KONSEP PEMERIKSAAN KEHAMILAN.doc

10
KONSEP PEMERIKSAAN KEHAMILAN I. ANAMNESA Anamnesa adalah tanya jawab antara pasien dengan petugas kesehatan tentang suatu yang diperlukan. Adapun tujuan dari anamnesa adalah a. Untuk mengetahui bagaimana keadaan penderita b. Untuk membantu menetapkan diagnosis c. Agar dapat mengambil tindakan segera bila diperlukan Anamnesa dilakukan pada : a. Pemeriksaan pertama kali yang dilakukan dengan lengkap b. Pemeriksaan ulang ditanyakan yang perlu-perlu aja. c. Diadakan bila penderita hendak bersalin. Macam-macam anamnesa adalah : - Anamnesa umum - Anamnesa keluarga - Anamnesa medis - Anamnesa kebidanan A. Anamnesa umum meliputi - Nama penderita dan suaminya - Usia penderita - Pekerjaan - Alamat - Perkawinan - Agama

description

OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Transcript of KONSEP PEMERIKSAAN KEHAMILAN.doc

KONSEP PEMERIKSAAN KEHAMILAN

KONSEP PEMERIKSAAN KEHAMILAN

I. ANAMNESA Anamnesa adalah tanya jawab antara pasien dengan petugas kesehatan tentang suatu yang diperlukan. Adapun tujuan dari anamnesa adalah

a. Untuk mengetahui bagaimana keadaan penderita

b. Untuk membantu menetapkan diagnosis

c. Agar dapat mengambil tindakan segera bila diperlukan

Anamnesa dilakukan pada :

a. Pemeriksaan pertama kali yang dilakukan dengan lengkap

b. Pemeriksaan ulang ditanyakan yang perlu-perlu aja. c. Diadakan bila penderita hendak bersalin. Macam-macam anamnesa adalah :

Anamnesa umum

Anamnesa keluarga

Anamnesa medis

Anamnesa kebidanan

A. Anamnesa umum meliputi

Nama penderita dan suaminya

Usia penderita

- Pekerjaan

Alamat

- Perkawinan

Agama

B. Anamnesa keluarga

Penyakit dari keluarga itu

Kehamilan kembar

C. Anamnesa medis

Penyakit yang sedang/diderita ibu

Penyakit yang pernah diderita ibu

D. Anamnesa kebidanan

Pernah abortus

Hamil ke berapa

Persalinan yang lalu

Nifas yang lalu.

1. Identitas pasien dan suami termasuk nama, umur, pekerjaan, nama suami, agama alamat identitas/mengenal pasien dan mengetahui status sosial ekonomi untuk menentukan anjuran pengobatan yang akan diberikan serta penentuan prognosa kehamilan setelah mengetahui umur pasien.

2. Keluhan-keluhan yang muncul pada pemeriksaan

3. Riwayat menstruasi

Menarche, teratur/tidak,lamanya, banyaknya darah, nyeri +/- ( menilai faal alat kandungan

HPHT / hari pertama haid terakhir ( penentuan taksiran partus dengan hukum NAEGELE (tanggal + 7) (bulan -3) (tahun +1)

4. Riwayat perkawinan ( kawin/tidak berapa kali, berapa lama (anak mahalkan)

5. Riwayat kehamilan sebelumnya ( perdarahan+/_, hiperemisis gravidarum +/_ ( prognosa

6. Riwayat persalinan sebelumnya ( spontan/buatan aterm +/_, perdarahan +/_ , siapa yang menolong ( prognosa

7. Riwayat nifas sebelumnya ( demam +/_, perdarahan +/_ laktasi ? ( prognosa

8. Riwayat anak yang lahir ( jenis kelamin, hidup +/_, berat lahir, bagaimana keadaan sekarang (normal/cacat).

9. Riwayat kehamilan sekarang ( kapan merusakan gerakan anak, hamil muda (mual, muntah, sakit kepala, perdarahan +/_) hamil tua (edema kaki/muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang)

10. Riwayat penyakit keluarga ( penyakit keturunan +/_ (DM, kelainan genetik), riwayat kembar, penyakit menular +/_ (TBC).

11. Riwayat kontrasepsi ( pakai +/_ metodenya ? jenisnya, berapa lama efek samping. II. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik umum

Meliputi pemeriksaan tanda vital, yaitu tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu. Pemeriksaan fisik lengkap dari kepala sampai ujung kaki untuk menemukan apakah ada kelainan, termasuk status gizi, tinggi dan berat badan. Dan pemeriksaan tanda-tanda kehamilan meliputi wajah, dada, abdomen dan genetallia eksterna dan interna serta pemeriksaan panggul

Pemeriksaan fisik umum

Keadaan umum, gizi, bentuk tubuh, kesadaran

Tanda vital : tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi nafas

Apakah ada anemia, sianosis, ikterus, dispnue

Keadaan jantung dan paru

Edema +/-

Refleks terutama refleks lutut

Berat badan ( perhatikan perubahan berat badan setiap pemeriksaan

Tinggi badan

Macam-macam pemeriksaan A. Pemeriksaan head to Toe (Inspeksi)

Tujuannya adalah melihat keadaan umum penderita, melihat gejala-gejala kehamilan dan melihat mungkin adanya kelainan-kelainan. Pemeriksaannya meliputi :

1. Melihat bagian kepala dan muka penderita

Melihat pucat, apakah pada kulit muka timbul cloasma gravidarum, apakah muka kelihatan bengkak, apakah kelihat biru

Melihat keadaan mata penderita

Apakah sklera berwarna kuning, apakah kelopak mata terlihat pucat, apakah oedema pada kelopak mata Melihat keadaan mulut

Apakah ada luka-luka pada bibir, lidah, atau selaput bagian dalam mulut, apakah ada karang gigi atau karies.

2. Melihat keadaan leher penderita

Apakah kelenjar gondok membesar, apakah ada stroma, apakah ada kelenjar lain dari leher yang membesar.

3. Melihat keadaan buah dada

Apakah ada kelainan buah dada

4. Melihat keadaan perut

Apakah perut membesar, bagaimanakah bentuk perut, apakah ada strie gravidarum, apakah ada luka perut bekas operasi.

5. Melihat keadaan vulva

Apakah vulva kelihatan membengkak, apakah vulva kelihatan berwarna kebiruan, apakah ada luka bekas dari vulva, bagaimana kebersihan vulva.

6. Melihat keadaan tungkai

Apakah ada varises, bagaimana keadaan kaki, apakah ada luka-luka pada tungkai, apakah ada oedema.

B. Palpasi Pemeriksaan abdomen

Uterus ( menentukan usia kehamilan dan letak anak

Cara leopold

Leopold I : pemeriksaan berdiri menghadap ke pasien, kemudian dengan kedua tangan meraba dengan jari-jari untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus (EX: teraba satu bagian besar bulat tidak melenting=bokong).

Leopold II : posisi masih sama, pindahkan tangan ke samping. Tentukan dimana punggung anak terdapat pihak yang memberi rintangan terbesar kemudian carilah bagian-bagian kecil yang terletak bertentangan.(ex: teraba bagian memanjang di kiri = punggung kiri

Leopold III : memakai 1 tangan saja, rabalah bagian terbawahnya dan tentukan apakah masih bisa digoyangkan untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah sudah/belum terpegang oleh pintu atas panggul.( teraba satu bagian besar bulat melenting = kepala)

Leopold IV : posisi pemeriksaan menghadap kaki pasien, dan kedua TELAPAK tangan tentukan apa yang menjadi bagian bawah dan apakah bagian ini sudah masuk kedalam PAP dan berapa masuknya. ( bila kepala, telapak tangan sejajar= sudah masuk PAP, divergen =sudah masuk jauh melewati PAP, konvergen = belum masuk PAP).Mamae ( tegang dan noduler, sensasi geli (+) colostrum (+)

Cara

Posisi berbaring dengan 1 tangan diangkat keatas dan punggung tangan diletakkan di dahi kemudian diraba mulai dari axilia mengikuti arah panah seperti pada gambar untuk memeriksa sisi lateral mammae

Posisi berbaring dengan 1 tangan diangkat keatas kemudian puting susu ditekan colostrum +/- III. Pemeriksaan Panggul

Pemeriksaan panggul secara klinis yang dinilai Conjugata diagonalis( karena diameter tranverse tidak dapat diukur langsung maka dicari diameter anteroposterior/conjugata diagonalis. Cara dengan jari tengah coba dicapai promontorium, kemudian tekan antara jari pemeriksaan dengan ib jari dan tandai jarak antara ujung jari yang masuk dengan tanda tadi itulah conjugata diagonalis.

Linea innominata teraba seluruhnya +/-

Sacrum konkaf dari arah atas bawah dan dari kiri ke kanan

Dinding samping panggul lurus/konvergen

Spina ischiadica menonjol +/-

Ospubis : exostose +/-

Arcus pubis, menilai sudut Normal > 90

Os. Coxigeus : menilai pergerakan

Daerah-daerah yang diukur a/h : a. Distansia spinarum (jarak antara spina iliaca anterior superior kanan kiri, ukuran normal 23-26 cm).

b. Distansia kristaram (jarak antara krista iliaca kanan kiri, normalnya 26-29 cm)

c. Konjugata eksterna (jarak antara symphisis sampai dibawah spina dari vertebra lumbalis yang kelima, ukuran normal 15-20 cm)

d. Distansia tuburum (ukuran melintang dari pintu bawah panggul atau jarak antara tulang tuberosis ischii kanan & kiri, ukurannya 11-15 cm)

e. Singkar panggul (keliling dari atas symphisis ke pertengahan spina iliaka anterior superior ke pertengahan trohanter mayor, ke belakang ke pertengahan thohanter major dan spina iliaka anterior superior yang sebelah lagi, kemudian kembali diatas symphisis, ukurannya 80-90 cm).

IV. Auskultasi

Yang dapat terdengar sewaktu mengadakan Auskultasi adalah :

a. Janin

DJJ, HITUNG 5 DETIK ke 1 3 5 dijumlahkan x 4, contoh= 12 -12 -12 = 36 x 4 = 144, (diatas bulan ke-5 frekuensi 120-160 x / menit

Bising tali pusat (suaranya seperti bunyi tiupan, cepatnya sama dengan DJJ karena tali pusat tertekan oleh sesuatu.

b. Ibu

Bising rahim (sama detak nadi ibu) ,bunyi aorta (kekuatan & frekuensinya sama dengan detik nasi ibu) gerak usus

V. Perkusi

Refleks patella

Repleks babinski