Konsep Dasar Persalinan

25
KONSEP DASAR PERSALINAN OLEH : YENNY PUSPITASARI, S.Kep.Ns 1

Transcript of Konsep Dasar Persalinan

Page 1: Konsep Dasar Persalinan

KONSEP DASAR PERSALINAN

OLEH :

YENNY PUSPITASARI, S.Kep.Ns

Disampaikan pada kuliah Keperawatan Maternitas Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Transfer Semester III

2005KONSEP DASAR PERSALINAN

1

Page 2: Konsep Dasar Persalinan

1. PENGERTIAN PERSALINAN

a. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah

cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir / dengan

bantuan / tanpa bantuan (kekeuatan sendiri) (Manuaba, 1998 : 157)

b. Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran

bayi yang cukup bulan / hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran

plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Sulaiman S, 1983 : 221)

2. JENIS PERSALINAN

a. Persalinan Spontan

Adalah bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan

melalui jalan lahir.

b. Persalinan Buatan

Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar misalnya ekstrasi

dengan forceps/dilakukan operasi section caesarea.

c. Persalinan Anjuran

Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan

jalan rangsangan misalnya pemberian pitocin atau prostaglandin.

3. TEORI PERSALINAN

a. Teori Penurunan Kadar Hormon Progesteron

Progesteron = Hormon penting untuk mempertahankan kehamilan

Progesteron menghambat Esterogen

Peningkatan kontraktilitas dengan cara peningkatan potensial membrane

istirahat pada sel myometrium

Menstabilkan Ca membrane

Kontraksi berkurang sehingga uterus relaks dan tenang

Pada akhir kehamilan terjadi penurunan kadar progesterone yang

mengakibatkan peningkatan kontraksi uterus, karena sintesa prostaglandin di

chorio amnion.

b. Teori Rangsangan Esterogen

2

Page 3: Konsep Dasar Persalinan

- Actin

- Myocin

- ATP

Sintesa

Prostaglandin

Esterogen meyebabkan irritability myometrium, mungkin karena

peningkatan konsentrasi Actin-Myocin dan Adeno Tripospat (ATP).

Esterogen memungkinkan sintesa prostaglandin pada deciduas dan

selaput ketuban.

Esterogen Konsentrasi

Kontraksi Myometrium

c. Teori Rangsangan Oksitosin

Oxytocin meningkat Mempengaruhi permeabilitas Na (sodium)

dalam myometrium

Meningkatnya Ca intra sel

Regangan servix

Kala II Kontraksi uterus

Uterus Akhir kehamilan sangat peka terhadap oxytocin

Oxytocin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posterior

Perubahan keseimbangan esterogen dan progesterone dapat mengubah

sensitivitas otot rahim, sehingga terjadi kontraksi Braxtion Hicks

Menurunnya konsentrasi progesterone akibat tuanya kehamilan maka

oksitosin dapat meningkatkan aktivitas sehingga persalinan dapat dimulai

d. Teori Fetal Cortisol

Menyingkirkan glandula pituitary dan cortex adrenal sehingga

menghambat mulainya persalinan.

Sebagai percobaan dilakukan pada sapi yaitu sapi di infuse dengan

cortisol / ACTH yang menyebabkan lahir premature.

Fetus mempunyai peran penting dalam memulai persalinan.

Fetus yang ancephalus kehamilan sering lebih lama dari biasanya.

e. Teori Fetal Membran

3

Page 4: Konsep Dasar Persalinan

Teori fetal membrane phospolipid – Arachnoid Acid Prostaglandin

Meningkatnya esterogen esterified Arachnoid Acid

Arachnoid Acid

(Dalam selaput ketuban) Bekerja untuk pembentukan

Prostaglandin

Menurunnya progesteron mengaktifkan

Phospolipase A2 Kontraksi myometrium

f. Teori Placenta Sudah Tua

Pada umur kehamilan 40 minggu mengakibatkan sirkulasi pada placenta

menurun sehingga terjadi degenerasi troploblast maka akan terjadi

penurunan produksi hormone atau mungkin menghasilkan hormon baru

maka dimulailah persalinan.

g. Distention Theory

Regangan uterus sintesis, kontraksi myometrium dan pembentukan

prostaglandin

Regangan uterus kontraksi myometrium

Aktivitas myometrium

Regangan servix oxytocin aktivitas myometrium disebut “Ferguson

Reflek”

Tekanan Intra abdominal

Setelah pembukaan lengkap otot dinding perut berkontraksi waktu ibu

mengerang

Perubahan otot dasar panggul

Muskulus levatorani dan fascia pelvis mendorong rectum dan vagina ke

depan sesuai dengan bentuk dasar panggul.

Interaksi biokimia

Efisiensinya kontraksi myometrium tergantung pada 4 system :

1. Substansi kontraksi (actin-myocin)

2. Sumber energi (ATP)

3. Pertukaran elektrolit sel (Ca, Na, K)

4. Rangsangan Endokrin

Reseptor

4

Page 5: Konsep Dasar Persalinan

(merangsang kontraksi uterus)

Esterogen

Myometrium punya Reseptor

Progesteron Epinephrin

Nor Epinephrin

4. MEKANISME PERSALINAN

Mekanisme persalinan adalah proses keluarnya bayi dari uterus ke dunia luar pada

saat persalinan.

Gerakan utama pada mekanisme persalinan :

1. Engagement

Diameter biparietal melewati PAP

Nullipara terjadi 2 minggu sebelum persalinan

Multi para terjadi permulaan persalinan

Kebanyakan kepala masuk PAP dengan Sutura Sagitalis melintang pada

PAP-fleksi ringan

2. Descent (Turunnya Kepala)

Turunnya presentasi pada inlet.

Disebabkan oleh 4 hal :

a. Tekanan Cairan Ketuban

b. Tekanan langsung oleh fundus uteri

c. Kontraksi diafragma dan otot perut (Kala II)

d. Melurusnya badan janin akibat kontraksi uterus

Synclitismus dan Asynclitismus

Synclitismus

o Sutura Sagitalis terdapat ditengah-tengah jalan lahir tepat antara

Symphisis dan Promontorium

o Os Pariental depan dan belakang sama tinggi

Asynclitismus

Jika Sutura Sagitalis agak ke depan mendekati Symphisis atau agak ke

belakang mendekati promontorium

o Asynclitismus Posterior

Sutura Sagitalis mendekati Symphisis, Os.Parietal belakang lebih

rendah dari Os. Parietal depan.

o Asynclitismus Anterior

5

Page 6: Konsep Dasar Persalinan

Sutura Sagitalis mendekati promontorium sehingga Os. Parietal

depan > rendah dari Os.Parietal belakang.

3. Flexion

Majunya kepala kepala mendapat tekanan dari cervix, dinding panggul atau

dasar panggul flexi (dagu lebih mendekati dada)

Keuntungan : ukuran kepala yang melalui jalan lahir lebih kecil (D. SOB = 9,5

cm) out let

4. Internal Rotation

Bagian terendah memutar ke depan ke bawah symphisis

Usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir (bidang

lengan dan PBP)

Terjadinya bersama dengan majunya kepala

Rotasi muka belakang secara lengkap terjadi setelah kepala didasar

panggul

5. Extention

Defleksi kepala

Karena sumbu PBP mengarah ke depan atas

Dua kekuatan kepala

Mendesak ke bawah

Tahanan dasar panggul menolak keatas

Setelah Sub Occiput bertahan pada pinggir bawah symphisis sebagai

Hypomoclion lahir lewat perineum = occiput muka dagu

6. External Rotation

Setelah kepala lahir kepala memutar kembali kearah punggung anak

untuk menghilangkan torsi leher akibat putaran paksi dalam.

Ukuran bahu menempatkan pada ukuran muka belakang dari PBP

7. Expulsi

Bahu depan dibawah Symphisis sebagai Hypomoclion lahir bahu ke

belakang, bahu depan badan seluruhnya.

5. TANDA-TANDA PERSALINAN

5.1 Tanda-Tanda bahwa Persalinan Sudah Dekat

Beberapa minggu sebelum persalinan, ibu merasa keadaannya lebih

enteng (Ligthtening)

Merasa kurang sesak, berjalan sedikit sukar, nyeri pada anggota bawah

Polliuria (sering kencing)

Epigastrium kendor, fundus uteri lebih rendah daripada kedudukannya

pada akhir bulan ke IX kepala sudah masuk PAP

His pendahuluan (His palsu)

6

Kekuatan ke depan atas

Page 7: Konsep Dasar Persalinan

3 atau 4 minggu sebelum persalinan terjadi peningkatan kontraksi

braxtion hicks yang disebut his pendahuluan.

His pendahuluan bersifat :

Nyeri hanya terasa diperut bagian bawah

Tidak teratur

Tidak bertambah kuat dengan majunya waktu

Kalau dibawa jalan tidak bertambah kuat malah sering berkurang

Tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan cervix

Tidak mengeluarkan lendir

5.2 Tanda-Tanda Timbulnya Persalinan

5.2.1 His

His adalah kontraksi rahim yang dapat diraba dan menimbulkan rasa

nyeri di perut serta dapat menimbulkan pembukaan servix kontraksi

rahim dimulai pada 2 face maker yang letaknya didekat cornu uteri.

Kontraks dimulai dari kedua face maker, bergerak ke tengah secara

sagital kemudian dibawah dekat cervix kontraksi menjadi circuler.

His menimbulkan rasa nyeri pada awalnya terasa dibelakang daerah

pinggang kemudian panggul.

Penyebab nyeri yaitu terjadi tekanan pada serat-serat saraf oleh otot-

otot pada servix waktu dilatasi dan oleh serat-serat saraf otot rahim

pada waktu kontraksi.

His menimbulkan pembukaan servix dengan kecepatan tertentu disebut

his efektif.

His efektif :

Adanya dominant kontraksi uterus pada fundus uteri (Fundal

Dominance)

Kontraksi berlangsung secara Syncron dan harmonis

Adanya intensitas kontraksi yang maksimal

Adanya fase relaksasi yang maksimal diantara dua kontraksi

Irama teratur dan frekuensi yang kian sering

Lama his berkisar 45-60 detik

Meski his bersifat involuntair, his dapat dipengaruhi oleh keadaan

psikis dan rangsangan dari luar.

Pengaruh His :

Terhadap desakan darah = meningkat

Terhadap DJJ = menurun

Karena waktu otot rahim berkontraksi aliran darah ke placenta

menurun sehingga terjadi Hipoxia. Setelah his berakhir, aliran darah ke

placenta kembali normal dan DJJ kembali normal.

7

Page 8: Konsep Dasar Persalinan

Terhadap janin = penurunan (decencus)

Terhadap corpus uteri = dinding menjadi tebal

Terhadap isthmus uteri = teregang dan menipis

Terhadap canalis servicalis = effacement dan pembukaan

5.2.2 Blood Show

Blood Show adalah keluarnya darah bercampur lendir pervaginam,

pengeluaran darah disebabkan robeknya pembuluh darah waktu servix

membuka

5.2.3 Dilatasi dan Effacement

Dilatasi adalah terbukanya canalis cervikalis secara berangsur-

angsur akibat pengaruh his.

Effacement adalah pendataran atau pemendekan canalis cervikalis

yang semula panjang 1-2 cm menjadi hilang sama sekali, sehingga

tinggal hanya ostium yang tipis yaitu setipis kertas.

6. FAKTOR-FAKTOR PENTING DALAM PERSALINAN

Faktor-faktor penting yang harus diperhatikan dalam persalinan 5 P :

Passanger

Passegeway

Power

Psikis

Penolong

6.1 PASSANGER = JANIN

Besarnya anak

Untuk mengetahui apakah anak bisa melewati jalan lahir tanpa penyulit

Untuk mengetahui terjadi Cephal Pelvic Disproportion (CPD) atau

tidak

Presentasi

Dipakai untuk menentukan bagian janin yang ada dibagian bawah rahim

yang dijumpai pada palpasi / pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi

kepala, presentasi bokong, presentasi bahu, dll.

Posisi

Istilah-istilah yang sering dipakai :

Ki : kiri UUB : Ubun-Ubun Kecil

Ka : kanan D : Dagu

Dep : Depan S : Sakrum

Bel : Belakang Bawah : bahu

Mel : melintang Dh : Dahi

UUK : Ubun-Ubun Kecil

8

Page 9: Konsep Dasar Persalinan

Ex : UUK ki-dep : Ubun-ubun kecil kiri depan

Untuk menetapkan arah bagian terbawah janin apakah sebelah kanan,

kiri, depan atau belakang terhadap sumbu ibu (maternal pelvis).

6.2 PASSAGEWAY = JALAN LAHIR

Bentuk ukuran panggul

Berdasarkan pada cirri-ciri bentuk PAP ada 4 bentuk pokok jenis panggul :

a. Ginekoid : panggul ideal, bulat 45%

b. Android : panggul pria, segitiga 15%

c. Antropoid : agak lonjong seperti telur 35%

d. Platipeloid : picak, menyempit arah muka belakang 5%

Ukuran panggul

a. Ukuran PAP

Ukuran PAP yang utama adalah konjungata vera, yang dapat diukur

secara tidak langsung.

Dengan pemeriksaan dalam dapat diukur panjang konjungata sehingga

konjungata vera = CD – 1,5 cm. Pada panggul normal promontorium

tidak teraba. Bila ukuran CV diatas 10 cm dianggap panggul dalam

batas normal.

b. Ukuran Panggul Tengah

Ditentukaan dengan mengukur distansia interspinarum

c. Ukuran Pintu Bawah Panggul

Ditentukan dengan mengukur jarak Tuberosis Iskium dari luar

Peregangan SBR (Segmen Bawah Rahim)

Pembukaan cervix

Besarnya pembukaan ditentukan dengan cara memperkirakan

diameter cervix yang terbuka dengan jari telunjuk.

Kemampuan meregang vagina dan introitus

6.3 POWER = KEKUATAN MENGEJAN

Kontraksi Uterus

9

Page 10: Konsep Dasar Persalinan

Kontraksi uterus disebabkan karena otot-otot polos rahim bekerja dengan

baik dan sempurna dengan sifat-sifat :

Kontraksi simetris

Fundus dominant

Diikuti relaksasi

Pada waktu kontraksi otot-otot rahim menguncup sehingga menjadi tebal

dan lebih pendek.

Cavum uteri menjadi lebih kecil mendorong janin dan kantong amnion

kearah SBR dan cervix

Tenaga Mengeran

Pada saat kontaksi uterus dimulai ibu diminta menarik napas dalam, napas

itahan, kemudian segera mengejan kea rah bawah (rectum) persis seperti

ketika BAB.

Kekuatan mengeran mendorong janin kearah bawah dan menimbulkan

keregangan yang bersifat pasif. Kekuatan his dan refleks mengejan makin

mendorong bagian terendah sehingga terjadilah pembukaan pintu dengan

crowning dan penipisan perineum. Selanjutnya kekuatan refleks, megejan

dan his menyebabkan ekpulsi kepala sehingga berturut-turut lahir UUB,

dahi, muka dan kepala seluruhnya.

Kontraksi Muskulus Levator Ani

6.4 PSIKIS

Perubahan psikologis yang terjadi pada ibu bersalin :

Kecemasan

Kecemasan mengakibatkan peningkatan hormone stress (stress related

hormone) yang terdiri dari :

Endorphine

Adenocorticotropin

Cortisol

Epineprine

Hormon-hormon tersebut mempengaruhi otot-otot halus uterus, yang dapat

mengakibatkan penurunan kontraksi uterus sehingga dapat menimbulkan

Distocia.

Ketakutan

Kegelisahan dan respon endokrin akan mengakibatkan :

Retensi Na

Ekskresi K

Penurunan glukosa

Sehingga dapat mempengaruhi sekresi ephineprin dan dapat menghambat

aktivitas myometrium.

10

Page 11: Konsep Dasar Persalinan

6.5 PENOLONG (BIDAN)

7. FASE-FASE PERSALINAN

7.1 Fase Pembukaan (Kala I)

Ialah waktu antara timbulnya tanda-tanda inpartu sampai pembukaan lengkap.

7.1.1 Perubahan-Perubahan Uterus Pada Kala I

1. SAR (Segmen Atas Rahim)

SAR merupakan bagian yang aktif karena pada SAR timbul his

Gerakan-gerakan otot pada SAR yang menimbulkan his

sebenarnya bukan kontraksi tetapi retraksi yang menyebabkan

pembukaan cervix

Perbedaan kontraksi dan retraksi

Kontraksi : Otot-otot akan kembali pada panjang semula,

setelah kontraksi selesai

Retraksi : Otot-otot tidak kembali pada panjang semula,

setelah kontraksi selesai sehingga otot-otot kian lama kian tebal

dan pendek

Adanya Retraksi :

Otot-otot SAR kian menebal dan memendek

Tekanan Intra Uterine meningkat

Volume dalam corpus uteri mengecil

Pengaruh Gerakan Retraksi :

Terbukanya cervix

Isthmus Uteri teregang

Janin terdorong ke bawah

2. Isthmus Uteri

Adalah batas antara Corpus Uteri dan Canalis Cervicalis pada

keadaan uterus tidak hamil.

In partu SAR terjadi gerakan retraksi sehingga secara pasif isthmus

teregang karena tertarik ke atas oleh gerakan retraksi.

Tiap his Isthmus uteri tergang dan melebar SBR diikuti

pembukaan cervix pembukaan lengkap.

Bila pembukaan lengkap tetapi his dari SAR berlangsung terus

peregangan SBR tidak ada yang mengimbangi lagi (sebelumnya oleh

terbukanya cervix) yang mana SBR kian teregang kian lebar dan tipis

serta atas SBR akan banyak bergerak naik.

Bila tepi atas SBR sudah mencapai 2 pusat simphisis akan berbahaya

dan patologis dan melewati batas disebut pathological retracton dan

11

Page 12: Konsep Dasar Persalinan

patologis yang melewati batas disebut pathological retraction ring

(lingkaran kekejangan bandl-bandl rings)

7.1.2 Fase Pembukaan

a. Fase laten : 0-3 cm 8 jam

b. Fase Aktif :

Fase Ajselerasi (Percepatan) 3-4 cm, 2 jam

Fase kemajuan maksimal 4-9 cm, 2 jam

Fase declerasi (Kurangnya Percepatan) 9-10 cm, 2 jam

7.2 Fase Pengeluaran (Kala II)

Waktu antara pembukaan lengkap sampai janin lahir

His kian lama kian pendek, kepala janin kian turun ke dalam panggul

Bila Hodge III-IV ( Kepala janin menekan rectum dan serat-serat saraf

plexsus franker houser < terletak di belakang rectum > yang menyebabkan

sensasi ingin mengejan < perasaan ingin defekasi > dan hal ini

dimanfaatkan penolong menyuruh ibu mengeja bila ada his )

Tenaga yang dipakai melahirkan janin berasal dari his dan tenaga

mengejan.

Lama Kala II : Primi : 80 menit, Multi : 30 menit

7.3 Fase Kla Uri (Kala III)

Adalah waktu antara selesainya janin sampai placenta lahir

Setelah janin lahir his berhenti sebentar, beberapa saat his timbul lagi yang

disebut his pelepasan uri.

Mekanisme lahirnya placenta/uri terdiri dari dua tahap :

Tahap I : Fase Separasi (Lepasnya plecenta dari insersionya)

Setelah janin lahir volume cavum uteri mengecil dan apabila ada his bagian

uterus tempat insertion placenta mengecil, Placenta tetap lepas.

Lepasnya placenta ada dua cara :

a. Schultze : Placenta mulai lepas dari tengah

b. Duncan : Placenta mulai lepas dari tepi

Tanda Lepasnya placenta :

a. Uterus menjadi bundar

b. Perdarahan, terutama perdarahan yang sekonyong konyong dan agak

banyak

c. Memanjangnya tali pusat

d. Naiknya Fundus uteri

Tahap II : Fase Expulsi (Tahap plcenta dilahirkan)

Lama kala Uri 10 menit

12

Page 13: Konsep Dasar Persalinan

8. MEKANISME NYERI PERSALINAN

Rasa sakit dalam persalinan disebabkan oleh :

1. Kontraksi uterus

2. Pembukaan cervix

3. Pada kala I dan kala II oleh peregangan vagina dan dasar panggul

Rangsangan dikirimkan oleh saraf : Thoracis, lumbal, sacral

,ujung saraf uterus

Melalui para cervikal

Pembukaan Cervix Saraf Thoracis 11, 12

Akhir kala I Thoracis 10 dan lumbal 1 juga terlibat saraf

pudendal mierelay impuls rasa sakit dari dasar panggul yang

meregang menuju saraf sacral 2,3,4

Nyeri mungkin disebabkan oleh :

Anoxia dari sel sel saat berkontraksi

Tekanan pada ganglia dalam cervix dan SBR oleh serabit otot saat berkontraksi.

Persepsi terhadap rasa sakit :

Cara seseorang merasakan dan bereaksi terhadap rasa sakit dipengaruhi oleh :

1. Takut dan cemas

Takut dan cemas meningkatkan respon seseorang terhadap penyakit :

Takut terhadap sesuatu yang belum diketahui

Takut terhadap pengalaman persalinan

Takut terhadap kegagalan yang akan menambah kecemasan

2. Kepribadian

Wanita yang tegang dan cemas >lemah disbanding wanita yang rilex dan

percaya diri

3. Kelelahan

Ketidaknyamanan akhir masa kehamilan

Tidur terganggu

Kelelahan beberapa jam persalinan

Kurang mampu mentolerir rasa sakit

4. factor budaya dan social

Banyak budaya mengharapkan Stoicisme (sabar dan membiarkan)

budaya lain keterbukaan perasaan

13

Page 14: Konsep Dasar Persalinan

Persepsi terhadap sakit bisa berubah jika wanita telah mengalami

nyeri.

5. Pengharapan

Wanita realistis terhadap persalinannya (Percaya diri, akan mendapat

bantuan dan dukungan )

Hal-hal yang menambah kecemasan :

o Ketakutan karena ketidaktahuan

o Ketakutan ditinggal sendiri

o Ketakutan terhadap kegagalan beradaptasi dengan baik

o Pengalaman masuk rumah sakit

o Tindakan yang tidak menyenangkan (ex : Episiotomi)

o Cerita yang menakutkan tentang kehamilan dan persalinan.

9. KAPAN IBU HAMIL HARUS DATANG KE RUMAH BERSALIN

9.1 Pengenalan oleh ibu

Ibu sendirilah yang biasanya mendiagnosa permulaan persalinan dan banyak

wanita yang takut kalau-kalau mereka salah mendiagnosa permulaan dari

proses ini. Pendidikan selama proses prenatal adalah sangat penting supaya

wanita mengenal permulaan dari persalinan,

9.2 Pertanda

Adalah sangat umum kehilangan keluaran lendir yang bentuknya seperti

agar-agar pada akhir kehamilan tetapi pada waktu kehilangan agar-agar

warna merah sudah terlihat, maka persalinan kemungkinan besar sudah akan

segera terjadi atau sedang dalam proses. Kehilangan tersebut bisa juga

terjadi setelah dilakukan pemeriksaan vagina.

9.3 Kontraksi

Kontraksi Braxton Hicks lebih mudah dikenali pada akhir masa kehamilan

dan sebagian wanita mengalaminya dengan rasa sakit. Kontraksi tersebut

tidak teratur atau keteraturannya tidak tetap dan kadang-kadang bisa

berlangsung lebih dari satu menit. Kontraksi persalinan yang sesungguhnya

akan memperlihatkan suatu pola irama dan keteraturannya, biasanya

bertambah lama, kuat saat frekuensinya meningkat. Ketika wanita

pertamakali merasakan kontraksi mungkin ia hanya akan menyadari adanya

sakit punggung tetapi jika menempelkan tangan diatas perutnya akan dapat

dirasakan juga pengerasan pada uterus. Kontraksi akan terasa pendek pada

mulanya 30-40 detik saja bisa saja dengan selang waktu 30 menit

9.4 Pecahnya membrane

14

Page 15: Konsep Dasar Persalinan

Semburan cairan secara tiba-tiba dapat dikenali dan harus segera

memberitahu petugas kesehatan. Adalah lebih sulit untuk mengenali sedikit

tetesan cairan ketuban dan cara yang paling mudah untuk membedakan

dengan air kemih adalah dari baunya. Untuk pemeriksaan lebih lanjut

dengan mengetes caira tersebut dengan hapusan nitriazine. Hapusan tersebut

akan berubah dari orange menjadi biru laut jika terdapat cairan ketuban.

DAFTAR PUSTAKA

15

Page 16: Konsep Dasar Persalinan

Cunningham, F.Gray. 1995. Obstetri Williams. Jakarta : EGC.

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana. Jakarta : EGC.

Rustam, Mochtar. 1983. Sinopsis Obstetri. Bandung : UNPAD.

Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : UNPAD.

16

Page 17: Konsep Dasar Persalinan

PENGKAJIAN INTRA NATAL

1. PENGKAJIAN IBU

Riwayat

Penilaian terhadap resiko tinggi

Pengkajian fisik

Pengkajian panggul

Pengkajian psikologis

Pemantauan kemajuan persalinan

2. PENGKAJIAN JANIN

Tentukan posisi dan presentasi

Evaluasi keadaan janin selama persalinan

Menilai Fetal monitor

Secara umum persiapan persalinan dapat dibagi 3 :

1. Persiapan sebelum bayi lahir

2. Persiapan saat bayi lahir

3. Persiapan setelah bayi lahir

Persiapan Sebelum Bayi Lahir

Yang dimaksud dengan sebelum bayi lahir :

Peristiwa persalinan yang dimulai dari inpartu sampai pembukaan lengkap(Kala I)

Pada umumnya pasien datang dengan keluhan :

Mules-mules yang hilang timbul secara periodic dan teraturTanda proses

persalinan

Ganti baju dengan baju khusus persalinan, bersihkan kedua tungkai, kaki, lengan,

tangan dan genetalia externa.

Lakukan anamnesis yang terarah pada masalah persalinan :

1. Identitas : nama, nama suami, umur, alamat lengkap

2. Riwayat Obstetri

Gravida, paritas, abortus, jumlah anak hidup (GRAPIAH)

Persalinan terdahulu : BB lahir, cara persalinan, penolong, penyulit, dll

3. Riwayat Kehamilan ini

HPHT

17

Page 18: Konsep Dasar Persalinan

Keluhan selama hamil

ANC

A. Riwayat Nama, umur ANC dimana / oleh siapa Gol. Darah, BB sebelum hamil dan sekarang, alergi obat, makanan

atau zat lain Riwayat penyakit lalu Masalah pada masa pre natal Data kehamilan (GRAPIAH) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Pendidikan kesehatan prenatal Hal-hal yang mempengaruhi persalinan (support person, dll)

B. Penilaian terhadap resiko tinggi Kelainan presentasi Gemelli Hydramnion Olygohydramnion KPSW Air ketuban bercampur meconium

C. Pengkajian fisik

D. Pengkajian panggul

E. Pemantauan kemajuan persalinan

Persiapan Setelah bayi lahir

18