Korupsi dan Kehutanan : Titik Kritis Penyebab Korupsi di Sektor ...

11
Korupsi dan Kehutanan : Titik Kritis Penyebab Korupsi di Sektor Kehutanan Disampaikan dalam seminar “Korupsi dan Kehutanan”, kerjasama antara Pusat Kajian Anti (PuKAT) Korupsi Fakultas Hukum UGM dan United Nations Office on Drugs and Crime. Maret 2011 Agus Affianto Staf Pengajar Fakultas Kehutanan UGM – Direktur Eksekutif Indonesian Forestry and Governance Institute (IFGI) +62 81226999944 Email: [email protected] ; [email protected]

Transcript of Korupsi dan Kehutanan : Titik Kritis Penyebab Korupsi di Sektor ...

Page 1: Korupsi dan Kehutanan : Titik Kritis Penyebab Korupsi di Sektor ...

Korupsi dan Kehutanan : Titik Kritis Penyebab Korupsi di Sektor Kehutanan

Disampaikan dalam seminar “Korupsi dan Kehutanan”, kerjasama antara Pusat Kajian Anti

(PuKAT) Korupsi Fakultas Hukum UGM dan United Nations Office on Drugs and Crime.

Maret 2011

Agus Affianto

Staf Pengajar Fakultas Kehutanan UGM – Direktur Eksekutif Indonesian Forestry and

Governance Institute (IFGI)

+62 81226999944

Email: [email protected] ; [email protected]

Page 2: Korupsi dan Kehutanan : Titik Kritis Penyebab Korupsi di Sektor ...

perilaku pejabat publik yang secara tidak wajar dan tidak legal

memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya,

dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan

kepada mereka.

perbuatan

melawan

hukum

penyalahgunaan

kewenangan,

kesempatan,

atau sarana

memperkaya

diri sendiri,

orang lain, atau

korporasi

merugikan

keuangan negara

atau

perekonomian

negara

KORUPSI

Page 3: Korupsi dan Kehutanan : Titik Kritis Penyebab Korupsi di Sektor ...
Page 4: Korupsi dan Kehutanan : Titik Kritis Penyebab Korupsi di Sektor ...

FOREST COVER CHANGE 1990-2010

0

50

100

150

200

250

Chin

a

Cam

bodia

Indones

ia

Lao P

DR

Mal

aysi

a

Mya

nmar

Phili

ppines

Thaila

nd

Vie

t Nam

Are

a (

millio

n h

a)

1990 2000 2010

China: +50 m ha

SE Asia: -33 m ha

Page 5: Korupsi dan Kehutanan : Titik Kritis Penyebab Korupsi di Sektor ...

Wood production

0

50

100

150

200

250

1967

1972

1977

1982

1987

1992

1997

2002

2007

Mill

ions C

UM

.

Indonesia

Malaysia

Thailand

Philippines

Vietnam

Myanmar

Lao PDR

Cambodia

China

Page 6: Korupsi dan Kehutanan : Titik Kritis Penyebab Korupsi di Sektor ...

Produsen kayu tropis utama (1000 m3)

Page 7: Korupsi dan Kehutanan : Titik Kritis Penyebab Korupsi di Sektor ...

Deforestasi & degradasi hutan Tahun Luas Hutan

(000 ha)

Sumber data

1950 162.290 Potret Keadaan Hutan Indonesia (FWI, 1997)

1980 119.700,5 Potret Keadaan Hutan Indonesia (FWI, 1997)

1985 118.545 FRA (FAO, 1990)

1990 99.409 FRA (FAO, 2010)

2000 97.857 FRA (FAO, 2010)

2010 94.432 FRA (FAO, 2010)

162.290,00

119.700,50 118.545,00

99.409,00 97.857,00 94.432,00

-

20.000,00

40.000,00

60.000,00

80.000,00

100.000,00

120.000,00

140.000,00

160.000,00

180.000,00

1950 1985 1990 2000 2005 2010

Luas Hutan ( 000 ha)

Penyebab Utama:

Illegal Logging

Alih Fungsi Kawasan

Penerbitan Lisensi (IUPHHK)

yang tidak sesuai aturan

Korupsi ?

Page 8: Korupsi dan Kehutanan : Titik Kritis Penyebab Korupsi di Sektor ...

Sumber kayu

• HPH/IUPHHK (ijin dari Kemenhut);

• HTI/IUPHHK-HTI di hutan produksi (ijin dari Kemenhut);

• IPK HTI dengan stok tebangan < 20 m³ (ijin tebangan oleh

Pemprov mewakili pemerintah pusat);

• IPK Kebun (ijin tebangan oleh Pemprov mewakili pemerintah

pusat);

• Hutan rakyat (di luar kawasan hutan);

• Ijin Bupati untuk pelaksanaan penebangan di luar batas

kawasan hutan, untuk industri dan/atau masyarakat adat;

• Hutan kemasyarakatan (HKm) (ijin hutan rakyat di hutan

produksi di keluarkan oleh Kemenhut);

• HPH kecil (ijin 5000 ha kayu hutan alam berlaku untuk 25

tahun, dikeluarkan oleh Bupati antara 27 Januari 1999 dan 8

Juni 2002) jika potensi kayunya masih ada;

• KDTI (dikeluarkan oleh Kemenhut kepada Masyarakat Adat

Pesisir, Krui, Lampung Barat);

• Konsesi Kopermas yang disahkan oleh Menteri Kehutanan

dan atau dikeluarkan antara 27 Januari 1999 dan 8 Juni 2002;

• Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung

• Ijin Bupati di dalam kawasan hutan (misalnya IPKTM, HPHH, IPPK) yang diterbitkan setelah 8 Juni 2002

• IPK HTI dengan stok tebangan >20m3;

• Konsensi Kopermas yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah setelah Desember 2004

Legal Illegal

Sumber: Adinugroho, 2009

Page 9: Korupsi dan Kehutanan : Titik Kritis Penyebab Korupsi di Sektor ...

Titik Kritis Potensi Korupsi di Kehutanan

Perencanaan tataguna

kawasan, Tata batas Alokasi Konsesi, Alih

Fungsi

Pembalakan (Perencanaan,

Pemanenan)

Pengangkutan Pengolahan Penjualan

Pelaporan Kewajiban Finansial

(Pajak, PSDH, DR)

Rantai PUHH (P.55, P.51, P.38/2009)

Rantai Pemberian Ijin / Pengaturan

Belum memadainya peta kawasan hutan, batas

kawasan belum jelas

Pelanggaran kriteria

pemberian ijin

Tebangan diluar blok,

LHC fiktif, Cuci Mangkok

PUNGLI, SAKB tdk dimatikan

Kayu tanpa SKAU, LMKB

tdk sesuai

SAKO tdk sesuai jenis,

PUNGLI

Laporan Hasil Produksi Fiktif

Pengurangan/Penunggakan

PSDH/DR

Sumber: TI yang disesuaikan

Page 10: Korupsi dan Kehutanan : Titik Kritis Penyebab Korupsi di Sektor ...

Upaya Pencegahan

• Penyediaan peta kawasan hutan yang mudah diakses

• Tata batas kawasan yang jelas dan temu gelang

• Penguatan kelembagaan dan Kapasitas SDM dalam proses perijininan kawasan dan PUHH

• Penyiapan sistem PUHH Online (timber tracking)

• Law Enforcement dengan sanksi hukum yg tegas

Page 11: Korupsi dan Kehutanan : Titik Kritis Penyebab Korupsi di Sektor ...