Komunikasi Dalam Lembaga Pendidikan Islam

download Komunikasi Dalam Lembaga Pendidikan Islam

If you can't read please download the document

  • Upload

    -
  • Category

    Documents

  • view

    1.124
  • download

    141

description

makalah Admn

Transcript of Komunikasi Dalam Lembaga Pendidikan Islam

KOMUNIKASI DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

0

MAKALAH PERBAIKAN

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Tentang

KOMUNIKASI DALAM

LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Oleh:

ISTAJIB JAZULI

NIM. 088 12 1645

Dosen Pembimbing:

PROF. DR. H. ASNAWAIR

KONSENTRASI PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM MAGISTER

PASCA SARJANA IAIN IMAM BONJOL PADANG

1435 H/ 2013 M

KOMUNIKASI DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Pendahuluan

Komunikasi merupakan hubungan kontak antara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari apakah disadari atau tidak komunikasi adalah bahagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia dilahirkan adalah suatu tanda komunikasi sudah ada pada manusia tersebut.

Sementara itu, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan saling pengertian sesama anggota masyarakat. Dalam hal ini faktor komunikasi memainkan peranan yang penting, apalagi bagi manusia modern. Manusia modern yaitu manusia yang cerdas berpikirnya tidak spekulatif tetapi berdasarkan logika dan rasional dalam melaksanakan segala kegiatan dan aktivitasnya. Kegiatan dan aktivitas itu akan terselenggara dengan baik melalui proses komunikasi antar sesama manusia.

Komunikasi telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Untuk keberhasilan suatu komunikasi kita harus mengetahui dan mempelajari unsur-unsur apa saja yang terkandung dalarn proses komunikasi. Minimal unsur-unsur yang diperlukan dalam proses komunikasi adalah sumber (pembicaraan), pesan (message), saluran (channel, media) dan penerima (receiver, audience) H.A.W. Wijaya. Komunikasi dan hubungan masyarakat. (Jakarta : Bumi Aksara. 2002) cet. 4. Hal.1..

Maka untuk melaksanakan hubungan sesama manusia tersebut perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain agar suatu hubungan antara manusia, kelompok maupun individu dapat berhasil dengan baik. Komunikasi juga merupakan suatu mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antara sesama manusia. Dalam kehidupan manusia, komunikasi laksana umpama alur dalam dunia yang menjadi action atau perkembangan menjadi suatu dinamika.

Jadi komunikasi tidak bisa dipisahkan dalam setiap gerak dan perbuatan manusia setiap waktunya bila ia hendak melakukan sesuatu dengan manusia lainnya (kalau dalam istilahnya bapak Prof. Asnawir beliau menegaskan bahwa komunikasi itu laksana oli bagi kendaraan, yang fungsinya tak lain dan tidak bukan adalah untuk memperlancar jalannya semua onderdir yang ada pada kendaraan tersebut). Maka dalam makalah ini penulis nantinya akan membahas lebih lanjut tentang komunikasi itu sendiri dan aspek-aspek yang tercakup di dalamnya.

Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses di mana pesan disampaikan oleh penyampai pesan kepada penerima.Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, (Jakarta : Rajawali Press, 1990), h. 207 Pesan (informasi) itu dapat berupa perasaan atau hasil pemikiran sendiri atau hanya penerus dari perasaan atau hasil pemikiran orang lain, dengan maksudkan untuk mengubah pengetahuan, keterampilan dan sikap pihak penerima pesan.

Lewis sebagaimana yang dikutip oleh Syafaruddin mengemukakan bahwa communication is the exchange of messages resulting in a degree of shared meaning between a sender end a receiver yaitu, adanya pertukaran pesan yang menghasilkan pembagian makna antara pengirim dan penerima.Syafaruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Ciputat Press, 2005), h.97 Proses seperti ini berlangsung dalam seluruh dimensi pergaulan manusia baik dalam konteks kehidupan sosial maupun dalam suatu organisasi tertentu.

Menurut Katz dan Kahn sebagaimana yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto, bahwa komunikasi adalah suatu proses tukar menukar informasi dan transmisi dari suatu arti dan semuanya itu merupakan sesuatu yang penting di dalam suatu organisasi.Suharsimi Arikunto, Loc. cit

Dalam komunikasi Islam kita dapat menemukan setidaknya enam jenis gaya bicara atau pembicaraan (qaulan) yang dikategorikan sebagai kaidah, prinsip, atau etika komunikasi Islam bersumberkan Al-Quran, sebut saja sebagai "Ayat-Ayat Komunikasi".

Keenam kaidah komunikasi dalam perspektif Islam itu adalah (1) Qaulan Sadida perkataan yang benar alias tidak dusta, (2) Qaulan Baligha ucapan yang lugas, efektif, dan tidak berbelit-belit, (3) Qaulan Marufa perkataan yang baik, santun, dan tidak kasar, (4) Qaulan Karima kata-kata yang mulia dan penuh penghormatan, (5) Qaulan Layinan ucapan yang lemah-lembut menyentuh hati, dan (6) Qaulan Maysura ucapan yang menyenangkan dan tidak menyinggung perasaan.

Contoh Firman Allah dalam QS. Annisa [4] ayat 9 yang berbunyi:

Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Qaulan Sadida --perkataan yang benar (QS. 4:9).

Dalam garis besarnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan dapat berhasil baik apabila sekiranya timbul saling pengertian, yaitu jika ke dua belah pihak si pengirim dan si penerima informasi dapat memahami.

Hal ini tidak berarti bahwa kedua belah pihak harus menyetujui sesuatu gagasan tersebut. Yang penting adalah kedua belah pihak sama-sama memahami gagasan tersebut. Dalam hal seperti inilah baru dapat dikatakan bahwa komunikasi telah berhasil baik (komunikatif).

Nah jikalau dibawakan kedalam dunia pendidikan maka komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran pesan di antara unit-unit organisasi (pendidik dan peserta didik) dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas-tugas untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Komunikasi dalam organisasi setidak-tidaknya melibatkan beberapa unsur atau elemen yaitu :

Komunikator, yakni orang yang menyampaikan atau mengatakan atau menyiarkan suatu pesan pada orang lain.Pesan (messeg) yang disampaikan baik secara langsung (lisan) maupundengan menggunakan saluran atau media komunikasi lainnya.Komunikan, yaitu orang yang diajak berkomunikasi atau yang menerima pesan.Efek atau pengaruh kegiatan komunikasi yang dilakukan komunikator terhadap komunikanBurhanuddin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h. 153

Keempat unsur di atas adalah unsur-unsur penting yang wajib ada dalam komunikasi, karena tidak akan ada komunikasi tanpa komunikator, atau tanpa komunikan serta tanpa adanya pesan yang disampaikan.Winardi, Kepemimpinan dalam Manajer, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000), h.213

Dari paparan di atas nampaklah dengan terang bahwa komunikasi memegang peranan penting dalam suatu organisasi, khususnya sekolah atau lembaga pendidikan. Kerena setiap personal yang terlibat harus saling berkomunikasi agar semua permasalahan yang ada serta sejauh mana perkembangan pendidikan dapat diketahui mesti dengan adanya komunikasi antar sesama pihak yang ada di dalam suatu lembaga pendidikan atau organisasi tersebut. Selain itu, komunikasi ini juga sangat membantu dalam membuat keputusan, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan pendapat yang dapat menyumbangkan solusi yang tepat.

Proses Komunikasi dalam Lembaga Pendidikan Islam

Interaksi antara unsur-unsur komunikasi akan menentukan cara komunikasi baik dalam organisasi maupun komunikasi biasa dan komunikasi massa dalam interaksi sosial.

Proses komunikasi bisa berlangsung dalam diri seseorang baik selaku pengirim pesan maupun sebagai penerima pesan atau sebaliknya. Oleh karena itu, sistem aliran komunikasi dapat memiliki aliran dari atasan kepada bawahan, dari bawahan kepada atasan maupun komunikasi sesama bawahan.Syafruddin, op. cit., h. 102

Komunikasi yang akan dilaksanakan akan melalui beberapa tahapan proses sebagai berikut :Piet A. Suhertian, Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, (Surabaya : Usaha Nasional, 1994), h. 338

Transmisi

Ini adalah tahap penyampaian berita (pesan) penyampaian pesan ini dapat dilaksanakan dengan : Asnawir, Administrasi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2005), h. 58

Lisan

Yaitu seseorang bisa dengan langsung menggungkap segala hal yang ingin ia sampaikan terhadap lawan bicaranya, jika dilihat komunikasi tahap ini akan sangat mudah dilakukan dan akan menguranggi berbagai dugaan (kesalah pahaman).

Tulisan

Komunikasi melewati tulisan, bisa dilakukan seseorang dengan menulis segenap ide-idenya apakah itu berupa surat, atau mencantumkannya dimedia massa, sehingga orang lain dapat membaca dan mengrti tentang apa yang disampaikan oleh komunikator, namun kelemahannya adalah susahnya untuk mendapatkan unpan balik dari komunikan.

Bebas, yaitu setiap personal bebas berkomunikasi dengan sesama anggota lainnya yang dibatasi oleh kedudukan dan jabatan dalam organisasi.Terbatas, yang dilakukan hanya dengan orang tertentu saja yang setingkat kedudukannya dalam organisasi.

Sumber pesan ini disebut transmitter atau communicator. Faktor utama dalam komunikasi adalah kemampuan untuk membentuk ide serta penguasaan bahasa. Orang yang menguasai bahasa dan punya pembentukan ide akan lincah dalam berkomunikasi.

Penerimaan

Penerimaan adalah bagian yang sangat vital dari komunikasi walaupun yang diterima itu informasi kecil sekalipun.

Pengertian

Suatu pesan harus dimengerti lebih dahulu sebelum pesan itu dikomunikasikan. Komunikasi yang efektif bukan hanya tergantung pada pemberi pesan tetapi sangat bergantung pada kemampuan penerima dalam mengerti tentang pesan itu.

Respons

Respons dalam dalam sebuah komunikasi dapat dibagi menjadi tiga macam

Respons positif, berarti penerima dapat menerima apa yang penyampai pesan sampaikan.Respon negatif, bila yang menerima menolak apa yang disampaikan. Respons pasif, hal ini dapat terjadi karena kemungkinan adanya ketidak pengertian.

Untuk itu seorang pemimpin harus dapat berkomunikasi secara efektif. Komunikasi yang efektif membutuhkan :Ibid, h. 340

Kemampuan berpikir Kemampuan membentuk gambaran tanggapan ke dalam simbol-simbol komunikasiKemampuan menyelami tiap pribadi emosi dan perasaan orang lain.

Jenis-jenis Komunikasi dalam Lembaga Pendidikan Islam

Dilihat dari segi arus informasi dalam proses komunikasi ada tiga macam arah komunikasi :Asnawir, Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan, (Padang: IAIN IB Press, 2005), h. 237

Komunikasi dari atas ke bawah (top down communication)

Komunikasi dari atas ke bawah merupakan bagian integral dari sebuah organisasi sebab di terima dan di buat oleh manajemen.Syafruddin, Op. cit., h. 107 Komunikasi kepada bawahan diberikan untuk mengirimkan perintah, pengarahan, tujuan-tujuan, kebijakan dan memo kepada pegawai bawahan dalam suatu organisasi.

Komunikasi dari bawah ke atas (up ward communication)

Komunikasi dari bawah menunjukkan suatu masukan dari bawahan kepada atasan untuk memberikan umpan balik terhadap pelaksanaan manajemen. Komunikasi ini memberikan umpan balik dan memberikan dorongan penyampaian ide-ide, melepaskan perasaan emosi dan pemikiran pribadi. Bentuk komunikasi dari bawahan kepada atasan dapat berupa usulan, laporan pelaksanaan tugas, tanggapan dan pengaduan dari bawahan.

Komunikasi mendatar (horizontal communication)

Komunikasi ini terjadi antara orang-orang yang berada pada tingkat hirarki yang sama di departemen yang berbeda. Dalam prakteknya komunikasi ini muncul dalam kerja sama pemecahan masalah dan koordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan. Karena itu, komunikasi horizontal ini berhubungan dengan koordinasi tugas; pemecahan masalah, pembagian informasi dan penyelesaian konflik. Contoh bentuk-bentuk komunikasi:

Komunikasi dari atasan b. Komunikasi dari bawahan

kepada bawahan kepada atasan

Pemimpin

Pemimpin

Manager

Manager

Bawahan

Bawahan

c. Komunikasi horizontal

Kolega

Menager

Staf

Ketiga bentuk ini disebut dengan tiga dimensi komunikasi. Pengalaman menunjukkan bahwa (komunikasi) perintah dan pengarahan yang datang dari atasan tidak banyak menimbulkan halangan dan gangguan. Tetapi sebaliknya kalau komunikasi yang datang dari bawahan menuju atasan sering menimbulkan rintangan dan penyimpangan atau macet ditengah jalan. Biasanya komunikasi yang salurannya datang dari bawahan dapat berbentuk

PertanyaanPengaduan Keluhan. Op.cit. H.A.W. Widjaya. Hal. 18

Usaha-usaha Meningkatkan Komunikasi dalam Mencapai Keberhasilan Lembaga Pendidikan Islam

Kualitas komunikasi organisasi sangat tergantung bagaimana pesan itu dikirim, diterima dan diinterpretasikan. Komunikasi yang berlangsung baru dikatakan baik mana kala pesan dari si pengirim terjawab sesuai dengan makna pesan itu sendiri. Sedangkan komunikasi yang efektif terjadi jika antara si pengirim dan si penerima pesan memiliki pengertian yang sama dan teraplikasikan dari umpan balik yang berlangsung.

Komunikasi yang baik dapat dicapai melalui komunikasi yang jelas atau baik secara lisan maupun tulisan. Sedangkan komunikasi efektif membutuhkan bukan hanya melalui penyampaian pesan secara lisan maupun tulisan. Untuk itu dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dalam organisasi perlu ditingkatkan kesadaran akan kebutuhan komunikasi yang efektif untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan.

Mills dan Standing ford sebagaimana yang dikutip oleh Yusak Burhanuddin berpendapat bahwa, dalam berkomunikasi perlu memperhatikan hal-hal berikut :

Kecepatan, yaitu memperhatikan waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan berita/pesan. Hal ini mempengaruhi cara pengiriman berita yaitu apakah berita akan disampaikan melalui surat, telepon, e-mail ataupun sarana lainnya.Kecermatan, yaitu kecermatan dalam menulis berita sehingga isi berita yang akan disampaikan benar-benar sesuai dengan maksud penyampaian berita.Keselamatan, yaitu yang menyangkut keselamatan pengiriman berita agar oleh komunikan dengan tepat. Sehubungan dengan hal ini, perlu diperhatikan cara pengiriman berita yang menjamin agar berita tidak hilang dalam perjalanan.Kerahasiaan, untuk menjamin bahwa orang yang tidak berkepentingan tidak mengetahui isi berita.Warkat, apakah berita yang disampaikan akan disampaikan dengan lisan maupun tulisan.Kesan, komunikasi disampaikan perlu diupayakan agar meninggalkan kesan yang baik oleh si penerima pesan.

Aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin dalam organisasi antara lain bertujuan untuk : Asnawir, Op. cit., h. 235

Meningkatkan hubungan kerja dan kerjasama yang baik antara individu atau unit organisasi lainnya.Mengetahui sedini mungkin masalah-masalah yang akan timbul dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan dari masing-masing unit organisasi. Mengurangi aspek negatif dan timbulnya konflik maupun frustasi. Mendorong semangat kerja.

Sehubungan dengan hal di atas maka Bernard sebagaimana yang dikutip oleh Asnawir, mengemukakan beberapa faktor yang harus diperhatikan agar komunikasi tersebut dapat berlangsung secara efektif dan memenuhi tujuan dari komunikasi itu sendiri :

Sasaran komunikasi harus diketahui secara pasti, dengan penunjukkan individu menduduki suatu posisi. Hal ini harus diberitahukan kepada anggota-anggota organisasi disertai dengan bagan organisasi. Sasaran komunikasi harus diusahakan sependek mungkin, sehingga semakin pendek jalur komunikasi akan semakin cepat pesan sampai kepada si penerima pesan dan akan semakin sedikit salah pengertian yang ditemukan.Mempunyai saluran formal, maksudnya ada orang yang melaporkan pesan kepada seseorang yang telah ditetapkan.Harus melalui saluran yang lengkap, misalnya komunikasi dari atas ke bawah, harus mempunyai setiap tingkat hirarki organisasi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari komunikasi yang saling bertentangan karena adanya bagian organisasi yang dilompati atau dilewati.Sumber komunikasi harus dapat dipercaya. Dalam hal ini maka sumber komunikasi harus kompeten.Saluran komunikasi tidak boleh diselangi atau diganggu pada waktu komunikasi itu berlangsung.Sumber komunikasi dalam organisasi harus jelas. Hal ini ditujukan agar komunikasi itu berjalan secara efektif.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan komunikasi pendidikan dalam mencapai keberhasilan lembaga pendidikan beberapa faktor komunikasi di atas hendaknya dapat dilaksanakan agar tercapai tujuan dari sebuah komunikasi tersebut.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan di atas dapat diambil suatu kesimpulan :

Komunikasi merupakan suatu proses di mana disampaikan pesan oleh penyampai pesan kepada penerima berupa hasil pemikiran sendiri atau hasil pemikiran orang lain dengan tujuan untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap penerima pesan. Komunikasi dalam kepemimpinan melibatkan komunikator, pesan, komunikan dan efek atau pengaruh kegiatan komunikasi yang disampaikan komunikator terhadap komunikan (penerima pesan). Informasi dalam proses komunikasi dapat terjadi tiga arah, yaitu dari atas ke bawah (top down communication), komunikasi dari bawah ke atas (up word communication) dan komunikasi mendatar (horizontal communication)

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Jakarta : Rajawali Press, 1990

Asnawir, Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan, Padang: IAIN IB Press, 2005

Burhanuddin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1994

Piet A. Suhertian, Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, Surabaya : Usaha Nasional, 1994

Syafaruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Jakarta: PT Ciputat Press, 2005

Wijaya H.A.W.. Komunikasi dan hubungan masyarakat. (Jakarta : Bumi Aksara. 2002)

Winardi, Kepemimpinan dalam Manajer, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000

Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, Bandung : Pustaka Setia, 2005