Konsep Pelayanan Prima Pada Komunitas

6
KONSEP PELAYANAN PRIMA PADA KOMUNITAS Jaminan mutu dalam keperawatan komunitas (quality assurance in nursing community) merupakan salah satu pendekatan atau upaya yang sangat penting serta mendasar dalam memberikan layanan keperawatan kepada klien. Seorang perawat komunitas yang professional harus senantiasa berupaya memberikan layanan keperawatan dengan mutu yang terbaik kepada semua klien tanpa terkecuali. Pendekatan jaminan mutu layanan keperawatan merupakan salah satu perangkat yang sangat berguna bagi mereka yang mengelola atau merencanakan layanan keperawatan. Pendkatan tersebut juga merupakan bagian dari keterampilan yang sangat mendasar bagi setiap pemberi (provider) layanan kesehatan yang secara langsung melayani klien. Layanan keperawatan yang bermutu adalah layanan keperawatan yang senantiasa berupaya memenuhi harapan klien sehingga klien akan selalu puas terhadap pelayanan yang diberikan perawat. Pendekatan jaminan mutu layanan keperawatan mengutamakan keluaran (outcome) layanan keperawatan atau apa yang dihasilkan dan diakibatkan oleh layanan keperawatan. Hasil layanan yang bermutu hanya mungkin dihasilkan oleh pekerjaan yang benar. Dengan demikian, klien akan selalu berada dalam lingkungan organisasi layanan keperawatan yang terbaik segala kebutuhan kesehatan dan penyakit klien

description

ppp

Transcript of Konsep Pelayanan Prima Pada Komunitas

Page 1: Konsep Pelayanan Prima Pada Komunitas

KONSEP PELAYANAN PRIMA PADA KOMUNITAS

Jaminan mutu dalam keperawatan komunitas (quality assurance in nursing

community) merupakan salah satu pendekatan atau upaya yang sangat penting

serta mendasar dalam memberikan layanan keperawatan kepada klien. Seorang

perawat komunitas yang professional harus senantiasa berupaya memberikan

layanan keperawatan dengan mutu yang terbaik kepada semua klien tanpa

terkecuali. Pendekatan jaminan mutu layanan keperawatan merupakan salah satu

perangkat yang sangat berguna bagi mereka yang mengelola atau merencanakan

layanan keperawatan. Pendkatan tersebut juga merupakan bagian dari

keterampilan yang sangat mendasar bagi setiap pemberi (provider) layanan

kesehatan yang secara langsung melayani klien.

Layanan keperawatan yang bermutu adalah layanan keperawatan yang

senantiasa berupaya memenuhi harapan klien sehingga klien akan selalu puas

terhadap pelayanan yang diberikan perawat. Pendekatan jaminan mutu layanan

keperawatan mengutamakan keluaran (outcome) layanan keperawatan atau apa

yang dihasilkan dan diakibatkan oleh layanan keperawatan. Hasil layanan yang

bermutu hanya mungkin dihasilkan oleh pekerjaan yang benar. Dengan demikian,

klien akan selalu berada dalam lingkungan organisasi layanan keperawatan yang

terbaik segala kebutuhan kesehatan dan penyakit klien tersebut sangat

diperhatikan dan kemudian dilayani dengan layanan keperawatan dengan mutu

yang terbaik.

Perubahan Paradigma Pelayanan

Pelayanan pada masyarakat di masa mendatang hendaknya semakin lama

semakin baik (better), semakin lamam semakin cepat (faster), semakin lamam

semakin diperbarui (newer), semakin lama semakin murah (cheaper), dan semakin

lama semakin sederhana (more simple).

Manajemen mutu terpadu dapat dicapai dengan memperhatikan hal-hal sebagai

berikut (Tjiptono,1997) :

1. Berfokus pada pelanggan. Yang menentukan mutu barang dan jasa adalah

pelanggan eksternal. Pelanggan internal berperan dalam menetukan mutu

Page 2: Konsep Pelayanan Prima Pada Komunitas

manusia, proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan barang atau

jasa.

2. Obsesi terhadap mutu. Penetu akhir mutu adalah pelanggan internal dan

eksternal. Dengan mutu yang ditentukan tersebut, organisasi harus

berusaha memenuhi atau melebihi yang telah ditentukan.

3. Pendekatan ilmiah. Terutama untuk merancang pekerjaan dan proses

pembuatan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan

pekerjaan yang dirancang tersebut.

4. Komitmen jangka panjang. Agar penerapan manajemen mutu terpadu

dapat berhasil, dibutuhkan budaya organisasi yang baru.

5. Kerja sama tim

6. Perbaikan system secara berkesinambungan

7. Pendidikan dan pelatihan

Standar Layanan Kesehatan

Jika suatu organisasi layanan kesehatan ingin menyelenggarakan layanan

kesehatan yang bermutu secara taat asas atau konsisten, keinginan tersebut harus

dijabarkan menjadi suatu standar layanan kesehatan atau standar prosedur

operasonal. Secara garis besar, defenisi standar layanan kesehatan adalah suatu

pernyataan tentang mutu yang diharapkan, yaitu akan menyangkut masukan

(input), proses, dan keluaran (outcome) system layanan kesehatan. Input terdiri

atas mutu petugas, bahan, alat, dan sebagainya, biasanya dikaitkan dengan

penggunaan dan penguasaan ilmu dan teknologi. Proses mencakup mutu kerja dan

mutu pelayanan, biasanya memakai standar etika atau kepuasan rata-rata

komunitas. Outcome biasanya dikaitkan dengan kinerja (performance) pemberi

layanan kesehatan.

Pengelolaan mutu harus selalu menghasilkan standarisasi. Standarisasi

bertujuan untuk mempertahankan hasil dan mencegah penurunan mutu pelayanan

institusi kesehatan termasuk puskesmas. Standarisasi di puskesmas merupakan

keseluruhan upaya dan kegiatan yang komprehensif dan integrative yang

menyangkut struktur, proses, dan outcome secara objektif, sistematis, dan

berkelanjutan melalui kegiatan memantau serta menilai mutu dan kewajaran

Page 3: Konsep Pelayanan Prima Pada Komunitas

pelayanan kepada klien. Upaya tersebut ditindaklanjuti dengan memecahkan

masalah-masalah yang terungkap sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan

melalui puskesmas bagi komunitas masyarakat dapat berdaya guna dan berhasil

guna.

Pada setiap proses layanan keperawatan hamper selalu terjadi variasi.

Seorang perawat komunitas misalnya, pada setiap kasus yang ditemukan di

lapangan akan menerapkan cara yang berbeda untuk memecahkannya. Demikian

halnya ketika perawat komunitas tersebut memberikan pelayanan di puskesmas, ia

akan menunjukkan karakteristik layanan yang khas pada setiap individu. Seorang

perawat puskesmas selalu berupaya menghasilkan kinerja yang sempurna, tetapi

layanan keperawatan yang persis sama tidak mungkin diberikan pada setiap

layanan keperawatan.

Evaluasi dan penilaian mutu pelayanan keperawatan komunitas

Mutu layanan kesehatan dapat diukur melalui tiga cara, yaitu pengukuran

mutu prospektif, mutu retrospektif, dan mutu konkuren.

1. Pengukuran Mutu Prospektif

Merupakan pengukuran terhadap mutu layanan kesehatan yang dilakukan

sebelum layanan kesehatan diselenggarakan. Oleh karena itu, pengukurannya

akan ditujukan terhadap struktur atau input layanan kesehatan dengan asumsi

bahwa layanan kesehatan harus memiliki sumber daya tertentu agar dapat

menghasilkan suatu layanan kesehatan yang bermutu seperti berikut :

a. Pendidikan profesi kesehatan

b. Perizinan

c. Standarisasi

d. Sertifikasi

e. Akreditasi

2. Pengukuran Mutu Retrospektif

Merupakan pengukuran terhadap mutu layanan kesehatan yang dilakukan

setelah penyelenggaraan layanan kesehatan selesai dilaksanakan. Pengukuran ini

biasanya merupakan gabungan dari beberapa kegiatan seperti penilaian catatan

Page 4: Konsep Pelayanan Prima Pada Komunitas

keperawatan (nursing record), wawancara, pembuatan kuesioner, dan

penyelenggaraan pertemuan.

3. Pengukuran Mutu Konkuren

Merupakan terhadap mutu layanan kesehatan yang dilakukan selama

layanan kesehatan dilangsungkan atau diselenggarakan. Pengukuran ini dilakukan

melalui pengamatan langsung dan kadang-kadang perlu dilengkapi dengan

peninjauan pada catatan keperawatan serta melakukan wawancara dan

mengadakan pertemuan dengan klien, keluarga, atau petugas kesehatan.

Referensi :

Efendi, Ferry dan Makhfuldi.2009.Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori

dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika