Klasifikasi Kejang

2
Klasifikasi Kejang Posted on 15 Maret 2014 by TheBanditz Meninggalkan komentar Kejang dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu kejang umum atau kejang sebagian. Kejang sebagian adalah manifestasi dari gangguan sebagian kecil saraf di otak. Sementara kejang umum merupakan manifestasi dari gangguan keseluruhan saraf di otak dan dapat menyebabkan kehilangan kesadaran. Pada jenis kejang yang terakhir ini adalah jenis yang membutuhkan bantuan segera. Beberapa gejala umum kejang yang dapat kita waspadai adalah : a. Menangis kuat b. Terjatuh c. kehilangan kesadaran d. seluruh badan kaku e. gerakan-gerakan mendadak yang tidak terkontrol sumber gambar : http://pranaindonesia.files.wordpress.com/ Gejala-gejala yang dapat timbul setelah kejang adalah, otot- otot menjadi lebih lunak, dan dalam beberapa kejadian seseorang dapat menjadi bingung dan lupa akan kejadian sebelumnya, mengantuk dan sakit kepala. Waktu durasi kejang bervariasi antara 1 hingga 5 menit, sedangkan kejang demam dapat mencapai 10 menit. Pada tahun 1981, The International League Against Epilepsy (ILAE) membuat suatu sistem klasifikasi internasional kejang epileptik yang membagi kejang menjadi dua kelompok besar yaitu Kejang Parsial (fokal atau lokal) dan Kejang Generalisata. Kejang parsial kemudian dibagi lagi menjadi Parsial Sederhana, Parsial Kompleks, dan Parsial yang menjadi Generalisata

description

kejang

Transcript of Klasifikasi Kejang

Page 1: Klasifikasi Kejang

Klasifikasi KejangPosted on 15 Maret 2014 by TheBanditz — Meninggalkan komentar

Kejang dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu kejang umum atau kejang sebagian. Kejang sebagian adalah manifestasi dari gangguan sebagian kecil saraf di otak. Sementara kejang umum merupakan manifestasi dari gangguan keseluruhan saraf di otak dan dapat menyebabkan kehilangan kesadaran. Pada jenis kejang yang terakhir ini adalah jenis yang membutuhkan bantuan segera. Beberapa gejala umum kejang yang dapat kita waspadai adalah :a. Menangis kuatb. Terjatuhc. kehilangan kesadarand. seluruh badan kakue. gerakan-gerakan mendadak yang tidak terkontrol

sumber gambar : http://pranaindonesia.files.wordpress.com/

Gejala-gejala yang dapat timbul setelah kejang adalah, otot-otot menjadi lebih lunak, dan dalam beberapa kejadian seseorang dapat menjadi bingung dan lupa akan kejadian sebelumnya, mengantuk dan sakit kepala. Waktu durasi kejang bervariasi antara 1 hingga 5 menit, sedangkan kejang demam dapat mencapai 10 menit.Pada tahun 1981, The International League Against Epilepsy (ILAE) membuat suatu sistem klasifikasi internasional kejang epileptik yang membagi kejang menjadi dua kelompok besar yaitu Kejang Parsial (fokal atau lokal) dan Kejang Generalisata. Kejang parsial kemudian dibagi lagi menjadi Parsial Sederhana, Parsial Kompleks, dan Parsial yang menjadi Generalisata sekunder. Adapun yang termasuk kejang generalisata yaitu Lena (Tipikal atau Atipikal), mioklonik, klonik, tonik, tonik-klonik, dan kejang atonik.a. Kejang Parsial (Partial-onset Seizure)Kejang Parsial bermula dari area fokus tertentu korteks serebri,b. Kejang Generalisata (Generalized-onset Seizure)Kejang Generalisata berawal dari kedua hemisfer serebri. Bisa bermula dari talamus dan struktur subkortikal lainnya. Pada EEG ditemukan kelainan secara serentak pada kedua hemisfer. Kejang generalisata memberikan manifetasi bilateral pada tubuh dan ada gejala penurunan kesadaran. Kejang generalisata diklasifikasikan menjadi atonik, tonik, klonik, tonik klonik atau absence seizure. Beberapa penyakit yang memberikan gambaran kejang generalisata antara lain : Benign Neonatal Convulsion, Benign Myoclonic Epilepsy,

Page 2: Klasifikasi Kejang

Childhood Absence Epilepsy, Juvenille Absence Epilepsy, Juvenille Myoclonic Epilepsy. Kejang tonik adalah kekakuan kontraktur pada otot-otot, termasuk otot pernafasan. Kejang klonik berupa gemetar yang bersifat lebih lama. Jika keduanya muncul secara bersamaan maka disebut kejang tonik klonik (kejang Grand Mal).c. Sebagian kejang yang lain sulit dikelompokkan pada salah satunya dimasukkan sebagai kejang tidak terklasifikasi (Unclassified Seizure). Cara pengelompokan ini masih diterima secara luas.Menurut Ngastiyah dalam perawatan anak sakita. Kejang bayi baru lahir ( kueang dari 28 hari )b. Kejang dengan panas badan1) Tetanus2) Kejang demam3) Kejang karena radang otaka) Meningitisb) Encephalitisc) Meningoencephalitisd) Abses otakc. Epilepsid. Lain-lain : trauma, tumor, gangguan elektrolit, perdarahan.