KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA...

95
KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) TENTANG KELUARGA BERENCANA (KB) DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) Oleh: ARIF FATURRAHMAN NIM: 106044101388 K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A PROGRAM STUDI AHWAL AL-SYAKHSIYYAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1432 H/2011 M

Transcript of KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA...

Page 1: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

(BKKBN) TENTANG KELUARGA BERENCANA (KB) DITINJAU DARI HUKUM

ISLAM DAN HUKUM POSITIF

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh:

ARIF FATURRAHMAN

NIM: 106044101388

K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A

PROGRAM STUDI AHWAL AL-SYAKHSIYYAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1432 H/2011 M

Page 2: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

KONSEP BADAII KEPENDUDUKAII DAN KELUARGA

BERENCANA NASIONAL (BKKBI9 TENTANG KB (KELUARGA

BERENCANA) DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh:

Arif FaturrahmanNiM: 106044101388

Dibawah Bimbingan

Pembimbing:

Kamarusdiana, MH.NIP : 19722402199803 1003

KONSENTRASI PERADILAN AGAMAPROGRAM STUDI AI{WAL ASY.SYAKHSTYAH

F'AKUI,TAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA2011M/1431H

Page 3: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGABERENCANA (BKKBN) TENTANG KELUARGA BERENCANA (KB)DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF telah diujikandalam Sidang Munaqasah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Jumat, i7 Juni 2011. Skripsi ini telahditerima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Syariah (S.Sy) padaProgram Studi Ahwal Al-Syakhsiyah (Peradilan Agama)

Jakafia, 17 Juni 201 I

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

PANITIA UJIAN

1. Ketua : Drs. H. A. Basiq Djalil. SH. MA.NrP. 19500306197603 1 001

2. Sekretaris

3. Pernbimbing I

4. Penguji I

5. Penguji II

Hj. Rosdiana. MA.NIP. I 96906102003 122001

Kamarusdiana MH.NIP . 19122402199803 1003

Drs. H.A. BasiqDjalil. SH. MANrP. 19500306197603 1 001

Dr. H. Umar Haddad MANIP. 1 968090419940 i 1 00 1

NIP. 1 95s0505 198203 1 0 1 2

Page 4: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

Universitas Islamsalah satu persyaratan memperoleh gelar Strata l(satu) di

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islani Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakaria.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

inerupakan jiplakan dari karya otang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berada di Universitas Islam Negeri ruf$ Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta 07 Juni ?011

Page 5: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT.,karena

rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sebagai kelengkapan tugas

dan memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Syariah pada

Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan,

terutama disebabkan karena keterbatasan penulis sebagai manusia biasa. Tanpa

adanya dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak tidaklah mungkin skripsi ini

dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MA, MM, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. H. A. Basiq Djalil, SH, MA,dan Hj.Rosdiana MA selaku Ketua dan

sekretaris Program Studi Ahwal Al-Syakhsiyyah Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan

kemudahan administratif dan bimbingan akademik sejak awal perkuliahan hingga

penyelesaian skripsi ini.

Page 6: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

3. Kamarusdiana, MH. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan

waktu dan perhatiannya dalam membimbing, serta memberikan motivasi yang tak

pernah henti-hentinya untuk penyelesaian skripsi ini

4. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuannya kepada penulis, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat.

5. Orang tua tercinta Bapak Rausin dan Ibu Ratnawiyah yang telah merawat dan

membesarkan penulis, yang selalu memotivasi dengan penuh keikhlasan

membantu penulis baik moril maupun materiil, dan kakakku Baihaki, Lutfiah,

Saiful Anam, Fahrullah dan Ahmad Gojali, serta adik-adikku tercinta Andi Hakim

dan Fauziah. Dan tidak lupa pula Pamanda H, Mudehir RD yang tak pernah henti-

hentinya memberikan penulis semangat serta pancaran kearifan dalam

memberikan tauladan serta keluarga besar lainnya.

6. Keluarga Besar Alm. Bapak H. Rasyidi dan Keluarga Alm. Drs.H. Muhaimin RD

yang telah memberikan motivasi dan bimbingan kepada penulis

7. Segenap teman tercinta FMKS ( ForumMahasiswa Kepulauan Seribu ) yang

selalu berbagi ilmu dan pengalaman serta canda tawa di setiap suasana.

8. Seluruh rekan tercinta PW IPNU DKI JAKARTA (Ikatan Pelajar Nahdhatul

Ulama) yang senantiasa memberikan motivasi dan senantiasa berbagi ilmu dan

pengalaman sehingga banyak hal yang bisa diambil manfaatnya.

9. Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, Serta teman-

teman Peradilan Agama lain yang menjadi tempat persinggahan penulis dalam

memperdalam materi mata kuliah.

Page 7: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

10. Kepada semua pihan yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsungdan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu hingga terselesainya

skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih semoga segala bantuan

tersebutditerima sebagai Amal sholeh di sisi Allah SWT dan mendapat pahala

yang ganda. Amin

Akhirnya penulis hanya bisa berdoa dan berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis dan para pembaca dan semoga amal baik mereka diterima

oleh Allah SWT. Amin.

Jakarta, 12 Mei 2011

8 Jumadil Tsani 1432

Penulis

Page 8: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ………………………………….

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................

KATA PENGANTAR .........................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................

I

ii

iii

vi

BAB I

:

PENDAHULUAN ............................................................................

A. Latar Belakang Masalah .............................................................

1

1

Page 9: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

BAB II

BAB III

BAB IV

:

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................

D. Tinjauan Studi Terdahulu ...........................................................

E. Metode Penelitian .......................................................................

F. Sistematika Penulisan .................................................................

TINJAUAN TEORITIS TENTANG KELUARGA

BERENCANA ………………………………………………

A. Pengertian dan Dasar Hukum Keluarga Berencana (KB) …….

B. Macam-Macam KB (Keluarga Berencana) ……………………

C. Tujuan dan Hikmah KB (Keluarga Berencana) ……………….

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA

BERENCANA NASIONAL .........................................................

A. Profil Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasonal.

B. Visi, Misi dan Tujuan Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional .................................................................

KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA

BERENCANA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN

HUKUM POSITIF………………………………………………

A. Bentuk-Bentuk Alat (Keluarga Berencana) ………………….

B. Metode Keluarga Berencana ....................................................

10

11

12

13

16

17

17

23

24

27

27

37

41

41

47

Page 10: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

C. Perspektif Hukum Islam Tentang Keluarga Berencana ………

D. Perspektif Hukum Positif Tentang Keluarga Berencana ……..

E. Analisis Penulis ..........................................................................

PENUTUP ........................................................................................

A. Kesimpulan .................................................................................

B. Saran-saran .................................................................................

50

60

64

67

67

70

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................

LAMPIRAN

72

Page 11: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga dalam Islam harus bersifat lestari karena ia dibangun lewat suatu

akad pernikahan yang merupakan sebuah perjanjian yang kuat (mitsqan ghalidzan)

(Q.S. Al-Nisa[4]:21). Al-Qur‟an mengingatkan, seorang suami harus mempergauli

istrinya dengan baik dan jika terjadi perselisihan dalam kehidupan keluarga maka

suami harus bersabar karena boleh jadi ketidaksenangan suami pada hal-hal tertentu

pada diri istri terdapat kebajikan di balik itu (Q.S. Al-Nisa [4]:19). Sebaliknya, istri

juga harus menghormati suami dan menjaga kehormatannya. Islam memang

membolehkan cerai (Thalaq), tetapi itu hanya menjadi “pintu darurat” yang baru

dilalui pada situasi dimana mempertahankan keutuhan rumah tangga ternyata

membawa mudharat bagi kedua belah pihak.1

Dalam Islam pernikahan bukan semata-mata sebagai kontrak keperdataan

biasa, tetapi mempunyai nilai ibadah.. Oleh karena itu, berkeluarga (nikah) adalah

jalan terhormat yang disyariatkan Allah untuk menyalurkan kebutuhan biologis,

dengan karunia Allah.2

1Muhammad Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an, (Bandung: Mizan, 1992) h.254-255

2 Yayan Sofyan, Relasi Suami Istri Dalam Islam, (Jakarta Pusat Studi Wanita UIN Syarif

Hidayatullah, 2004 ) hal.1

Page 12: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Keluarga muslim masa kini sedang mengalami perubahan, menjadi lebih

meluas, dengan lebih banyak istri yang berpendidikan dan bekerja secara

menguntungkan. Perkawinan yang diatur mengalami penurunan dan usia perkawinan

meningkat, kontrasepsi modern secara perlahan-lahan menjadi lebih merata

dikomunitas tertentu3.

Allah SWT telah menitipkan dalam jiwa manusia, rasa cinta yang dalam

kepada anak-anak, dan tak tertandingi dengan cinta lain. Sebab anak merupakan

jantung hati,cahaya kalbu di dalam rumah tangga. Ini dapat dilihat dari perhatian

besar yang diberikan orang tua kepada anak-anak mereka, disertai dengan rasa kasih

sayang yang abadi.

Oleh sebab itu, suami-istri wajib memberikan perhatian khusus kepada

pendidikan anak-anaknya, sehingga kelanggengan kebahagiaan benar-benar terwujud

sesuai dengan yang mereka dambakan. Dengan demikian,kehidupan rumah

tangganya menjadi kenikmatan dan kebahagiaan abadi4.

Di dalam Al-Qur‟an tidak ada satu ayatpuun yang secara ekplisit menjelaskan

bahwa mengatur jarak kelahiran adalah haram, akan tetapi membunuh bayi

khususnya bayi perempuan yang telah terjadi di masa-masa menjelang

datangnya islam adalah haram; sebab apa yang mereka lakukan adalah sangat jelas

yaitu

3 Mahmud Ash-Shabagh. Keluarga bahagia Dalam Islam. (Yogyakarta: CV. Pustaka Mantiq,

1993) h. 191 4 Abd Al-Rahim Umran, Islam dan KB, (Jakarta: PT. Lentera Basritama, 1997), Cet. Pertama,

h. 14.

Page 13: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

membunuh anak manusia ( perempuan ) yang sempurna.sebagaimana tersebut dalam

Al-Qur‟an surat al-Nahl ayat 58.

Di dalam Al-Qur‟an banyak ayat-ayat yang melarang membunuh anak karena

takut miskin, karena sesungguhnya Allah telah menjamin rizki baik bagi anak

maupun orang tuanya sebagaimana tercantum dalam Al-Qur‟an surat Al-An‟am )

ayat 151 sebagai berikut :

Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu

Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah

terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu

karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka,

dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di

antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang

diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang

benar[518]". demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu

memahami(nya).

Dari ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa setiap anak yang dilahirkan dari

perut ibunya telah ditentukan rizkinya oleh Allah SWT. Penafsiran “ setiap anak

ada rezekinya maka banyak anak banyak rezeki“ inilah yang kemudian banyak dianut

Page 14: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

oleh sebagian masyarakat islam apalagi diperkuat dengan hadits Nabi Saw yang

artinya:

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad Ibn Ishaq Ast-Staqofi berkata:

telah memberitahukan kepada kami Qutaibah Ibnu Said berkata, telah

memberitahukan kepada kami Khalf Ibn Kholifah, dari Hafs Ibn Akhi Anas Ibn

Malik, dari Anas Ibn Malik berkata: “Menikahlah dengan wanita yang penuh cinta

dan banyak melahirkan keturunan, karena sesungguhnya aku merasa bangga dengan

banyaknya jumlah kalian diantara para Nabi pada hari kiamat” ( H.R Ahmad dan

Ibnu Hibban )5

Keyakinan terhadap pandangan itulah yang menyebabkan banyak pasangan

suami istri mamiliki anak tanpa pertimbangan dan perencanaan serta tanpa

mempertimbangkan akibatnya. Mereka telah berfikir, apakah anak yang dilahirkan itu

hanya menjadi beban orang lain, menjadi beban berat yang harus dipikul oleh Negara

ataukah anak itu akan menjadi generasi penerus yang akan menerima tanggung jawab

zaman yang akan datang dari bangsa,Negara, dan agamanya.

Orang kadang berfikir bahwa punya anak banyak merupakan takdir dari Allah

SWT dengan menetapkan keyakinan di hatinya bahwa Allah tidak akan melantarkan

anak-anaknya, Allah yang akan member rizki kepada keluarganya6

Meskipun Islam melalui ayat Al-Qur‟an dan Hadits Nabi tersebut diatas

menganjurkan umatnya untuk memperbanyak keturunan, namun islam lebih

mengutamakan pada keturunan yang baik, shalih dan berguna bagi umat manusia dan

mampu menjadi suri tauladan untuk membawa manusia kepada taqwa. Islam tidak

5 Danti Pujiyanti dan Tien Rahmatin . Relasi Suami Istri dalam Islam. (Jakarta: Pusat Studi

Wanita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004), h. 11

6 Mahmud Al-Shabag, Tuntunan Keluarga Bahagia Menurut Islam, (Bandung: PT.

Rosdakarya offset, 1994) h. 56

Page 15: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

menginginkan umat dengan jumlah yang banyak tetapi lemah, bodoh, pemalas,dan

sakit-sakitan, melarat, terlunta-lunta dan bergantung pada bantuan orang lain.

Sebagaimana doa Nabi SAW :

اعر ثبهلل ي جذ انجالء قم يب جذ انجالء ب رضل اهلل قب ل كثرح انعب ل يع قهخ انشئ7

“ Aku berlindung kepada Allah dari juhd al-bala, ketika ditanyakan, apa juhd al-bala

itu ya rosulullah? Beliau menjawab : banyak anak tapi sedikit materi ”

Berarti setiap orang tua harus memiliki rasa tanggung jawab kepada mutu

keluarga dan anak keturunannya, jangan meninggalkan keturunan yang lemah baik

jasmani, ekonomi, ilmu dan agama.

Untuk mewujudkan keluarga atau anak-anak yang berkualitas, perlu

perencanaan yang matang, setiap keluarga ( orang tua atau suami istri ) harus dapat

memperhitungkan terhadap anak yang mungkin lahir, karena kehadiran anak atau

manusia baru memerlukan banyak kebutuhan, antara lain makan.pakaian, tempat

tinggal, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Sebagaimana disebutkan dalam Q.S.

59:18.

7 A.Syauqi Al Fanjari, Pengarahan Islam tentang kesehatan, (Jakarta: Al-hidayah. 2009)

hal.125

Page 16: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri

memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan

bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu

kerjakan. (Q.S. Al-Hasyr: 18)

Selain itu juga setiap keluarga harus mengatur jarak kelahiran, hal itu

mempertimbangkan kondisi kesehatan ibu dan perkembangan jiwa anak. Apabila

jarak kelahiran terlalu dekat, sang ibu tidak mempunyai kesempatan untuk merawat

kesehatan dirinya, menata rumah tangganya, beribadah kepada tuhannya, bahkan

untuk membahagiakan seluruh keluarganya, juga sang ibu tidak mempunyai peluang

mencurahkan kasih saying terhadap anak, sehingga sang anak kurang kasuh saying

dan air susu ibunya. 8

Keluarga berencana ( KB ) menjadi salah satu isu kontroversial dalam

diskursus pemikiran Islam modern. Ada sejumlah persoalan yang muncul terkait

dengan masalah islam dan KB, mulai dari masalah hukum ber- KB, makna KB

apakah pengaturan keturunan (tanzim al-nasl) atau pembatasan keturunan

( tahdid al-nasl )?, motivasi ber- KB, persoalan alat kontrasepsi ( cara kerja dan cara

penggunaannya ), KB dan hak reproduksi perempuan, hingga masalah kebijakan

demografi Negara dengan berbagai dampaknya. KB sendiri kini bukan lagi sebatas

persoalan suatu negara, tetapi sudah menjadi persoalan dunia internasional. Oleh

karenanya, ia selalu menjadi tema yang menarik untuk dikaji.

8 Danti Pujiyanti dan Tien Rahmatin . Relasi Suami Istri dalam Islam. (Jakarta: Pusat Studi

Wanita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004), h. 134

Page 17: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Sudah banyak studi yang dilakukan oleh para ulama dan lembaga-lembaga

keislaman mengenai KB dalam berbagai perspektif. Para ulama berbeda pendapat

dalam menyikapi KB. Perbedaan pendapat terjadi karena tidak adanya nash ( Al-

Qur‟an dan Hadits ) yang secara ekplisit melarang dan membolehkan ber KB. Itulah

sebabnya, hingga kini masih muncul kontroversi seputar KB dalam wacana

intelektual muslim.9

Untuk mendapat gambaran yang komprehensif tentang bagaimana

sesungguhnya pandangan islam terhadap KB memang tidak ada jalan lain kecuali

harus kembali kepada sumber ajaran islam yang paling otoritatif, yaitu Al-Qur‟an an

Hadits. Namun, karena tidak adanya penjelasan yang ekplisit, maka harus dilakukan

kajian yang lebih mendalam atas kedua sumber tersebut dengan cara mengidentifikasi

semua ayat-ayat Al-Qur‟an dan Hadis-Hadis nabi yang terkait dengan permasalahan

KB untuk kemudian ditarik pesan-pesan substantif serta semangat ajaran ( maqashid

al-syari‟ah ) yang dikandung kedua sumber tersebut. 10

Oleh karena itu program KB yang sudah dilaksanakan merupakan bukti

implementasi akan adanya upaya pemerintah dalam hal ini lembaga BKKBN yang

sangat fokus dalam upaya pengurangan jumlah penduduk sehingga pembangunan

yang mengutamakan pertumbuhan dan mengharapkan adanya kucuran hasil

pertumbuhan itu untuk keluarga yang kualitasnya rendah, ternyata efeknya kepada

9 Umran, Abd Al-Rahim,. Islam dan KB, (Jakarta: PT. Lentera Basritama, 1997), Cet. Ke-1.

Hal.14

10 Aminudin Yakub. KB Dalam Polemik : Melacak Pesan Substantif Islam. (Jakarta: Pusat

Bahasa dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003), h. 1

Page 18: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

masyarakat dan penduduk miskin makin lama makin perlahan. Untuk mendapatkan

hasil yang memuaskan, menurut John Max Well kita harapkan memberikan sentuhan

kepada manusianya.

Program dan kegiatan untuk “ mendongkrak “ upaya pengentasan kemiskinan

yang ditujukan langsung kepada keluarga dan penduduk miskin itu segera di

lakanakan. Dengan dukungan langsung itu keluarga yang kurang mampu, dan

keluarga pra sejahtera, atau keluarga yang berada di bbawah garis kemiskinan,

diharapkan menjadi wahana peningkatan sumber daya manusia ( SDM ) yang bisa

menjadi pembentuk masyarakat yang maju,modern.dan mandiri.

Dengan disyahkannya UU nomor 10 tahun 1992 tetntang Pembangunan

Keluarga Sejahtera, maka seluruh rakyat Indonesia mempunyai komitmen resmi

untuk bersama-sama membangun Norma Keluarga Kecil yang Bahagia dan

Sejahtera11

Komitmen dalam UU itu diterjemahkan lebih lanjut dalam Peraturan

Pemerintah nomor 21 tahun 1994 yang secara terperinci menempatkan keluarga

sebagai agen atau pelaku pembangunan lengkap dengan delapan fungsi utamanya

sebagai berikut :

11

Wawancara pribadi dengan bapak Rahmat Rosyadi (Kepala Bagian Hukum dan Perundang-

undangan BKKBN) pada tanggal 12 Mei 2011

Page 19: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Fungsi keagamaan Fungsi reproduksi

Fungsi budaya Fungsisosialisasi dan pendidikan

Fungsi cinta kasih Fungsi ekonomi

Fungsi perlindungan Fungsi pemeliharaan lingkungan

Dengan delapan fungsi utamanya itu keluarga berkembang atau dibantu

berkembang menjadi keluarga modern, maju, professional, berkualitas dan mandiri

serta mampu mengembangkan dirinya sendiri, anak-anaknya, dan kaitan keluarga

yang lebih luas, ikut mengembangkan masyarakat dan bangsanya.secara khusus

keluarga dikembangkan menjadi wahana pembangunan bangsa.12

Dari sini dapat dikatakan bahwa peranan kebijakan pemerintah dalam hal ini

diwakili oleh BKKBN yang secara nyata bergerak dalam masalah KB yang sangat

berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan bangsa baik dalam bidang

pendidikan, ekonomi dan social. Oleh karena itu program-program BKKBN dalam

hal pelaksanaan dimasyarakat mengenai KB sangatlah penting untik diketahui,

apakah sudah sesuai dengan hukum islam dan hukum positif yang sudah ada,

sehingga hal itu menjadi sebuah pertimbangan kebijakan yang akan dilaksanakan dan

masyarakat pun akan memahami fungsi dan manfaat KB secara baik.

12 Sugiri Syarief. Menggapai Keluarga Berkualitas dan Sakinah, (Jakarta: Mitra Abadi

Press,2009) Cet, h.156

Page 20: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Dari latar belakang inilah penulis tertarik untuk menyususun skripsi dengan judul

Konsep BKKBN Tentang Keluarga Berencana ( KB ) Ditinjau dari Hukum

Islam dan Hukum Positif

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Di dalam kitab-kitab fikih pada umumnya KB itu diperbolehkan, pada

kenyataan dalam praktek KB di BKKBN banyak hal yang tidak dibenarkan

dalam fikih.

Pembahasan dalam skripsi ini meliputi bagaimana konsep BKKBN

tentang KB ( Keluarga Berencana ) perspektif hukum Islam dan positif

dalam rangka pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam hal kependudukan

yang mengarah kepada kesejahteraan dan ketentraman keluarga sehingga akan

menjadi keluarga yang sakinah dan berkualitas.

2. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pokok permasalahan tersebut, Penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk KB ( keluarga berencana ) yang dilakukan di BKKBN ?

2. Bagaimana Metode BKKBN dalam program KB ( keluarga Berencana ) ?

3. Bagaimana perspekktif hukum Islam dan hukum positif tentang KB

( Keluarga Berencana )?

Page 21: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setiap penelitian pasti mempunyai tujuan dan kegunaannya yang bermanfaat

bagi pembacanya, oleh karena itu tujuan dan kegunaan dari penelitian ini, antara lain:

1 Untuk mengetahui bagaimana profil dan perkembangan BKKBN

2. Untuk mengetahui bagaimana metode KB dalam pelaksanaan program di BKKB

3. Untuk mengetahui konsep BKKBN tentang KB ( Keluarga Berencana ) perspektif

hukum Islam dan hukum positif

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1) Segi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman yang lebih luas bagi

pengembangan ilmu hukum. Khususnya dalam bidang hukum Islam dan hukum

positif di Indonesia.

2) Segi Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis, dan para

mahasiswa/I Fakultas Syariah dan Hukum pada khususnya, serta masyarakat pada

umumnya dalam menanggapi masalah KB (Keluarga Berencana) dalam kehidupan

hubungan suami istri. Dan memberikan pemahaman akan hukum KB (Keluarga

Berencana) dalam kehidupan rumah tangga, sehingga diharapkan dapat

melaksanakan dalam kehidupan guna membentuk keluarga kecil yang berkualitas.

3) Segi Ilmu Pengetahuan

Untuk memberikan kajian dalam memperkaya literatur serta penelitian secara

mendalam lebih lanjut dan sebagai kontribusi pemikiran terhadap kajian hukum

Page 22: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

keluarga islam serta dijadikan bahan rujukan pada kajian-kajian ilmiah

selanjutnya.

D. Tinjauan Kajian Terdahulu

Dalam kajian – kajian yang ada berkenaan dengan KB ( Keluarga Berencana )

ada beberapa skripsi yang sudah membahas dan mengkaji masalah ini antara lain :

Dampak Positif Keterlibatan MUI dalam menyukseskan Program KB yang disusun

oleh Sarifudin Tahun 1996.13

Kajian yang lain berkenaan dengan Bimbingan dan Koordinasi KB nasional

dalam meningkatkan kwalitas SDM menurut pandangan islam oleh Mukhlisin Tahun

1998, yang membahas bagaimana Islam memandang akan pentingnya kualitas SDM

sehingga KB nasional menjadi salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan

kualitas manusia dengan cara bimbingan dan koordinasi antara lembaga yang

menangani KB tersebut.14

Dari dua kajian terdahulu ini yang hanya membahas tentang keterlibatan

lembaga/institusi MUI dalam Program KB yang secara jelas kajiannya meliputi

sebuah kebijakan lembaga tersebut dalam implementasi KB di masyarakat. Dan

kajian selanjutnya berkenaan dengan bimbingan dan kordinasi KB nasional dalam

peningkatan SDM menurut Islam.

13 Sarifudin, “Dampak Positif Keterlibatan MUI dalam menyukseskan Program KB( Studi kritis

terhadap Kebijakan MUI dalam program KB)”(Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,1996), hal.19

14 Mukhlisin, “ Bimbingan dan Koordinasi KB Nasional dalam meningkatkan kualitas SDM Menurut

Agama Islam” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 1998), hal 22

Page 23: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Dari kajian tersebut memberikan sebuah keinginan untuk kembali

mengadakan penelitian tentang KB di BKKBN berkenaan dengan konsep serta

praktek KB yang dilaksanakan oleh lembaga tersebut dalam persfektif hukum Islam

dan hukum positif.

Adapun perbedaan antara dua skripsi yang telah dibahas yaitu konsep

Keluarga Berencana yang baru yang ada dalam BKKBN berkenaan dengan metode

dan cara Ber- KB untuk masyarakat di lihat dari hukum islam dan positip, mengingat

kuantitas penduduk yang semakin banyak dan tidak dibarengi dengan peningkatan

kualitas penduduk. Sehingga ini menjadi pembahasan penting sehingga kesejahteraan

dan kehidupan yang baik dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Selain itu dalam skripsi yang saya teliti berkenaan dengan sebuah menelaah

gagasan dan kebijakann pemerintah dalam pembangunan penduduk dan

perkembangan keluarga berencana, yang akan menghasilkan tujuan terbentuknya

keluarga kecil yang berkualitas, serta dapat membatu peran pemerintah dalam

mewujudkan keasilan social bagi seluruh bangsa Indonesia.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah yang dipergunakan oleh penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini adalah menggunakan metode-metode pada umumnya berlaku dalam

penelitian yaitu :1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu

penelitian yang dilakukan dengan cara mengkaji buku-buku, literatur-literatur yang

ada revelansinya dengan judul skripsi.

Page 24: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif-analisis, dalam pengertian tidak sekedar

menyimpulkan dan menyusun data,tetapi meliputi analisis dan interprestasi dari

data-data yang berhubungan denngan Konsep BKKBN tentang KB (Keluarga

Berencana) ditinjau dari hukum Islam dan hukum positif.

3. Pendekatan

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalahj pendekatan yuridis-normatif.

Pendekatan yuridis peneliti gunakan dalam melihat obyek hukum berkaitan dengan

KB (Keluarga Berencana) yaitu UU No 52 Tahun 2009 Tentang Kependudukan dan

pembangunan keluarga. Pendekatan normatif dilakukan dengan mendasarkan Al-Quran

maupun sunnah Nabi yang menjelaskan tetntang KB (Keluarga Berencana).

4. Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis sumber data yaitu :

a. Data Primer

Data primer digunakan adalah UU No. 52 Tahun 2009 tentang kependudukan

dan pembangunan keluarga.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari laporan-laporan atau data-data

yang dikeluarkan oleh kantor Badan Kependudukan dan Kekeluargaan

Nasional (BKKBN). Juga diperoleh dari literatur-literatur seperti buku-buku,

kitab-kitab, serta sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan materi skripsi.

Page 25: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

5. Teknik pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam skripsi ini, maka teknik

pengumpulan data dilakukan dengan cara :

1. Observasi, yaitu pengamatan terhadap Lembaga BKKBN15

2. Dokumentasi, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen tertulis,

seperti buku-buku, majalah, peraturan-peraturan dan sumber-sumber

lain yang relevan dengan tema skripsi

3. Wawancara, yaitu cara yang dipergunakan dengan tujuan mencoba

mendapatkan keterangan dan penjelasan secara lisan dari informan, atau

metode pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak yang dikerjakan

secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Dalam hal ini

sasarannya adalah staf BKKBN, dan pihak yang berkaitan dengan KB

( Keluarga Berencana )16

4. Analisis Data

Dalam proses analisis data, penulis menggunakan metode induktif yaitu

pengkajian yang bertitik tolak dari kaidah-kaidah yang bersifat khusus yang

kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum

15 Jalaludin Rahmat, Metodoligi Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya,1999), Cet.Ke-7, h. 83.

16

Suharsini, Arikanto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 1996), h.144.

Page 26: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

5. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan skripsi ini semua berpedoman pada prinsip-prinsip

yang telah diatur dan dibukukan dalam buku pedoman penulisan skripsi Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cet.1, 2007.

F. Sistematika Penelitian

Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. BAB 1 : Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,

batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

kajian terdahulu, metode penelitian dan sistematika penulisan.

2. BAB II : Tinjauan umum tentang . pengertian KB Keluarga Berencana,

Dasar hukum KB, Macam-Macam KB, dan Tujuan dan Hikmah KB.

3. Bab III : Profil tentang BKKBN Terdiri dari : Sejarah Berdiri dan

Perkembangan BKKBN, Visi, Misi, dan Tujuan BKKBN, dan Program-

Program BKKBN, Struktur Organisasi BKKBN.

4. Bab IV : Konsep BKKBN Tentang KB ( Keluarga Berencana ) Perspektif

Hukum Islam dan Hukum Positif Terdiri dari : Bentuk-Bentuk KB

( Keluarga Berencana ) , Metode KB ( Keluarga Berencana ) di BKKBN,

Perspektif hukum Islam tentang KB, perspektif hukum positif tentang KB

dan Analisis.

5. BAB V Penutup : Kesimpulan dan Saran.

Page 27: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG KB ( KELUARGA BERENCANA )

A. Pengertian dan Dasar Hukum keluarga Berencana ( KB )

1. Pengertian KB ( Kelurga Berencana )

Keluarga Berencana ( KB ) adalah Upaya peningkatan kepedulian dan peran

serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,

pembinaan ketahanan keluarga,peningkatan kesejahtaraan keluarga untuk

mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera17

Dalam sejarah peradaban manusia, keluarga dikenal sebagai suatu

persekutuan (unit) terkecil, pertama dan utama dalam masyarakat. Dari persekutuan

inilah manusia berkembang biak menjadi suatu komunitas masyarakat dalam wujud

marga, puak, kabilah dan suku yang seterusnya menjadi umat dan bangsa-bangsa

yang bertebaran di muka bumi. Keluarga adalah inti dari jiwa dari suatu bangsa,

kemajuan dan keterbelakangan suatu bangsa menjadi cermin dari keadaan keluarga-

keluarga yang hidup pada bangsa tersebut18

K B (Keluarga Berencana) yaitu membatasi jumlah anak, hanya dua, tiga dan

lainnya, dengan pengertian lain satu usaha pengaturan/penjarangan kelahiran atau

usaha pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami istri karena situasi

17

Direktorat Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional, Program KB Nasional Kamus istilah ( Jakarta: Direktorat Pelayanan Informasi

dan Dokumentasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana, 2007), h.21 18 Aminudin Yakub, KB Dalam Polemik: Melacak Pesan Substantif Islam, (Jakarta: PBB

UIN, 2003), cet. Ke-1, h. 4.

Page 28: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Dan kondisi tertentu untuk kepentingan (Mashlahat) Keluarga, masyarakat maupun

Negara.19

Keluarga Berencana yang dibolehkan syariat adalah suatu usaha

pengaturan/penjarangan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas

kesepakatan suami-istri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan

(mashlahat) keluarga, masyarakat maupun Negara.20

Dengan demikian, KB di sini

mempunyai arti yang sama dengan tanzim al-nasl (pengaturan keturunan).

Penggunaan istilah ”Keluarga Berencana” juga sama artinya dengan istilah yang

umum dipakai di dunia internasional yakni family planning atau planned parenthood,

seperti yang digunakan oleh international Planned Parenthood Federation (IPPF),

nama sebuah organisasi KB internasional yang berkedudukan di London.21

KB juga berarti suatu tindakan perencanaan pasangan suami istri untuk

mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval kelahiran dan menentukan

jumlah anak sesuai dengan kemampuannya serta sesuai situasi masyarakat dan

negara. Dengan demikian, KB berbeda dengan birth control, yang artinya

pembatasan/penghapusan kelahiran (tahdid al-nasl), istilah birth control dapat

berkonotasi negatif karena bisa berarti aborsi dan strerilisasi (pemandulan).22

19 Muhammad Arifin Badri, Soal Jawab: Hukum Keluarga Berencana (KB), kategori: Fiqh

dan Muamalah, diakses pada tanggal 4 Maret 2009 dari http://muslim.or.id/soaljawab/fiqh-dan-

muamalah/soal-jawab-hukum-keluarga 20

Yakub, KB Dalam Polemik: Melacak Pesan Substantif Islam, h. 24. 21

Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, (Jakarta: CV. Haji Mas Agung, 1991), h. 199 22 Yakub, KB dalam Polemik: Melacak Pesan Substansif Islam, h. 24

Page 29: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Perencanaan keluarga merujuk kepada penggunaan metode-metode

kontrasepsi oleh suami istri atas persetujuan bersama di antara mereka, untuk

mengatur kesuburan mereka dengan tujuan untuk menghindari kesulitan kesehatan,

kemasyarakatan, dan ekonomi, dan untuk memungkinkan mereka memikul tanggung

jawab terhadap anak-anaknya dan masyarakat.

Ini meliputi hal-hal sebagai berikut:23

a) Menjarangkan anak untuk memungkinkan penyusuan dan penjagaan kesehatan

ibu dan anak.

b) Pengaturan masa hamil agar terjadi pada waktu yang aman.

c) Mengatur jumlah anak, bukan saja untuk keperluan keluarga melainkan juga

untuk kemampuan fisik, finansial, pendidikan, dan pemeliharaan anak.

Keluarga Berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan

dengan jalan memberikan nasihat perkawinan, pengobatan kemandulan dan

penjarangan kelahiran.24

Keluarga Berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan

dengan jalan memberikan nasihat perkawinan, pengobatan kemandulan dan

penjarangan kelahiran. Dalam program Keluarga Berencana Nasional saat ini baru

dilakukan salah satu saja dari usaha Keluarga Berencana, yakni penjarangan

kehamilan dengan pemberian alat kontrasepsi.25

23 Abd ar-Rahim ‟Umran, Islam & KB, (Jakarta: Lentera, 1997), cet. Ke-1, h. xxvii. 24

Whandi, “ Pengertian Keluarga Berencana” artikel di akses pada tanggal 26 Maret 2011

dari http: Whandi.com/2009/10/Pengertian Keluarga Berencana- KB.

Page 30: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Keluarga berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia

ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan

sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas26

Keluarga Berencana menurut WHO (Word Health Organization) Expert Committee

1970 adalah tindakan membantu individu atau pasangan suami istri untuk:

- Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.

- Mendapat kelahiran yang memang diinginkan.

- Mengatur interval diantara kehamilan.

- Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungannya dengan umur suami istri.

- Menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto, Hanafi, 2004 : 26).27

KB (Keluarga Berencana) juga berarti usaha pengaturan/penjarangan

kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami istri

karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan (mashlahat)

keluarga,masyarakat dan Negara.28

25

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Aspek-Aspek Kesehatan Keluarga Berencana,

(Jakarta: 1989 ) 26

Undang-Undang Republik Indonesia No 52 tahun 2009, Tentang perkembangan

kependudukan dan pembangunan keluarga, (Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional, 2010 ), hal. 7 27 Pengertian Keluarga Berencana” artikel di akses pada tanggal 03 Pebruari 2011 dari http:

www.id shvoong.com/- KB. 28

Mahmud Syaltut, Al-Fatawa,(Mesir: Darul Qolam,tth.) h. 294-297

Page 31: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

2. Dasar Hukum KB ( Keluarga Berencana )

Dasar Hukum Kelurga Berencana yaitu berdasarkan Undang-Undang No 52

tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

sebagaimana tercantum dalam pasal 20 Keluarga Berencana untuk mewujudkan

penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas, pemerintah menetapkan.

kebijakan keluarga berencana melalui penyelengaraan program keluarga berencana.29

Selain itu, dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 tahun

2010 tentang Kependudukan dan Keluarga Berencana nasional sebagai dasar hukum

Keluarga berencana. Sedangkan dasar hukum KB ( keluarga berencana ) dari sisi

Islam, berdasarkan ayat Al-Qur‟an surat 46 : 15:

15. Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu

bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan

susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,

sehingga apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:

"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau

berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang

saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan)

kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya

aku Termasuk orang-orang yang berserah diri". ( Q.S. Al-Ahqaaf : 15 )

29 Undang-Undang No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Keluarga

Berencana, (BKKBN, Jakarta:2010) hal.23

Page 32: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Dan dalam surat An-Nisa ayat 9 sebagai berikut :

9. dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan

dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap

(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan

hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar. ( QS. An-Nisaa: 9 )

Dan satu hadits shahih dimana Nabi SAW menyebutkan secara spesifik istilah

Al-Azl sambil menghalalkannya.sebagai berikut :

حذثب احذ ث عجذ اهلل ث ش، حذثب زر، اخجرب انسثر ع جب ثر قبل : ر يطهى قبل

إ ن جبرخ خبديزب ضبزب ف : ا رجال ار رضل اهلل صه اهلل عه ضهى فقبل:

فهجث . فب ضأ رب يبقذنب– اعسل إ شئذ : اخم، اب اطف عهب اب أكر أ رحم، فقبل

30( را يطهى (.قذ اخجررك أ ضأرب يبقذرنب: إ انجبرخ قذ حجهذ فقبل : انرجم ثى ارب فقبل

Diriwayatkan oleh muslim I berkata: memberitahukan Ahmad Ibn Abdullah Ibn

Yunus, memberitahukan kepada kamu Zuhair, mengabarkan kepada kami Zibair dari

Jabir Berkata: seorang lelaki datang kepada Nabi SAW dan berkata: “ aku

mempunyai budak perempuan dia adalah pembantu kami dan gembala kami (lelaki

ini menyamakannya dengan onta yang digunakan untuk mengairi), dan aku

menyutubuhinya tetapi saya tidak mau dia hamil” maka Nabi berkata :Lakukanlah

„Azl (senggama terputus) kalau kau mau, tapi apa yang ditakdirkan kepadanya pasti

akan datang /terjadi. Kemudian tidak berapa lama lelaki itu kembali mendatanginya:”

sesungguhnya budak perempuanku telah hamil “. Maka nabi berkata: aku telah

30 Abu Husain Muslim bin Hajjaj Al-Qusyairi, al-jami‟al-shohih muslim,(Beirut: Dar al-

Fikr,1993),jilid 2,Kitab Nikah,Cet ke-1,hal.666

Page 33: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Kabarkan padamu bahwa apa yang telah ditakdirkan pasti akan terjadi padanya. (H.R.

Muslim) 31

Syekh Muhammad Al-Madani , dalam mengomentari hadits ini di majalah

Manbar Al-Islam (Juni 1965 ) mengatakan : Hadits ini menunjukkan pengertian yang

mendalam tentang kebolehan Azl dan kehalalannya, karena hadits ini

mengungkapkan bahwa nabi sendiri adalah orang yang menganjurkan al- azl

B. Macam-Macam KB ( Keluarga Berencana )

a). KB ( keluarga Berencana ) dengan cara Hormonal

KB ini memanfaatkan hasil penelitian ilmu kedokteran mengenai hormon-

hormon yang mengatur kehidupan proses ovulasi dan menstruasi dalam tubuh wanita,

tetapi kemudian mengacu proses tersebut dengan hormone buatan yang dimasukkan

ke dalam tubuh wanita seperti pil, suntikan atau susuk, dengan akibat tidak terjadi

ovulasi , tidak ada sel telur yang matang keluar dari indung telur. Dengan tidak ada

sel telur maka tidak terjadi kehamilan.

b). KB ( Keluarga berencana ) dengan cara Mekanis

KB ( Keluarga Berencana )ini diartikan dengan memasang suatu rintangan

berupa alat yang menghalang-halangi pertemuan antara sel sperma laki-laki dengan sel

telur dari wanita. Diantara alat-alat yang dipakai dalam ber-KB dengan cara ini antara

lain: kondom, diafragma yang meliputi 4 cara kimiawi (vaginal tablet,foam,jelly

pasta,dan tissue KB ).32

31

Abd Al-Rahim Umran, Islam dan KB, (Jakarta: PT Lentera Basritama, 1997) Cet.

Pertama,h.143 32 Danti Pujiyanti dan Tien Rahmatin . Relasi Suami Istri dalam Islam. (Jakarta: Pusat Studi

Wanita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004), h. 138-140

Page 34: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

C. Tujuan dan Hikmah KB ( Keluarga Berencana )

Program Keluarga Berencana (KB) dirumuskan sebagai upaya peningkatan

kepedulian dan peran serta masyarakaat melalui batas usia perkawinan, pengaturan

kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga, untuk

mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKBBS).

Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan

mendapatkan tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara

lain:

1. Manfaat Untuk Ibu:

Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan

Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu

Menjaga kesehatan ibu

2. Manfaat Untuk Anak:

Mengurangi risiko kematian bayi

Meningkatkan kesehatan bayi

Mencegah bayi kekurangan gizi

3. Manfaat Untuk Keluarga:

Meningkatkan kesejahteraan keluarga

Harmonisasi keluarga lebih terjaga33

33 Departemen kesehatan“Keperawatan dan kesehatan”.artikel diakses pada tanggal 9 Maret

2011 dari hhtp:/blogspot.com/2009/2010

Page 35: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Demikianlah manfaat mengikuti program KB, sesuai rangkuman informasi dari

berbagai sumber referensi, khususnya brosur tentang info Program KB dapat

mencegah ledakan penduduk di Indonesia, produksi SIKIB-Jakarta 2010.“Keluarga

Kecil, Sehat dan Berkualitas, Ya..Keluarga Berencana…”34

a. Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan

laju pertumbuhan penduduk (LLP) dan hal ini tentunya akan diikuti dengan

menurunnya angka kelahiran atau TFR (Total Fertility Rate) dari 2,87 menjadi

2,69 per wanita (Hanafi, 2002). Pertambahan penduduk yang tidak terkendalikan

akan mengakibatkan kesengsaraan dan menurunkan sumber daya alam serta

banyaknya kerusakan yang ditimbulkan dan kesenjangan penyediaan bahan

pangan dibandingkan jumlah penduduk. Hal ini diperkuat dengan teori Malthus

(1766-1834) yang menyatakan bahwa pertumbuhan manusia cenderung mengikuti

deret ukur, sedangkan pertumbuhan bahan pangan mengikuti deret hitung.

b. Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak

pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta

menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.

c. Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih

dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan

untuk tercapainya keluarga bahagia.

34

Putu Sudayasa, “ Program Keluarga Berencana “ artikel diakses pada 11 oktober 2010 dari

hhtp://puskel.com/2009/2010Program-KB. blogging

Page 36: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

d. Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan

menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan

pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan

berkualitas.

e. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan

Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu

keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan

produktif dari segi ekonomi35

.

35

BKKBN, Rumusan Kebijakan dan Program Kependudukan dan KB 2011 (Jakarta: Badan

Kependudukan Nasional, 2011) hal 24

Page 37: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

BAB III

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

A. Profil Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

1. Sejarah didirikannya BKKBN ( Badan Kependudukan dan Keluarga berencana

Nasional )

Lahirnya program KB di Indonesia diawali dengan adanya permasalahan

kependudukan. Sehingga Aspek-aspek yang penting dalam kependudukan adalah

besarnya jumlah penduduk, Jumlah pertumbuhan penduduk, jumlah kematian

penduduk, kelahiran penduduk dan jumlah perpindahan penduduk. Yang itu semua

harus ditangani secara terus menerus36

.

Pelopor gerakan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia adalah

Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang didirikan di Jakarta

tanggal 23 desember 1957 dan diikuti oleh badan hukum oleh departemen

kesehatan tahun 1967 yang bergerak secara silent operations. Dalam rangka

membantu masyarakat yang memerlukan bantuan secara sukarela. Usaha Keluarga

Berencana (KB) terus meningkat terutama setelah pidato pemimpin negara pada

tanggal 16 Agustus 1967 dimana gerakan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia

memasuki era peralihan, jika selama orde lama, program gerakan Keluarga

Berencana (KB) dilakukan oleh sekelompok tenaga sukarela yang beroperasi

36 Arjoso, S. Rencana Strategis (Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional, 2005) hal. 11

Page 38: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

tanggal 16 Agustus 1967 dimana gerakan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia

memasuki era peralihan, jika selama orde lama, program gerakan Keluarga

Berencana (KB) dilakukan oleh sekelompok tenaga sukarela yang beroperasi

secara diam – diam karena pimpinan negara pada waktu itu anti kepada KB

(Keluarga Berencana), maka dalam masa orde baru gerakan KB (Keluarga

Berncana) di akun dimasukkan dalam program pemerintah.

Pada tahun 1967 presidan Soeharto menandatangani deklarasi pemimpim-

pemimpin dunia tentang kependudukan. Walaupun demikian untuk menetapkan

keluarga berencana sebagai program nasional pemerintah sangat berhati-hati, karena

masalah ini menyangkut masalah budaya bangsa,. Oleh karena itu sebagai langka

pertama menteri kesejahteraan rakyat yaitu : Dr. Idham Cholid dibentuk suatu panitia

ad. Hok yang bertugas mempelajari kemungkinan- kemungkinan keluarga berencana

dijadikan program nasional37

.

Dalam pertemuan antara presiden dengan panitia ad.hok pada bulan pebruari

1968, presiden menyatakan bahwa pemerintah menyetujui program nasional keluarga

berencana yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan bantuan dan bimbingan

pemerintah

Sehubungan dengan itu pada tanggal 7 september 1968 keluarlah intruksi

presiden nomor 26 tahun 1968, kepada menteri kesejahtaraan Rakyat yang isinya

antara lain :

37

BKKBN, Makalah Perkumpulan Keluarga Berencana Nasional Indonesia artikel di akses

pada tanggal 16 maret 2011 dari hhtp://www.bkkbn.go.id/2010/2011

Page 39: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

1. Untuk membimbing, mengkordinir serta mengawasi segala aspirasi yang

ada di dalam masyarakat dibidang keluarga berencana

2. Mengusahakan segera terbentuknya suatu badan atau lembaga yang dapat

menghimpun segala kegiatan dibidang keluarga berencana serta terdiri

atas unsur pemerintah dan masyarakat.

Berdasarkan intrukrsi presiden tersebut, menteri kesejahteraan rakyat pada

tanggal 11 oktober 1968 mengeluarkan surat keputusan nomor 35/Kpts/Kesra/1968

tentang pembentukan team yang mengadakan persiapan bagi pembentukan suatu

lembanga keluarga berencana.38

Setelah pertemuan lebih lanjut oleh menteri kesejahteraan rakyat dengan

beberapa menteri lainnya serta tokoh masyarakat yang terlibat usaha keluarga

berencana, maka terbentuklah lembaga keluarga berencana nasional ( LKBN ) pada

tanggal 17 oktober 1968 dengan surat keputusan nomor 36/-Kpts/Kesra/X/1968 yang

berstatus sebagai lembaga semi pemerintah

Fungsi dari pada lembaga ini pada dasarnya mencakup dua hal yaitu :

1. Mengembangkan keluarga berencana

2. Mengelola segala jenis bantuan.

Sedangkan susunan organisasinya terdiri atas :

1. Badan Pertimbangan Keluarga berencana nasional ( BPKBN )

38 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Informasi Dasar Program

Kependudukan, KB ,( Jakarta:PT. Rais Utama Offset, 1982) hal.19

Page 40: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

2. Pimpinan pelaksana keluarga berencana ( dari tingkat pusat sampai dengan

tingkat II )

Selama periode LKBN ini, maka proses pengenalan keluarga berencana kepada

masyarakat berlangsung sangat memuaskan, dan boleh tidak dikatakan tidak ada

tantangan dari masyarakat secara berarti; sehingga pemerintah berkesimpulan bahwa

masyarakat telah siap untuk menerima program keluarga berencana adalah sebagian

integral dari pembangunan lima tahun pelita ( Repelita I )39

Oleh karena itu setelah satu tahun kemudian, pemerintah memutuskan bahwa

sudah pada saatnya mengambil alih program keluarga berencana menjadi program

pemerintah seutuhnya/sepenuhnya

Namun walaupun demikian, masih harus tetap disadari bahwa keluarga

berencana ini bukan hanya persoalan medis saja tetapi menyangkut masalah sosial,

sehingga organisasi yang akan menangani masalah ini nanti dalam operasional

selanjutnya.

Dengan alasan tersebut maka program keluarga berencana dijadikan progran

nasional. Sedangkan untuk mengelolanya dibentuklah badan kordinasi keluarga

berencana nasional dengan keputusan presiden nomor 8 tahun 1970. Selain itu dasar

pertimbangan pembentukan BKKBN ini juga didasarkan atas bahwa :

Badan ini mempunyai tugas pokok sebagai berikut diantaranya:

39 BKKBN, Makalah Perkumpulan Keluarga Berencana Nasional Indonesia artikel di akses

pada tanggal 16 maret 2011 dari hhtp://www.bkkbn.go.id/2010/2011

Page 41: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

1. Menjalankan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi terhadap usaha-usaha

pelaksanaan program berencana nasional uang dilakukan oleh unit-unit

pelaksana

2. Mengajukan saran-saran pemerintah mengenai pokok kebijakan dan

masalah-masalah penyelenggaraan program keluarga berencana nasional.

3. Menyusun pedoman perlaksanaan keluarga berencana atas dasar pokok-

pokok kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah

4. Mengadakan kerja sama antara indonesia dan negara-negara asing maupun

badan-badan internasional dalam bidang keluarga berencana selaras denga

kepentingan indonesia dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.40

Dalam keppres nomor 8 tahun 1970 itu disebutkan bahwa penanggung jawab

umun penyelenggaraan program keluarga berencana nasional ada di tangan presiden

dan dilakukan sehari-hari oleh menteri negara kesejahteraan rakyat dibantu oleh

dewan pembimbing keluarga berencana nasional.41

Anggota dewan pembimbing terdiri dari :

a. Menteri negara kesejahteraan rakyat, sebagai ketua merangkap anggota.

b. Menteri kesehatan, sebagai wakil ketua merangkap anggota

c. Menteri dalam negeri merangkap anggota

40 Pusat Pendidikan dan Pelatihan BKKBN. Sejarah Perkembangan Keluarga Berencana dan

Program Kependudukan. (Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan 1981) hal 38 41 BKKBN, Rumusan rakernas pembangunan kependudukan dan KB (BKKBN, Jakarta:

2010) hal 49

Page 42: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

d. Menteri pertahanan keamanan, sebagai anggota

e. Menteri pendidikan dan kebudayaan, sebagai anggota

f. Menteri penerangan, sebagai anggota.

g. Menteri agama, sebagai anggota

h. Menteri sosial, sebagai anggota

i. Menetri keuangan, sebagai anggota

j. Ketua Bappenas, sebagai anggota

k. Ketua perkumpulan keluarga berencana Indonesia.42

Pelita pelita I yaitu tahun 1969-1974 daerah program keluarga berencana

meliputi 6 propinsi Jawa Bali yaitu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, Di

Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali.

Keenam propinsi tersebut merupakan daerah yang terbesar jumlah penduduk

di Indonesia, maka merupakan daerah perintis pertama dari progran BKKBN.

Di tiap propinsi telah terbentuk BKKBN propinsi, serta secara berangsur-angsur

pula dibentuk BKKBN kabupaten/ kotamadya43

.

Penyelenggaraan program didaerah berjalan sangat lancar, dan dapat

menggerakkan seluruh potensi daerah. Hal ini adalah berkat kebijaksanaan BKKBN

pusat, yang menitipkan program nasional ini kepada para gubernur, dimana gubernur

dinyatakan sebgai penanggung jawab program. Demikina pula para bupati untuk

42

BKKBN, Rumusan Rakernas Pembangunan Kependudukan dan KB (BKKBN,

Jakarta:2010) hal. 50 43 BKKBN, informasi dasar program kependudukan KB,(Jakarta: PT. Rais Utama

Offset,1982) hal 45

Page 43: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

kabupaten di daerahnya masing-masing. Dengan demikian secara organisatoris

Nampak adanya pendeglasian dari pusat ke daerah-daerah.44

Oleh karena itu dalam menyelenggarakan program didaerah, BKKBN

propinsi maupun BKKBN kabupaten mendapat dukungan dari semua aparat

pemerintah daerah. Faktor ini kiranya uang merupakan kunci dan keberhasilan

program. Dari segi ketenagaan, maka periode tahun 1970-1972 ( periode keppres

nomor 8 tahun 1970 ) tenaga-tenaga yang merupakan motor penggerak dalam

mengkordinasikan program.45

Struktur organisasi program gerakan Keluarga Berencana (KB) juga

mengalami perubahan tanggal 17 Oktober 1968, didirikan LKBN (Lembaga Keluarga

Berencana Nasional) sebagai semi Pemerintah, kemudian pada tahun 1970 lembaga

ini diganti menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ) yang

merupakan badan resmi pemerintah dan departemen dan bertanggung jawab penuh

terhadap pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia, mewujudkan

dihayatinya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera). 46

2. Perkembangan BBKBN dimasa sekarang

Dan telah selesainya dan disahkan Undang-Undang Republik Indonesia No 52

Tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga pada

44 Ibid.

45 BKKBN, “ Profil dan Sejarah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional” diakses

pada tanggal 30 mei 2011 dari http//:www.bkkbn.co.id. 46

Mochtar Rustam, Program Keluarga Berencana,(Jakarta: Badan Kependudukan dan

keluarga Nasional, 1998) h,25

Page 44: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

tanggal 29 oktober 2009 serta telah diundangkan melalui lembaran Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 161 Tahun 2009 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor

5080. Undang-Undang ini merupakan Pengganti atas Undang-Undang No 10 Tahun

1992 Tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

Sejahtera.47

Dari perubahan undang-Undang tadi, maka secara khusus telah diamanatkan

perubahan Kelembagaan BKKBN dari “ Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Nasional “ menjadi “ Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional serta

diberikan mandat untuk mengemban tugas melaksanakan pengendalian penduduk dan

menyelenggarakan Keluarga Berencana. Dengan demikian, diharapkan Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dapat memperkokoh arah dan

tujuan pengendalian penduduk dan penyelenggaraan Keluarga Berencana dalam

mendukung pembangunan nasional jangka panjang menuju penduduk tumbuh

seimbang 2015 dan mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera48

.

Dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional adalah

Lembaga pemerintah Non Kementrian yang berada dibawah dan bertanggung jawab

kepada Presiden melalui menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan

Dan pada tanggal 30 oktober 2010 dikeluarkan Peraturan Presiden Repubilk

Indonesia No 62 Tahun 2010 Tentang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

47 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Informasi dasar Program

Kependudukan, KB, (Jakarta: PT.Rais Utama Offset,1982) hal.19

48

Wawancara Pribadi dengan Rahmat Rosyadi.(Kepala Bagian Hukum dan Perundang-

undangan) Pada tanggal 12 Mei 2011

Page 45: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Nasional, yang secara jelas memuat kedudukan,tugas,fungsi, organisasi serta tata

kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Selain itu dalam

pembiayaan Lembaga ini telah diatur dalam undang-undang ini, maka peralihan

Badan Koordinasi Keluarga Berencana menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana dapat meningkatkan efektifitas pengendalian penduduk dan

penyelenggaraan keluarga berencana.49

Selain itu badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dibawah

tanggung jawab Kementrian Kesehatan, sehingga hal ini memudahkan berkordinasi

secara maksimal antara dua instansi dalam meningkatkan program KB.

Tugas pokok: BKKBN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan

di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.50

Filosofi BBKBN adalah menggerakkan peran serta masyarakat dalam

keluarga berencana. Grand Strategi: 1) Menggerakkan dan memberdayakan seluruh

masyarakat dalam program KB; 2) Menata kembali pengelolaan program KB;

3) Memperkuat SDM operasional program KB; 4) Meningkatkan ketahanan dan

kesejahteraan keluarga melalui pelayanan KB; 5) Meningkatkan pembiayaan.

49 Wawancara Pribadi dengan Rahmat Rosyadi.(Kepala Bagian Hukum dan Perundang-

undangan) Pada tanggal 12 Mei 2011 50 Undang-undang Republik Indonesia No 62 Tahun 2010 Tentang Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional, (Jakarta: Biro Hukum Organisasi, dan Hubungan Masyarakat, Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional,2010), hal.3

Page 46: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Nilai-nilai yang terkandung dalam grand strategi adalah integritas, energik,

profesional kompeten, partisipatif, konsisten, organisasi pembelajaran, kreatif/

inovatif

Kebijakan dari adanya grand strategi adalah pndekatan pemberdayaan,

pendekatan desentralisasi, pendekatan kemitraan, pendekatan kemandirian,

pendekatan segmentasi sasaran, pendekatan pemenuhan hak (rightbased), pendekatan

lintas sektor.

Strategi BKKBN terhadap program KB (Keluarga Berencana)

1. Re-Establishment adalah mmbangun kembali sendi-sendi pogram KB

nasional sampai ke tingkat lini lapanngan pasca penyerahan kewenangan.

2. Sustainability adalah memantapkan komitmen program dan kesinambungan

dukungan oleh segenap stakeholders dari tingkat pusat sampai dengan tingkat

daerah.

Tujuannya adalah :1) Keluarga dengan anak ideal; 2) Keluarga sehat;

3) Keluarga berpendidikan; 4) Keluarga sejahtera; 5) Keluarga berketahanan;

6) Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya; 7) Penduduk tumbuh seimbang

(PTS )51

.

51

Makalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia_www.bkkbn.go.id di akses pada

tanggal 23 Maret 2011

Page 47: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

B. Visi, Misi dan Tujuan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional

Mengantisipasi lingkungan strategis yang berubah dan sejalan dengan era

desesntralisasi saat ini, BKKBN telah merumuskan visi,misi dan strategi dasar

( Grand Straregy ) sebagai acuan dari arah program KB ke depan. Hal ini diperlukan

dalam rangka membangun kembali sendi-sendi program-program yang oleh berbagai

kalangan disinyalir melemah pada era disentralisasi. Melalui perumusaan kembali

arah kebijakan program ke depan.

VISI : Keluarga Berkualitas 2015 .

MISI: Membangun setiap keluarga Indonesia untuk memiliki anak ideal, sehat,

berpendidikan, sejahtera, berketahanan dan terpenuhi hak-hak reproduksinya

melalui pengembangan kebijakan, penyediaan layanan promosi, fasilitasi,

perlindungan, informasi kependudukan dan keluarga, serta penguatan

kelembagaan dan jejaring KB.

Dalam pembukaan UUD 1945 ditegaskan bahwa pembentukan Negara

kesatuan Republik Indonesia bertujuan, antara lain: untuk melindungi segenap bangsa

Indonesia dan tumpah darahnya serta memajukan kesejahteraan umum.

Tujuan BKKBN sebagaiman dalam Undang-Undang No 52 tahun 2009

tentang Perkembangan Penduduk dan Pembagunan Keluarga terdapat dalam pasal 4 :

(1) Perkembangaan penduduk bertujuan untuk mewujudkan keserasian, keselarasan,

dan keseimbangan anntara kuantitas, kualitas dan persebaran penduduk dengan

lingkungan hidup.

Page 48: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

(2) Pembangunan Keluarga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar

dapat timbul rasa aman, tentram, da harapan masa depan yang lebih baik dalam

mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan bathin.52

Bertolak dari pemikiran tersebut diatas maka telah ditetapkan bahwa tujuan

BKKBN melalui program kependudukan keluarga berencana di Indonesia adalah

mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera yang merupakan sumber

daya manusia dengan mengendalikan kelahiran dalam rangka menajmin

terkendalinya pertumbuhan penduduk Indonesia.

Dengan melihat Undang-Undang No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan

Penduduk dan Pembangunan Keluarga yang dirumuskan BKKBN, maka tujuan yang

harus dicapai oleh BKKBN yaitu :

1. Mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan kebijakan

kependudukan guna mendorong terlaksananya pembangunan nasional dan

daerah yang berwawasan kependudukan

2. mewujudkan penduduk tumbuh seimbang melalui pelembagaan keluarga

kecil bahagia dan sejahtera53

52

Undang-Undang No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Penduduk dan Pembangunan

Keluarga (Jakarta: BKKBN,2010) h. 10 53

Undang-Undang Republik Indonesia No 52 Tahun 2009 tentang Kependudukan dan

Pembangunan Keluarga, (Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 2010),

hal. 44

Page 49: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

C. Program-Program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Dan dalam Petolaka Deputi Keluarga Sejahtera/Pemberdayaan BKKBN, “keluarga

pentaloka program pendidikan kependudukan ada beberapa kebijakan dan program dalam

melaksanakan kegiatan Kependudukan dan Keluarga Berencana yaitu:

Kebijakan BKKBN (badan Kependudukan dan Keluarga Berencana nasional)

1. Peningkatan komitmen stakeholder dan keluarga terhadap program-program

Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga dalam mewujudkan Keluarga

Kecil Bahagia Sejahtera.

2. Peningkatan PSP keluarga balita dan anak dalam pengasuhan dan pembinaan

tumbuh kembang anak.

3. Peningkatan PSP remaja tentang perilaku hidup sehat dan berakhlak mulia

dalam rangka mewujudkan generasi berencana.54

Adapun Program BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional)

1. Program Pembinaan Ketahanan Keluarga Balita dan Anak

Peningkatan jejaring kerjasama dengan mitra kerja dalam pembinaan

keluarga balita dan anak.

Pengembangan kompetensi tenaga pelatih, pengelola, dan kader program

pembinaan keluarga balita dan anak (TOT) tingkat Pusat dan Provinsi.

Pengembangan model kelompok percontohan Bina Keluarga Balita dan

Anak di lingkungan mitra kerja. 55

54 Deputi Keluarga Sejahtera/Pemberdayaan BKKBN, “keluarga pentaloka program

pendidikan kependudukan”artikel ini diakses pada tanggal 30 mei 2011 dari http//bkkbn.go.id/2010/11

Rumusan Program html.

Page 50: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

2. Program Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan:

Peningkatan jejaring kerjasama dengan mitra kerja dalam pembinaan

keluarga lansia.

Pengembangan kompetensi tenaga pelatih dan pengelola program

pembinaan keluarga lansia (TOT) tingkat Pusat dan Provinsi.

Pengembangan prototype media penyuluhan pembinaan ketahanan keluarga

lansia dan rentan.

D. Struktural Organisasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional terdiri:

a, Kepala

b. Sekretariat Utama

c. Deputi Bidang Pengendalian Penduduk

d, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

e. Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga

f. Deputi Bidang Advokasi, Penggerakkan, dan Informasi

g. Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pembangunan;dan

e. Inspektorat Utama56

55 Ibid 56 Undang-undang Republik Indonesia No 52 Tahun 2009 Tentang Kependudukan dan

pembangunan keluarga, (Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional,2010),

hal.6

Page 51: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

BAB IV

KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BENCANA

TENTANG KELUARGA BERENCANA PERSFEKTIF HUKUM ISLAM DAN

HUKUM POSITIF

A Bentuk-Bentuk KB ( Keluarga Berencana )

1. Kontrasepsi

Kondom adalah suatu kantong karet yang tipis, berwarna atau tidak berwarna,

dipakai untuk menutupi zakar yang berdiri sebelum dimasukan kedalam vagina

sehingga mani tertampung didalamnya dan tidak masuk vagina, dengan

demikian mencegah terjadinya pembuahan57

.

Fungsinya adalah:

a) Mencegah spermatozoa ( sel mani ) bertemu ovum ( sel telur ) pada waktu

bersenggama.

b) Untuk mencegah penularan penyakit kelamin.

Efek samping Kompilasi :

a) Kondom rusak, robek,dan bocor

b) Iritasi lokal pada penis reaksi alergi.

57 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Buku Pedoman Petugas Klinik Keluarga

Berencana, (Jakarta: Departemen Kesehatan Indonesia 1985) hal. 36

Page 52: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

2. Pil

Selain itu pil KB adalah cara menghindari kehamilan yangt cukup populer,

di dunia modern karena termasuk yang dapat diandalkan (angka kegagalan paling

rendah, antara 0,3-5%). Jika ingin menggunakan pil KB harus dengan pengawasan

dan pemeriksaan seksama terlebih dahulu58

.

Pil adalah pil yang berisi hormon sinsetik yang digunakan wanita secara

periodik sebagai alat kontrasepsi. Berbagai pabrik farmasi telah memasarkan pil

keluarga berencana dengan kelebihan dan kekurangannya, sehingga dapat memilih

sesuai keberadaan wanita itu. Pada setiap pil terdapat perbandingan kekuatan

estrogeneti ( lebih dominan estrogen ) atau progestogenetik ( dominan progesterone )

melalui penilaian patrun menstruansi berikut ini adalah berbagai nama paten pil KB

yang dipasarkan. Antara lain anovlas,lyndiol,ovulan,norinyl,dan noracycline. 59

Keuntungan memakai pil KB :

1. Bila minum pil sesuai dengan aturan dijamin berhasil 100%

2. Dapat dipakai pengobatan beberapa masalah

a) Ketegangan menjelang masturbasi

b) Pendarahan menstruasi yang tidak teratur

3. pengobatan penyakit endometriosis

58 Danti Pujiyanti dan Tien Rahmatin . Relasi Suami Istri dalam Islam. (Jakarta: Pusat Studi

Wanita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004), h. 138

59

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Buku Pedoman Petugas Klinik Keluarga

Berencana, (Jakarta: Departemen Kesehatan Indonesia 1985) hal. 37

Page 53: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Efek samping kompilasi :

a. Gangguan siklus haid / menstruasi

b. tekanan darah tinggi

c. berat badan naik

d. jerawat60

3. Suntikan

Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan Keluarga Berencana

Nasional serta peminatnya makin bertambah. Tingginya minat pemakai suntikan

Keluarga Berencana, Oleh karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan

gangguan dan dapat dipakai pada pasca persalinan61

.

KB suntikan adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hanya hormon

progesteron disuntikan kedalam tubuh wanita secara periodik.

Jenis Obat Suntikan

1. Golongan progestin, misalnya : depoprovera 150 mg ( disuntikan tiap 3 bulan )

noristerat ( tiap bulan )

2. Golongan progesterin dengan campuran estrogen propionate, ( misalnya cyclofem

( tiap 1 bulan )

60 BKKBN, “ Makalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia” diakses pada tanggal

16 maret 2011 dari http://www.bkkbn.go.id 61 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Penanggulangan

Efek Samping / Komplikasi Kontrasepsi, (Jakarta: Departemen Kesehatan, 2001) hal. 24

Page 54: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Efek samping kompilasi

a) gangguan siklus haid menstruasi

b) Depresi

c) keputihan ( Leukoea )62

4. Implan

Implan adalah : alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi hormon jenis

progestin ( progesterone sintestik ) yang ditanamkan dibawah kulit, dimana terdiri

dari 6 kapsul silastik di setiap kapsulnya63

5. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDK / IVD)

Alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR/IVD)Mempunyai sejarah

perkembangan yang panjang sebelum generasi III dengan keamanan, efektifitas, dan

penyakit tidak begitu besar. Jadi kontrasepsi dalam rahim adalah “Suatu alat

kontrasepsi yang dimasukan kedalam rongga rahim wanita64

.

Cara kerja

1. menimbulkan reaksi jaringan sehingga terjadi serbukan sel darah putih

2. lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas.

3. mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba fallopi dan menginaktifkan

sperma.

62 Departemen Kesehatan, “ Keperawatan dan Kesehatan”. Artikel ini diakses pada tanggal 9

Maret 2011 dari http://www.blogspot.com 63

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Penanggulangan Efek Samping

/ Komplikasi Kontrasepsi, (Jakarta: Departemen Kesehatan, 1999) hal. 58

Page 55: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Keuntungan :

1. dapat diterima masyarakat dengan baik 2, pemasangan tidak memerlukan medis

teknis yang sulit 3, kontrol medis yang ringan 4, penyulit tidak begitu berat

Efek samping kompilasi:

1. gangguan pendarahan 2. Infeks i3. Ekpulsi AKDR 4. Keputihan

6. Kontrasepsi Mantap

Kontrasepsi mantap atau sterilisasi merupakan metoda KB yang paling

efektif, murah, aman, dan mempunyai nilai demografi yang tinggi. Jadi kontrasepsi

mantap adalah “suatu cara kontrasepsi permanen baik pada pria atau wanita,

dilakukan dengan tindakan operasi kecil untuk mengikat / menjepit / memotong

saluran telur (perempuan) atau menutup saluran mani (laki-laki).65

Jenis

1. Kontrasepsi mantap (kontap) pada wanita disebut tubektomi

2. Kontrasepsi mantap (kontap) pada pria disebut vesektomi

Cara Kerja

1. Tubektomi mencegah bertemunya sel telur dengan sperma karena saluran sel

telur (tuba fallopi) yang menuju diputus (tubektomi minilapa ratomi) atau

dijepit (laparoskopi) berisi levonorgetrel sebanyak 26 mg.

65

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Aspek-Aspek Kesehatan Keluarga Berencana,

(Jakarta: Departemen Kesehatan, 1989) h. 13

Page 56: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

2. Terdiri dari 1 kapsul silastik berisi 60 mg 3-ketodesogestrel dan 66 mg

kapolimer EVA.66

3. Terdiri dari 2 kapsul silastik berisi levonorgestel 75 mg.

Teknis pemasangan susuk KB

Prinsip pemasangan susuk KB adalah dipasang di lengan kiri atas dan pemasangan

seperti kipas mekar dengan 6 kapsul.

Teknik pemasangan susuk KB sebagai berikut :

1. Rekayasa tempat pemasangan dengan tepat seperti kipas terbuka.

2. Tempat pemasangan di lengan kiri atas, dipatirasa dengan Lidokan 2 %.

3. Dibuat insisi kecil, sehingga trocar dapat masuk.

4. Kapsul dimasukkan kedalam trokar, dan didorong dengan alat pendorong,

dimasukkan sampai terasa tidak ada tahanan.

5. Setelah 6 kapsul dipasang, bekas insisi ditutup dengan tensoplast.

Keuntungan metode susuk KB

1. dipasang selama 5 tahun 2. kontrol medis ringan 3. dapat dilayani di daerah

pedesaan 4. biaya ringan67

Cara kerja

1 Menekan okulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur (ovum) dari indung telur

66 Margaret F.hayes FCJ,R.N, dkk, Mengajar Metode Ovulasi Billing, (Jogyakarta: Kanisisus,

2000) h.17 67 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Aspek-Aspek Kesehatan Keluarga Berencana,

(Jakarta: Departemen Kesehatan, 1989) h. 15

Page 57: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

2. Mengentalkan lendir mulut rahim sehingga sel mani / sperma tidak mudah masuk

kedalam rahim.

3. Menipiskan endometrium sehingga tidak siap untuk nidasi.68

Efek samping / komplikasi

1. Gangguan siklus haid. 2. Expulsi implant 3. Perubahan berat badan 4. Jerawat

5. Rasa nyeri / perih / pedih payudara

Vasektomi : mencegah spermatozoa bertemu dengan teknik yang banyak digunakan

saat ini adalah vasektomi tanpa pisau (VTP) atau Non Scalpel Vasectomy.

Kontap wanita tubektomi69

1. Reaksi alergi anestes i2. Infeksi 3. Perforasi rahim 4. perlukaan kandung kencing

Kontap Pria /Vasektomi

1. Reaksi alergi anestesi 2. Perdarahan 3. Hematoma 4. Infeksi.70

B. Metode Keluarga Berencana

1. Metode yang dilakukan dengan jalan memasukkan alat ke dalam rahim ( IUD ).

Ada beberapa jenis alat KB yang bekerja dari dalam rahim untuk mencegah

pembuahan ssel telur oleh sperma. Biasanya disebut spiral atau dalam bahasa

inggrisnya dikenal dengan Intra-Uterine Devices ( IUD ). Spiral terbuat dari

bahan plastik atau plastic bercampur tembaga yang dapat digunakan sampai 10 tahun.

68

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Keterpaduan Keluarga Berencana Kesehatan,

(Jakarta: Departemen Kesehatan, 1987) hal. 33 69

Bagus, Ida. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana (Jakarta:

BKKBN Buku Kedokteran EGC,1989) hal.36 70 Bagus, Ida. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana (Jakarta:

BKKBN Buku Kedokteran EGC,1989) hal.71

Page 58: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Ia dapat digunakan dan dikeluarkan dari rahim, yang berarti termasuk dalam kategori

alat kontrasepsi sementara.71

Hal yang perlu dicermati dari alat kontrasepsi ini adalah efek sampingnya

terhadap kesehatan pemakainya, untuk itu, akseptor harus berkonsultasi terlebih

dahulu dengan tenaga medis untuk mengetahui betul kelemahan dan efek yang

ditimbulkan serta keamananannya jika ia digunakan alat tersebut. Apabila membawa

mudharat bagi kesehatan dirinya.72

2. Metode KB Alamiah

Metode alamiah adalah metode yang tidak menggunakan alat, bahan kimia,

maupun obat-obatan. Ada beberapa cara yang dilakukan dengan metode ini:

Memberi ASI selama enam bulan. Ini sejalan dengan QS. Al-Baqarah (2):233, Al-

Ahqaf (46):15 dan Luqman (31):14.

Dalam pelaksanaan KB alamiah ada 2 cara yang dilakukan

Pertama dengan system kalender berdasarkan hitungan tanggal.73

Sistem ini

memperhatikan siklus haidh/menstruasi guna menentukan masa subur.apabila telah

diketahui masa subur, umumnya 7 hari setelah haidh, inilah waktu yang tepat untuk

tidak melakukan hubungan suami istri karena akan terjadi kehamilan.

71

Pujiyanti dan Tien Rahmatin. Relasi Suami Istri Dalam Islam ( Jakarta: Pusat Studi Wanita

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004), h.142 72

Aminudin Yakub. KB dalam Polemik melacak pesan substantif islam. (Jakarta: PBB UIN,

2003) h.34 73

Drs Amir Achsin, Dipl.TEFL,dkk, Untukmu ibu tercinta,(Jakarta:Prenada Mulia,

2003).,h.71

Page 59: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Selain mengetahui kapan waktu subur, ada pula yang berpendapat bahwa waktu aman

untuk melakukan hubungan suami istri tanpa kekhawatiran untuk hamil adalah 4 hari

setelah haid dan 5 atau sampai 8 hari datangnya haid berikutnya.74

Kedua dengan system menjalankan metode ovulasi billing yaitu Metode

pengecekan lendir atau metode pengamatan irama, yaitu metode berpantang hubung

( atau dengan memakai metode perintang ) pada hari-hari subur istri. Lendir yang

selalu dikeluarkan oleh wanita sepanjang hari merupakan tolak penentuan waktu

subur dan aman bagi pasangan suami istri yang melakukan hubungan suami istri. Dan

yang paling utama dari metode ovulasi billing ialah memperhatikan sifat dan rasa

lendir yang dikeluarkan oleh istri75

3. Metode Darurat

Adalah metode menghindari kehamilan setelah terlanjur terjadinya hubungan

suami istri tanpa pelindung. Metode ini mengupayakan agar sel telur yang telah

dibuahi oleh sperma jangan sampai menempel ke dinding rahim dan berkembang

menjadi janin. Caranya dengan meminum pil KB yang mengandung hormon estrogen

dan progestin, seperti pil mifebristone, setelah terjadinya hubungan. Pil ini hanya

memiliki pengaruh jika diminum dalam waktu 48 jam setelah terjadinya hubungan76

74

Aiman Al-Husaini, kado malam pertama, (Jakarta: Pustaka Anisah,2003).,h.54 75

Margaret F. hayes FCJ,R.N, dkk, Mengajar Metode Ovulasi Billing,(Yogyakarta:

Kanisisus,2000).,h.13 76

Aminudin Yakub. KB dalam Polemik “Melacak Pesan Substansif Islam” h.37

Page 60: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

hipofisis dan estrogen serta progesterone dapat memberikan rangsangan balik.

Corquodale, Thayer dan doisy antara tahun 1930 sampai 1936 mengisolasi estrogen

dan progesterone

Laboratorium syntax pada tahun 1956 menemukan progesterone sistesis

dengan nama norethisterone.Pada tahun 1960 Rock. Pincus dan Garcia mencoba

progresteron sebagai kontasepsi oral dengan hasil yang memuaskan. Pada tahun 1963

goldzieher membuat Pil KB oral sekuensial. Pada perkembangan dan percobaan

selanjutnya telah dibuat berbagai Pil KB dengan tujuan meningkatkan efektivitas,

mengurangi efek samping, dan meniminalkan keluhan peserta KB

C. Perspektif Hukum Islam tentang Keluarga Berencana

Agama Islam memiliki ajaran yang komprehensif yang terinci dalam masalah

keluarga. Ada puluhan ayat Al-qur‟an dan ratusan Hadits Nabi yang memberikan

petunjuk sangat jelas menyangkut persoalan keluarga, mulai dari pembentukan

keluarga, hak dan kewajiban masing-masing unsur dalam keluarga hingga masalah

warisan dan perwalian. Islam memang memberikan perhatian besar kepada penataan

keluarga. Ini terbukti bahwa seperempat bagian dari fiqih ( hukum Islam), yang

dikenal dengan rub‟u al-munakahat, berbicara tentang masalah keluarga77

Tidak ada ayat Al-Qu‟an dan Hadits Nabi yang secara tegas berbicara KB.

Dengan diamnya kedua sumber ajaran islam ini, mayoritas ulama berpendapat hukum

77

Ali Yafie, Menggagas Fiqih Sosial, ( Bandung : Mizan,1994 ), h.135

Page 61: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

KB harus dikembalikan pada hukum asal sesuai dengan kaidah fiqh yang berlaku

bahwa “ Pada dasarnya segala sesuatu/perbuatan adalah boleh kecuali ada dalil yang

menunjukkan keharamannya‟.78

akan tetapi membunuh bayi khususnya bayi

perempuan yang telah terjadi di masa-masa menjelang datangnya Islam adalah

haram; sehingga yang mereka lakukan sangat jelas yaitu membunuh anak manusia

( perempuan ) yang sempurna. Sebagaimana tersebut dalam al-qur‟an surat An-Nahl

Ayat 58 :

Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak

perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan Dia sangat marah.

( QS. An-Nahl : 58 )

Islam sendiri menganjurkan anaknya untuk memperbanyak keturunan dan

mensyukuri setiap anak yang lahir, baik laki-laki maupun perempuan, Namun dibalik

itu islam juga memberi keringanan (rukhshah} bahkan menyerukan kepada setiap

muslim untuk mengatur keturunannya demi kualitas generasi berikutnya79

.

78

Masifuk Zuhdi, Masail Fiqhiyyah, ( Jakarta: CV, Haji Mas Agung, 1991), h. 55

79 BKKBN Jawa Barat, Buku Pedoman Advokasi dan KIE Program KB, (Bandung : BKKBN,

2006) hal 18

Page 62: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Allah SWT berfirman :

15. Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu

bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan

susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,

sehingga apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:

"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau

berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang

saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan)

kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya

aku Termasuk orang-orang yang berserah diri". ( Q.S. Al-Ahqaaf : 15 )

Menurut Imam Al-Qurtubi dalam kitab tafsirnya; kalau hamilnya 6 bulan

berarti menyusuinya 24 bulan, kalau hamilnya 7 bulan berarti menyusuinya 23 bulan,

kalau hamilnya 8 bulan berarti menyusuinya 22 bulan, kalau hamilnya 9 bulan berarti

menyusuinya 21 bulan. Sehingga seandainya jarak kehamilan kurang dari tiga puluh

bulan ada kemungkinan terkena resiko buruk, paling tidak kesehatan si ibu akan

terganggu, dan menjadi lemah. Prof. Dr.Hamka dalam tafsirnya Al-Azhar

mengatakan: “ bahkan bukan sedikit, ibu yang subur melahirkan tahun ini

menyusukan tahun depan, melahirkan tahun yang satu lagi menyusukan pula sesudah

Page 63: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

itu, sehingga tahun ini melahirkan tahun depan menyusukan. Kian lama anak kian

banyak, namun badan kian lama kian lemah….”80

Untuk menjaga kesehatan ibu dan kualitas anak, hendaknya si ibu member

ASI ( Air Susu ibu ) seperti yang dilahirkan Al-Qur‟an :

233. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,

Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan

(Q.S. Al-Baqrah : 233 )

Islam tidak melarang perencanaan keluarga melalui pengaturan jarak

kelahiran. Pada masa Rasulullah SAW hal semacam ini pernah terjadi dimana para

sahabat melakukan cara agar pembuah ( bertemunya bibit sperma laki-laki/sel telur

perempuan ) tidak terjadi. Cara itu disebut Azl81

. Menurut Abdul Qadir Jaelani adalah

apabila senggama sedang dilakukan, tatkala organism telah sampai pada titik puncak

dan sperma akan keluar, suami cepat-cepat menarik penisnya dari vagina istri agar

sperma itu keluar di luar vagina. Maksudnya agar tidak terjadi pembuahan82

. Dan

Rasulullah tidak melarang prilaku para sahabat tersebut. Berikut ini hadits-hadits

yang berkaitan dengan Azl.

80

Cholil Nafis “ Fikih Keluarga “ (Jakarta: Mitra Abadi Press,2009) hal.75 81

H.Bgd,M.Letter,Tuntunan rumah tangga muslim dan Keluarga berencana,(Padang:

Angkasa raya, 1985) h.70 82

Abdul Qadir Jaelani, Keluarga sakinah,( Surabaya:PT Bina Ilmu,1995), Cet.Ke-1,h. 188

Page 64: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

ع يحذ ث عجذ انرح ث فم . حذقب ح أة. حذثب ح ث اضحب ق. حذثب اث ثكر ث أث شجخ

ضعذ رضل اهلل صه اهلل عه ضهى : انقرش، ع عرح ع عبنئشخ ع جذايخ ثذ ت األضذخ، أب قبنذ

ضعز قل، ضئم ". قذ أردد ا أ ع انغبل، فبرا فبرظ انرو غه فال قزه أالدى، : " قل

(را اث يبج)". انأد انخف : "ع انعسل، فقبل 83

“ Dari Abu Bakar bin Abu Syibah menceritakan kepada kami, Yahya bin Ishaq

menceritakan pada kami, Yahya bin Ayyub menceritakan pada kami, dari

Muhammad bin Abdurrahman bin Naufal al-Quraisyiyyi dari ‟Urwah, dari „Aisyah

dari Judamah binti Wahab al-Asadiyyah berkata, “ aku mendengan Rasulullah SAW

bersabda: aku akan melarang Ghailah ( melakukan hubungan seksual dengan istri

yang sedang menyusui ), tetapi saya lihat orang-orang Bizantium dan Persia

melakukan hal tersebut, dan anak-anak mereka tidak dibunuh, ( tidak menderita ).

Nabi ditanya tentang al-Azl, nabi bersabda: al-az l adalah pembunuhan bayi berskala

kecil”

Dan dalam hadist lain dijelaskan:

ا رجال أر رضل اهلل صه . أخجرب أث زثر ع جب ثر. حذقذثذب زر. حذ ثب أحذ ث عجذ اهلل ث ص

اعسن عب : فقب ل. أب أطف عهب اب أكر أ رحم. إ ن جرخ خب ريب ضبزب: اهلل عه ضهى فقب ل

قذ أخجر رك ا ضأ رب : قفبل. إ انجبرخ قذ حجث: فهجث انرجم ثى أرب فقبل, فب ضأ رب يب قذرنب. ا شئذ

(را يطهى).يب قذر نب84

“ Menceritakan pada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus, yang

diberitahukan oleh Zuhair, yang diberitahu oleh Abu Zubair, dari Jabir yang

mengatakan : “ seseorang datang kepada Rasulullah SAW, sambil berkata: “ saya

memiliki seorang hamba wanita, ia sebagai pelayan kami dan menyirami pohon-

pohon kurma kami, aku menyetubuhinya, akan tetapi aku tidak menghendakinya

hamil. “ nabi menjawab: “ lakukanlahAl- Azl jika kamu kehendaki, akan tetapi tetap

akan datang pada perempuan itu kehamilan jika tuhan mentakdirkan. Setelah

beberapa waktu,lalaki itu kembali seraya mengatakan bahwa budak perempuan itu

telah hamil, Nabi berkata: telah aku katakana kepadamu apa yang telah ditakdirkan

akan berlaku kepadanya” ( H.R. Muslim ).

83 Abi Abdillah Muhammad bin Yazid al-Qazwaini, Sunan Ibn Majah, (Beirut: Dar al-

Fikr,1995)jilid 1,Bab al-Ghiyal,hal 630-631

84 Abu Husain Muslim bin Hajjaj al-Qusyairi, al-jami‟al-shohih muslim,(Beirut: Dar al-

Fikr,1993),jilid 2,Kitab Nikah,Cet ke-1,hal.666

Page 65: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Dari beberapa hadits diatas , Nampak bahwa hukum Azl itu boleh, karena Al-

Qur‟an tidak melarang, dan Nabi tidak melarangnya. Sebagian besar ulama

menyatakan halal dengan syarat bahwa azl dilakukan harus dengan izin istri, dan azl

menjadi haram bila tanpa ada persetujuannya, sebab bila tanpa kerelaannya, maka itu

berarti menyakiti dan mematikan kebahagiannya.85

Meskipun disatu sisi azl dapat dilakukan sebagai alternatif pencegahan atau

penundaan kehamilan, namun disisi lain tetap ada pihak yang dirugikan yaitu

perempuan, dimana perempuan tidak mengalami organism ( puncak kenikmatan

hubungan suami istri).

Sayyid Sabiq dalam kitabnya fiqhus sunnah sebagaimana dikutip Syaikh

Kamil Muhammad “Uwaidah dalam kitab Fiqh wanita, menyatakan.” Doperbolehkan

membatasi keturunan, jika keadaan suami banyak mempunyai anggota keluarga,

sehingga dikhawatirkan tidak mampu memberikan pendidikan kepada putera,

puterinya secara baik.demikian jika si istri dalam keadaan lemah atau secara terus

menerus hamil, sementara suami dalam keadaan miskin. Pada kondisi ini,

pembatasan terhadap kelahiran diperbolehkan.bahkan sebagian ulama berpendapat

bahwa pembatasan kelahiran pada kondisi seperti itu bukan hanya diperbolehkan,

akan tetapi disunnahkan.86

85

Asysyaikh Muh. Jamaludin Al Qasimi Addimasqy, Mauidzatul mu‟minin, ringkasan dari

ihya „Ulumuddin Imam Al-Ghazali (terj.Oleh Moh. Afdhai rathony), almaktabah Attijariyah Al

Kubro,tt.(Bandung: CV Dipenogoro,1989),h.277

86

Syaikh kamil Muhammad „Uwaidah, Fiqh Wanita,edisi lengkap terj.Oleh M.Abdul Ghoffar

E.M (Jakarta:Pustaka Al-Kautsar,1998),h.425

Page 66: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Adapaun Imam Al-Ghazali sebagaiman dikutip Syaikh Kamil dalam fiqh

wanita, mengatakan:” ada beberapa hadits shahih membolehkan azl ini, sedangkan

sabda rasulullah SAW yang menyatakan bahwa azl merupakan tindak pembunuhan

secara samar ( tersembunyi ). atau sabdanya bahwa azl merupakan syirik tersembunyi

hanya menunjukkan kemakruhannya dan tidak berarti haram.87

Dan mayoritas fuqaha dari kalangan Hanafiyah, Malikiyah, sebagian

Syafi‟iyah,Hanabilah, Zaidiyah, dan Imamiyah membolehkan Azl dengan syarat

harus dengan seizin istri karena istri juga memiliki hak dalam pengambilan keputusan

untuk memilki anak atau tidak. Namun, mereka berbeda pendapat apakah izin itu

hanya berlaku kepada istri dari kalangan wanita merdeka saja atau berlaku kepada

seluruh wanita, baik mereka atau budak. Perbedaan yang terakhir ini sudah tidak

relevan lagi untuk kondisi sekarang ini.88

Dengan demikian, pengaturan kelahiran itu termasuk hal yang dituntut oleh

Islam, baik pengaturan itu dengan membatasi keturunan atau yang menambahnya

sesuai dengan situasi dan kondisi.

Perlu dibedakan antara seruan untuk pengaturan keturunan yang

menggunakan metode membatasi kelahiran atau mencukupkan 2-3 anak saja; dengan

mencegah keturunan yang memakai cara kebiri ( menutup saluran mani dengan cara

87 Cholil Nafis, Fikih Keluarga” Menuju Keluarga Sakinah,Mawaddah wa Rohmah,

Sehat,Sejahtera dan Berkualitas” (Jakarta:Mitra Abadi Press,2009) h. 46 88 Hasan, Ali Al-Syadzili, “ Tanzim Al-Nasl aw Tahdiduhu fi Al-Fiqh Al- Islami”, dalam

Majallat Majma‟ Al-Fiqih Al-Islami, Vol. V, Jilid II, (Jeddah : Majma‟ Al-Fiqh Al-Islami 1988),h.125-

126.

Page 67: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

operasi ). Seruan yang pertama dibolehkan sedangkan yang kedua dilarang bahkan

diharamkan oleh agama89

.

Juga perlu dibedakan antara mencegah kehamilan, artinya sebelum terjadinya

kehamilan, baik melalui azl atau dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi; dengan

pengguguran kandungan, artinya sesudah terjadinya kehamilan. Yang pertama

dibolehkan sebagaimana yang telah dilakukan oleh para sahabat.sedangkan yang

kedua diharamkan, sebagaiman firman ALLAH dalam QS 17:31:

Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. kamilah

yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya

membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.( QS. Al-Isra‟ : 31 )

Dengan kemajuan ilmu dan teknologi sekarang ini telah ditemukan berbagai

macam alat kontrasepsi yang fungsinya sama dengan Azl yakni mencegah kehamilan.

Di antara sekian banyak alasan yang mendorong dilakukannya keluarga berencana,

yaitu:

Pertama : mengkhawatirkan terhadap kehidupan atau kesehatan si ibu apabila hamil

atau melahirkan anak, setelah dilakukan suatu penelitian dan pemeriksaan oleh

dokter yang dipercaya. 90

89 A. Syauqi Al Fanjani, Pengarahan Islam tentang kesehatan, (Jakarta: Al-Hidayah 2009) hal

150 90

Cholil Nafis, Fikih Keluarga “ Menuju Keluarga Sakinah Mawaddah,Wa Rahmah,Keluarga

Sehat, Sejahtera Dan Berkualitas” (Jakarta: Mitra Abadi Press, 2009) hal.76

Page 68: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Karena Firman Allah SWT :

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan

dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah

menyukai orang-orang yang berbuat baik ( Al-Baqarah : 195 )

Kedua : khawatir akan terjadinya bahaya pada urusan dunia yang kadang-kadang

mempersukar beribadah, sehingga menyebabkan orang mau menerima barang yang

haram dan mengerjakan yang, justru untuk kepentingan anak-anaknya.

Sedang Allah SWT telah berfirman :

185.. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran

bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu

mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu

bersyukur. ( Al-Baqarah : 185 )

Termasuk yang mengkhawatirkan anak, ialah tentang kesehatan dan

pendidikannya. Sebagaimana terdapat dalam terjemahan hadits sebagai berikut:

Usamah bin Zaid meriwayatkan : “ Ada seorang anak laki-laki datang kepada nabi

Muhammad SAW kemudian ai berkata : ya rasulullah ! sesungguhnya saya

melakukan A‟zl pada istriku. Kemudian nabi bertanya: mengapa kamu berbuat itu? Si

laki-laki tersebut menjawab: karena saya merasa kasihan terhadap anaknya, atau ia

berkata : anak-anaknya. Lantas nabi bersabda: seandainya hal itu berbahaya, niscaya

akan membahayakan bangsa Persi dan Rum.” ( riwayat Muslim)91

91

Ibid. hal. 78

Page 69: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Seolah-olah Nabi mengetahui bahwa situasi individu, yang dialami oleh si

laki-laki, tidaklah berbahaya bagi seluruh bangsa, dengan dasar bangsa persi dan rum

tidak mengalami bahaya apa-apa, padahal mereka bias melakkan persetubuhan

waktu hamil dan menyusui, sedang saat itu kedua bangsa ini adalah bangsa terkuat di

dunia.

Ketiga: keharusan melakukan A‟zl yang biasa terkenal dalam syara‟ ialah karena

mengkhawatirkan kondisi perempuan yang sedang menyusui kalau hamil dan

melahirkan anak baru. Nabi saw menamakan bersetubuh sewaktu perempuan masih

menyusui , dengan ghilah atau ghail, karena penghamilan itu dapat merusak air susu

dan melemahkan anak.

Di zaman sekarang sudah ada beberapa metode dan alat kontrasepsi KB

( keluarga berencana ) yang dapat dipastikan kemashlahatannya, dan justru

mashlahah itulah yang dituju oleh nabi muhammad SAW yaitu melindungi anak yang

masih menyusu dari marabahaya termasuk menjauhi mafsadah yang lainnya. Yaitu

bersetubuh dengan istrinya selama menyusui sehingga tidak mengakibatkan

kehamilan92

.

Usaha pencegahan kehamilan yang tidak dibenarkan dalam islam adalah

melakukan kebiri, dalam medis cara ini disebut vasektomi pada pria dan tubektomi

pada wanita dan pengguguran kandungan, popular dengan istilah abortus, dengan

92 Cholil Nafis, Fikih Keluarga “ Menuju Keluarga Sakinah Mawaddah,Wa Rahmah,Keluarga Sehat,

Sejahtera Dan Berkualitas” (Jakarta: Mitra Abadi Press, 2009) hal.79

Page 70: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

bentuk MR ( menstrual relugation )93

abortus dalam cara apapun dilarang oleh

jiwa dan semangat Islam baik dikala janin sudah bernyawa, usia 4 bulan dalam

kandungan atau belum bernyawa, dibawah usia 4 bulan dalam kandungan. Karena

perbuatan tersebut termasuk pembunuhan terselubung yang dilarang oleh syariat

islam. Abortus boleh tetap dilakukan apabila memang ada alasan yang kuat,

seumpamanya membahayakan nyawa si ibu.94

Melihat fungsi dan manfaat KB (Keluarga Berencana) yang dapat melahirkan

kemashlahatan dan mencegah kemudharatan, tidak diragukan lagi kebolehan KB

dalam Islam.

D . Persfektif Hukum Positif tentang Keluarga Berencana

Keluarga Berencana merupakan salah satu agenda besar pemerintah Indonesia

dalam upaya meminimalisir meledaknya jumalah penduduk dan terwujudnya sumber

daya manusia yang berkualitas, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang semakin

padat dan tidak dbarengi dengan peningkatan kualitas penduduk dalam aspek

ekonomi dan pendidikan.

Dari berbagai dinamika kependudukan dilihat dari kualitas yang kurang

disbanding kuantitas, maka pemerintah malalui Undang-Undang mengatur tentang

Kependudukan dan keluarga berencana.

93

Syaikh kamil Muhammad „Uwaidah, Fiqh Wanita,edisi lengkap terj.Oleh M.Abdul Ghoffar

E.M (PustakaAl Kautsar,Jakarta: 1998)h.425 94

.H.Bgd,M.Letter,Tuntunan rumah tangga muslimdan Keluarga berencan,(Padang: Angkasa

raya, 1985) ;h.105

Page 71: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Mengacu kepada Undang-undang Repubik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009

Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, tertera dalam

pasal 20 Keluarga berencana adalah untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang

dan keluarga berkualitas, pemerintah menetapkan keluarga berencana melalui

penyelenggaraan program keluarga berncana

Dan dalam pasal 21 ayat (1) kebijakan keluarga berencana untuk membantu

calon atau pasangan suami istri dalam mengambil keputusan dan mewujudkan hak

reproduksi secara bertanggung jawab tentang : a, Usia ideal perkawinan, b. usia ideal

untuk melahirkan,c. Jumlah ideal anak, d. jarak ideal kelahiran anak, e. penyuluhan

kesehatan reproduksi.95

Dan selanjutnnya dalam pasal 21 ayat (2) dijelaskan kebijakan keluarga

berencana bertujuan untuk:

a. Mengatur kelahiran yang diinginkan

b. Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak.

c. Meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidkan,konseling,dan

pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi . meningkatkan

partisispasi dan kesehatan pria dan praktek keluarga berencana, dan

95 Undang-undang Republik Indonesia No 52 Tahun 2009 Tentang Kependudukan dan

pembangunan keluarga, (Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional,2010),

hal.23

Page 72: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

d. Mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya untuk menjarangkan jarak

kehamilan.96

Dan dalam pasal 21 ayat (3) kebijakan keluarga berencana sebagaimana

dimaksud pada ayat 1 mengandung pengertian bahwa dengan alas an apapun promosi

aborsi sebagai pengaturan kehamilan dilarang.

Dan dalam hal penyediaan dan pengaturan pemakaian alat dan metode

Kontrasepsi dalam keluarga berencana tertera dalam pasal 23 ayat (1) yakni

pemerintah dan pemerintah daerah wajib meninghkatkan akses dan kualitas,

informasi,pendidikan dan konseling, dan layanan kontrasepsi,dan dalam point (a)

secara tidak langsung pemberian metode kontrasepsi mempertimbangkan usia

paritas, jumlah anak, kondisi kesehatan dan norma agama97

.

Dalam dalam berKB (keluarga berncana ) tidak ada paksaan, sebagaimana

terdapat dalam pasal 24 ayat (1) yang berbunyi : pelayanan kontrasepsi secara paksa

kepada siapaun dan dalam bentuk apapun bertentangan dengan hak asasi manusia dan

pelakunya akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan pernudang-

undangan.

Keberadaan suami istri mempunyai kedudukan,hak dan kewajiban yang sama

dalam melaksanakan keluarga berncana ( KB ) dan boleh menetukan cara keluarga

berencana, sebagaimana tertulis dalam pasal 25 ayat (1) dan (2), dan dalam

96 Ibid, hal.23 97

Ibid, hal.25

Page 73: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

pelaksanaan keluarga berencana meliputi pemnggunaan obat,alat dan hal-hal

kontrasepsi itu dilakukan atas persetujuan suami istri dan dilakukan menurut standar

profesi kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sebagiamana terdapat dalam pasal 26 ayat 1,2,dan 3.

Dan dalam pasal 27,28, dan 29 Dijelaskan upaya pengamanan dan

pengawasan alat,obat dan cara kontrasepsi , baik dalam penyampaian dan

pengunaannya yang dilakuakn oleh tenaga kesehatan yang sudah propesional, dan

dalam penelitian dan pengembangan teknologi alat,obat dan cara kontrasepsi

dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah dan masyarakat berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan. dan adapun penyediaan alat,obat

kontrasepsi di sediakan oleh pemerintah baik khususnya bagi penduduk miskin 98

Dan Keluarga Berencana (KB) yang dimaksud dalam Undang-Undang No.52

Tahun 2009 tentang Perkembangan penduduk dan Pembangunan Keluarga

merupakan bentuk upaya mengatur kelahiran anak, sehingga membantu pasangan

suami istri untuk melahirkan pada usia yang ideal, memilki jumlah anak, dan

mengatur kelahiran anak yang ideal dengan menggunakan cara,alat dan obat

kontrasepsi,

Oleh karena itu, dilihat dari Hukum Positif program KB (Keluarga Berencana)

yang diatur dalam Undang-Undang tersebut merupakan upaya pemerintah dalam

mewujudkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga yang baik

dan ideal, sehingga akan meningkatkan kualitas penduduk dalam aspek fisik dan

98

Ibid, hal.29

Page 74: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

nonfisik yang meliputi kesehatan,pendidikan ,pekerjaan,produktivitas,tingkat sosial,

ketahanan, kemandirian,kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan

kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang

bertakwa,berbudaya,berkepribadian,berkebangsaan dan hidup layak.99

E. Analisis Penulis

Dari hasil penelitian yang dikaji dan dibahas oleh penulis, maka Konsep

Badan Keluarga Berencana Nasional berkenaan dengan Hukum Islam dan Positif

tentang keluarga Berencana sebagai berikut:

1. Keluarga berencana (KB) yang ada dalam Badan Keluarga Berencana hukumnya

boleh dengan alasan yang pertama ketika KB dilihat dari pengertian yaitu sebuah

bentuk upaya pengaturan atau penjarangan kelahiran atau usaha pencegahan

kehamilan atas kesepakatan suami istri karena situasi dan kondisi tertentu untuk

kepentingan (Mashlahat) keluarga, dengan kata lain KB yaitu mengatur jarak

interval kehamilan berdasarkan alasan tertentu, seperti kesehatan ibu atau anak,

dan ini di bolehkan dalam Ajaran Islam sebagaimana terdapat dalam Q.S. Al-

Baqarah [2] ;223) sebagai berikut:

99 Cholil Nafis, Fikih Keluarga “ Menuju Keluarga Sakinah Mawaddah,Wa

Rahmah,Keluarga Sehat, Sejahtera Dan Berkualitas” (Jakarta: Mitra Abadi Press, 2009) hal.51

Page 75: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah

tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. dan

kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan

ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira orang-

orang yang beriman.

Dan salah satu hadits Bukhari yang berbunyi: bahwa Jabir ra; sahabat

Rasulullah Saw, berkata: Kami Para sahabat banyak yang melakukan „Azl di masa

Rasulullah dan pada waktu itu Al-Qur‟an masih turun. Dan hal itu disampaikan oleh

Rasulullah SAW namun tidak dilarangnya.

Selain Al-Qur‟an dan hadits tersebut Keluarga Berencana di bolehkan

berangkat dari sebuah kaidah fiqh yang berlaku bahwa” pada dasarnya segala

sesuatu/perbuatan adalah boleh kecuali ada dalail yang menunjukkan keharamannya.

Selain alasan di atas, Keluarga berencana (KB) dibolehkan karena dalam

praktiknya dilapangan implementasi program KB sangat membantu masyarakat

dalam pengaturan jumlah anak sehingga akan mempengaruhi Kualitas anak tersebut

dalam peningkatan SDM.

2. Dan Keluarga Berencana (KB) itu hukumnya tidak boleh apabila KB dalam

pengertian pengendalian jumlah anak di dasari oleh motivasi ketakutan

kekurangan rezeki dan tidak dapat mengurus dan merawat anak tersebut.

Sebagaimana tercantum dalam Al-qur‟an:

Page 76: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu

Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah

terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu

karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka,

dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di

antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang

diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.

demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).

Menurut penulis ayat ini bisa dipahami sebagai upaya Aborsi yaitu

pengguguran kehamilan. Hal ini dilarang oleh syariat Islam karena sebagai bentuk

pembunuhan anak yang sudah ada wujudnya. Kecuali ada alasan medis yang dapat

diterima secara syar‟i.

Terakhir penulis ingin menekankan dari penelitian ini bahwa pada dasarnya

KB (Keluarga Berencana) adalah mubah (boleh), dan ia bisa berubah menjadi haram

dan wajib tergantung pada apakah ia dapat melahirkan kemashlahatan dan mencegah

munculnya kemudharatan karena esensi hukum Islam adalah mewujudkan

kemashlahatan bagi umatnya, kaidah fiqih jelas menyatakan:

اينما وجدت المصلحة فثم شرع ااهلل100

“ Dimana ada mashlahat maka disitulah ada hukum Allah “

100 Aminudin Yakub. KB Dalam Polemik : Melacak Pesan Substantif Islam. (Jakarta: Pusat

Bahasa dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003), h. 44

Page 77: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian penelitian saya dapat disimpulkan bahwa KB

( Keluarga Berencana ) yang terdapat dalam konsep Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional sebagai berikut:

1. Bentuk Keluarga Berencana (KB) di BKKBN sangat aman dan baik untuk

mencegah kehamilan ( man‟u al- haml ), dan membawa implikasi mashlahat

penggunanya, baik suami maupun istri, dan bahan yang digunakan untuk

membuat alat kontrasepsi tersebut dari bahan halal dan aman, selain itu ber-

KB yang diprogramkan BKKBN dalam pelaksannaannya tidak ada tekanan

dan paksaan kepada masyarakat, semuanya merupakan sebuah hak bagi

suami istri, bukan kewajiban, dan mereka berhak menentukan sikap dalam ber

KB, termasuk jumlah anak yang mereka inginkan ( sesuai dengan kemampuan

serta alat kontrasepsi yang mereka gunakan ) .

2. Metode Keluarga Berencana (KB) yang terdapat di BKKBN merupakan hasil

dari Tim Dokter Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional,

yang terdiri dari berbagai macam metode-metode Alamiah dan teknologi

kontrasepsi terkini, antara lain kontrasepsi hormonal dan non hormonal.Selain

itu terdapat metode kontrasepsi injeksi wanita yaitu metode berdasarkan hari

Page 78: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

subur yaitu metode hari-hari baku (standar days method) dan metode dua hari

(two day methode),

3. Keluarga Berencana menurut ulama, merupakan salah satu bentuk usaha

manusia dalam mewujudkan keluarga yang sejahtera dan bahagia guna

menghasilkan keturunan generasi yang kuat dimasa yang akan datang. Hukum

ber-KB juga bisa berubah (Boleh) menjadi sunnah, wajib,makruh atau haram,

seperti halnya hukum perkawinan bagi orang Islam, yang hukum asalnya juga

mudah. Hukum mubah itu bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi

individu muslim yang bersangkutan, lain juga memperhatikan perubahan

zaman, tempat dan keadaan masyarakat. dan metode vasektomi dan tubektomi

yang permanen hukumnya haram digunakan, kecuali alat kontrasepsi dengan

menggunakan metode vasektomi dan tubektomi yang dibenarkan oleh hukum

Islam adalah yang cara kerjanya mencegah kehamilan (man‟ul haml), bersifat

sementara (tidak permanen) dan dapat dipasang sendiri oleh bersangkutan

atau oleh orang lain yang tidak haram memandang auratnya dalam keadaan

darurat ia dibolehkan. Selain itu bahan pembuatannya harus berasal dari bahan

halal, selain tidak menimbulkan implikasi yang membahayakan (mudharat)

bagi kesehatan.

4. Keluarga berencana (KB) di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasioanal (BKKBN) persfektif Hukum Islam dan Hukum Positif.

Page 79: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

a. Persfektif Hukum Islam Keluarga Berencana (KB) secara substansial tidak

bertentangan dengan ajaran Islam, karena ia merupakan bentuk

implementasi semangat Islam mewujudkan sebuah kemashlahatan, dan

dalam BKKBN itu sendiri KB tersebut mempunyai arti yang sama dengan

tanzim an-nasl (pengaturan kelahiran), bukan tahdid al-nasl (pembatasan

keturunan) dalam arti pemandulan (ta‟qim) dan aborsi (isqot al-haml wa

al-ijhadh), maka KB tidak dilarang. Dan Islam mendukung KB (Keluarga

Berencana).hal ini ditunjukkan oleh beberapa hadits yang membolehkan

azl yang merupakan pencegahan kehamilan secara alami. dan pada zaman

sekarang sudah ada beberapa alat kontrasepsi yang dapat dipastikan

kemashlahatannya.

b. KB (Keluarga Berencana) pesfektif Hukum Positif merupakan upaya

pengaturan kehamilan, baik jumlah, jarak dan usia ideal melahirkan,

mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan,dan bantuan sesuai

dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

maka perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah

upaya terencana untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan

mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk.

Page 80: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

B. Saran

1. Dalam melaksanakan fungsinya, Badan Kependudukan dan Keluarga

berencana nasional harus selalu mengadakan sosialisasi berupa seminar,

dialog publik maupun penyuluhan tentang KB (Keluarga Berencana) secara

merata kepada masyarakat dalam penyelenggaraan program Keluarga

Berencana.

2. Hendaknya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional lebih

memprioritaskan penduduk pedesaan dalam menggalakkan program Keluarga

Berencana, Mengingat kesadaran untuk ber-KB sangat rendah di bandingkan

Masyarakat perkotaan.

3. Dalam melaksanakan tugas,fungsi dan tujuan, sebaiknya Badan

Kependudukan dan keluarga Nasional hendaknya melibatkan elemen

masyarakat yang terdiri dari akademisi, praktisi, serta orang-orang yang

mampu untuk menyumbangkan buah pikirannya dalam membantu

terealisasinya program BKKBN yang menjadi harapan masyarakat Indonesia

4. Kepada Ulama,hendaknya ikut melibatkan diri dalam perkembangan dan

kebijakan program KB (Keluarga Berencana) agar dapat mengkontrol lebih

jauh apa saja yang dikeluarkan oleh BKKBN dalam menjalankan

programmnya baik bentuk,alat,,dan methode ber-KB yang sehingga kehalalan

dan kemashlahatan dapat dirasakan oleh masyarakat banyak.

5. Bagi masyarakat sebaiknya mengikuti program yang ber-KB yang sudah lama

dicanagkankan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Page 81: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

(BKKBN) dengan melihat terlebih dahulu situasi dan kondisi yang ada

mengingat KB sangat membantu kehidupan rumah tangga dalam mengatur

kehamilan sehingga dapat mewujudkan keluarga kecil yyang berkualitas.

6. Kepada Fakultas hendaknya memfasilitasi sarana dan prasarana yang

berkenaan tentang masalah KB, seperti mengadakan seminar dan diskusi

umum guna lebih meningkatkan pemahaman dan kualitas mahasiswa dalam

persoalan Keluarga Berencana dan Perkembangan Penduduk yang bertujuan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan untuk menjamin

keberlangsungan hidup seluruh manusia tidak lagi hanya berdimensi loka dan

nasional, kan tetapi juga internasional

Page 82: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran al-Karim, Bandung, CV. Diponegoro, 1985

A. Al-Fanjari, Syauqi, Pengarahan Islam tentang Kesehatan, Jakarta: Al-

Hidayah,2008.

Abi Abdillah, Al-Qazwaini, Muhammad bin Yazid, Sunan Ibn Majah. Beirut: Dar

Al-Fikr,1995.

Abu Husain Al-Qusyairi, Muslim bin Hajjaj, Al-Jami‟Al-shohih Muslim. Beirut: Dar

Al-Fikr,1993,jilid 2,Kitab Nikah,Cet ke-1,

Achsin, Amir, Untukmu ibu tercinta. Jakarta: Prenada mulia, 2003,

Addimasqy, Asysyaikh Muh. Jamaludin Al Qasimi, Mauidzatul mu‟minin, ringkasan

dari ihya Ulumuddin Imam Al-Ghazali (terj.Oleh Moh. Afdhai rathony),

almaktabah Attijariyah Al Kubro,tt, Bandung: Cv.Dipenogoro, 1989.

Al-Husaini, Aiman, kado malam pertama, Bandung : Pustaka Anisah:,2003

Al-Syadzili, Ali Hasan “ Tanzim Al-Nasl aw Tahdiduhu fi Al-Fiqh Al- islami”.

Jeddah : Majma‟ Al-Fiqh Al-Islami, 1988.

Arjoso, S. Rencana Stategis BKKBN. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional, 2005.

Ash-Shabagh, Mahmud, Keluarga bahagia Dalam Islam. Yogyakarta: CV. Pustaka

Mantiq, 1993.

Arikanto, Suharsini, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.

Rineka Cipta,1996.

Bagus, Ida Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana, Buku

Kedokteran. Jakarta: EGC, 1989.

BKKBN Jawa Barat, Buku Pedoman Advokasi dan KIE Program KB. Bandung:

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana, 2006.

BKKBN, program KB nasional Kamus istilah. Jakarta: Direktur Pelayanan

Informasi Dan Dokumentasi, 2007.

Page 83: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

BKKBN : Informasi Dasar Program Kependudukan KB,Jakarta: PT rais utama

offset, 1982.

BKKBN, UNFPA, KEMENAG RI, MUI,NU,DMI Membangun keluarga sehat dan

sakinah, panduan KIE bg penyuluh agama, Jakarta: 2007.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Buku Pedoman Petugas Klinik Keluarga

Berencana. (Jakarta : 1985 )

________________________________, Pedoman Penanggulangan Efek Samping /

Komplikasi Kontrasepsi. (Jakarta :1999)

_________________________________, Aspek-Aspek Kesehatan Keluarga

Berencana, (Jakarta:1989)

___________________________________, Keterpaduan Keluarga Berencana

Kesehatan, (Jakarta: 1987)

Hayes, Margaret FCJ,R.N, dkk, Mengajar Metode Ovulasi

Billing. Yogyakarta: Kanisisus,2000.

Jaelani,Abdul Qadir Keluarga sakinah,Surabaya: PT Bina Ilmu,1995, Cet.Ke-1.

Letter, M. Tuntunan rumah tangga muslimdan Keluarga berencana. Padang:

Angkasa raya, 1985.

Madani, Al, dalam manbar “ Majalah BKKBN “ Jakarta: Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional, 2009.

Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah. Jakarta: CV. Haji Mas Agung, 1991

Nafis, Cholil, Fikih Keluarga “ Menuju Keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah,

Keluarga Sehat, Sejahtera dan Berkualitas. Jakarta: Mitra Abadi Press,2009.

Pujiyanti danti dan Rahmatin Tien, . Relasi Suami Istri dalam Iskam. Jakarta: Pusat

Studi Wanita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan BKKBN. Sejarah Perkembangan Keluarga Berencana

dan Program Kependudukan. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan 1981.

Rahmat, Jalaludin, Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya,1999,cet.Ke-7

Page 84: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Syarif, Sughiri. Menggapai Keluarga Berkualitas dan Sakinah.Jakarta: Mitra Abadi

Press, 2009. Cet. Ketiga

Undang-undang Republik Indonesia No 52 Tahun 2009, Tentang Kependudukan dan

pembangunan keluarga, Jakarta: BadanKependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional, 2010 .

Undang-undang Republik Indonesia No 62 Tahun 2010, Tentang Badan

Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional, Jakarta: BKKBN, 2011.

Umran, Abd Al-Rahim, Islam dan KB. Jakarta: PT. Lentera Basritama, 1997, Cet.

Ke-1.

Uwaidah, Syaikh kamil Muhammad , Fiqh Wanita. Jakarta: Pustaka Al Kautsar,1998.

Wawancara Pribadi dengan Rahmat Rosyadi. Jakarta. 12 Mei 2011

Yafie, Ali,Menggagas Fiqih Sosial. Bandung : Mizan,1994.

Yakub, Aminudin, KB Dalam Polemik: Melacak Pesan Substantif Islam.

Jakarta: PBB UIN, 2003, cet. Ke-1

Zuhdi, Masifuk, Masail Fiqhiyyah. Jakarta: CV, Haji Mas Agung, 1991.

Badri Muhammad Arifin , Soal Jawab: Hukum Keluarga Berencana (KB), kategori:

Fiqh dan Muamalah, diakses pada tanggal 4 Maret 2009 dari

http://muslim.or.id/soaljawab/fiqh-dan-muamalah/soal-jawab-hukum-keluarga

Whandi, “ pengertian/keluarga/kb” artikel diakses pada tanggal 26 maret 2011 dari

http://www.whandi.net.html

Putu Sudayasa,”Program keluarga berencana” artikel diakses pada tanggal 11 oktober

2010 dari http://www. puskel.com.blogging

Departemen kesehatan, “Keperawatan dan kesehatan”.diakses pada tanggal 9 maret

2011 dari http://www.blogspot.com

BKKBN,”Makalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia”.diakses pada

tanggal 16 maret 2011 dari http://www.bkkbn.go.id

Shvoong, “Pengertian Keluarga Berencana“ diakses pada tanggal 3 pebruari 2011

dari http://www.shvoong.com

Page 85: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

KEMENTERIAN AGAMAUNTVERSTTAS TSLAM NEGERT (UIlv)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS SYARIAH DAN'HUKUM'

I r. H. Juanda No. 95 Ciputat Jakafi.a 15412, lncjonesia Telp ' (62-21\ 7 47 11537 . 7 401925 F ax. (62-21) 7 49 1 821

-..-.._tu'_---_rE*-*f-+

-

E-lJl.-*-*:"'."-1-"'':l"Y -

--___l!b"ite:

www.uinjkt.ac.id E-mait :syir_nut<ringyui6o."o.

---

--T---r_:-, +il__Nomo| Un.l1tF.4tpp.01.1t71 U1 t2010Lampiran : -

Perihal : Mohon Kesediaan MeniadiPembimbinq Skripsi

Jakarta, 11 Agusrus 2010

Kepada Yang Terhormat,,Kamarusdiana, S,Ag, MH(Dosen Fakultas syariah dan Hukum ulN syarif Hidayatullah, Jakarta)Di-

JAKARTA

Assalamu' alaiku m Wr. Wb.

Pimpinan Fakultas syariah dan Hukum ulN syarif Hidayatuilah Jakartamengharapkan kesediaan saudara unluk menjadi pembimbing skripsi mahasiswa :Nama : Arif Faturrahman

NIM :106044101388Prodi/Konsentrasi :Ahwararsyakhshiyah/peradiranAgama.' iudul skripsi ',Konsep BKKKBN (Badan Kordinasi"Ketuarga Berencanar Nasional) tentang KB perspektif Hukum lslam dan

Hukunt Positif

Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan adalah sebagai ber.ikut :

1. Topik bahasan dan ouiline bila dianggap perlu dapat dilakukan perubahan danpenyempurnaan.

2. Tehnik penulisan agar merujuk kepada buku "pedoman Karya llmiah di UIN syarifHidayatullah Jakarta"

Demikian atas kesediaan saudara kami ucapkan terima kasih

Wa ssalamu' alaiku m W. W.

kultas Syariah dan HukumI Syakhshiyah

Tembusa n :

1, Kasubag Akademik &kemahasiswaan Fakultas Syariah dan Hukum2. Sekretaris Prograrh Studi Ahwal al Syakhshiyah3. Arsip

:

NIP.19500306 197603 1001

n

Page 86: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

. 'KEMENTERIAN AG4MAuNrfERSrras rsLAM NEGERT (urN)silm r{TDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS SYARIAII DAN IIUKUMTelo. (62-21) 747 11537'74O1g25 Fax (62-21)7491821 --WJdr\[-,-*it*.rinjkt.ac.id E-mail : svar-hukuin@vahoo com

,ln, lr. H. Juanda No' 95 Ciputat Jakarta 15412' lndonesia

NomorLampiranHal

NamaNomor PokokTempat/Tanggal LahirSemester

Jurusan/ KonsentrasiAlamat

Telp

L Yth.Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta.

2. Arsip.

|akarta, Maret 20LL

Arif Fathurrahman106044101388

Jakarta, 14MeL7987X (Sepuluh)Ahwal alykhiyyah / Peradilan Agama

Jln. Moch Ali shaleh Rt.02/02Pulau Tidung Kepulaan seribu085669777475

: Un.01 / F4 / KM.00.02/y32rj 201,t..-

: Mohon Data/ Wawancara

Kepada Yth.Kepala, BKKBNdi

Tempat

As s alnm u' al aikttm Wr.W .

Dengan hormat,

Pimpinan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif HidayatullahJakarta menerangkan bahwa :

Adalah benar mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN SyarifHidayatuilah Jakarta yang sedang menyelesaikan skripsi denganTopik/ Judui:

" Konsep KB di BKKBN Persepektif Hukum Islam dan Hukum Positif "'

Untuk melengkapi bahan/data yang berkaitan dengan penulisanpembalrasan Topik/Judul di atas, dimohon kiranya Bapak/Ibuf Saudara/idapat membantu/menerima yang bersangkutan untuk berwawancara.

Atas kesediaan Bapak /Ibu/Saudaraf r, kami ucapkan banyak terimakasih.

W ns s nlnntu' nlnikum Wr.W.

tl

Page 87: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

n

ftrhi

Nama

Nomor Induk mahasiswa

Tempat,Tanggal Lahir

Alamat Rumah

Fakultas/Jurusan

ARIF FATURRAHMAN

106044101388

Jakarta, 14-Mei- 1987

Jl. Moch. Shaleh Rt 002/02 Kelurahan Pulau Tidung, Kepulauan

Seribu DKI Jakarta, 14520

Syariah Hukum / Peradilan Agama / UIN Syahid Jakarta

BKKbN

SURAT SETERANGANNomor, ..I 1.9 Lt.!.?..:y:..1.91.1,?t,t.

Yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional (BKKBN) menerangkan bahwa :

Dengan ini menerangkan bahwa nama tersebut telah melaksanakan penelitian dalam penulisan

skripsi denganjudul :

KONSEP TENTANG KELUARGA BERENCANA DI TINJAU DARI HUKUM

ISLAM DAN HUKUM POSITIF.

Demikian keterangan ini kami berikan kepada yang bersangkutan agat dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

iro Hukum, Organisasi dan Humasn Hukum dan Perundang-undangan

Rahmat Rosyadi, S.II, MH

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana NasionalJI. Permata No. 1 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur 13650 PO.BOX ; 1314 JKT 130',l3

Telp : (02'l)8098018,8009029-45-53-69-77-85 Fax; (021)8008554 Website:http://www.bkkbn.go id

ffi,\ -'- /a;

&n#S

rfix+Bkt(bN

I f

Page 88: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

HASIL WAWANCARA

Responden : Drs.H. A. Rahmat Rosyadi, S.H, MH

(Kepala Bagian Hukum dan Perundang-Undangan)

Hari/Tanggal/Tempat : Kamis, 12 Mei 2011/ Kantor BKKBN

Waktu : Jam 10.00 WIB - Selesai

1. Bagaimana Sejarah dan Latar Belakang dibentuknya Badan

Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) ?

BKKBN yang awalnya Badan Koordinasi Keluarga berencana Nasional

diubah menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

nasional,karena saat ini BKKBN sudah tidak mengkoordinasikan sektor,dan

selama ini di Indonesia tidak ada Badan atau kementerian yang menangani

masalah kependudukan, sehingga Undang-Undang memunculkan istilah

tersebut.dalam undang-undang No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Perkembangan Keluarga telah diatur hal-hal yang

bersifat umum yang berkaitan dengan perkembangan penduduk dan

pembangunan keluarga, serta secara khusus telah diamanatkan perubahan

kelembagaan BKKBN dari “ Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Page 89: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Nasional”. Kepada kelembagaan BKKBN (Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional) diberikan mandat untuk mengemban tugas

melaksanakan pengendalian pendudukan dan menyelenggarakan keluarga

berencana. Dengan demikian diharapkan pelaksanaan undang-undang ini

akan lebih memperkokoh arah dan tujuam pengendalian penduduk dan

penyelenggaran keluarga berencana dalam mendukung pembangunan

nasional jangka panjang menuju penduduk tumbuh seimbang 2015 dan

mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Dan dasar pertimbangan pembentukan BKKBN yaitu: 1) Program keluarga

berencana nasional perlu ditingkatkan dengan jalan lebih memanfaatkan dan

memperluas kemampuan fasilitas dan sumber yang tersedia. 2) Program

perlu digiatkan pula dengan pengikut sertaan baik masyarakat maupun

pemerintah secara maksimal. 3) Program keluarga berencana ini perlu

diselenggarakan secara teratur dan terencana kearah terwujudnya tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang

selanjutnya dalam Peraturan Presiden ini disebut dengan BKKBN adalah

Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri yang bertanggung

jawab di bidang kesehatan. Dan BKKBN dipimpin oleh Kepala,yang

mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian

Page 90: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana dan dibantu oleh

sekretariat utama sebagai unsur pembantu pemimpin yang berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada kepala BKKBN serta dibantu oleh beberapa

deputi yang mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda, yaitu: Deputi

Bidang Pengendalian Penduduk, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan

Kesehatan Reproduksi, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan

Pemberdayaan Keluarga, Deputi Bidang Advokasi, Pengerakkan, dan

Informasi, Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan. Dan

terakhir Inspektorat Utama adalah unsur pengawas yang berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala BKKBN dan mempunyai tugas

melaksanakan pengawasan Intern di lingkungan BKKBN.

Dan dalam melaksanakan Peraturan Presiden Indonesia Nomor 62

Tahun 2010 tentang Badan kependudukan dan Keluarga Berncana Nasional,

serta dalam rangka meningkatkan efektifitas pengelolaan dan pengendalian

penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana nasional, maka

dikeluarkan Peraturan Kepala badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional Nomor 72/PER/B5?2011 untuk menetapkan organisasi

dan tata kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

secara lengkap dan spesifik berdasarkan tugas masing-masing diantaranya

pembagian Biro di Inspektorat utama, diantaranya: Biro Perencanaan, Biro

Page 91: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Kepegawaian, Biro Keuangan dan Pengelolaan Barang Milik Negara, Biro

Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat. serta Biro Umum.

2. Apa Visi Misi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ?

Visi

Keluarga Berkualitas 2015

Misi

Membangun setiap keluarga Indonesia untuk memiliki anak ideal, sehat,

berpendidikan, sejahtera, berketahanan dan terpenuhi hak-hak reproduksinya

melalui pengembangan kebijakan, penyediaan.

3. Bagaimana Struktur Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional ?

Kepala BKKBN dr.Sugiri Syarif,MPA. Sekretariat Utama, Deputi Bidang

Pengendalian Penduduk, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan

Reproduksi, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga,

Deputi Bidang Advokasi, Penggerakkan, dan InformasiDeputi, Bidang

Pelatihan, Penelitian, dan Pembangunan;dan Inspektorat Utama

4. Landasan Normatif bagai pijakan Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional dalam Ber-KB?

Page 92: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Undang-Undang dan Intruksi Presiden, serta merujuk kepada Al-Qur’an dan

Hadits.

5. Bagaimana praktek Ber-KB di masyarakat yang di sosialisasikan oleh

BKKBN yang terdiri dari Bentuk dan Metode yang ada?

Banyak cara yang dilakukan oleh BKKBN dalam peningkatan pelayanan

kepada masyarakat, terutama dengan masalah yang berkaitan dengan

program KB (Keluarga Berencana) baik dalam hal penyediaan alat-alat dan

bentuk kontrasepsi serta metode yang digunakan, adapun metode yang

digunakan yaitu metode amenorea laktasi (Mal) dimana kontrasepsi yang

mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI), Metode Keluarga Berencana

Nasional yaitu istri harus mengetahui kapan masa suburnya berlangsung.

Dan alat kontrasepsi yang digunakan bermacam-macam meliputi Kondom,

Suntikan dan Pil Kb yang itu semua akan kami berikan untuk masyarakat,

6. Bagaimana menurut pendapat saudara dengan Keluarga Berencana

Persfektif Hukum Islam dan Positif

KB persfetif Hukum Islam dan Hukum Positif merupakan satu pengertian

yang memiliki tujuan yang sama yaitu ikhtiar manusia untuk mengatur

kehamilan dalam keluarga secara tidak melawan hukum agama demi

mendapat kesejahteraan keluarga dan bangsa, KB juga harus didasarkan

atas kesadaran dan sukarela. Dan dalam Islam membolehkan keluarga

berencana karena mengatur jarak kelahiran bukan untuk membatasi jumlah

Page 93: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

anak, agar tercipta keluarga yang bahagia, sejahtera dan terlahir generasi

penerus yang sehat dan kuat, sehingga keluar Undang-Undang No 52 Tahun

2009 tentang Perkembangan Penduduk dan Pembangunan Keluarga yang

mengatur mekanisme Keluarga Berencana yang diprogramkan oleh Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional agar perencanaan

kependudukan yang baik menjadi prioritas dalam membentuk masyarakat

yang berkualitas, dan kuantitas penduduk semakin sedikit sehingga mobilitas

penduduk yang begitu cepat bisa diatasi dengan baik.

Jakarta, 12 Mei 2011

Responden, Pewawancara,

Dr. H. Rahmat Rosyadi SH, MH. Arif Faturrahman

Page 94: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Susunan Srtuktural Organisasi badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Kepala BKKBN

Dr. Sugiri Syarief, MPA

Sudibyo Alimoeso, MA

Sekretaris Utama

Drs. Pristy Waluyo

Deputi Bidang Advokasi,

Penggerakan dan Informasi

Drs. H. Anwar M. Diah, NM

Inspektur Utama

Drs. Pranyoto, MSc

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera

dan Pemberdayaan Keluarga

Dra. Kasmiyati, MSc Deputi Bidang Pelatihan

dan Pengembangan

Darus, SH

Kepala Biro

Tata Usaha

Drs. Edy Purwanto, MSi

Kepala Biro Kepegawaian

Dra. Alimah Soesilo

Kepala Biro Keuangan dan

Pengolahan Barang Milik

Negara

Drs. Sugilar

Kepala Biro Hukum

Organisasi dan

Hubungan

Masyarakat

Ir. Ambar Rahayu,

MNS

Kepala Biro

Perencanaan

Drs. H. Muhammad Ilham Jafar, M.Si

Direktur Bina Lini lapangan

DR. Ida Bagus

Permana

Direktur Pemaduan

Kebijakan

Penegendalian Penduduk

Dra. Hj. Paulina JM, MM

Direktur Advokasi, Komunikasi, Informasi dan

Edukasi

dr. Hj. Wiwiek Ekameini, MM Direktur Bina Kesertaan keluarga Berencana

Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus

dr. H. Ahmad Rozali Namursa, MBA, M.Epid

Direktur Bina Kesrtaan Keluarga Berencana

Jalur Swasta

dr. Wicaksono, M. Kes

Direktur Bina Kesertaan

keluarga Berencana Jalur

Pemerintah

Drs. Suyono Hadinoto, MSc

Direktur Dampak Kependudukan

DR. H. Lalu Burhan, MSc

Direktur Kerjasama Pendidikan

Kependudukan

Drs. Hardiyanto

Direktur Bina

Hubungan

Drs. Satrijo Pramono Hindarto, MSc

Direktur Perencanaan Pengendalian

Penduduk

Drs. Safaruddin Gumay, MM

Direktur Pemberdayaan Ekonomi

Keluarga

Drs. Furqon IA Faried, MA

Direktur Buna Ketahanan Keluarga Lansia dan

Rentan

Indra Wirdhana, SH,MM

Direktur Bina Ketahanan Remaja

dr. Qomaruddin Sukhemi, M.Kes

Direktur Kesehatan Reproduksi

Drs. Burhanuddin, M.Ed

Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak

Page 95: KONSEP BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2931/1/ARIF... · Teman-teman Peradilan Agama angkatan 2006 khususnya kelas A, ... tersebutditerima

Darlis Darwis, SE, MM

Direktur Teknologi Informasi dan

Dokumentasi

Drs. Rachmat Santoso, MA

Direktur Pelaporan dan Statistik

Drs. Hardiyanto

Direktur Bina Hubungan Antar Lembaga

Dra. Mieke Selfia Sangian

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Kependudukan dan Keluarga Berencana

Drs. Eddy N. Hasmi, MSc

Kepala Pusat Pelatihan dan

Kerjasama Internasional

Kependudukan dan KB

Drs.Pramono Sudibyo, MSi

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan

Kependudukan

Drs.Pramono Sudibyo, MSi

Inspektur Program

Fauzan Alfikri, SH,MKM

Kepala Pusat Penelitian dan

Pengembangan KB dan KS

Drs. Abd.Jabbar Lukman, MSc

Inspektur Program

Drs. Johansyah, M.M

Inspektur Keuangan dan

Perbekalan

Drs. Muslih Usman

Inspektur Ketenagaan

dan Administrasi

DRS. BAMBANG MARSUDI, MM

Kepala Bagian Perencanaan Program

Dra. WIDATI, MM

Kepala Bagian Perencanaan Anggaran