Komponen Kurikulum
Click here to load reader
description
Transcript of Komponen Kurikulum
KOMPONEN KURIKULUM
Pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan suatu proses yang
berkelanjutan dan merupakan suatu siklus yang melibatkan beberapa komponen, yaitu
tujuan, bahan, kegiatan, evaluasi.
Komponen-komponen itu tidaklah berdiri sendiri melainkan saling pengaruh-
mempengaruhi, berinteraksi, berinterelasi satu sama lain dan membentuk suatu sistem.
S. Nasution (1987) salah seorang pakar kurikulum indonesia, melukiskan proses
pengembangan kurikulum dimulai dari perumusan tujuan kurikulum, diikuti oleh penentuan
atau pemilihan bahan pelajaran, proses belajar-mengajar dan alat penilaiannya. Dalam
praktiknya, semua unsur tersebut tidak harus berurutan.
A. komponen tujuan
Tujuan dalam suatu kurikulum akan menggambarkan kualitas manusia yang
diharapkan terbina dari suatu proses pendidikan. Dengan demikian, suatu tujuan
memberikan petunjuk mengenai arah perubahan yang dicita-citakan dari suatu kurikulum
yang sifatnya harus merupakan sesuatu yang final.
Tujuan yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas pula terhadap pemilihan isi/bahan ajar,
strategi, media pembelajaran dan evaluasi. Bahkan dalam berbagai model pengembangan
kurikulum, tujuan ini dianggap sebagai dasar, arah, dan patokan dalam menentukan
komponen yang lainnya.
Di indonesia, tujuan umum pendidikan dimuat dalam GBHN dan UU sistem pendidikan
nasional. Tujuan umum tersebut dicapai melalui tujuan-tujuan dibawahnya sebagai
perantara yang membentuk hierarki.
Tujuan umum pendidikan
tujuan pendidikan nasional
Tujuan institusional/tujuan
lembaha/satuan pendidikan
Tujuan pengajaran/kurikuler
tujuan mata pelajaran
Tujuan instruksional
tujuan pembelajaran
Dalam merumuskan tujuan kurikulum, harus memperhatikan kriteria-kriteria berikut :
1. Tujuan kurikulum harus menunjukan hasil belajar yang spesifik dan dapat diamati
2. Tujuan harus konsisten dengan tujuan kurikulum, artinya, tujuan-tujuan khusus itu
dapat mewujudkan dan sejalan dengan tujuan yang lebih umum
3. Tujuan harus ditulis dengan tepat, bahasanya jelaas sehingga dapat memberi
gambaran yang jelas bagi para pelaksana kurikulum.
4. Tujuan harus memperlihatkan kelayakan, artinya bahwa tujuan itu bukanlah suatu
standar yang mutlak melainkan harus dapat disesuaikan dengan situasi
5. Tujuan harus fungsional, artinya tujuan itu menunjukan nilai guna bagi para peserta
didik dan masyarakat
6. Tujuan harus signifikan dalam arti bahwa tujuan itu dipilih berdasarkan nilai yang
diakui kepentingannya
7. Tujuan harus tepat dan serasi, terutama harus dilihat dari kepentingan dan
kemampuan peserta didik termasuk latar belakang, minat dan tingkat
pengembangannya.
B. komonen isi/materi
Pengkajian masalah isi kurikulum menempati posisi yang penting dan turut
menentukan kualitas suatu kurikulum lembaga pendidikan. Dengan demikian, isi kurikulum
harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan kurikulum.
Dalam pemilihan isi/materi kurikulum, harus memperhatikan 4 kriteria sebagai berikut:
1. Isi kurikulum memiliki tingkat kebermaknaan yang tinggi (significance)
2. Isi kurikulum bernilai guna bagi kehidupan (utility)
3. Isi kurikulum sesuai dengan minat siswa (interest)
4. isi kurikulum harus sesuai dengan perkembangan individu (human development)
Dalam mengkaji isi kurikulum, kita sering dihadapkan pada masalah scope dan sequence.
Scope atau ruang lingkup isi kurikulum dimaksudkan untuk menyatakan keluasaan dan
kedalaman bahan, sedangkan sequence menyangkut urutan (order) isi kurikulum. Menurut
S. Nasution (1987), pengurutan bahan kurikulum tersebut dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
1. Urutan secara kronologis, yaitu menurut terjadinya suatu peristiwa
2. Urutan secara logis yang dilakukan menurut logika
3. Urutan bahan dari sederhana menuju yang lebih kompleks
4. Urutan bahan dari mudah menuju yang lebih sulit
5. Urutan bahan dari spesifik menuju yang lebih umum
6. Urutan bahan berdasarkan psikologi unsur, yaitu dari bagian-bagian kepada
keseluruhan
7. Urutan bahan berdasarkan psikologi Gestalt, yaitu dari keseluruhan muenuju
bagian-bagian
C. Komponen strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran berkaitan dengan masalah cara atau sistem penyampaian isi
kurikulum dalam rangkai mencapai tujuan yang telah dirumuskan, meliputi pendekatan,
prosedur, metode, model dan teknik yang dipergunakan dalam menyajikan bahan/isi
kurikulum.
Hakikatnya, strategi pembelajaran dikelompokan menjadi dua, pertama strategi
dengan orientasi guru (model ekspositori atau informasi) dan yang kedua strategi dengan
orientasu siswa sehingga mereka lebih aktif (model inkuiri atau problem solving),
pemilihan tergantung kepada guru.
D. Komponen Evaluasi
Evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan,
serta menilai proses implementasi kurikulum secara keseluruhan, termasuk juga menilai
kegiatan evaluasi itu sendiri. Hasil dari kegiatan evaluasi dapat dijadikan sebagai umpan
balik (feedback) untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan pengembangan
komponen-komponen kurikulum, juga untuk memberi masukan bagi penentuankebijakan-
kebijakan dalam pengambilan keputusan kurikulum khususnya dan pendidikan pada
umumnya, bagi para pengembang kurikulum dan para pemegang kebijakan pendidikan,
maupun pelaksana kurikulum. Adapun hal-hal apa saja yang harus dievaluasi meliputi
program pendidikan, proses pelaksanaan dan hasil yang dicapai.