1. Komunikasi Efektif Dokter-Pasien

download 1. Komunikasi Efektif Dokter-Pasien

of 21

description

Komunikasi Efektif Dokter-Pasien

Transcript of 1. Komunikasi Efektif Dokter-Pasien

  • KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER-PASIENdr. Rahmat Nasution, DTM&H, Sp.ParK Kontributor Blok Informasi Komunikasi & TeknologiFakultas KedokteranUniversitas Islam Sumatera Utara

  • Tujuan PembelajaranMahasiswa mengetahui, dan memahami teknik komunikasi efektif dokter-pasien.Mahasiswa mengetahui, dan mampu mengaplikasikan teknik komunikasi efektif dokter-pasien antara lain :Bagaimana sikap profesional seorang dokter dalam menghadapi pasien.Bagaimana cara menggali informasi, untuk menciptakan komunikasi efektif antara dokter dan pasien.Mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperhatikan, dalam sesi penyampaian informasi komunikasi efektif dokter-pasien (tidak masuk lembar pelatihan).

  • Tujuan PembelajaranPada sesi (bagian) penggalian informasi, pelatihan keterampilan komunikasi pada blok ICT, dibatasi pada bagaimana cara menanyakan :Identitas pribadi pasien.Pertanyaan terbuka.Pertanyaan tertutup.Cara penggalian informasi dilatihkan dengan :Menggunakan bahasa (Indonesia) yang baik dan benar.Menggunakan tutur bahasa yang sopan.

  • Aplikasi Komunikasi Efektif Dokter-PasienSikap profesional dokter saat menghadapi pasien.Cara menggali informasi.Cara penyampaian informasi kepada pasien.

  • Sikap Profesional DokterSikap profesional seorang dokter meliputi :Mampu menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai peran dan fungsinya, dan mampu mengatur diri sendiri (dealing with task), misalnya dalam hal ketepatan waktu.Mampu membagi tugas profesi, dengan tugas-tugas pribadinya yang lain (dealing with one-self).Mampu menghadapi berbagai macam tipe pasien, dan mampu bekerja sama dengan profesi kesehatan yang lain (dealing with others).

  • Sikap Profesional DokterBeberapa contoh sikap profesional dokter ketika menghadapi pasien (dealing with others).Menyilakan pasien masuk, dan mengucapkan salam.Memanggil, dan menyapa pasien, dengan panggilan yang sopan seperti Bapak, Ibu, Adik, dan lain sebagainya. Bila nama pasien telah diketahui, sapalah pasien dengan namanya, misalnya Pak Ibrohim, atau Bu Siti.Menciptakan suasana yang nyaman, misalnya dengan cara menunjukkan mimik muka yang ramah, dan tersenyum.Mempersilahkan pasien duduk.

  • Sikap Profesional DokterBeberapa contoh sikap profesional dokter ketika menghadapi pasien :Memperkenalkan diri, dan menjelaskan tugas, atau perannya (apakah dokter umum, dokter spesialis, dokter keluarga, dan lain sebagainya).Memperhatikan sikap non-verbal (raut wajah atau mimik, gerak dan bahasa tubuh).Mencuci tangan sebelum memulai anamnesis, atau tindakan medis lainnya.Menilai suasana hati lawan bicara.Menatap mata pasien secara profesional, untuk menunjukkan perhatian, dan kesungguhan mendengarkan.

  • Sikap Profesional Dokter

    Sikap Profesional Dokter Sikap Profesional Dokter

  • Sikap Profesional DokterBeberapa contoh sikap profesional dokter ketika menghadapi pasien :Memperhatikan keluhan yang disampaikan, tanpa melakukan interupsi yang tidak perlu, serta mampu berbagi pengalaman, dan perasaan dengan pasien.Apabila pasien marah, menangis, takut, dan sebagainya, maka dokter tetap menunjukkan raut wajah, dan sikap yang tenang.Melibatkan pasien dalam rencana tindakan medis selanjutnya, atau pengambilan keputusan.Memeriksa ulang segala sesuatu yang belum jelas bagi kedua belah pihak.Membukakan pintu, atau berdiri ketika pasien hendak pulang.

  • Penggalian InformasiPelatihan keterampilan komunikasi meliputi bagaimana cara menanyakan :Identitas pribadi pasien.Pertanyaan terbuka.Pertanyaan tertutup.Cara penggalian informasi dilatihkan dengan :Menggunakan bahasa (Indonesia) yang baik dan benar (bahasa yang dimengerti pasien).Menggunakan tutur bahasa yang sopan.

  • Penggalian Informasi

    Model Proses Komunikasi Sesi Penggalian Informasi (Van Dalen, 2005)

    Keterangan GambarPada kotak pertama, pasien memimpin pembicaraan melalui pertanyaan terbuka yang dikemukakan oleh dokter (patient takes the lead through open ended question by the doctor).Pada kotak kedua, dokter memimpin pembicaraan melalui pertanyaan tertutup terstruktur yang telah disusunnya sendiri (doctors takes the lead through closed question by the doctor).Kotak ketiga menunjukkan kesepakatan apa yang harus, dan akan dilakukan, berdasarkan negosiasi kedua belah pihak (negotiating agenda by both).

    1323

  • Intisari Penggalian Informasi (Van Dalen, 2005)Dalam menggali informasi dokter memberikan pertanyaan terbuka terlebih dahulu. Bila sudah ada gambaran ke arah mana keluhan pasien, dokter akan mengkombinasi pertanyaan-pertanyaan terbuka, dengan pertanyaan-pertanyaan tertutup.

  • Pertanyaan Terbuka Pertanyaan yang memberi kesempatan kepada pasien, untuk menceritakan keluhan, dan permasalahan kesehatannya.Contoh pertanyaan terbuka :Bagaimana pusing tersebut Pak Nurdin rasakan, dapatkah Bapak menceritakannya lebih jauh?.Coba Pak Urwah ceritakan, bagaimana sifat nyeri dada yang bapak rasakan?.

  • Pertanyaan Tertutup Pertanyaan terstruktur yang disusun oleh dokter, untuk mengarahkan pasien, agar menceritakan aspek-aspek khusus dari keluhannya.Termasuk didalamnya cara mengeksplorasi riwayat penyakit sekarang, dengan Macleods Clinical Examination (akan dibahas lebih lanjut pada Blok Biomedik).Contoh pertanyaan tertutup : Apakah nyeri dada yang Pak Togar rasakan menjalar ke rahang bawah, atau ke arah punggung?. Bagaimana sifat sesak nafas yang Bu Siti dirasakan, apakah terus menerus, atau hilang timbul?.Berapa lama nyeri dada Pak Amin rasakan? Apakah dirasakan hanya sebentar, berjam-jam, atau berhari-hari?.

  • Penyampaian Informasi Enam hal penting yang perlu diperhatikan, agar efektif dalam menyampaikan suatu informasi kepada pasien :Materi informasi apa yang akan disampaikan.Siapa yang diberi informasi.Seberapa banyak informasi yang diberikan, atau sejauh mana.Kapan menyampaikan informasi. Apakah harus segera disampaikan, jika kondisi dan situasinya memungkinkan.Dimana menyampaikan informasi.Bagaimana menyampaikan informasi.

  • Materi informasi yang akan disampaikanTujuan anamnesis, atau pemeriksaan fisik yang akan dilakukanKondisi saat ini, dan berbagai kemungkinan diagnosis.Berbagai tindakan medis yang akan dilakukan, untuk menentukan diagnosis, termasuk manfaat, risiko (kemungkinan rasa tidak nyaman, atau sakit saat pemeriksaan), serta kemungkinan efek samping, dan komplikasi.Hasil dan interpretasi dari tindakan medis yang telah dilakukan untuk menegakkan diagnosis.Diagnosis penyakit dijelaskan dengan memakai istilah medis yang benar. Jangan memakai istilah medis yang tidak lazim, misalnya istilah masuk angin, angin duduk, paru-paru kotor, atau paru-paru basah.Pilihan tindakan medis untuk tujuan terapi (termasuk kekurangan, dan kelebihan masing-masing cara).Prognosis penyakit.

  • Siapa yang diberi informasiPasien, apabila dia menghendaki, dan kondisi fisik dan mentalnya memungkinkan.Keluarganya, atau orang lain yang ditunjuk oleh pasien.Keluarganya, atau pihak lain yang menjadi wali, dan bertanggung jawab atas pasien, jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk berkomunikasi sendiri secara langsung.

  • Seberapa banyak informasi yang diberikan, atau sejauh mana.Untuk pasien, sebanyak yang pasien kehendaki, serta hal-hal yang dokter merasa perlu untuk disampaikan, dengan memperhatikan kesiapan mental pasien.Untuk keluarga, sebanyak yang dikehendaki oleh pasien, atau keluarganya, dan sebanyak yang dokter perlukan agar dapat menentukan tindakan selanjutnya.

  • Dimana menyampaikan informasiRuang praktek dokter.Ruang diskusi atau tempat lain yang pantas untuk persetujuan bersama antara pasien atau keluarganya dengan dokter.Bangsal, atau ruangan tempat pasien dirawat.

  • Bagaimana menyampaikan informasiInformasi penting sebaiknya dikomunikasikan secara langsung, tidak melalui telpon, juga tidak diberikan dalam bentuk tulisan yang dikirim melalui pos, faksimile, sms, atau e-mail.Persiapan yang matang.Jajaki sejauh mana pengertian pasien, atau keluarganya, tentang hal yang akan dibicarakan.Tanyakan kepada pasien, atau keluarganya, sejauh mana informasi yang diinginkan, serta amati kesiapan pasien dan keluarganya, dalam menerima informasi yang akan diberikan.