KOMERSIAL 3 - PERDATA DAN ORANG.ppt

29
HUKUM PERDATA BARAT

Transcript of KOMERSIAL 3 - PERDATA DAN ORANG.ppt

  • HUKUM PERDATA BARAT

  • HUKUM PERDATA DI INDONESIAHukum perdata di Indonesia dibagi 2:Hukum perdata materielPeraturan hukum yang mengatur hak dan kewajiban dalam bidang perdataHukum perdata formilPeraturan hukum yang mengatur tentang bagaimana cara mempertahankan hukum perdata materiel.

    Materi hukum perdata dalam MK hukum komersiel adalah hukum perdata materiel dan biasa disebut HUKUM PERDATA

  • PENGERTIANAperdornAdalah peraturan hukum yang mengatur kepentingan seseorang dan yang pelaksanaannya terserah kepada kehendak yang yang berkepentinganMejersAdalah hukum yang mengatur hak hak yang diberikan kepada individu yang diserahkan sepenuhnya untuk menetapkan dengan merdeka, apabila ia akan mempergunakan hak hak itu, sepenuhnya dapat memperhatikan kepentinganHamakerHukum yang memuat peraturan tentang tingkah laki orang-orang dalam masyarakat pada umumnya

  • Kesimpulan:Peraturan hukumMengatur hubungan antara satu orang dengan orang lainnyaMenitikberatkan pada kepentingan perorangan/pribadi (naturlijk person dan recht person)Pelaksanaannya diserahkan kepada orang yang berkepentingan

  • HUKUM PERDATA:1. LUAS BW (BURGELIJK WETBOEK) / KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA (KUHP) WVK (WETBOEK VAN KOOPHANDEL) / KITAB UNDANG UNDANG HUKUM DAGANG (KUHD)2. SEMPIT BW (BURGELIJK WETBOEK) / KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA (KUHP) SAJA.

  • SEJARAH KUH PERDATAROMAWICode civil, Corpus Juris CivilisPERANCISCode napoleonBELANDABurgerlijk wetboekINDONESIAKUHPerdata, berlaku berdasar Stb no. 23 Tahun 1847 dan mulai berlaku 1 Mei 1948

  • KONDISI KUH PERDATA SAAT INI DI INDONESIASudah tidak berlaku penuh sesuai dengan bab-bab dan pasal-pasal pada saat permulaan berlakunyaSEMA no. 3 Tahun 1963, menghapus bbrp pasal, contohIstri tidak cakap setelah menikahUU no. 1 Tahun 1974 tentang PerkawinanUU no. 5 Tahun 1960 tentang Pokok Pokok AgrariaUU no. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan

  • HUKUM PERDATA DI INDONESIA BERSIFAT PLURALBelum ada kodifikasi yang lengkap dan berupa unifikasiKUHPerdata adalah satu-satunya kodifikasi produk kolonial dalam bidang hukum perdata yang berlakunya berdasar azas konkordansi (hukum yang berlaku di negeri jajahan harus sama dengan hukum penjajah)Berdasar aturan peralihan UUD 1945, maka untuk mengisi kekosongan hukum tetap berlakuBerlakunya KUHPerdata sesuai dengan penggolongan penduduk berdasar pasal 163 ISGolongan EropaGolongan Timur AsingGolongan Bumiputra

  • MATERI / BIDANG KUHPERDATA

    HUKUM ORANG (PERSONENRECH)HUKUM KELUARGA (FAMILY RECHT)HUKUM HARTA KEKAYAAN (VERMOGENRECHT)HUKUM WARIS (ERFRECHT)PENJELASAN

  • HUKUM TENTANG DIRI SESEORANGMENGATUR TENTANG:DIRI MANUSIA SEBAGAI SUBJEK HUKUMKECAKAPAN UNTUK MEMILIKI HAKKECAKAPAN UNTUK BERTINDAK SENDIRI DALAM MELAKSANAKAN HAKNYAHAL-HAL LAIN YANG MEMPENGARUHI KECAKAPANNYA

  • HUKUM TENTANG KELUARGA MENGATUR PERIHAL HUBUNGAN HUBUNGAN HUKUM YANG TIMBUL DARI HUBUNGAN KEKELUARGAAN, YAITU:PERKAWINANHUKUM KEKAYAAN ANTARA SUAMI ISTRIHUBUNGAN ANTARA ORANG TUA DAN ANAKPERWALIANCURATELE

  • HUKUM KEKAYAANMENGATUR PERIHAL HUBUNGAN-HUBUNGAN HUKUM YANG DAPAT DINILAI DENGAN UANG, ANTARA LAIN TENTANG HAK MUTLAK, HAK KEBENDAAN, HAK PERORANGAN

  • HUKUM WARISMENGATUR TENTANG BENDA ATAU KEKAYAAN SESEORANG APABILA IA MENINGGAL

  • SISTEMATIKA KUHPERDATA

    BUKU I : PERIHAL ORANG (HUKUM ORANG DAN KELUARGA)BUKU II: PERIHAL BENDA (HUKUM BENDA DAN HUKUM WARIS)BUKU III: PERIHAL PERIKATAN (HUKUM KEKAYAAN YANG MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN YANG BERLAKU TERHADAP ORANG-ORANG ATAU PIHAK-PIHAK TERTENTU)BUKU IV: PERIHAL PEMBUKTIAN DAN LEWAT WAKTU (ALAT-ALAT PEMBUKTIAN DAN AKIBAT LEWAT WAKTU TERHADAP HUBUNGAN HUKUM)

  • HUKUM PERORANGAN

  • SUBJEK HUKUMSetiap manusia adalah orang, yang berarti pembawa hak, yaitu segala sesuatu yang mempunyai hak dan kewajiban, dan disebut SUBJEK HUKUMSebagai subjek hukum maka seharusnya:Tidak ada perbedaan ras, agama, jenis kelamin, kedudukan, kekayaan, kewarganegaraan dll

  • PEMBAGIAN SUBJEK HUKUMManusia (naturlijk persoon)Badan hukum (recht persoon)

  • PERIHAL ORANG DALAM KUH PERDATAKAPAN MANUSIA SEBAGAI SUBJEK HUKUM ? DARI LAHIR SAMPAI MATIPASAL 2 AYAT (1) KUHP: SEORANG BAYI YANG MASIH BERADA DALAM KANDUNGAN IBUNYA DIANGGAP SEBAGAI SUBJEK HUKUM, BILA KEPENTINGAN SI BAYI ITU MENGHENDAKINYA, DENGAN SYARAT:1. PADA SAAT PENENTUAN HAK, SI BAYI TELAH DIBENIHKAN2. BAYI LAHIR DALAM KEADAAN HIDUP.

  • KECAKAPAN BERTINDAKSetiap manusia adalah subjek hukum, yang memiliki kewenangan hukumNamun tidak semua orang BOLEH bertindak sendiri dalam melaksanakan kewenangan hukum1330 KUHPerdata, orang yang tidak cakap melakukan perbuatan hukum adalah:Orang yang belum dewasaMereka yang diletakkan di bawah pengampuanOrang-orang perempuan yang sudah berkeluarga (tidak berlaku dengan lahirnya SEMA)

  • MANUSIA DIANGGAP CAKAP UNTUK MELAKUKAN PERBUATAN HUKUMDEWASA (TELAH BERUSIA 21 TAHUN)MENIKAHPASAL 29 KUHP: LAKI-LAKI: 18 TH, PRP: 15 TH UU PERKAWINAN 1/1974 (PSL 7): LAKI-LAKI: 19 TH, PRP: 16 THMEMILIKI DOMISILI TEMPAT TINGGAL YANG DAPAT DICARI.UNTUK MENENTUKAN WILAYAH PERADILANDI MANA SESEORANG HARUS DIPANGGILPENGUMUMAN PERNIKAHANTIDAK DIBAWAH PENGAMPUAN / CURATELELEMBAGA HUKUM YANG BERFUNGSI UNTUK MENGATUR DAN MEMBIMBING KEHIDUPAN ORANG-ORANG DEWASA YANG DIANGGAP SECARA YURIDIS TIDAK CAKAP UNTUK BERTINDAK SENDIRI DALAM HUKUM.SAKIT INGATANBOROSPENJUDIKURANG CERDAS

  • PENDEWASAANPENDEWASAAN (HANDLICHTING): SUATU PERNYATAAN TENTANG SEORANG YANG BELUM MENCAPAI USIA DEWASA SEPENUHNYA ATAU HANYA UNTUK BEBERAPA HAL SAJA DIPERSAMAKAN DENGAN SEORANG YANG SUDAH DEWASAJadi merupakan pelunakan dari ketentuan UU, atau upaya hukum yang dicapai untuk meniadakan keadaan belum dewasa untuk keseluruhan atau hal-hal tertentu.Keseluruhan: minimal sudah 20 tahunTerbatas (untuk hal tertentu), minimal 18 tahunDengan adanya UUP 1/1974, maka usia dewasa adalah 18 tahun, maka pendewasaan ini sudah tidak relevan

  • PENGAMPUANLawan dari pendewasaan, yaitu ketika orang yang sudah dewasa, tetapi karena keadaan mental dan fisik dianggap kurang/tidak sempurna maka dinyatakan sama dengan orang yang belum dewasaPihak yang menetapkan adalah pengadilan negeri di wilayah masing-masingAlasan penempatan seseorang di bawah pengampuan;Imbisil (bodoh, dungu)Lemah daya pikirSakit ingatanpemboros

  • Pihak yang mengajukan:Dalam hal imbisil dan sakit ingatan: anggota keluarga sedarahDalam hal lemah pikir: orang yang bersangkutan yang merasa tidak cakap menguruis kepentingannyaDalam hal boros: keluarga sedarah dalam garis lurus dan garis samping atau suami istriDalam hal gelap mata, dapat dilakukan jaksa

  • Akibat pengampuan:Dihitung sejak diumumkan putusan pengadilanKedudukan sama dengan orang yang belum dewasaKhusus untuk pemboros, hanya berlaku dalam perbuatan hukum bidang kekayaan

  • Berakhirnya pengampuan:KematianPutusan pengadilanDipecatnya curator/pengampu

  • DOMISILIArti penting domisili:Menentukan dimana seseorang melakukan perkawinan, berhubungan dengan peraturan bahwa perkawinan harus dilaksanakan di tempat salah satu pihak (pasal 76 KUH Perdata)Menentukan dimana subjek hukum dipanggil dan ditarik ke muka pengadilanMenentukan pengadilan mana yang berkuasa

  • BEBERAPA HAL TERKAIT DENGAN KECAKAPAN MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM:KUHPERDATA TIDAK MENGENAL KEMATIAN PERDATA. (PASAL 3: TIADA SUATU HUKUMANPUN MENGAKIBATKAN KEMATIAN PERDATA, ATAU KEHILANGAN HAK KEWARGANEGARAAN). ATURAN BAHWA WANITA YANG TELAH MENIKAH TIDAK DIPERBOLEHKAN BERTINDAK SENDIRI DALAM HUKUM, TETAPI HARUS DIBANTU OLEH SUAMINYA TIDAK BERLAKU.

    PERWALIAN (VOOGDIJ): LEMBAGA HUKUM YANG BERFUNGSI SEBAGAI PENGGANTI LEMBAGA KEKUASAAN ORANG TUA TERHADAP ANAK-ANAKNYA, APABILA KEKUASAAN ORANG TUA TERSEBUT TERHADAP ANAK-ANAKNYA DIPECAT ATAU BERAKHIR

    KETIDAKHADIRAN: APABILA SESEORANG MENINGGALKAN TEMPAT TINGGALNYA DENGAN TIDAK MEMBERIKAN KUASA PADA SESEORANG UNTUK MENGURUS KEPENTINGAN-KEPENTINGANNYA

  • BADAN HUKUM SEBAGAI SUBJEK HUKUMDapat bertindak dalam lalu lintas hukum, dan melakukan perbuatan hukum seperti manusia, misalnya:Memiliki kekayaan sendiriMelakukan jual beliDapat digugat ke pengadilandllContoh: PT, Negara dll

  • TEORI PENDUKUNG BADAN HUKUM SEBAGAI SUBJEK HUKUMTeori Fiksi oleh Von SavignyBadan hukum sebagai subjek hukum adalah fiksi belaka, karena yang melaksanakan adalah manusiaTeori Organ oleh Otto von GierkeBadan hukum sungguh ada dalam pergaulan hukum yang mewujudkan kehendaknya melalui perantaraan organ pengurusTeori kekayaan Tujuan oleh A. BrinzBadan hukum bukan kekayaan seseorang, tetapi kekayaan yang terikat pada tujuanTeori Milik Kolektif oleh PlaniolHak dan kewajiban badan hukum sama dengan hak dan kewajiban anggota bersama-sama. Walaupun pada hakekatnya badan hukum abstrak