Konsep dan Dalil tentang bid'ah hasanah

Click here to load reader

download Konsep dan Dalil tentang bid'ah hasanah

of 24

description

Konsep dan Dalil tentang bid'ah hasanah

Transcript of Konsep dan Dalil tentang bid'ah hasanah

  • 1. KONSEP BIDAH HASANAH DALAM ISLAM

2. Bidah secara bahasa adalah setiap perbuatan yang dilakukan tanpa ada contoh sebelumnya. (Abu al- Baqa al-Kafawi, al-Kulliyyat, hal. 226). DEFINISI BIDAH 3. Bidah menurut istilah syariat: melakukan sesuatu yang tidak ada pada masa Rasulullah SAW. (al-Imam an-Nawawi, Tahdzib al-Asma wa al-Lughat). DEFINISI BIDAH 4. Al-Imam al-Syafii: Bidah terbagi dua, 1) biah mahmudah, yaitu bidah yang seesuai dengan sunnah dan 2) bidah madzmmah, yaitu bidah yang menyalahi sunnah. (Abu Nuaim al-Ashfihai, Hilyah al-Auliya, 9/113) PEMBAGIAN BIDAH 5. Al-Imam al-Syafii: Muhdatsat (bidah) ada dua macam, 1) bidah yang menyalahi al-Quran, Sunnah, atsar atau ijma, maka disebut bidah dhalalah (tersesat), dan 2) bidah dalam kebaikan yang tidak menyalai hal tersebut, maka disebut bidah yang tidak tercela. (al-Baihaqi, Manaqib al-Syaii, juz 2 hal. 469). PEMBAGIAN BIDAH 6. Dalam surat al-Hadid, 27, Allah tidak mencela Bani Israil karena membuat-buat tradisi rahbaniyah dengan tujuan mencari ridha Allah. Bani Israil dicela karena meninggalkan tradisi rahbaniyah yang telah mereka tetapkan. (Al-Hafizh al-Haitsami, Majma al- Zawaid, juz 3, hal. 339). DALIL AL-QURAN 7. Al-Imam an-Nawawi: Hadits Semua bidah adalah sesat, adalah teks general, yang jangkauan hukumnya dibatasi, yakni maksudnya sebagian besar bidah itu sesat. (juz 6, hal. 154). STATUS HADITS SEMUA BIDAH SESAT 8. Hadits Barang siapa yang memulai perbuatan baik dalam Islam ..., membatasi terhadap jangkauan hukum hadits setiap perkara barru adalah bidah, dan setiap bidah adalah sesat. (juz 7, hal. 104). HADITS YANG MEMBATASI SEMUA BIDAH SESAT 9. Muadz bin Jabal membuat cara baru dalam shalat bagi makmum masbuq, dan Rasulullah membenarkannya dan menjadikannya sebagai ketetapan sampai hari kiamat. (Al-Thabarani, al- Mujam al-Kabir, juz 20, hal. 134). MUADZ BIN JABAL MEMBUAT CARA SHOLAT MAMUM MASBUQ : : : ::: . 10. Sahabat Ibn Abbas , mundur dari shaf yang ditentukan oleh Nabi , dengan alasan etika, tanpa ada tuntunan sebelumnya dari Nabi , dan ternyata Nabi membenarkannya, bahkan mendoakannya. BUDI PEKERTI IBNU ABBAS BERSAMA RASULULLAH 11. Seorang sahabat membuat bacaan baru ketika bangun menuju itidal dalam shalat, tanpa ada tuntunan sebelumnya dari Nabi , dan ternyata Nabi membenarkannya. (Shahih al-Bukhari, juz 3, hal. 14). SEORANG SAHABAT MEMBUAT BACAAN BARU DALAM SHALAT 799- . . (2/287): . 12. Seorang Sahabat membaca surat al-Ikhlash dalam shalat secara berulang-ulang, tanpa ada tuntunan dari Nabi , ternyata Nabi membenarkannya. MEMBACA SURAT AL-IKHLASH DALAM SETIAP RAKAAT SHALAT . .(2/258) 13. Penghimpunan al-Quran belum pernah dilakukan oleh Rasulullah (bidah), tetapi dianggap baik (hasanah) oleh Abu Bakar, Umar dan Zaid PENGHIMPUNAN AL-QURAN DALAM MUSHHAF 4679- . 14. Sayidina Umar menggagas shalat tarawih pada seorang imam, dan beliau anggap sebagai bidah paling hasanah. BIDAH SHALAT TARAWEH PADA MASA UMAR . (4/253): 15. Sayidina Utsman menambah adzan dalam shalat Jumat menjadi dua kali dan disetujui oleh para sahabat. ADZAN JUMAT DUA KALI PADA MASA UTSMAN - . 16. Sahabat Abdullah bin Umar menambah bacaan talbiyah dalam ibadah haji dengan doa yang belum diajarkan oleh Rasulullah . (Shahih Muslim, 1184). ADZAN JUMAT DUA KALI PADA MASA UTSMAN 17. Sahabat Abdullah bin Masud menyusun redaksi bacaan shalawat Nabi . (Sunan Ibnu Majah, 906, dan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Jila al-Afham). REDAKSI SHALAWAT SUSUNAN IBNU MASUD 18. Sahabat Ibnu Abbas menyusun redaksi bacaan shalawat Nabi . (Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Jila al-Afham, hal. 138). REDAKSI SHALAWAT SUSUNAN IBNU ABBAS 19. Redaksi bacaan shalawat Nabi yang disusun oleh al-Imam al-Syafii dan dibenarkan oleh panutan kaum Wahhabi. (Ibn Qayyim al-Jauziyah, Jila al- Afham, hal. 489). REDAKSI SHALAWAT SUSUNAN IMAM AL-SYAFII 20. Al-Imam Ahmad bin Hanbal menambah bacaan doa dalam sujudnya setiap menunaikan shalat dengan doa untuk kedua orang tua dan gurunya, al- Imam al-Syafii . (Al-Hafizh al-Baihaqi, Manaqib al- Syafii, juz 2, hal. 254). DOA SUJUD IMAM AHMAD BIN HANBAL 21. Ibnu Taimiyah: Bidah ada dua, bidah dhalalah dan bidah hasanah. (Ibn Taimiyah, Majmu Fatawa Saikh al-Islam Ibn Taimiyah, juz 20, hal. 163). IBNU TAIMIYAH MENGAKUI BIDAH HASANAH 22. BIDAH IBNU TAIMIYAH SETIAP SELESAI SHALAT SHUBUH . .. . . : ( /37-39). 23. BIDAH IBNU TAIMIYAH SETIAP SELESAI SHALAT SHUBUH Kesimpulan dari riwayat ini, sehabis shalat shubuh Ibn Taimiyah 1) berdzikir secara berjamaah, dan 2) berdoa secara berjamaah pula seperti layaknya warga nahdliyyin. 3) Pandangannya selalu diarahkan ke langit (yang ini tidak dilakukan oleh warga nahdliyyin). Sehabis itu, ia 4) membaca surah al-Fatihah hingga matahari naik ke atas. 24. INKONSISTENSI ILMIAH WAHABI KULLU HARUS DIBATASI KULLU TIDAK BOLEH DIBATASI