Kontrasepsi Hormonal

18
Kontrasepsi Hormonal Kontrasepsi Oral Pilihan kontrasepsi hormonal oral: 1. Pil Kombinasi Pil ini merupakan pil kontrasepsi yang dianggap paling efektif sampai saat ini. Pil i selain mencegah terjadinya ovulasi, juga mempunyai efek terhadap traktus geni dengan menimbulkan perubahan lendir serviks, sehinggasperma susah mencapai uterus selain itu juga merubah motilitas tuba fallopii dan uterus. 2. Mini Pil ahun 1!"# ditemukan bah$a pemberian progestagen dalam doisis kecil %&,# mg p hari' menyebabkan $anita tersebut menjadi infertil. Mini pil ini buk penghambat ovulasi. (fek utamanya ialah lendir serviks, dan juga terhadap end sehingga nidasi blastokista tidak dapat terjadi. Mini pil ini umumnya tidak d kontrasepsi. ). Pil *ekuensial +i indonesia pil ini tidak beredar. Pil ini tidak seefektif pil kombinasi, da hanya dianjurkan dalam keadaan tertentu saja. Pada cara kontrasepsi diminum hanya mengandung estrogen saja untuk 1 -1" hari, disusul dengan pil ya mengandung estrogen dan progesteron untuk #- hari. . Morning pil ahun 1!"" ditemukan bah$a estrogen dalam dosis tinggi dapat mencegah kehamil jika diberikan segera setelah koitus yang tidak dilindungi. Kegagalan cara in dalam 2, / dari jumlah kasus. Kiranya dengan cara ini dapat dihalang blastokista dalam endometrium. Susunan pil kontrasepsi (steroid sintetik) : o Progesteron : - 1! nor-testosteron %noretinodrel, noretindron asetat, etinodiol diasetat, dan norgestrel' o (strogen: - etinil estradiol

description

kb

Transcript of Kontrasepsi Hormonal

Kontrasepsi Hormonal

Kontrasepsi OralPilihan kontrasepsi hormonal oral:1. Pil KombinasiPil ini merupakan pil kontrasepsi yang dianggap paling efektif sampai saat ini. Pil in selain mencegah terjadinya ovulasi, juga mempunyai efek terhadap traktus genitalis yaitu dengan menimbulkan perubahan lendir serviks, sehinggasperma susah mencapai uterus, selain itu juga merubah motilitas tuba fallopii dan uterus. 2. Mini PilTahun 1965 ditemukan bahwa pemberian progestagen dalam doisis kecil (0,5 mg per hari) menyebabkan wanita tersebut menjadi infertil. Mini pil ini bukan merupakan penghambat ovulasi. Efek utamanya ialah lendir serviks, dan juga terhadap endometrium, sehingga nidasi blastokista tidak dapat terjadi. Mini pil ini umumnya tidak dipakai untuk kontrasepsi. 3. Pil SekuensialDi indonesia pil ini tidak beredar. Pil ini tidak seefektif pil kombinasi, dan pemakaiannya hanya dianjurkan dalam keadaan tertentu saja. Pada cara kontrasepsi ini, pil yang diminum hanya mengandung estrogen saja untuk 14-16 hari, disusul dengan pil yang mengandung estrogen dan progesteron untuk 5-7 hari. 4. Morning pil Tahun 1966 ditemukan bahwa estrogen dalam dosis tinggi dapat mencegah kehamilan jika diberikan segera setelah koitus yang tidak dilindungi. Kegagalan cara ini dilaporkan dalam 2,4% dari jumlah kasus. Kiranya dengan cara ini dapat dihalangi implantasi blastokista dalam endometrium.

Susunan pil kontrasepsi (steroid sintetik) : Progesteron : -19 nor-testosteron (noretinodrel, noretindron asetat, etinodiol diasetat, dan norgestrel) Estrogen:-etinil estradiol

Profil pil kontrasepsi Efektif dan reversible Harus diminum setiap hari Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan akan hilang Efek samping serius sangat jarang terjadi Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang sudah mempunyai anak maupun belum Dapat mulai minum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil Tidak dianjurkan pada ibu yang menyusui Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.

Jenis Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif. Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif. Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.

Mekanisme KerjaMekanisme kerja kontrasepsi oral vermacam-macam. Hal terpernting adalah menghambat ovulasi dengan menekan GnRF (hypothalamic gonadotropin-releasing factors) yang nantinya akan mencegah sekresi pituitary terhadap FSH dan LH. Estrogen menekan pelepasan FSH dan menstabilkan endometrium untuk mencegah terjadinya menoragia yang disebut juga breakthrough bleeding. Progestins menekan LH, nantinya akan menebalkan mucus serviks dan menyulitkan mobilitas sperma, mengubah lingkiungan endometium menjadi tidak cocok untuk implantasi. Efek utama yang spesifik adalah penekanan ovulasi secara ekstrim, menginhibisi motilitas sperma, dan menghasilkan endometrium yang tak cocok bagi implantasi. Kombinasi kontrasepsi oral, jika diberikan 3 hari setiap 4 minggu, memberikan proteksi wanitai absolute untuk konsepsi.

Cara Penggunaan Klinisi Menggali adanya riwayat mengalami efek samping yang berat, pola hidup, dan hal-hal terkait haris digali. Pemeriksaan termasuk tekanan darah, payudara, Pap smear, dan pemeriksaan pelvis harus dilakukan Yakinkan bahwa penggunan pil haruw waspada terhadap tanda-tanda bahaya Pengguna yang baru harus dimonitor selama 3 bulan untuk mengetahui tekanan darah dan masalah-masalah terkait. Pemeriksaan sekali setahun dan pap smear harus dilakukan Untuk wanita yang lebih dari 35 tahun yang memiliki factor risiko, konsentrasi glukosa darah dan panel lipid harus dicek. Wanita yang sehat tanpa riwayat keluarga tidak memerlukan tes ini Dokumenmtasi konseling dan penemuan pemeriksaan adalah esensial Penting untuk pasien mengetahui cara mengonsumsi pil, efek samping, dan komplikasi berat. Wanita juga harus mengetahui siapa dan kapan mengkomunikasikan pertanyaan-pertanyaan yang tidsak dimengerti. Pasien Setiap penggunan pil harus mengetahui lima tanda bahaya. Masing-masing diakronimkan menjadi ACHES: Abdominal pain. Chest pain or shortness of breath. Headaches. Eye problems, such as blurred vision, flashing lights, or blindness. Severe leg pain. Pengguna pil yang pernah menjalani pengobatan keganasan payudara, ada perubahan atau pertumbuhan mola, adanya penyakit hati atau jaundice, atau penekanan psikologis hubungi klinisi. Pengguna pil seharusnya mengetahui tentang tatacara melaporkan masalah ke klinisi dan tahu apa yang harus dilakukan jika mereka mengalami perdarahan, periode skip, atau lupa meminum satu atau lebih pil kontrasepsi. Pengguna pil yang harus memulai dengan satu pak pil selama 5 hari menstruasi Sebagian besar dimulai hari minggu, dimana hal ini akan memudahkan untuk mengingat dan mengatur mens untuk harian per minggunya. Bila wanita tidak bisa dimulai selama 5 hari pertama, metode backup untuk siklus pertama harus dilakukan Dimulai satu pak 6-7 hari pertama akan meningkatkan angka kegagalan Pada remaja dengan tes kehamilan negatif, segera minum pil akan mencegah kemungkinan lupa. Metode backup harus digunakan pada siklus pertama Pasien harus meminum satu pil sehari pada saat yang sama

Menentukan dosis yang benar dan tipenya Menetukan dosis pil digunakan dengan dosis terkecil yang memberikan proteksi efektif pada kehamilan Sebagian besar wanita diresepkan pil sebesar 35 mg lepil estrogen Pil ini terdiri dari etil estradiol yang poten dan memiliki efek estrogenic yang lebih rendah dibandingkn pil yang berisi 50 mg mestranol Adanya flek atau kegagalan perdarahan berulang menjadi momok umum terkait dengan pil dengan dosis kecil. Pasien seharusnya diberitahu masalah ini dan diberitahu bahwa hal ini akan kembali normal secara spontan setelah 3 siklus Pil yang terdiri dari >50 mg estrogen (80 atau 100 mg) merupakan bagian terbesar yang tidak tersedia sekarang ini. Pil terdiri dari 50 mg estrogen cocok untuk wanita yang berjerawat, perdarahan disfungsional atau endometriosis Pil terdiri dari progestin tunggal merupakan pilihan inisial untuk wanita postpartum atau wanita menyusui, wanita berusia > 30-35 years, atau wanita yang menderita sakit kepala vascular Minipill bisa juga merupakan pilihan yang baik untuk wanita yang tidak tolerans dengan pil kombinasi atau untuk itu mengalami kontraindikasi penggunaan pil kombinasi

SequelaeKomplikasi mayor pil kontrasepsi ada pada sisi kardiovaskular. Akan tetapi, wanita usia >35 tahun yang merokok atau memiliki riwayat penyakit kardiovaskular atau diabetes akan lebih sering mengalami efek samping terkait dengan penyakitnya. Tromboflebitis. Thrombosis vena dalam pelvis Embolisme pulmoner Tromboembolik arterial cedera serebrovaskular atau infark myokard Adenoma hepar hal ini akan menurun setelah diskontinyu pil Efek samping serius terhadap : Hipertensi. Penyakit empedu Sakit kepala lebih akibat vaskularisasi Depresi Efek samping minor Biasanya berubah-ubah bergantung waktu Nausea. Peningkatan berat badan Tegang pada payudara Breakthrough bleeding. Penurunan libido. Jerawat perubahan formulasi : poetnsi androgen yang rendah - potensi progestin Neoplasia serviks yang lebih tinggi kejadiannya (displasia, karsinoma in situ, dan karsinoma invasif) telah dilaporkan timbul pada pengguna pil kontrasepsi. Tetapi, efek-efek ini masih belum jelas dan tidak semua wanita mengalaminya. Penggunaannya bisa dimonitoring secara berkelanjutan dengan hati-hati.

Kontrasepsi Pil KombinasiKeuntungan Efektivitas tinggi (hampir = tubektomi) jika digunakan tiap hari (1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan) Resiko terhadap kesehatan sangat kecil Tidak mengganggu hubungan seksual Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya Mudah dihentikan setiap saat Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat Membantu mencegah : kehamilan ektopik kanker ovarium kanker endometrium Kista ovarium penyakit radang panggul kelainan jinak pada payudara dismenore atau akne

Kerugian Mahal dan membosankan Mual dan perdarahan bercak, terutama pada 3 bulan pertama Pusing dan nyeri payudara Berat badan naik sedikit Amenorea jarang pada pil kombinasi Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko stroke, dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Tidak mencegah IMS, HBV, HIV/AIDS

IndikasiPada prinsipnya hampir semua ibu boleh menggunakan pil kombinasi, seperti : Usia reproduksi Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak Gemuk atau kurus Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi Setelah melahirkan dan tidak menyusui Pascakeguguran Anemia karena haid berlebih Nyeri haid hebat Siklus haid tidak teratur Riwayat kehamilan ektopik Kelainan payudara jinak DM tanpa komplikasi Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, atau tumor ovarium jinak Penderita TB Varises vena

Kontraindikasi Hamil atau dicurigai hamil Menyusui eksklusif Perdarahan per vaginam yang belum diketahui penyebabnya Penyakit hati akut (hepatitis) Perokok dengan usia > 35 tahun Riwayat penyakit jantung, stroke atau tekanan darah > 180/110 mmHg Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau DM > 20 tahun Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi) Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari

Efek SampingPenanganan efek samping yang sering terjadi dan masalah kesehatan lainnyaEfek sampingPenanganan

Amenorea (tidak ada perdarahan, atau spotting) Periksa dalam atau tes kehamilan, bila tidak hamil dan klien minum pil dengan benar, tenanglah. Tidak datang haid kemungkinan besar karena kurang adekuatnya efek estrogen terhadap endometrium. Tidak perlu pengobatan khusus. Coba berikan pil dengan dosis estrogen 50 g, atau dosis estrogen tetap, tetapi dosis progestin dikurangi. Bila klien hamil intrauterin, hentikan pil, dan yakinkan pasien, bahwa pil yang telah diminumnya tidak punya efek pada janin

Mual, pusing, atau muntah (akibat reaksi anafilaktik) Tes kehamilan, atau pemeriksaam ginekologik. Bila tidak hamil, sarankan minum pil saat makan malam, atau sebelum tidur

Perdarahan per vaginam/spotting Tes kehamilan, atau pemeriksaan ginekologik. Sarankan minum pil pada waktu yang sama. Jelaskan bahwa perdarahan hal yang biasa terjadi pada 3 bulan pertama, dan lambat laun akan berhenti. Bila perdarahan tetap saja terjadi, ganti pil dengan dosis estrogen lebih tinggi (50 g) sampai perdarahan teratasi, lalu kembali ke dosis awal. Bila perdarahan timbul lagi, lanjutkan lagi dengan dosis 50 g atau ganti dengan metode kontrasepsi yang lain

Kontrasepsi Minipil

Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB Sangat efektif pada masa laktasi Dosis rendah Tidak menurunkan produksi ASI Tidak memberikan efek samping estrogen Efek samping utama adalah gangguan perdarahan; perdarahan bercak, atau perdarahan tidak teratur Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat

Jenis Minipil Kemasan dengan isi 35 pil: 300 g levonorgestrel atau 350 g noretindron Kemasan dengan isi 28 pil : 75 g desogestrel

Efektivitas Sangat efektif (98,5%) Agar didapatkan kehandalan yang tinggi, maka Jangan sampai ada tablet yang lupa Tablet digunakan pada jam yang sama (malam hari) Senggama sebaiknya dilakukan dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan minipil

Keuntungana. Keuntungan Kontrasepsi Sangat efektif bila digunakan secara benar Tidak mengganggu hubungan seksual Tidak mempengaruhi ASI Kesuburan cepat kembali Nyaman dan mudah digunakan Sedikit efek samping Dapat dihentikan setiap saat Tidak mengandung estrogen b. Keuntungan Non-kontrasepsi Mengurangi nyeri haid Mengurangi jumlah darah haid Menurunkan tingkat anemia Mencegah kanker endometrium Melindungi dari penyakit radang panggul Tidak meningkatkan pembekuan darah Dapat diberikan pada penderita endometriosis Kurang menyebabkan peningkatan tekanan darah, nyeri kepala dan depresi Dapat mengurangi keluhan premenstrual sindrom (sakit kepala, perut kembung, nyeri payudara, nyeri pada betis, lekas marah) Sedikit sekali mengganggu metabolisme karbohidrat sehingga relatif aman diberikan pada perempuan pengidap DM tanpa komplikasi

Kerugian Hampir 30-60% mengalami gangguan haid (perdarahan sela, spotting, amenorea) Peningkatan/penurunan berat badan Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau jerawat Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan) Efektivitasnya menjadi lebih rendah bila digunakan bersamaan dengan obat Tb atau obat epilepsi Tidak mencegah IMS atau HIV/AIDS Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan di daerah muka)

Indikasi Usia reproduksi Telah memiliki anak atau yang belum memiliki anak Menginginkan metode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui Pascapersalinan dan tidak menyusui Pasca keguguran Perokok segala usia Mempunyai tekanan darah tinggi (selama < 180/110 mmHg) atau dengan masalah pembekuan darah Tidak boleh menggunakan estrogen atau lebihs enang tidak menggunakan estrogen Kontraindikasi Hamil atau diduga hamil Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid Menggunakan obat TB (rifampisin) atau obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat) Kanker payudara atau riwayat kanker payudara Sering lupa menggunakan pil Miom uterus Riwayat stroke

Efek SampingPenanganan Efek Samping Yang Sering DitemukanEfek SampingPenanganan

Amenorea Pastikan hamil atau tidak, bila tidak hamil, tidak perlu tindakan khusus. Cukup konseling saja. Bila amenorea berlanjut atau hal tersebut membuat klien khawatir, rujuk ke klinik. Bila hamil, hentikan pil, dan kehamilan dilanjutkan. Jelaskan kepada klien bahwa minipil sangat kecil menimbulkan kelainan pada janin. Bila diduga kehamilan ektopik, klien perlu dirujuk, jangan memberikan obat-obat hormonal untuk menimbulkan haid.

Perdarahan tidak teratur/spotting Bila tidak menimbulkan masalah kesehatan/tidak hamil, tidak perlu tindakan khusus. Bila klien tetap saja tidak dapat menerima kejadian tersebut, perlu dicari metode kontrasepsi.

INJEKSIDefinisiAlat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hormon estrogen dan progesteron yang disuntikkan ke tubuh wanita secara periodik

Jenis Golongan progestin Misalnya : Depo Provera 150 mg (disuntikkan setiap 3 bulan), Noristerat (tiap 2 bulan)Depo ProveraAdalah 6-alfa-medroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progestagen yang kuat dan sangat efektif. Obat ini termasuk obat depot. Noristerat juga termasuk dalam golongan obat ini.Mekanisme kerja Menghalangi terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan Releasing Factor dari hipotalamus Membuat lendir serviks bertambah kental, sehingga menghambat penetrasi sperma melalui serviks uteri Menghalangi implantasi ovum dalam endomtrium Mempengaruhi kecepatan transport ovum melalui tuba, sehingga kecepatannya berubah

Keuntungan Efektivitas tinggi Sederhana pemakaiannya Cukup menyenangkan bagi akseptor karena injeksi hanya 4x setahun Reversible Cocok untuk ibu-ibu yang menyusui anakKerugian Sering menimbulkan perdarahan yang tidak teratur (spotting, breakthrough bleeding) Dapat menimbulkan amenoreaWaktu pemberian dan dosis Sangat cocok untuk program postpartum karena tidak mengganggu laktasi dan amenorea yang ditimbulkan tidak mengganggu karena saat postpartum juga terjadi amenorea Waktu : Disuntikkan sebelum ibu meninggalkan rumah sakit, sebaiknya sesudah air susu terbentuk yaitu kira-kira hari ke-3 hingga le-5. Dosis : 150 mg/cc sekali 3 bulan secara IM Golongan progestin degan campuran estrogen propionat. Misalnya Cyclofem (tiap 1 bulan)

Mekanisme Kerja Mencegah pematangan folikel dan ovulasi Mengentalkan mukus serviks, sehingga menghalangi sperma masuk ke serviks Menipiskan endometrium, sehingga endometrium tidak siap menghadapi kehamilan

Efek Samping Gangguan siklus haid (amenorea, spotting, metroragia, menoragia) Depresi (lethargi, feeling down) Leukorea Jerawat Rambu rontok Perubahan berat badan (dapat naik atau tuun) Pusing/sakit kepala/migrain Mual dan muntah Perubahan libido (peningkatan atau penurunan)

Implan

Alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi hormone jenis progestin yang ditanamkan di bawah kulitJenis NorplantBerisi 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun ImplanonBerisi 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun IndoplantBerisi 75 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 3 tahunCara kerja Dapat membuat lendir serviks menjadi kental Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi Mengurangi transportasi sperma Menekan ovulasi

Keuntungan Sangat efektif (0,2-1 kehamilan per 100) Perlindungan jangka panjang Pengembalian kesuburan yang cepat setelah pencabutan Tidak memerlukan pemeriksaan dalam Bebas dari pengaruh estrogen Tidak mengganggu hubungan seksual Tidak mengganggu ASI Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan

Kerugian Gangguan menstruasi Nyeri kepala Perubahan berat badan Nyeri payudara Mual Perubahan mood Membutuhkan pembedahan minor Tidak memiliki efek perlindungan terhadap IMS/HIV Efektivitas menurun bila menggunakan obat-obat tuberculosis

Indikasi Usia reproduksi Telah memiliki anak ataupun belum Menghendaki kontrasepsi yang memiliki afektivitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi Pasca persalinan Pasca keguguran Tidak menginginkan anak, tetapi menolak sterilisasi Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen Sering lupa menggunakan pil

Kontraindikasi Hamil atau diduga hamil Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Kanker payudara atau riwayat kanker payudara Mioma uterus Gangguan toleransi glukosa

Efek samping Gangguan siklus menstruasi Ekspulsi implant Perubahan berat badan Jerawat Mastalgia Gangguan fungsi hati Perubahan libido Pusing dan sakit kepala Nyeri perut bagian bawah Kloasma (bercak coklat kehitaman pada wajah) Tromboflebitis atau tromboemboli Infeksi pada luka insisi DepresiGangguan pertumbuhan rambut