Komunikasi Pendidikan
-
Upload
smrtitin66 -
Category
Documents
-
view
58 -
download
5
Transcript of Komunikasi Pendidikan
Komunikasi Pendidikan
Analisis Pengertian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur Komunikasi Menurut Harold
Lasswell Analisis Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell Komunikasi pada
dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan
saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which
channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).
Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):
1. Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang
mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa
seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.
2. Says What? (pesan). Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada
penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan
seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud
sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan
makna,dan bentuk/organisasi pesan.
3. In Which Channel? (saluran/media). Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari
komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap
muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).
4. To Whom? (untuk siapa/penerima).Orang/ kelompok /organisasi/suatu negara yang
menerima pesan dari sumber.
5. With What Effect? (dampak/efek). Dampak/efek yang terjadi pada
komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan
sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.
\Contoh: Komunikasi antara guru dengan muridnya. Guru sebagai komunikator harus
memiliki pesan yang jelas yang akan disampaikan kepada murid atau komunikan.Setelah
itu guru juga harus menentukan saluran untuk berkomunikasi baik secara langsung(tatap
muka) atau tidak langsung(media).Setelah itu guru harus menyesuaikan topic/diri/tema
yang sesuai dengan umur si komunikan,juga Secara sederhana makna kom. Pendidikan
adalah komunikasi yang terjadi dalam suasana pendidikan. Di sini komunikasi tidak lagi
bebas, tetapi dikendalikan dan dikondisikan untuk tujuan-tujuan pendidikan. Suasana
dialogis antara seorang ayah dengan anak nya yang sedang terlibat dalam pembicaraan
1
pembentukan kehidupan di masa depan, misalnya adalah komunikasi pendidikan, atau
tepatnya sebuah contoh kecil dari peristiwa komunikasi pendidikan.
Disini komunikasi dirancang secara khusus untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan,
yaitu dalam rangka upaya mendewasakan anak (manusia) (Sikun Pribadi, 1979) supaya
bisa hidup mandiri (Langeveld, 1978) di kemudian hari. Komunikasi dalam pengertian
ini mempunyai fungsi alat dan berkedudukan sebagai subsistem dari istilah pendidikan
secara keseluruhan.
*ASPEK KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL*
Di sini komunikasi ditujukan pada aspek-aspek operasionalisasi pendidikan, terutama
aspek membelajarkan sasaran. Situasi, kondisi, lingkungan, metode, dan termasuk yang
digunakan oleh komunikator sengaja dipersiapkan secara khusus untuk mencapai efek
perubahan perilaku pada diri sasaran.
Dengan kata lain, melalui komunikasi tersebut diharapkan bisa terjadi proses belajar dan
mengajar. Contoh bentuk sederhana dari komunikasi intruksional ini antara lain ialah
kegiatan kuliah, ceramah, mengajar, dan membelajarkan (instruksional). Dalam hal ini
tentu saja tercakup segala kegiatan perancangannya serta segala aspek yang terkait di
dalamnya.
*DASAR ISTILAH*
Instruksional berasal dari kata instruction, artinya pembelajaran atau pengajaran.
Sebenarnya ia merupakan himpunan bagian dari pendidikan. Jadi, pendidikan
mempunyai bidang kajian yang lebih luas daripada intruksional. Demikian pula apabila
istilah komunikasi dihubungkan dengan pendidikan dan intruksional, terjadi istilah
komunikasi pendidikan dan komunikasi intruksional. Istilah yang pertama lebih luas
daripada yang kedua karena yang satu merupakan himpunan bagian dari yang lain.
Kamunikasi intruksional merupakan himpunan bagian dari komunikasi pendidikan
Apakah komunikasi instruksional itu?
Kenapa komunikasi instruksional?
Bukankah komunikasi pendidikan lebih sesuai dengan konteks yang lebih luas?
Mengapa pula bukan menggunakan istilah komunikasi pengajaran atau komunikasi
pembelajaran?
Bagaimana halnya dengan istilah strategi komunikasi, strategi instruksional?
2
Apa pula yang dimaksud dengan teknologi instruksional dan media instruksional?
Apakah masalah sasaran atau komunikan merupakan hal penting dalam komunikasi
instruksional?
Apakah evaluasi dalam sistem instruksional juga diperlukan
*SASARAN KOM. INSTRUKSIONAL*
Adapun sasaran atau lebih luasnya komunikan yang menjadi bagian atau komponen dari
komunikasi instruksional ini adalah masyarakat tertentu yang mempunyai sifat kurang
heterogen, tetapi juga tidak selalu homogen. Sekelompok pemuda Karang Taruna di
suatu desa, misalnya, bisa jadi terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan, status
sosial, dan barangkali agama yang berbeda meskipun tingkat usianya bisa sebaya. Itu bisa
dijadikan sasaran dari komunikasi instruksional ini. Contoh-contoh lain dari sasaran
komunikasi instruksional ini ialah sekelompok ibu PKK (Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga), anggota Kelompencapir (Kelompok pendengar, pembaca, dan pirsawan),
kelompok tani, para peserta pelatihan atau penataran dan penyuluhan, dan kelompok-
kelompok masyarakat secara terbatas dan khusus lainnya seperti peserta seminar,
simposium, anggota kelompok profesi, dan anggota kelompok suatu organisasi.
Tambahan untuk ruang lingkup pembahasan ini ialah bahwa komunikator dalam hal ini
bisa bertindak hanya sebagai perencana atau perancang atau pembuat model, namun bisa
pula sekaligus bertindak langsung sebagai pelaksana komunikasi (instruksional) di
lapangan seperti halnya seorang guru, dosen, penceramah, penyuluh, dan pembimbing
lapangan.
*FUNGSI KOM. INSTRUKSIONAL*
Komunikasi instruksional mempunyai fungsi edukatif, atau tepatnya mengacu pada
fungsi edukatif dari fungsi komunikasi secara keseluruhan. Namun, bukan berarti fungsi-
fungsi lain terabaikan. Akan tetapi, sebagaimana sudah disinggung di muka, komunikasi
instruksional merupakan subset dari komunikasi secara keseluruhan. Bahkan apabila
dikaitkan dengan bidang pendidikan sekalipun, ia merupakan subset dari komunikasi
pendidikan. Ia bersifat metodis-teoritis. Artinya, kajian atau garapan-garapannya berpola
tertentu sehingga akhirnya bisa diterapkan langsung untuk kepentingan di lapangan.
Kalau komunikasi pendidikan lebih berarti sebagai proses komunikasi yang terjadi dalam
lingkungan kependidikan, baik secara teoritis maupun secara praktis, komunikasi
3
instruksional lebih ditekankan kepada pola perencanaan dan pelaksanaan secara
operasional yang didukung oleh teori untuk kepentingan keberhasilan efek perubahan
perilaku pada pihak sasaran (komunikan). Efek perubahan perilaku inilah yang
tampaknya merupakan tujuan akhir dari pelaksanaan komunikasi instruksional.
*TUJUAN KOM. INSTRUKSIONAL*
Dengan demikian, karena komunikasi instruksional ini mempunyai tujuan yang harus
dicapai, dalam pelaksanaan kegiatannya, ia mempunyai fungsi-fungsi teknis, antara lain
fungsi manajemen instruksional dan fungsi pengembangan instruksional.
- Yang pertama merupakan fungsi pengelolaan organisasi dan
pengelolaan personel
- Kedua mempunyai fungsi riset-teori, desain, produksi, evaluasi, seleksi,
logistik, pemanfaatan, dan penyebaran.
Kesemua fungsi tersebut diarahkan kepada optimalisasi pemanfaatan komponen sumber-
sumber belajar (sumber informasi edukatif) dalam rangka berupaya memberhasilkan
proses belajar secara tuntas.
*MANFAAT*
Manfaat adanya komunikasi instruksional antara lain ialah efek perubahan perilaku, yang
terjadi sebagai hasil tindakan komunikasi instruksional, bisa dikontrol atau dikendalikan
dengan baik. Berhasil tidaknya tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan paling
tidak bisa dipantau melalui kegiatan evaluasi yang juga merupakan fungsi pengembangan
tadi. Lebih-lebih apabila kegiatan instruksional ini sudah memanfaatkan jasa teknologi,
seperti misalnya teknologi instruksional dan media instruksional, manfaatnya akan
menjadi semakin nyata
4