KONSEP TUMBUH KEMBANG

93
KONSEP TUMBUH KEMBANG Ns. Adinda D.A, S.Kep

description

konsep tumbuh kembang

Transcript of KONSEP TUMBUH KEMBANG

Page 1: KONSEP TUMBUH KEMBANG

KONSEP TUMBUH KEMBANG

Ns. Adinda D.A, S.Kep

Page 2: KONSEP TUMBUH KEMBANG

2

Page 3: KONSEP TUMBUH KEMBANG

ObjectivesPengertian tumbuh kembangPola-pola tumbuh kembangFaktor-faktor yg mempengaruhi tumbuh

kembangTahapan PertumbuhanTahapan PerkembanganTugas PerkembanganPeran Perawat dalam Tumbuh Kembang

3

Page 4: KONSEP TUMBUH KEMBANG

PengertianPengertian Pertumbuhan Pengertian Perkembangan

4

Page 5: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Pengertian Pertumbuhan

Bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur (Whalley and Wong, hal:79)

Berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh) (dr. Soetjiningsih DSAK, hal:1)

Berkaitan dengan perubahan kuantitatif yaitu peningkatan ukuran dan struktur (Elizabeth B. Hurloeck, hal:23)

5

Page 6: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Pengertian PerkembanganBertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang

dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar (Whalley and Wong, hal:79).

Bertambah kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih komplek dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sehingga hasil dari proses pematangan dapat memenuhi fungsinya termasuk juga emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaki dengan lingkungan (dr. Soetjiningsih DSAK, hal:1).

Perubahan psikofisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak yang ditunjang oleh faktor-faktor lingkungan dan proses belajar dalam kurun waktu tertentu menuju kedewasaan (Kartono K, hal: 15)

6

Page 7: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembangFaktor genetik Faktor lingkungan

7

Page 8: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Faktor genetikMerupakan modal dasar dalam

mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak

Termasuk faktor genetik antara lain ... faktor bawaan yang normal dan patologik jenis kelaminsuku bangsa atau bangsa.

Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil yang optimal

8

Page 9: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Faktor lingkunganLingkungan pra natal Lingkungan post natal

9

Page 10: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Lingkungan pra natal Gizi ibu pada waktu hamil Mekanis Toksin/ Zat kimia Endokrin Radiasi Infeksi Stress Immunitas Anoksia embrio

10

Page 11: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Gizi ibu pada waktu hamilGizi ibu yang jelek …

lebih sering menghasilkan bayi BBLR atau lahir mati dan jarang menyebabkan cacat bawaan

hambatan pertumbuhan otak janin, anemia

11

Page 12: KONSEP TUMBUH KEMBANG

MekanisTrauma dan cairan ketuban yang

kurang … menyebabkan kelainan bawaan posisi janin pada uterus dapat

mengakibatkan talipes, dislokasi panggul, dan cacat lainnya

12

Page 13: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Toksin/ Zat kimiaObat-obatan seperti thalidomide,

phenitoin, methadion, obat-obat anti kanker menyebabkan kelainan bawaan

Ibu hamil yang perokok berat/peminum alkohol kronis … bayi berat badan lahir rendah lahir maticacatretardasi mental

Keracunan logam berat pada ibu hamil…mikrosefali palsi serebralis

13

Page 14: KONSEP TUMBUH KEMBANG

EndokrinHormon …

somatotropin / growth hormone hormon plasenta fungsi nutrisi

plasenta hormon tiroid pertumbuhan susunan

saraf pusat insulin dan peptida-peptida lain dengan

aktivitas mirip insulin (Insulin like growth factors/IGFs) keseimbangan glukosa darahsintesis protein janin pengaruhnya pada pembesaran sel sesudah

minggu ke 30

14

Page 15: KONSEP TUMBUH KEMBANG

RadiasiBisa menyebabkan … kematian janinkerusakan otakmikrosefali cacat bawaan lainnya

15

Page 16: KONSEP TUMBUH KEMBANG

InfeksiTORCH (Toxoplasmosis, Rubella,

Cytomegalovirus, Herpes simplek). Infeksi lainnya … Varisela, Coxsakie,

Malaria, Lues, HIV, Polio, Campak, Virus influenza, Virus hepatitis

Diduga setiap hiperpireksia pada ibu hamil dapat merusak janin

16

Page 17: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Stress mempengaruhi

tumbuh kembang janin

Immunitas Rhesus atau ABO

inkomtabilitas sering menyebabkan… abortuslahir mati

17

Page 18: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Anoksia embrioMenurunnya oksigenasi janin yang

disebabkan karena gangguan pada plasenta atau tali pusat menyebabkan BBLR

18

Page 19: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Take a Break~ ^^ Any questions ???

19

Page 20: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Lingkungan post natalLingkungan Biologis Faktor fisik Faktor psikososial Faktor keluarga dan adat istiadat

20

Page 21: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Lingkungan Biologis Umur Gizi Perawatan kesehatan Kepekaan terhadap penyakit Penyakit kronis Hormon

21

Page 22: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Umur umur yang paling rawan adalah masa

balita diperlukan perhatian khusus

22

Page 23: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Gizi food security (ketahanan makanan)

ketersediaan makanan dan pembagian yang adil makanan dalam keluarga

food safety (keamanan pangan) pembebasan makanan dari berbagai “racun” fisika, kimia dan biologis

23

Page 24: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Perawatan kesehatan perawatan

kesehatan yang teratur

pemeriksaan kesehatan dan menimbang anak secara rutin

Kepekaan terhadap penyakit Immunisasi

mencegah dari penyakit yang sering menyebabkan cacat atau kematian

Dipengaruhi juga oleh gizi

24

Page 25: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Penyakit kronis Mengganggu pertumbuhan fisik dan

psikologis

25

Page 26: KONSEP TUMBUH KEMBANG

HormonSomatotropin/Growth hormon (GH = Hormon

pertumbuhan) pertumbuhan kerangka Hormon Tiroid

fungsi pada metabolisme protein, karbohidrat dan lemak pertumbuhan dan fungsi otak

Glukokortikoid bertentangan dengan somatotropin, tiroksin serta

androgen efek anti anabolik Jika berlebihan mengakibatkan pertumbuhan

terhambat Hormon-hormon seks fertilitas dan reproduksi Insulin like growth factors (IGFs)

sebagai mediator GH / growth promoting factor

26

Page 27: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Faktor fisik Cuaca, musim, keadaan geografis Sanitasi Keadaan rumah

27

Page 28: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Cuaca, musim, keadaan geografisMusim kemarau yang panjang, adanya

bencana alam ancaman gizi buruk Daerah pegunungan endemik

gondok

28

Page 29: KONSEP TUMBUH KEMBANG

SanitasiKebersihan lingkungan memegang

peranan penting dalam timbulnya penyakit

Polusi udara gangguan pernafasan

29

Page 30: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Keadaan rumahStruktur bangunanVentilasiCahayaKepadatan hunian

30

Page 31: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Faktor psikososial Stimulasi terarah dan teratur Kelompok sebaya sosialisasi Stress gangguan perkembangan

psikologis Pendidikan dapat meningkatkan

taraf hidup Cinta dan kasih sayang bukan

memanjakan

31

Page 32: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Faktor keluarga dan adat istiadat Pendapatan keluarga Pendidikan orang tua Jumlah saudara Jenis kelamin dalam keluarga Stabilitas rumah tangga Adat istiadat, norma

32

Page 33: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Teori tumbuh kembangPrinsip tumbuh kembang Pola tumbuh kembang Teori tumbuh kembang menurut

beberapa ahli

33

Page 34: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Prinsip tumbuh kembangMerupakan proses kontinyu, teratur,

bertahap dipengaruhi oleh kematangan, lingkungan, genetik

Semua manusia mengikuti pola tumbuh kembang yang sama

Sekuensi tumbuh kembang pada setiap fase dapat diprediksi, meskipun waktu terjadi, lama fase, dan efek dari fase perkembangan itu bervariasi

Setia fase memiliki karakteristik tersendiri

34

Page 35: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Pola tumbuh kembang Directional Trends Sequentional Trends

35

Page 36: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Directional TrendsCephalous caudal (head to tail direction)Proximal distal (near to far direction)Mass to specific (simple to complex)

36

Page 37: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Cephalous caudalHukum dari kepala kaki Bagian-bagian kepala lebih matang dahulu

daripada bagian-bagian yang lainnya, misalnya kaki, tangan

37

Page 38: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Proximal distalDari pusat sumbu tubuh mengarah ke

tepi Organ-organ yang terdapat di pusat

sumbu tubuh (jantung, hati, alat pencernaan, alat perkemihan) lebih dahulu berfungsi dari pada anggota tubuh yang lain

38

Page 39: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Mass to specificPerkembangan dari yang bersifat umum ke

yang khusus Misalnya dapat menggerakkan persendian

tangan menggerakkan telapak tangan menggerakkan jari tangan

39

Page 40: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Sequential TrendsKecenderungan karena situasionalPertumbuhan dan perkembangan dapat

diprediksiBerjalan secara kontinu dan teraturSetiap periode dipengaruhi oleh periode

sebelumnya

40

Page 41: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Enough for today,Enough for today,See you tomorrow, See you tomorrow, guys !!!!guys !!!!

41

Page 42: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Teori tumbuh kembang menurut beberapa ahliSigmund Freud Erik Erickson Jean Piaget

42

Page 43: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Sigmund FreudPERKEMBANGAN PSIKOSEKSUALDibagi menjadi 5 tahapan

Fase Oral Fase Anal Fase Oedipal/ Falik Fase Laten Fase Genital

43

Page 44: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Fase Oral

0 – 1 tahun Fokus primer dari

existensi bayi adalah pada mulutnya

Bayi memperoleh kesenangan, kepuasan dan kenikmatan dari...menghisapmenggigitmengunyah serta bersuara

44

Page 45: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Fase Anal1 – 3 tahun Pada fase ini dorongan dan tahanan

berpusat pada anusMenunjukan pada kesenangan

mengeluarkan feses dan urineTahapan tepat untuk Toilet training

Pengontrolan otot untuk mengontrol pengeluaran urine & faeses

45

Page 46: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Fase Oedipal/ Falik3 – 5 tahun Anak mulai melakukan rangsangan autoerotic

(meraba-raba dan merasakan kenikmatan dari beberapa daerah erogennya

Biasanya senang bermain dengan anak atau orang lain dengan jenis kelamin beda Oedipus komplek Anak laki-laki lebih dekat dengan

ibu oleh karena rasa cinta/ tertarik dan menjauhi ayahnya

Elektra komplek Anak perempuan lebih dekat ke ayahnya karena rasa cinta/ tertarik dan menjauhi ibunya

46

Page 47: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Fase Laten

5 – 12 tahun Anak masuk ke permulaan fase pubertasPeriode integrasi, dimana anak harus

berhadapan dengan berbagai tuntutan sosialContoh : Hubungan kelompok, pelajaran

sekolah konsep moral dan etik, hubungan dengan dunia dewasa

Fase tenangDorongan libido mereda sementaraErotik zona berkurangAnak tertarik dengan peer group (kelompok

sebaya)

47

Page 48: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Fase Genital Lebih 12 tahun Fase akhir perkembangan anak Anak harus menghadapi berbagai perkembangan

yang komplek Anak diharapkan bisa bereaksi sebagai orang

dewasa, sedangkan sebenarnya ia masih dalam masa transisi

Kesulitan yang timbul sering disebabkan si anak belum dapat menyelesaikan fase sebelumnya dengan tuntas

Kebutuhan seksual dibangkitkan kembali yang mengarah pada perasaan cinta yang matang terhadap lawan jenis

48

Page 49: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Erik EricksonTeori Psikososial Terdapat 8 tahapan

InfancyToddler / early childhoodPre School / late childhoodSchool AgeAdolescence / masa pubertas Young adulthood (masa dewasa muda) Middle Adulthood (masa pertengahan) Later Adulthood / maturity (masa dewasa

lanjut)

49

Page 50: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Infancy 0 – 18 bulan Trust VS Mistrust (percaya VS tidak percaya) Bayi belajar untuk percaya kepada yang merawatnya

untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti … kehangatanmakanan kenyamanan sehingga kepercayaan pada orang lain terbentuk.

Ketidakpercayaan dan menarik diri adalah akibat dari perawatan yang… tidak konsisten tidak cukup tidak aman

50

Page 51: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Toddler18 bulan – 3 tahun Autonomy VS Shame and Doubt (kemandirian

VS rasa malu & ragu) Perkembangan ketrampilan motorik dan

bahasa dipelajari dari lingkungan meningkatkan kemampuan untuk mandiri (tidak tergantung) melalui dorongan orang tua untuk makan, berpakaian, BAB sendiri

Jika orang tua terlalu over protektive (terlalu melindungi) menuntut harapan yang terlalu tinggi anak akan merasa malu dan ragu-ragu seperti juga perasaan tidak mampu

51

Page 52: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Pre School4 – 6 tahun Initiative VS Guilt (inisiatif VS merasa bersalah) Kepercayaan yang diperoleh anak pada masa

sebelumnya diartikan bahwa ia diperbolehkan memiliki inisiatif dalam belajar mencari pengalaman-pengalaman baru secara aktif anak dapat memperluas aktivitasnya

Jika anak dilarang / diomeli / dicela untuk usahanya mencari pengalaman baru tsb anak akan merasa bersalah dan menjadi anak peragu untuk melakukan sesuatu percobaan yang menantang ketrampilan motorik dan bahasanya

52

Page 53: KONSEP TUMBUH KEMBANG

School Age6 – 12 tahun Industry VS Interiority (rajin VS rendah diri) Berfokus pada hasil akhir suatu pencapaian

(prestasi = achievement), pengakuan dan pujian dari keluarganya, guru dan teman sebaya

Anak memperoleh kesenangan dari penyelesaian tugasnya/ pekerjaannya dan menerima penghargan untuk usaha/ kepandaiannya

Jika anak tidak mendapatkan itu merasa rendah diri, malas, takut bersaing

53

Page 54: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Adolescence 12 – 20 tahun Identity VS Role Confusion (Identitas VS kebingungan

peran) Merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke

masa dewasa dimana terjadi banyak perubahan…Hormon menyebabkan perubahan fisik Suasana hati Irama suasana hati mudah berubah ia

mencoba peran dan memberontak tanpa pertimbangan

Pengertian siapa seseorang ituArah apa yang akan diambil dalam kehidupan peran

yang membingungkan Ketika remaja tidak dapat menetapkan identitas

dan arah pengertiannya kebingungan, disfungsi peran

54

Page 55: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Young adulthood 18 – 25 tahun Intimacy VS Isolation (Keintiman VS

pemisahan) Tugas dewasa muda mempersatukan identitas

diri dengan orang lain Menetapkan keintiman/ kekariban pada masa

dewasa muda meliputi…integritas identitas diri dan identitas diri lainnya dan menetapkan hubungan relasi sebagai dasar komitmen

Ketakutan akan komitmen menghasilkan individu yang terisolasi dan kesepian

55

Page 56: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Middle Adulthood25 – 65 tahun Generativity VS Stagnation (berkembang VS

menetap) Masa dewasa pertengahan adalah masa yang

memperhatikan generasi selanjutnya seperti keterlibatan dengan teman dan masyarakat keinginan untuk membuat dunia menerimanya

Jika tugas ini tidak terpenuhi menyebabkan stagnasi/penghentian dimana individu menjadi terpikat pada kebutuhan diri sendiri

56

Page 57: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Later Adulthood65 tahun sampai meninggal Ego integrity VS Despair (Integritas VS

perpisahan) Sebagai orang yang semakin tua

usianya kejadian dalam hidupnya akan memberi kenang – kenangan yang berarti dan mempunyai tujuan

Jika seseorang merasa bahwa kehidupannya adalah sebuah kegagalan atau arah yang salah maka perasaan kehilangan akan timbul

57

Page 58: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Take a breath~~

58

Page 59: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Jean PiagetTheory of Cognitive development Terdiri dari…

Fase sensorimotor Fase preconceptual Fase intuitive thought Fase concrete operational Fase formal operations

59

Page 60: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Sensorik motorikLahir - 2 tahun Anak menggunakan indera dan aktifitas

motorik untuk mengenal lingkunganBayi memberikan jawaban atas rangsangan Terbagi menjadi 6 tahapan

Penggunaan refleks Primary circular reaction Secondary circular reaction Coordination of secondary schemata Tertiary circular reaction Inventions of new means

60

Page 61: KONSEP TUMBUH KEMBANG

6 tahapan Penggunaan refleks lahir – 1 bulan Primary circular reaction 1 – 4 bulan

Berfokus pada tubuhnya sendiri Secondary circular reaction 4 – 8 bulan

Mulai memahami lingkungan sekitar Coordination of secondary schemata 8 – 12

bulan Bisa mengetahui tujuan dia melakukan sesuatu

Tertiary circular reaction 12 – 18 bulan Mencoba mencari alternatif lain untuk mencapai tujuan

Inventions of new means 18 – 24 bulan Mampu memahami lingkungan dengan bayangan

psikologis / mental image

61

Page 62: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Preconceptual 2 - 4 tahun Mulai belajar bahasa dan gambar Segala sesuatu selalu berfokus pada “aku”Mengeksplorasi lingkungan Mulai mengenal simbol-simbolMengasosiasikan kata dengan objek

62

Page 63: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Intuitive thought4 – 7 tahun Pemikiran egosentris mulai menghilang Bisa memunculkan ide baru Menggunakan kata-kata untuk

mengekspresikan pemikirannya

63

Page 64: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Concrete operational7 – 11 tahun Mampu mengatasi masalah secara konkret Memahami konsep “kanan” dan “kiri” Mulai memahami hubungan antara sesuatu

64

Page 65: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Formal operational11 – 15 tahun Menggunakan pemikiran rasional Mampu mengungkapkan alasan yang

berfokus ke masa depan

65

Page 66: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan pada setiap tahapan usia manusiaNeonatal lahir – 1 bulan Infancy 1 bulan – 1 tahun Toddler 1 – 3 tahun Pre school 3 – 6 tahun School age 6 – 12 tahun Adolescence 12 – 20 tahun

66

Page 67: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Neonatal Fisik

BB meningkat 150-200 gr/minggu

TB meningkat 2,5 cm/bulan Lingkar kepala meningkat

1,5 cm/bulan Motorik

Mengangkat kepala dibantu

Ditengkurapkan, kepala menoleh

Refleks primitif (+) Sensorik

Mengikuti sinar tengah Sosialisasi

Mulai tersenyum

67

Page 68: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Infancy

Usia 2 – 3 bulan Usia 4 – 5 bulan Usia 6 – 7 bulan Usia 8 – 9 bulan Usia 10 – 12 bulan

68

Page 69: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Usia 2 – 3 bulan Fisik

Fontanel posterior menutup Motorik

Mengangkat kepala dibantu Memasukkan tangan ke mulut Meraih benda2 yang menarik Dapat didudukkan dgn punggung disokong Mulai bermain dgn jari dan tangan

Sensorik Bisa mengikuti sinar ke tepi Mendengar suara

Sosialisasi Tertawa pada seseorang Menangis mulai berkurang

69

Page 70: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Usia 4 – 5 bulanFisik

BB 2X BB lahir Belum ada koordinasi menelan saliva

Motorik Bila didudukkan, kepala dan punggung mulai kuat Jk ditengkurapkan sdh bisa miring dan kepala sdh bisa tegak

lurus Refleks primitif mulai hilang Meraih benda dgn tangan

Sensorik Sudah mengenal orang Akomodasi mata (+)

Sosialisasi dan vokalisasi Interaksi dgn orang lain Mengeluarkan susra tdk senang jk mainan/benda diambil orang

lain

70

Page 71: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Usia 6 – 7 bulan Fisik

BB meningkat 90 – 150 gr/minggu TB meningkat 1,25 cm/bulan Gigi mulai tumbuh

Motorik Membalikkan badan Memindahkan benda dari tangan 1 ke tangan lainnya Mengambil mainan dgn tangan Memasukkan kaki ke mulut Memasukkan makanan ke mulut

Sosialisasi Dpt membedakan orang yg dikenal “Stranger Anxiety” Dpt menyebut m….m….m….m…Cepat menangis dan cepat tertawa

71

Page 72: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Usia 8 – 9 bulanMotorik

Bisa duduk sendiri Koordinasi tangan ke mulut lebih sering Tengkurap sendiri Mulai belajar merangkak Bisa mengambil dgn jari

Sensorik Tertarik pada benda-benda kecil

Sosialisasi Stranger anxiety Memeluk orang yg dicintai Jk dimarahi menangis

72

Page 73: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Usia 10 – 12 bulan Fisik

BB 3X BB lahir TB ½ X TB lahir (65 – 75 cm)Gigi atas dan bawah tumbuh

Motorik Belajar berdiri sendiri tapi tdk lama Belajar berjalan dgn bantuan Bisa duduk sendiri Belajar makan dgn sendok Bisa main ci-luk-ba Senang mencorat-coret kertas

Sosialisasi Emosional (+) marah Takut situasi asing Mengerti perintah sederhana Tahu namanya Menyebut “dada”, “mama”

73

Page 74: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Toddler

Usia 15 bulan Motorik kasar

Berjalan sdh baikMotorik halus

Memegang cangkir Memasukkan jari ke

lubang Membuka kotak Melempar benda

Usia 18 bulan Motorik kasar

Berlari tapi sering jatuh

Menarik mainan Naik tangga

Motorik halus Menggunakan sendok Membuka halaman

buku Belajar menyusun

balok 74

Page 75: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Toddler

Usia 24 bulan Motorik kasar

Berlari sudah baik Naik tangga sendiri

Motorik halus Bisa membuka pintu Bisa membuka kunci Menggunting Minum dgn gelas Bisa menggunakan

sendok

Usia 36 bulan Motorik kasar

Naik turun tangga tanpa bantuan

Memakai baju dgn bantuan

Mulai sepeda roda tiga

75

Page 76: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Toddler

Sosial & emosional Bermain sangat

penting utk perkembangan sosial

Solitary play sendiri

Fisik Usia 2 tahun

BB 4X BB lahir TB 50% TB orang

dewasa Usia 3 tahun

BB meningkat 2 – 3 kg/th

TB meningkat 6 – 8 cm/th

76

Page 77: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Pre school

Usia 4 tahun Motorik kasar

Berjalan jinjit Melompat Menangkap bola Melempar bola dari atas

kepala Motorik halus

Menggunakan gunting dgn lancar

Menggambar kotak Menggambar garis vertikal Belajar membuka dan

memasang kancing

Usia 5 tahun Motorik kasar

Berjalan mundur dengan jinjit

Menangkap dan melempar bola dgn baik

Melompat dgn kaki bergantian

Motorik halus Menulis angka, huruf, kata2 Belajar menulis nama Belajar mengikat tali sepatu

77

Page 78: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Pre school

Sosial & emosional Bermain sendiri

mulai berkurang Berkumpul dgn

teman Interaksi sosial

selama bermain

Fisik BB meningkat 3,3

kg/th TB meningkat 6,75

– 7,5 cm/th

78

Page 79: KONSEP TUMBUH KEMBANG

School ageMotorik

Lebih banyak menggunakan otot kasar loncat tali Motorik halus berkurang Anak laki2 lebih aktif

Sosial & emosional Mencari lingkungan yg lebih luas Sekolah berperan dlm pembentukan kepribadian Peranan guru sangat besar

Pertumbuhan fisik BB meningkat 2 – 3 kg/th TB meningkat 6 – 7 cm/th

79

Page 80: KONSEP TUMBUH KEMBANG

AdolescencePertumbuhan fisik

Pertumbuhan pesat Semua sistem berubah terutama endokrin Bagian tubuh tertentu memanjang tangan,

kaki Sosial emosional

Kemampuan sosialisasi meningkat Lebih banyak relasi dgn lawan jenis Mengutamakan penampilan fisik Peran ortu / keluarga dianggap tidak penting

beralih ke teman sebaya

80

Page 81: KONSEP TUMBUH KEMBANG

PERAN PERAWAT1. Therapeutik Relationship.Bina hubungan therapeutic dengan anak dan

keluarga, tetapi tetap membedakan perasaan dan kebutuhannya sendiri.

“Caring” merupakan batasan yang memisahkan perawat dari anak dan keluarga. Batasan ini merupakan hal yang positif dan professional sehingga mampu meningkatkan control keluarga akan perawatan kesehatan anak.

Perawat perlu mengeksplorasi sifat hubungan dengan klien, therapeutic atau non therapeutic. Hal ini dapat membantu perawat mengidentifikasi area masalah pada tahap awal interaksinya dengan anak dan keluarga.

81

Page 82: KONSEP TUMBUH KEMBANG

2. Family Advocacy / Caring.

Perawat harus bekerja sama dengan anggota keluarga mengidentifikasi tujuan dan kebutuhannya, dan merencanakan intervensi yang terbaik untuk menyelesaikan masalah yang diidentifikasi. Sebagai pembela, perawat membantu anak dan keluarga dalam membuat pilihan setelah mendapat informasi dan melakukan tindakan yang terbaik bagi anak ( Rushton)

82

Page 83: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Next...Sebagai pembela berarti perawat memastikan

bahwa keluarga mengetahui semua pelayanan kesehatan yang ada, cukup mendapatkan informasi tentang treatment dan prosedur, berperan serta dalam perawatan anak dan terpicu untuk mengubah atau mendukung praktik perawatan kesehatan yang ada. Perawat juga memastikan bahwa setiap anak mendapat perawatan yang optimal dan menyesuaikan perawatan demi tercapainya untuk kesejahteraan fisik dan emosional yang optimal bagi anak.

83

Page 84: KONSEP TUMBUH KEMBANG

3. Disease Prevention / Health Promotion

Harus melaksanakan kegiatan pencegahan penyakit. Pada berbagai masalah yang teridentifikasi peran perawat adalah untuk merencanakan asuhan yang memacu setiap aspek tumbuh kembang.

Merumuskan masalah yang terkait dengan nutrisi, imunisasi, keamanan, perkembangan, sosialisasi, disiplin atau pendidikan intervensi langsung atau merujuk kepelayanan kesehatan lain. Pendekatan terbaik untuk pencegahan adalah pendidikan dan bimbingan anticipatory (anticipatory quidance )

Berperan untuk meningkatkan kesehatan jiwa.84

Page 85: KONSEP TUMBUH KEMBANG

4. Health TeachingPendidikan kesehatan sering

merupakan satu-satunya area dimana perawat memerlukan persiapan dan praktik dengan model peran yang kompeten, karena berkaitan dengan penyampaian informasi sesuai tingkat pemahaman dan keinginan anak dan keluarga akan informasi.

85

Page 86: KONSEP TUMBUH KEMBANG

5. Support / Councelling

Konseling berarti saling bertukar ide dan pendapat yang merupakan dasar untuk penyelesaian masalah. Konseling tidak hanya membantu mengatasi masalah atau krisis, tetapi juga memungkinkan keluarga mencapai tingkat fungsi yang lebih tinggi, jati diri yang lebih besar, dan hubungan yang lebih akrab.

Peran perawat sebagai pembela anak atau pendidik bersifat supportif dengan pendekatan individual, dengan berbagai cara dukungan antara lain mendengar, menyentuh dan kehadiran fisik.

86

Page 87: KONSEP TUMBUH KEMBANG

6. Restorative Role

Peran perat yang paling mendasar adalah pemulihan kesehatan melalui kegiatan perawatan. Aspek yang bermakna dari pemulihan kesehatan adalah pengkajian dan evaluasi dari status fisik anak secara berkesinambungan. Untuk itu perawat membuat keputusan yang jeli dan cerdas yang membutuhkan dasar pengetahuan yang cukup tentang pengkajian fisik, patofisiologi dan rasional scientific.

87

Page 88: KONSEP TUMBUH KEMBANG

7. Ethical Decision Making

Perawat harus menentukan tindakan yang paling bermanfaat atau tindakan yang paling sedikit mudarotnya dikaitkan dengan moralitas masyarakat, standar praktik professional, hokum/UU, peraturan institusi, tradisi agama, sistem nilai keluarga dan nilai personal perawat

Bila timbul konflik etik, mungkin perawat mengalami konflik kesetiaan terhadap profesi, sejawat, klien dan keluarga, institusi dan masyarakat. Perawat mungkin berkewajiban melaksanakan prosedur mengacu pada kebijakan RS yang tidak konsisten dengan kepentingan klien.

88

Page 89: KONSEP TUMBUH KEMBANG

Next...Perawat membantu keluarga dalam mengatasi

kedukaan dan stress serta membantu menginterprestasikan informasi tentang kondisi, prognosa dan pilihan treatment anak dan membantu untuk membuat keputusan. Karena hubungannya dengan keluarga perawat mampu mewakili nilai, keyakinan dan pilihan anak/ keluarga, berarti dapat bertindak sebagai penengah untuk komunikasi antara anggota keluarga dan anggota tim kesehatan lain. Peran serta dalam membuat keputusan etik memerlukan pengetahuan tentang teori dan prinsip etik, dan ketrampilan penalaran moral, komunikasi dan proses kelompok.

89

Page 90: KONSEP TUMBUH KEMBANG

8. ResearchPerawat harus berkontribusi terhadap

penelitian karena merupakan orang yang mengamati respon mengamati respon manusia terhadap gangguan pemenuhan kebutuhannya selama sehat dan sakit.

Penelitian juga mempertanyakan mengapa sesuatu hal efektif dan apakah ada pendekatan lebih baik. Penemuan riset disampaikan untuk memicu perawat agar praktiknya mengacu pada dasar teoritik bukan tradisi.

90

Page 91: KONSEP TUMBUH KEMBANG

9. Coordination / Collaboration

Perawat sebagai anggota tim kesehatan berkolaborasi dan mengkoordinasikan pelayanan keperawatan bersifat “ holistic “ hanya bisa dicapai melalui pendekatan interdisiplin ilmu, menyadari keterbatasan kontribusi individual pada perawatan anak perawat harus harus berkolaborasi dengan spesialisasi lain untuk memberi pelayanan kesehatan yang bermutu. Setiap perawat bekerja interdependen dengan anak dan keluarga, mengkolaborasikan kebutuhan dan intervensi sehingga rencana perawatan benar-benar memenuhi kebutuhan anak.

91

Page 92: KONSEP TUMBUH KEMBANG

10. Health Care PlanningPerawat telah terlibat dalam pelayanan kesehatan

masyarakat baik secara berkesinambungan maupun episodic. Perencanaan pelayanan kesehatan melibatkan tidak saja penyediaan pelayanan baru, tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan yang ada. Perawat perlu memastikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kode etik keperawatan dan standar praktik .

Standar praktik adalah tingkat kinerja yang diharapkan dari profesionali. Perawat juga perlu memastikan bahwa sejawatnya praktik sesuai standar, melalui pendidikan, model peran dan supervise.

92

Page 93: KONSEP TUMBUH KEMBANG

FINISH ^_^Any Question?

93