Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

22
Tugas Kelompok Mata Kuliah: Asesmen Pembelajaran Biologi Dosen : Prof. Dr. Hj. Nurhayati B., M.Pd. SISTEM KATEGORI/KLASIFIK ASI PERTANYAAN SAINS OLEH: ABFIANTO (12B13018) AHMAD ALI (12B130 ) AM HALIMAH (12B130 ) RESMIN RAZAK (12B130 )

description

assesemen

Transcript of Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

Page 1: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

Tugas KelompokMata Kuliah: Asesmen Pembelajaran BiologiDosen : Prof. Dr. Hj. Nurhayati B., M.Pd.

SISTEMKATEGORI/KLASIFIK

ASI PERTANYAANSAINS

OLEH:

ABFIANTO (12B13018)

AHMAD ALI (12B130 )

AM HALIMAH (12B130 )

RESMIN RAZAK (12B130 )

Page 2: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

PROGRAM STUDI PENDIDIKANBIOLOGI

PROGRAM PASCA SARJANAUNIVERSITAS NEGERI

MAKASSAR2013

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pakar pendidikan di Amerika Serikat yaitu Benjamin S.Bloom, M.D.

Englehart, E. Furst, W.H. Hill, Daniel R. Krathwohl dan didukung oleh Ralph E.

Tylor tercatat dalam sejarah pengukuran dan penilaian dengan mengembangkan suatu

metode pengklasifikasian tujuan pendidikan yang disebut taxonomy. Ide untuk

membuat taksonomi muncul setelah lebih kurang lima tahun mereka berkumpul dan

mendiskusikan pengelompokan tujuan pendidikan, yang pada akhirnya melahirkan

sebuah karya Bloom dan kawan-kawannya dengan judul: Taxonomy of Educational

Objevtives. Taksonomi adalah seperangkat prinsip atau hubungan yang digunakan

untuk menempatkan sesuatu ke dalam suatu kategori. Dalam dunia pendidikan

taksonomi tujuan instruksional dapat mengelompokkan tujuan ke dalam salah satu

dari tiga kategori yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sudijono, 2001:49).

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut

Bloom, segala upaya yang menyangkut otak adalah termasuk dalam ranah kognitif.

Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang

terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang dimaksud adalah

Page 3: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Keenam jenjang

ini akan dibahas lebih lanjut pada pokok pembahasan.

Seringkali dalam proses belajar mengajar (PBM) itu aspek evaluasi hasil

belajar ini diabaikan, artinya dosen, guru atau instruktur terlalu memperhatikan saat

yang bersangkutan memberikan pelajaran saja. Pada saat proses pelajaran berjalan

baik, praktikum berjalan rapi, namun saat membuat pertanyaan ujian atau pertanyaan

praktikum, yang bersangkutan sudah tidak lagi membuat pertanyaan ujian atau

pertanyaan praktikum, yang bersangkutan sudah tidak lagi melihat sasaran belajar

(sasbel) yang pernah dibuatnya. Akibatnya, pertanyaan ujian yang dibuat seperti jatuh

dari langit saja, artinya guru membuat pertanyaan ujian menjadi seadanya atau

seingatnya saja, tanpa harus memenuhi kriteria pembuatan pertanyaan ujian yang baik

dan benar.

Pertanyaan adalah pernyataan seseorang yang ditujukan kepada orang lainnya

serta mengharapkan untuk dijawab. Kompetensi professional seorang guru perlu

dilengkapi dengan keterampilan bertanya, karena proses belajar mengajar merupakan

interaksi edukatif yang didalamnya perlu adanya dialog atau komunikasi antara guru

dan siswa. Sedangkan dalam proses berkomunikasi diperlukan danya keterlibatan

intelektual siswa yang dikembangkan dengan berbagai pertanyaan yang diajukan

guru.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan permasalahan dalam makalah ini yaitu:

1. Apakah yang dimaksud dengan bertanya?

2. Bagaimanakah pengelompokan atau pengklasifikasian pertanyaan

berdasarkan para ahli?

C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui defenisi bertanya.

2. Untuk mengetahui pengelompokan atau pengklasifikasian pertanyaan

berdasarkan para ahli.

Page 4: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

BAB IIPEMBAHASAN

A. Defenisi Bertanya

Dalam proses pembelajaran, bertanya memainkan peranan penting. Bertanya

merupakan suatu hal yang lazim dilakukan dalam proses pembelajaran. Guru

seringkali bertanya untuk berbagai tujuan, misalnya untuk mengukur pemahaman

siswa, untuk mendapatkan informasi dari siswa, untuk merangsang siswa berfikir dan

untuk mengontrol kelas. Demikian juga halnya dengan siswa, pertanyaan yang

mereka ajukan mempunyai berbagai tujuan misalnya, untuk mendapatkan penjelasan,

sebagai ungkapan rasa ingin tahu, atau sekedar untuk mendapatkan perhatian. Bila

seorang guru mengajukan pertanyaan, maka guru tersebut memberi kesempatan pada

siswanya untuk menggunakan pikirannya. Sebaliknya, jika siswa bertanya maka

siswa tersebut memberikan kesempatan kepada gurunya untuk mengukur sejauhmana

guru menguasai materi pelajaran.

Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari bertanya. Terdapat

banyak pendapat para ahli tentang defenisi pertanyaan. Menurut Hasibuan,

pertanyaan merupakan suatu bentuk ucapan verbal yang meminta respon dari

seseorang yang dikenai, dapat berupa pengetahuan sampai dengan hasil

pertimbangan. Sedangkan menurut Hyman, bahwa pertanyaan dapat berupa susunan

Page 5: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

kata atau kalimat yang digunakan utnuk memperoleh respon secara verbal yang dapat

merujuk pada pemenuhan yang diharapkan dari sebuah pertanyaan yaitu jawaban.

Bertanya adalah kegiatan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam

proses belajar mengajar, tujuan pertanyaan yang diajukan oleh guru adalah agar siswa

belajar, yaitu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir

siswa. Dalam proses belajar mengajar umumnya guru mengajukan pertanyaan

kepada siswanya. Cara yang ditempuh guru adalah mengajukan pertanyaan yang

mempunyai pengaruh positif bagi kegiatan belajar siswa merupakan suatu hal yang

tidak mudah. Sebab, seorang guru perlu berusaha untuk memahami dan menguasai

keterampilan bertanya sebagai salah satu dari keterampilan mengajar.

Pertanyaan yang baik memiliki kriteria-kriteria khusus seperti jelas, informasi

yang lengkap, terfokus pada satu masalah, memberikan waktu yang cukup,

menyebarkan terlebih dahulu pertanyaan kepada seluruh siswa, memberikan respon

yang menyenangkan sesegera mungkin dan yang terakhir menuntun jawaban siswa

sampai menemukan jawaban sendiri. Dalam pelaksanaan tugas pembelajaran terdapat

empat jenis pertanyaan yaitu: 1) pertanyaan permintaan, 2) pertanyaan mengarahkan

atau menuntun, dan 3) pertanyaan yang bersifat menggali, dan 4) pertanyaan retoris.

Selain itu terdapat pula pertanyaan inventori yang terdiri dari tiga jenis yaitu: 1)

pertanyaan yang mengungkap perasaan dan pikiran, 2) pertanyaan yang menggiring

siswa untuk mengidentifikasi pola-pola perasaan pikiran dan perbuatan, dan 3)

pertanyaan yang menggiring peserta didik untuk mengidentifikasi akibat-akibat dari

perasaan, pikiran, dan perbuatan.

B. Klasifikasikan Pertanyaan

1. Klasifikasi Pertanyaan Menurut Blosser

Umumnya jenis pertanyaan digolongkan menjadi:

a. Pertanyaan yang bersifat fakta, yang membutuhkan jawaban dengan

kemampuan kognitif berlevel rendah.

b. Pertanyaan bernalar, yang membutuhkan kemampuan kognitif berlevel

tinggi, misalnya: menyimpulkan, menyatakan alasan, membuat generalisasi

Page 6: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

(kesimpulan umum), berhipotesa, dan sebagainya. Jenis klasifikasi

pertanyaan yang lain berupa bentuk.

c. Pertanyaan instruksional. Pertanyaan instruksional selanjutnya

digolongkan lagi menjadi sub-penggolongan berdasarkan tujuan yang

ditetapkan oleh guru.

d. Pertanyaan manajerial, yang dibuat oleh guru untuk meningkatkan

aktivitas belajar harian di kelas. Pertanyaan manajerial terdiri dari

permintaan, misalnya: berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan laporan tertulis laboratorium?, atau siapa yang harus

bertugas di perpustakaan untuk saat ini?, dan apakah setiap siswa

setidaknya harus diberi dua slide mikroskop yang bersih?

2. Klasifikasi Pertanyaan Menurut Hyman

Hyman mengklafisikasi dan menjelaskan pertanyaan berdasarkan:

a. Aspek kognitif.

b. Fungsi pertanyaan dalam mendorong proses bernalar.

c. Aktivitas memproses informasi.

Berdasarkan fungsi pertanyaan dalam mendorong proses bernalar, Hyman

mengklasifikasi pertanyaan yaitu:

1) Berfokus pada pembahasan

2) Menyuguhkan materi dasar

3) Pengembangan jawaban

4) Pengembangan operasi bernalar ke tingkat yang lebih tinggi

5) Pengembangan alur pembahasan

Berdasarkan aktivitas memproses informasi, Hyman mengggolongkan 3 tipe

pertanyaan sebagai berikut :

1) Pertanyaan ya/tidak, memilih dua pilihan sederhana, setuju atau tidak.

2) Pertanyaan pilihan, memilih jawaban akurat dari beberapa jawaban yang

sudah tersedia.

3) Pertanyaan konstruksi, penjawab mengkontruk (mengonsep) sendiri

jawabannya.

Page 7: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

Hyman menyatakan bahwa keterampilan merancang pertanyaan harus berfungsi

sebagai model (pedoman) bagi para siswanya, tetapi ia tidak menetapkan metodologi

spesifik dalam meningkatkan keterampilan merancang pertanyaan bagi guru. Sistem

klasifikasi pertanyaan yang dijelaskan di bab ini dirancang sebagai petunjuk

merancang pertanyaan yang efektif yang dapat dikembangkan. Sistem klasifikasi ini

berbeda dengan sistem klasifikasi Bloom dan Sanders, tetapi memiliki beberapa ciri

umum yang sama.

3. Klasifikasi Pertanyaan Menurut Taxonomi Bloom

Dimensi proses kognitif mencakup menghafal (remember), memahami

(understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyse), mengevaluasi (evaluate),

dan membuat (create).

a. Menghafal (remember)

Mengingat merupakan proses kognitif paling rendah tingkatannya. Untuk

mengkondisikan agar “mengingat” bisa menjadi bagian belajar bermakna,

tugas mengingat hendaknya selalu dikaitkan dengan aspek pengetahuan yang

lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan terisolasi. Kategori ini

mencakup dua macam proses kognitif yaitu mengenali (recognizing) dan

mengingat.

b. Pertanyaan memahami (understand)

Pertanyaan pemahaman menuntut siswa menunjukkan bahwa mereka

telah mempunyai pengertian yang memadai untuk mengorganisasikan dan

menyusun materi-materi yang telah diketahui. Siswa harus memilih fakta-

fakta yang cocok untuk menjawab pertanyaan. Jawaban siswa tidak sekedar

mengingat kembali informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap

materi yang diketahuinya.

c. Mengaplikasikan (apply)

Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu prosedur guna

menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Oleh karena itu,

mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Namun tidak

berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk pengetahuan prosedural saja.

Page 8: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu menjalankan dan

mengimplementasikan.

d. Menganalisis (analyze)

Pertanyaan analisis menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke

unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-

unsur tersebut.

e. Mengevaluasi (evaluate)

Mengevaluasi membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan

standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam

kategori ini adalah memeriksa dan mengkritik.

f. Membuat (create)

Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk

kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini

yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi.

4. Menurut Widodo (2006), macam-macam klasifikasi pertanyaan yaitu:

a. Pertanyaan akademik dan pertanyaan non akademik

Menurut Hamilton dan Brady (1991) dalam Widodo (2006), pertanyaan akademik

adalah pertanyaan yang berkaitan dengan materi subjek, baik materi yang telah lalu

maupun materi yang sedang dibahas. Pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan

sosial, organisasi, dan disiplin yang tidak terkait dengan materi dikelompokkan

dalam pertanyaan non akademik.

5. Sistim Klasifikasi Pertanyaan IPA (Question Category System For Science

atau QCSS)

Sistem ini menetapkan klasifikasi pertanyaan tertutup (jawaban terbatas) dan

pertanyaan terbuka (jawaban berlingkup luas). Menurut Harlen (1992) dalam

Widodo (2006), pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang hanya mengundang satu

atau beberapa respon yang terbatas dan biasanya langsung menuju satu kesimpulan.

Pertanyaan tertutup mempunyai jawaban yang pasti dan terbatas. Pertanyaan terbuka

adalah pertanyaan yang mengundang sejumlah jawaban. Pada pertanyaan terbuka

rentangan kemungkinan respon yang dapat diberi adalah lebih luas jika dibandingkan

dengan pertanyaan tertutup.

Page 9: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

Skema 1

Level IPertanyaan Tertutup

Memilih jawaban terbatas yang sudah

tersediaPertanyaan Terbuka

Jawaban berlingkup luas

Tipe klasifikasi pertanyaan jawaban tertutup dan jawaban terbuka menurut 4

tipe bernalar : kognitif-ingatan, bernalar konvergen, bernalar divergen, dan bernalar

evaluatif.

Skema 2

Level I Level IIPertanyaan Tertutup 1. Pertanyaan kognitif-ingatan

2. Pertanyaan bernalar konvergen

Pertanyaan Terbuka 3. pertanyaan bernalar divergen4. pertanyaan bernalar evaluatif

1. Kognitif-Ingatan. Pertanyaan berupa fakta, rumus, dan aspek lain yang

menghendaki ingatan melalui proses pengetahuan, hafalan, atau ingatan ulang

selektif. Tergolong pertanyaan tertutup yang diperluas.

Contoh:

Apa rumus kimia air?

Berapa nilai titik air, pada tekanan normal pada skala pengukuran tertentu?

Apakah tiga klafisikasi batuan?

Siapa ilmuwan yang merumuskan teori asal usul terjadinya penyakit?

Page 10: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

Pertanyaan umumnya diawali dengan kata “Siapa”, “Apa”, “Dimana”,

dan acapkali “Bagaimana” dan “Mengapa”. Pertanyaan khusus, misalnya

“Sebutkan dua contoh mineral” atau “Tulislah rumus kimia glukosa”. Untuk

mengoperasikan proses bernalar, guru bertanya pada siswa untuk mengulang

bahan ajar yang sudah dijelaskan atau didengar, atau mengingat fakta atau

gagasan, atau siswa membuat klasifikasi berdasarkan klasifikasi yang sudah

diajarkan kepada siswa. Operasi bernalar yang lain juga dapat dibuat untuk

tipe ini.

2. Bernalar Konvergen. Tergolong tipe pertanyaan tertutup yang diperluas.

Pertanyaan berbentuk analisa dan integrasi atau mengingat data. Bertujuan

untuk mengembangkan aktivitas mental siswa dalam bentuk translasi

(informasi pada konteks yang sedikit berbeda), hubungan, penjelasan, dan

menarik kesimpulan.

Contoh:

Mengapa air mendidih lebih cepat pada suhu yang lebih rendah di dataran

tinggi dibanding pada permukaan air laut?

Jika gambar mikroskop diperkecil atau diperbesar, apa yang tampak pada

objek tersebut? Mengapa bisa demikian?

Dari data yang kita ketahui mengenai planet Venus, apakah ciri-ciri

“kehidupan” di planet tersebut untuk dapat bertahan hidup di sana?

Saat kalian menemukan suatu area yang mengandung fosil karang di dalam

batuan, dapatkah kalian menjelaskan kondisi geologi masa silam dari batuan

yang mengandung fosil karang tersebut?

Tipe pertanyaan ini dibuat bagi siswa yang telah membaca luas,

belajar lebih banyak daripada materi yang ditentukan, atau diberikan

pengembangan pertanyaan atau pertanyaan yang sama yang diberikan

sebelumnya. Tujuannya agar siswa dapat menghubungkan fakta-fakta,

membedakan, merumuskan ulang, mengilustrasikan, menjelaskan sesuatu

dengan menggunakan data yang diperoleh sebelumnya, membuat prediksi

dalam batas-batas pembuktian, atau membuat pertimbangan yang lebih kritis

dengan menggunakan standar-standat atau kriteria yang telah ditentukan.

Skema 3

Page 11: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

Level I Level IIPertanyaan Tertutup 1. Pertanyaan Kognitif-Ingatan

- Mengembangkan ingatan, ingatan ulang

yang faktual- Melibatkan pengenalan

2. Pertanyaan Bernalar Konvergen- Melibatkan analisis atau integrasi data

yang diingat.- Memfokuskan pada jawaban yang

mungkin

Contoh:

Jika suhu rata-rata negara-negara bagian di New England 20 derajat lebih

besar dibanding saat ini, perubahan apa yang terjadi pada lingkungan di

kawasan tersebut?

Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari data yang kalian himpun?

Apa yang akan terjadi sekiranya batu bara dan minyak tidak dapat lagi

diperoleh?

Tertutup untuk tipe pertanyaan ingatan-kognitif dan bernalar konvergen

umumnya digunakan agar siswa dapat memperoleh atau memperkokoh

pemahaman materi belajar atau mengkaji ulang.

3. Bernalar Divergen. Tergolong tipe pertanyaan terbuka. siswa memberi

jawaban pada situasi pertanyaan yang “kekurangan data”, yakni materi cukup

menyediakan informasi dengan batas penalaran tertentu atau membatasi tipe-

tipe jawaban yang dapat diberikan. Bertujuan mengembangkan proses

bernalar dalam bentuk penjabaran, hubungan divergen, implikasi, atau sintesa.

Guru yang membuat tipe pertanyaan seperti ini tidak dapat memastikan

jawaban yang diberikan siswa.

Page 12: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

Bertujuan agar siswa dapat menjajaki, mensitesa, menjabarkan, menjelaskan

akibat, atau memprediksi secara terbuka pertanyaan yang mengandung

informasi terbatas untuk membatasi jawaban yang diberikan.

4. Bernalar Evaluatif. Tergolong tipe pertanyaan terbuka. mengutamakan aspek

nilai ketimbang fakta. siswa memberikan jawaban dengan mengemukakan

alasan pembenar yang logis. Standar atau kriteria jawaban yang diberikan

dinyatakan secara jelas (tersurat) – yang ditetapkan oleh guru, oleh bukti

ilmiah, melalui kesepakatan ilmiah, dsb – atau dinyatakan secara tersirat –

kriteria internal dimana siswa menjabarkan pendapatnya (pertanyaan dimana

guru menetapkan kriteria sebelumnya dan tidak diperlukan alasan pembenar

sebab semua individu berpendapat bahwa kritria tersebut digunakan jika

jawaban siswa tergolong bernalar konvergen)

Contoh:

Prosedur apa yang dapat kalian buat untuk menguji hipotesa ini?

Kebijakan apa yang harus ditempuh untuk transplantasi organ seseorang yang

sudah meninggal?

Pertanyaan ini menghendaki siswa menganalisa metode dan prosedur

dalam perumusan desain ekperimen, mengemukakan aspek nilai (moral),

kritik, atau pendapat.

Skema 4

Level I Level IIPertanyaan Tertutup 1. Pertanyaan kognitif-ingatan

2. Pertanyaan bernalar konvergen

Pertanyaan Terbuka 3. Pertanyaan Bernalar Divergen- Beberapa jawaban yang mungkin- Mengembangkan pendapat

4. Pertanyaan Bernalar Evaluatif- Menggunakan standar atau kriteria

Page 13: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

- Menyangkut aspek nilai, kognitif

dan/atau afektif

Pertanyaan terbuka untuk level pertanyaan bernalar divergen dan bernalar

evaluatif bertujuan mengembangkan minat, motivasi belajar selanjutnya,

mengembangkan pengetahuan, atau sikap siswa. pertanyaan terbuka digunakan untuk

menghasilkan gagasan baru atau topik baru atau dapat dibuat oleh guru jika ia

menganggap murid-muridnya umumnya memiliki cukup pengetahuan dan

pemahaman mengenai topik mata pelajaran.

Pertanyaan kognitif-ingatan, bernalar konvergen, bernalar divergen, dan

bernalar evaluatif masing-masing memiliki tujuan pembelajaran yang berbeda-beda.

tipe pertanyaan terbuka yang tergolong pertanyaan bernalar divergen dan bernalar

evaluatif diberikan karena guru umumnya tidak dapat memastikan jawaban siswa.

Guru harus mengetahui kriteria evaluasi tipe-tipe pertanyaan sebelum guru-

guru benar-benar berhasil menggunakan tipe pertanyaan terbuka. dalam memberikan

pertanyaan terbuka guru harus memiliki latar belakang pengetahuan atau ia

mengangap siswa-siswinya memiliki latar belakang pengetahuan mengenai topik

mata pelajaran tertentu.

Sistem Klasifikasi Pertanyaan IPA merupakan salah satu komponen rangkaian

pengajaran yang dirancang agar guru SMP dapat dipandu mengetahui tipe-tipe

pertanyaan yang akan ditanyakan kepada siswa. Selain itu, urutan pengajaran

dirancang untuk menyuguhkan pengalaman dalam merumuskan jawaban sebagai

komponen pelajaran, saat pra-perencanaan dan saat memberi tanggapakn atas situasi

belajar mengajar di kelas.

Skema 5

Sistem Klasifikasi Pertanyaan IPALevel I Level II Level III

Page 14: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

Pertanyaan Tertutup A. Ingatan Kognitif 1. Ingatan: menghafal, hafalan ulang,

mengingat definisi2. Identifikasi atau Menyebut Nama

Atau Mengamati

B. Bernalar Konvergen 1. Membuat hubungan dan/atau

membedakan; mengklasifikasi2. Merumuskan ulang3. Menerapkan: memperoleh informasi

sebelumnya untuk memecahkan

masalah baru dan/atau masalah

yang berbeda.4. Membuat sintesa5. Membuat prediksi tertutup: dibatasi

menurut syarat atau bukti.

Pertanyaan Terbuka C. Bernalar Divergen 1. Mengemukakan Pendapat2. Membuat Prediksi Terbuka:

pertanyaan yang memgandung

infomasi (data) yang tidak memadai

dengan jawaban terbatas.3. Membuat Keputusan atau saran

d. Bernalar Evaluatif 1. Mengemukakan Alasan Pembenar

(Pendapat): perilaku, rencana

tindakan, menetapkan sikap2. Mendesain: merumuskan metode

baru, berhipotesa, menyimpulkan3. Membuat pertimbangan (A) :

merumuskan nilai yang menyangkut

Page 15: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

perilaku afektif4. Membuat pertimbangan (B) :

menyangkut perilaku kognitif

III. Manajerial Peran guru membantu mengelola kelas, pembahasanIV. Retorika Peran guru mendorong pembelajaran; bukan mengharapkan jawaban1. Ingatan kognitif : pembuktian melalui pemahaman langsung (buku, pelajaran atau

diskusi, film, bagan, eksperimen, tinjauan ke lapangan, dsb).2. Bernalar konvergen : bukti langsung tetapi bukan bentuk yang diperlukan oleh

pertanyaan.3.Bernalar divergen : pembuktian tanpa jawaban langsung.4. Bernalar evaluatif : pembuktikan melalui jawaban langsung atau tidak langsung;

jawaban langsung atau tidak langsung menurut kriteria yang ditetapkan. Implikasi

bahwa siswa mengukuhkan pendapatnya atas jawaban yang ia berikan.

Contoh pertanyaan untuk dapat membedakan berbagai tipe pertanyaan

A. Pertanyaan Ingatan-Kognitif (Soal yang berupa fakta)

1. Ingatan: siswa mengingat dan menjelaskan informasi yang telah dipelajari. Ini

termasuk dimana siswa mengulang atau mengemukakan kembali respon,

biasanya di awal diskusi.

Contoh: “Apa fungsi dari darah?”

“Apa defenisi dari osmosis?”

“Apa yang dapat kamu ceritakan kepada kami dalam beberapa menit

tentang hal tersebut?”

2. Mengidentifikasi, Memberikan nama dan Mengamati: siswa bertanya untuk

mengidentifikasi objek dengan memberikan nama, menyeleksi dalam satu

kelompok, mengamati tanpa menjelaskan sedikit inferensi, kesimpulan.

Contoh: “Yang mana yang menunjukkkan Florence?”

“Coba anda beritahukan contoh batuan beku karena perapian?”

“Ketika tembaga dipanaskan, warna apakah yang terjadi?”

“Ada beberapa lapisan dari sel yang dapat kamu lihatan pada irisan

tersebut?”

Page 16: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

B. Pertanyaan berpikir konvergen (berhubungan dengan respon langsung yang telah

ada tetapi bentuknya dengan menyebutkan pertanyaan.

1. Memmebrikan hubungan, membedakan, mengklasifikasi: Siswa memberikan

fokus dari persamaan atau kemiripannya, untuk menyamakan, atau siswa

bertanya untuk menghubungkan dengan berfokus pada perbedaan.

Membedakan (memberikan kriteria), dimana ini akan menggunakan asosiasi

dan diskriminasi. Siswa memberikan kriteria untuk membantu dalam

mengembangkan klasifikasi suatu objek.

Contoh: “Mengapa batu pasir, batu gamping/kapur dikelompokkan dalam kelas

batuan sedimen?”

“ Apakah persamaan antara tumbuhanndan hewan?”

“Apakah perbedaan utaman antara DNA dan RNA?” Apakah keduanya

memiliki asam nukleat?”

“Batu pasir dan batu gamping/kapur keduanya adalah batu sedimen.

Bagaimana kamu dapat membedakan keduanya?”

2. Merumuskan ulang, siswa menanyakan diamana jawabanya tidak ditemukan

buku atau guru, menjelaskan data dalam grafik atau sebaliknya, ide pokok dari

paragraph.

Contoh: “Dapatkah kamu menjelaskan charta yang ditunjukkan pada halaman

4?”

“Dapatkah kamu menjelaskan kepada kami, makna dari data

tersebut?”

3. Menerapkan; sebelumnya data diperoleh melalui gejala/kejadian yang dapat

menyebabkan, alas an dari prosedur atau proses, memberikan defenisi ingatan

yang terdapat pada buku teks atau materi pelajaran (meningat kembali). Siswa

dapat menghubungkan dengan pengetahuan sebelumnya pada masalah yang

sama atau berbeda, memberikan contoh ilustrasi dari kejadian/gejala atau

proses lain yang lebih untuk didiskusikan, siswa memberikan penalaran atau

defenisi dan mengidentifikasi atau menyususn contoh yang ada.

Contoh: “…..dan proses ini disebut dengan osmosis. Dimanakah kemungkinan

proses ini dapat terjadi pada tubuh?”

Page 17: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

“Apa yang terjadi pada udara di dalam balon saat terjadi pergerakan

molekul?”

“Apakah penyebab batu gamping/kapur berbuih ketika dimasukkan

asam kedalammnya?”

4. Sintesis, siswa memberiakn kombinasi dari beberapa informasi, membuat

generalisasi.

Contoh: “Jika udara temperatur diruangan 85F dan temperatur dinding 85F,

mengapa sesorang dapat merasakan dingin?”

“Apa yang dapat kamu simpulkan dari data tersebut?”

5. Prediksi tertutup: siswa menyakan prediksi, menggunakan data yang terbatas

pada jawabanya.

Contoh: “Dari hasil yang kami kumpulkan dari data ini, mengapa kamu berpikir

panjang lengan dapat berbeda jika kami menggunakan contoh siswa

yang lebih muda?”

“Jika kedua orangtua adalah hybrid, apa yang dapat kamu jelaskan

pada generasi F1nya?”

6. Membuat pertimbangan kritis: memberikan pertimbangan, restriktif tentang

cara yang benar, kecukupan, kepantasan dari beberapa situasi atau respon

dengan menggunakan standard dan kriteria yang diketahui dalam kelas.

Contoh: “Ada yang sependapat dengan pilihan jawabannya?”

“Bagaimana ukuran relative dari hubungan objek tersebut?”

“Setujukah prosedur yang digunakan tersebut?”

C. Pertanyaan berpikir divergent (mendorong respon yang tidak tersedia secara

langsung)

1. Memberikan pendapat, siswa menanyakan pendapat tanpa atau memberikan

respon yang rasional, ini berbeda dari bentuk “membuat pertimbangan kritis”,

pada jenis ini bahwa konten dari pertanyaan tidak diimpikasi tetapi hanya

sekedar respon yang dipertimbangkan untuk diterima oleh guru.

Contoh: “Apa yang kamu pikirkan jika kami mengulang eksperimen ini?”

2. Prediksi terbuka; siswa membuat prediksi tetapi data yang mendukung tidak

cukup untuk memberikan batasan respon, siswa memberikan spekulasi untuk

brain-strorm.

Page 18: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

Contoh: “Apa yang kira-kira terjadi jika matahri tidak bersinar?”

“Apa yang kamu pikirkan tentang kehidupan dibumi ini pada 200

tahun dari sekarang?”

3. Menduga atau menyatakan secara tidak langsung; siswa memberikan gambaran

inferensi atau poin dari pernyataan/implikasi

Contoh: “Dapatkah kamu menduga, dari sejumlah keterangan yang kamu

kumpulkan dari eksperimen tersebut?”

“Inferensi apa yang dapat kamu berikan dari data yang telah

dikumpulkan?”

“ Apa implikasi dari kesimpulan tersebut?”

D. Pertanyaan berpikir evaluasi (mendorong respon apakah mungkin atau tidak

mungkin, kemungkinan secara langsung, kriteria dari respon yang tersedia baik

secara langsung atau tidak langsung.

1. Mengemukakan alasan pembenar (pendapat); siswa memmberikan elaborasi

alasan dari responnya, memepertahankan posisi dari beberapa dasar rasional,

mengembangkan tindakan rasional.

Contoh: “Mengapa kamu menggunakan kertas lakmus dari pada kertas

hydrion?”

“Coba jelaskan apa dasar dari kesimpulan ini?”

2. Mendesain; siswa mendesain atau menformula beberapa metode untuk

melakukan sesuatu, merumuskan hipotesis.

Contoh: “Dapatkah kamu memberikan penyelesaian dari masalah ini?”

“Dapatkahkamu memberikan saran untuk desain dalam investigasi

rancangan eksperimen ini?”

3. Membuat pertimbangan (A); siswa memberikan pertimnangan terhadap situasi

apakah bernilai atau pantas, dengan implikasi bahwa pertimbangan itu relative

pada dirinya atau orang lain, atau terlibat dalam perilaku afektif.

Contoh: “Bagaimana kamu menangani situasi ini?”

4. Membuat pertimbangan (B); siswa memberikan pertimbangan pada beberapa

situasi dimana pertimbangan ini dibuat berdasrkan kegunaan/kepentingan,

ketetapan, kecermatan logika atau standar kognitif

Page 19: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

Contoh: “Proses mana yang akan kami gunakan jika mengharapkan

penyelesaian masalah secara efesien?”

“Benarkah bahwa kesimpulan anda berikan itu telah valid?”

Page 20: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari bertanya. Terdapat

banyak pendapat para ahli tentang defenisi pertanyaan. Menurut Hasibuan,

pertanyaan merupakan suatu bentuk ucapan verbal yang meminta respon dari

seseorang yang dikenai, dapat berupa pengetahuan sampai dengan hasil

pertimbangan. Sedangkan menurut Hyman, bahwa pertanyaan dapat berupa

susunan kata atau kalimat yang digunakan utnuk memperoleh respon secara

verbal yang dapat merujuk pada pemenuhan yang diharapkan dari sebuah

pertanyaan yaitu jawaban. Dalam proses belajar mengajar, tujuan pertanyaan

yang diajukan oleh guru adalah agar siswa belajar, yaitu memperoleh

pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa.

2. Klasifikasi Pertanyaan Menurut Blosser

a. Pertanyaan yang bersifat fakta

b. Pertanyaan bernalar

c. Pertayaan instruksional

d. Pertanyaan manajerial

3. Klasifikasi Pertanyaan Menurut Hyman

a. Aspek kognitif.

b. Fungsi pertanyaan dalam mendorong proses bernalar.

c. Aktivitas memproses informasi.

4. Klasifikasi Pertanyaan Menurut Taxonomi Bloom

a. Menghafal (remember)

b. Pertanyaan memahami (understand)

c. Mengaplikasikan (apply)

d. Menganalisis (analyze)

e. Mengevaluasi (evaluate)

f. Membuat (create)

5. Sistim Klasifikasi Pertanyaan IPA (Question Category System For Science

atau QCSS)

Page 21: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

a. Pertanyaan tertutup (jawaban terbatas)

b. Pertanyaan terbuka (jawaban berlingkup luas).

6. Menurut Hamilton dan Brady (1991) dalam Widodo (2006)

a.pertanyaan akademik

b. pertanyaan non akademik

B. Saran

Defenisi pertanyaan dan klasifikasi pertanyaan merupaka hal yang penting

diketahui untu dapat membuat alat evaluasi yang baik.

Page 22: Klp 4 Kategori Pertanyaan Sains

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta. PT. Remaja Rosda Karya

Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta.AV.Publiser

Djamarah. 2000. Guru dan anak didik dalam enteraksi edukatif. Jakarta. Rineka Cipta

H.B.Uno. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara

P.E.Blosser. 1973. Hand Book of Effective Question Techniques. Colombus Ohio. TheOhio State University.

Suharsimi Arikunto. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara

Widodo, A. 2006. Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains: TheFeature Of Teachers’ and Students’ Questions In Science Lessons, (Online),Vol. 4, No. 2, (http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4206139148.pdf, Diakses1 Maret 2012).