Konsep Dasar Persalinan
-
Upload
bettygeacitra -
Category
Documents
-
view
22 -
download
3
Transcript of Konsep Dasar Persalinan
![Page 1: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/1.jpg)
KONSEP DASAR PERSALINAN
OLEH :
YENNY PUSPITASARI, S.Kep.Ns
Disampaikan pada kuliah Keperawatan Maternitas Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Transfer Semester III
2005KONSEP DASAR PERSALINAN
1
![Page 2: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/2.jpg)
1. PENGERTIAN PERSALINAN
a. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir / dengan
bantuan / tanpa bantuan (kekeuatan sendiri) (Manuaba, 1998 : 157)
b. Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran
bayi yang cukup bulan / hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Sulaiman S, 1983 : 221)
2. JENIS PERSALINAN
a. Persalinan Spontan
Adalah bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan
melalui jalan lahir.
b. Persalinan Buatan
Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar misalnya ekstrasi
dengan forceps/dilakukan operasi section caesarea.
c. Persalinan Anjuran
Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan
jalan rangsangan misalnya pemberian pitocin atau prostaglandin.
3. TEORI PERSALINAN
a. Teori Penurunan Kadar Hormon Progesteron
Progesteron = Hormon penting untuk mempertahankan kehamilan
Progesteron menghambat Esterogen
Peningkatan kontraktilitas dengan cara peningkatan potensial membrane
istirahat pada sel myometrium
Menstabilkan Ca membrane
Kontraksi berkurang sehingga uterus relaks dan tenang
Pada akhir kehamilan terjadi penurunan kadar progesterone yang
mengakibatkan peningkatan kontraksi uterus, karena sintesa prostaglandin di
chorio amnion.
b. Teori Rangsangan Esterogen
2
![Page 3: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/3.jpg)
- Actin
- Myocin
- ATP
Sintesa
Prostaglandin
Esterogen meyebabkan irritability myometrium, mungkin karena
peningkatan konsentrasi Actin-Myocin dan Adeno Tripospat (ATP).
Esterogen memungkinkan sintesa prostaglandin pada deciduas dan
selaput ketuban.
Esterogen Konsentrasi
Kontraksi Myometrium
c. Teori Rangsangan Oksitosin
Oxytocin meningkat Mempengaruhi permeabilitas Na (sodium)
dalam myometrium
Meningkatnya Ca intra sel
Regangan servix
Kala II Kontraksi uterus
Uterus Akhir kehamilan sangat peka terhadap oxytocin
Oxytocin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posterior
Perubahan keseimbangan esterogen dan progesterone dapat mengubah
sensitivitas otot rahim, sehingga terjadi kontraksi Braxtion Hicks
Menurunnya konsentrasi progesterone akibat tuanya kehamilan maka
oksitosin dapat meningkatkan aktivitas sehingga persalinan dapat dimulai
d. Teori Fetal Cortisol
Menyingkirkan glandula pituitary dan cortex adrenal sehingga
menghambat mulainya persalinan.
Sebagai percobaan dilakukan pada sapi yaitu sapi di infuse dengan
cortisol / ACTH yang menyebabkan lahir premature.
Fetus mempunyai peran penting dalam memulai persalinan.
Fetus yang ancephalus kehamilan sering lebih lama dari biasanya.
e. Teori Fetal Membran
3
![Page 4: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/4.jpg)
Teori fetal membrane phospolipid – Arachnoid Acid Prostaglandin
Meningkatnya esterogen esterified Arachnoid Acid
Arachnoid Acid
(Dalam selaput ketuban) Bekerja untuk pembentukan
Prostaglandin
Menurunnya progesteron mengaktifkan
Phospolipase A2 Kontraksi myometrium
f. Teori Placenta Sudah Tua
Pada umur kehamilan 40 minggu mengakibatkan sirkulasi pada placenta
menurun sehingga terjadi degenerasi troploblast maka akan terjadi
penurunan produksi hormone atau mungkin menghasilkan hormon baru
maka dimulailah persalinan.
g. Distention Theory
Regangan uterus sintesis, kontraksi myometrium dan pembentukan
prostaglandin
Regangan uterus kontraksi myometrium
Aktivitas myometrium
Regangan servix oxytocin aktivitas myometrium disebut “Ferguson
Reflek”
Tekanan Intra abdominal
Setelah pembukaan lengkap otot dinding perut berkontraksi waktu ibu
mengerang
Perubahan otot dasar panggul
Muskulus levatorani dan fascia pelvis mendorong rectum dan vagina ke
depan sesuai dengan bentuk dasar panggul.
Interaksi biokimia
Efisiensinya kontraksi myometrium tergantung pada 4 system :
1. Substansi kontraksi (actin-myocin)
2. Sumber energi (ATP)
3. Pertukaran elektrolit sel (Ca, Na, K)
4. Rangsangan Endokrin
Reseptor
4
![Page 5: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/5.jpg)
(merangsang kontraksi uterus)
Esterogen
Myometrium punya Reseptor
Progesteron Epinephrin
Nor Epinephrin
4. MEKANISME PERSALINAN
Mekanisme persalinan adalah proses keluarnya bayi dari uterus ke dunia luar pada
saat persalinan.
Gerakan utama pada mekanisme persalinan :
1. Engagement
Diameter biparietal melewati PAP
Nullipara terjadi 2 minggu sebelum persalinan
Multi para terjadi permulaan persalinan
Kebanyakan kepala masuk PAP dengan Sutura Sagitalis melintang pada
PAP-fleksi ringan
2. Descent (Turunnya Kepala)
Turunnya presentasi pada inlet.
Disebabkan oleh 4 hal :
a. Tekanan Cairan Ketuban
b. Tekanan langsung oleh fundus uteri
c. Kontraksi diafragma dan otot perut (Kala II)
d. Melurusnya badan janin akibat kontraksi uterus
Synclitismus dan Asynclitismus
Synclitismus
o Sutura Sagitalis terdapat ditengah-tengah jalan lahir tepat antara
Symphisis dan Promontorium
o Os Pariental depan dan belakang sama tinggi
Asynclitismus
Jika Sutura Sagitalis agak ke depan mendekati Symphisis atau agak ke
belakang mendekati promontorium
o Asynclitismus Posterior
Sutura Sagitalis mendekati Symphisis, Os.Parietal belakang lebih
rendah dari Os. Parietal depan.
o Asynclitismus Anterior
5
![Page 6: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/6.jpg)
Sutura Sagitalis mendekati promontorium sehingga Os. Parietal
depan > rendah dari Os.Parietal belakang.
3. Flexion
Majunya kepala kepala mendapat tekanan dari cervix, dinding panggul atau
dasar panggul flexi (dagu lebih mendekati dada)
Keuntungan : ukuran kepala yang melalui jalan lahir lebih kecil (D. SOB = 9,5
cm) out let
4. Internal Rotation
Bagian terendah memutar ke depan ke bawah symphisis
Usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir (bidang
lengan dan PBP)
Terjadinya bersama dengan majunya kepala
Rotasi muka belakang secara lengkap terjadi setelah kepala didasar
panggul
5. Extention
Defleksi kepala
Karena sumbu PBP mengarah ke depan atas
Dua kekuatan kepala
Mendesak ke bawah
Tahanan dasar panggul menolak keatas
Setelah Sub Occiput bertahan pada pinggir bawah symphisis sebagai
Hypomoclion lahir lewat perineum = occiput muka dagu
6. External Rotation
Setelah kepala lahir kepala memutar kembali kearah punggung anak
untuk menghilangkan torsi leher akibat putaran paksi dalam.
Ukuran bahu menempatkan pada ukuran muka belakang dari PBP
7. Expulsi
Bahu depan dibawah Symphisis sebagai Hypomoclion lahir bahu ke
belakang, bahu depan badan seluruhnya.
5. TANDA-TANDA PERSALINAN
5.1 Tanda-Tanda bahwa Persalinan Sudah Dekat
Beberapa minggu sebelum persalinan, ibu merasa keadaannya lebih
enteng (Ligthtening)
Merasa kurang sesak, berjalan sedikit sukar, nyeri pada anggota bawah
Polliuria (sering kencing)
Epigastrium kendor, fundus uteri lebih rendah daripada kedudukannya
pada akhir bulan ke IX kepala sudah masuk PAP
His pendahuluan (His palsu)
6
Kekuatan ke depan atas
![Page 7: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/7.jpg)
3 atau 4 minggu sebelum persalinan terjadi peningkatan kontraksi
braxtion hicks yang disebut his pendahuluan.
His pendahuluan bersifat :
Nyeri hanya terasa diperut bagian bawah
Tidak teratur
Tidak bertambah kuat dengan majunya waktu
Kalau dibawa jalan tidak bertambah kuat malah sering berkurang
Tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan cervix
Tidak mengeluarkan lendir
5.2 Tanda-Tanda Timbulnya Persalinan
5.2.1 His
His adalah kontraksi rahim yang dapat diraba dan menimbulkan rasa
nyeri di perut serta dapat menimbulkan pembukaan servix kontraksi
rahim dimulai pada 2 face maker yang letaknya didekat cornu uteri.
Kontraks dimulai dari kedua face maker, bergerak ke tengah secara
sagital kemudian dibawah dekat cervix kontraksi menjadi circuler.
His menimbulkan rasa nyeri pada awalnya terasa dibelakang daerah
pinggang kemudian panggul.
Penyebab nyeri yaitu terjadi tekanan pada serat-serat saraf oleh otot-
otot pada servix waktu dilatasi dan oleh serat-serat saraf otot rahim
pada waktu kontraksi.
His menimbulkan pembukaan servix dengan kecepatan tertentu disebut
his efektif.
His efektif :
Adanya dominant kontraksi uterus pada fundus uteri (Fundal
Dominance)
Kontraksi berlangsung secara Syncron dan harmonis
Adanya intensitas kontraksi yang maksimal
Adanya fase relaksasi yang maksimal diantara dua kontraksi
Irama teratur dan frekuensi yang kian sering
Lama his berkisar 45-60 detik
Meski his bersifat involuntair, his dapat dipengaruhi oleh keadaan
psikis dan rangsangan dari luar.
Pengaruh His :
Terhadap desakan darah = meningkat
Terhadap DJJ = menurun
Karena waktu otot rahim berkontraksi aliran darah ke placenta
menurun sehingga terjadi Hipoxia. Setelah his berakhir, aliran darah ke
placenta kembali normal dan DJJ kembali normal.
7
![Page 8: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/8.jpg)
Terhadap janin = penurunan (decencus)
Terhadap corpus uteri = dinding menjadi tebal
Terhadap isthmus uteri = teregang dan menipis
Terhadap canalis servicalis = effacement dan pembukaan
5.2.2 Blood Show
Blood Show adalah keluarnya darah bercampur lendir pervaginam,
pengeluaran darah disebabkan robeknya pembuluh darah waktu servix
membuka
5.2.3 Dilatasi dan Effacement
Dilatasi adalah terbukanya canalis cervikalis secara berangsur-
angsur akibat pengaruh his.
Effacement adalah pendataran atau pemendekan canalis cervikalis
yang semula panjang 1-2 cm menjadi hilang sama sekali, sehingga
tinggal hanya ostium yang tipis yaitu setipis kertas.
6. FAKTOR-FAKTOR PENTING DALAM PERSALINAN
Faktor-faktor penting yang harus diperhatikan dalam persalinan 5 P :
Passanger
Passegeway
Power
Psikis
Penolong
6.1 PASSANGER = JANIN
Besarnya anak
Untuk mengetahui apakah anak bisa melewati jalan lahir tanpa penyulit
Untuk mengetahui terjadi Cephal Pelvic Disproportion (CPD) atau
tidak
Presentasi
Dipakai untuk menentukan bagian janin yang ada dibagian bawah rahim
yang dijumpai pada palpasi / pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi
kepala, presentasi bokong, presentasi bahu, dll.
Posisi
Istilah-istilah yang sering dipakai :
Ki : kiri UUB : Ubun-Ubun Kecil
Ka : kanan D : Dagu
Dep : Depan S : Sakrum
Bel : Belakang Bawah : bahu
Mel : melintang Dh : Dahi
UUK : Ubun-Ubun Kecil
8
![Page 9: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/9.jpg)
Ex : UUK ki-dep : Ubun-ubun kecil kiri depan
Untuk menetapkan arah bagian terbawah janin apakah sebelah kanan,
kiri, depan atau belakang terhadap sumbu ibu (maternal pelvis).
6.2 PASSAGEWAY = JALAN LAHIR
Bentuk ukuran panggul
Berdasarkan pada cirri-ciri bentuk PAP ada 4 bentuk pokok jenis panggul :
a. Ginekoid : panggul ideal, bulat 45%
b. Android : panggul pria, segitiga 15%
c. Antropoid : agak lonjong seperti telur 35%
d. Platipeloid : picak, menyempit arah muka belakang 5%
Ukuran panggul
a. Ukuran PAP
Ukuran PAP yang utama adalah konjungata vera, yang dapat diukur
secara tidak langsung.
Dengan pemeriksaan dalam dapat diukur panjang konjungata sehingga
konjungata vera = CD – 1,5 cm. Pada panggul normal promontorium
tidak teraba. Bila ukuran CV diatas 10 cm dianggap panggul dalam
batas normal.
b. Ukuran Panggul Tengah
Ditentukaan dengan mengukur distansia interspinarum
c. Ukuran Pintu Bawah Panggul
Ditentukan dengan mengukur jarak Tuberosis Iskium dari luar
Peregangan SBR (Segmen Bawah Rahim)
Pembukaan cervix
Besarnya pembukaan ditentukan dengan cara memperkirakan
diameter cervix yang terbuka dengan jari telunjuk.
Kemampuan meregang vagina dan introitus
6.3 POWER = KEKUATAN MENGEJAN
Kontraksi Uterus
9
![Page 10: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/10.jpg)
Kontraksi uterus disebabkan karena otot-otot polos rahim bekerja dengan
baik dan sempurna dengan sifat-sifat :
Kontraksi simetris
Fundus dominant
Diikuti relaksasi
Pada waktu kontraksi otot-otot rahim menguncup sehingga menjadi tebal
dan lebih pendek.
Cavum uteri menjadi lebih kecil mendorong janin dan kantong amnion
kearah SBR dan cervix
Tenaga Mengeran
Pada saat kontaksi uterus dimulai ibu diminta menarik napas dalam, napas
itahan, kemudian segera mengejan kea rah bawah (rectum) persis seperti
ketika BAB.
Kekuatan mengeran mendorong janin kearah bawah dan menimbulkan
keregangan yang bersifat pasif. Kekuatan his dan refleks mengejan makin
mendorong bagian terendah sehingga terjadilah pembukaan pintu dengan
crowning dan penipisan perineum. Selanjutnya kekuatan refleks, megejan
dan his menyebabkan ekpulsi kepala sehingga berturut-turut lahir UUB,
dahi, muka dan kepala seluruhnya.
Kontraksi Muskulus Levator Ani
6.4 PSIKIS
Perubahan psikologis yang terjadi pada ibu bersalin :
Kecemasan
Kecemasan mengakibatkan peningkatan hormone stress (stress related
hormone) yang terdiri dari :
Endorphine
Adenocorticotropin
Cortisol
Epineprine
Hormon-hormon tersebut mempengaruhi otot-otot halus uterus, yang dapat
mengakibatkan penurunan kontraksi uterus sehingga dapat menimbulkan
Distocia.
Ketakutan
Kegelisahan dan respon endokrin akan mengakibatkan :
Retensi Na
Ekskresi K
Penurunan glukosa
Sehingga dapat mempengaruhi sekresi ephineprin dan dapat menghambat
aktivitas myometrium.
10
![Page 11: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/11.jpg)
6.5 PENOLONG (BIDAN)
7. FASE-FASE PERSALINAN
7.1 Fase Pembukaan (Kala I)
Ialah waktu antara timbulnya tanda-tanda inpartu sampai pembukaan lengkap.
7.1.1 Perubahan-Perubahan Uterus Pada Kala I
1. SAR (Segmen Atas Rahim)
SAR merupakan bagian yang aktif karena pada SAR timbul his
Gerakan-gerakan otot pada SAR yang menimbulkan his
sebenarnya bukan kontraksi tetapi retraksi yang menyebabkan
pembukaan cervix
Perbedaan kontraksi dan retraksi
Kontraksi : Otot-otot akan kembali pada panjang semula,
setelah kontraksi selesai
Retraksi : Otot-otot tidak kembali pada panjang semula,
setelah kontraksi selesai sehingga otot-otot kian lama kian tebal
dan pendek
Adanya Retraksi :
Otot-otot SAR kian menebal dan memendek
Tekanan Intra Uterine meningkat
Volume dalam corpus uteri mengecil
Pengaruh Gerakan Retraksi :
Terbukanya cervix
Isthmus Uteri teregang
Janin terdorong ke bawah
2. Isthmus Uteri
Adalah batas antara Corpus Uteri dan Canalis Cervicalis pada
keadaan uterus tidak hamil.
In partu SAR terjadi gerakan retraksi sehingga secara pasif isthmus
teregang karena tertarik ke atas oleh gerakan retraksi.
Tiap his Isthmus uteri tergang dan melebar SBR diikuti
pembukaan cervix pembukaan lengkap.
Bila pembukaan lengkap tetapi his dari SAR berlangsung terus
peregangan SBR tidak ada yang mengimbangi lagi (sebelumnya oleh
terbukanya cervix) yang mana SBR kian teregang kian lebar dan tipis
serta atas SBR akan banyak bergerak naik.
Bila tepi atas SBR sudah mencapai 2 pusat simphisis akan berbahaya
dan patologis dan melewati batas disebut pathological retracton dan
11
![Page 12: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/12.jpg)
patologis yang melewati batas disebut pathological retraction ring
(lingkaran kekejangan bandl-bandl rings)
7.1.2 Fase Pembukaan
a. Fase laten : 0-3 cm 8 jam
b. Fase Aktif :
Fase Ajselerasi (Percepatan) 3-4 cm, 2 jam
Fase kemajuan maksimal 4-9 cm, 2 jam
Fase declerasi (Kurangnya Percepatan) 9-10 cm, 2 jam
7.2 Fase Pengeluaran (Kala II)
Waktu antara pembukaan lengkap sampai janin lahir
His kian lama kian pendek, kepala janin kian turun ke dalam panggul
Bila Hodge III-IV ( Kepala janin menekan rectum dan serat-serat saraf
plexsus franker houser < terletak di belakang rectum > yang menyebabkan
sensasi ingin mengejan < perasaan ingin defekasi > dan hal ini
dimanfaatkan penolong menyuruh ibu mengeja bila ada his )
Tenaga yang dipakai melahirkan janin berasal dari his dan tenaga
mengejan.
Lama Kala II : Primi : 80 menit, Multi : 30 menit
7.3 Fase Kla Uri (Kala III)
Adalah waktu antara selesainya janin sampai placenta lahir
Setelah janin lahir his berhenti sebentar, beberapa saat his timbul lagi yang
disebut his pelepasan uri.
Mekanisme lahirnya placenta/uri terdiri dari dua tahap :
Tahap I : Fase Separasi (Lepasnya plecenta dari insersionya)
Setelah janin lahir volume cavum uteri mengecil dan apabila ada his bagian
uterus tempat insertion placenta mengecil, Placenta tetap lepas.
Lepasnya placenta ada dua cara :
a. Schultze : Placenta mulai lepas dari tengah
b. Duncan : Placenta mulai lepas dari tepi
Tanda Lepasnya placenta :
a. Uterus menjadi bundar
b. Perdarahan, terutama perdarahan yang sekonyong konyong dan agak
banyak
c. Memanjangnya tali pusat
d. Naiknya Fundus uteri
Tahap II : Fase Expulsi (Tahap plcenta dilahirkan)
Lama kala Uri 10 menit
12
![Page 13: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/13.jpg)
8. MEKANISME NYERI PERSALINAN
Rasa sakit dalam persalinan disebabkan oleh :
1. Kontraksi uterus
2. Pembukaan cervix
3. Pada kala I dan kala II oleh peregangan vagina dan dasar panggul
Rangsangan dikirimkan oleh saraf : Thoracis, lumbal, sacral
,ujung saraf uterus
Melalui para cervikal
Pembukaan Cervix Saraf Thoracis 11, 12
Akhir kala I Thoracis 10 dan lumbal 1 juga terlibat saraf
pudendal mierelay impuls rasa sakit dari dasar panggul yang
meregang menuju saraf sacral 2,3,4
Nyeri mungkin disebabkan oleh :
Anoxia dari sel sel saat berkontraksi
Tekanan pada ganglia dalam cervix dan SBR oleh serabit otot saat berkontraksi.
Persepsi terhadap rasa sakit :
Cara seseorang merasakan dan bereaksi terhadap rasa sakit dipengaruhi oleh :
1. Takut dan cemas
Takut dan cemas meningkatkan respon seseorang terhadap penyakit :
Takut terhadap sesuatu yang belum diketahui
Takut terhadap pengalaman persalinan
Takut terhadap kegagalan yang akan menambah kecemasan
2. Kepribadian
Wanita yang tegang dan cemas >lemah disbanding wanita yang rilex dan
percaya diri
3. Kelelahan
Ketidaknyamanan akhir masa kehamilan
Tidur terganggu
Kelelahan beberapa jam persalinan
Kurang mampu mentolerir rasa sakit
4. factor budaya dan social
Banyak budaya mengharapkan Stoicisme (sabar dan membiarkan)
budaya lain keterbukaan perasaan
13
![Page 14: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/14.jpg)
Persepsi terhadap sakit bisa berubah jika wanita telah mengalami
nyeri.
5. Pengharapan
Wanita realistis terhadap persalinannya (Percaya diri, akan mendapat
bantuan dan dukungan )
Hal-hal yang menambah kecemasan :
o Ketakutan karena ketidaktahuan
o Ketakutan ditinggal sendiri
o Ketakutan terhadap kegagalan beradaptasi dengan baik
o Pengalaman masuk rumah sakit
o Tindakan yang tidak menyenangkan (ex : Episiotomi)
o Cerita yang menakutkan tentang kehamilan dan persalinan.
9. KAPAN IBU HAMIL HARUS DATANG KE RUMAH BERSALIN
9.1 Pengenalan oleh ibu
Ibu sendirilah yang biasanya mendiagnosa permulaan persalinan dan banyak
wanita yang takut kalau-kalau mereka salah mendiagnosa permulaan dari
proses ini. Pendidikan selama proses prenatal adalah sangat penting supaya
wanita mengenal permulaan dari persalinan,
9.2 Pertanda
Adalah sangat umum kehilangan keluaran lendir yang bentuknya seperti
agar-agar pada akhir kehamilan tetapi pada waktu kehilangan agar-agar
warna merah sudah terlihat, maka persalinan kemungkinan besar sudah akan
segera terjadi atau sedang dalam proses. Kehilangan tersebut bisa juga
terjadi setelah dilakukan pemeriksaan vagina.
9.3 Kontraksi
Kontraksi Braxton Hicks lebih mudah dikenali pada akhir masa kehamilan
dan sebagian wanita mengalaminya dengan rasa sakit. Kontraksi tersebut
tidak teratur atau keteraturannya tidak tetap dan kadang-kadang bisa
berlangsung lebih dari satu menit. Kontraksi persalinan yang sesungguhnya
akan memperlihatkan suatu pola irama dan keteraturannya, biasanya
bertambah lama, kuat saat frekuensinya meningkat. Ketika wanita
pertamakali merasakan kontraksi mungkin ia hanya akan menyadari adanya
sakit punggung tetapi jika menempelkan tangan diatas perutnya akan dapat
dirasakan juga pengerasan pada uterus. Kontraksi akan terasa pendek pada
mulanya 30-40 detik saja bisa saja dengan selang waktu 30 menit
9.4 Pecahnya membrane
14
![Page 15: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/15.jpg)
Semburan cairan secara tiba-tiba dapat dikenali dan harus segera
memberitahu petugas kesehatan. Adalah lebih sulit untuk mengenali sedikit
tetesan cairan ketuban dan cara yang paling mudah untuk membedakan
dengan air kemih adalah dari baunya. Untuk pemeriksaan lebih lanjut
dengan mengetes caira tersebut dengan hapusan nitriazine. Hapusan tersebut
akan berubah dari orange menjadi biru laut jika terdapat cairan ketuban.
DAFTAR PUSTAKA
15
![Page 16: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/16.jpg)
Cunningham, F.Gray. 1995. Obstetri Williams. Jakarta : EGC.
Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana. Jakarta : EGC.
Rustam, Mochtar. 1983. Sinopsis Obstetri. Bandung : UNPAD.
Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : UNPAD.
16
![Page 17: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/17.jpg)
PENGKAJIAN INTRA NATAL
1. PENGKAJIAN IBU
Riwayat
Penilaian terhadap resiko tinggi
Pengkajian fisik
Pengkajian panggul
Pengkajian psikologis
Pemantauan kemajuan persalinan
2. PENGKAJIAN JANIN
Tentukan posisi dan presentasi
Evaluasi keadaan janin selama persalinan
Menilai Fetal monitor
Secara umum persiapan persalinan dapat dibagi 3 :
1. Persiapan sebelum bayi lahir
2. Persiapan saat bayi lahir
3. Persiapan setelah bayi lahir
Persiapan Sebelum Bayi Lahir
Yang dimaksud dengan sebelum bayi lahir :
Peristiwa persalinan yang dimulai dari inpartu sampai pembukaan lengkap(Kala I)
Pada umumnya pasien datang dengan keluhan :
Mules-mules yang hilang timbul secara periodic dan teraturTanda proses
persalinan
Ganti baju dengan baju khusus persalinan, bersihkan kedua tungkai, kaki, lengan,
tangan dan genetalia externa.
Lakukan anamnesis yang terarah pada masalah persalinan :
1. Identitas : nama, nama suami, umur, alamat lengkap
2. Riwayat Obstetri
Gravida, paritas, abortus, jumlah anak hidup (GRAPIAH)
Persalinan terdahulu : BB lahir, cara persalinan, penolong, penyulit, dll
3. Riwayat Kehamilan ini
HPHT
17
![Page 18: Konsep Dasar Persalinan](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013122/55cf8fde550346703ba0b35e/html5/thumbnails/18.jpg)
Keluhan selama hamil
ANC
A. Riwayat Nama, umur ANC dimana / oleh siapa Gol. Darah, BB sebelum hamil dan sekarang, alergi obat, makanan
atau zat lain Riwayat penyakit lalu Masalah pada masa pre natal Data kehamilan (GRAPIAH) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Pendidikan kesehatan prenatal Hal-hal yang mempengaruhi persalinan (support person, dll)
B. Penilaian terhadap resiko tinggi Kelainan presentasi Gemelli Hydramnion Olygohydramnion KPSW Air ketuban bercampur meconium
C. Pengkajian fisik
D. Pengkajian panggul
E. Pemantauan kemajuan persalinan
Persiapan Setelah bayi lahir
18