Klasifikasi migren menurut International Headache Society.doc

download Klasifikasi migren menurut International Headache Society.doc

of 9

Transcript of Klasifikasi migren menurut International Headache Society.doc

Klasifikasi migren menurut International Headache Society (IHS):1. Migrain tanpa aura (common migraine)- Nyeri kepala selama 4-72 jam tanpa terapi. Sekurang-kurangnya 10 kali serangan. Pada anak-anak kurang dari 15 tahun, nyeri kepala dapat berlangsung 2-48 jam.- Nyeri kepala minimal mempunyai dua karakteristik berikut ini:Lokasi unilateralKuafitas berdenyutIntensitas sedang sampai berat yang menghambat aktivitas sehari-hari.Diperberat dengan naik tangga atau aktivitas fisik rutin.- Selama nyeri kepala, minimal satu dari gejala berikut muncul:Mual dan atau muntahFotofobia dan fonofobia- Minimal terdapat satu dari berikut:Riwayat dan pemeriksaan fisik tidak mengarah pada kelainan lain.Riwayat dan pemeriksaan fisik mengarah pada kelainan lain, tapi telah disingkirkan dengan pemeriksaan penunjang yang memadai (mis: MRI atau CT Scan kepala)2. Migrain dengan aura (classic migraine)- Terdiri dari empat fase yaitu: fase prodromal, fase aura, fase nyeri kepala dan fase postdromal.- Aura dengan minimal 2 serangan- Terdapat minimal 3 dari 4 karakteristik sebagai berikut : Satu gejala aura atau lebih mengindikasikan disfungsi CNS fokal (mis: vertigo, tinitus, penurunan pendengaran, ataksia, gejala visual pada hemifield kedua mata, disartria, diplopia, parestesia, paresis, penurunan kesadaran) Gejala aura timbul bertahap selama lebih dari 4 menit atau dua atau lebih gejala aura terjadi bersama-sama Tidak ada gejala aura yang berlangsung lebih dari 60 menit; bila lebih dari satu gejala aura terjadi, durasinya lebih lama Nyeri kepala mengikuti gejala aura dengan interval bebas nyeri kurang dari 60 menit, tetapi kadang-kadang dapat terjadi sebelum aura.- Sekurang-kurangnya terdapat satu dari yang tersebut dibawah ini :Riwayat dan pemeriksaan fisik tidak mengarah pada kelainan lain.Riwayat dan pemeriksaan fisik mengarah pada kelainan lain, tapi telah disingkirkan dengan pemeriksaan penunjang yang memadai (mis: MRI atau CT Scan kepala)3. Migraine with prolonged aura- Memenuhi kriteria migren dengan aura tetapi aura terjadi selama lebih dari 60 menit dan kurang dari 7 hari.4. Basilar migraine (menggantikan basilar artery migraine)- Memenuhi kriteria migren dengan aura dengan dua atau lebih gejala aura sebagai berikut: vertigo, tinnitus, penurunan pendengaran, ataksia, gejala visual pada hemifield kedua mata, disartria, diplopia, parestesia bilateral, paresis bilateralda penurunan derajat kesadaran.5. Migraine aura without headache (menggantikan migraine equivalent atau achepalic migraine)- Memenuhi kriteria migren dengan aura tetepi tanpa disertai nyeri kepala6. Benign paroxysmal vertigo of childhood- Episode disekuilibrium, cemas, seringkali nystagmus atau muntah yang timbul secara sporadis dalam waktu singkat.- Pemeriksaan neurologis normal.- Pemeriksaan EEG normal7. Migrainous infraction (menggantikan complicated migraine)- Telah memenuhi kriteria migren dengan aura.- Serangan yang terjadi sama persis dengan serangan yang sebelumnya, akan tetapi defisit neurologis tidak sembuh sempurna dalam 7 hari dan atau pada pemeriksaan neuroimaging didapatkan infark iskemik di daerah yang sesuai- Penyebab infark yang lain disingkirkan dengan pemeriksaan yang memadai.8. Migren oftalmoplegik dengan ciri-ciri: Migren yang dicirikan oleh serangan berulang-ulang yang berhubungan dengan paresis Tidak ada kelainan organik. Paresis pada saraf otak ke III, IV, VI

9. Migren hemiplegic familial- migren dengan aura termasuk hemiparesis dengan criteria klinik yang sama seperti migren aura dan sekurang-kurangnya seorang keluarga terdekat memiliki riwayat migren yang sama10. Migren retinal dengan ciri-ciri: Terjadi berulang kali dalam bentuk buta tidak lebih dari 1 jam. Gangguan okuler dan vaskuler tidak dijumpai.11. Migren yang berhubungan dengan intrakranial dengan ciri-ciri: Gangguan intrakranial berhubungan dengan awitan secara temporal. Aura dan lokasi nyeri kepala berhubungan erat dengan jenis lesi intrakranial.Aura ialah gejala fokal neurologi yang komplek dan dapat timbul sebelum, pada saat atau setelah serangan nyeri kepalaII. 3 ETIOLOGI DAN FAKTOR PENCETUSSampai saat ini belum diketahui dengan pasti faktor penyebab migren, di duga sebagai gangguan neurobiologis, perubahan sensitivitas sistim saraf dan avikasi sistem trigeminal-vaskular, sehingga migren termasuk dalam nyeri kepala primer.Diketahui ada beberapa faktor pencetus timbulnya serangan migren yaitu:1. Menstruasi biasa pada hari pertama menstruasi atau sebelumnya/ perubahan hormonal.Beberapa wanita yang menderita migren merasakan frekuensi serangan akan meningkat saat masa menstruasi. Bahkan ada diantaranya yang hanya merasakan serangan migren pada saat menstruasi. Istilah menstrual migraine sering digunakan untuk menyebut migren yang terjadi pada wanita saat dua hari sebelum menstruasi dan sehari setelahnya. Penurunan kadar estrogen dalam darah menjadi biang keladi terjadinya migren.2. KafeinKafein terkandung dalam banyak produk makanan seperti minuman ringan, teh, cokelat, dan kopi. Kafein dalam jumlah sedikit akan meningkatkan kewaspadaan dan tenaga, namun bila diminum dalam dosis yang tinggi akan menyebabkan gangguan tidur, lekas marah, cemas dan sakit kepala3. Puasa dan terlambat makanPuasa dapat mencetuskan terjadinya migren oleh karena saat puasa terjadi pelepasan hormon yang berhubungan dengan stress dan penurunan kadar gula darah. Hal ini menyebabkan penderita migren tidak dianjurkan untuk berpuasa dalam jangka waktu yang lama.4. Makanan misalnya akohol, coklat, susu, keju dan buah-buahan.Cokelat dilaporkan sebagai salah satu penyebab terjadinya migren, namun hal ini dibantah oleh beberapa studi lainnya yang mengatakan tidak ada hubungan antara cokelat dan sakit kepala migren. Anggur merah dipercaya sebagai pencetus terjadinya migren, namun belum ada cukup bukti yang mengatakan bahwa anggur putih juga bisa menyebabkan migren. Tiramin (bahan kimia yang terdapat dalam keju, anggur, bir, sosis, dan acar) dapat mencetuskan terjadinya migren, tetapi tidak terdapat bukti jika mengkonsumsi tiramin dalam jumlah kecil akan menurunkan frekuensi serangan migren. Penyedap masakan atau MSG dilaporkan dapat menyebabkan sakit kepala, kemerahan pada wajah, berkeringat dan berdebar debar jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar pada saat perut kosong. Fenomena ini biasa disebut Chinese restaurant syndrome. Aspartam atau pemanis buatan yang banyak dijumpai pada minuman diet dan makanan ringan, dapat menjadi pencetus migren bila dimakan dalam jumlah besar dan jangka waktu yang lama.5. Cahaya kilat atau berkelip.Cahaya yang terlalu terang dan intensitas perangsangan visual yang terlalu tinggi akan menyebabkan sakit kepala pada manusia normal. Mekanisme ini juga berlaku untuk penderita migren yang memiliki kepekaan cahaya yang lebih tinggi daripada manusia normal. Sinar matahari, televisi dan lampu disko dilaporkan sebagai sumber cahaya yang menjadi faktor pencetus migren.6. Psikis baik pada peristiwa duka ataupun pada peristiwa bahagia (stress)7. Banyak tidur atau kurang tidurGangguan mekanisme tidur seperti tidur terlalu lama, kurang tidur, sering terjaga tengah malam, sangat erat hubungannya dengan migren dan sakit kepala tegang, sehingga perbaikan dari mekanisme tidur ini akan sangat membantu untuk mengurangi frekuensi timbulnya migren. Tidur yang baik juga dilaporkan dapat memperpendek durasi serangan migren.8. Faktor herediter9. Faktor kepribadian

DEFINISIMenurut International Headache Society (IHS), migren adalah nyeri kepala dengan serangan nyeri yang berlansung 4 72 jam. Nyeri biasanya unilateral, sifatnya berdenyut, intensitas nyerinya sedang samapai berat dan diperhebat oleh aktivitas, dan dapat disertai mual muntah, fotofobia dan fonofobia.Migren merupakan ganguan yang bersifat familial dengan karakteristik serangan nyeri kepala yang episodic (berulang-ulang) dengan intensitas, frekuensi dan lamanya yang berbeda-beda. Nyeri kepala biasanya bersifat unilateral, umumnya disertai anoreksia, mual dan muntah. Migren juga merupakan suatu kelainan yang multikompleks dan memerlukan penelitian dan analisa yang cermat. Gejala-gejala pada beberapa penderita kadang-kadang sukar sekali untuk dikontrol, tetapi dengan pendekatan yang sistematik dan teliti, banyak penderitanya yang dapat ditolong.Jadi yang perlu diperhatikan pada pasien adalah memperhatikan gejala serangan migren yang kemudian disusul dengan memperbaiki fungsi pasien dengan mengoptimalkan self care dan penggunaan obat lain.ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKOEtiologi migren adalah sebagai berikut : (1) perubahan hormon (65,1%), penurunan konsentrasi esterogen dan progesteron pada fase luteal siklus menstruasi, (2) makanan (26,9%), vasodilator (histamin seperti pada anggur merah, natrium nitrat), vasokonstriktor (tiramin seperti pada keju, coklat, kafein), zat tambahan pada makanan (MSG), (3) stress (79,7%), (4) rangsangan sensorik seperti sinar yang terang menyilaukan(38,1%) dan bau yang menyengat baik menyenangkan maupun tidak menyenangkan, (5) faktor fisik seperti aktifitas fisik yang berlebihan (aktifitas seksual) dan perubahan pola tidur, (6) perubahan lingkungan (53,2%), (7) alkohol (37,8%), (7) merokok (35,7%).Faktor risiko migren adalah adanya riwayat migren dalam keluarga, wanita, dan usia muda.EPIDEMIOLOGIMigren terjadi hampir pada 30 juta penduduk Amerika Serikat dan 75 % diantaranya adalah wanita. Migren dapat terjadi pada semua usia tetapi biasanya muncul pada usia 10 40 tahun dan angka kejadiannya menurun setelah usia 50 tahun. Migren tanpa aura lebih sering diabndingkan migren yang disertai aura dengan persentasi 9 : 1.KLASIFIKASI MIGRENMigren dapat diklasifikasikan menjadi migren dengan aura, tanpa aura, dan migren kronik (transformed). Migren dengan aura adalah migren dengan satu atau lebih aura reversibel yang mengindikasikan disfungsi serebral korteks dan atau tanpa disfungsi batang otak, paling tidak ada satu aura yang terbentuk berangsur angsur lebih dari 4 menit, aura tidak bertahan lebih dari 60 menit, dan sakit kepala mengikuti aura dalam interval bebas waktu tidak mencapai 60 menit. Migren tanpa aura adalah migren tanpa disertai aura klasik, biasanya bilateral dan terkena pada periorbital. Migren kronik adalah migren episodik yang tampilan klinisnya dapat berubah berbulan- bulan sampai bertahun- tahun dan berkembang menjadi sindrom nyeri kepala kronik dengan nyeri setiap hari.PATOGENESISSampai saat ini belum diketahui dengan pasti faktor penyebab migren. Dari penyelidikan yang sudah ada, diduga sebagai ganguan neurologis, perubahan sensitivitas system saraf dan aktivasi system trigeminal vaskular1.1. Gangguan neurologisSetiap orang mempunyai ambang migren yang berbeda-beda, sesuai dengan reaksi neurovaskular terhadap perubahan mendadak dalam lingkungan. Dengan tingkat kerentanan yang berbeda-beda maka akan ada sebuah ketergantungan keseimbangan antara eksitasi dan inhibisi pada berbagai tingkat saraf.2. Perubahan sensitivitas sistem sarafProyeksi difus locus ceruleus ke korteks sereri dapat mengalami terjadinya oligmia kortikal dan mungkin pula terjadinya spreading depresision.3. Aktivasi trigeminal vaskularMekanisme migren berwujud sebagai refeks trigeminal vaskular yang tidak stabil dengan cacat segmental pada jalur nyeri. Cacat segmental ini yang memasukkan aferen secara berlebihan yang kemudian akan terjadi dorongan pada kortibular yang berlebihan. Dengan adanya rangsangan aferen pada pembuluh darah, maka menimbulkan nyeri berdenyut.Kemungkinan lain terntang patogenesis migren didasarkan atas inflamasi neurogenik di dalam jaringan intrakanal. Terdapat beberapa hal yang dapat memperberat keluhan migren. Berikut ini adalah jenis keadaan yang dapat memperberat keluhan migren, diantaranya adalah1,2 :1. Stress, diburu waktu, marah atau adanya konflik2. Bau asap atau uap, asap rokok, perubahan udara dan cahaya yang menyilaukan3. Menstruarsi, pil KB, pengobatan hormon estrogen4. Kurang tidur atau terlalu lama tidur5. Lapar dan minuman keras6. Latihan fisik yang teralu banyak7. Pemakaian obat-obatan tertentuPREVALENSIPrevalensi migren ini beranekaragam bervariasi berdasarkan umur dan jenis kelamin. Migren dapat tejadi dari mulai kanak-kanak sampai dewasa.dari penelitian dengan mengunakan titik terang diungkapkan migren lebih sering ditemui pada wanita daibandingkan pria yaitu 2:12.Wanita hamil pun tidak luput dari serangan migren yang biasanya menyeang pada trimester I kehamilan. Migren biasanya jarang terjadi seteah usia 40 tahun. Resiko mengalami migren semakin besar pada orang yang mempunyai riwayat keluarga penderita migren.PATOFISIOLOGIPada umumnya migren diklasifikasikan menjadi dua, yaitu 3 :1. Migren dengan auraDengan aura (gejala neurologik), tidak jelas penyebabnya (idiopatik), bentuk serangan gejala neurologik berasal dari kors serebri dan batang otak. Manifestasi nyeri kepala biasanya tidak lebih dari 60 menit yaitu sekitar 5-20 menit. Nyeri kepala biasa disertai mual dengan atau tanpa fotofobia yang lansung menyusul pada gejala aura.2. Migren tanpa auraMigren ini tanpa aura. Sakit kepalanya hampir sama dengan migren dengan aura tetapi lebih banyak ketidak jelasan penyebabnya dan banyak menggabungkan ketegangan sakit kepala. Nyerinya dapat digambarkan dan diprediksi dengan denyutan-denyutan pada salah satu bagian sisi kepala Berdenyut-denyut, intensitas nyerinya sedang sampai berat disertai mual, fotofobia dan fonofobia. Bersifa kronis dengan manifestasi nyeri kepala 4-72 jam.Dari penjumlahan tipe migren di atas ditemukan beberapa varian migren yang berbeda yaitu 3,6 :1. Asephalic migren, tipe migren dengan aura tanpa disertai sakit kepala yang berikutnya.2. Basilar migren, migren aura dengan dysarthria, vertigo, diplopia dan penurunan kesadaran disertai dengan mati rasa pada kedua sisi.3. Migrenkronis, migren tanpa aura dengan sakita paling sedkitnya setengah hari.4. Hemiplegic migren, familial dan terjadi pada sesuatu yang irregular kasus dengan kemungkinan aura dari hemiplegia5. Status migrainosus, serangan miraine lebih dari 72 jam.6. Childhood periodic symptoms, disertai paroxysmal vertigo, nyeri perut yang teratur dan muntah.Beberapa pengalaman migren disebabkan pula oleh adanya komplikasi, salah satunya adalah infrak migren, serangan migrennya sama tetapi deficit neurologiknya tetap ada setelah tiga minggu dan pemeriksaan CT Scan menunjukkan hipodensitas.MANIFESTASI KLINISGambaran klinis yang sering ditemui antara lain 1,2 :1. Nyeri kepala : bersifat unilateral (pada salah satu sisi), bentuknya berdenyut menandakan adanya rangsangan aferean pada pembuluh darah. 2. Mual : mual adalah gejala yang paling sering dikemukakan oleh penderita, menunjukkan adanya ekstravasasi protein.3. Aura : aura yang timbul biasanya berupa gangguan penglihatan (fotofobia atau fonofobia), bunyi atau bebauan tertentu, menandakan adanya proyeksi difus locus ceruleus ke korteks serebri, adanya gejala produksi monocular pada retina dan produksi bilateral yang tidak normal.4. Rasa kebal / baal

5. Vertigo : pusing, karena gerakan otot yang tidak terkontrol,menandakan adanya gejala neurologic yang berasal dari korteks serebri dan batang otak.6. Rasa lemas waktu berdiri : disebabkan oleh turunnya tekanan darah waktu berdiri (postural hypotension).7. Kontraksi otot-otot : disekitar dahi, pipi, leher, dan bahu, menandakan adanya ganguan mekanisme internal tubuh yang disebut jam biologis (biological clock).DIAGNOSISAnamnesa riwayat penyakit dan ditegakkan apabila terdapat tanda tanda khas migren. Kriteria diagnostik IHS untuk migren dengan aura mensyaratkan bahwa harus terdapat paling tidak tiga dari empat karakteristik berikut : (1) migren dengan satu atau lebih aura reversibel yang mengindikasikan disfungsi serebral korteks dan atau tanpa disfungsi batang otak, (2) paling tidak ada satu aura yang terbentuk berangsur angsur lebih dari 4 menit, (3) aura tidak bertahan lebih dari 60 menit, (4) sakit kepala mengikuti aura dalam interval bebas waktu tidak mencapai 60 menitTidak ada tes laboratorium yang dapat mendukung penegakan diagnosis migren. Migren kadangkala sulit untuk didiagnosis karena gejalanya dapat menyerupai gejala sakit kepala lainnya. Pemeriksaan standard yang dilakukan adalah dengan menggunakan kriteria International Headache Society4. Kriteria diagnostik IHS untuk migren tanpa aura mensyaratkan bahwa harus terdapat paling sedikit lima kali serangan nyeri kepala seumur hidup yang memenuhi kriteria berikut : (a) berlangsung 4 72 jam, (b) paling sedikit memenuhi dua dari : (1) unilateral , (2) sensasi berdenyut, (3) intensitas sedang berat, (4) diperburuk oleh aktifitas, (3) bisa terjadi mual muntah, fotofobia dan fonofobia.PEMERIKSAANGejala migren yang timbul perlu diuji dengan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain dan kemungkinan lain yang menyebabkan sakit kepala. Pemeriksaan lanjutan tersebut adalah 6:1. MRI atau CT Scan, yang dapat digunakan untuk menyingkirkan tumor dan perdarahan otak.2. Punksi Lumbal, dilakukan jika diperkirakan ada meningitis atau perdarahan otak.DIFERENSIAL DIAGNOSISDiferensial diagnosa migren adalah malformasi arteriovenus, aneurisma serebri, glioblastoma, ensefalitis, meningitis, meningioma, sindrom lupus eritematosus, poliarteritis nodosa, dan cluster headache.MEDIKAMENTOSAYang digunakan untuk menghentikan serangan migren, meliputi 2,3,5 :1. Anti-Inflamasi Non Steroid (NSAID), misalnya aspirin, ibuprofen, yang merupakan obat lini pertama untuk mengurangi gejala migren.2. Triptan (agonis reseptor serotonin). Obat ini diberikan untuk menghentikan serangan migrain akut secara cepat. Triptan juga digunakan untk mencegah migrain haid.3. Ergotamin, misalnya Cafegot, obat ini tidak seefektif triptan dalam mengobati migrain.4. Midrin, merupakan obat yang terdiri dari isometheptana, asetaminofen, dan dikloralfenazon. 5. Analgesic, mengandung butalbital yang sering memuaskan pada terapi6. Opioid analgesics, pada umumnya lapang perantaranya memberikan hasil yang mengecewakan7. Corticosteroids unsur yang membutuhkan waktu singkat untuk mengurangi tingkat nyeri migren8. Isometheptene, tidak dapat digunakan pada vasoconstrictor.KOMPLIKASIKomplikasi Migren adalah rebound headache, nyeri kepala yang disebabkan oleh penggunaan obat obatan analgesia seperti aspirin, asetaminofen, dll yang berlebihan.PREVENTIV TERAPITerapi pencegahan migren digunakan untuk pencegahan migren diantaranya 5,6 :1. Pencegahan farmakologi, diantaranya :a. Beta bloker, misalnya propanololb. Penghambat Kanal Kalsium, yang mengurangi jumlah penyempitan pembuluh (konstriksi) darahc. Antidepresan, misalnya amitriptilin, antidepresan trisiklik, yang terbukti efektif untuk mencegah timbulnya migrain.d. Antikonvulsan 2. Pencegahan non-farmakologi, diantaranyaa. Terapi relaksasib. Terapi tingkah lakuc. Tekhnik biofeedbackd. Homeopathye. Acupuncturef. Reflexologyg. Pijath. Pergantian temperature