BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

31
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi Gizi Kurang 1. Pengertian Tumbuh Kembang adalah suatu proses berkelanjutan mulai dari konsepsi sampai dengan maturnitas yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor bawaan. (soetjiningsih : 2010) 2. Pengertian Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan. (khaidirmuhaj,2009). Gizi berasal dari bahasa arab “ghiza” artinya adalah makanan. Gizi dalam Bahasa Inggris disebut “nutrition”. Gizi merupakan rangkaian proses secara organik makanan yang dicerna oleh tubuh untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan fungsi normal organ, serta mempertahankan kehidupan seseorang.Gizi kurang adalah status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan menurut umur (BB/U) yang merupakan padanan istilah underweight (gizi kurang) dan severely underweight (gizi buruk) , (Kemenkes, 2011). 3. Faktor yang mempengaruhi gizi kurang WHO menyebutkan bahwa banyak faktor dapat menyebabkan gizi kurang, yang sebagian besar berhubungan dengan pola makan yang buruk, infeksi berat dan berulang terutama pada populasi yang kurang mampu. Diet yang tidak memadai, dan penyakit infeksi terkait erat dengan standar umum hidup, kondisi lingkungan, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, perumahan dan perawatan kesehatan (WHO, 2012). Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya gizi kurang, diantaranya adalah status sosial ekonomi, ketidaktahuan ibu tentang pemberian gizi yang baik untuk anak, dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Kusriadi, 2010).

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi Gizi Kurang

1. Pengertian Tumbuh Kembang adalah suatu proses berkelanjutan mulai

dari konsepsi sampai dengan maturnitas yang dipengaruhi oleh faktor

lingkungan dan faktor bawaan. (soetjiningsih : 2010)

2. Pengertian Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan

atau ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan,

aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan.

(khaidirmuhaj,2009).

Gizi berasal dari bahasa arab “ghiza” artinya adalah makanan. Gizi

dalam Bahasa Inggris disebut “nutrition”. Gizi merupakan rangkaian

proses secara organik makanan yang dicerna oleh tubuh untuk

memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan fungsi normal organ, serta

mempertahankan kehidupan seseorang.Gizi kurang adalah status gizi

yang didasarkan pada indeks berat badan menurut umur (BB/U) yang

merupakan padanan istilah underweight (gizi kurang) dan severely

underweight (gizi buruk) , (Kemenkes, 2011).

3. Faktor yang mempengaruhi gizi kurang

WHO menyebutkan bahwa banyak faktor dapat menyebabkan gizi

kurang, yang sebagian besar berhubungan dengan pola makan yang

buruk, infeksi berat dan berulang terutama pada populasi yang kurang

mampu. Diet yang tidak memadai, dan penyakit infeksi terkait erat

dengan standar umum hidup, kondisi lingkungan, kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, perumahan dan

perawatan kesehatan (WHO, 2012). Banyak faktor yang

mempengaruhi terjadinya gizi kurang, diantaranya adalah status sosial

ekonomi, ketidaktahuan ibu tentang pemberian gizi yang baik untuk

anak, dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Kusriadi, 2010).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

9

a. Konsumsi zat gizi

Konsumsi zat gizi yang kurang dapat menyebabkan keterlambatan

pertumbuhan badan dan keterlambatan perkembangan otak serta

dapat pula terjadinya penurunan atau rendahnya daya tahan tubuh

terhadap penyakit infeksi (Krisnansari d, 2010). Selain itu faktor

kurangnya asupan makanan disebabkan oleh ketersediaan pangan,

nafsu makan anak,gangguan sistem pencernaan serta penyakit

infeksi yang diderita (Proverawati A, 2009).

b. Penyakit infeksi

Infeksi dan kekurangan gizi selalu berhubungan erat. Infeksi pada

anak-anak yang malnutrisi sebagian besar disebabkan kerusakan

fungsi kekebalan tubuh, produksi kekebalan tubuh yang terbatas

dan atau kapasitas fungsional berkurang dari semua komponen

seluler dari sistem kekebalan tubuh pada penderita malnutrisi

(RodriquesL, 2011)

c. Pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan

Seorang ibu merupakan sosok yang menjadi tumpuan dalam

mengelola makan keluarga. pengetahuan ibu tentang gizi bayi

merupakan segala bentuk informasi yang dimiliki oleh ibu

mengenai zat makanan yang dibutuhkan bagi tubuh bayi dan

kemampuan ibu untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-

hari (Mulyaningsih F, 2008). Kurangnya pengetahuan tentang gizi

akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan untuk menerapkan

informasi dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan salah satu

penyebab terjadinya gangguan gizi (Notoadmodjo S, 2003).

Pemilihan bahan makanan, tersedianya jumlah makanan yang

cukup dan keanekaragaman makanan ini dipengaruhi oleh tingkat

pengetahuan ibu tentang makanan dan gizinya. Ketidaktahuan ibu

dapat menyebabkan kesalahan pemilihan makanan terutama untuk

anak bayi (Nainggolan J dan Zuraida R, 2010).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

10

d. Pendidikan ibu

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah

diberikan pengertian mengenai suatu informasi dan semakin mudah

untuk mengimplementasikan pengetahuannya dalam perilaku

khususnya dalam hal kesehatan dan gizi (Ihsan M.Hiswani, Jemadi,

2012). Pendidikan ibu yang relatif rendah akan berkaitan dengan

sikap dan tindakan ibu dalam menangani masalah kurang gizi pada

anak balitanya (Oktavianis, 2016).

e. Pola asuh anak

Pola asuh anak merupakan praktek pengasuhan yang diterapkan

kepada anak balita dan pemeliharaan kesehatan (Siti M, 2015).

Pola asuh makan adalah praktik-praktik pengasuhan yang

diterapkan ibu kepada anak balita yang berkaitan dengan cara dan

situasi makanPola asuh yang baik dari ibu akan memberikan

kontribusi yang besar pada pertumbuhan dan perkembangan balita

sehingga akan menurunkan angka kejadian gangguan gizi dan

begitu sebaliknya (Istiany,dkk, 2007).

f. Tingkat pendapatan

Tingkat pendapatan keluarga merupakan faktor eksternal yang

mempengaruhi status gizi balita (Mulyana DW, 2013). Keluarga

dengan status ekonomi menengah kebawah, memungkinkan

konsumsi pangan dan gizi terutama pada balita rendah dan hal ini

mempengaruhi status gizi pada anak balita ( Supariasa IDN, 2012).

Balita yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendapatan

kurang memiliki risiko 4 kali lebih besar menderita status gizi

kurang dibanding dengan balita yang memiliki orang tua dengan

tingkat pendapatan cukup (Persulessy V, 2013).

g. Ketersediaan pangan

Kemiskinan dan ketahanan pangan merupakan penyebab tidak

langsung terjadinya status gizi kurang atau buruk (Roehadi S,

2013). Masalah gizi yang muncul sering berkaitan dengan masalah

kekurangan pangan, salah satunya timbul akibat masalah ketahanan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

11

pangan ditingkat rumahtangga, yaitu kemampuan rumahtangga

memperoleh makanan untuk semua anggotanya (Sobila ET, 2009).

h. Jumlah anggota keluarga

Jumlah anggota keluarga berperan dalam status gizi seseorang.

Anak yang tumbuh dalam keluarga miskin paling rawan terhadap

kurang gizi. apabila anggota keluarga bertambah maka pangan

untuk setiap anak berkurang, asupan makanan yang tidak adekuat

merupakan salah satu penyebab langsung karena dapat

menimbulkan manifestasi berupa penurunan berat badan atau

terhambat pertumbuhan pada anak, oleh sebab itu jumlah anak

merupakan faktor yang turut menentukan status gizi bayi (Faradevi

R, 2017).

i. Sosial budaya

Budaya mempengaruhi seseorang dalam menentukan apa yang

akan dimakan, bagaimana pengolahan, persiapan, dan

penyajiannya serta untuk siapa dan dalam kondisi bagaimana

pangan tersebut dikonsumsi. Sehingga hal tersebut dapat

menimbulkan masalah gizi kurang (Arifn Z, 2015).

4. Klasifikasi Gizi Kurang

Gizi kurang berdasarkan gejala klinisnya dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

a. Marasmus

Marasmus terjadi disebabkan asupan kalori yang tidak cukup.

Marasmus sering sekali terjadi pada bayi di bawah 12 bulan. Pada

kasus marasmus, anak terlihat kurus kering sehingga wajah seperti

orangtua, kulit keriput, cengeng dan rewel meskipun setelah

makan, perut cekung, rambut tipis, jarang dan kusam, tulang iga

tampak jelas dan pantat kendur dan keriput (baggy pant).

b. Kwashiorkor

Kwashiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi protein yang berat

disebabkan oleh asupan karbohidrat yang normal atau tinggi

namun asupan protein yang inadekuat (Liansyah TM, 2015).

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

12

Beberapa tanda khusus dari kwashiorkor adalah: rambut berubah

menjadi warna kemerahan atau abu-abu, menipis dan mudah

rontok, apabila rambut keriting menjadi lurus, kulit tampak pucat

dan biasanya disertai anemia, terjadi dispigmentasi dikarenakan

habisnya cadangan energi atau protein. Pada kulit yang terdapat

dispigmentasi akan tampak pucat, Sering terjadi dermatitis (radang

pada kulit), terjadi pembengkakan, terutama pada kaki dan tungkai

bawah sehingga balita terlihat gemuk. Pembengkakan yang terjadi

disebabkan oleh akumulasi cairan yang berlebihan. Bayi memiliki

selera yang berubah-ubah dan mudah terkena gangguan

pencernaan.

c. Marasmus-Kwashiorkor

Memperlihatkan gejala campuran antara marasmus dan

kwashiorkor. Makanan sehari-hari tidak cukup mengandung

protein dan energi untuk pertumbuhan normal. Pada penderita berat

badan dibawah 60% dari normal memperlihatkan tanda-tanda

kwashiorkor seperti edema, kelainan rambut, kelainan kulit serta

kelainan biokimia (Pudjiadi S, 2010).

5. Manifestasi klinis

Adapun tanda dan gejala dari malnutrisi sebagai berikut :

a. Kelehan dan kekurangan energy

b. Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh

kesulitan untuk melawan infeksi)

c. Kulit yang kering dan bersisik

d. Gusi bengkak dan berdarah

e. Berat badan kurang

f. Pertumbuhan yang lambat

g. Kelemahan pada otot

h. Perut kembung

i. Tulang yang mudah patah

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

13

6. Komplikasi

a. Kwashiorkor : diare, infeksi, anemia, gangguan tumbuh kembang,

hipokalemi, dan hipernatremi.

b. Marasmus : infeksi, tuberculosis, parasitosis, disentri, malnutrisi

kronik, gangguan tumbuh kembang.

7. Penatalaksanaan

a. Diit tinggi kaloti, protein, mineral, dan vitamin

b. Pemberian terapi cairan elektrolit

c. Penanganan diare bila ada: cairan, antidiare, dan antibiotic.

B. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Konsep keluarga

a. Pengertian

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga

didefinsikan dengan istilah kekerabatan dimana invidu bersatu

dalam suatu ikatan perkawinan dengan menjadi orang tua. Dalam

arti luas anggota keluarga merupakan mereka yang memiliki

hubungan personal dan timbal balik dalam menjalankan kewajiban

dan memberi dukungan yang disebabkan oleh

kelahiran,adopsi,maupun perkawinan (Stuart,2014) Menurut Duval

keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh

ikatan perkawinan,adopsi,kelahiran yang bertujuan menciptakan

dan mempertahankan upaya yang umum,meningkatkan

perkembangan fisik mental, emosional dan social dari tiap anggota

keluarga (Harnilawati,2013).

Menurut Pratikno (2005) ada beberapa jenis keluarga, yakni:

1) keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak atau anak-

anak,

2) keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan

ayah) dan anak-anak mereka, di mana terdapat interaksi dengan

kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua. Selain itu

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

14

terdapat juga keluarga luas yang ditarik atas dasar garis

keturunan di atas keluarga aslinya.

3) Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi,

keluarga kakek, dan keluarga nenek.

b. PeranKeluarga

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar

pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam

posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari

oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan

masyarakat. (BKKBN, 2012)

Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai

berikut: Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan

sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa

aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok

sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta

sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Sebagai istri dan

ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus

rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,

pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya

serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping

itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam

keluarganya. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai

dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan

spiritual.

Menurut Sugeng, (2010). Pada dasarnya tugas keluarga ada

delapan tugas pokok sebagai berikut:

1) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.

2) Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.

3) Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan

kedudukannya masing-masing.

4) Sosialisasi antar anggota keluarga.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

15

5) Pengaturan jumlah anggota keluarga.

6) Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.

7) Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang

lebih luas.

8) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

c. FungsiKeluarga

Fungsi Keluarga Secara hukum keluarga adalah sekelompok orang

yang terikat oleh darah, perkawinan atau adopsi. Namun dalam

sebuah survei nasional yang melibatkan 1.200 orang dewasa yang

dipilih secara acak, hanya 22 persen yang merasa puas dengan

definisi itu. Hampir 75 persen menyukai definisi sekolompok orang

yang saling mencintai dan saling mempedulikan” (BPS, 2012).

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi kurang

Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi kurang yaitu :

1) Umur

Umurorang tua muda,terutama ibu, cenderung kurang

pengetahuan dan pengalaman dalam merawat anak sehingga

mereka umumnya merawat anak didasarkan pada pengalaman

orang tua terdahulu. Selain itu, faktor usia muda juga

cenderung menjadikan seorang ibu akan lebih memperhatikan

kepentingannya sendiri dari pada kepentingan anaknya,

sehingga kuantitas dan kualitas perwatan anaknya kurang

terpenuhi (Sulistyoningsih H. 2011).

2) Jumlah anak

Jumlahanakdalam keluarga mempengaruhi ketersediaan pangan

keluarga. Pada tingkat penghasilan yang berbeda akan

menghasilkan tingkat ketersediaan pangan yang berbeda pula.

Jumlah anak yang banyak pada keluarga dengan status

ekonomi yang rendah mempunyai peluang anak menderita gizi

kurang (Irmawati,2013).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

16

3) Ekonomi

Anak yang tumbuh dalam keluarga miskinpaling rawan

terhadap kurang gizi diantara seluruh anggota keluarga, anak

yang paling kecil yang akan terpengaruh oleh karena

kekurangan pangan, apabila anggota keluarga bertambah maka

pangan untuk setiap anak berkurang, asupan makanan yang

tidak adekuat merupakan salah satu penyebab langsung karena

dapat menimbulkan manifestasi berupa penurunan berat badan

atau terhambatnya pertumbuhan anak, oleh sebab itu jumlah

anak merupakan faktor yang turut menentukan status gizi bayi

(Irmawati,2013).

e. Karakteristik keluarga menurut Departemen kesehatan (2010)

Dari beberapa pengertian tentang keluarga maka dapat disimpulkan

bahwa karakteristik keluarga adalah :

1) Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikatkan oleh

hubungan darah,perkawinan atau adopsi.

2) Anggota keluarga biasanya hifup bersama atau jika berpisah

mereka tetap memperhatikan satu sama lain.

3) Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-

masing mempunyai peran social, seperti : suami, istri, anak,

kakak, adik.

4) Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan

budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan

social anggota.

f. Tipe keluarga

Keluarga merupakan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai

macam pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan social, maka

tipe keluarga juga akan berkembang mengikutinya. Agar dapat

mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat

kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

17

(Friedman, Bowden, & Jones,2003). Berbagai bentuk dan tipe

keluarga, berdasarkan berbagai sumber, dibedakan berdasarkan

keluarga tradisional dan keluarga non tradisional seperti :

1) Tradisonal

a) The nuclear family (keluargainti)

Keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak.

b) The dyadfamily

Keluarga yang terdiri dari suami dan istri ( tanpa anak)

yang hidup bersama dalam satu rumah.

c) Keluarga usila

Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudh tua

dengan anak yang sudah memisahkan diri

d) The childlessfamily

Keluarga tanpa anak karna terlambat menikah dan untuk

mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan

karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita.

e) The extendedfamily

Keluarga yang terdiri dari tiga generasi hidup bersama

dalam satu rumah seperti nuclear family disertai paman,

tante, orang tua (kakek-nenek), keponakan.

f) The single – perentfamily

Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu)

dengan anak, hal ini terjadi biaanya melalui proses

perceraian, kematian, atau karena ditinggalkan (menyalahi

hukum pernikahan).

g) Commuterfamily

Kedua orang tua bekerja dikota yang berbeda, tetapi salah

satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua

yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota

keluarga pada saat berlibur pada waktu-waktu tertentu.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

18

h) Multigeneration family

Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur

yang tinggal bersama dalam satu rumah.

i) Kin-networkfamily

Beberapa keluarga ini yang tinggal dalam satu rumah atau

saling berdekatam dan saling menggunakan barang-barang

dan pelayanan yang sama. Contok : dapur, kamar mandi,

televisi, telepon, dan lain-lain.

j) Blendedfamily

Duda atau janda (karea perceraian) yang menikahi kembali

dan membesarkan anak dari hasil perkawinan sebelumnya.

k) The single adult living alone/ single-adultfamily

Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri

karena pilihan atau perpisahan (separasi) seperti: perceraian

atau ditinggal mati.

2) Non tradisional

a) The unmarried teenagermother

Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan

anak dari hubungan tanpa nikah.

b) The stepparent family

Keluarga dengan orang tua tiri.

c) Communefamily

Beberapa pasang keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada

hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah, dan

fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi

anak bersama.

d) The nonmatrial heterosexual cohabiting family

Keluarga yang hidup memlalui pernikahan.

e) Gay and lesbian families

Seseorang yang mempunyai persamaan seks hidup bersama

sebagaimana matrial parents.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

19

f) Cohabitatingfamily

Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan

perkawainan karena beberapa alasan tertentu.

g) Group –marriagefamily

Beberapa orang dewasa yang menggunakan aalt-alat rumah

tangga bersama, yang saling merasa saling menikah satu

dengan yang lainnya, berbagai sesuatu termasuk seksual

dan membesarkan anaknya.

h) Group networkfamily

Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan / nilai-nilai,

hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan

barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan, dan

bertanggung jawab membesarkan anaknya.

i) Fosterfamily

Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan

keluarga/ saudara didalam waktu sementara, pada saat

orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk

menyatukan kembali keluarga aslinya.

j) Homelessfamily

Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai

perlindungan yang permanen karena krisis personal yang

dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem

kesehatan mental.

k) Gang

Sebuah bentuk keluarga yang deskrutif dari orang-orang

muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang

mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan

dan criminal dalam kehidupannya.

g. Struktur dan fungsi keluarga

Menurut Friedman, Browden & Jones (2003) fungsi dalam

keluarga merupakan apa yang dikerjakan dalam keluarga,

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

20

sedangkan struktur keluarga meliputi proses yang digunakan dalam

keluarga untul mencapai tujuan yang diharapkan.

1) Struktur keluarga :

a) Pola komunikasi keluarga

Komunikasi dalam keluarga dapat berupa komunikasi

secara emosional, komunikasi verbal dan non verbal,

komunikasi sirkulasi (Wright & Leahey, 2000).

Komunikasi emosional memungkinkan setiap individu

keluarga dapat mengespresikan perasaan seperti bahagia,

sedih, atau marah diantara para anggota keluarga. Pada

komunikasi verbal individu dalam keluarga dapat

mengungkapkan sesuatu yang diinginkan melalui kata-kata

yang dapat diiringi dengan adanya komunikasi non verbal

yang dapat berupa gerakan tubuh. Komunikasi sirkular

mencakup sesuatu yang melingkar dua arah dalam

keluarga, misalnya apabila istri marah pada suami, maka

suami akan melakukan klarifikasi kepada istri tentang

sesuatu yang membuat istrinya marah kepada suami.

b) Pola peran keluarga

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai

dengan posisi yang diberikan sehingga pada struktur peran

bisa bersifat formal atau informal. Peran formal didalam

keluarga merupakan kesepakatan bersama yang dibentuk

dalam suatu norma keluarga. Peran didalam keluarga

menunjukan pola tingkah laku dari semua anggota didalam

keluarga.

c) Pola norma dan nilai keluarga

Nilai merupakan presepsi seseorang tentang sesuatu hal

apakah baik atau bermanfaat bagi dirinya. Norma adalah

peran – peran yang dilakukan manusia, berasal dari nilai

budaya terkait. Norma mengarahkan sesuai dengan nilai

yang dianut oleh masyarakat, dimana norma – norma

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

21

dipelajari sejak kecil. Nilai keluarga juga merupakan suatu

pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma

dan peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik,

menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam

keluarga.

d) Pola kekuatan keluarga

kekuatan keluarga merupakan kemampuan (potensial atau

actual) dari individu untuk mengendalikan atau

mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain kearah

positif. Tipe struktur kekuatan – kekuatan dalam keluarga

antara lain: legimate power/authority (hak untuk

mengontrol) seperti orang tua terhadap anak, referent power

(seseorang yang ditiru), resource or expert power

(pendapat, ahli dan lain – lain), reward power (pengaruh

kekuatan karena adanya harapan yang akan diterima),

coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai

keinginan), informational power (pengaruh yang dilalui

melalui persuasi), affective power (pengaruh yang

diberikan melalui manipulasi dengan cinta kasih misalnya

hubungan seksual). Hasil kekuatan tersebut yang akan

mendasari suatu proses dalam pengambilan keputusan

dalam keluarga.

h. Fungsi keluarga :

Fungsi keluarga menurut Friedman, Bowden, & Jones (2003)

dibagi menjadi 5 yaitu:

1) Fungsi afektif dan koping

Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota,

membantu anggota dalam membentuk identitas dan

mempertahankan saat terjadistress.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

22

2) Fungsi sosialisasi

Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap,

dan mekanisme koping, memberikan feedback dan memberikan

petunjuk dalam pemecahanmasalah.

3) Fungsi reproduksi

Keluarga melakukananaknya.

4) Fungsi ekonomi

Keluarga memberikan financial untuk anggota keluarganya dan

kepentingan dimasyarakat.

5) Fungsi fisik atau perawatan kesehatan

keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang

dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat

termasuk untuk penyembuhan darisakit.

i. Perankeluarga

Peran Keluarga adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh

seseorang dalam konteks keluarga, jadi peranan keluarga adalah

mengambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan

yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi

tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan

dan pola perilaku dari keluarga, kelompok, dan masyarakat. Setiap

anggota keluarga mempunyai peran masing-masing, antara lain

adalah :

1) Ayah

Ayah sebagai pmimpin keluarga mempunyai peran sebagai

pencari nafkah, pendidik, pelindung atau pengayom, pemberi

rasa aman bagi setiap anggota keluarga dan juga sebagai

anggota masyarakat sosial tertentu.

2) Ibu

Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh, dan pendidik

anak- anak, pelindung keluarga dan juga sebagai anggota

keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat sosial tertentu.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

23

3) Anak

Anak berperan sebagai pelaku psikososial sesuai dengan

perkembangan fisik, mental, sosial dan spiritual.

j. TahapandanTugasperkembangan

Tahapan dan tugas perkembangan keluarga menurut Duvall (1985)

tahapan dan tugas perkembangan terbagi menjadi 8 yaitu :

1) Keluarga baru, pasangan baru menikah yang belum mempunyai

anak. Tugas perkembangan keluarga ditahap ini adalah:

a) Membina hubungan intim yang memuaskan

b) Menetapkan tujuanbersama

c) Membina hubungan dengan keluarga lain,teman,

kelompong social.

d) Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB

e) Persiapan menjadi orangtua

f) Memahami prenatal care (pengertian kehamilan, persalinan

dan menjadi orangtua

2) Keluarga dengan anak pertama < 30 bln ( Child bearing ) Masa

ini merupakan transisi menjadi orangtua yang akan

menimbulkan krisis keluarga. Stdui Klasik Le Master (1957)

dari 46 orangtua dinyatakan 17% tidak bermasalah selebihnya

bermasalah dalam hal : suami merasa diabaikan, peningkatan

perselihan dan argument, interupsi dalam jadwal kantinu,

kehidupan seksual, sosial terganggu dan menurun. Tugas

perkembangan tahap ini adalah:

a) Adaptasi perubahan anggota keluarga

(peran, interaksi, seksual dan kegiatan).

b) Mempertahankan hubung yang

memuaskan dengan pasangan.

c) Membagi peran dan tanggungjawab

d) Bimbingan orangtua tentang pertumbuhan

dan perkembangan anak.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

24

e) Konseling KB postpartum 6minggu

f) Menata ruang untuk anak

g) Biaya/daya child bearing

h) Memfasislitasi role learing anggota

keluarga

i) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara

rutin

3) Keluarga dengan anak pra sekolah, Tugas perkembangannnya

adalah menyesuaikan pada kebutuhan pada anak prasekolah

(sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak

sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya. Tugas

perkembangan keluarga pada saat ini adalah:

a) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan

tempat tinggal, privasi dan rasaaman.

b) Membantu anak bersosialisasi.

c) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara

kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi.

d) Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam

maupun diluar keluarga (keluarga lain dan lingkungan

sekitar)

e) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap

paling repot)

f) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

g) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tubuh dan kembang

anak.

4) Keluarga dengan anak usia sekolah (6-13 tahun), Tugas

perkembangan saat ini saat ini adalah :

a) Membantu sosialisasi anak : tetangga,sekolah, dan

lingkungan.

b) Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin

meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan

kesehatan anggota keluarga.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

25

c) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya

intelektual

d) Menyediakan fasilitas untuk anak

e) Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikut

sertakan anak.

C. KonsepAsuhanKeperawatan

1. Pengkajian

Tahap pengkajian ini merupakan proses yang sistematis dalam

pengumpulan data dari berbagai sumber untuk mengevaluasi dan

mengidentifikasi status kesehatan keluarga (Lyer et al., (1996) dalam

Setiadi, (2008)). Dasar pemikiran dari pengkajian adalah suatu

perbandingan, ukuran atau penilaian mengenai keadaan keluarga

dengan menggunakan norma, nilai, prinsip, aturan, harapan, teori dan

konsep yang berkaitan dengan permasalahan. Cara pengumpulan

pengkajian data tentang keluarga yang dapat dilakukan antara lain

dengan:

a. Wawancara

Wawancara yaitu menanyakan tanya jawab yang berhubungan

dengan masalah yang dihadapi keluarga dan merupakan suatu

komunikasi yang direncanakan. Tujuan wawancara adalah :

1) Mendapatkan informasi yang diperlukan.

2) Meningkatkan hubungan perawat-keluarga dalam komunikasi.

3) Membantu keluarga untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan

Wawancara dengan keluarga dikaitkan dalam hubungan dengan

kejadian-kejadian pada waktu lalu dan sekarang.

1) Pengamatan

Pengamatan dilakukan yang berkaitan dalam hubungan dengan

hal-hal yang tidak perlu ditanyakan (ventilasi, penerangan,

kebersihan).

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

26

2) Studi Dokumentasi

Yang biasa dijadikan acuan antara lain adalah KMS, kartu

keluarga dan catatan kesehtan lainnya misalnya informasi-

informasi tertulis maupun lisan dari tujuan dari berbgai

lembaga yang menangani keluarga dan dari anggota tim

lainnya.

3) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik hanya dilakukan pada anggota keluaga yang

mempunyai masalah kesehatan.

Pada awal pengkajian perawat harus membina hubungan yang baik

dengan keluarga dengan cara :

1) Diawali perawat memperkenalkan diri dengan sopan dan

ramah.

2) Menjelaskan tujuan kunjungan.

3) Meyakinkan keluarga bahwa kehadiran perawat adalah untuk

membantu keluarga menyelesaikan masalah kesehatan yang

ada dikeluarga.

4) Menjelaskan luas kesanggupan bantuan perawat yang dapat

dilakukan.

5) Menjelakan kepada keluarga siapa tim kesehatan lain yang

menjadi jaringan perawat.

6) Dalam pengkajian keluarga terdapat tahap-tahap pengkajian

yang dsebut sebagai penajajakan untuk mempermudah proses

pengkajian.

a) PenjajakanI

Data-data yang dikumpulkan pada penjajakan I antara lain:

Data umum

a) Riwayat dan tahap perkembangan

b) Lingkungan

c) Struktur keluarga.

d) Fungsi keluarga

e) Stress dan koping keluarga

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

27

f) Harapan keluarga

g) Data tambahan

h) Pemeriksaan fisik

b) Penjajakan II

Pengkajian yang tergolong dalam penjajakan II diantaranya

pengumpulan data-data yang berkaitan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah

kesehatan sehingga dapat ditegakkan siagnosa keperawatan

keluarga. Adapun ketidakmampuan keluarga dalam

menghadapi masalah diantaranya :

i) Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah

kesehatan.

j) Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan

k) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga.

l) Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.

m) Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas

kesehatan.

2. Diagnosa

Diagnosa keperawatan adalah keputusan tentang respon keluarga

tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, sebagai dasar seleksi

intervensi keperwatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan

keluarga sesuai dengan kewenangan perawat. Tahap dalam diagnosa

keperawatan keluarga antara lain :

a. Analisa data

Setelah data terkumpul maka selanjutnya dilakukan analisa data,

yaitu mengaitkan data dan menghubungkan dengan konsep teori

dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam

menentukan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga. Cara

menganalisa data adalah :

1) Validasi data, yaitu meneliti kembali datayang terkumpul

dalam format pengkajian.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

28

2) Mengelompokkan data berdasarkan kebutuhan bio-psiko-sosial

dan spiritual

3) Mengembangkan standart

4) Membuat kesimpulan tentang kesenjangan yang diketemukan

Ada 3 norma yang perlu diperhatikan dalam melihat perkembangan

kesehatan keluarga untuk melakukan analisa data,yaitu :

1) Keadaan kesehatan yang normal bagi setiap anggota

keluarganya, yang meliputi :

a) Keadaan kesehatan fisik, mental, dan sosial anggota

keluarga

b) Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga

c) Keadaan gizi anggota keluarga

d) Status imunisasi anggota keluarga

e) Kehamilan dan KB

2) Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, yang meliputi :

a) Rumah yang meliputi ventilasi, penerangan, kebersihan,

kontruksi, luas rumah dan sebagainya

b) Sumber air minum

c) Jamban keluarga

d) Tempat pembuangan air limbah

e) Pemanfaatan pekarangan yang ada dan sebagainya

3) Karakteristik keluarga, yang meliputi :

a) Sifat-sifat keluarga

b) Dinamika dalam keluarga

c) Komunikasi dalam keluarga

d) Interaksi antar anggota keluarga

e) Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan

anggota keluarga

f) Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

29

4) Penyebab(Etiologi)

Dikeperawatan keluarga etiologi ini mengacu kepada 5 tugas

keluarga,yaitu:

a) Mengenal masalah kesehatan setiapanggotanya

b) Mengambil keputasan untuk melakukan tindakan yang

tepat

c) Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit atau yang

tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau

usiannya yang terlalumuda

d) Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan

kesehatan dan perkembangan kepribadian anggotakeluarga

e) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga

dan lembaga kesehatan (pemanfaatkan fasilitas kesehatan

yangada)

- Tanda(Sign)

Tanda dan gejala adalah sekumpulan data subyektif dan

objektif yang diperoleh perawat dari keluarga yang

mendukung masalah dan penyebab. Tanda dan gejala

dihubungkan dengan kata–kata yang

dimanifestasikandengan.

5) Prioritasmasalah

Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosa keperawatan

keluarga yang ditemukan dihitung dengan menggunakan skala

prioritas (skala Baylon dan Maglaya) sebagi berikut :

a) Tentukan skor untuk tiapkriteria

b) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan

denganbobot

_Skor x Bobot Angkatertinggi

c) Jumlahkan skor untuk semuakriteria

d) Skor tinggi adalah 5, dan sama untuk seluruh bobot

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

30

NO KRITERIA NILAI BOBOT

1. SifatmasalahSkala :

- Aktual

- Risiko

- Potensial

3

2

1

1

2. Kemungkinan masalah dapat diubah Skala:

- Mudah

- Sedang

- Rendah

2

1

0

2

3. Potensi masalah untuk dicegah Skala:

- Mudah

- Cukup

- Tidak dapat

3

2

1

1

4. Menonjolnya masalahSkala:

- Masalah dirasakan dan perlu

penanganansegera

- Masalah dirasakan tidak perlu ditangani

segera

- Masalah tidak dirasakan

2

1

0

1

3. Perencanaan

Perencanaanadalah bagian dari fase pengorganisasian dalam

proseskeperawatan keluarga yang meliputi penentuan tujuan perawatan

(jangka panjang/ pendek), penepatan standart dan kriteriaserta

menentukan perencanaan untuk mengatasi masalahkeluarga.

a. Penetapan Tujuan

Adalah hasil yang ingin dicapai untuk mengatasi masalah diagnosa

keperawatan keluarga. Bila dilihat dari sudut jangka waktu. Maka

tujuan perawatan keluarga dapat dibagi menjadi:

1) Tujuan Jangkapanjang

Menekankan pada perubahan perilaku dan mengarah kepada

kemampuan mandiri. Dan dengan waktu yang ditentukan,

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

31

contoh: setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 hari

seluruh keluarga Tn. M dapat merawat anggota keluarga yang

sakit.

2) Tujuan JangkaPendek

Ditekankan pada keadaan yang bisa dicapai setiap harinya yang

dihubungkan dengan keadaan yang mengancam kehidupan.

Contoh: keluarga Tn. M dapat mengenal dampak permasalahan

penyakit Tn. M dan Tn. R dengan menjelaskan akibat yang

terjadi bila Tn. M dan Tn. R tidak segera diobati.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan

keperawatan adalah:

a) Berdasarkan masalah yang telahdirumuskan

b) Merupakan hasil akhir yang ingin dicapai

c) Harus objektif atau merupakan tujuan operasional langsung

dari kedua belah pihak (keluarga danperawat)

d) Mencangkup kriteria keberhasilan sebagai dasar evaluasi

3) Penetapan Kriteria dan Standart

Merupakan gambaran tentang faktor-faktor yang dapat

memberi petunjuk bahwa tujuan telah tercapai dengan

digunakan dalam membuat pertimbangan. Bentuk dari standart

dan kriteria ini adalah pernyataan verbal (pengetahuan), sikap

dan psikomotor.

No. KRITERIA STANDAR

1. Pengetahuan - Keluarga mampu menyatakan

pengertian….

- Keluarga mampu menyebutkan

penyebab…

- Keluarga dapat menyebutkan akibat…

2. Sikap - Keluarga mampu memutuskan untuk

membuat rencana control selama….

- Keluarga mampu…

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

32

3. Psikomotor - Keluarga mengolah makanan…

- Keluarga menyajikan makanan…

- Keluarga mampu melakukan….

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat standart adalah:

a. Berfokus pada keluarga, outcomes harus ditujukan kepada keadaan

keluarga.

b. Singkat dan jelas, perawat harus menghindari kata-kata yang

terlalu panjang dan bermakna ganda

c. Dapat diobservasi dan diukur, perawat harus menghindari

penggunaan istilah memahami dan mengerti, karena istilah

tersebut sulit untuk diukur.

d. Realistik, harus disusun disesuaikan dengan sarana dan prasarana

yang tersedia dirumah.

e. Ditentukan oleh perawat dankeluarga

1) Pembuatan rencana keperawatan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan rencana

tindakan keperawatan adalah:

a) Sebelum menulis cek sumber informasidata

b) Buat rencana keperawatan yang mudah dimengerti

c) Tulisan harus jelas, spesifik, dapat diukur dan kriteria hasil

sesuai dengan identifikasi masalah

d) Memulai intruksi keperawatan harus menggunakan kata

kerja

e) Gunakan pena tinta dalam menulis untuk

mencegah penghapusan tulisan atau tidak jelasnya tulisan

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

33

f) Menggunakan kata kerja

g) Menetapkan teknik dan prosedur keperawatan yang akan

digunakan

h) Melibatkan keluarga dalam menyusun rencana tindakan

i) Mempertimbangkan latar belakang budaya dan

agama, lingkungan, sumber daya dan fasilitas yang tersedia

j) Memperhatikan kebijaksanaan dan peraturan yang berlaku

k) Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan

dana yang dimiliki oleh keluarga dan mengarah

kemandirian sehingga tingkat ketergantungan dapat

diminimalisasikan. Fokus dari intervensi keperawatan

keluarga anatara lain meliputi kegiatan yang bertujuan :

Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga

mengenal masalah dan kebutuhan kesehatan dengancara:

1) Memberi informasi yangtepat

2) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga

tentang kesehatan

3) Mendorong sikap emosi yang sehat yang mendukung

upaya kesehatan masalah Menstimulasi keluarga untuk

memutuskan cara perawatan keluarga yang tepat,

dengancara:

4) Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan

tindakan

5) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki

keluarga

6) Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan

7) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota

keluarga yang sakit, dengan cara:

- Mendemonstrasikan cara perawatan

- Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

34

- Mengawasi keluarga melakukan perawatan

- Membantu keluarga untuk menemukan

cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat,

dengan cara:

- Menemukan sumber-sumber yang dapat

digunakan keluarga

- Melakukan perubahan lingkungan

keluarga

seoptimal mungkin

b) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas

kesehatan yang ada, dengan cara:

1) Mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di

lingkungan keluarga

2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan

yang ada

3) Rencana tindakan keperawatan keluarga diarahkan

untuk mengubah pengetahuan, sikap dan tindakan

keluarga, sehingga pada akhirnya keluarga mampu

memenuhi kebutuhan kesehatan angota keluarganya

dengan bantuan minimal dari perawat.

4. Implementasi

Implementasi atau tindakan adalah pengelolaan dan perwujudan dari

rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Ada

3 tahap dalam tindakan keperawatan keluarga,yaitu:

a. Tahap I :Persiapan

Persiapan ini meliputi kegiatan-kegiatan :

1) Kontrak dengankeluarga

2) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan

3) Mempersiapkan lingkungan yang kondusif

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

35

4) Mengidentifikasi aspek-aspek hokum dan etik Kegiatan ini

bertujuan agar keluarga dan perawat mempunyai kesiapan fisik

dan psikis pada saat dimplementasi

b. Tahap II :Intervensi

Tindakan keperawatan keluarga berdasarkan kewenangan dan

tanggung jawab perawat secara professional adalah :

1) Independent

Adalah suatu kegiatan yang dilaksankan oleh perawat sesuai

dengan kompetensi keperawatan tanpa petunjuk dan perintah

dari tenaga kesehatan lainnya. Lingkup tindakan independent

iniadalah:

a) Mengkaji terhadap klien dan keluarga melalui riwayat

keperawatan dan pemeriksaanfisik

b) Merumuskan diagnosa keperawatan

c) Mengidentifikasi tindakankeperawatan

d) Melaksanakan rencanapengukuran

e) Merujuk kepada tenaga kesehatanlain

f) Mengevaluasi responklien

g) Partisipasi dengan consumer atau tenaga kesehatan lainnya.

Tipe tindakan Independent Keperawatan dapat dikategorikan

menjadi 4yaitu:

a) Tindakandiagnostic

- Wawancara

- Observasi dan pemeriksaanfisik

- Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana dan

membaca hasil dari pemeriksaan laboratorium

b) Tindakan terapeutik

Tindakan untuk mencegah, mengurangi, dan mengatasi

masalah klien

c) Tindakan edukatif

Tindakan untuk merubah perilaku klien melalui promosi

kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada klien.

d) Tindakan merujuk

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

36

Tindakan kerjasama dengan tim kesehatan lainnya

2) Interdependent

Intependet Yaitu suatu kegiatan yang memerlukan suatu

kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya.

3) Dependent

Dependent Yaitu pelaksanaan rencana tindakan medis sesuai

dengan kebutuhan klien.

c. Tahap III : Dokumentasi

Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan

yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses

keperawatan.

5. Evaluasi

Evaluasi adalah perbandingan sistematis dan terencana tentang

kesehatan keluarga dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan

dengan cara bersinambungan. Evaluasi disusun menggunakan SOAP

secara operasional dengan tahap sumatif dan formatif. Evaluasi

berjalan (sumatif).

Evaluasi jenis ini dikerjakan dalam bentuk pengisian format catatan

perkembangan deengan berorientasi kepada masalah yang dialami oleh

keluarga. Format yang dipakai adalah format SOAP

2) Evaluasi akhir(formatif)

Evaluasi jenis ini dikerakan dengan cara membandingkan antara

tujuan yang akan dicapai. Bila terdapat kesenjangan diantara

keduanya, mungkin semua tahap dalam proses keperawatan perlu

ditinjau kembali, agar dapat data-data, masalah atau rencana yang

perlu dimodifikasi.

Metode yang dipakai dalam evaluasi antara lain:

1) Observasi langsung

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

37

2) Wawancara

3) Memeriksalaporan

4) Latihanstimulasi

Faktor yang perlu dievaluasi ada beberapa komponen, meliputi :

1) Kognitif(pengetahuan)

Lingkup evaluasi pada kognitif adalah :

a) Pengetahuan keluarga mengenai penyakkit

b) Mengontrol gejala-gejalnya

c) Pengobatan

d) Diit

e) Risiko komplikasi

f) Gejala yang harus dilaporkan

g) Pencengahan

2) Afektif (statusemosional)

Dengan cara observasi langsung yaitu dengan cara observasi

ekspresi wajah, postur tubuh, nada suara, isi pesan secara

verbal pada waktu melakukan wawancara

3) Psikomotor

Yaitu dengan cara melihat apa yang dilakuakn keluarag sesuai

dengan yang diharapkan.

Penentuan keputusan ada 3 kemungkinan yaitu :

a) Keluarga telah mencapai hasil ditentukan tuuan sehingga

rencana telahdihentikan

b) Keluarga masih dalam proses mecapai hasil yang telah

ditentukan, sehinnga perlu penambahan waktu, resource,

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tumbuh Kembang Bayi …

38

dan intervensi sebelum tujuan berhasil

c) Keluarga tidak dapat mecapai hasil yang telah ditentukan,

sehingga perlu mengkai ulang masalah, membuat outcome

yang baru, dan intervensi keperawatan harus dievaluasi

dalam hal ketepatan untuk memcapai tujuan sebelumnya.