KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM...

99
KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58 DAN SURAT ALI ‘IMRON AYAT 159 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh: NURFIDIAT NIM: 073111064 FAKUKTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGEI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM...

Page 1: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58 DAN

SURAT ALI ‘IMRON AYAT 159

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Ilmu Pendidikan Islam

Oleh:

NURFIDIAT NIM: 073111064

FAKUKTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGEI WALISONGO SEMARANG

2011

Page 2: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

ii

Page 3: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

iii

Page 4: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

iv

Page 5: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

v

Page 6: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

vi

ABSTRAK

Judul : Konsep Kepemimpinan Pendidikan dalam Perspekti Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 58 dan Ali ‘Imron Ayat 159

Penulis : Nurfidiat NIM : 073111064 Skripsi ini membahas tentang konsep kepemimpinan pendidikan dalam

perspekti al-Qur’an surat an-Nisa ayat 58 dan ali ‘imron ayat 159. Kajiannya dilatar belakangi oleh banyaknya pemimpin yang mengandalkan kekuatan dan teror, sanksi atau hukuman dan jarang sekali mencari pemimpin yang sesuai dengan konsep qur’ani sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan Islam Insan yang memiliki kecerdasan spiritual yang selalu termotivasi untuk menegakkan nilai-nilai moral yang baik sesuai dengan keyakinan agama Islam dan akan menjauhi segala kemungkaran dan sifat yang merusak kepada kepribadiannya sebagai manusia yang beragama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya konsep kepemimpinan pendidikan yang terdapat di dalam al-Qur’an yaitu surat an-nisa ayat 58 dan ali ‘imron ayat 159. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau (library research). Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data atau bahan-bahan yang berkaitan dengan tema pembahasan dan permasalahannya yang diambil dari sumber-sumber kepustakaan, dalam hal ini ada tiga sumber, yaitu : sumber primer, sumber sekunder dan sumber tersier.Guna mencari jawaban dari beberapa permasalahan yang ada di atas,maka digunakan metode tematik (maudhu’i). metode tematik adalah suatu metode tafsir yang bermaksud membahas ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan tema atau judul yang telah ditetapkan.

Kajian ini menunjukkan bahwa di dalam surat an-Nisa ayat 58 dan Ali ‘Imron ayat 159 terdapat suatu konsep kepemimpinan pendidikan yang mencakup tentang pendidikan akhlak bagi seseorang yang akan menjadi pemimpin yang sesuai dengan akhlak al-Qur’an, yaitu : (1) Pemimpin yang menyampaikan amanah, (2) Pemimpin yang menetapkan hukum dengan adil, (3) Pemimpin yang berlaku lemah lembut, (3) pemimpin yang mempunyai sifat pemaaf, (4) Pemimpin yang melaksanakan musyawarah di dalam mengambil keputusan, (5) Pemimpin yang bertawakkal hanya kepada Allah.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, diharapkan dapat menjadi bahan

informasi dan rujukan bagi para civitas akademik, para mahasiswa, para tenaga pengajar mata kuliah jurusan dan program studi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, terutama dalam memberi dorongan kepada mahasiswa agar senantiasa meningkatkan jiwa kepemimpinan yang berakhlak yang mulia yang sesuai dengan ajaran agama Islam.

Page 7: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

vii

TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini

berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

R.I. Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/1987. Penyimpangan penulisan kata

sandang [al-] disengaja secara konsisten supaya sesuai teks Arabnya.

ط a ا

ظ b ب

ع t ت

g غ ث

f ف j ج

q ق ح

k ك kh خ

l ل d د

m م ż ذ

n ن r ر

w و z ز

h ه s س

ء sy ش

y ي ص

ض

Bacaan Madd: Bacaan Diftong: ā = a panjang او = au ū = u panjang اي = ai ī = i panjang

Page 8: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

viii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam

yang telah memberikan beberapa rahmat, taufiq, hidayah, dan kenikmatan kepada

penulis berupa kenikmatan jasmani maupun rohani, sehingga penulis dapat

menyusun skripsi yang berjudul konsep kepemimpinan pendidikan dalam

perspektif al-Qur’an surat an-Nisa ayat 58 dan surat Ali Imron ayat 159. Sholawat

dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Agung Muhammad

SAW, karena berkat perjuangan beliau yang telah membawa kita dari zaman

kebodohan menuju zaman yang terang benderang ini yaitu zaman Islamiyah.

Dengan berbekal keikhlasan, kesabaran dan berniat dengan tulus serta

dengan penuh tanggung jawab, penulis sekali lagi bersyukur kepada Allah SWT

yang telah memberikan apa yang tidak diberikan oleh siapapun berupa

pertolongan di dalam menyusun skripsi ini sampai selesai. Tidaklah semudah

seperti membalikkan telapak tangan di dalam menyusun skripsi ini, karena dalam

penelitian ini, penulis banyak menjumpai hal-hal yang belum pernah penulis

jumpai dalam penelitian tentang konsep kepemimpinan pendidikan dalam

perspektif al-Qur’an surat an-Nisa ayat 58 dan surat Ali Imron ayat 159. Tidak

sedikit daya dan upaya yang penulis lakukan untuk menyelesaikan skripsi ini baik

itu berupa materi maupun pikiran yang curahkan. Namun semua itu dapat penulis

jalani dengan baik, penuh kesabaran dan penuh tanggung jawab sehingga skripsi

ini dapat penulis susun sebagaimana mestinya. Karena pengalaman yang sangat

berharga ini penulis sangat termotivasi untuk terus berusaha melaksanakan

penelitian di waktu yang akan datang, agar tujuan penelitian dapat terwujud.

Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih yang

sebanyak-banyaknya kepada yang terhormat:

1. Dr. Suja’i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. H. Amin Farih, M.Ag., selaku Pembimbing I dan Nadhifah,S.TH.I, M.S.I,

selaku Pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktunya, tenaga

dan pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam penyusunan

skripsi ini hingga selesai.

Page 9: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

ix

3. Dosen Pendidikan Agama Islam, dan staf pengajar di IAIN Walisongo

Semarang yang membekali berbagai pengetahuan dan pengalaman.

4. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta seluruh staf dan

karyawan yang telah memberikan pelayanan yang baik.

5. Bapak Kasno Prasetyono dan Ibu Riyati selaku ayahanda dan ibunda

tercinta,hanya terima kasih yang bisa anakmu ucapkan atas do’a restu ayah

dan ibu yang tidak pernah lelah untuk mendoakan penulis, nasihat, dan

dukungan serta segala pengorbanan dan kasih sayang selama ini dalam

mendidik penulis dengan penuh kesabaran serta kepada adik-adik yang selalu

menyadarkan penulis setiap penulis akan melakukan kesalahan.

6. Bapak KH. Sirodj Khudlori dan Bapak H. A. Izzuddin M.Ag. selaku

pengasuh Pon. Pes. Daarunnajaah yang senantiasa membimbing dan

mendo’akan penulis.

7. Teman seperjuangan PAI 2007 dan sahabat-sahabat PAI 07 (Ana Nur

Qouliyah, Rose, Prenku, Rudin Haryono, Muhayat, lutfiya, Dinda, Mamah,

dll) yang senantiasa menjadi penyemangat penulis.

8. Sedulur-sedulur inyong,baik sedulur tua ataupun sedulur nom yang selalu

menemani disaat orang lain melupakan penulis, kalian penyemangat hidup,

penghilang rasa sedih di hati yang selalu membantu dalam suka maupun

duka.

9. Seluruh anggota kamar ar-rahmah dan al-badar (mirza, sepudin, dowo,

menwa, kang huda, zami, mizan, fahmi tevez , ainul, epit, fathur, minan,

cinok,dll), kapan kita bisa bercanda ria lagi?

Atas jasa-jasa mereka penulis hanya dapat memohon doa semoga amal

mereka diterima Allah SWT, dan mendapat pahala yang lebih baik serta

mendapatkan kesuksesan bak di dunia maupun di akhirat. Dan kepada mereka

semua, penulis ucapkan “jazakumullah khairan katsiran“.

Page 10: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

x

Akhirnya, penulis menyadari bahwa sripsi ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.

Semarang, 14 Desember 2011 Penulis

Nurfidiat NIM. 073111064

Page 11: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------- i

PERNYATAAN KEASLIAN ---------------------------------------------------- ii

NOTA PEMBIMBING ----------------------------------------------------------- iv

ABSTRAK ------------------------------------------------------------------------- vi

TRANSLITERASI------------------------------------------------------------------- vii

KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------- viii

DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------ xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah --------------------------------------- 1

B. Rumusan masalah ---------------------------------------------- 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian-------------------------------- 7

D. Penegasan Istilah ----------------------------------------------- 7

E. Telaah Pustaka -------------------------------------------------- 8

F. Metode Penelitian------------------------------------------------- 11

G. Sistematika Penulisan--------------------------------------------- 13

BAB II : TELAAH AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58 DAN ALI

IMRON AYAT 159

A. Isi Kandungan Surat an-Nisa Ayat 58 dan Surat Ali Imron

Ayat 159------------------------------------------------------------ 14

1. Isi Kandungan Surat An-Nisa Ayat 58 ------------------ 14

2. Isi Kandungan Surat Ali Imron Ayat 159 --------------- 16

B. Penafsiran Kata-Kata Sulit------------------------------------- 18

1. Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 58 ----------------------- 18

2. Al-Qur’an surat Ali Imron Ayat 159--------------------- 18

C. Asbabun Nuzul-------------------------------------------------- 19

D. Munasabah ------------------------------------------------------ 20

1. Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 58------------- ------------ 20

2. Ali Imron Ayat 159------------------------------------- ----- 30

Page 12: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

xii

E. Tafsir Surat an-Nisa Ayat 58 dan

Surat Ali Imron Ayat 159-------------------------------------- 35

BAB III : NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DALAM

SURAT AN-NISA AYAT 58 DAN SURAT ALI ‘IMRON AYAT

159

A. Pendidikan Islam, Isi Pendidikan Islam dan Tujuan

Pendidikan Islam ----------------------------------------------- 33

B. Nilai-Nilai Pendidikan yang Terkandung dalam Surat

an-Nisa Ayat 58 dan Surat Ali ‘Imron Ayat 159 ----------- 42

BAB IV : ANALISIS KONSEP PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN

DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT

58 DAN ALI-IMRON AYAT 159

A. Konsep Pendidikan Kepemimpinan Dalam Perspektif

Surat An-Nisa Ayat 58------------------------------------ 48

B. Konsep Pendidikan Kepemimpinan Dalam Perspektif

Surat Ali ‘Imron Ayat 159-------------------------------- 60

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan -------------------------------------------------------- 65

B. Saran-saran ----------------------------------------------------- 67

C. Penutup ---------------------------------------------------------- 68

DAFTAR KEPUSTAKAAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hidup dan hadirnya manusia di dunia bukan atas kehendak dan

kemauan sendiri, tetapi hidupnya manusia atas kehendak dan kekuasaan

yang Maha Pencipta. Diciptakannya manusia bukan tidak ada maksud,

tetapi sebagaimana firman Allah swt. Bahwa “Dijadikan manusia adalah

untuk menjadi khalifah atau penguasa di muka bumi”.1 Amanat untuk

mengemban misi suci ini disebutkan dalam surat al Ahzab ayat 72 :

$RÎ) $oYôÊ t�tã sptR$tBF{ $# ’n?tã ÏN ºuq»uK¡¡ 9$# ÇÚ ö‘F{ $#ur ÉA $t6Éf ø9$#ur šú ÷üt/r'sù br& $pks]ù=ÏJøts†

zø)xÿô© r&ur $pk÷]ÏB $ygn=uHxqur ß»|¡ RM} $# ( ¼çmRÎ) tb%x. $YBqè=sß Zw qßgy_ ÇÐËÈ

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”2

Amanat tersebut telah pernah ditawarkan Tuhan kepada langit,

bumi dan gunung-gunung, tapi semuanya enggan untuk memikulnya

karena khawatir akan mengkhianatinya. Manusialah yang suka rela

menerima untuk mengemban amanat tersebut.3

Manusia yang lahir dalam keadaan tidak tahu apa-apa telah diberi

kemampuan termasuk akal serta pengetahuan-pengetahuan sehingga akan

mampu melaksanakan tugasnya selaku khalifah atau penguasa di bumi ini.

Dengan indra dan kemampuan yang dikaruniakan Allah SWT ini manusia

mempunyai kemampuan untuk memimpin, memelihara, dan membangun

1 Joko Suharto bin Matsnawi, Menuju Ketenangan Jiwa, (Jakarta : PT Rineka Cipta,2007),

hlm.22 2 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk,Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung : CV

Penerbit J-ART,2005), hlm.427 3 Moh Sholeh Imam Musbikin, Agama Sebagai Terapi, (Yogyakarta : Pustaka

Pelajar,2005), hlm.79

Page 14: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

2

kehidupan di dunia.4 Pemimpin yang dicintai dan dipercaya serta diikuti

oleh mereka adalah pemimpin yang sebanding dengan kemampuannya

untuk memecahkan persoalan mereka. Ini dapat berupa masalah personal

atau publik, atau berhubungan dengan kehidupan pribadi seseorang, atau

komunitas sosial, persoalan ekonomi dan politik.

Banyak pemimpin yang mengandalkan kekuatan dan teror, sanksi

atau hukuman (misalnya pengasingan, penjara, mencabut

kewarganegaraan), siksaan, atau memata-matai persoalan pribadi untuk

memecahkan persoalan mereka. Tetapi solusi-solusi itu hanya bermanfaat

dalam jangka pendek. Selain itu, mereka menciptakan lingkaran setan di

mana lebih banyak lagi orang yang berusaha memecahkan persoalan

dengan cara itu, akan lebih dalam mereka tenggelam dalam persoalan itu.5

Akan tetapi, kenyataan di dalam kehidupan ini banyak ditemui

kesombongan manusia, perbuatan pengrusakan, sikap mementingkan diri

sendiri, kelakuan menghalalkan segala cara, serta kurangnya kepedulian

terhadap kondisi orang lain dan lingkungan. Rupanya banyak manusia

yang sering lupa pada asalnya dan lupa akan tugasnya. Manusia seperti itu

telah lalai di dalam hidupnya dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban

atas segala perbuatan yang telah mereka lakukan. Berkait dengan ini

Rasulullah SAW telah bersabda :

قال أخربنا حدثنا بشر بن حممد قال أخربنا عبد اهللا قال أخربنا يونس عن الزهري ل اهللا صلى اهللا عليه و سلم أن رسوعنهما سامل بن عبد اهللا عن بن عمر رضي اهللا

اإلمام راع ومسؤول عن رعيته و وكلكم مسؤول عن رعيته كلكم راع :يقولرأة راعية يف بيت زوجها ومسؤولة والرجل راع يف أهله وهو مسؤول عن رعيته وامل

قال وحسبت أن قد . عن رعيتها واخلادم راع يف مال سيده ومسؤول عن رعيته

4 Moh Sholeh Imam Musbikin, Agama Sebagai Terapi,hlm.22 5 M.Fethullah Gulen, Versi Terdalam Kehidupan Rasul Allah Muhammad,(Jakarta : PT

Raja Grafindo Persada,2002), hlm.276-277

Page 15: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

3

قال والرجل راع يف مال أبيه ومسؤول عن رعيته وكلكم راع ومسؤول عن رعيته ٦)رواه البخارى(

`”Telah menceritakan kepada kami Bisyr ibn Muhammad, dia berkata : “ Telah mengabarkan kepada kami ‘Abdullah”, dia berkata : “Telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Zuhriy”, dia berkata : “Telah mengabarkan kepada kami Salim ibn ‘Abdillah dari Ibn Umar r.a” Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Kalian adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin di rumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam mengolah harta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Oleh karena itu kalian sebagai pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.”(HR. Bukhari)

Banyak pemimpin, pada awalnya bertekad untuk selalu berbuat

adil. Keadilan ditegakkan tidak pandang bulu. Itu disosialisasikan pada

saat masa kampanye. Pada awal masa pemerintahannya, boleh jadi masih

terlihat ketegasan dalam menjalankan sifat keadilan. Namun, lambat laun,

seiring dengan waktu, tekad itu pun sirna sedikit demi sedikit, lalu

tampaklah sifat otoriternya. Sikapnya sudah melampaui batas. Pantas kalau

Allah mengkritik sifat itu dalam firman-Nya, “Ketahuilah! Sesungguhnya

manusia benar-benar (sangat mudah) melampaui batas karena dia melihat

dirinya serba cukup.” (al-‘Alaq : 6-7)

Sikap melampaui batas dan berlaku sewenang-wenang berbanding

terbalik dengan sikap yang penuh dengan keadilan. Pemimpin yang sukses

dalam kepemimpinannya yang menjadi parameter pertama adalah dia

berlaku adil atau tidak. Sikap ini yang pernah dilakukan oleh Umar bin

Abdul Aziz. Beliau adalah seorang khalifah yang gaya kepemimpinannya

mirip seperti empat Khulafaur Rasyidin yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman,

dan Ali. Bahkan ada sebagian yang berpendapat bahwa Khulafaur

Rasyidin bukan empat tetapi lima yaitu Umar bin Abdul Aziz.

6 Abu ‘Abdilah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Matnu Masykuli al-Bukhari Bihasyiyati al-Sanadi,(Bairut : Dar al-Fikr, t.t), hlm.160

Page 16: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

4

Salah satu sikap tegas dan proporsionalnya adalah ketika anaknya

datang ke kantor beliau untuk membicarakan persoalan keluarga. Karena

masalah yang dibahas adalah persoalan keluarga, semua yang terkait

dengan urusan kantor, seperti lampu harus dimatikan, membuka pakaian

dinas dengan pakaian biasa, dan sebagainya. Anaknya bertanya, “

Mengapa demikian?” Beliau menjawab,” Bukankah yang kita bicarakan

adalah masalah keluarga? Lampu, pakaian, dan sebagainya adalah biaya

negara. Aku umar pantang melakukan ini karena amanah yang diemban di

atas pundakku.”7

Sebenarnya pemimpin yang harus diteladani adalah Rasulullah,

karena semua yang beliau lakukan adalah berasal dari al-Qur’an. Beliau

mendidik umatnya agar menjadi pemimpin yang berakhlak seperti apa

yang beliau ajarkan kepada umatnya yaitu mengikuti al-Qur’an dan as-

Sunnah. Nabi Muhammad mempunyai semua kualitas kepemimpinan yang

diperlukan untuk keberhasilannya dalam segala aspek kehidupan. Akan

tetapi yang lebih penting lagi adalah beliau mampu memimpin umatnya

menuju keberhasilan disegala bidang. Beliau adalah sumber yang

mengalirkan semua perkembangan selanjutnya yang berhubungan dengan

komando, kenegaraan, agama, perkembangan spiritual dan sebagainya

diseluruh dunia muslim.8 Beliaulah kiblat dari semua pendidik sekaligus

pemimpin bagi umat Islam di dunia ini.

Akhir-akhir ini banyak penelitian mengenai kepemimpinan telah

dilakukan, teristimewa kepemimpinan dalam bidang pendidikan. Jika kita

berbicara tentang kepemimpinan pendidikan, hendaklah kita berusaha

memahami bahwa dalam pelaksanaan tugas itu ada seseorang yang

berfungsi sebagai pemimpin. Ia adalah seseorang yang dapat bekerja sama

dengan orang lain dan dapat bekerja untuk orang lain.

7 Anwar Sanusi, Jalan Kebahagiaan, (Jakarta : Gema Insani Press,2006), hlm. 34-35 8 M.Fethullah Gulen, Versi Terdalam Kehidupan Rasul Allah Muhammad, hlm.290

Page 17: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

5

Tiap-tiap orang yang terpanggil untuk melaksanakan tugas

memimpin di dalam lapangan pendidikan dapat disebut pemimpin

pendidikan, misalnya orangtua di rumah, guru di sekolah, kepala kantor

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, maupun pengawasan

pendidikan di Kantor Pembinaan Pendidikan dan di daerah pelayanannya,

juga pendidik lain. Kepemimpinan sangat dibutuhkan dalam pembinaan

pendidikan.

Dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama itu, pemimpin dan

kelompok yang satu bergantung pada pemimpin dan kelompok yang lain.

Seseorang tidak dapat menjadi pemimpin jika terlepas dari kelompok.

Kepemimpinan merupakan suatu sifat dari aktifitas kelompok. Setiap

orang sebagai anggota suatu kelompok dapat memberikan sumbangannya

untuk kesuksesan kelompoknya.

Di dalam suatu kelompok harus ada persatuan. Persatuan harus

dibentuk dan dibina oleh pemimpin kelompok itu. Di bawah

kepemimpinannya, baik pemimpin maupun yang dipimpin harus berusaha

bersama untuk mencapai tujuan kelompok itu. Persatuan harus diciptakan

dan dipelihara dalam kelompok. Jika tidak, kelompok itu hanya

merupakan kumpulan dari individu-individu yang seorang terpisah dari

yang lain.

Bertalian dengan hal di atas, harus ada seseorang yang dapat

mengembangkan perasaan kelompok dan koordinasi. Ia muncul sebagai

pemimpin, ia memperlihatkan kelebihan dan kesanggupan dalam membina

kegiatan kelompok menuju ke hal tercapainya tujuan kelompok itu.

Kesanggupannya sangat dibutuhkan dalam memcahkan masalah yang

dihadapi oleh kelompoknya.9

Tentunya masih banyak sekali konsep pendidikan kepemimpinan

lain yang terus menerus bermunculan yang telah berhasil ditulis di banyak

buku yang disesuaikan dengan kebutuhan hidup zaman sekarang. Akan

9 Soekarto Indrafachrudi, Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Efektif, (Bogor : Ghalia

Indonesia,2006),hlm.1-2

Page 18: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

6

tetapi perlu juga dicari formula kosep yang sesuai dengan perubahan

zaman dan kebutuhan agar pemikiran-pemikiran yang ingin diberikan bisa

diserap dengan lebih mudah dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Semakin banyak penelitian dilakukan , tentunya semakin banyak

pula objek yang bisa dijadikan bahan untuk mencari konsep-konsep

kepemimpinan pendidikan, baik dari akal pikiran manusia maupun sumber

lain. Salah satu sumber yang utama itu adalah al-Qur’an, kitab suci

pedoman untuk umat Islam. Di dalamnya pasti masih banyak konsep

pendidikan kepemimpinan, tergantung kita mampu atau tidak untuk

menggalinya.

Al-Qur’an merupakan kitab suci yang berisi petunjuk bukan hanya

untuk umat Islam, akan tetapi untuk seluruh umat manusia di muka bumi

ini. Dengan petunjuk al-Qur’an, kehidupan manusia akan berjalan dengan

baik. Manakala mereka mempunyai masalah, maka masalah tersebut dapat

terpecahkan sehingga ibarat penyakit, akan ditemukan obatnya dengan al-

Qur’an itu. Oleh karena itu, menjadi amat penting bagi kita sebagai umat

Islam untuk memahami al-Qur’an dengan sebaik-sebaiknya sehingga bisa

kita gunakan sebagai pedoman hidup di dunia ini dengan sebenar-

benarnya.

Adalah amat jelas bahwa dalam al-Qur’an terdapat banyak ayat

yang mengandung berbagai macam konsep mengenai kepemimpinan

pendidikan. Untuk mendapatkan konsep tersebut maka perlu kiranya selalu

diadakan kajian-kajian di berbagai tempat dan kesempatan. Dan salah satu

sarana yang menjadi objek kajian paling utama adalah al-Qur’an.

Berangkat dari latar belakang di atas, penelitian ini akan mencoba

untuk ikut mencari konsep kepemimpinan yang ada dalah ayat yang

terdapat di dalam al-Qur’an, dengan sebuah skripsi yang berjudul :

“KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTI AL-

QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58 DAN ALI ‘IMRON AYAT 159”.

Page 19: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka

peneliti akan kemukakan pokok masalah yang akan dikaji dalam penelitian

ini, yaitu:

“Bagaimanakah konsep kepemimpinan pendidikan dalam perspektif al-

Qur’an surat an-Nisa ayat 58 dan ali Imron ayat 159?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai

dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsep yang jelas tentang

kepemimpinan pendidikan dalam perspektif al-Qur’an surat an-Nisa ayat

58 dan Ali ‘Imron ayat 159.

Sedangkan manfaat yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :

1. Menjadi sumbangan pemikiran kepada mereka yang membutuhkan

penelitian yang berkaitan dengan konsep pendidikan kepemimpinan.

2. Menambah wawasan peneliti tentang konsep pendidikan

kepemimpinan.

3. Menambah perbendaharaan referensi bagi perpustakaan IAIN

Walisongo Semarang.

D. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasikan

judul “Konsep Kepemimpinan Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an

Surat An-Nisa Ayat 58 dan Ali Imron Ayat 159”, maka penulis akan

membatasi pengertian-pengertian dari istilah-istilah yang ada pada judul

proposal tersebut, sehingga akan diperoleh gambaran yang jelas dari apa

yang dimaksud oleh peneliti.

1. Konsep Kepemimpinan

Adalah suatu rancangan usaha yang dilakukan oleh seseorang atau

kelompok yang saling mempengaruhi diantara pemimpin dan pengikut

Page 20: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

8

(bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan

tujuan bersamanya.10

2. Pendidikan

Adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang lain

agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan

yang lebih tinggi dalam arti mental.11

3. Al-Qur’an

Adalah kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Mujammad

SAW sebagai mu’jizat dengan menggunakan bahasa arab yang

mutawatir dan diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan

surat an-Nas serta membacanya termasuk ibadah.12

Jadi yang dimaksud dalam judul penelitian ini adalah suatu konsep

atau rancangan usaha yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok antara

pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata

yang mencerminkan suatu tujuan yaitu tercapainya kedewasaan atau

mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi dalam arti mental, yang mana

konsep tersebut diambil secara langsung dari ajaran al-Qur’an surat an-

Nisa ayat 58 dan ali Imron ayat 159.

E. Kajian pustaka

Kajian atau penelitian tentang ayat-ayat yang berhubungan dengan

kepemimpinan sudah banyak dilakukan, terutama oleh tokoh-tokoh

terkemuka, baik tokoh yang menguasai ilmu-ilmu secara menyeluruh

maupun yang bersifat spesialisasi. Banyak sekali mufassir (para penafsir

al-Qur’an) dan peneliti yang membahas masalah ini secara mendetail. Hal

ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menyoroti tentang

kepemimpinan.

10 Isjoni, Manajemen Kepemimpinan Dalam Pendidikan, (Bandung : Sinar Baru

Algesindo,2007),hlm.19 11 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada,2005),hlm.1 12 Moch Charisma, Tiga Aspek Kemu’jizatan Al-Qur’an,(Surabaya : Bina

Ilmu,1992),hlm.2

Page 21: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

9

Salah satu hasil penelitian tentang kepemimpinan adalah penelitian

skripsi yang dilakukan oleh Anis Rozanah pada tahun 2002, yang

menyimpulkan bahwa karakteristik pemimpin dalam al-Qur’an

mempunyai pengaruh yang besar dalam pendidikan Islam, diantaranya

dalam kurikulum, metode serta dalam evaluasi pendidikan Islam. Di dalam

kurikulum pendidikan Islam, karakteristik pemimpin dalam al-Qur’an

memberikan pengaruh pada proses penyusunannya, di mana karakteristik

penyusun bisa mempunyai pengaruh pada hasil susunannya. Dalam

metode pendidikan Islam, karakteristik pemimpin dalam al-Qur’an

memberikan pengaruh dalam pelaksanaan metode dan penerimaan anak

didik akan materi yang disampaikan melalui metode tersebut. Sedangkan

dalam evaluasi pendidikan Islam, karakteristik pemimpin dalam al-Qur’an

mempunyai pengaruh pada hasil akhir pendidikan, yaitu hasil yang dicapai

dalam proses pendidikan Islam dan poses tersebut dipengaruhi oleh siapa

yang memberikan materi didik. Sehingga karakteristik akhlakul karimah

sangat berpengaruh pada tujuan pendidikan Islam yaitu dalam

mewujudkan pribadi yang berakhlak mulia.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Anik Risalati yang

berjudul “Makna Khalifah Dalam Al-Qur’an dan Relevansinya dengan

Tujuan Pendidikan Islam (Analisis QS. Al-Baqarah Ayat 30-35)”.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa khalifah berarti wakil Allah dalam

melaksanakan ketetapan-ketetapan-Nya di bumi. Hal ini adalah sebuah

penghormatan yang diberikan Allah kepada manusia karena ia adalah

makhluk yang paling sempurna. Khalifah adalah manusia yang aktif dalam

tatanan alam semesta, seorang khalifah adalah manusia yang menjunjung

tinggi nilai-nilai kesopanan, keimanan dan amal shaleh. Penelitian ini juga

menjelaskan hakikat manusia sebagai khalifah, yaitu manusia sebagai

pemegang mandat dari Allah yang wajib mengikuti apa yang diinginkan

oleh Allah dan tidak boleh mengabaikannya, karena amanat yang

dilimpahkan kepadanya akan dipertanggungjawabkan kelak. Sebagai

khalifah yang mendapatkan amanat pengelolaan bumi, manusia harus

Page 22: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

10

berusaha menghiasi diri dengan ilmu, karena tidak mungkin ia dapat

melaksanakan amanah tanpa ilmu. Sebagai khalifah manusia memiliki

tugas yang menyangkut diri sendiri, keluarga, masyarakat dan alam

sekitar.

Selanjutnya yaitu penelitian yang diteliti oleh Muhammad Asrori

Ardiansyah dengan judul “Studi Perbandingan Tentang Konsep

Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Teori Kepemimpinan dalam Ayat Al-

Qur’an”. Di dalam penelitian ini dijelaskan bahwa terdapat perbedaan

antara konsep kepemimpinan secara umum dan konsep kepemimpinan

dalam al-Qur’an. Hal ini dapat dilihat dari pengertian kepemimpinan

secara umum yang merupakan suatu hubungan proses yang

memepengaruhi terjadi dalam suatu komunitas yang diarahkan untuk

tercapainya tujuan bersama. Sedangkan konsep kepemimpinan dalam al-

Qur’an yaitu khalifah, imam dan ulil amri dengan segala syarat-syaratnya

dinilai lebih komprehensif dalam memaknai sebuah kepemimpinan yang

akhirnya akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang handal dan dapat

membawa kemaslahatan bagi kehidupan manusia. Selain itu di dalam

penelitian ini juga diungkapkan sifat-sifat pemimpin yang ideal. Dalam

konsep kepemimpinan umum, sifat pemimpin antara lain mempunyai

energi jasmaniah dan mental, mempunyai kesadara akan tujuan arah dan

antusiasme. Sedangkan konsep kepemimpinan dalam al-Qur’an antara lain

memiliki sifat-sifat yaitu Islam, bertakwa, memahami situasi dan kondisi

masyarakatnya, mempunyai karisma dan wibawa dihadapan manusia,

konsekuen dengan kebenaran, ikhlas dan bertingkah laku yang baik.

F. Metode Penulisan

Merujuk pada kajian di atas, peneliti menggunakan beberapa

metode yang relevan untuk mendukung dalam pengumpulan dan

penganalisaan data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi.

Page 23: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

11

Metode yang diterapkan adalah :

1. Metode pengumpulan data

Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggunakan metode

penelitian kepustakaan (library research)13, yaitu dengan

mengumpulkan data atau bahan-bahan yang berkaitan dengan tema

pembahasan dan permasalahannya yang diambil dari sumber-sumber

kepustakaan, dalam hal ini ada tiga sumber, yaitu :

a. Sumber primer

Sumber primer adalah sumber-sumber yang memberikan data

secara langsung dari tangan pertama atau sumber asli.14 Dalam

skripsi ini sumber primer yang dimaksud adalah al-Qur’an surat

an-Nisa ayat 58 dan ali Imron ayat 159

b. Sumber sekunder

Sumber sekunder adalah sumber-sumber yang diambil dari sumber

yang lain yang tidak diperoleh dari sumber primer.15 Dalam

skripsi ini sumber-sumber sekunder yang dimaksud adalah kitab-

kitab tafsir yang ada hubungannya dengan al-Quran surat an-Nisa

ayat 58 dan ali Imron ayat 159.

c. Sumber tersier

Sumber tersier adalah sumber-sumber yang diambil dari buku-

buku selain sumber primer dan sumber sekunder sebagai

pendukung. Yang dimaksud sumber tersier dalam skripsi ini adalah

buku-buku lain yang berhubungan dengan permasalahan yang

menjadi pokok bahasan skripsi ini.

Selanjutnya untuk memberi penjelasan atau penafsiran

terhadap ayat tersebut, melalui metode studi pustaka (library

research), maka langkah yang ditempuh adalah dengan cara

membaca, memahami serta menelaah buku-buku, baik berupa

13 Sutrisno Hadi, Metodologi Research,(Yogyakarta : Andi Offset,1999),Jilid I,hlm.9 14 Nasution, Metode Research Penelitian Ilmiah,Edisi I,(Jakarta : Bumi

Aksara,2001),cet.IV,hlm.150 15 Saifuddin Anwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : Pelajar Offset,1998),hal.91

Page 24: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

12

kitab-kitab tafsir maupun sumber-sumber lain yang berkenaan

dengan permasalahan yang ada, kemudian dianalisa.

2. Metode analisa data

Guna mencari jawaban dari beberapa permasalahan yang ada di

atas, peneliti menggunakan metode tematik (maudhu’i). Metode

tematik adalah suatu metode tafsir yang bermaksud membahas ayat-

ayat al-Qur’an sesuai dengan tema atau judul yang telah ditetapkan.16

Dalam penerapan metode ini, ada beberapa langkah yang harus

ditempuh oleh mufassir. Antara lain sebagai berikut :

a. Menghimpun ayat-ayat yang berkenaan dengan judul tersebut

sesuai dengan kronologi urutan turunnya. Hal ini diperlukan untuk

megetahui kemungkinan adanya ayat yang mansukh, dan

sebagainya.

b. Menelusuri latar belakang turun (asbab nuzul) ayat-ayat yang telah

dihimpun – (kalau ada).

c. Meneliti dengan cermat semua kata atau kalimat yang dipakai

dalam ayat tersebut, terutama kosakata yang menjadi pokok

permasalahan di dalam ayat itu.

d. Mengkaji pemahaman ayat-ayat itu dari pemahaman pendapat para

mufassir, baik yang klasik maupun yang kontemporer.

e. Semua itu dikaji secara tuntas dan saksama dengan menggunakan

penalaran yang objektif.17

Jadi dengan metode ini peneliti akan mencari tema-tema atau

topik-topik yang ada di tengah masyarakat atau berasal dari al-Qur’an

itu sendiri, ataupun dari yang lain-lain dengan mengulas ayat di atas

dari berbagai sudut, terutama dari bagian yang bisa secara langsung

membantu untuk menarik kesimpulan ayat sehingga pada akhirnya

akan diperoleh suatu bentuk konsep kepemimpinan dari ayat tersebut

16 Nashiruddin Baidan, Metodologi Penafsiran Al-Qur’an, (Yogyakarta : Pustaka

Pelajar,1998),hlm.151 17 Nashiruddin Baidan, Metodologi Penafsiran Al-Qur’an,,hlm.152-153

Page 25: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

13

yang nantinya bisa dipakai sebagai salah satu alternatif pilihan metode

dalam suatu pendidikan.

G. Sistematika penulisan

Secara garis besar, penulisan skripsi ini terbagi dalam lima pokok

pikiran yang masing-masing termuat dalam bab yang berbeda-beda. Secara

rinci masing-masing bab akan membahas tentang hal-hal sebagai berikut :

Bab I : PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan

masalah,tujuan penulisan penelitian, penegasan

istilah, telaah pustaka, metode penulisan penelitian

dan sistematika penulisan.

Bab II : TELAAH AL-QUR’AN SURAT AN-NISA

AYAT 58 DAN ALI IMRON AYAT 159

Pada bab II ini akan membahas tentang gambaran

umum dari surat an-Nisa ayat 58 dan ali ‘Imron,

mufrodat atau penafsiran kata-kata sulit yang

terdapat di dalam surat an-Nisa ayat 58 dan ali

‘Imron ayat 159, asbab al-nuzul atau sebab-sebab

apa yang melatarbelakangi diturunkannya surat an-

Nisa ayat 58 dan ali ‘Imron, munasabah ayat dan

surat yang terdapat pada surat an-Nisa ayat 58 dan

ali ’Imron 159 dengan ayat sebelum dan

sesudahnya ataupun dengan surat-surat di dalam al-

Qur’an yang mempunyai munasabah dengan surat

an-Nisa dan ali ‘Imron, dan yang terakhir adalah

akan membahas mengenai tafsir dari surat an-Nisa

ayat 58 dan surat ali ‘Imron ayat 159.

Page 26: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

14

Bab III : NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG

TERKANDUNG DALAM AL-QUR’AN AN-

NISA AYAT 58 DAN ALI IMRON AYAT 159

Pada bab III ini akan di bahas mengenai nilai-nilai

pendidikan yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat

58 dan surat ali ‘Imron, yaitu :

a. Seorang pemimpin harus menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya

b. Menetapkan hukum diantara manusia dengan

berlaku adil

c. Berlaku lemah lembut terhadap bawahan

d. Pemaaf dan bermusyawarah dengan bawahan

e. Bertawakkal kepada Allah SWT

Bab IV : ANALISIS KONSEP KEPEMIMPINAN

PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-

QUR’AN AN-NISA AYAT 58 DAN ALI

IMRON AYAT 159

Konsep kepemimpinan pendidikan yang terdapat

dalam surat an-nisa ayat 58 dan ali imron ayat 159

adalah seorang pemimpin yang menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya, berlaku

adil ketika menetapkan hukum, bersikap lemah

lembut, mempunyai sifat pemaaf, mau

bermusyawarah dengan bawahannya dan

pemimpin yang bertawakkal kepada Allah.

Bab V : PENUTUP

Terdiri dari kesimpulan, saran dan penutup.

Page 27: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

15

BAB II

TELAAH AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58 DAN ALI ‘IMRON

AYAT 159

A. Redaksi dan Terjemah Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 58 dan Ali ‘Imron

Ayat 159

1. Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 58

bÎ) ©! $# öNä.ã�ãBù'tƒ br& (#r–Šxsè? ÏM »uZ»tBF{ $# #’n<Î) $ygÎ=÷dr& #sŒÎ)ur OçFôJs3ym tû÷üt/ Ä $Z9$# br&

(#qßJä3øtrB ÉA ô‰yèø9$$Î/ 4 bÎ) ©! $# $­KÏèÏR /ä3Ýà Ïètƒ ÿ¾ÏmÎ/ 3 bÎ) ©! $# tb%x. $Jè‹Ïÿxœ #ZŽ�ÅÁ t/ ÇÎÑÈ

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.”1

2. Al-Qur’an Surat Ali ‘Imron Ayat 159

$yJÎ6sù 7pyJôm u‘ zÏiB «! $# |M ZÏ9 öNßgs9 ( öqs9ur |M Yä. $à sù xá ‹Î=xî É= ù=s)ø9$# (#q‘Ò xÿR]w ô ÏB

y7 Ï9öqym ( ß# ôã$$sù öNåk÷]tã ö�ÏÿøótGó™ $#ur öNçlm; öNèdö‘Ír$x© ur ’Îû Í�öDF{ $# ( #sŒÎ*sù |M øBz•tã ö@ ©.uqtGsù

’n?tã «! $# 4 bÎ) ©! $# �= Ïtä† tû,Î#Ïj.uqtGßJø9$# ÇÊÎÒÈ

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.” Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.2

1 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung : CV

Penerbit J-ART,2005), hlm.87 2 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.71

Page 28: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

16

B. Gambaran Umum Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 58 dan Ali ‘Imron Ayat

159

1. Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 58

Allah swt menyampaikan perintah dan larangan-Nya tidak

sekaligus, dan tidak juga berdiri sendiri. Agar akal manusia tidak dipenuhi

informasi dan perintah pada saat yang sama, maka setiap perintah dikaitkan

dengan sesuatu yang dihunjam ke dalam lubuk hati. Bila telah mantap dan

ditampung di dalam benak dan hati, datang lagi perintah dan larangan baru

dengan cara seperti di atas, dan ini pada gilirannya terhunjam pula ke dalam

hati dan benak. Demikian dari saat ke saat, sehingga bila tiba saat

mengerjakan perintah atau menjauhi larangan, muncul bersamaan

dengannya apa yang telah tertananm sebelumnya dalam lubuk hati. Itu

sebabnya perintah dan larangan-Nya hampir selalu dikaitkan dengan alasan

yang memuaskan akal dan menyentuh jiwa manusia.3

Sesungguhnya Allah memberikan pengajaran yang sebaik-baiknya

kepada kita. Pengajaran itu berupa perintah untuk menyampaikan amanat

kapada ahlinya, menetapkan hukum diantara manusia dengan adil, dan

berbagai perintah serta syariat Allah lainnya yang mulia, sempurna dan

komprehensif. Bentuk amanat yang wajib dilakukan manusia seperti hak-

hak Allah yang menjadi kewajiban para hambanya, yaitu shalat, zakat,

puasa, kafarat, nadzar dan sebagainya yang berupa perkara yang

dipercayakan kepada manusia tanpa perlu diawasi oleh orang lain, berupa

hak hamba yang menjadi kewajiban hamba lain, seperti barang titipan dan

perkara lain yang diamanatkan kepadanya untuk dilaksanakan tanpa perlu

disaksikan pihak lain.4

3 M. Qurish Shihab, Tafsir Al-Misbah,(Jakarta : Lentera Hati,2002), hlm.479-480 4 Muhammad Nasib ar-Rifai, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, terj. Syihabuddin, (Jakarta :

Gema Insane Press,1999), hlm. 737-378

Page 29: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

17

2. Al-Qur’an Surat Ali ‘Imron Ayat 159

Ayat ini merupakan ayat tuntunan yang diarahkan kepada Nabi

Muhammad saw.,sambil menyebutkan sikap lemah lembut Nabi kepada

kaum muslimin khususnya mereka yang telah melakukan kesalahan dan

perlanggaran terhadap perang Uhud. Sebenarnya cukup banyak hal dalam

peristiwa perang Uhud yang mengundang emosi manusia untuk marah.

Namun demikian, cukup banyak pula bukti yang menunjukkan

kelemahlembutan Nabi saw. Beliau bermusyawarah dengan mereka

sebelum memutuskan berperang, beliau menerima usul mayoritas mereka,

walau beliau sendiri kurang berkenan, beliau tidak memaki dan

mempersalahkan para pemanah yang meninggalkan markas mereka, tetapi

hanya menegurnya dengan halus.

Firman-Nya : “Maka disebabkan rahmat Allah engkau berlaku

lemah lembut terhadap mereka”, dapat menjadi salah satu bukti bahwa

Allah swt sendiri yang mendidik dan membentuk kepribadian Nabi

Muhammad saw. Kepribadian beliau dibentuk sehingga bukan hanya

pengetahuan yang Allah limpahkan kepada beliau melalui wahyu-wahyu al-

Qur’an, tetapi juga kalbu beliau disinari, bahkan totalitas wujud beliau

merupakan rahmat bagi seluruh alam.5

C. Penafsiran Kata-Kata Sulit

1. Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 58

al-amanah : sesuatu yang dijaga untuk disampaikan kepada – االمانة

pemiliknya. Orang yang menjaga dan menyampaikannya dinamakan hafiz

(orang yang menjaga), amin (orang yang dipercaya), dan wafiy (orang yang

memenuhi); sedangkan yang tidak menjaga dan menyampaikannya disebut

pengkhianat.

5 M. Qurish Shihab, Tafsir Al-Misbah, hlm.256

Page 30: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

18

al-adlu : menyampaikan hak kepada pemiliknya melalui jalan – العدل

terdekat.

at-ta’wil : menerangkan kesudahan dan akibat.6 – التأویل

2. Ali ‘Imron Ayat 159

al-lain fil mu’amalah : bersikap lemah lembut dalam – اللین في المعاملة

mu’amalah.

al-fazhzh : kasar dan keras tabiat dalam bergaul, baik perkataan – الفظ

maupun sikap.

.algholizh : keras hati dan tidak bisa dipengaruhi oleh apapun – الغلیظ

lanfadldlu : mereka bubar – النفضوا

wa syawirhum fil amri : mengatur kehidupan berpolitik – وشاورھم في االمر

umat dalam urusan perang, damai, kritis, dan lain sebagainya, yang terkait

dengan kepentingan-kepentingan duniawi.

at tawakkul : menampakkan kelemahan dan berpegang kepada – التوكل

selain dirimu, serta mengandalkannya dalam mengerjakan yang engkau

perlukan.7

D. Asbabun Nuzul

Secara etimologis, kata asbab (tunggal : sabab) dapat berarti alasan

atau sebab. Sedangkan nuzul secara bahasa berarti turun. Jadi asbab al-nuzul

dapat dimaknai sebagai pengetahuan tentang sebab-sebab diturunkannya suatu

ayat.

6 Ahmad Musthafa al Maraghi, terj. Bahrun Abubakar dan Hery Noer Ali, terjemah Tafsir

al Maroghi, (Semarang : Toha Putra,1993), Juz. V,hlm. 112 7 Ahmad Musthafa al Maraghi, terj. Bahrun Abubakar dan Hery Noer Ali, terjemah Tafsir

al Maroghi, hlm. 191

Page 31: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

19

Az Zarqoni mendefinisikan asbabun nuzul sebagai berikut :

٨ما نزلت األیة اواألیات متحدثة لحكمھ أیام وقوعھ“Peristiwa yang menjadi sebab turunnya suatu ayat atau berapa ayat, di mana ayat tersebut ayat tersebut menceritakan atau menjelaskan tentang suatu hukum mengenai peristiwa tersebut pada waktu terjadinya”

Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa unsur-unsur yang

penting diketahui terkait dengan asbab al-Nuzul adalah adanya satu atau

beberapa kasus yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat, dan

ayat-ayat itu dimaksudkan untuk memberikan penjelasan terhadap kasus itu.9

Adapun Asbabun Nuzul surat an-Nisa ayat 58 adalah sebagai berikut

, دعا عثمان بن طلحة, لما فتح رسول اهللا صل اهللا علیھ و سلم مكة: عن ابن عبا س قال

, بأبي أنت و أمي : فقال,قام العباس,فلما بسط یده إلیھ,فأه بھ,أرني المفتاح:فلما اتاه قال

ھا ت ال : صل اهللا علیھ و سلم فقال رسول اهللا, فكف عثمان یده , اجمعھ لي مع السقایة

ثم نزل , ثم خرج فطاف بالبیت, فقام ففتح الكعبة, ھاك بأمانة اهللا: فقال , مفتاح یا عثمان

إن اهللا یأمركم : (ثم قال , فأعطاه المفتاح, فدعا عثمان بن طلحة, علیھ جبریل برد المفتاح

١٠.حتى فرغ من االیة) yأن تؤدوا األمنت إلي أھلھا

"Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dia berkata : ketika Rasulullah saw. menaklukkan mekah, beliau memanggil Usman bin Talhah, ketika dia telah datang, beliau bersabda,”perlihatkan kunci ka’bah kepadaku.” Ketika Usman mengulurkan tangannya, Abbas berdiri kemudian berkata,”demi bapakku, engkau, dan ibuku, satukanlah ia dengan penyiram air untukku.”maka Usman membukakan telapak tangannya, lalu Rasulullah saw. bersabda, “berikanlah kunci itu, hai Usman!” Usman berkata, inilah amanat Allah.” Beliau berdiri lalu membuka ka’bah. Kemudian keluar dari ka’bah, lalu bertowaf di baitullah. Kemudian Jibril turun memerintahkan supaya mengembalikan kunci itu. Lalu beliau memanggil Usman bin

8 Muhammad Abdul ‘Adhim Az Zarqani, Manahil al Irfan fi Ulumil Quran, (Bairut :

Darul Fikr, tt.), hlm.19 9 Mohammad Nor Ichwan, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, (Semarang : Rasail Media

Group,2008), hlm.74-75 10 Al-Imam As-Syeikh Abil Hasan Ali bin Ahmad al-Wahidi an-Naisaburi, Asbabun

Nuzul,(Beirut : Darul Kitab Al-‘Arabi, 1416 H), hlm. 130

Page 32: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

20

Talhah dan memberikan kunci kepadanya. Kemudian beliau membacakan ayat :”Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kalian supaya menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya...hingga selesai membaca ayat itu."

E. Munasabah

1. Surat An-Nisa Ayat 58

a. Munasabah Ayat

QS. surat an-Nisa ayat 58 mempunyai munasabah dengan ayat

sebelum dan sesudahnya, yaitu ayat 57 dan 59. Munasabat QS. surat an-

Nisa ayat 58 dengan ayat 57 adalah :

tûïÏ%©!$#ur (#qãYtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM »ys Î=»¢Á 9$# óO ßgè=Åz ô‰ãZy™ ;M »Yy_ “ Ì�øgrB `ÏB $pkÉJøtrB

ã�»pk÷XF{ $# tûïÏ$Î#»yz !$pkŽÏù #Y‰t/r& ( öNçl°; !$pkŽÏù Ól ºurø—r& ×ot�£gsÜ •B ( öNßgè=Åz ô‰çRur yx Ïß x ŠÎ=sß

“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang Shaleh, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.”11 Sedangkan munasabat QS. surat an-Nisa ayat 58 dengan ayat 59 adalah :

$pkš‰r'»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä (#qãè‹ÏÛ r& ©! $# (#qãè‹ÏÛ r&ur tA qß™ §�9$# ’Í<'ré&ur Í�öDF{ $# óO ä3ZÏB ( bÎ*sù

÷Läêôãt“»uZs? ’Îû &äóÓx« çnr–Šã�sù ’n<Î) «! $# ÉA qß™ §�9$#ur bÎ) ÷LäêYä. tbqãZÏB÷sè? «! $$Î/ ÏQöqu‹ø9$#ur

Ì�Åz Fy $# 4 y7 Ï9ºsŒ ׎ö�yz ß|¡ ôm r&ur x ƒÍrù's?

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari

11 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.87

Page 33: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

21

kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”12

Pada ayat 57 Allah menerangkan ganjaran besar bagi orang yang

beriman dan beramal sholeh, yang kelak mereka dijanjikan Allah akan

dimasukkan ke dalam surga. Dan amalan tersebut adalah menyampaikan

amanat dan menetapkan hukum diantara manusia dengan cara yang adil,

seperti yang terdapat pada ayat 58. Kemudian pada ayat 59 selain

memerintahkan untuk menyampaikan amanat dan menetapkan hukum

secara adil, Allah juga memerintahkan supaya menaati Allah dan Rasul-

Nya serta menaati ulil amri dari mereka.13 Menurut Ibnu Abbas dan Jabir

ra. yang dimaksud ulil amri di sini adalah fuqoha dan ulama yang

mengajarkan kepada manusia tentang agama mereka.14

Dengan demikian, seorang pemimpin harus memiliki etika, antara

lain : menunaikan amanah, menetapkan hukum dengan adil, taat kepada

Allah dan Rasul-Nya, kembali ke al-Qur’an dan sunnah, bermusyawarah,

menyeru kejalan Allah, jujur, mengabdi hanya kepada Allah dan

beriman.15

b. Munasabah Surat

1. Surat an-Nisa dengan surat ali Imran dan surat al-Maidah

Munasabatnya adalah pada surat ali ‘Imran ditutup dengan perintah

untuk bertakwa, sedangkan pada surat an-Nisa perintah untuk bertakwa

berada pada pembukaan surat.

Kemudian di dalam surat ali ‘Imron disebutkan peperangan setelah

perang uhud dengan menggunakan firman Allah yang berbunyi :

12Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.87 13 Wahbah az-Zuhaily, Tafsir Munir, (Bairut : Darul Fikri, tt.), hlm.122 14 Abi Muhammad al Husain bin Mas’ud al Farra al Baghowi, Tafsir Baghowi Al

Musamma Ma’alimat Tanzil, (Bairut : Darul Kutub, tt.),hlm.100 15 Perpustakaan Nasional RI : Catalog Dalam Terbitan (KDT), Etika Berkeluarga,

Bermasyarakat, dan Berpolitik, (Jakarta : Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran,2009), hlm.205-206

Page 34: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

22

tûïÏ%©!$# (#qç/$yf tGó™ $# ¬! ÉA qß™ §�9$#ur -Æ ÏB ω÷èt/ !$tB ãNåku5$|¹ r& ßy ö�s)ø9$# 4

“(yaitu) orang-orang yang mentaati perintah Allah dan rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud)”16

Sedangkan pada surat an-Nisa dengan menggunakan firman-Nya

yang berbunyi :

Ÿw ur (#qãZÎgs? ’Îû Ïä!$tóÏGö/$# ÏQöqs)ø9$# ( bÎ) (#qçRqä3s? tbqßJs9ù's? óO ßgRÎ*sù šc qßJs9ù'tƒ $yJx.

šc qßJs9ù's? ( tbqã_ ö�s?ur zÏB «! $# $tB Ÿw šc qã_ ö�tƒ 3 tb%x.ur ª! $# $JŠÎ=tã $JŠÅ3ym

“ Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). jika

kamu menderita kesakitan, Maka Sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”17

Di dalam surat ali ‘Imran juga diceritakan kisah kejadian Isa

dengan tanpa ayah yang dijadikan hujjah untuk kejadian Adam yang

digunakan untuk menolak perkataan kaum yahudi dan nasrani dengan

firman Allah surat an-Nisa ayat 156 dan 171-172 :

ö öNÎgÏ9öqs%ur 4’n?tã zO tƒö�tB $·Z»tFökæ5 $VJŠÏà tã

“Dan Karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka

terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina)”18

Firman Allah :

Ÿ@ ÷dr'»tƒ É= »tGÅ6 ø9$# Ÿw (#qè=øós? ’Îû öNà6 ÏZƒÏŠ Ÿw ur (#qä9qà)s? ’n?tã «! $# žw Î) ,ys ø9$# 4 $yJ RÎ)

ßx ŠÅ¡ yJø9$# Ó|¤ ŠÏã ßûøó$# zNtƒó�tB Ú qÞ™ u‘ «! $# ÿ¼çmçFyJÎ=Ÿ2 ur !$yg9s)ø9r& 4’n<Î) zNtƒó�tB Óy râ‘ur

16 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.72 17 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.95 18 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.103

Page 35: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

23

çm÷ZÏiB ( (#qãZÏB$t«sù «! $$Î/ ¾Ï&Î#ß™ â‘ur ( Ÿw ur (#qä9qà)s? îpsW»n=rO 4 (#qßgtFR$# #ZŽö�yz öNà6 ©9 4 $yJ RÎ) ª! $#

×m»s9Î) Ó‰Ïm ºur ( ÿ¼çmoY»ys ö7ß™ br& šc qä3tƒ ¼ã&s! Ó$s!ur ¢ ¼ã&©! $tB ’Îû ÏN ºuq»yJ¡¡ 9$# $tBur ’Îû

ÇÚ ö‘F{ $# 3 4’s"x.ur «! $$Î/ Wx ŠÅ2 ur ÇÊÐÊÈ `©9 y# Å3YtFó¡ o„ ßx ŠÅ¡ yJø9$# br& šc qä3tƒ #Y‰ö7tã

°! Ÿw ur èps3 Í»n=yJø9$# tbqç/§�s)çRùQ$# 4 `tBur ô# Å3ZtGó¡ o„ ôtã ¾ÏmÏ?yŠ$t6Ïã ÷ŽÉ9ò6 tGó¡ tƒur

öNèdçŽà³ ós u‹|¡ sù Ïmø‹s9Î) $YèŠÏHsd ÇÊÐËÈ

“171.Wahai ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. cukuplah Allah menjadi Pemelihara. 172. Al masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya, dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.”19

Kemudian disebutkan juga pada ayat 55 surat ali ‘Imron :

øŒÎ) tA $s% ª! $# #Ó|¤ ŠÏè»tƒ ’ÎoTÎ) š�‹ÏjùuqtGãB y7 ãèÏù#u‘ur ¥’n<Î)

“(ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, Sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku”20

Ayat ini untuk menolak perkataan kaum nasrani yang terdapat

dalam ayat :

19 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.105 20Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.57

Page 36: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

24

öNÎgÏ9öqs%ur $RÎ) $uZù=tGs% yx ‹Å¡ pRùQ$# Ó|¤ ŠÏã tûøó$# zNtƒó�tB tA qß™ u‘ «! $# $tBur çnqè=tFs% $tBur çnqç7n=|¹

`Å3»s9ur tmÎm7ä© öNçlm; 4 bÎ)ur tûïÏ%©!$# (#qàÿn=tG÷z $# Ïm‹Ïù ’Å"s9 7e7 x© çm÷ZÏiB 4 $tB Mçlm; ¾ÏmÎ/ ô ÏB

AO ù=Ïæ žw Î) tí$t7Ïo?$# Çd©à 9$# 4 $tBur çnqè=tFs% $KZŠÉ)tƒ ÇÊÎÐÈ @ t/ çmyèsù§‘ ª! $# Ïmø‹s9Î) 4 tb%x.ur ª! $#

#¹“ƒÍ•tã $\KŠÅ3ym ÇÊÎÑÈ

“157. Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.158. Tetapi (yang sebenarnya), Allah Telah mengangkat Isa kepada-Nya[379]. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”21

Kemudian pada ayat ali ‘Imran yang mutasyabih :

uqèd ü“ Ï%©!$# tA t“Rr& y7 ø‹n=tã |= »tGÅ3ø9$# çm÷ZÏB ×M »tƒ#uä ìM »yJs3øt’C £ èd ‘Pé& É= »tGÅ3ø9$# ã�yz é&ur

×M »ygÎ7»t± tFãB ( $Br'sù tûïÏ%©!$# ’Îû óO ÎgÎ/qè=è% Ô÷÷ƒy— tbqãèÎ6®KuŠsù $tB tmt7»t± s? çm÷ZÏB uä!$tóÏGö/$# ÏpuZ÷GÏÿø9$#

uä!$tóÏGö/$#ur ¾Ï&Î#ƒÍrù's? 3 $tBur ãNn=÷ètƒ ÿ¼ã&s#ƒÍrù's? žw Î) ª! $# 3 tbqã‚ Å™ º§�9$#ur ’Îû ÉOù=Ïèø9$# tbqä9qà)tƒ

$ZtB#uä ¾ÏmÎ/ @@ ä. ô ÏiB ωZÏã $uZÎn/u‘ 3 $tBur ã�©.¤‹tƒ Hw Î) (#qä9'ré& É= »t6ø9F{ $# ÇÐÈ

“Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari

21 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.103

Page 37: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

25

sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.” 22

Dijelaskan di dalam surat an-Nisa lebih terperinci dengan firman-

Nya : 162

Ç Å3»©9 tbqã‚ Å™ º§�9$# ’Îû ÉO ù=Ïèø9$# öNåk÷]ÏB tbqãYÏB÷sçRùQ$#ur tbqãZÏB÷sム!$oÿÏ3 tA Ì“Ré& y7 ø‹s9Î) !$tBur tA Ì“Ré&

`ÏB y7 Î=ö6s% 4 t 4 tûüÏJŠÉ)çRùQ$#ur no4qn=¢Á 9$# 4 šc qè?÷sßJø9$#ur no4qŸ2 “9$# tbqãZÏB÷sçRùQ$#ur «! $$Î/

ÏQöqu‹ø9$#ur Ì�Åz Fy $# y7 Í»s9'ré& öNÍkŽÏ?÷sãYy™ #·�ô_ r& $·K‹Ïà tã ÇÊÏËÈ

“Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang Telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang Telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. orang-orang Itulah yang akan kami berikan kepada mereka pahala yang besar.” 23

Kemudian munasabat surat an-Nisa dengan surat al-Maidah yaitu

pada surat al-Maidah memerinci tentang hukum mencuri dan perampok

yang dikaitkan dengan emas dan perak yang terjadi pada ayat setelah

menerangkan perempuan dan anak-anak, yaitu pada firman-Nya :

$yJ RÎ) (#ätÂt“y_ tûïÏ%©!$# tbqç/Í‘$ptä† ©! $# ¼ã&s!qß™ u‘ur tböqyèó¡ tƒur ’Îû ÇÚ ö‘F{ $# #·Š$|¡ sù br&

(#þqè=­Gs)ム÷rr& (#þqç6=|Á ãƒ

“Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib”24

Sedangkan pada surat an-Nisa hal itu terjadi setelah menerangkan

tentang pembagian waris.25

22 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.50 23Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.103 24 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.113 25 Jalaludin as Suyuthi, Tanasuqu fi Tanasubi as Suwari, (Bairut : Darul Kutub al

‘Ilmiyah,tt.),hlm.77-79

Page 38: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

26

2. Surat an-Nisa dengan surat al-Baqarah

Surat an-Nisa juga menjelaskan keumuman-keumuman dari surat

al-Baqarah yang lain. Salah satunya adalah firman Allah yang berbunyi :

(#r߉ç6ôã$# ãNä3 ­/u‘ “ Ï%©!$# öNä3s)n=s{ tûïÏ%©!$#ur `ÏB öNä3Î=ö6s% öNä3ª=yès9 tbqà) ­Gs? ÇËÊÈ

Pada surat an-Nisa ditambahkan :

/ä3s)n=s{ `ÏiB <§ øÿR ;oy‰Ïn ºur t,n=yz ur $pk÷]ÏB $ygy_ ÷ry— £] t/ur $uKåk÷]ÏB Zw %y Í‘ #ZŽ�ÏWx. [ä!$|¡ ÎSur

Kalau kita lihat ayat yang berhubungan dengan takwa di dalam

surat al-Baqarah adalah berada pada akhir ayat, sedangkan ayat pada surat

an-Nisa terdapat pada permulaan surat an-Nisa.

Selain yang tersebut di atas, yang termasuk penjelasan surat an-

Nisa terhadap surat al-Baqarah adalah firman Allah :

ô ä3ó™ $# |M Rr& y7 ã_ ÷ry—ur spYpgø:$#

“Diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini”26

Pada surat an-Nisa dijelaskan bahwa istri diciptakan dari suaminya,

seperti firman-Nya :

t,n=yz ur $pk÷]ÏB $ygy_ ÷ry—

“Dan dari padanya Allah menciptakan isterinya”27

26 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.6 27 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.77

Page 39: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

27

Kemudian pada ayat yang menerangkan mengenai anak yatim,

wasiat, orang yang mendapatkan waris dan orang yang memberikan waris

yaitu surat al-Baqarah ayat 233:

4 ’n?tãur Ï Í‘#uqø9$# ã@ ÷VÏB y7 Ï9ºsŒ 3

“Dan warispun berkewajiban demikian.”28

Ayat ini diperinci lagi oleh surat an-Nisa dengan keterangan yang

lebih rinci yaitu yang terdapat pada ayat 7,11,12,33 dan 176:29

ÉA %y Ìh�=Ïj9 Ò= ŠÅÁ tR $£JÏiB x8 t�s? Èb#t$Î!ºuqø9$# tbqç/t�ø%F{ $#ur Ïä!$|¡ ÏiY=Ï9ur Ò= ŠÅÁ tR $£JÏiB x8 t�s?

Èb#t$Î!ºuqø9$# šc qç/t�ø%F{ $#ur $£JÏB @ s% çm÷ZÏB ÷rr& uŽèYx. 4 $Y7ŠÅÁ tR $ZÊ rã�øÿB ÇÐÈ

“ Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang Telah ditetapkan.”

ÞO ä3ŠÏ¹ qムª! $# þ’Îû öNà2 ω»s9÷rr& ( Ì�x.©%#Ï9 ã@ ÷VÏB Åeá ym Èû÷üu‹sVRW{ $# 4 bÎ*sù £ ä. [ä!$|¡ ÎS s-öqsù

Èû÷ütGtøO$# £ ßgn=sù $sVè=èO $tB x8 t�s? ( bÎ)ur ôM tR%x. Zoy‰Ïm ºur $ygn=sù ß# óÁ ÏiZ9$# 4 Ïm÷ƒuqt/L{ ur Èe@ ä3Ï9

7‰Ïn ºur $yJåk÷]ÏiB â ߉ �¡ 9$# $£JÏB x8 t�s? bÎ) tb%x. ¼çms9 Ó$s!ur 4 bÎ*sù óO ©9 `ä3tƒ ¼ã&©! Ó$s!ur ÿ¼çmrOÍ‘urur

çn#uqt/r& ÏmÏiBT| sù ß] è=›W9$# 4 bÎ*sù tb%x. ÿ¼ã&s! ×ouq÷z Î) ÏmÏiBT| sù â ߉ �¡ 9$# 4 .ÏB ω÷èt/ 7p§‹Ï¹ ur

ÓÅ» qム!$pkÍ5 ÷rr& AûøïyŠ 3 öNä.ät!$t/#uä öNä.ät!$oYö/r&ur Ÿw tbrâ‘ô‰s? öNßg•ƒr& Ü> t�ø%r& ö/ä3s9 $YèøÿtR 4 ZpŸÒ ƒÌ�sù

šÆ ÏiB «! $# 3 bÎ) ©! $# tb%x. $JŠÎ=tã $VJŠÅ3ym ÇÊÊÈ

28 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.37 29 Jalaludin as Suyuthi, Tanasuqu fi Tanasubi as Suwari,hlm.75

Page 40: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

28

”Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, Maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, Maka ia memperoleh separo harta. dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), Maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, Maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”30

öNà6 s9ur ß# óÁ ÏR $tB x8 t�s? öNà6 ã_ ºurø—r& bÎ) óO ©9 `ä3tƒ £ ßg©9 Ó$s!ur 4 bÎ*sù tb$Ÿ2

 Æ ßgs9 Ó$s!ur ãNà6 n=sù ßìç/”�9$# $£JÏB zò2 t�s? 4 .ÏB ω÷èt/ 7p§‹Ï¹ ur šú üϹ qム!$ygÎ/ ÷rr&

&ú øïyŠ 4  Æ ßgs9ur ßìç/”�9$# $£JÏB óO çFø.t�s? bÎ) öN©9 `à6 tƒ öNä3©9 Ó‰s9ur 4 bÎ*sù tb$Ÿ2

öNà6 s9 Ó$s!ur £ ßgn=sù ß ßJ›V9$# $£JÏB Läêò2 t�s? 4 .ÏiB ω÷èt/ 7p§‹Ï¹ ur šc qß¹ qè? !$ygÎ/ ÷rr& &ûøïyŠ

3 bÎ)ur šc %x. ×@ ã_ u‘ ß u‘qム»'s#»n=Ÿ2 Írr& ×or&t�øB$# ÿ¼ã&s!ur î r& ÷rr& ×M ÷z é& Èe@ ä3Î=sù 7‰Ïn ºur

$yJßg÷YÏiB â ߉ �¡ 9$# 4 bÎ*sù (#þqçR%Ÿ2 uŽsYò2 r& `ÏB y7 Ï9ºsŒ ôMßgsù âä!%Ÿ2 uŽà° ’Îû Ï] è=›W9$# 4 .ÏB

ω÷èt/ 7p§‹Ï¹ ur 4Ó|» qム!$pkÍ5 ÷rr& AûøïyŠ uŽö�xî 9h‘!$ŸÒ ãB 4 Zp§‹Ï¹ ur zÏiB «! $# 3 ª! $#ur íO ŠÎ=tæ ÒO ŠÎ=ym

“Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika Isteri-isterimu itu mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. jika kamu mempunyai anak, Maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak,

30 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.87

Page 41: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

29

tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), Maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. tetapi jika Saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, Maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun.” 31

9e@ à6 Ï9ur $oYù=yèy_ u’Í<ºuqtB $£JÏB x8 t�s? Èb#t$Î!ºuqø9$# šc qç/t�ø%F{ $#ur 4 tûïÏ%©!$#ur ôN y‰s)tã

öNà6 ãZ»yJ÷ƒr& öNèdqè?$t«sù öNåkz:�ÅÁ tR 4 bÎ) ©! $# tb%Ÿ2 4’n?tã Èe@ à2 &äóÓx« #‰‹Îgx© ÇÌÌÈ

“Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari harta yang ditinggalkan ibu bapak dan karib kerabat, kami jadikan pewaris-pewarisnya. dan (jika ada) orang-orang yang kamu Telah bersumpah setia dengan mereka, Maka berilah kepada mereka bahagiannya. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.”32

y7 tRqçFøÿtGó¡ o„ È@ è% ª! $# öNà6 ‹ÏFøÿム’Îû Ï's#»n=s3ø9$# 4 ÈbÎ) (#îtâ�öD$# y7 n=yd }§ øŠs9 ¼çms9 Ó$s!ur ÿ¼ã&s!ur

×M ÷z é& $ygn=sù ß# óÁ ÏR $tB x8 t�s? 4 uqèdur !$ygèOÌ�tƒ bÎ) öN©9 `ä3tƒ $ol°; Ó$s!ur 4 bÎ*sù $tFtR%x. Èû÷ütFuZøO$#

$yJßgn=sù Èb$sVè=›V9$# $®ÿÊE x8 t�s? 4 bÎ)ur (#þqçR%x. Zouq÷z Î) Zw %y Íh‘ [ä!$|¡ ÎSur Ì�x.©%#Î=sù ã@ ÷WÏB Åeá ym

Èû÷üu‹s[RW{ $# 3 ßûÎiüt6ムª! $# öNà6 s9 br& (#q�=ÅÒ s? 3 ª! $#ur Èe@ ä3Î/ >äóÓx« 7O ŠÎ=tæ ÇÊÐÏÈ

“Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, Maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, Maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) Saudara-saudara laki dan perempuan, Maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah

31 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.79 32 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.83

Page 42: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

30

menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”33

2. Surat Ali ‘Imron Ayat 159

a. Munasabah ayat

Disebutkan di dalam tafsir Munir bahwa munasabat surat ali

‘Imron ayat 159 jelas yaitu ayat-ayat ini masih menceritakan tentang

kejadian perang Uhud dan dampak-dampak yang terjadi. Kemudian

setelah Allah memaafkan kaum muslim atas sesuatu yang membuat

mereka tergesa-gesa di dalam peperangan uhud dan Allah

memperingatkan mereka dari pengaruh ucapan kaum munafik, maka Allah

membalas lebih baik yaitu dengan memaafkan pemimpin yang

menyakitkan nabi dan orang-orang yang menetap dan memaafkan sesuatu

yang menyebabkan luka dan rasa sakit yang menimpanya. Setelah itu nabi

bergaul dengan mereka dengan sifat kasih sayang, lemah lembut dan

kesabaran. Dan memberikan nasihat kepada mereka dengan cara yang

halus dan bergaul dengan mereka dengan cara yang baik pula. Tetapi

beliau bermusyawarah dengan mereka di dalam menghadapi permasalahan

baru dan kemaslahatan urusan dunia.

Ketika diketahui nabi mempunyai kemulyaan akhlak dan sifat

kebijaksanaan sebagai seorang pemimpin, maka beliau adalah rahmat bagi

seluruh alam dan al-Qur’an mensifati nabi dengan firman Allah :34

y7 RÎ)ur 4’n?yès9 @,è=äz 5O ŠÏà tã ÇÍÈ “Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

33 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.106 Wahbah Zuhaily, Tafsir Munir,(Bairut : Darul Fikr ,tt.),hlm.139

Page 43: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

31

b. Munasabah surat

1. Munasabah surat ali ‘Imron dengan surat al-Fatihah dan al-

Baqarah.

Sebagian ulama mengatakan bahwa surat al-Fatihah mengandung

ketetapan ketuhanan, kembali kepada ketuhanan di dalam agama Islam,

menjaga dari agama Yahudi dan Nasrani. Surat al-Baqarah di dalamnya

mengandung kaidah-kaidah agama Islam, sedangkan surat Ali ‘Imron

adalah penyempurna dari maksud surat al-Baqarah.35

Surat al-Baqarah menempati tempatnya dalil dalam hukum,

sedangkan surat Ali ‘Imron menempti jawaban dari perkara perdebatan

yang masih samar, karena di dalamnya banyak terdapat ayat mutasyabihat

yang menjadi pegangan orang-orang Nasrani. Allah swt mewajibkan haji

di dalam surat ali ‘Imron, adapun di dalam surat al-Baqarah Allah

menuturkan bahwa haji itu disyariatkan dan Allah swt memerintahkan

menyempurnakannya setelah disyariatkannya haji. Khitob yang terdapat di

dalam surat Ali ‘Imron itu ditujukan pada orang Nasrani, seperti halnya

khitob terhadap orang yahudi juga banyak terdapat dalam surat al-

Baqarah, hal ini karena kitab taurat adalah kitab asal, sedangkan kitab Injil

adalah cabang. Artinya yang ada dalam Injil pasti ada dalam Taurat,

sedangkan yang ada dalam Taurat belum tentu ada dalam Injil.36

Dalam surat al-Baqarah disebutkan bahwa Nabi Adam as langsung

diciptakan Allah swt, sedang dalam surat ali ‘Imron disebutkan tentang

kelahiran nabi Isa as yang kedua-duanya diluar kebiasaan. Dalam surat al

Baqarah dibahas secara luas sifat dan perbuata orang Yahudi, disertai

hujjah-hujjah yang membantah dan membetulkan kesesatan mereka,

sedang dalam surat ali ‘Imron dipaparkan hal-hal yang sama yang

berhubungan dengan orang Nasrani. Surat al-Baqarah dimulai dengan

35 Jalaludin as Suyuthi, Tanasuqu Fi Tanasubi as Suwari,hlm.63 36 Jalaludin as Suyuthi, Tanasuqu Fi Tanasubi as Suwari,hlm.63

Page 44: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

32

menyebutkan tiga golongan manusia yaitu orang mukmin, orang kafir dan

orang munafik, sedang dalam surat ali ‘Imron menyebutkan orang-orang

yang suka menakwilkan ayat-ayat yang mutasyabihat dengan takwil yang

salah untuk memfitnah orang-orang mukmin dan menyebutkan orang yang

mempunyai keahlian dalam menakwilkannya.

Ketika Nabi hijrah ke madinah, Nabi mengajak orang-orang yahudi

untuk beriman dan memberikan motifasi kepada mereka dan motifasi yang

diberikan Nabi kepada orang-orang nasrani di dalam akhir setiap

permasalahan mereka sebagaimana Nabi pernah mendoakan ahli syirik

sebelum ahli kitab. Karena hal ini, surat makiyah yang terdapat dalam

surat al-Baqarah di dalamnya mengandung agama yang telah disepakati

oleh para Nabi, yang khitobnya ditujukan untuk semua manusia.

Sedangkan surat madaniyah di dalamnya terdapat penjelasan mengenai

Nabi dari kelompok yahudi dan mukminin yang dikhitobi dengan lafal یا

یا ایھا الذین امنوا dan یا بني اسرائیل, اھل الكتاب .37

2. Munasabat surat ali ‘Imron dengan surat an-Nisa

Pada surat an-Nisa ayat 22-27 diterangkan mengenai hukum-

hukum yang berkaitan dengan perempuan, yaitu firman Allah :

Ÿw ur (#qßs Å3Zs? $tB yx s3tR Nà2 ät!$t/#uä šÆ ÏiB Ïä!$|¡ ÏiY9$# žw Î) $tB ô‰s% y# n=y™ 4

“ Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang Telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang Telah lampau.”

Sampai firman Allah yang berbunyi :

! $#ur ߉ƒÌ�ムbr& z> qçGtƒ öNà6 ø‹n=tæ ߉ƒÌ�ãƒur šú ïÏ%©!$# tbqãèÎ7­Gtƒ ÏN ºuqpk¤¶ 9$# br& (#qè=ŠÏÿsC

x øŠtB $VJŠÏà tã ÇËÐÈ

37 Jalaludin as Suyuthi, Tanasuqu Fi Tanasubi as Suwari, hlm.64

Page 45: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

33

“ Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).”38

Yang dijadikan permulaan pada ayat yang telah lalu yang terdapat

pada surat ali ‘Imron. Pada surat ali ‘Imron diterangkan bahwa tidak

dibutuhkannya penjelasan mengenai hukum anak karena keharaman anak

sudah jelas, oleh karena itu, berkaitan dengan hal ini maka diisyaratkan

melalui firman Allah :

|· ÷‚ u‹ø9ur šú ïÏ%©!$# öqs9 (#qä.t�s? ô ÏB óO ÎgÏÿù=yz Zp­ƒÍh‘èŒ $ÿ»yèÅÊ (#qèù%s{ öNÎgøŠn=tæ (#qà) ­Gu‹ù=sù

©! $# (#qä9qà)u‹ø9ur Zw öqs% #‰ƒÏ‰y™ ÇÒÈ

“ Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”39

Kemudian surat an-Nisa juga sangat jelas memperinci surat ali

‘Imron dalam hukum waris seperti firman Allah :

ÞO ä3ŠÏ¹ qムª! $# þ’Îû öNà2 ω»s9÷rr& ( Ì�x.©%#Ï9 ã@ ÷VÏB Åeá ym Èû÷üu‹sVRW{ $#

“Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. yaitu : bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan”40

Firman-Nya :

ÉA %y Ìh�=Ïj9 Ò= ŠÅÁ tR $£JÏiB x8 t�s? Èb#t$Î!ºuqø9$# tbqç/t�ø%F{ $#ur Ïä!$|¡ ÏiY=Ï9ur Ò= ŠÅÁ tR

38 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.81-83 39 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.78 40 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.78

Page 46: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

34

“Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula).”41

Ayat ini digunakan untuk menolak orang-orang yang

mengkhususkan anak laki-laki di dalam hukum waris disebabkan lebih

dicintainya anak laki-laki dari pada perempuan.

Pada ayat yang lain Allah berfirman :

zÎiƒã— Ä $Z=Ï9 �= ãm ÏN ºuqyg¤± 9$# šÆ ÏB Ïä!$|¡ ÏiY9$# tûüÏZt6ø9$#ur ÎŽ�ÏÜ »oYs)ø9$#ur Íot�sÜ Zs)ßJø9$#

šÆ ÏB É= yd©%!$# ÏpžÒ Ïÿø9$#ur È@ ø‹y‚ ø9$#ur ÏptB§q|¡ ßJø9$# ÉO »yè÷RF{ $#ur Ï ö�ys ø9$#ur 3 š�Ï9ºsŒ ßì»tFtB

Ío4qu‹ys ø9$# $u‹÷R‘‰9$# ( ÇÊÍÈ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”42

Ayat ini menerangkan sesuatu yang terdapat pada surat setelahnya

dan mengatur sesuatu yang terjadi di dalam ayat tersebut untuk

mengetahui apa yang Allah halalkan dan apa yang Allah haramkan

dikarenakan condongnya hati manusia kepadanya.43

F. Isi Kandungan Surat An-Nisa Ayat 58 dan Surat Ali Imron Ayat 159

1. Surat An-Nisa Ayat 58

Dalam ayat ini Allah memerintahkan untuk menyampaikan amanat

dan bersikap adil di dalam menentukan hukum karena sesungguhnya Allah

maha mendengar dan melihat apa yang yang kalian ucapkan dan apa yang

41 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.78 42 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.51 43 Jalaludin as Suyuthi, Tanasuqu Fi Tanasubi as Suwari, hlm.78-79

Page 47: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

35

kalian hukumi serta mengetahui apa yang kalian lakukan di dalam

menyampaikan amanat tersebut.44

Bila dikritisi, surat an-Nisa ayat 58 paling tidak mengandung 4 pesan

moral,yaitu :

1. Allah memerintahkan untuk menunaikan berbagai macam amanah yang

diamanahkan kepada siapapun yang memberikan amanah

2. Apabila diamanahkan untuk berkuasa, maka laksanakan kekuasaana

amanah itu dengan penuh keadilan

3. Perintah dan nasihat ini merupakan perintah yang paling indah untuk

dijadikan pedoman

4. Sesungguhnya Allah mendengar perkataan serta melihat gerak-gerik

kalian dalam perilaku, termasuk ketika dalam berkuasa atau

memerintah.45

2. Surat Ali ‘Imron Ayat 159

Salah satu yang menjadi penekanan pokok ayat ini adalah perintah

untuk melakukan musyawarah. Ini penting, karena petaka yang terjadi di

Uhud, didahului oleh musyawarah, serta disetujui oleh mayoritas. Kendati

demikian, hasilnya sebagaimana telah diketahui, adalah kegagalan. Hasil ini

boleh jadi mengantar seseorang untuk berkesimpulan bahwa musyawarah

tidak perlu diadakan. Apalagi bagi Rasul saw. Nah, karena ayat ini dipahami

sebagai pesan untuk melakukan musyawarah, kesalahan yang dilakukan

setelah musyawarah tidak sebesar kesalahan yang dilakukan tanpa

musyawarah, dan kebenaran yang diraih sendirian, tidak sebaik yang diraih

bersama.

44 Al Qodliy Nasiruddin Abi Sa’id ‘Abdillah bin Umar bin Muhammad asy Syarozy al

Baidlowiy, Tafsir Baidlowiy,(Bairut : Darul Kutub,891 h),hlm.220 45Perpustakaan Nasional RI : Catalog Dalam Terbitan (KDT), Etika Berkeluarga,

Bermasyarakat, dan Berpolitik, (Jakarta : Lajnah pentashihan mushaf alquran, 2009 ),hlm.204

Page 48: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

36

Pada ayat ini, disebutkan tiga sifat dan sikap secara berurutan disebut

dan diperintahkan kepada Nabi Muhammad saw. untuk beliau laksanakan

sebelum musyawarah. Dari segi pelaksanaan dan esensi musyawarah, perlu

menghiasi diri Nabi saw dan setiap orang yang melakukan musyawarah.

Pertama, adalah berlaku lemah lembut, tidak kasar dan tidak berhati

keras.

Seseorang yang melakukan musyawarah, apalagi yang berada dalam

posisi pemimpin, yang pertama harus ia hindari adalah tutur kata yang kasar

serta sikap keras kepala, karena jika tidak, maka mitra musyawarah akan

bertebaran pergi.

Kedua, memberi maaf dan membuka lembaran baru.

Memaafkan adalah menghapus bekas luka hati akibat perlakuan pihak

lain yang dinilai tidak wajar. Ini perlu, karena tiada musyawarah tanpa pihak

lain, sedangkan kecerahan pikiran hanya hadir bersamaan dengan sirnanya

kekeruhan hati.

Pesan terakhir ilahi dalam konteks musyawarah adalah setelah

musyawarah usai, yaitu membulatkan tekad dan bertawakkal/berserah diri

kepada Allah karena sesunggunya Allah menyukai orang-orang yang

berserah diri.46

G. Tafsir dari Surat an-Nisa Ayat 58 dan Surat Ali Imron Ayat 159

1. Tafsir Surat An-Nisa Ayat 58

Wahai orang-orang yang beriman, Allah swt menyuruh kalian agar

senantiasa menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.

Adapun amanah yang harus kalian tunaikan untuk Allah swt adalah

melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan amanah yang

harus kalian pelihara di antara sesama kalian diantaranya, menyampaikan

46 M. Qurish Shihab, Tafsir Al-Misbah,hlm.258-260

Page 49: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

37

titipan dan hak-hak kepemilikan harta, melaksanakan akad, menepati janji,

dan tidak membatalkan sumpah.47

Dalam tafsir al-Munir juga dijelaskan bahwa amanat terbagi atas tiga

macam, yaitu :

1. Amanat yang berkaitan dengan hak-hak Allah. Contohnya : melaksanakan

perintah, menjauhi segala apa yang dilarang, serta menggunakan seluruh

anggota badan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

2. Amanat yang berkaitan dengan diri sendiri. Contohnya : seseorang tidak

melakukan perbuatan kecuali yang bermanfaat bagi dirinya, baik dalam

urusan agama, dunia, maupun akhirat.

3. Amanat yang berkaitan dengan hak orang lain. Contohnya : tidak

menyebarkan kejelekan dan aib antar sesame, berjihad, saling nasihat

menasihati, atau tidak melakukan tipu daya di dalam muamalah.48

Kemudian, bila kalian ditunjuk atau dipercaya oleh sesame kalian

untuk memutuskan sebuah perkara, melerai sebuah perseteruan, atau

mendamaikan beerapa hamba yang sedang berperkara maka selesaikanlah

dengan adil dan bijaksana, dan hendaklah kalian senantiasa bertakwa kepada

Allah swt ketika mengurusi atau menjalankan semua itu, janganlah kalian

berbuat zalim, menipu, dan berpaling dari kebenaran.

Demi Allah swt, sesungguhnya ini merupakan wasiat besar dan

nasihat yang sangat agung. Yakni, karena nasihat ini mengandung kebaikan

untuk di dunia dan akhirat, berisi petunjuk dan kebenaran, dan yang

menyampaikan adalah Allah swt yang Maha Esa, Maha Mendengar segala

ucapan, tidak ada suarapun yang tidak terdengar oleh-Nya, Maha Melihat

segala perbuatan, tidak satu pengetahuanpun yang terlewat oleh-Nya, dan

47 ‘Aidh al-Qarni, terj. Tim Qisthi Press, Tafsir Muyassar, (Jakarta : Qisthi Press, 2008),

hlm.402 48 Wahbah Zuhaily, Tafsir Munir, hlm. 123

Page 50: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

38

Maha Mengetahui segala kondisi, tidak ada kejadian atau keadaaan yang

tidak terlihat oleh-Nya.49

2. Tafsir Surat Ali ‘Imron Ayat 159

Hai Muhammad, sebagian sahabatmu telah berbuat salah, lari

meninggalkan medan pertempuran, padahal peperangan masih berkecamuk.

Namun demikian engakau tetap bersikap lemah lembut terhadap mereka,

dan memperlakukan mereka dengan cara yang baik karena rahmat-Nya yang

dilimpahkan kepadamu, selain kamu telah diberi derajat yang lebih tinggi

dan berakhlak luhur.50

Inilah rahmat Allah yang meliputi Rasulullah dan meliputi mereka

yang menjadikan beliau penyayang dan lemah lembut kepada mereka.

Seandainya beliau bersikap keras dan berhati kasar, niscaya hati orang-orang

di sekitar beliau tidak akan tertarik kepada beliau, dan perasaan mereka tidak

akan tertambat kepada beliau. Manusia itu senantiasa memerlukan naungan

kasih sayang, pemeliharaan yang optimal, wajah yang ceria dan peramah,

cinta dan kasih sayang, dan jiwa penyantunan yang tidak menjadi sempit

karena kebodohan, kelemahan, dan kekurangan mereka. Mereka memrlukan

hati yang agung,yang suka memberi kepada mereka dan tidak membutuhkan

pemberian dari mereka, yang mau memikul duka derita mereka dan yang

senantiasa mereka dapatkan padanya kepedulian, kelemahlembutan,

kelapangan dada, cinta kasih dan kerelaan.51

Menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya yaitu tafsir al-Misbah

menyatakan bahwa firman Allah : “Maka disebabkan rahmat Allah engkau

berlaku lemah lembut terhadap mereka”, dapat menjadi salah satu bukti

bahwa Allah swt, sendiri yang mendidik dan membentuk kepribadian Nabi

49 ‘Aidh al-Qarni, terj. Tim Qisthi Press, Tafsir Muyassar, hlm. 402 50 Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Quranul Majid An-Nuur, (Semarang : PT

Pustaka Rizka Putra, 2002), hlm.718 51 Sayyid Quthb, terj. As’ad Yasin, dkk, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an Di Bawah Naungan Al-

Qur’an,(Jakarta : Gema Insani Press,2001), hlm.193

Page 51: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

39

Muhammad saw. Kepribadian beliau dibentuk sehingga bukan hanya

pengetahuan yang Allah limpahkan kepada beliau melalui wahyu-wahyu al-

qur’an, tetapi juga kalbu beliau disinari, bahkan totalitas wujud beliau

merupakan rahmat bagi seluruh alam.

Kemudian Nabi diperintahkan untuk member maaf dan seterusnya,

seakan-akan ayat ini berkata : sesungguhnya perangaimu wahai Muhammad,

adalah perangai yang sangat luhur, engkau tidak bersikap keras, tidak juga

berhati kasar, engkau pemaaf, dan bersedia mendengar saran dari orang lain

serta mau bermusyawarah dengan mereka.52

Pesan terakhir Ilahi dalam konteks musyawarah adalah setelah

musyawarah usai, yaitu apabila telah bulat tekad, maka laksanakanlah dan

berserah dirilah kepada Allah. Sesunggunya Allah menyukai orang-orang

yang berserah diri kepada-Nya.53

52 M. Qurish Shihab, Tafsir Al-Misbah,hlm.256 53 M. Qurish Shihab, Tafsir Al-Misbah,hlm.258

Page 52: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

40

BAB III

NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DALAM SURAT AN-NISA AYAT 58 DAN SURAT ALI ‘IMRON AYAT 159

A. Pendidikan Islam, Isi Pendidikan Islam dan Tujuan Pendidikan Islam

1. Pengertian Pendidikan Islam

Menurut Ahmadi, pendidikan Islam adalah usaha untuk

mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya manusia yang ada

padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai

dengan norma Islam.1

Menurut Zakiyah Drajat, pendidikan Islam adalah pendidikan yang

bermuara pada pembentukan kepribadian muslim, di mana pendidikan

lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud

dalam amal perbuatan.2

Sementara itu, pengertian pendidikan Islam menurut Syaikh

Musthofa al-Ghulayaini adalah :

التربیة ھي غرس االخالق الفاضلة في نفوس الناشئین وسقیھا بماء االرشاد

والنصیحة حتي تصبح ملكة من ملكات النفس ثم تكون ثمرتھا الفاضلة والخیر وحب

العمل الوطن“Pendidikan adalah penanaman akhlak mulia pada jiwa murid serta menyiraminya dengan petunjuk dan nasihat, sehingga menjadi kecerendungan jiwa yang membuahkan keutamaan, kebaikan, serta cinta bekerja, yang berguna bagi tanah air.”3

Masih banyak lagi definisi dengan pengertian berbeda-beda tentang

pendidikan Islam yang dikemukakan oleh para pemikir Islam.

Dari pengertian pendidikan Islam di atas, dapat disimpulkan bahwa

pendidikan Islam adalah proses dalam usaha manusia untuk membina,

membimbing kepribadian sesuai dengan nilai-nilai Islam yang didasarkan

1 Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 28 2 Zakiyah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara,1996),cet. II, hlm. 28 3 Syaikh Musthofa al-Ghulayaini, ‘Idzotun Nasyiin , (Pekalongan : Raja Murah,tt. ),

hlm.188

Page 53: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

41

pada akhlak al-Qur’an dan as-Sunnah, baik jasmani maupun rohani

menuju terbentuknya kepribadian muslim yang muttaqin yang selalu

berpedoman menjadi muslim yang baik di seluruh aspek kehidupan

duniawi sampai kepada kehidupan ukhrowi yang membutuhkan

kabahagiaan sebagai hamba Allah.

2. Isi Pendidikan Islam

Pendidikan Islam memiliki karakteristik yang membuatnya unik di

tengah-tengah pendidikan lain, baik tradisional maupun yang modern.4

Karakteristik isi pendidikan Islam pertama-tama tampak pada kriteria

pemikirannya, yaitu iman, ilmu, amal, akhlak dan sosial. Dengan kriteria

tersebut pendidikan Islam merupakan pendidikan keimanan, ilmiah,

amaliyah, moral dan sosial. Semua kriteria tersebut terhimpun dalam

firman Allah ketika menyifati kerugian manusia yang menyimpang dari

jalan pendidikan Islam, baik manusia sebagai jenis, manusia sebagai

generasi, maupun umat Islam secara keseluruhan.

Firman Allah :

ÎŽóÇ yèø9$#ur ÇÊÈ bÎ) z»|¡ SM} $# ’Å"s9 AŽô£ äz ÇËÈ žw Î) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur

ÏM »ys Î=»¢Á 9$# (#öq|¹ #uqs?ur Èd,ys ø9$$Î/ (#öq|¹ #uqs?ur ÎŽö9¢Á 9$$Î/ ÇÌÈ

1. Demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Firman tersebut sekaligus menunjukkan bahwa proses pendidikan

berpusat pada manusia sebagai sasaran taklif, dan merupakan proses sosial

yang memiliki kerja sama masyarakat diberbagai lapangan kehidupan.

4 Hery Noer Aly dan Munzier S, Watak Pendidikan Islam, (Jakarta : Friska Agung Insani,

2003), hlm.55

Page 54: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

42

a. Pendidikan Keimanan

Agama bukanlah sebagai pemenuhan kebutuhan sesaat,

melainkan pedoman manusia untuk menjalani kehidupan dunia dan

akhirat.5

Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan

kepada manusia melalui Nabi Muhammad saw sebagai rasul.6

Islam memandang pendidikan sebagai proses yang terkait dengan

upaya mempersiapkan manusia untuk mampu memikul taklif (tugas

hidup) sebagai khalifah Allah di muka bumi. Untuk maksud tersebut,

manusia diciptakan lengkap dengan potensinya berupa akal dan

kemampuan belajar. Seperti firman Allah pada surat al-baqarah ayat

30-32 :7

øŒÎ)ur tA $s% š�•/u‘ Ïps3 Í»n=yJù=Ï9 ’ÎoTÎ) ×@ Ïã%y ’Îû ÇÚ ö‘F{ $# Zpxÿ‹Î=yz ( (#þqä9$s% ã@ yèøgrBr&

$pkŽÏù `tB ߉š øÿム$pkŽÏù à7 Ïÿó¡ o„ur uä!$tBÏe$!$# ß øtwUur ßx Îm7|¡ çR x8 ωôJpt¿2 â Ïd‰s)çRur y7 s9 (

tA $s% þ’ÎoTÎ) ãNn=ôãr& $tB Ÿw tbqßJn=÷ès? ÇÌÉÈ zN=tæur tPyŠ#uä uä!$oÿôœF{ $# $yg=ä. §NèO öNåkyÎ z�tä

’n?tã Ïps3 Í»n=yJø9$# tA $s)sù ’ÎTqä«Î6/Rr& Ïä!$yJó™ r'Î/ ÏäIw às»yd bÎ) öNçFZä. tûüÏ%ω»|¹ ÇÌÊÈ

(#qä9$s% y7 oY»ys ö6ß™ Ÿw zNù=Ïæ !$uZs9 žw Î) $tB !$oYtFôJ =tã ( y7 RÎ) |M Rr& ãLìÎ=yèø9$# ÞO ŠÅ3ptø:$# ÇÌËÈ

30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

5 Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam, hlm.54 6 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta : UI Press, 2005),

hlm.17 7 Hery Noer Aly dan Munzier S, Watak Pendidikan Islam, hlm.

Page 55: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

43

31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" 32. Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana."

Islam memberi bimbingan kepada manusia mengenai semua

aspek kehidupan. Hidup ini diibaratkan sebagai jalan raya, pada jalan

tersebut terdapat rambu-rambu serta jalur-jalur sebanyak aspek

kehidupan manusia. Siapa saja yang memasuki gerbang jalan raya baik

karena keturunan maupun karena mengucapkan dua kalimat syahadat,

wajib memperhatikan rambu-rambu dan berjalan melalui jalur-jalur

yang telah ada.8

Pendidikan keimanan merupakan aspek dari pendidikan yang

harus pertama diperhatikan, karena iman merupakan pilar yang

mendasari keIslaman seseorang.

Pendidikan keimanan adalah tonggak penyangga utama bagi

tegaknya pendidikan. Iman yang benar menjadi dasar dari sikap

pendidikan yang benar, karena iman yang benar memimpin manusia ke

arah akhlak mulia, akhlak mulia memimpin manusia ke arah usaha

memahami hakikat dan menuntut ilmu yang benar, sedangkan ilmu

memimpin manusia ke arah amal yang saleh.

Pendidikan rabbani atau pendidikan keimanan tidak sama

dengan pendidikan kependetaan seperti yang berlangsung di barat

dengan nama religious education. Pendidikan semacam itu tidak ada

dalam kamus Islam, sebab pendidikan Islam mencakup Islam itu

sendiri dengan segala konsepnya.9

8 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,2004), hlm.50

9 Hery Noer Aly dan Munzier S, Watak Pendidikan Islam, hlm.69

Page 56: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

44

b. Pendidikan Amaliah

Pendidikan Islam memperhatikan aspek amaliah karena

manfaatnya yang besar bagi kehidupan di dunia berupa kebaikan dan

kebahagiaan bagi individu dan masyarakat. Perhatian tersebut terlihat

dalam firman Allah. Allah berfirman :10

šú ïÏ%©!$#ur (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM »ys Î=»¢Á 9$# y7 Í»s9'ré& Ü= »ys ô¹ r& ÏpYyf ø9$# ( öNèd

$pkŽÏù šc rà$Î#»yz ÇÑËÈ

“Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.”11

tûïÏ%©!$#ur (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM »ys Î=»¢Á 9$# NßgZs�Èhqt6ãZs9 zÏiB ÏpYpgø:$# $]ùt�äî “ Ì�øgrB `ÏB

$uhÏGøtrB ã�»yg÷RF{ $# tûïÏ$Î#»yz $pkŽÏù 4 zN÷èÏR ã�ô_ r& tû,Î#ÏJ»yèø9$# ÇÎÑÈ

“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang Tinggi di dalam syurga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah Sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal”12

Pendidikan amaliah mencakup semua pendidikan dalam kategori

pendidikan profesi yang berguna bagi kehidupan. Umpamanya,

pengetahuan untuk menundukkan berbagai fenomena alam serta

memanfaatkan kekayaan dan apa yang dapat digali dari bumi bagi

kepentingan individu, masyarakat dan semua umat manusia.

Islam menghendaki agar setiap individu memiliki profesi sebagai

mata penghidupannya dan berupaya menekuninya hingga memberinya

hasil yang terbaik. Allah berfirman :13

10 Hery Noer Aly dan Munzier S, Watak Pendidikan Islam, hlm.76 11 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung : CV

Penerbit J-ART,2005), hlm.12 12 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.403 13 Hery Noer Aly dan Munzier S, Watak Pendidikan Islam, hlm.78

Page 57: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

45

uqèd “ Ï%©!$# Ÿ@ yèy_ ãNä3s9 uÚ ö‘F{ $# Zw qä9sŒ (#qà± øB$$sù ’Îû $pkÈ:Ï.$uZtB (#qè=ä.ur `ÏB

¾ÏmÏ%ø—Íh‘ ( Ïmø‹s9Î)ur â‘qà± –Y9$# ÇÊÎÈ

“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”

c. Pendidikan Ilmiah

Islam dan pendidikan bagaikan dua mata uang. Keduanya

merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan. Ilmu merupakan

objek utama dalam pendidikan, sedangkan pendidikan merupakan

proses dalam transfer ilmu, yang umumnya dilakukan melaui tiga cara

yaitu tulisan, lisan dan perbuatan.14 Allah berfirman :

ù&t�ø%$# ÉOó™ $$Î/ y7 În/u‘ “ Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan”

úc 4 ÉO n=s)ø9$#ur $tBur tbrã�äÜ ó¡ o„ ÇÊÈ

“Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis”

Pendidikan keterampilan baca tulis dilanjutkan dengan

pengetahuan kemanusiaan yang dimulai dari pengetahuan tentang jiwa

manusia samapai kepada lingkungan sosial sepanjang masa dan di

setiap tempat, kemudian pengetahuan tentang lingkungan fisik dan

fenomena-fenomena alam.

Pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan bersifat

komprehensif karena lahir dari prinsip kesatuan yang merupakan aspek

penting di dalam konsep Islam. Atas dasar itu, Islam mendorong

manusia untuk mempelajari setiap pengetahuan yang bermanfaat bagi

dirinya, masyarakatnya, dan semua umat manusia, baik dalam lingkup

14 Heri Jauhari Muchtar, Fiqh Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005), hlm.12

Page 58: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

46

pengetahuan kesyariatan maupun pengetahuan sosial, kealaman,

ataupun pengetahuan lainnya.15

d. Pendidikan Akhlak

Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan

antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan yang

menyatu, membentuk satu kesatuan tidak akhlak yang dihayati dalam

kenyataan hidup keseharian dan kelakuan itulah lahir perasaan moral

yang terdapat dalam diri manusia sebagai fitrah, sehingga ia mampu

membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang

bermanfaar dan mana yang tidak bermanfaat.16

e. Pendidikan Sosial

Pendidikan sosial merupakan aspek penting dalam pendidikan

Islam karena manusia menurut tabiatnya, dalam arti sesuai dengan

hukum penciptaan Allah, adalah makhluk sosial :

$pkš‰r'»tƒ â $Z9$# $RÎ) /ä3»oYø)n=yz `ÏiB 9�x.sŒ 4Ós\Ré&ur öNä3»oYù=yèy_ ur $\/qãèä© Ÿ@ ͬ!$t7s%ur

(#þqèùu‘$yètGÏ9 4 bÎ) ö/ä3tBt�ò2 r& y‰YÏã «! $# öNä39s)ø?r& 4 bÎ) ©! $# îLìÎ=tã ׎�Î7yz ÇÊÌÈ

"Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Allah adalah Rabb al-‘alamin (Tuhan alam semesta) dan Rabb

al-nas (Tuhan manusia). Sementara itu Islam diturunkan sebagai

rahmatan li al-alamin (rahmat bagi alam semesta), bagi semua

individu dan masyarakat, bagi semua generasi disetiap masa dan

tempat hingga akhir zaman, bukan bagi individu atau masyarakat

tertentu. Tabiat risalah Islam adalah sosial, demikian pula tabiat fitrah

15 Hery Noer Aly dan Munzier S, Watak Pendidikan Islam, hlm.85-86 16 Z. Drajat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta : Ruhama, 1995),

hlm.10

Page 59: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

47

manusia. Jadi, tidak aneh apabila Islam memusatkan perhatian pada

pengembangan kebiasaan sosial yang baik pada individu serta

menanamkan perasaan bahwa dia adalah anggota di dalam keluarga,

individu di dalam masyarakat, dan seseorang di tengah-tengah umat

manusia. Atas dasar itu, Islam mengatur hubungan antara individu dan

keluarganya serta antara individu dengan masyarakatnya, kemudian

memusatkan perhatian pada pembentukan manusia yang saleh untuk

hidup di alam yang luas ini.17

3. Tujuan pendidikan Islam

a. Pengertian tujuan pendidikan Islam

Sebelum lebih jauh menjelaskan tujuan pendidikan Islam

terlebih dahulu dijelaskan apa sebenarnya makna dari “tujuan”

tersebut. Secara etimologi, tujuan adalah arah, maksud atau haluan.

Dalam bahasa Arab tujuan diistilahkan dengan اھدف ,غایة atau

,Sementara dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan goal .مقاصد

purpose, objectives atau aim. Secara terminology, tujuan berarti

sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau

kegiatan selesai. Oleh H.M. Arifin menyebutkan, bahwa tujuan

proses pendidikan Islam adalah idealitas (cita-cita) yang

mengandung nilai-nilai Islam yang hendak dicapai dalam proses

kependidikan yang berdasarkan ajaran Islam secara bertahap.

Berdasarkan kepada pengertian pendidikan Islam yaitu

sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan manusia-manusia

yang seutuhnya beriman dan bertakwa kepada Tuhan serta mampu

mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah Allah di muka bumi,

yang berdasarkan kepada ajaran al-Quran dan sunnah, maka tujuan

dalam konteks ini berarti terciptanya insan-insan kamil setelah

proses pendidikan berakhir.

17 Hery Noer Aly dan Munzier S, Watak Pendidikan Islam, hlm.97

Page 60: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

48

b. Prinsip pengembangan tujuan pendidikan Islam

Ada delapan prinsip dalam mengembangkan tujuan

pendidikan Islam, antara lain:

1. Prinsip universal (menyeluruh)

Dalam merumuskan tujuan pendidikan Islam, seharusnya

memperhatikan seluruh aspek kehidupan yang mengitari

kehidupan manusia, baik aspek agama, budaya social

kemasyarakatan, ibadah, akhlak dan muamalah.

2. Prinsip keseimbangan dan kesederhanaan

Islam memiliki prinsip dasar keseimbangan dalam kehidupan,

baik antara dunia dan akhirat, jasmani dan rohani, kepentingan

pribadi dan kepentingan umum, dll. Oleh karena itu,

pengembangan tujuan pendidikan Islam sepatutnya selalu

memperhatikan prinsip keseimbangan ini.

3. Prinsip kejelasan

Adalah prinsip yang mengandung ajaran dan hokum yang

memberi kejelasan terhadap aspek spiritual dan aspek

intelektual manusia. Dengan perpegang teguh kepada prinsip

ini akan terwujud tujuan, kurikulum, dan metode pendidikan

yang jelas pula.

4. Prinsip tidak ada pertentangan

Pada prinsipnya sebuah system di dalamnya terdapat berbagai

komponen yang saling menunjang dan membantu antara satu

sama lain. Pendidikan sebagai sebuah proses yang bersistem

maka hendaknya potensi-potensi pertentangan yang mungkin

terjadi di dalamnya harus dihilangkan sedemikian rupa,

termasuk salah satu diantaranya adalah dalam pengembangan

tujuan pendidikan Islam.

5. Prinsip realisme dan dapat dilaksanakan

Adalah sebuah prinsip yang selalu menjunjung tinggi realitas

atau kenyataan dalam kehidupan. Sebuah tujuan hendaknya

Page 61: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

49

dirancang sejauh kemungkinan ia dapat diwujudkan dalam

kenyataan. Khayalan sesungguhnya tidak akan pernah

mengantarkan manusia ke arah kebahagiaan.

6. Prinsip perubahan yang diinginkan

Yaitu prinsip perubahan jasmaniah, spiritual, intelektual, social,

psikologis dan nilai-nilai menuju kea rah kesempurnaan.

7. Prinsip menjaga perbedaan antar individu

Adalah prinsip yang concern perbedaan antar individu, baik

dari segi kebutuhan, emosi, tingkat kematangan berfikir dan

bertindak atau sikap dan mental anak didik.

8. Prinsip dinamisme dan menerima perubahan serta

perkembangan dalam rangka memperbarui metode-metode

yang terdapat dalam pendidikan agama.

Prinsip-prinsip di atas menjadi asas yang dapat dijadikan dasar

pijakan dalam mengembangkan tujuan pendidikan I18slam.

B. Nilai-Nilai Pendidikan Yang Terdapat Di Dalam Al-Qur’an Surat An-

Nisa Ayat 58 Dan Surat Ali Imron Ayat 159 1. Menunaikan amanah

bÎ) ©! $# öNä.ã�ãBù'tƒ br& (#r–Šxsè? ÏM »uZ»tBF{ $# #’n<Î) $ygÎ=÷dr&

Kata amanat yang menjadi fokus pembahasan di atas adalah bentuk

jamak dari kata amanah. Kata ini terulang sebanyak 9 kali; pengertian

amanah, amanah harus ditunaikan, memikul amanah, mengkhianati

amanah, amanah jin, amanah dalam memerintah, amanah dalam pekerjaan,

amanah dalam menjalankan nasihat kepada orang lain, amanah malaikat,

dalam konteks kepemimpinan yaitu amanah dalam kekuasaan.19

18 Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat

Pers,2002), hlm.16-18 19 Perpustakaan Nasional RI : Catalog Dalam Terbitan (KDT), Etika Berkeluarga,

Bermasyarakat, dan Berpolitik, (Jakarta : Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, 2009 ),hlm.206

Page 62: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

50

Secara bahasa, amanat adalah bentuk masdar dari kata یأمن - أمن –

menjadi amanah افعل atau dengan mengikuti wazan/struktur أمانة – أمنا

yang berarti jujur atau dapat dipercaya.20 Maksudnya segala sesuatu yang

dipercayakan kepada manusia, baik yang menyangkut hak dirinya, hak

orang lain, maupun hak Allah SWT.

Amanat juga bisa diartikan sebagai sesuatu yang diberikan kepada

seseorang yang dinilai memiliki kemampuan untuk mengembannya.

Namun, dengan kemampuannya itu ia juga bisa menyalahgunakan amanat

tersebut. Arti sesungguhnya dari penyerahan amanat kepada manusia

adalah Allah ta’ala percaya bahwa manusia mampu mengemban amanat

tersebut sesuai dengan kehendak Allah.

Setidaknya ada lima konteks pemakaian kata amanat dalam al-

qur’anul karim, yaitu :

a. Kata amanat dikaitkan dengan larangan menyembunyikan kesaksian

atau keharusan memberikan kesaksian yang benar. Allah swt berfirman

:

bÎ)ur óO çFZä. 4’n?tã 9�xÿy™ öNs9ur (#r߉Éf s? $Y6Ï?%x. Ö»ydÌ�sù ×p|Ê qç7ø)B ( ÷bÎ*sù zÏBr&

Nä3àÒ ÷èt/ $VÒ ÷èt/ ÏjŠxsã‹ù=sù “ Ï%©!$# zÏJè?øt$# ¼çmtFuZ»tBr& È, ­Gu‹ø9ur ©! $# ¼çm­/u‘ 3 Ÿw ur

(#qßJçGõ3s? noy‰»yg¤± 9$# 4 `tBur $ygôJçGò6 tƒ ÿ¼çmRÎ*sù ÖNÏO#uä ¼çmç6ù=s% 3 ª! $#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès?

ÒO ŠÎ=tæ ÇËÑÌÈ

“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka

20 A.W. Munawwir, Kamus Al-Munawwir,(Surabaya : Pustaka Progressif,1997), hlm.40

Page 63: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

51

Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”21

b. Kata amanat dihubungkan dengan keadilan atau pelaksanaan hukum

secara adil. Allah swt berfirman :22

bÎ) ©! $# öNä.ã�ãBù'tƒ br& (#r–Šxsè? ÏM »uZ»tBF{ $# #’n<Î) $ygÎ=÷dr& #sŒÎ)ur O çFôJs3ym tû÷üt/ Ä $Z9$#

br& (#qßJä3øtrB ÉA ô‰yèø9$$Î/ 4 bÎ) ©! $# $­KÏèÏR /ä3Ýà Ïètƒ ÿ¾ÏmÎ/ 3 bÎ) ©! $# tb%x. $Jè‹Ïÿxœ #ZŽ�ÅÁ t/

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.

Menyangkut ayat ini, al-Qur’an kembali menuntun kaum

muslimin agar tidak mengikuti jejak orang yahudi yang tidak

menunaikan amanah yang Allah percayakan kepada mereka, yakni

amanah mengamalkan kitab suci dan tidak menyembunyikan isinya.

Tuntunan kali ini sungguh sangat ditekankan, karena ayat ini langsung

menyebut nama Allah sebagai yang menuntun dan memerintahkan,

sebagaiman terbaca dalam firmannya di atas : sesungguhnya Allah

yang Maha Agung, yang wajib wujud-Nya serta menyandang segala

sifat terpuji lagi suci dari segala sifat tercela, menyuruh kamu

menunaikan amanah-amanah secara sempurna dan tepat waktu kepada

pemiliknya, yakni yang berhak menerimanya, baik amanah Allah

kepada kamu maupun amanah manusia, betapapun banyaknya yang

diserahkannya kepada kamu.23

21 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 49 22 Qomaruddin Shaleh, dkk, Ayat-Ayat Perintah dan Larangan Dalam Al-Qur’an,

(Bandung : Diponegoro, 2002), hlm. 584-585 23 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta : Lentera Hati, 2002), hlm.480

Page 64: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

52

c. Kata amanat dikaitkan dengan sifat khianat. Allah berfirman :

$pkš‰r'»tƒ zƒÏ%©!$# (#qãZtB#uä Ÿw (#qçRqèƒrB ©! $# tA qß™ §�9$#ur (#þqçRqèƒrBur öNä3ÏG»oY»tBr& öNçFRr&ur

tbqßJn=÷ès?

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu Mengetahui.” ٢٤

Sifat khianat adalah sejelek-jeleknya sifat bohong yang dimiliki

seseorang. Mudharatnya langsung menimpa orang lain. Kalau sifat ini

sudah meluas ditengah masyarakat pertanda masyarakat itu akan

hancur.25

d. Kata amanat dihubungkan dengan salah satu sifat manusia yang

mampu memelihara kemantapan (stabilitas) rohaninya, tidak berkeluh

kesah bila ditimpa kesusahan, dan tidak melampaui batas ketika

mendapatkan kesenangan. Allah berfirman :

tûïÏ%©!$#ur öLèe öNÍkÉJ»oY»tBL{ ôMÏdωôgtãur tbqããºu‘

“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.”

e. Kata amanat diterjemahkan dalam pengertian yang sangat luas, baik

sebagai tugas keagamaan maupun tugas kemanusiaan pada umumnya.

Allah swt berfirman :

$RÎ) $oYôÊ t�tã sptR$tBF{ $# ’n?tã ÏN ºuq»uK¡¡ 9$# ÇÚ ö‘F{ $#ur ÉA $t6Éf ø9$#ur šú ÷üt/r'sù br&

$pks]ù=ÏJøts† zø)xÿô© r&ur $pk÷]ÏB $ygn=uHxqur ß»|¡ RM} $# ( ¼çmRÎ) tb%x. $YBqè=sß Zw qßgy_

24 Fadhlu ‘Abdi al-Rahman Biafdhola, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.180 25 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq,(Yogyakarta : Lembaga Pengkajian dan Pengamalan

Islam,2007), hlm.86

Page 65: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

53

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”

Amanat tersebut telah pernah ditawarkan Tuhan kepada langit,

bumi dan gunung-gunung, tapi semuanya enggan untuk memikulnya

karena khawatir akan mengkhianatinya. Manusialah yang suka rela

menerima untuk mengemban amanat tersebut.26

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dari

perintah pertama yang terkandung dalam ayat yang dibahas dapat

ditemukan prinsip pertanggungjawaban dalam ajaran kepemimpinan

Qur’ani. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penunaian

amanat oleh pemimpin pada ayat di atas dalam konteks pendidikan

mengandung makna aktualisasi fungsi-fungsi administrasi serta control

(pengawasan). Lebih lanjut dapat pula diketahui tujuan yang hendak

dicapai adalah terwujudnya kesejahteraan dan kesentosaan (prosperity

and security) dalam kehidupan.27

2. Menetapkan hukum dengan adil

#sŒÎ)ur O çFôJs3ym tû÷üt/ Ä $Z9$# br& (#qßJä3øtrB ÉA ô‰yèø9$$Î/

“Dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.”

Kata dasar adil berasal dari دال ,عین, dan عدل ,الم berarti

persamaan, lurus, tidak berat sebelah, kepatutan, kandungan yang sama.

Terkadang juga menggunakan kata سین ,قاف .قسط, dan (قسط) طأ yang

berarti adil, timbangan, neraca bagian, angsuran dan kadarnya.28

26 Moh Sholeh Imam Musbikin, Agama Sebagai Terapi, (Yogyakarta : Pustaka

Pelajar,2005), hlm.79 27 Perpustakaan Nasional RI : Catalog Dalam Terbitan (KDT), Etika Berkeluarga,

Bermasyarakat, dan Berpolitik, hlm.209 28 Perpustakaan Nasional RI : Catalog Dalam Terbitan (KDT), Etika Berkeluarga,

Bermasyarakat, dan Berpolitik, hlm.210

Page 66: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

54

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, adil diartikan tidak berat

sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar, berpegang kepada

kebenaran dan sepatutnya tidak sewenang-wenang.29

Jadi keadilan dapat diartikan dengan memberikan hak seimbang

dengan kewajiban, atau memberikan seseorang sesuai dengan

kebutuhannya. Misalnya orang tua yang adil akan membiayai pendidikan

anak-anaknya sesuai dengan tingkat kebutuhan masing-masing sekalipun

secara nominal masing-masing anak tidak mendapatkan jumlah yang

sama. Dalam hukum waris misalnya, anak laki-laki mendapatan warisan

dua kali bagian anak perempuan. Hal itu karena anak laki-laki setelah

berkeluarga menanggung kewajiban membiayai hidup isteri dan anak-

anaknya, sementara anak perempuan setelah berkeluarga dibiayai oleh

suaminya.30

Seorang pemimpin harus bersikap tegas dan adil dalam

melaksanakan tuganya, menjunjung supremasi hukum, melaksanakan

amar ma’ruf nahi munkar, membela kebenaran dan menegakkan keadilan

terhadap rakyatnya tanpa pandang bulu walaupun terhadap keluarganya

sendiri.31 Jadi ada dua syarat kepemimpinan pendidikan. Yang pertama

adalah komitmen kepada cita-cita pendidikan, khususnya kesejahteraan

dan kesentosaan anggota yang merupakan amanah, dan yang kedua adalah

pengetahuan yang dalam dan luas yang memungkinkan lembaga

pendidikan menghasilkan aturan-aturan yang adil.32

3. Pemaaf

Pemaaf adalah sifat suka memberi maaf terhadap kesalahan orang

lain tanpa ada sedikitpun rasa benci dan keinginan untuk membalas.

29 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :

Balai Pustaka,1990),hlm.6 30 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq,hlm.235 31 Mahmud Sya’roni, Cermin Kehidupan Rasul, (Semarang : Aneka Ilmu, 2006), hlm.52 32 Perpustakaan Nasional RI : Catalog Dalam Terbitan (KDT), Etika Berkeluarga,

Bermasyarakat, dan Berpolitik, hlm.212

Page 67: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

55

Dalam bahasa arab sifat pemaaf tersebut disebut dengan العفو yang

secara etimologi berarti kelebihan atau yang berlebih, sebagaimana

terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 219 :

š�tRqè=t«ó¡ o„ur #sŒ$tB tbqà)ÏÿZムÈ@ è% uqøÿyèø9$# 3

“Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan."

Yang berlebih seharusnya diberikan agar keluar. Dari pengertian

mengeluarkan yang berlebih itu, kata العفو kemudian berkembang

maknanya menjadi menghapus. Dalam konteks bahasa ini memaafkan

berarti menghapus luka atau bekas-bekas luka yang ada di dalam hati.33

Islam mengajarkan kepada kita untuk dapat memaafkan kesalahan

orang lain tanpa harus menunggu permohonan maaf dari yang bersalah.

Sekalipun orang yang bersalah telah menyadari kesalahannya dan berniat

untuk meminta maaf, tetapi boleh jadi dia mengalami hambatan psikologis

untuk mengajukan permintaan maaf. Apalagi bagi orang-orang yang meras

status sosialnya lebih tinggi dari pada orang yang akan dimintainya maaf

itu. Misalnya seorang pemimpin kepada rakyatnya, seorang bapak kepada

anaknya, seorang manajer kepada karyawannya, atau yang lebih tua

kepada yang lebih muda. Barangkali itulah salah satu hikmahnya, kenapa

Allah memerintahkan kita untuk memberi maaf sebelum dimintai maaf.34

4. Musyawarah

öNèdö‘Ír$x© ur ’Îû Í�öDF{ $# ( #sŒÎ*sù |M øBz•tã ö@ ©.uqtGsù ’n?tã «! $# 4 bÎ) ©! $# �= Ïtä† tû,Î#Ïj.uqtGßJø9$#

“Bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

Istilah musyawarah berasal dari kata musyawarat. Ia adalah bentuk

masdar kata kerja یشاور-شاور yakni dengan akar kata واو ,شین dan رأ

33 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, (Bandung : Mizan,1996), hlm.247 34 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, hlm.140-142

Page 68: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

56

dalam pola فاعل. Struktur kata tersebut bermakna pokok “menampakkan

dan menawarkan sesuatu” dan “mengambil sesuatu”. 35

Musyawarah atau syura adalah sesuatu yang sangat penting guna

menciptakan peraturan di dalam masyarakat mana pun. Setiap Negara

maju yang menginginkan keamanan, ketentraman, kebahagiaan dan

kesuksesan bagi rakyatnya, tetap memegang musyawarah ini. Islam

menamakan salah satu surat al-qur’an dengan asy-syura, di dalamnya

dibicarakan tentang sifat-sifat kaum mukminin, antara lain, bahwa

kehidupan mereka itu berdasarkan atas musyawarah, bahkan segala urusan

mereka diputuskan berdasarkan musyawarah di antara mereka. Sesuatu hal

yang menunjukkan betapa pentingnya musyawarah adalah bahwa ayat

tentang musyawarah itu dihubungkan dengan kewajiban shalat dan

menjauhi perbuatan keji. Allah swt berfirman :

tûïÏ%©!$#ur tbqç7ÏtGøgs† uŽÈµ»t6x. ÄNøOM} $# |· Ïm ºuqxÿø9$#ur #sŒÎ)ur $tB (#qç6ÅÒ xî öNèd tbrã�Ïÿøótƒ .

tûïÏ%©!$#ur (#qç/$yf tGó™ $# öNÍkÍh5t�Ï9 (#qãB$s%r&ur no4qn=¢Á 9$# öNèdã�øBr&ur 3“ u‘qä© öNæhuZ÷�t/ $£JÏBur

öNßg»uZø%y—u‘ tbqà)ÏÿZãƒ

“Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan- perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf. Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka.”

Dalam ayat di atas, syura atau musyawarah sebagai sifat ketiga bagi

masyarakat Islam dituturkan sesudah iman dan sholat.36 Sudah seharusnya

seorang pemimpin selalu bermusyawarah dalam setiap mengambil sikap

dan keputusan yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak. Semua

permasalahan dipecahkan atau diselesaikan dengan musyawarah karena

35 Perpustakaan Nasional RI : Catalog Dalam Terbitan (KDT), Etika Berkeluarga, Bermasyarakat, dan Berpolitik, hlm.220

36 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, hlm. 229-230

Page 69: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

57

dengan cara ini disamping pendapat rakyat dapat terakomodasi juga akan

menghasilkan keputusan yang bijaksana.37

37 Mahmud Sya’roni, Cermin Kehidupan Rasul, hlm.391

Page 70: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

58

BAB IV

ANALISIS KONSEP PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN DALAM

PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58 DAN ALI-IMRON

AYAT 159

A. Konsep Pendidikan Kepemimpinan Dalam Perspektif Surat An-Nisa Ayat 58

Al-Qur’an bagi umat Islam adalah sebagai konstitusi (hukum dasar) untuk

kehidupan di dunia dan akhirat, memuat prinsip-prinsip umum dan membiarkan

rinciannya diterangkan oleh sunnah dan ijtihad para mujtahid sepanjang masa.

Misalnya al-Qur’an hanya menyebutkan teks atau lafalnya saja, namun dari

redaksi dan lafal inilah para mujtahid atau mufassir dapat mengimplementasikan

secara rinci makna lafal tersebut menjadi suatu konsep utuh yang dijadikan

pedoman dalam berbagai aspek kehidupan, seperti : khalifah (wakil, pengganti,

pemimpin), syura (permusyawaratan, demokrasi), al-‘adl (keadilan), al-mulk

(kedaulatan, kerajaan), ad-dawlah (Negara, pemerintahan), as-sultan (kekuasaan),

al-qada (system peradilan), al-amr bil-ma’ruf wan-nahyu ‘anil-munkar

(menganjurkan yang baik dan mencegah yang mungkar), al-ukhuwah

(persaudaraan, kesetaraan), al-ummah (bangsa, umat), as-syu’ub (bangsa), al-

qabail (suku bangsa), al-musawa (persamaan), al-hukm (pemerintahan) dan ulul-

amr (amir, raja, pemimpin negara). Termasuk dalam konteks ini, yaitu ulul-amr

atau al-imamah dalam al-Qur’an.

Kepemimpinan dibidang apapun berhubungan dengan ketaatan atau

loyalitas. Dalam kepemimpinan rumah tangga, misalnya, loyalitas pertama adalah

kepada Allah dalam menjalankan hukum keluarga. Pria sebagai suami adalah

pemimpin yang harus ditaati oleh istri dan anak-anaknya sebagai anggota

keluarga. Ketaatan kepada suami dan ayah dalam batas-batas yang telah

ditetapkan hukum Allah, sebagai kepala rumah tangga merupakan suatu

keharusan. Rumah tangga adalah unit terkecil masyarakat.

Page 71: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

59

Begitu juga dalam masyarakat, ada yang disebut dengan pemimpin formal

seperti lurah, camat, bupati, gubernur, dan presiden, dan warga atau rakyat harus

taat kepada pimpinannya. Keberhasilan pemimpin formal sangat ditentukan oleh

kepemimpinan informal di rumah tangga dan keberhasilan kepemimpinan rumah

tangga adalah anak tangga dasar menuju kepemimpinan masyarakat yang berhasil.

Realitas di berbagai Negara diseluruh dunia berbicara, kepemimpinan pada

umumnya dimulai dari bawah. Keberhasilan dari bawah inilah yang membuat

masyarakat memilih seseorang untuk kepemimpinan yang lebih tinggi.1

Yang menjadi permasalahan adalah, bagaimana memilih pemimpin?

Syarat-syarat apa saja yang harus mereka penuhi? Pemimpin macam apa? Dan

bagaimana konsep pemimpin menurut al-Qur’an? Pertanyaan yang terkhir inilah

yang akan dijawab dalam bab IV berikut ini.

Ayat pertama yang berkaitan tentang pemimpin terdapat dalam surat an-

Nisa ayat 58 :

bÎ) ©! $# öNä.ã�ãBù'tƒ br& (#r–Šxsè? ÏM »uZ»tBF{ $# #’n<Î) $ygÎ=÷dr& #sŒÎ)ur O çFôJs3ym tû÷üt/ Ä $Z9$# br&

(#qßJä3øtrB ÉA ô‰yèø9$$Î/ 4 bÎ) ©! $# $­KÏèÏR /ä3Ýà Ïètƒ ÿ¾ÏmÎ/ 3 bÎ) ©! $# tb%x. $Jè‹Ïÿxœ #ZŽ�ÅÁ t/ ÇÎÑÈ

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.”2

1 Perpustakaan Nasional RI : Catalog Dalam Terbitan (KDT), Etika Berkeluarga,

Bermasyarakat, dan Berpolitik, (Jakarta : Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran,2009), hlm.202-203

2 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung : CV Penerbit J-ART,2005), hlm.87

Page 72: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

60

Persoalan pokok yang terkandung dalam surat an-Nisa ayat 58 di atas

adalah perintah untuk menunaikan amanat dan perintah untuk belaku adil dalam

menetapkan hukum.

a. Menunaikan Amanah

Kata amanat yang menjadi fokus pembahasan di atas adalah bentuk jamak

dari kata amanah. Secara bahasa, amanat adalah bentuk masdar dari kata أمن -

menjadi amanah افعل atau dengan mengikuti wazan/struktur أمانة – أمنا – یأمن

yang berarti jujur atau dapat dipercaya.3 Maksudnya segala sesuatu yang

dipercayakan kepada manusia, baik yang menyangkut hak dirinya, hak orang

lain, maupun hak Allah SWT.

Menurut Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, amanat adalah sesuatu yang

lengkap dan jamak, meliputi amanat hamba (umat) kepada Tuhannya. Yaitu

melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, sebagaimana melengkapi

amanat umat terhadap sesamanya. Misalnya menyerahkan barang titipan,

mengmbalikan pinjaman, memlihara segala hak, baik terhadap istri, kerabat,

umum manusia atau aparat pemerintah.4

Apabila dia seorang kepala Negara, maka rakyat yang diperintah

merupakan amanat Allah. Maka, dia wajib memerintah rakyatnya dengan

berdasarkan undang-undang hukum Allah dan hendaklah dia selalu mengikuti

perintah Allah. Mengambil petunjuk dari sunnah Nabi, tidak menyerahkan

suatu tugas (urusan) kepada mereka yang bukan ahlinya (tidak punya

kemampuan dan kemauan), tidak merampas sesuatu hak dari rakyat, tidak

menipu dan berbuat curang kepada seorang muslim, tidak menerima suap, tidak

memakan harta manusia dengan jalan batil seperti korupsi dan penggelapan.

Sebaliknya, dia terus-menerus menggunakan waktunya untuk kemaslahatan

(kesejahteraan) rakyat.

3 A.W. Munawwir, Kamus Al-Munawwir,(Surabaya : Pustaka Progressif,1997), hlm.40 4 Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur, (Semarang :

Pustaka Rizki Putra, 2000), hlm.879

Page 73: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

61

Jika dia seorang alim (intelektual, cendekiawan), maka hendaklah

menunjuki manusia ke jalan kebajikan dan mengembangkan pemikiran yang

benar dan rahasia-rahasia syara’ (hukum) berdasarkan ilmu pengetahuan,

sehingga aparat, utamanya pejabat dan penguasa, serta rakyat mau mematuhi

hukum-hukum agama. Apabila dia tidak berbuat demikian, dia mengkhianati

amanat (intelektualitas, keilmuannya).

Amanat ini juga melengkapi amanat seseorang untuk dirinya, seperti

keharusan mengerjakan sesuatu yang baik dan maslahat, serta segala hal yang

bermanfaat, baik bermanfaat duniawi maupun ukhrawi. Sebaliknya, dia tidak

akan mengerjakan sesuatu yang mendatangkan kemudaratan. Dia akan

menjauhkan dirinya dari segala perbuatan yang mendatangkan kekacauan dan

penyakit masyarakat.

Nash yang singkat ini menegakkan sendi yang pertama bagi masyarakat

manusia yang dikehendaki Islam, sebagaimana kaidah tersebut menjadi kaidah

pertama bagi system (nizham) pemerintahan dan masyarakat manusia.5

Dalam tafsir al-munir dijelaskan bahwa amanat terbagi atas tiga macam,

yaitu:

1. Amanat yang berkaitan dengan hak-hak Allah. Contohnya : melaksanakan

perintah, menjauhi segala apa yang dilarang, serta menggunakan seluruh

anggota badan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

2. Amanat yang berkaitan dengan hak diri sendiri. Contohnya : seseorang

tidak melakukan perbuatan kecuali apa yang bermanfaat baginya, baik

dalam urusan agama, duinia maupun akhirat.

3. Amanat yang berkaitan dengan hak orang lain. Contohnya : tidak

menyebarkan kejelekan dan aib diantara sesama, berjihad, saling nasihat-

menasihati, atau tidak melakukan tipu daya di dalam muamalah.6

5 Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur, hlm. 880 6 Wahbah Zuhaily, Tafsir Munir,(Bairut : Darul Fikr ,tt.),hlm.123

Page 74: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

62

Di dalam Ibnu Katsir juga dijelaskan, bahwa amanat dalam surat an-Nisa

ayat 58 adalah meliputi amanat yang diperintahkan Allah kepada hamba-

hambanya, seperti : shalat, zakat, shaum, pembayaran kafarat, penunaian

nadzar, dan amanat amanat yang lain yang hanya diketahui oleh Allah dan

hamba yang bersangkutan.7

Kemudian di dalam tafsir al-Maraghi karangan Ahmad Musthofa Al-

Maraghi juga dipaparkan bahwa amanat yang harus dilaksanakan ada tiga

macam, yaitu :

1. Amanat seorang hamba dengan tuhannya, yaitu apa yang telah dijanjikan

Allah kepadanya untuk dipelihara, berupa melaksanakan segala perintah-

Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan menggunakan segala perasaan dan

anggota badannya untuk hal-hal yang bermanfaat baginya dan

mendekatkannya kepada Tuhan. Di dalam asar dikatakan, bahwa seluruh

maksiat adalah khianat kepada Allah.

2. Amanat hamba dengan sesama manusia, diantaranya adalah mengembalikan

titipan kepada pemiliknya, tidak menipu, menjaga rahasia dan lain

sebagainya yang wajib dilakukan terhadap keluarga, kaum kerabat, manusia

pada umumnya dan pemerintah.

Termasuk dalam amanat ini adalah keadilan para umara terhadap

rakyatnya, dan keadilan para ulama terhadap orang-orang awam dengan

membimbing mereka kepada keyakinan dan pekerjaan yang berguna bagi

mereka di dunia dan akhirat, seperti pendidikan yang baik, mencari rezeki yang

halal, memberikan nasihat dan hukum-hukum yang menguatkan keimanan,

menyelamatkan mereka dari berbagai kejahatan dan dosa, serta mendorong

mereka untuk melakukan kebaikan dan kebajikan. Seperti juga keadilan suami

terhadap istrinya, seperti tidak menyebarkan rahasia masing-masing pihak,

terutama rahasia khusus mereka yang biasanya tidak pantas diketahui orang

lain.

7 Abi Al-Fida Isma’il Bin Katsir Ad-Damasyqiy, tafsir Ibnu Katsir,(Beirut : Darul Fikr,

t.t),hlm.516

Page 75: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

63

3. Amanat manusia terhadap dirinya sendiri, seperti halnya memilih yang

paling pantas dan bermanfaat baginya dalam masalah agama dan dunia,

tidak langsung mengerjakan hal yang berbahaya baginya di akhirat dan

dunia, serta menghindarkan berbagai penyakit sesuai pengetahuan dan

petunjuk para dokter. Hal terkahir ini memerlukan pengetahuan tentang ilmu

kesehatan, terutama pada waktu banyak tersebar penyakit dan wabah.8

Yang dimaksud amanat di sini menurut sayyid quthb adalah amanat

hidayah, makrifah, dan iman kepada Allah dengan niat, kehendak hati,

kesungguhan, dan arahan. Selain manusia, makhluk yang lain hanya diberi

ilham oleh Allah untuk mengimani-Nya, mengikuti petunjuknya, mengenal-

Nya, beribadah kepada-Nya dan menaati-Nya.Juga ditetapkan-Nya untuk

mengikuti undang-undang alamnya tanpa melakukan upaya, tanpa kesengajaan,

tanpa kehendak, dan tanpa arahan. Maka, hanya manusia sendirilah yang

diserahkan kepada fitrah, akal, makrifah, iradah, tujuan, dan usahanya untuk

sampai kepada Allah dengan pertolongan Allah.9

Sedangkan menurut Yunahar Ilyas, amanah yaitu artinya seakar dengan

kata iman karena sifat amanah memang lahir dari kekuatan iman. Semakin

menipis keimanan seseorang semakin pudar pula sifat amanah pada dirinya.

Amanah dalam pengertian yang sempit adalah memelihara titipan dan

mengembalikannya kepada pemiliknya dalam bentuk semula. Sedangkan

dalam pengertian yang luas amanah mencakup banyak hal, menyimpan rahasia

orang, menjaga kehormatan orang lain, menjaga dirinya sendiri, menunaikan

tugas-tugas yang diberikan kepadanya dan lain sebagainya.10

M. Quraish Shihab juga menyatakan bahwa, amanat adalah sesuatu yang

diserahkan kepada pihak lain untuk dipelihara dan dikembalikan bila tiba

saatnya atau bila diminta oleh pemiliknya. Amanah adalah lawan dari khianat.

Ia tidak diberikan kecuali kepada orang yang dinilai oleh pemberinya dapat

8 Ahmad Musthofa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, (Lebanon : Darul Kutub Al-‘Ilmiyah,

2006),hlm.242 9 Sayyid Quthb, Fi Zhilalil Qur’an, terj. As’ad Yasin,dkk, (Jakarta : Gema Insane Press,

2001), hlm.396 10 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq,(Yogyakarta : Lembaga Pengkajian dan Pengamalan

Islam,2007), hlm.89

Page 76: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

64

memelihara dengan baik apa yang diberikannya. Lebih lanjut beliau

menjelaskan, agama mengajarkan bahwa amanah/kepercayaan adalah asas

keimanan berdasarkan sabda Nabi saw,” Tidak ada iman bagi yang tidak

memiliki amanah”. Amanah tersebut membutuhkan kepercayaan dan

kepercayaan itu melahirkan ketenangan batin yang selanjutnya melahirkan

keyakinan.11

Kemudian amanat secara umum terbagi atas dua bagian. Amanat yang

berkaitan dengan hablum manallah (hubungan dengan Allah) dan amanat yang

berkaitan dengan hablum minan nas (hubungan dengan sesama manusia).

Amanat pertama yang paling agung dan dibebankan kepada setiap pribadi

ialah amanat yang berkaitan dengan hablum minallah, yaitu beribadah hanya

kepada Allah menurut tata cara yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw.

Dengan kata lain, amanat ini menyuruh manusia untuk melaksanakan segala

perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Contoh amanat jenis ini

adalah mendirikan shalat, membayar zakat, menunaikan ibadah haji, dan

menuntut ilmu agama.

Amanat berikutnya berkenaan dengan hubungan antar sesama manusia

(hablum minan nas) untuk berbuat baik dan menjauhkan diri dari perbuatan

yang dapat menyakiti orang lain. Contohnya adalah berbakti kepada orang tua,

menghormati orang yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, menutup aib

orang lain, membuang jauh-jauh sifat hasad, dan lain-lain.12

Dari berbagai penjelasan tentang amanat di atas, menurut penulis,

sebenarnya terdapat kesamaan antara penjelasan yang satu dengan yang lain

yaitu sama-sama menjaga apa yang telah dipercayakan dan diberikan kepada

manusia dan akan dikembalikan kepada pemiliknya apabila sudah saatnya

dikembalikan dan setiap amanat akan dipertanggungjawabkan kelak. Kalau

penulis kaitkan dengan pendidikan maka amanat di sini adalah sebuah prinsip

pertanggungjawaban terhadap fungsi administrasi dan control (pengawasan)

11 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta : Lentera Hati, 2002), hlm.480 12 Qomaruddin Shaleh, dkk, Ayat-Ayat Perintah dan Larangan Dalam Al-Qur’an,

(Bandung : Diponegoro, 2002), hlm.586-587

Page 77: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

65

terhadap anggota atau staf pendidikan untuk mewujudkan visi misi yang akan

dilaksanakan dan untuk mewujudkan tujuan pendidikan itu sendiri.

b. Menetapkan Hukum Dengan Adil

Adapun dalam perintah agar memutuskan hukum dengan adil diantara

manusia, maka nash ini bersifat mutlak yang berarti meliputi keadilan yang

menyeluruh “diantara semua manusia”, bukan keadilan diantara sesama kaum

muslimin dan terhadap ahli kitab saja. Keadilan merupakan hak setiap manusia

hanya karena dia diidentifikasi sebagai manusia. Maka identitas sebagai

manusia inilah yang menjadikannya berhak terhadap keadilan itu menurut

manhaj rabbani. Identitas ini terkena untuk semua manusia, mukmin ataupun

kafir, orang yang berkulit putih ataupun berkulit hitam, orang arab maupun

orang ajam (non-arab).

Umat Islam harus menegakkan keadilan ini di dalam memutuskan hukum

diantara manusia apabila mereka memutuskan hukum di dalam urusan mereka

dengan keadilan yang sama sekali belum pernah dikenal oleh manusia kecuali

hanya di tangan Islam saja, kecuali di dalam hukum kaum muslimin saja,

kecuali di dalam masa kepemimpinan Islam terhadap manusia saja. Orang

yang kehilangan keadilan sebelum dan sesudah kepemimpinan ini, maka ia

tidak akan dapat merasakannya sama sekali dalam bentuknya yang mulia,

seperti yang diberikan kepada seluruh manusia karena semata-mata mereka

sebagai manusia, bukan karena sifat-sifat lain sebagai tambahan dari identitas

pokok yang dimiliki oleh semua manusia.13

Di dalam banyak ayat, Allah ta’ala memerintahkan supaya menegakkan

keadilan. Diantaranya seperti dalam ayat ini :

4 (#qä9ωôã$# uqèd Ü> t�ø%r& 3“ uqø) ­G=Ï9

“Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa”14

(#qçRqä. tûüÏBº§qs% ÅÝ ó¡ É)ø9$$Î/ u

“Jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan”15

13 Sayyid Quthb, Fi Zhilalil Qur’an, terj. As’ad Yasin,dkk,hlm.397 14 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.108

Page 78: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

66

(#qßs Î=ô¹ r'sù $yJåks]÷�t/ ÉA ô‰yèø9$$Î/ (#þqäÜ Å¡ ø%r&ur ( bÎ) ©! $# �= Ïtä† šú üÏÜ Å¡ ø)ßJø9$# ÇÒÈ

“Maka damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu Berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang Berlaku adil”16

Pemutusan perkara diantara manusia mempunyai banyak jalan,

diantaranya ialah : pemerintahan secara umum, pengadilan, dan bertahkim

(arbitrasi) kepada seseorang untuk memutuskan perkara antara dua orang yang

bersengketa dalam perkara tertentu.

Untuk memutuskan perkara dengan adil memerlukan beberapa hal :

Pertama, memahami dakwaan dari si pendakwa dan jawaban dari si

terdakwa, untuk mengetahui pokok persengketaan dengan bukti-bukti dari

kedua orang yang bersangkutan.

Kedua, hakim tidak berat sebelah kepada salah satu pihak diantara dua

orang yang bersengketa.

Ketiga, hakim mengerti tentang hukum yang telah digariskan oleh Allah

untuk memutuskan perkara di antara manusia berdasarkan contoh dari al-kitab,

sunnah maupun ijma’ umat,

Keempat, mengangkat orang-orang yang mampu mengemban tugas hukum

untuk menghukumi.

Kaum muslimin telah diperintahkan supaya menegakkan keadilan dalam

hukum, perkataan, perbuatan dan akhlak.17 Allah ta’ala berfirman :

#sŒÎ)ur óO çFù=è% (#qä9ωôã$$sù öqs9ur tb%Ÿ2 #sŒ 4’n1ö�è%

“Dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu)”18

15 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.100 16 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.516 17 Ahmad Musthafa al Maraghi, terj. Bahrun Abubakar dan Hery Noer Ali, terjemah Tafsir

al Maroghi, (Semarang : Toha Putra,1993), Juz. V,hlm. 114-115 18 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.149

Page 79: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

67

Di samping keadilan hukum, Islam memerintahkan kepada umat manusia,

terutama kepada orang-orang yang beriman untuk bersikap adil dalam segala

aspek kehidupan, baik terhadap diri dan keluarganya sendiri, apalagi kepada

orang lain. Bahkan kepada musuh sekalipun setiap mukmin harus dapat berlaku

adil.

1. Adil terhadap diri sendiri

$pkš‰r'»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãYtB#uä (#qçRqä. tûüÏBº§qs% ÅÝ ó¡ É)ø9$$Î/ uä!#y‰pkà­ ¬! öqs9ur #’n?tã öNä3Å¡ àÿRr& Írr&

Èûøïy‰Ï9ºuqø9$# tûüÎ/t�ø%F{ $#ur 4 bÎ) ïÆ ä3tƒ $†‹ÏYxî ÷rr& #ZŽ�É)sù ª! $$sù 4’n<÷rr& $yJÍkÍ5 ( Ÿx sù (#qãèÎ7­Fs?

#“ uqolù;$# br& (#qä9ω÷ès?

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi Karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu Karena ingin menyimpang dari kebenaran.”19

2. Adil terhadap istri dan anak-anak

(#qßs Å3R$$sù $tB z> $sÛ Nä3s9 zÏiB Ïä!$|¡ ÏiY9$# 4Óo_÷WtB y] »n=èOur yì»t/â‘ur ( ÷bÎ*sù óOçFøÿÅz žw r&

(#qä9ω÷ès? oy‰Ïn ºuqsù

“Kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja”20

3. Adil dalam mendamaikan perselisihan

bÎ)ur Èb$tGxÿͬ!$sÛ zÏB tûüÏZÏB÷sßJø9$# (#qè=tGtGø%$# (#qßs Î=ô¹ r'sù $yJåks]÷�t/ ( .bÎ*sù ôM tót/ $yJßg1y‰÷n Î)

’n?tã 3“ t�÷z W{ $# (#qè=ÏG»s)sù ÓÉL©9$# ÓÈöö7s? 4Ó®Lym uäþ’Å"s? #’n<Î) Ì�øBr& «! $# 4 bÎ*sù ôN uä!$sù

(#qßs Î=ô¹ r'sù $yJåks]÷�t/ ÉA ô‰yèø9$$Î/ (#þqäÜ Å¡ ø%r&ur ( bÎ) ©! $# �= Ïtä† šú üÏÜ Å¡ ø)ßJø9$# ÇÒÈ

19 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.100 20 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.77

Page 80: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

68

“Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau dia Telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.”21

4. Adil dalam berkata

( #sŒÎ)ur óOçFù=è% (#qä9ωôã$$sù öqs9ur tb%Ÿ2 #sŒ 4’n1ö�è% ( ωôgyèÎ/ur «! $# (#qèù÷rr& 4 öNà6 Ï9ºsŒ Nä38¢¹ ur

¾ÏmÎ/ ÷/ä3ª=yès9 šc rã�©.x‹s? ÇÊÎËÈ

“Dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.”22

5. Adil terhadap musuh sekalipun

$pkš‰r'»tƒ šú ïÏ%©!$# (#qãYtB#uä (#qçRqä. šú üÏBº§qs% ¬! uä!#y‰pkà­ ÅÝ ó¡ É)ø9$$Î/ ( Ÿw ur

öNà6 ZtBÌ�ôf tƒ ãb$t«oYx© BQöqs% #’n?tã žw r& (#qä9ω÷ès? 4 (#qä9ωôã$# uqèd Ü> t�ø%r& 3“ uqø) ­G=Ï9 (

(#qà)?$#ur ©! $# 4 žc Î) ©! $# 7Ž�Î6yz $yJÎ/ šc qè=yJ÷ès? ÇÑÈ

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”23 Islam menginginkan keadilan dalam semua aspek yang mencakup keadilan

terhadap diri sendiri, adil terhadap isteri dan anak-anak, adil dalam

mendamaikan perselisihan, adil dalam berkata bahkan Islam juga

memerintahkan untuk berbuat adil terhadap musuh sekalipun. Selain itu,

keadilan juga mencakup dalam keadilan bersama. Semuanya telah diatur di

21 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.516 22 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.149 23 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.108

Page 81: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

69

dalam al-Qur’an. Kalau kita cermati, Islam juga tidak mengajarkan

diskriminasi dalam keadilan hukum. Islam mengajarkan bahwa semua orang

mendapat perlakuan yang sama dan sederajat. tidak ada perbedaan hukum

dikarenakan warna kulit, status sosial, ekonomi dan sebagainya.

B. Konsep Pendidikan Kepemimpinan Dalam Perspektif Surat Ali ‘Imron Ayat

159

Kemudian Ayat kedua pada pembahasan bab ini yang berkaitan tentang

pemimpin adalah terdapat dalam surat ali ‘Imron ayat 159 :

$yJÎ6sù 7pyJôm u‘ zÏiB «! $# |M ZÏ9 öNßgs9 ( öqs9ur |M Yä. $à sù xá ‹Î=xî É= ù=s)ø9$# (#q‘Ò xÿR]w ô ÏB y7 Ï9öqym

( ß# ôã$$sù öNåk÷]tã ö�ÏÿøótGó™ $#ur öNçlm; öNèdö‘Ír$x© ur ’Îû Í�öDF{ $# ( #sŒÎ*sù |M øBz•tã ö@ ©.uqtGsù ’n?tã «! $# 4 bÎ)

©! $# �= Ïtä† tû,Î#Ïj.uqtGßJø9$# ÇÊÎÒÈ

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”24

Persoalan pokok yang terkandung dalam surat ali ‘Imron ayat 159 di atas

adalah perintah untuk lemah lembut dalam bertutur kata, pemaaf, bermusyawarah

dan perintah untuk bertawakkal kepada Allah.

1. Lemah lembut dalam bertutur kata

Kandungan dari ayat di atas salah satunya adalah sifat lemah lembut

di dalam bertutur kata dan tidak menyakiti orang lain dengan perkataan

ataupun perbuatan, serta memberi kemudahan dan ketentraman kepada

masyarakat. Sifat ini merupakan faktor subjektif yang harus dimiliki oleh

24 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.71

Page 82: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

70

seorang pemimpin yang dapat merangsang dan mendorong orang lain untuk

berpartisipasi dalam musyawarah.25

Redaksi di atas, yang disusul dengan perintah memberi maaf dan

seterusnya seakan-akan ayat ini berkata : sesungguhnya perangaimu wahai

Muhammad adalah perangai yang sangat luhur, engkau tidak bersikap

keras, tidak juga berhati kasar, engkau pemaaf, dan bersedia mendengar

saran dari orang lain. Itu semua disebabkan karena rahmat Allah kepadamu

yang telah mendidikmu, sehingga semua faktor yang dapat mempengaruhi

kepribadianmu disingkirkan-Nya.

Firman-Nya : sekiranya engkau bersikap keras lagi kasar…,

mengandung makna bahwa engkau Muhammad bukanlah seorang yang

berhati keras. Ini dipahami dari kata law yang diterjemahkan sekiranya.

Kata ini digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang bersyarat, tetapi

syarat tersebut tidak dapat wujud. Seperti jika seorang yang ayahnya telah

meninggal kemudian berkata “sekiranya ayah saya hidup, maka saya akan

menamatkan kuliah.” Karena ayahnya telah wafat, maka kehidupan yang

diandaikan pada hakikatnya tidak ada, dan dengan demikian tamat yang

diharapkannya pun tidak mungkin terwujud. Jika demikian, ketika ayat ini

menyatakan sekiranya engkau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah

mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu, maka itu sikap keras lagi

berhati kasar, tidak ada wujudnya dan karena tidak ada wujudnya, maka

tentu saja, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu, tidak pernah

akan terjadi.

2. Pemaaf

Sifat maaf adalah salah satu manifestasi ketaqwaan kepada Allah swt

sebagaimana yang dinyatakan dalam firman-Nya :

25 Perpustakaan Nasional RI : Catalog Dalam Terbitan (KDT), Etika Berkeluarga,

Bermasyarakat, dan Berpolitik, (Jakarta : Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran,2009), hlm.223

Page 83: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

71

(#þqããÍ‘$y™ ur 4’n<Î) ;ot�ÏÿøótB `ÏiB öNà6 În/§‘ >pYy_ ur $ygàÊ ó�tã ßN ºuq»yJ¡¡ 9$# ÞÚ ö‘F{ $#ur ôN £‰Ïãé&

tûüÉ) ­GßJù=Ï9 ÇÊÌÌÈ tûïÏ%©!$# tbqà)ÏÿZム’Îû Ïä!#§Žœ£ 9$# Ïä!#§ŽœØ 9$#ur tûüÏJÏà »x6 ø9$#ur xá ø‹tóø9$#

tûüÏù$yèø9$#ur Çtã Ä $Y9$# 3 ª! $#ur �= Ïtä† šú üÏZÅ¡ ós ßJø9$# ÇÊÌÍÈ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan"26

Islam mengajarkan kepada kita untuk dapat memaafkan kesalahan

orang lain tanpa harus menunggu permohonan maaf dari yang bersalah.

Menurut M. Quraish Shihab, tidak ditemukan satu ayatpun yang

menganjurkan untuk meminta maaf, tetapi yang ada adalah perintah untuk

memberi maaf.27

Tindakan memberi maaf sebaiknya diikuti dengan tindakan berlapang

dada. Di dalam beberapa ayat al-Qur’an perintah memaafkan diikuti dengan

perintah berlapang dada.

( ß# ôã$$sù öNåk÷]tã ôx xÿô¹ $#ur 4 bÎ) ©! $# �= Ïtä† šú üÏZÅ¡ ós ßJø9$# ÇÊÌÈ

“Maka maafkanlah mereka dan berlapang dadalah, Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”28

( (#qàÿ÷èu‹ø9ur (#þqßs xÿóÁ u‹ø9ur 3 Ÿw r& tbq™7ÏtéB br& t�Ïÿøótƒ ª! $# óOä3s9 3

“Dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu?”29

26 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.67 27 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, (Bandung : Mizan,1996), hlm.247 28 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.109 29 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.352

Page 84: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

72

3. Musyawarah

Pemimpin seharusnya selalu bermusyawarah dalam setiap mengambil

sikap dan keputusan yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak.

Semua permasalahan dipecahkan atau diselesaikan dengan musyawarah

karena dengan cara ini di samping pendapat rakyat dapat terakomodasi juga

akan menghasilkan keputusan yang bijaksana.30

Firman Allah swt :

öNèdã�øBr&ur 3“ u‘qä© öNæhuZ÷�t/

“sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka”31 Seorang yang melakukan musyawarah, apalagi yang berada dalam

posisi pemimpin, yang pertama ia harus hindari ialah tutur kata yang kasar

serta sikap keras kepala, karena jika tidak, maka mitra musyawarah akan

bertebaran pergi.

Di sisi lain, yang bermusyawarah harus menyiapkan mentalnya untuk

selalu bersedia memberi maaf, karena boleh jadi ketika melakukan

musyawarah terjadi perbedaan pendapat, atau keluar dari pihak lain kalimat

atau pendapat yang menyinggung, dan bila mampir ke hati akan

mengeruhkan pikiran, bahkan boleh jadi mengubah musyawarah menjadi

pertengkaran.32

Musyawarah atau syura adalah sesuatu yang sangat penting guna

menciptakan peraturan di dalam masyarakat mana pun. Setiap Negara maju

yang menginginkan keamanan, ketentraman, kebahagiaan dan kesuksesan

bagi rakyatnya, tetap memegang prinsip musyawarah ini. Tidak aneh jika

Islam sangat memperhatikan dasar musyawarah ini. Islam menamakan

salah satu surat al-Qur’an dangan asy-syura, di dalamnya dibicarakan

tentang sifat-sifat kaum mukminin, antara lain, bahwa kehidupan mereka

itu berdasarkan atas musyawarah, bahkan segala urusan mereka diputuskan

berdasarkan musyawarah di antara mereka. Sesuatu hal yang menunjukkan

30 Mahmud Sya’roni, Cermin Kehidupan Rasul, (Semarang : Aneka Ilmu, 2006), hlm.391 31 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.487 32 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, hlm.459

Page 85: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

73

betapa pentingnya musyawarah adalah bahwa ayat tentang musyawarah itu

dihubungkan dengan kewajiban shalat dan menjauhi perbuatan keji.33 Allah

swt berfirman :

tûïÏ%©!$#ur tbqç7ÏtGøgs† uŽÈµ»t6x. ÄNøOM} $# |· Ïm ºuqxÿø9$#ur #sŒÎ)ur $tB (#qç6ÅÒ xî öNèd tbrã�Ïÿøótƒ ÇÌÐÈ

tûïÏ%©!$#ur (#qç/$yf tGó™ $# öNÍkÍh5t�Ï9 (#qãB$s%r&ur no4qn=¢Á 9$# öNèdã�øBr&ur 3“ u‘qä© öNæhuZ÷�t/ $£JÏBur

öNßg»uZø%y—u‘ tbqà)ÏÿZムÇÌÑÈ

“Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan- perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf. dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.”34

Esensi muyawarah adalah pemberian kesempatan kepada anggota

masyarakat yang memiliki kemampuan dan hak untuk berpartisipasi dalam

pembuatan keputusan yang mengikat, baik dalam aturan-aturan hukum

ataupun kebijaksanaan politik. Apabila pendapat yang berkembang dalam

musyawarah itu sepakat, maka keputusan yang diambil oleh pimpinan

adalah pendapat yang disepakati.

Pada sisi lain kenyataan menunjukkan pula bahwa musyawarah tidak

hanya digunakan sejalan dengan ajaran agama, bahkan sering digunakan

untuk kepentingan penguasa untuk kejayaan dan kelestarian kekuasaan

mereka. Musyawarah seperti ini telah menyimpang dari tujuan yang hendak

dicapai, yakni kebenaran atau pendapat yang lebih dekat kepada kebenaran

dan untuk kebaikan bersama. Ini berarti diperlukan sebuah prinsip yang

dapat menghindarkan penggunaan musyawarah sebagai panggung legalisasi

kepentingan sepihak. Untuk itu al-Qur’an dan sunnah dijadikan sebagai

pemutus akhir. Dari sini, uraian selanjutnya berkenaan dengan subjek dan

objek musyawarah serta metode pengambilan keputusan.

33 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, hlm.229-230 34 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.487

Page 86: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

74

Subyek musyawarah yang dimaksud di sini adalah siapa yang menjadi

sasaran perintah atau yang diperintahkan agar menyelesaikan perselisihan

yang terjadi dengan merujuk kepada al-Qur’an dan sunnah. Secara eksplisit

ayat di atas menunjukkan bahwa perintah yang terkandung dalam ayat

tersebut berlaku umum. Setiap orang beriman dibebani kewajiban yang

terkandung dalam ayat tersebut.

Bertolak dari eksistensi musyawarah sebagai metode pembinaan

hukum dan dari kenyataan sejarah, maka dapat dikatakan bahwa perintah

penyelesaian perselisihan pada ayat di atas juga ditujukan kepada ulil amri.

Ini berarti mereka tidak hanya wajib bermusyawarah, tetapi juga wajib

menyelesaikan perselisihan berdasarkan al-Qur’an dan sunnah.

Kewajiban bermusyawarah di atas berimplikasi pada perlunya

pelembagaan musyawarah. Hal ini terlihat dalam sejarah, baik pada masa

pemerintahan rasulullah saw ataupun masa pemerintahan khulafaurasyidin.

Pada masa tersebut, meskipun tidak disebut secara resmi, namun

keberadaan tokoh sahabat yang mendampingi Rasulullah dan para

khalifahnya sebagai mitra tetap atau tidak tetap yang dimintai pendapatnya

apabila persoalan timbul, merupakan indikator pelembagaan musyawarah

dalam system politik.

Dengan demikian objek musyawarah tidak hanya berkenaan dengan

kehidupan duniawi, tetapi berkenaan dengan urusan keagamaan.35

Tentang tata cara musyawarah serta keharusan mengikuti tatacara itu,

tidak ada nash al-Quran dan sunnah yang menerangkankannya. Juga tidak

ada nash yang mengharuskan ditetapkannya jumlah anggota majlis

permusyawaratan dan cara menghadirkan para anggota.

Tatacara musyawarah yang dilakukan oleh Rasulullah ternyata sangat

beervariasi; 1. Kadang kala seseorang memberikan pertimbangan kepada

beliau, lalu beliau melihat pendapat itu benar, maka beliau

mengamalkannya. Seperti pendapat al-Hubab ibn al-Mundzir tentang

35 Perpustakaan Nasional RI : Catalog Dalam Terbitan (KDT), Etika Berkeluarga,

Bermasyarakat, dan Berpolitik, hlm.223-22

Page 87: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

75

pemilihan tempat yang strategis dalam perang Badar dan pendapat Salman

al-Farisi tentang penggalian parit pertahanan dalam perang Khandaq; 2.

Kadang-kadang beliau bermusyawarah dengan dua atau tiga orang saja.

Kebanyakan dengan Abu Bakar dan ‘Umar; 3. Kadang kala beliau juga

bermusyawarah dengan seluruh massa melalui cara perwakilan, seperti

yang terjadi ssesudah perang Hunain tentang rampasan perang dan

permohonan bantuan melalui utusan Hawazin.36

Dari peristiwa yang bervariasi di atas penulis dapat menyimpulkan

bahwa tatacara musyawarah, anggota musyawarah bisa selalu berkembang

sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Sebenarnya yang

penting dan harus dilakukan adalah musyawarah itu sendiri harus selalu

ditegakkan dan dilaksanakan bagi siapapun yang menginginkan keputusan

dalam suatu forum bisa menjadi keputusan yang paling baik dan bisa

dipertanggungjawabkan. Apalagi bagi seorang pemimpin, jika dia ingin

memutuskan suatu permasalahan maka sudah seharusnya dia

bermusyawarah pada masalah tersebut. Karena musyawarah sudah jelas

nashnya,maka sebagai umat Islam kita harus selalu bermusyawarah di

dalam menentukan suatu keputusan.

4. Tawakkal

Tawakal adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada

selain Allah dan menyerahkan keputusan segala sesuatunya kepada-Nya.

Seorang muslim hanya boleh bertawakkal kepada Allah semata-mata.

Allah swt berfirman :

¬! ur Ü= ø‹xî ÏN ºuq»yJ¡¡ 9$# ÇÚ ö‘F{ $#ur Ïmø‹s9Î)ur ßìy_ ö�ムã�øBF{ $# ¼ã&—#ä. çnô‰ç6ôã$$sù ö@ ž2 uqs?ur

Ïmø‹n=tã 4 $tBur y7 •/u‘ @@ Ïÿ»tóÎ/ $£Jtã tbqè=yJ÷ès? ÇÊËÌÈ

36 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, hlm.233

Page 88: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

76

“Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, Maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.”37

Tawakkal adalah salah satu buah keimanan. Semua orang yang

beriman bahwa semua urusan kehidupan, dan semua manfaat mudharat ada

di tangan Allah, akan menyerahkan segala sesuatunya kepada-Nya dan

akan ridha dengan segala kehendak-Nya. Dia tidak takut menghadapi masa

depan, tidak kaget dengan segala kejutan. Hatinya tenang dan tentram,

karena yakin akan keadilan dan rahmat Allah. Oleh sebab itu Islam

menetapkan bahwa iman harus diikuti oleh sikap tawakkal.38 Allah swt

berfirman :

’n?tãur «! $# (#þqè=©.uqtGsù bÎ) O çGYä. tûüÏZÏB÷s•B ÇËÌÈ

“Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman".39

ª! $# Iw tm»s9Î) žw Î) uqèd 4 ’n?tãur «! $# È@ ž2 uqtGuŠù=sù šc qãZÏB÷sßJø9$# ÇÊÌÈ

“(Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja.”40

Tawakkal harus diawali dengan kerja keras dan usaha maksimal

(ikhtiar). Tidaklah dinamai tawakkal kalau hanya pasrah menunggu nasib

sambil berpangku tangan tanpa melakukan apa-apa. Sikap pasrah seperti itu

adalah satu bentuk kesalahpahaman terhadap hakikat tawakkal.

Rasulullah dan kaum muslimin generasi awal telah memberikan

contoh bagaimana seharusnya memahami tawakkal. Mereka adalah para

pekerja keras dalam berbagai lapangan kehidupan, perdagangan, pertanian,

perindustrian, keilmuan dan lain sebagainya. Rasulullah saw mendorong

37 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.235 38 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, hlm.45-46 39 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.111 40 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.557

Page 89: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

77

umatnya bekerja keras. Beliau selalu berdoa agar dijauhkan dari sifat-sifat

lemah dan malas.

Sikap tawakkal sangat bermanfaat sekali untuk mendapatkan

ketenangan batin. Sebab apabila seseorang telah berusaha dengan sungguh-

sungguh untuk mencapai sesuatu mengerahkan segala tenaga dan dana,

membuat perencanaan dengan sangat cermat dan detail, melaksanakan

dengan penuh disiplin dan melakukan pengawasan dengan ketat, kalu

kemudian masih mengalami kegagalan, dia tidak akan berputus asa. Dia

menerimanya sebagai musibah, ujian dari Allah swt yang harus dihadapi

dengan sabar. Sebaliknya jika berhasil dengan baik, dia bersyukur kepada

Allah swt, tidak sombong dan membanggakan diri, karena dia yakin semua

usahanya tidak akan berhasil tanpa izin dari Allah swt. Dengan demikian,

semua situasi dihadapinya dengan tenang. Bila gagal bersabar, bila berhasil

bersyukur. Bandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki konsep

tawakkal dalam kehidupannya. Kegagalan bisa membuatnya stress dan

putus asa, sementara keberhasilan juga bisa membuatnya sombong dan lupa

diri.41

Dari uraian di atas menggenai konsep awal kepemimpinan dari surat

an-Nisa ayat 58 dan ali-imron ayat 159 dan didukung dengan ayat-ayat al-

Qur’an yang lain yang mendukung tentang konsep tersebut,maka dari

penjelasan di atas dapat dijadikan menjadi suatu kesatuan konsep tentang

kepemimpinan pendidikan yang berdasarkan al-Qur’an yang mencakup

tentang pendidikan akhlak bagi seseorang yang akan menjadi pemimpin

yang sesuai dengan akhlak al-Qur’an, yaitu :

1. Menyampaikan amanah

Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan amanah disini adalah

merupakan sebuah prinsip pertanggungjawaban terhadap fungsi

administrasi dan control (pengawasan) terhadap anggota atau staf

41 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq,hlm.49

Page 90: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

78

pendidikan untuk mewujudkan visi misi yang akan dilaksanakan dan

untuk mewujudkan tujuan pendidikan itu sendiri.

2. Menetapkan hukum dengan adil

Seorang pemimpin pendidikan harus bersikap tegas dan adil

dalam melaksanakan tuganya sebagai pimpinan sehingga

memungkinkan lembaga pendidikan menghasilkan aturan-aturan yang

adil tanpa memandang warna kulit, status sosial, ekonomi dan

sebagainya

3. Berlaku lemah lembut

Seorang pemimpin pendidikan harus mempunyai sifat lemah

lembut terhadap anggota-anggotanya karena sifat ini merupakan

faktor subjektif yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang

dapat merangsang dan mendorong orang lain untuk berpartisipasi

dalam kegiatan musyawarah serta tidak menyakiti orang lain dengan

perkataan ataupun perbuatan, serta memberi kemudahan dan

ketentraman kepada anggota. Jika seorang pemimpin tidak memiliki

sifat tersebut, maka orang akan menjauh dan tidak memberikan

dukungannya.

4. Pemaaf

Pemaaf juga salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang

pemimpin karena terkadang tidak semua anggota mempunyai

keberanian untuk meminta maaf, boleh jadi dia mengalami hambatan

psikologis untuk mengajukan permintaan maaf. Oleh karena itu,

seorang pemimpin yang bijak harus berusaha memaafkan kesalahan

anggotanya tanpa harus menunggu permohonan maaf dari yang

bersalah. Sekalipun anggota yang bersalah telah menyadari

kesalahannya.

Page 91: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

79

5. Bermusyawarah

Pemimpin seharusnya selalu bermusyawarah dalam setiap

mengambil sikap dan keputusan yang berkaitan dengan kepentingan

orang banyak. Semua permasalahan dipecahkan atau diselesaikan

dengan musyawarah karena dengan cara ini di samping pendapat

anggota dapat terakomodasi juga akan menghasilkan keputusan yang

bijaksana.

Seorang yang melakukan musyawarah, apalagi yang berada

dalam posisi pemimpin, yang pertama ia harus hindari ialah tutur kata

yang kasar serta sikap keras kepala, karena jika tidak, maka mitra

musyawarah akan bertebaran pergi.

6. bertawakkal kepada Allah.

Seorang pemimpin juga harus mempunyai konsep tawakal di

samping sifat-sifat yang telah disebutkan di atas. Hal ini dikarenakan

apabila seorang pemimpin mempunyai konsep tawakal dan kemudian

mengalami suatu kegagalan, setelah semuanya direncanakan dengan

baik, maka dia tidak akan berputus asa. Dia menerimanya sebagai

musibah, ujian dari Allah swt yang harus dihadapi dengan sabar.

Sebaliknya jika berhasil dengan baik, dia bersyukur kepada Allah swt,

tidak sombong dan membanggakan diri, karena dia yakin semua

usahanya tidak akan berhasil tanpa izin dari Allah swt. Dengan

demikian, semua situasi dihadapinya dengan tenang. Bila gagal

bersabar, bila berhasil bersyukur.

Page 92: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

80

BAB V

A. Kesimpulan

Berawal dari beberapa permasalahan yang diangkat oleh penulis dalam

skripsi yang berjudul “Konsep Kepemimpinan Pendidikan dalam Perspektif

Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 58 dan Ali ‘Imron Ayat 159”, maka penulis

dapat menarik kesimpulan mengenai konsep kepemimpinan pendidikan yang

terdapat di dalam surat an-Nisa ayat 58 dan surat ali ‘Imron ayat 159, yaitu :

1. Menyampaikan amanah

Amanat terbagi atas tiga macam, yaitu :

a. Amanat yang berkaitan dengan hak-hak Allah. Contohnya :

melaksanakan perintah, menjauhi segala apa yang dilarang, serta

menggunakan seluruh anggota badan untuk mendekatkan diri kepada

Allah.

b. Amanat yang berkaitan dengan hak diri sendiri. Contohnya : seseorang

tidak melakukan perbuatan kecuali apa yang bermanfaat baginya, baik

dalam urusan agama, duinia maupun akhirat.

c. Amanat yang berkaitan dengan hak orang lain. Contohnya : tidak

menyebarkan kejelekan dan aib diantara sesama, berjihad, saling

nasihat-menasihati, atau tidak melakukan tipu daya di dalam

muamalah.

2. Menetapkan hukum dengan adil

Perintah agar memutuskan hukum dengan adil diantara manusia

bersifat mutlak yang berarti meliputi keadilan yang menyeluruh “diantara

semua manusia”, bukan keadilan diantara sesama kaum muslimin dan

terhadap ahli kitab saja. Keadilan merupakan hak setiap manusia hanya

karena dia diidentifikasi sebagai manusia. Maka identitas sebagai manusia

inilah yang menjadikannya berhak terhadap keadilan itu menurut manhaj

rabbani. Identitas ini terkena untuk semua manusia, mukmin ataupun kafir,

orang yang berkulit putih ataupun berkulit hitam, orang arab maupun

orang ajam (non-arab).

Page 93: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

81

3. Lemah lembut dalam bertutur kata

Sifat lemah lembut di dalam bertutur kata dan tidak menyakiti

orang lain dengan perkataan ataupun perbuatan, serta memberi kemudahan

dan ketentraman kepada masyarakat merupakan faktor subjektif yang

harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang dapat merangsang dan

mendorong orang lain untuk berpartisipasi dalam musyawarah.

4. Pemaaf

Sifat maaf adalah salah satu manifestasi ketaqwaan kepada Allah

swt. Islam mengajarkan kepada kita untuk dapat memaafkan kesalahan

orang lain tanpa harus menunggu permohonan maaf dari yang bersalah.

Tindakan memberi maaf juga sebaiknya diikuti dengan tindakan berlapang

dada dikarenakan jika hal tersebut dilakukan maka Allah akan

memberikan ampunan sebagai balasannya.

5. Musyawarah

Pemimpin seharusnya selalu bermusyawarah dalam setiap

mengambil sikap dan keputusan yang berkaitan dengan kepentingan orang

banyak. Semua permasalahan dipecahkan atau diselesaikan dengan

musyawarah karena dengan cara ini di samping pendapat rakyat dapat

terakomodasi juga akan menghasilkan keputusan yang bijaksana.

Musyawarah atau syura adalah sesuatu yang sangat penting guna

menciptakan peraturan di dalam masyarakat mana pun. Setiap Negara

maju yang menginginkan keamanan, ketentraman, kebahagiaan dan

kesuksesan bagi rakyatnya, tetap memegang prinsip musyawarah ini.

Tidak aneh jika Islam sangat memperhatikan dasar musyawarah ini. Islam

menamakan salah satu surat al-Qur’an dangan asy-syura, di dalamnya

dibicarakan tentang sifat-sifat kaum mukminin, antara lain, bahwa

kehidupan mereka itu berdasarkan atas musyawarah, bahkan segala urusan

mereka diputuskan berdasarkan musyawarah di antara mereka.

6. Tawakkal

Semua orang yang beriman tahu bahwa semua urusan kehidupan,

dan semua manfaat mudharat ada di tangan Allah, akan menyerahkan

Page 94: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

82

segala sesuatunya kepada-Nya dan akan ridha dengan segala kehendak-

Nya. Dia tidak takut menghadapi masa depan, tidak kaget dengan segala

kejutan. Hatinya tenang dan tentram, karena yakin akan keadilan dan

rahmat Allah. Oleh sebab itu Islam menetapkan bahwa iman harus diikuti

oleh sikap tawakkal.Sikap tawakkal sangat bermanfaat sekali untuk

mendapatkan ketenangan batin. Sebab apabila seseorang telah berusaha

dengan sungguh-sungguh untuk mencapai sesuatu mengerahkan segala

tenaga dan dana, membuat perencanaan dengan sangat cermat dan detail,

melaksanakan dengan penuh disiplin dan melakukan pengawasan dengan

ketat, kalu kemudian masih mengalami kegagalan, dia tidak akan berputus

asa. Dia menerimanya sebagai musibah, ujian dari Allah swt yang harus

dihadapi dengan sabar. Sebaliknya jika berhasil dengan baik, dia

bersyukur kepada Allah swt, tidak sombong dan membanggakan diri,

karena dia yakin semua usahanya tidak akan berhasil tanpa izin dari Allah

swt. Dengan demikian, semua situasi dihadapinya dengan tenang. Bila

gagal bersabar, bila berhasil bersyukur. Bandingkan dengan seseorang

yang tidak memiliki konsep tawakkal dalam kehidupannya. Kegagalan

bisa membuatnya stress dan putus asa, sementara keberhasilan juga bisa

membuatnya sombong dan lupa diri.

B. Saran-saran

Berawal dari membaca fenomena yang berkembang dalam bangsa ini,

khususnya hal-hal yang berkaitan dengan kepemimpinan, saran yang perlu

penulis tambahkan pada akhir penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perlu adanya pendidikan akhlak yang diberikan oleh orang tua kepada anak-

anaknya, khususnya dalam melatih jiwa kepemimpinan kepada mereka

sehingga jika kelak mereka menjadi seorang pemimpin, maka mereka akan

menjadi pemimpin yang berakhlak sesuai ajaran islam yang bersumber

kepada al-quran dan sunnah.

2. Orang-orang yang ingin mengabdikan diri kepada masyarakat sebagai

pemimpin harus mengetahui, memahami, dan mengaplikasikan konsep

kepemimpinan dengan jiwa dan raganya.

Page 95: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

83

3. Adanya perhatian terhadap lembaga pendidikan yang masih mengajarkan

pendidikan akhlak yang di dalamnya juga terdapat akhlak-akhlak yang

berkaitan dengan kepemimpinan, agar lembaga tersebut dapat menjaga

eksistensinya dalam dunia pendidikan.

C. Penutup

Alhamdulillahirobbil’alamin, itulah kiranya kata yang pantas keluar

dari bibir penulis sebagai pujian dan ungkapan syukur kepada Allah swt

Pencipta alam raya. Semuanya tidak akan terlaksana dan tidak akan berarti

apa-apa tanpa adanya campur tangan Allah swt. Karena setelah melalui proses

yang panjang akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

Buah karya ini merupakan hasil kerja penulis dengan mencurahkan

segenap kemampuan dan pikiran serta mengorbankan seluruh tenaga, waktu

dan materi. Namun kerja keras dan pengorbanan penulis sama sekali tidak ada

artinya tanpa bantuan dari Allah swt, karena semua bisa terjadi hanya karena

kekuasaan Allah. Oleh karena itu, kesalahan dan kekurangan pada skripsi ini

bukanlah sesuatu hal yang mustahil adanya. Sehingga kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan.

Harapan penulis adalah semoga karya kecil ini dapat mendatangkan

dan memberikan manfaat yang besar bagi penulis khususnya dan pembaca

pada umumnya.Amin.

Page 96: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

84

DAFTAR KEPUSTAKAAN Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005)

Ad-Damasyqiy, Abi Al-Fida Isma’il Bin Katsir, tafsir Ibnu Katsir,(Beirut : Darul

Fikr, t.t)

Al Farra al Baghowi, Abi Muhammad al Husain bin Mas’ud, Tafsir Baghowi Al

Musamma Ma’alimat Tanzil, (Bairut : Darul Kutub, tt.)

Al Maraghi, Ahmad Musthafa, terj. Bahrun Abubakar dan Hery Noer Ali,

terjemah Tafsir al Maroghi, (Semarang : Toha Putra,1993), Juz. V

Al-Bukhari, Abu ‘Abdilah Muhammad bin Ismail, Matnu Masykuli al-Bukhari

Bihasyiyati al-Sanadi,(Bairut : Dar al-Fikr, t.t)

Ali, Muhammad Daud, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada,2004)

Al-Maraghi, Ahmad Musthofa, Tafsir Al-Maraghi, (Lebanon : Darul Kutub Al-

‘Ilmiyah, 2006)

Al-Qarni, ‘Aidh terj. Tim Qisthi Press, Tafsir Muyassar, (Jakarta : Qisthi Press,

2008)

Al-Wahidi an-Naisaburi, Al-Imam As-Syeikh Abil Hasan Ali bin Ahmad,

Asbabun Nuzul,(Beirut : Darul Kitab Al-‘Arabi, 1416 H)

Aly, Hery Noer dan Munzier S, Watak Pendidikan Islam, (Jakarta : Friska Agung

Insani, 2003)

Anwar, Saifuddin, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : Pelajar Offset,1998)

Arif, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat

Pers,2002)

Ar-Rifai, Muhammad Nasib, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, terj. Syihabuddin,

(Jakarta : Gema Insane Press,1999)

As Suyuthi, Jalaludin, Tanasuqu fi Tanasubi as Suwari, (Bairut : Darul Kutub al

‘Ilmiyah,tt.),hlm.77-79

Ash-Shiddieqy, Muhammad Hasbi, Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur,

(Semarang : Pustaka Rizki Putra, 2000)

Page 97: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

85

Asy Syarozy al Baidlowiy, Al Qodliy Nasiruddin Abi Sa’id ‘Abdillah bin Umar

bin Muhammad, Tafsir Baidlowiy,(Bairut : Darul Kutub,891 h)

Az Zarqani, Muhammad Abdul ‘Adhim, Manahil al Irfan fi Ulumil Quran,

(Bairut : Darul Fikr, tt.)

Az-Zuhaily, Wahbah, Tafsir Munir, (Bairut : Darul Fikri, tt.)

Baidan, Nashiruddin, Metodologi Penafsiran Al-Qur’an, (Yogyakarta : Pustaka

Pelajar,1998)

Bin Matsnawi, Joko Suharto, Menuju Ketenangan Jiwa, (Jakarta : PT Rineka

Cipta,2007)

Charisma, Moch, Tiga Aspek Kemu’jizatan Al-Qur’an,(Surabaya : Bina

Ilmu,1992)

Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung : CV Penerbit J-

ART,2005)

Drajat, Z., Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta : Ruhama,

1995)

Drajat, Zakiyah, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara,1996),cet. II

Gulen, M.Fethullah, Versi Terdalam Kehidupan Rasul Allah Muhammad,(Jakarta

: PT Raja Grafindo Persada,2002)

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research,(Yogyakarta : Andi Offset,1999),Jilid I

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada,2005)

Ichwan, Mohammad Nor, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, (Semarang : Rasail Media

Group,2008)

Ilyas, Yunahar, Kuliah Akhlaq,(Yogyakarta : Lembaga Pengkajian dan

Pengamalan Islam,2007)

Indrafachrudi, Soekarto, Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Efektif, (Bogor :

Ghalia Indonesia,2006)

Isjoni, Manajemen Kepemimpinan Dalam Pendidikan, (Bandung : Sinar Baru

Algesindo,2007)

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang :

Rasail Media Group, 2008)

Page 98: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

86

Muchtar, Heri Jauhari, Fiqh Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005)

Munawwir, A.W., Kamus Al-Munawwir,(Surabaya : Pustaka Progressif,1997)

Musbikin, Moh Sholeh Imam, Agama Sebagai Terapi, (Yogyakarta : Pustaka

Pelajar,2005)

Nasution, Harun, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta : UI Press,

2005)

Nasution, Metode Research Penelitian Ilmiah,Edisi I,(Jakarta : Bumi

Aksara,2001),cet.IV

Perpustakaan Nasional RI : Catalog Dalam Terbitan (KDT), Etika Berkeluarga,

Bermasyarakat, dan Berpolitik, (Jakarta : Lajnah Pentashihan Mushaf Al-

Quran,2009)

Qomaruddin Shaleh, dkk, Ayat-Ayat Perintah dan Larangan Dalam Al-Qur’an,

(Bandung : Diponegoro, 2002)

Quthb, Sayyid, Fi Zhilalil Qur’an, terj. As’ad Yasin,dkk, (Jakarta : Gema Insane

Press, 2001)

Sanusi, Anwar, Jalan Kebahagiaan, (Jakarta : Gema Insani Press,2006)

Shihab, M. Quraish, Wawasan Al-Qur’an, (Bandung : Mizan,1996)

Shihab, M. Qurish, Tafsir Al-Misbah,(Jakarta : Lentera Hati,2002)

Sya’roni, Mahmud, Cermin Kehidupan Rasul, (Semarang : Aneka Ilmu, 2006)

Page 99: KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain...KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 58

87