KOPERASI SIMPAN PINJAM

10
KOPERASI SIMPAN PINJAM Pengertian Koperasi Simpan Pinjam : Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat, berupa pinjaman dan tempat penyimpanan uang bagi masyarakat. Prinsip koperasi simpan pinjam : Usaha koperasi yang dikelolah oleh para anggota dengan membentuk pengurus koperasi melalui Rapat Anggota, dilaksanankan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi. Di antaranya : 1. keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka. 2. Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis. 3. pembagian laba (sisa hasil usaha) dilakukan secara adil dan sebanding dengan besar jasa para anggota. 4. Kemandirian. 5. Pendidikan perkoperasian. 6. Kerjasama antar koperasi. Peranan koperasi simpan pinjam : Yaitu ikut mengembangkan perekonomian masyarakat terutama bagi para anggotanya antara lain : 1. Membantu keperluan kredit para anggota dengan syarat-syarat yang ringan. 2. Mendidik para anggotanya supaya giat menabung secara teratur sehingga membentuk modal sendiri. 3. Menambah pengetahuan tentang perkoperasian. 4. Menjauhkan anggotanya dari cengkeraman rentenir.

description

nnn

Transcript of KOPERASI SIMPAN PINJAM

Page 1: KOPERASI SIMPAN PINJAM

KOPERASI SIMPAN PINJAM

Pengertian Koperasi  Simpan Pinjam :Koperasi  simpan pinjam merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat, berupa pinjaman dan tempat penyimpanan uang bagi masyarakat.

Prinsip koperasi simpan pinjam :Usaha koperasi yang dikelolah oleh para anggota dengan membentuk pengurus koperasi melalui Rapat Anggota, dilaksanankan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi.Di antaranya :

1. keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.

2. Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis.

3. pembagian laba (sisa hasil usaha) dilakukan secara adil dan sebanding dengan besar jasa para anggota.

4. Kemandirian. 

5. Pendidikan perkoperasian.

6. Kerjasama antar koperasi.

Peranan koperasi simpan pinjam :Yaitu ikut mengembangkan perekonomian masyarakat terutama bagi para anggotanyaantara lain :

1. Membantu keperluan kredit para anggota dengan syarat-syarat yang ringan.

2. Mendidik para anggotanya supaya giat menabung secara teratur sehingga membentuk modal sendiri.

3. Menambah pengetahuan tentang perkoperasian.

4. Menjauhkan anggotanya dari cengkeraman rentenir. 

Manfaat koperasi simpan pinjam :Manfaat simpan pinjam bagi anggota :

1. Anggota dapat memperoleh pinjaman dengan mudah dan tidak berbelit-belit

2. Proses bunganya adil kaaena disepakati dalam rapat anggota

3. Tidak ada syarat meminjam memakai jaminan.

Page 2: KOPERASI SIMPAN PINJAM

Pola Manajemen Koperasi

Kelengkapan dan Kegiatan Koperasi

1. Rapat anggota

Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota

berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas mengenai

pengelolaan koperasi. Rapat anggota diadakan paling sedikit sekali dalam setahun. Hal yang

dilakukan dalam rapat anggota tahunan antara lain:

Menetapkan anggaran dasar

Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus serta pengawas

Meminta laporan pertanggungjawaban pengurus

Menetapkan pembagian sisa hasil usaha

Di dalam koperasi, setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama. Kewajiban

anggota koperasi adalah sebagai berikut :

Menaati peraturan koperasi

Menghadiri rapat anggota

Membayar iuran atau simpanan pokok dan simpanan wajib

Sedangkan hak-hak anggota koperasi antara lain sebagai berikut:

Mengajukan usul dalam suatu rapat

Mendapat keuntungan atas Sisa Hasil Usaha (SHU)

Dipilih menjadi pengurus koperasi

Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota

Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi

2. Pengurus

Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Masa jabatan

pengurus paling lama lima tahun. Untuk pertama kali, susunan dan nama anggota pengurus

dicantumkan dalam akta pendirian. Kegiatan yang harus dilakukan oleh pengurus koperasi

antara lain:

Mengelola koperasi dan usahanya

Menyelenggarakan rapat anggota

Page 3: KOPERASI SIMPAN PINJAM

Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

3. Pengawas

Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Pengawas

bertanggungjawab pada rapat anggota. Semua hasil pengawasan yang dilakukan oleh

pengawas harus dirahasiakan dari pihak luar koperasi. Hal yang harus dilakukan oleh

pengawas koperasi antara lain:

Mengawasi pelaksanaan dan pengelolaan koperasi

Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan

Meneliti catatan yang ada pada koperasi.

JENIS SIMPANAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

1. Simpanan Pokok (KSP)Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan atau sama nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.

2. Simpanan Wajib (KSP)Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama, wajib dibayar oleh anggota, kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.

3. Tabungan KoperasTabungan koperasi adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan oleh anggota yang bersangkutan atau kuasanya dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi, setiap saat pada hari kerja Koperasi.Faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh KSP/USP agar anggota berminat menyimpan di koperasi antara lain adalah:a) Keamanan dana, dalam arti dapat ditarik kembali oleh pemiliknya sesuai dengan

perjanjian.b) Menghasilkan nilai tambah dalam bentuk bunga simpanan atau insentif lainnya dan

diterima oleh anggota sesuai dengan perjanjian.c) Bahwa menabung di KSP/USP merupakan wujud dari partisipasi anggota di dalam

kedudukannya sebagai pengguna jasa, dan karena itu anggota merasakan adanya kedudukan  yang lebih istimewa dibandingkan dengan menabung di tempat lain. Keistimewaan anggota tersebut antara lain misalnya karena menerima sisa hasil usaha pada akhir tahun buku, ikut serta mengambil keputusan koperasi dan lain-lain.

Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan' tabungan dapat meliputi.a) Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan setiap saat pada hari kerja;

Page 4: KOPERASI SIMPAN PINJAM

b) Jumlah setoran minimal pertama (saat pembukaan tabungan) dan setoran minimal selanjutnya;

c) Jumlah saldo minimal yang harus ada dalam tabungan;d) Penyetoran dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak harus pemilik tabungan;e) Pengambilan tabungan hanya dapat dilakukan oleh pemilik tabungan atau yang diberikan

kuasa;f) Sebagai imbalan, KSP/USP memberikan bunga tabungan kepada penyimpan;g) Bunga tabungan dihitung menggunakan metode tertentu misalnya saldo rata-rata harian,

saldo terkecil atau yang lainnya;h) Pembayaran bunga dilakukan setiap akhir bulan dengan menambahkannya ke dalam saldo

tabungan;i) Penanggung jawab penghitungan bunga adalah bagian pembukuan.

4. Simpanan Berjangka KoperasiSimpanan berjangka koperasi adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya dilakukan satu kali untuk suatu jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan dan tidak boleh diambil sebelum jangka waktu tersebut berakhir.

Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan simpanan berjangka dapat meliputi:a) Calon penyimpan pada simpanan berjangka disyaratkan terlebih dulu untuk menjadi

penabung.b) Jumlah setoran minimal.c) Sebagai imbalan, penyimpanan akan mendapatkan bunga sesuai dengan jangka waktu dari

simpanan berjangka tersebut:d) Pembayaran bunga simpanan berjangka dilakukan setiap akhir bulan dengan

menambahkannya ke dalam saldo tabungan.

Sisa Hasil Usaha (SHU)

A. Pengertian dan Cara Menghitung Sisa Hasil Usaha Koperasi

Sisa Hasil Usaha ( SHU ) Koperasi seringkali diartikan keliru oleh pengelola koperasi. SHU

Koperasi dianggap sama saja dengan deviden sebuah PT, padahal terminology SHU jelas,

bahwa SHU adalah “Sisa” dari Usaha koperasi yang diperoleh setelah kebutuhan anggota

terpenuhi. Dalam Manajemen koperasi Sisa hasil usaha (SHU) memang diartikan sebagai

selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total (total revenue [TR]) dengan biaya-biaya

atau biaya total (total cost[TC]) dalam satu tahun buku. Bahkan dalam jika ditinjau pengertian

SHU dari aspek legalistik, menurut UU No.25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45

adalah sebagai berikut:

Page 5: KOPERASI SIMPAN PINJAM

1. SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang

dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang

bersangkutan.

2. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha

yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk

keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan

Rapat Anggota.

3. besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.

Pengertian diatas harus dipahami bahwa SHU bukan deviden seperti PT tetapi keuntungan

usaha yang dibagi sesuai dengan aktifitas ekonomi angoota koperasi, maka besarnya SHU

yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan

transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi. Artinya, semakin besar

transaksi(usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan

diterima. Hal ini berbeda dengan perusahaan swasta, dimana dividen yang diperoleh pemilik

saham adalah proporsional, sesuai besarnya modal yang dimiliki. Hal ini merupakan salah

satu pembeda koperasi dengan badan usaha lainnya.

Penghitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan apabila beberapa informasi dasar

diketahui sebagai berikut:

a. SHU total kopersi pada satu tahun buku

b. Bagian (persentase) SHU anggota

c. Total simpanan seluruh anggota

d. Total seluruh transaksi usaha ( volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota

e. Jumlah simpanan per anggota

f. Omset atau volume usaha per anggota

g. Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota

h. Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota.

Page 6: KOPERASI SIMPAN PINJAM

B. Contoh Perhitungan SHU Koperasi

Sesuai dengan perundang undangan koperasi indonesia pembagian SHU KOPERASI

“biasanya” dibagi atas bagian-bagian yang telah disebutkan sebelumnya. Dikatakan

“biasanya” karena pembagian SHU KOPERASI tetap harus sesuai dengan keputusan anggota

di RAT yang dituangkan dalam AD/ART.

Pembagian yang “ideal” dan biasa dipakai pada koperasi di Indonesia adalah sebagai berikut:

Cadangan : 40 %

SHU KOPERASI

ANGGOTA 40 %

DANA PENGURUS 5 %

DANA KARYAWAN 5 %

DANA PEMBANGUNAN DAERAH / PENDIDIKAN

5 %

DANA SOSIAL 5 %

Persentase penghitungan SHU KOPERASI pun ditentukan pada RAT dan harus dituangkan

dalam AD/ART koperasi. Jika anggota menginginkan SHU KOPERASI dibagikan

seluruhnyapun tetap boleh, tapi tentu hal ini tidak dianjurkan karena keberadaan dana

cadangan dll juga sangat penting untuk keberlangsungan koperasi.

Secara matematik rumusan penghitungan SHU KOPERASI adalah sebagai berikut:

SHU KOPERASI = Y+ X

Dimana:

SHU KOPERASI : Sisa Hasil Usaha per Anggota

Y : SHU KOPERASI yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi

X: SHU KOPERASI yang dibagi atas Modal Usaha

Dengan menggunakan model matematika, SHU KOPERASI per anggota dapat dihitung

Page 7: KOPERASI SIMPAN PINJAM

sebagai berikut.

SHU KOPERASI= Y+ X

Dengan

SHU KOPERASIAE = Ta/Tk(Y)

SHU KOPERASIMU = Sa/Sk(X)

Dimana.

SHU KOPERASI: Total Sisa Hasil Usaha per Anggota

SHU KOPERASIAE : SHU KOPERASI Aktivitas Ekonomi

SHU KOPERASIMU : SHU KOPERASI Anggota atas Modal Usaha

Y : Jasa Usaha Anggota

X: Jasa Modal Anggota

Ta: Total transaksi Anggota)

Tk : Total transaksi Koperasi

Sa : Jumlah Simpanan Anggota

Sk : Simpana anggota total

Contoh:

SHU KOPERASI Koperasi A setelah Pajak adalah Rp. 1.000.000,-

Jika dibagi sesuai prosentase Pembagian SHU KOPERASI koperasi seperti contoh yang

disampaiakan sebelumnya maka diperoleh:

Cadangan : 40 % = 40% x Rp.1.000.000,- = Rp. 400.000,-

SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 % = 40% x Rp.1.000.000,- = Rp. 400.000,-

Dana pengurus : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-

Dana karyawan : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-

Dana Pembangunan Daerah kerja / Pendidikan : 5 %= 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-

Dana sosial : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-

Yang bisa dibagi kepada anggota adalah SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 %

Atau dalam contoh diatas senilai Rp.400.000,-

Maka Langkah-langkah pembagian SHU KOPERASI adalah sebagai berikut:

1) Di RAT ditentukan berapa persentasi SHU KOPERASI yang dibagikan untuk aktivitas

ekonomi (transaksi anggota) dan berapa prosentase untuk SHU KOPERASI modal usaha

(simpanan anggota) prosentase ini tidak dimasukan kedalam AD/ART karena perbandingan

antara keduanya sangat mudah berubah tergantung posisi keuangan dan dominasi pengaruh

atas usaha koperasi, maka harus diputuskan setiap tahun . Biasanya prosentase SHU

KOPERASI yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi ( Y) adalah 70% dan prosentase SHU

KOPERASI yang dibagi atas Modal Usaha adalah 30%. Jika demikian maka sesuai contoh

diatas

Page 8: KOPERASI SIMPAN PINJAM

Y = 70% x Rp.400.000,-

= Rp. 280.000,-

X= 30% x Rp.400.000,-

= Rp. 120.000,-

2) Hitung Total transaksi tiap anggota, total simpanan tiap anggota dan total transaksi seluruh

anggota serta total simpanan seluruh anggota. Sebagi contoh kita akan menghitung SHU

KOPERASI Gusbud. Dari data transaksi anggota diketahui Gusbud bertransaksi sebesar Rp.

10.000,- dengan simpanan Rp. 5000,- sedangakan total transaksi seluruh anggota adalah

Rp.10.000.000,- dengan total simpanan anggota adalah Rp.2.000.000,-

Maka

SHU KOPERASIAE Gusbud = Rp. 10.000,-/ Rp.10.000.000,-( Rp. 280.000,-)

= Rp. 280,-

SHU KOPERASIMU Gusbud = Rp. 5000,- / Rp.2.000.000,- (Rp. 120.000,-)

= Rp.300,-

Contoh diatas diasumsikan bahwa 100% transaksi yang masuk ke koperasi adalah transaksi

dengan anggota, padahal dalam kenyataanya pasti ada transaksi dengan non anggota.