Juli 2012,sekitarpk 14.20wib,YZlain mengajak makan di Hotel Artharini, dan menawarkan mendatangiHm.S.H.diruangkerjanyadenganmembawauang sebesar Rp750 juta serta menyampaikan keinginannya sebuah tas kresek warna hitam yang didalamnya berisi uangagar Hs bersedia menghilangkan indikasi penyimpangan dalam sebanyak Rp500 Jt dan menyerahkannyakepada Hm, S.H.hasil laporan pemeriksaan. dan diterima oleh Hm, S.H. yang kemudian disimpan dalammeja kerjanya.90 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 91Tanggal 27Agustus 2012,dalamsidangperkarapenipuan menurunkan NJOP tanah serta mengatur sistem pembayarandenganterdakwaYZ,MajelisHakimmenyatakanterdakwa dari FC yang dilakukan secara bertahap. Ir KW juga memintaterbuktimelakukanpenipuan,danmenjatuhkanhukuman agarFCmenyertakan 2 perusahaanpendamping untukpidana penjara selama 2 tahun . Mendengar putusan tersebut memenuhi syarat formal dalam proses lelang.terdakwa YZ langsung marah dan berteriak bahwa ia IrKW,selanjutnyamengupayakanpenurunanhargaNJOPseharusnya bebas karena ia telah memberikan uang sebesar sebesar10%,sehinggahargatanahtersebutsesuaidenganRp500JtkepadaPaniteraHm,S.H.untukdisampaiakan kesepakatanhargayangtelahdibuatnyadenganFCdankepada Hakim BS yang menangani perkaranya. memintaperusahaanappresialuntukmembuat taksiranAtaskejadiantersebutYZmelaporkankepadaKejaksaan harga sesuai dengan permintaan. Ir KW pun mengatur siasatNegeri setempat. Dalam pengakuannya Hm, S.H. menyatakan agarpenjualanseakan-akansesuaiprosedurdengancaratelahmelobiHakimBS,S.H.selakuKetuaMajelisHakim, membentuk panitia penjualan, dengan terlebih dahuluNamun HakimBS, S.H. tidak bersedia membantu YZ, memberipengarahankepadapanitiapenaksirhargaagarsementaraituuangsebesarRp 500jttelahhabisia menetapkanhargajualsesuaiapayangiainginkan,danpergunakanuntukmembayarutang-utangnyadanmembeli memerintahkanpanitiapenjualanagarpenawarandibatasiperabot rumah tangga. hanyauntukFCdan2perusahaanyangdiajukanFCsertasistempembayarandalamRKSdilakukansecarabertahap.Latihan Kasus 3 Perbuatan Ir KW ini pada dasarnya bertentangan dengan SKMen Keuangan tentang penjualan aset negara denganDirut BUMN Bakti Negari bernamaIr KW, yang diangkat prosedur lelang dimuka umum.berdasarkanSKMenegBUMN.Padatahun 2011,iaselaku Tanggal 16 Januari 2011 terjadi transaksi jual beli aset BUMNDiruttelahmenjualasetBUMN,yangdipimpinnya,berupa berupa tanah, antara BUMN dengan FC di hadapan Notaris LBtanah negara. Aset tersebut dijual kepada FC seluas50 ha. dengan harga Rp125 M, pada hal menurut SK Meneg BUMNSebelummelakukan transaksi penjualan Ir KW mengadakan penjualan tanahasetBUMN harus sesuaidenganNJOPdanbeberapa kali pertemuan dengan FC antara lain tanggal24 hargapasar,sehinggamenurutperhitungan,asetBUMNNopember 2008 di Restauran Nataboan, tanggal 5 tersebut, harga sebetulnya adalah Rp200 M.Dalam prosesDesember 2008 diCafe RocknRoll,dantanggal 20 penjualan aset tersebut FC mentrasfer uang sebesar Rp 15 MDesember 2008 diHotel Horaison,daribeberapakali kerekening milik Ir KW di bank Rindu Bungapertemuan tersebut dicapai kesepakatan bahwa Ir KW akan92 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 93Atas perbuatan Ir KW, negara c.q. perusahaan BUMNBakti tersebut,untukmelaksanakansegalaperintahnya,sejakNegari telah dirugikan sebesar Rp 75 M. mulai pembentukan panitia pengadaan sampai denganpelaksanaan penjualan dan penyerahan barang.Latihan Kasus 4 DarihasilpemeriksaaninstansiyangberwenangmemeriksakeuanganDepartementersebutdiperolehtemuanadanyaSeoranganggotaDPR-RIbernamaJN,mendatangipejabat kerugian negara sebesar Rp 55 M.departemen mitranya yang bernama QZ, danmenginformasikanbahwadidepartemennyauntuktahun Latihan Kasus 5anggaran 2005, ada proyek pengadaan barang berupa 40 buahlokomotif dan400 gerbong kereta api penumpang, dan200 GK seorang wiraswasta yang memiliki berbagai usaha antaragerbong kereta barang, dan200 gerbong kereta pengangkut lain di bidang perkebunan, dibawah bendera PT Lahan Hijaubatubara,yangsecarakeseluruhanbernilaiRp 5Trilyun. Lestari. Pada tahun2005 ia memperoleh kredit sebesar RpUntukituyangterhormattersebuttelahmemintakepada 98,5 M dari bank DS, sebuah bank yang sebagian sahamnyapejabatQZagardalampembelianbarang-barangtersebut, (45%) dimiliki oleh pemerintah. Kredit tersebut akanmenentukan spesifikasi barang-barang, dan ia menujuk PT digunakanuntukmendanaireplantingperkebunankaretAnginRibutsebagaipemenangtenderpengadaanbarang, seluas 35 ribu ha ( sesuai dengan proposal yang diajukan kesertamengaturperusahaan-perusahaanyangpendamping Bank)diKabupatenVF,PropinsiQB.Padapelaksanaannyatender. danatersebuttidaksepenuhnyadigunakanuntukkegiatanUntuk informasi tersebut yang terhormat JN, dalam beberapa replanting (yaituhanya 30% ).Sisanyadanatersebbutkali pertemuan dengan QZ mengisyaratkan agar ia diberikan digunakanuntukkepentinganpribadinyayaitumembangunimbalan uang sebesar 1% dari nilai proyek, disertai ancaman rumah mewah seluas 1200 m2, membeli 3 buah mobil mewah,apabilaitutidakdipenuhimakaproyekpengadaanbarang perhiasan, jam tangan dan jalan-jalan ke luar negeri. Akibattersebutdibatalkanataudiberibintang,selain ituJNjuga dariperbuatantersebutiadiajukankePengadilanNegerimintakepadaPT AnginRibutagarmemberikandana sebagaiterdakwa.VonisHakimPengadilanNegerisebesar2,5% darinilai proyekdengan alasanuntukdibagi- menghukumyang bersangkutandenganpidanapenjara 3bagikan kepada rekan-rekan satu komisi di DPR (tiga) tahun. Melalui pengacaranya ia mengajukan banding keQZ sebagai pejabat Eselon II, memerintahkan anak buahnya PengadilanTinggi,denganharapaniadapatbebasdariyang bertanggung jawab di bidang pengadaan barang jeratanpenjara.UntukmaksudituiamenemuihakimWt,94 Percepatan Pemberantasan Korupsi Modul Diklat Prajabatan 95S.H. yang menanga