KOMUNIKASI DENGAN PASIEN

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu cara individu untuk melakukan interaksi dengan individu yang lain. Tanpa komunikasi, individu akan sulit mengungkapkan keinginan, pendapat dan menjalankan hubungan silaturahmi dengan individu lain. Komunikasi sangat erat hubungannya dengan kehidupan sosial individu. Bayangkan, apa yang terjadi jika antara satu individu dengan individu yang lain tidak mengetahui bagaimana cara berkomunikasi, kehidupan sosial tidak akan terjadi, informasi tidak didapatkan dan masyarakat akan menjalani kehidupan yang membosankan karena tidak dapat mencurahkan ide, pendapat dan perasaan mereka. Komunikasi erat kaitanya dengan sistem indera, misalnya pendengaran. Untuk dapat memahami apa yang dikatakan secara verbal, kita harus mendengarkan. Jika pendengaran terganggu maka akan sulit untuk memahami informasi yang disampaikan secara lisan. Masih banyak lagi contoh hubungan komunikasi dengan sistem indera. Perkembangan teknologi memungkinkan masyarakat untuk menyampaikan informasi dalam jarak jauh. Komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan media massa ataupun elektronik, hanya saja tidak selamanya komunikasi yang dilakukan ini efektif. Hal ini tergantung pada situasi dan kondisi yang sedang kita alami. Komunikasi tidak hanya dilakukan ketika sudah mampu untuk berbicara. Sebenarnya dari awal kelahiran manusia sudah melakukan komunikasi. Meskipun tangisan yang dilakukan oleh anak masih sulit dibedakan. Untuk memahami komukasi yang dilakukan oleh anak, hendaknya perawat harus memiliki ilmu, baik tentang komunikasi, kepribadian anak sehingga dalam menjalankan asuhan keperawatan anak menjadi lebih mudah. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas tentang bagaimana cara berkomunikasi dengan anak, baik yang sehat maupun yang sakit. 1.2. Tujuan Penulisan 1. Memahami arti dari komunikasi 2. Menjelaskan perkembangan bicara pada anak 3. Memahami makna komunikasi yang dilakukan oleh anak

description

Makalah komunikasi dengan pasien

Transcript of KOMUNIKASI DENGAN PASIEN

Page 1: KOMUNIKASI DENGAN PASIEN

BAB  I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Komunikasi merupakan suatu cara individu untuk melakukan interaksi dengan individu yang lain.

Tanpa komunikasi, individu akan sulit  mengungkapkan keinginan, pendapat dan menjalankan

hubungan silaturahmi dengan individu lain. Komunikasi sangat erat hubungannya dengan kehidupan

sosial  individu. Bayangkan, apa yang terjadi jika antara satu individu dengan individu yang lain tidak

mengetahui bagaimana  cara berkomunikasi, kehidupan sosial tidak akan terjadi, informasi tidak

didapatkan dan masyarakat akan menjalani kehidupan yang membosankan karena tidak dapat

mencurahkan ide, pendapat dan perasaan mereka.

Komunikasi erat kaitanya dengan sistem indera, misalnya pendengaran. Untuk dapat memahami apa

yang dikatakan secara verbal, kita harus mendengarkan. Jika pendengaran terganggu maka akan sulit

untuk memahami informasi yang disampaikan secara lisan. Masih banyak lagi contoh hubungan

komunikasi dengan sistem indera.

Perkembangan teknologi memungkinkan masyarakat untuk menyampaikan informasi dalam jarak

jauh. Komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan media massa ataupun elektronik, hanya saja

tidak selamanya komunikasi yang dilakukan ini efektif. Hal ini tergantung pada situasi dan kondisi

yang sedang kita alami.

Komunikasi tidak hanya dilakukan ketika sudah mampu untuk berbicara. Sebenarnya dari awal

kelahiran manusia sudah melakukan komunikasi. Meskipun tangisan yang dilakukan oleh anak masih

sulit dibedakan. Untuk memahami komukasi yang dilakukan oleh anak, hendaknya perawat harus

memiliki ilmu, baik tentang komunikasi, kepribadian anak sehingga dalam menjalankan asuhan

keperawatan anak menjadi lebih mudah. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas

tentang bagaimana cara berkomunikasi dengan anak, baik yang sehat maupun yang sakit.

1.2. Tujuan Penulisan

1. Memahami arti dari komunikasi

2. Menjelaskan perkembangan bicara pada anak

3. Memahami makna komunikasi yang dilakukan oleh anak

4. Menjelaskan teknik-teknik ketiak berkomunikasi dengan anak yang sehat atau sakit.

BAB II

Page 2: KOMUNIKASI DENGAN PASIEN

LANDASAN TEORI

1.1. Pengertian Komunikasi

Menurut Davis, komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dan pemahamannya dari

seseorang ke orang lain.  Selain itu, Farland berpendapat bahwa komunikasi merupakan proses

interaksi antar manusia dan mempunyai arti. Secara umum,  persepsi masyarakat tentang arti

komunikasi adalah suatu penyampaian informasi yang hanya dilakukan secara verbal, baik tulisan

maupun lisan. Akan tetapi, ruang lingkup komunikasi tidak hanya secara verbal saja, tetapi juga

secara non verbal, yaitu berupa gerak tubuh dan simbol-simbol yang mempunyai makna. Setiap

setelah melakukan komunikasi, akan terdapat suatu interaksi timbal balik antara si pengirim dan

penerima pesan. Jadi, dapat disimpulkan, komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi

dari seseorang ke orang lain baik secara verbal maupun non verbal atau menggunakan simbol-simbol

dan menimbulkan interaksi timbal balik antara pengirim dan penerima pesan.

Komunikasi memiliki 4 fungsi yang hampir semua komunikasi menjalankan satu atau lebih dari 4

fungsi ini :

1. Mengendalikan Prilaku

Fungsi ini menekankan pada suatu informasi yang berisi tentang aturan yang harus dipatuhi untuk

memperbaiki prilaku. Berikut adalah contohnya :

Seorang anak berusia 2 tahun yang senang menjambak rambut orang yang ada di dekatnya, maka

untuk mengendalikan perilaku anak itu, kita harus memberikan pengertian kepadanya bahwa apa

yang dia lakukan tidak baik.

2. Perkembangan Motivasi

Fungsi ini menjelaskan pentingnya komunikasi dalam memberikan support atas apa yang dilakukan

seseorang yang memiliki dampak positif bagi orang tersebut. Misalnya :

Tn. Nick baru pertama kali melakukan ambulasi didampingi dengan perawat Nina. Ketika Tn.Nick

merasa putus asa karena merasa tidak mampu melakukannya, perawat Nina memberikan motivasi

kepadanya, “ Ayo, Tn. Nick. Anda pasti bisa melakukannya.”

1. Pengungkapan Emosional

Page 3: KOMUNIKASI DENGAN PASIEN

Dalam hal ini komunikasi berfungsi untuk mengungkapkan perasaan marah, sedih, senang dsb.

Sebagai contoh, seorang bayi yang menangis karena haus atau lapar, menggunakan tangisan untuk

komunikasi, cemas tanpa sadar bayi akan menghisap jempolnya untuk meredakan kecemasannya.

1. Informasi

Dengan komunikasi seseorang dapat menyampaikan ide, pendapat dan suatu berita baik atau buruk.

Misalnya :

Seorang anak berusia 4 tahun memberikan informasi tentang apa yang sudah dialaminya ketika

belajar dikelasnya,.”Hari ini aku dipuji sama ibu guru karena gambar yang ku buat sangat bagus.”

Atau anak ingin memberitahukan apa yang diinginkannya “Aku ingin permen.”

Elemen proses komunikasi dimulai dari referen, yaitu suatu ide yang ingin disampaikan baik berupa

objek, emosi atau tindakan. Pengirim pesan, yaitu subjek yang berperan untuk menyampaikan referen.

Pesan, yaitu informasi yang dikirimkan atau diekspresikan oleh pengirim. Saluran, medium pembawa

pesan, baik berupa panca indera manusia maupun media elektronik. Penerima pesan, merupakan

sasaran dan arah pesan yang disampaikan dan sebagai pemberi respon. Kemampuan pengirim dan

penerima, merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh pengirim dan penerima. Dalam melakukan

komunikasi tinjau lebih dahulu pengetahuan lawan bicara, hindari pemakaian istilah yang tidak

dipahami  oleh lawan bicara. Respon atau umpan balik akan ada jika pengirim pesan memberikan

kesempatan kepada penerima pesan untuk memberi penjelasan.

2.1. Tipe Komunikasi F. Philip Rice

Menurut F. Philip Rice ada enam tipe komunikasi, yaitu :

1. Tipe Terbuka

Merupakan tipe komunikasi saling terbuka antara satu individu dengan individu yang lain. Individu I

dan individu II secara leluasa dapat bercerita, mengekspresikan perasaanya dan pikirannya serta

berdiskusi.

1. Tipe Permukaan

Komunikasi tipe ini terjalain bukan pada hal-hal penting : tidak riil, tidak detail dan hanya sekedar

basa-basi sebatas permukaan. Komunikasi dapat terwujud karena tidak ada saling terbuka,

penyebabnya bias perasaan takut mengecewakan, malu dan sebagainya.

1. Tipe Mengabaikan

Page 4: KOMUNIKASI DENGAN PASIEN

Antara individu I dan individu II saling menghindar, sehingga tidak terjalin komunikasi. Tipe ini hampir

sama dengan tipe permukaan. Hanya saja, pada tipe ini cara bicara antar individu saling terbawa

emosi.

1. Tipe Komunikasi Salah

Tipe komunikasi yang terlalu menuntut keinginan diri sendiri. Bila tidak sesuai dengan yang

duharapkan individu akan marah. Akibatnya lawan bicara takut berbuat salah.

1. Tipe Komunikasi Satu Arah

Komunikasi yang dilakukan oleh satu figur dominan yang berkomunikasi. Hanya ia yang boleh

menentukan kapan lawan boleh bicara atau tidak.

1. Tipe Tanpa Ada Komunikasi

Komunikasi jarang terjadi meskiipun sebetulnya diantara individu tidak ada konflik nyata.