PROTEINPROTEIN

Kelompok 7

1.FIKA JULIANI (3415140727)

2.YOSIE MARGARETHA (3415141754)

3.YUANITA KIRANA EKA PUTRI (3415143708)

PENGERTIAN PROTEIN

Protein berasal dari bahasa yunani “protos” yaitu “the prime importance” Artinya : “terutama” atau “penting”

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida

Protein tersusun dari peptida-peptida sehingga membentuk suatu polimer yang disebut polipeptida.

Struktur asam amino:

KARAKTERISTIK UMUM PROTEIN

• Protein adalah zat organik, yang terdiri dari nitrogen, oksigen, karbon dan juga hidrogen.

• Protein adalah biomolekul yang paling penting, merupakan konstituen dasar sitoplasma.

• Protein terdiri dari asam amino.• Protein dianggap sebagai pondasi, mereka membuat tulang, otot,

rambut dan bagian lain dari tubuh.

SIFAT-SIFAT PROTEIN

Protein tidak berwarna dan hambar.

Ionisasi yaitu apabila protein larut di dalam air akan membentuk ion positif dan ion negative.

Denaturasi yaitu sifat protein yang satu ini ditandai dengan terjadinya proses perubahan konfigurasi susunan molekul dari protein.

Viskositas yaitu tahanan yang timbul oleh adanya gesekan antara molekul di dalam zat cair yang mengalir.

Kristalisasi yaitu proses yang dilakukan dengan penambahan garam ammonium sulfat atau NaCl pada larutan dengan pengaturan pH pada titik isoelektriknya.

STRUKTUR PROTEIN

• Struktur primer merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-urutan asam amino yang tersusun secara linear yang mirip seperti tatanan huruf dalam sebuah kata dan tidak terjadi percabangan rantai.

• Struktur primer terbentuk melalui ikatan antara gugus α–amino dengan gugus α–karboksil. Ikatan tersebut dinamakan ikatan peptida atau ikatan amida .

• Struktur ini dapat menentukan urutan suatu asam amino dari suatu polipeptida.

Gambar Struktur Primer

• Struktur sekunder merupakan kombinasi antara struktur primer yang linear distabilkan oleh ikatan hidrogen antara gugus =CO dan =NH di sepanjang polipeptida.

• Salah satu contoh struktur sekunder adalah α-heliks dan β-pleated

• Struktur α-heliks terbentuk antara masing-masing atom oksigen karbonil pada suatu ikatan peptida dengan hidrogen yang melekat ke gugus amida pada suatu ikatan peptida empat residu asam amino di sepanjang rantai polipeptida.

• Pada struktur sekunder β-pleated terbentuk melalui ikatan hidrogen antara daerah linear rantai polipeptida.

Gambar Struktur α-heliks dan β-pleated

• Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di atas pola struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan antara rantai samping (gugus R) berbagai asam amino

• Struktur ini distabilkan oleh empat macam ikatan, yakni ikatan hidrogen, ikatan ionik, ikatan kovalen, dan ikatan hidrofobik.

• Asam amino yang memiliki sifat hidrofobik akan berikatan di bagian dalam tidak berikatan dengan air, sementara asam amino yang bersifat hodrofilik secara umum akan berada di sisi permukaan luar yang berikatan dengan air di sekelilingnya

• Struktur kuarterner adalah gambaran dari pengaturan sub-unit protein dalam ruang.

• Struktur ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit protein dengan struktur tersier yang akan membentuk protein kompleks yang fungsional.

• Protein dengan struktur kuarterner sering disebut juga dengan protein multimerik.

• Dibagi menjadi dua jenis yaitu protein globular dan protein fibrosa.

Struktur kuartener globular :• Larut dalam air• Tersusun rapat• Berbentuk bulat• Contoh : hemoglobin

Struktur kuartener fibrosa :• Tidak larut dalam air• Bentuknya seperti tali yang berperan

memberikan kekuatan struktural dalam jaringan ikat.

KLASIFIKASI PROTEIN

A. Berdasarkan sumbernya protein ada dua macam, yaitu :

Protein hewani , yaitu protein yang berasal dari hewan contohnya daging, ikan, telur.

Protein nabati , yaitu protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan contohnya kacang-kacangan.

B. Berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua macam, yaitu :

Protein serat.

Protein Globular

C. Berdasarkan kelarutannya dibagi menjadi dua macam, yaitu :

Larut dalam air. Contohnya : albumin, prolamin, histon.

Tidak larut dalam air. Contohnya : glutelin, protamin, globulin.

D. Berdasarkan fungsi biologis

B. BERDASARKAN BENTUK

• Protein bentuk Serat

Material struktural yang bersifat tidak larut di dalam air, merupakan molekul serabut panjang dengan rantai polipeptida yang memanjang pada satu sumbu dan tidak berlipat menjadi bentuk globular.

Gambar Protein bentuk Serat

• Protein bentuk Globular

Merupakan rantai-rantai polipeptida berlipat rapat-rapat menjadi bentuk globular atau bulat yang padat. Biasanya larut dalam larutan (air) dan langsung berdifusi. Protein ini mudah berubah (terdenaturasi) dibawah pengaruh suhu.

Gambar Protein bentuk Globular

C. BERDASARKAN KELARUTAN

•Protein yang Larut dalam air

Albuminadalah protein plasma yang

terbanyak, tetapi ukurannya paling kecil. Albumin disintesis dalam hati dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotik koloid darah. Tidak memiliki asam amino yang khusus.

Gambar. Struktur Albumin

Protamin

•Protein protamin termasuk protein globular yang berbentuk bulat. •Larut dalam air dan tak terkoagulasi oleh panas.•Contoh : salmin dalam ikan salmon, klupein dalam ikan kering.

Histon Merupakan protein yang larut dalam air dan asam encer, tetapi tidak dapat larut dalam NH4OH encer.

•Banyak mengandung arginin•Umumnya berasosiasi dengan asam-asam nukleat•Bersifat terkoagulasi

Protein yang tidak larut dalam air

Glutelin adalah protein yang bersifat tidak larut dalam larutan netral, tetapi larut dalam larutan asam atau basa encer.

•Contohnya : kandungan glutenin dalam gandum dan orizenin dalam beras

Prolaminadalah protein yang memiliki kandungan prolin yang tinggi.

•Tidak larut dalam air, maupun alkohol absolut, tetapi dapat larut dalam etanol 70-80%. •Didapat dari biji-bijian, seperti gandum dan jagung.

Globulin

•Protein globulin termasuk dalam protein globular yang berbentuk bola terdapat dalam cairan tubuh.•Tidak larut air, terkoagulasi oleh panas, larut dalam larutan garam, mengendap dalam larutan garam, konsentrasi tinggi. •Contoh : legumin dalam kacang-kacangan.

TABEL 1. PENGGOLONGAN PROTEIN BERDASARKAN FUNGSI BIOLOGI

1. ENZIM

Enzim merupakan senyawa organik berupa protein yang berfungsi sebagai katalis dalam metabolisme tubuh, sehingga disebut juga biokatalisator.

Molekul enzim biasanya berbentuk globular (bulat), sebagian terdiri dari satu rantai polipeptida dan ada yang lebih dari satu rantai polipeptida.

Setiap enzim terbentuk dari molekul protein sebagai komponen utama penyusunnya dan beberapa enzim hanya terbentuk dari molekul protein dengan tanpa adanya penambahan komponen lain.

• Contoh enzim adalah ribonuklease. Protein hanya terbentuk dari satu ikatan polipeptida yang menggumpal membentuk suatu struktur yang bulat atau sperikal.

• Ribonuklease adalah enzim yang mengkatalis reaksi hidrolisis RNA di lisosom dan juga berperan untuk memisahkan ikatan fosfat dan saling menghubungkan nukleotida.

• Contoh enzim yang lain adalah tripsin.

• Fungsi enzim tripsin adalah mengubah pepton menjadi asam amino. Ia dieksresi ke dalam duodenum, sehingga protein terserap dengan baik ke dalam usus.

Merupakan protein yang mengikat dan membawa molekul atau ion spesifik dari satu organ ke organ lain.

Contoh : Hemoglobin, Lipoprotein, Mioglobin, dan Albumin Serum

2. PROTEIN TRANSPORT

• Pada sel darah merah mengikat oksigen ketika darah melalui paru-paru dan membawa oksigen ke jaringan periferi

LipoproteinHemoglobin• Mengangkut lipid dari hati

ke organ lain.

• Protein pengikat oksigen yang relatif kecil yang ditemukan pada sel otot.

• Protein pada serum darah yang berfungsi memelihara takanan osmosis untuk distribusi fluida tubuh dan pengusung plasma

Mioglobin Albumin serum

3. PROTEIN NUTRIENT dan PENYIMPANANMerupakan protein yang berfungsi sebagai cadangan

penyimpanan makanan.

Contoh :

Protein nutrient : Ovalbumin dan kasein

Protein penyimpanan :Ferritin

Ovalbumin

Protein pada putih telur yang digunakan sebagai sumber asam amino bagi embrio yang sedang berkembang

Ferritin

Protein yang berfungsi menyimpan zat besi dalam jaringan hewan.

4. PROTEIN KONTRAKTIL (MOTIL)

Merupakan protein yang memberikan kemampuan kepada sel dan organisme untuk berkontraksi, mengubah bentuk, atau bergerak.

Aktin

Miosin

Tubulin

Dynein

Berfungsi di dalam sel kontraktil otot kerangka dan juga banyak di sel selain otot

Pembentuk mikrotubulin

Protein penggerak (motor protein) dengan aktivitas ATP-ase,

Tubulin

• Memberi bentuk sel

• Berpartisipasi pada pembelahan sel

• Berpartisipasi dalam pergerakan benang mitotik selama pembelahan sel

• Sebagai unit struktural dan unit gerak pada silia & flagela eukaryotik

• Membentuk bagian sitoskeleton

Pada sel syaraf :

Berpartisipasi di dalam pergerakan senyawa dari badan sel menuju ke ujung sel atau akson

Gambar struktur Aktin dan Miosin

Gambar struktur Tubulin

Gambar struktur Dynein

Gambar struktur Dynein

5. PROTEIN STRUKTURAL

Merupakan protein yang berfungsi untuk membentuk bagian-bagian tertentu, dan memberikan struktur biologi kekuatan atau proteksi (perlindungan).

Keratin

Fibroin

Kolagen

Elastin

Proteoglikan

Protein penyusun rambut, kuku, bulu burung atau ayam

Protein penyusun serat sutra dan jaring laba-laba

Protein penyusun urat atau ligamen dan tulang rawan

Protein penyusun yang terdapat pada persendian

sebagai pengisi antara ruang yang terjadi antara sel-sel.

Gambar struktur Keratin

Gambar struktur Fibroin

.

Gambar struktur Kolagen

.

Gambar struktur Elastin dan Kolagen

.

Gambar struktur Proteoglikan

Terima kasih