Konsep dasar ulumul hadits

9
KONSEP ILMU JARH WA TA’DIL LI_RUWATIL HADITS OLEH : AHMAD BAGUS SETIAJI ABDUL HALIM MAHMUD

description

tentang konsep dasar ulumul hadits dalam slide

Transcript of Konsep dasar ulumul hadits

Page 1: Konsep dasar ulumul hadits

KONSEP ILMU JARH WA TA’DIL LI_RUWATIL HADITS

OLEH : AHMAD BAGUS SETIAJI ABDUL HALIM MAHMUD

Page 2: Konsep dasar ulumul hadits

KONSEP DASAR PEMBAHASAN ILMU JARH WA TA’DIL

Hukum Mencela

Rowi

Ritme Kesaksian Jarh

Wa Ta’dil

Klasifikasi Jarh

Wa Ta’dil

Devinisi Jarh Wa Ta’dil

Syarat Menerima Jarh

Wa Ta’dil

Kaidah Jarh Wa Ta’dil

Sifat Penyebab

Rowi dinilai Jarh

Pertentangan antara Jarh Wa Ta’dil

Page 3: Konsep dasar ulumul hadits

PENGERTIAN AL JARH WA TA’DIL

SECARA ETIMOLOGI :IALAH BENTUK

KATA MASHDAR

YANG MEMILIKI ARTI

MELUKAI

SECARA TERMINOLOGI

ADALAH : MENGUNGKAP

SIFAT-SIFAT JELEK ROWI HADITS YANG DAPAT

MENYEBABKAN DITOLAK /

LEMAH

Page 4: Konsep dasar ulumul hadits

BAGAIMANA HUKUM MENCELA ROWI?

MENURUT IMAM AL GHOZALI DALAM KITAB IHYA

ULUMIDDIN & IMAM NAWAWI DALAM KITAB RIYADU

SHOLIHIN : DIPERBOLEHKAN KETIKA ADA

KEMASHLAHATAN / KEPENTINGAN AGAMA.

Page 5: Konsep dasar ulumul hadits

SYARAT MENERIMA PENTA’DILAN / PENJARIHAN

DISYARATKAN BAGI MU’ADIL / JARIH :1. MEMILIKI ILMU YANG TINGGI2. WARO’I 3. JAUH DARI TA’SHUB

(KELOMPOK, FANATIK ATAU MADZHAB)

4. MENGETAHUI SEBAB-SEBAB JARH WA TA’DIL.

Page 6: Konsep dasar ulumul hadits

Ketika Terjadi Ta’arudl antara Jarh Wa Ta’dil Maka dalam hal ini ada 4 pendapat.

1. Jarh harus didahulukan secara mutlaq, walaupun jumlah mu’addilnya lebih banyak dari pada jarhnya. Pendapat ini yang dianggap shohih dan dipegangi oleh jumhur ulama’, seperti Ibnu Sholah, Ar-rozi, Al-amidi, dll.

2. Ta’dil harus didahulukan daripada jarh. Karena si jarih dalam mengaibkan si rowi kurang tepat, bisa jadi karena dipengaruhi rasa benci.

3. Bila jumlah mu’addilnya  lebih banyak daripada jarihnya, didahulukan ta’dil.

4. Masih tetap dalam pertentangannya selama belum ditentukan yang merojihkannya.

Page 7: Konsep dasar ulumul hadits

SIFAT-SIFAT PEROWI YANG DINILAI JARH

DUSTA

FASIK (MELANGGARK

ETENTUAN SYARI’AT)

AHLI BID’AH

JAHALAH

TERTUDUH BERBUAT

DUSTA

Page 8: Konsep dasar ulumul hadits

DENGAN URAIAN BATASAN SBB.

DUSTA •Yang dimaksud adalah Perowi pernah berbuat suatu dusta atau dusta pada Rosululloh, seperti ia telah membuat hadits palsu / kesaksian palsu.

TERTUDUH BERDUSTA

•Seorang Perowi yang tenar dikalangan masyarakat bahwa ia adalah pendusta, dan periwayatanya bisa diterima jika namanya sudah bersih dikalangan masyarakat.

FASIK (Melanggar Syari’at)

•Yang dimaksud fasik dalam hal ini adalah fasik dalam perbuatan yang tampak secara lahiriah, bukan dalam hal I’tiqodiyah.

JAHALAH •Yang dimaksud dengan jahalah dalam hal ini ialah perowi hadits tidak diketahui kepribadiannya, apakah ia sebagai orang tercacat (Jarih). Dengan tidak diketahuinya itu, menjadi alasan untuk tidak diterima riwayatnya,

AHLI BID’AH•Yang dimaksud dengan Ahli Bid’ah, yaitu perowi yang tergolong melakukan bid’ah , dalam hal I’tikad yang menyebabkan ia kufur, maka riwayatnya ditolak.

Page 9: Konsep dasar ulumul hadits

SEKIAN. & SILAHKAN BARANGKALI ADA YANG BERTANYA ,