KKN-DPPM-UII-Program-PNF

8
Presentasi Program Pendidikan Non Formal Oleh: Tugini Trihayati 20 Februari 2010 Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Profinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 1 EKSISTENSI PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA Oleh: Tugini Trihayati Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta JALUR YANG DITEMPUH DALAM PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL FORMAL : Sekolah Dasar Perguruan Tinggi NONFORMAL : Demand Driven INFORMAL : Keluarga (UU No.20 Tahun 2003 ps. 13 (1) 1 Pendidikan non formal/PLS adalah pendidikan yang dilaksanakan di luar sekolah baik yang dilembagakan maupun yang belum dilembagakan, berjenjang atau tidak berjenjang, berkesinambungan atau tidak berkesinambungan dan berlangsung sepanjang hayat PENDIDIKAN NONFORMAL (PNF) 2 Dalam UU No.20 Tahun 2003 ttg Sisdiknas ps 26 (1) disebutkan bahwa pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. FLEXIBILITAS Umum Khusus Program yang Berjenjang dan Berkesinambungan Tidak terikat oleh: Terikat oleh: 1. Usia peserta didik 1. Standar Kompetensi yang dibakukan 2. Acara, Waktu dan 2. Proses Pembelajaran teratur tempat belajar berdasarkan norma yang berlaku 3. Program Pembelajaran 3. Hasil belajar terukur melalui (sesuai dengan kebutuhan pengujian yang dibakukan peserta didik) Ciri PNF 3

description

KKN-DPPM-UII-Program-PNF

Transcript of KKN-DPPM-UII-Program-PNF

  • Presentasi Program Pendidikan Non FormalOleh: Tugini Trihayati20 Februari 2010

    Balai Pengembangan Kegiatan BelajarProfinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 1

    EKSISTENSI PENDIDIKAN NONFORMALDALAM PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA

    Oleh:Tugini Trihayati

    Balai Pengembangan Kegiatan BelajarProvinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    JALUR YANG DITEMPUH DALAM PEMBANGUNAN PENDIDIKANNASIONAL

    FORMAL : Sekolah Dasar Perguruan Tinggi

    NONFORMAL : Demand Driven

    INFORMAL : Keluarga

    (UU No.20 Tahun 2003 ps. 13 (1)

    1

    Pendidikan non formal/PLS adalah pendidikan yangdilaksanakan di luar sekolah baik yang dilembagakanmaupun yang belum dilembagakan, berjenjang atautidak berjenjang, berkesinambungan atau tidakberkesinambungan dan berlangsung sepanjanghayat

    PENDIDIKAN NONFORMAL (PNF)

    2

    Dalam UU No.20 Tahun 2003 ttg Sisdiknas ps 26(1) disebutkan bahwa pendidikan nonformaldiselenggarakan bagi warga masyarakat yangmemerlukan layanan pendidikan yang berfungsisebagai pengganti, penambah, dan ataupelengkap pendidikan formal dalam rangkamendukung pendidikan sepanjang hayat.

    FLEXIBILITAS

    Umum Khusus Program yang Berjenjangdan Berkesinambungan

    Tidak terikat oleh: Terikat oleh:

    1. Usia peserta didik 1. Standar Kompetensi yang dibakukan

    2. Acara, Waktu dan 2. Proses Pembelajaran teratur

    tempat belajar berdasarkan norma yang berlaku

    3. Program Pembelajaran 3. Hasil belajar terukur melalui(sesuai dengan kebutuhan pengujian yang dibakukanpeserta didik)

    Ciri PNF

    3

  • Presentasi Program Pendidikan Non FormalOleh: Tugini Trihayati20 Februari 2010

    Balai Pengembangan Kegiatan BelajarProfinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 2

    Sebagai pengganti, penambah dan ataupelengkap pendidikan formal dalammendukung pendidikan sepanjang hayat.

    Mengembangkan potensi peserta didik denganpenekanan pada penguasaan pengetahuan danketerampilan fungsional serta pengembangansikap dan kepribadian profesional.

    Fungsi

    4

    1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

    2. Pendidikan Keaksaraan

    3. Pendidikan Kesetaraan

    4. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills)

    5. Pendidikan Keterampilan dan Pelatihan Kerja

    6. Pendidikan kepemudaan

    7. Pendidikan Pemberdayaan Perempuan

    Program PNF

    5

    Satuan Pendidikan Nonformal

    Satuan Pendidikan Nonformal terdiri atas :1. Lembaga Kursus,2. Lembaga Pelatihan,3. Kelompok Belajar,4. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat,5. Majelis Taklim,6. Satuan pendidikan yang sejenis.

    6

    KECAKAPAN HIDUPPeningkatanKapasitasLembaga PNF(BPPLSP,SKB, PKBM,Kursus, PAUD,Kelompok BelajarDll)

    - PEND. ANAKUSIA DINI

    - PEND. DASAR

    PEND. BERKELANJUTAN- Pre-service training, voca-

    tional training, retraining(kursus, magang, KBU)

    - Paket C (setara SM)

    PEND.KEAKSA-RAAN

    PROSES PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

    SDM berakhlak mulia, cerdas, terampil, mandiri

    PaketA & B utk. anak usia sekolah & utk. orang dewasa

    KESETARAAN GENDER

    Konsep Layanan Pendidikan Melalui Jalur PNF

    8

    Pendidikan Keaksaraan

    10

    1. Prioritas sasaran usia 15 tahun keatas

    2. Pendekatan pada Keaksaraan Fungsional.

    3. Program pembelajaran berkesinambungan(pemberantasan buta aksara (TBM), life skills).

    4. Kerjasama dengan pihak-pihak terkait (Orsosmas,LSM, Perguruan Tinggi, dsb)

    PengertianKeaksaraan fungsional terdiri dari dua unsur, yaitukeaksaraandan fungsional.Keaksaraan secara sederhana diartikan sebagai

    kemampuan untuk membaca, menulis, dan menghitungSeseorang yang buta aksara adalah orang yang tidak dapatmembaca, menulis dan berhitung dalam kehidupan sehari-hari.Seseorang yang melek huruf adalah orang yang dapatmembaca maupun menulis kalimat sederhana danberhitung.

  • Presentasi Program Pendidikan Non FormalOleh: Tugini Trihayati20 Februari 2010

    Balai Pengembangan Kegiatan BelajarProfinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 3

    Lanjutan ...Fungsional berkaitan erat dengan fungsi dan tujuan

    dilakukannya pembelajaran di dalam pendidikankeaksaraan, serta adanya jaminan bahwa hasil belajarnyabenar-benar bermakna dan bermanfaat untukmeningkatkan mutu kehidupan.Fungsional juga bermakna warga belajar dapatmemanfaatkan hasil belajarnya untuk memecahkanmasalah-masalah yang berkaitan dengan keaksaraan yangditemui dalam kehidupan sehari-hari.

    Konsepsi Keaksaraan : 3 kategoriBasic literacykemampuan keaksaraan yang paling dasar dimana penilaiannyadidasarkan hanya sebatas kemampuan membaca, menulis danberhitungFunctional literacysudah memberikan muatan kecakapan hidup/ keterampilanyang dapat dimanfaatkan untuk bekerja atau berperan lebihpositif dalam kehidupan bermasyarakatAdvanced literacymerupakan tingkat keaksaraan yang paling tinggi. Tingkatan iniseseorang sudah memiliki kapasitas melakukan analisis,berpikir konseptual dan kritis, serta mampu mengembangkandan mengaktualisasikan dirinya untuk memberikan kontribusiyang bernilai bagi kemajuan dan kesejahteraan.

    Jumlah Penduduk Buta AksaraBerdasarkan Kelompok Usia DIY

    (sumber : Sinkronisasi data PNFI, Bid PNFI Dikpora DIY per 20 Oktober 2009)

    15-24 th 25-44 th 45-60 th >60 th

    L P L P L P L P

    808 820 2.263 4.264 8.558 15.611 10.906 14.619

    Komitmen PemerintahInstruksi Presiden No. 5 tahun 2006 tertangal 9 Juni 2006

    tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan WajibBelajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan PemberantasanButa Aksara (GNPPWBP- PPBA)

    Dengan landasan hukum ini, pemerintah telah menetapkankebijakan penuntasan buta aksara sebagai salah satu prioritaspembangunan pendidikan. Direktorat Jenderal PendidikanNonformal sebagai penanggung jawab pelaksanaan programtelah menyusun strategi, program dan sasaran hingga tahun2009. targetnya tinggal 5% dari jumlah pendduk atau sekitar7,5 juta penduduk berusia 15 tahun yang buta aksara.).

    Syarat penyelenggaraanuntuk mendapatkan bantuan sosialpenyelenggaraan tahun 2010(lihat di www.pnfi.depdiknas.go.idpetunjuk teknis penyelenggaraanpendidikan kesetaraan tahun 2010)

    Syarata. Surat keterangan/ijin dari pejabat yang berwenang.b. Nomor rekening bank atas nama lembaga.c. Alamat dan struktur organisasi yang jelas.d. Data calon warga belajar dan tutor yang sesuai.e. Sarana dan prasarana untuk pembelajaran keaksaraan.f. Rencana pembelajaran sesuai kompetensi keaksaraan.

    Kriteria Warga Belajar KeaksaraanWarga belajar/peserta didik pendidikan keaksaraan dasaradalah penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas.

  • Presentasi Program Pendidikan Non FormalOleh: Tugini Trihayati20 Februari 2010

    Balai Pengembangan Kegiatan BelajarProfinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 4

    PAUD

    11

    1. Prioritas anak usia 2 4 tahun (kelompok bermain,penitipan anak dan yang sejenis)

    2. Rintisan program dengan pendekatan menu PAUD, sertabantuan kelembagaan.

    3. Peningkatan kapasitas tenaga pendidik

    4. Pengembangan kurikulum/menu berdasarkan kondisi lokal(nari, nyanyi, dongeng, main)

    5. Perluasan pembentukan forum PAUD

    6. Pengembangan APE20

    PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

    21

    PASAL 1 BUTIR 14 (PENGERTIAN PAUD)

    PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) ADALAH SUATUUPAYA PEMBINAAN YANG DITUJUKAN KEPADA ANAK SEJAKLAHIR SAMPAI DENGAN USIA 6 TAHUN YANG DILAKUKANMELALUI PEMBERIAN RANGSANGAN PENDIDIKAN UNTUKMEMBANTU PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JASMANIDAN ROHANI AGAR ANAK MEMILIKI KESIAPAN DALAMMEMASUKI PENDIDIKAN LEBIH LANJUT (Pasal 1 butir 14)

    Catatan:PAUD Sederajat dengan Dikdas (Ps 17), Dikmen (Ps 18), Dikti (Ps 19)

    AMANAT UU NO.20 TH 2003(UU SISDIKNAS)

    22

    PAUDJALUR FORMAL

    JALUR NONFORMAL

    JALUR INFORMAL

    Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal(RA), atau bentuk lain sederajat

    Kelompok Bermain (KB), Taman PenitipanAnak (TPA), atau bentuk lain sederajat

    Pendidikan Keluarga atau Pendidikan yangDiselenggarakan oleh Lingkungan

    (Pasal 28 UU No 20 Tahun 2003)

    Catatan:Ayat (1) Pasal 28 UU No 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa PAUDdiselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar)

    Lanjutan

    23

    Sasaran Utama

    1. Orang Tua/Keluarga/CalonOrang Tua

    2. Pendidik & Pengelola PAUD3. Lembaga layanan PAUD4. Tokoh Masyarakat

    Sasaran Antara

    Anak Usia06 tahun

    (prioritas 2-4 th)

    SASARAN GARAPAN PAUD

    TH 2009 MINIMAL53,9% ANAK 0- 6 THTERLAYANI DI PAUD

    DATA PAUD NON FORMALDI DIY TAHUN 2009

    No. Nama Lembaga Jumlah Lembaga Jumlah Anak YangTerlayani

    1 Kelompok Bermain 868 27.171

    2 Taman Penitipan Anak 100 2.505

    3 Satuan PAUD Sejenis 2.176 55.012

    Jumlah 3.144 84.688

    24

    Jumlah anak usia 0-6 tahun sebanyak 288.998

  • Presentasi Program Pendidikan Non FormalOleh: Tugini Trihayati20 Februari 2010

    Balai Pengembangan Kegiatan BelajarProfinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 5

    LANGKAH-LANGKAH PEMBENTUKAN PROGRAM PAUD

    1. Pemilihan Program Layanan2. Pengenalan Program (KB, TPA, SPS)3. Penyiapan unsur pengelola Program4. Penyiapan Tempat5. Mendapat dukungan dari masyarakat (tempat,

    pengelola, pendidik, dukungan dana)6. Penyiapan Administrasi kelembagaan dan

    administrasi keuangan

    25

    TEKNIS PENYELENGGARAAN PROGRAM PAUD

    1. Pendaftaran calon peserta didik2. Penyiapan materi kegiatan3. Penyiapan bahan belajar, APE4. Pengembangan Kompetensi Pendidik, pengelola5. Penyiapan pembiayaan6. Pelaporan dan Perijinan7. Pembinaan8. Kerjasama

    26

    27

    PENDEKATAN PAUD:HOLISTIK DAN TERINTEGRASI*)

    PROSES PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD

    (Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain dan Satuan PAUDSejenis, a.l.: Posyandu/BKB Terintegrasi PAUD, Taman PendidikanAl -Quran/Sekolah Minggu/Bina Iman Anak Terintegrasi PAUD, dll)

    ANAKUSIA

    LAHIR S/D.6 TAHUN

    SEMUAASPEK

    KECER-DASANANAK

    MELEJIT

    ANAKSEHAT,CERDAS,CERIADANBERAKHLAKMULIA

    GIZI

    KES

    EHAT-

    AN

    -

    PendidikUsia Dini

    MenuGenerik/Kuri-

    kulum

    PendekatanBermain sambilBelajar (dg. APE)

    PSIKOSOSIAL

    PeransertaMasyarakat

    Peransertaorangtua./Kel.

    PemberdayaanPotensi/SDM ygada

    PemanfaatanLingk. sekitar

    ----------------------------------------------*)PENDEKATAN INI MERUPAKAN KEBIJAKAN YANG TERKAIT DENGAN UPAYA PENINGKATAN MUTU PAUD NON FORMAL, DAN TELAH DISEPAKATIOLEH KONSORSIUM PAUD, DAN FORUM PAUD TINGKAT NASIONAL PADA TAHUN 2003

    Pendidikan Kesetaraan

    12

    1. Prioritas layanan usia wajar dengan toleransi 2 tahun (10-17 tahun),DO SD, lulus SD tidak lanjut, DO SMP

    2. Minimal menjangkau 25% DO SD dan 50% DO SMP

    3. Biaya operasional dan sebagian personal 100% ditanggungpemerintah dan pemerintah daerah (Paket A dan Paket B), untukPaket C kompetisi proposal atau swadana.

    4. Kurikulum disesuaikan dengan kurikulum SD, SMP, SMA dan SMK(berbasis kompetensi) dengan penekanan pada life skills.

    5. Ujian Nasional tetap berlaku (2 kali: Bulan Mei dan Oktober)100% dari Pemerintah

    PengertianBerdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

    Pendidikan Nasional pasal 26 ayat 3, dan penjelasannyabahwa Pendidikan Kesetaraan adalah program pendidikannonformal yang menyelenggarakan pendidikan umumsetara SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA yang mencakupprogram Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan PaketC setara SMA

    Lanjutan ...pengertian mengenai pendidikan kesetaraan adalah jalur

    pendidikan nonformal dengan standar kompetensi lulusanyang sama dengan sekolah formal, tetapi konten, konteks,metodologi dan pendekatan untuk mencapai standarkompetensi lulusan tersebut lebih memberikan konsep-konsep terapan, tematik, induktif, yang terkait denganpermasalahan lingkungan dan melatihkan kecakapanhidup yang berorientasi kerja atau berusaha mandiri

  • Presentasi Program Pendidikan Non FormalOleh: Tugini Trihayati20 Februari 2010

    Balai Pengembangan Kegiatan BelajarProfinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 6

    TujuanPenyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan bertujuan untuk

    memberikan layanan pendidikan dasar dan menengahyang ditujukan bagi peserta didik yang berasal darimasyarakat kurang beruntung, tidak pernah sekolah, putussekolah dan putus lanjut, serta usia produktif yang inginmeningkatkan pengetahun dan kecakapan hidupnya, danwarga masyarakat lainnya yang memerlukan layanankhusus dalam memenuhi kebutuhann hidupnya sebagaidampak dari perubahan peningkatan taraf hidup, ilmupengetahuan, dan teknologi.

    SasaranMempunyai kesulitan sosial ekonomi seperti : petani,

    nelayan, anak jalanan, dan sejenisnyaBerada di pondok pesantren yang belum

    menyelenggarakan pendidikanEtnik Minoritas yang mengalami keterisolasian karena

    alasan geografis dan sosialKelompok masyarakat yang membentuk komunitas belajar

    sendiri dengan flexi learningKelompok masyarakat yang menentukan pendidikan

    kesetaraan atas pilihan sendiri

    Karakteristik kompetensi lulusanPemilikan keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan

    sehari-hari pada tingkat pendidikan kesetaraan Paket APemilikan keterampilan untuk memenuhi tuntutan dunia

    kerja pada tingkat pendidikan kesetaraan Paket BPemilikan keterampilan berwirausaha pada tingkat

    pendidikan kesetaraan Paket C.

    Data Putus Sekolah DIYtahun 2008/2009(sumber : Sinkronisasi data PNFI, Bid PNFI Dikpora DIY per 20 Oktober 2009)

    SD/MI (kelas 4-6) SLTP/MTs SMA/MA

    L P L P L P

    78 66 1,602 693 1,286 406

    Syarat penyelenggaraanuntuk mendapatkan bantuanoperasional penyelenggaraanpendidikan keaksaraan tahun 2010(lihat di www.pnfi.depdiknas.go.idpetunjuk teknis penyelenggaraanpendidikan kesetaraan tahun 2010)

    Syarat administratifa. Lembaga berbadan hukum memiliki Akta Notaris dan atau

    surat keputusan pejabat pemerintah setempat.b. Memiliki rekening bank pemerintah yang masih aktif

    dibuktikan dengan referensi, dan NPWP yang masih aktifatas nama lembaga.

    c. Memiliki ijin operasional/penyelenggaraan dariPemerintah Daerah/Dinas Pendidikan Setempat.

    d. Memiliki Surat Keterangan Domisili dari KepalaDesa/Lurah setempat

  • Presentasi Program Pendidikan Non FormalOleh: Tugini Trihayati20 Februari 2010

    Balai Pengembangan Kegiatan BelajarProfinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 7

    Syarat Teknis Operasional

    a. Memiliki peserta didik maksimal untuk kelas awal dan lanjutan I Program Paket A,20 orang, Paket B, 25 orang dan kelas VI untuk Paket A dan kelas III Paket B pesertadidik masih 40 orang;

    b. Memiliki pendidik minimal 2 orang untuk program Paket Adan 7 orang untukprogram Paket B. Tenaga kependidikan minimal 3 orang.

    c. Memiliki sarana dan prasarana belajar yang memadai sesuai dengan jumlah pesertadidik untuk pembelajaran teori dan praktek;

    d. Memiliki jaringan kemitraan dengan lembaga terkait dalammemfasilitasi prosespembelajaran.

    e. Memiliki kantor dengan alamat yang jelas dan struktur organisasi sekurang-kurangnya terdiri dari:1) Tenaga Kependidikan

    Seorang ketua Sekretaris Bendahara

    2) Tenaga Pendidikf. Memiliki sekretariat penyelenggara yang jelas.

    PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPANHIDUP (LIFE SKILLS)

    ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONALADALAH MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERKEADILAN,BERMUTU DAN RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT.

    Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformaldan Informal, sebagai salah-satu unit utamadi Kementerian Pendidikan Nasional dalammewujudkan prinsip tersebut menyediakanberbagai program layanan pendidikandiantaranya program kursus dan pelatihankerja.

    Arah program kursus dan pelatihan adalahpembekalan kepada peserta didik denganberbagai keterampilan untuk dapat bekerja

    (pekerja) atau usaha mandiri (berwirausaha).

    5 PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NASIONAL:

    Ketersediaan berbagai program layanan pendidikan;

    Biaya pendidikan yang terjangkau bagi seluruhmasyarakat;

    Semakin berkualitasnya setiap jenis dan jenjangpendidikan;

    Tanpa adanya perbedaan layanan pendidikan ditinjaudari berbagai segi;

    Jaminan lulusan untuk melanjutkan dan keselarasandengan dunia kerja.

    PROGRAM YANG DAPAT DIAKSES OLEH PKBM(PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT)

    1) Kursus Para Profesi (KPP);2) Kursus Wirausaha Kota (KWK);3) Kursus Wirausaha Desa(KWD); dan4) Pendidikan Kecakapan Hidup bagi Lembaga

    Kursus dan pelatihan (PKH).5) TBM (Taman Bacaan Masyarakat)6) Kursus Keterampilan Praktis dan PKM

    (Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat)

    KWD ADALAH PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP YANGDISELENGGARAKAN OLEH LEMBAGA YANG BERGERAK DIBIDANGPENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL UNTUK MEMBERIKANKESEMPATAN BELAJAR BAGI MASYARAKAT YANG BELUMMENDAPAT KESEMPATAN UNTUK MEMPEROLEH PENGETAHUAN,KETERAMPILAN MENUMBUHKEMBANGKAN SIKAP MENTALBERWIRAUSAHA DALAM MENGELOLA POTENSI DIRI DANLINGKUNGANNYA YANG DAPAT DIJADIKAN BEKAL UNTUKBERUSAHA ATAU BEKERJA.

    Adapun yang dimaksud dengan desa dalam programkursus wirausaha desa adalah jenis kecakapan yang

    berspektrum pedesaan bukan wilayah pedesaan (Pertanian,peternakan, perikanan, perkebunan, dan kerajinan di

    pedesaan)- Informasi lebih lanjut lihat pedomanpenyelengaraan KWD

  • Presentasi Program Pendidikan Non FormalOleh: Tugini Trihayati20 Februari 2010

    Balai Pengembangan Kegiatan BelajarProfinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 8

    KWK ADALAH PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP YANGDISELENGGARAKAN UNTUK MEMBERIKAN KESEMPATAN BELAJARBAGI MASYARAKAT DI BIDANG USAHA YANG BERSPEKTRUMPERKOTAAN GUNA MEMPEROLEH PENGETAHUAN,KETERAMPILAN, MENUMBUHKEMBANGKAN SIKAP MENTALBERWIRAUSAHA, DALAM MENGELOLA DIRI DAN LINGKUNGANNYAYANG DAPAT DIJADIKAN BEKAL UNTUK BEKERJA DAN BERUSAHA.

    BIDANG KETERAMPILANNYA: KETERAMPILAN IT, KETERAMPILANSALON, MENJAHIT, PERAWAT, DAN KETERAMPILAN TEKNISSEPERTI PERBENGKELAN, DAN JASA

    INFORMASI LEBIH LANJUT LIHAT PEDOMAN PENYELENGARAAN KWK

    KURSUS PARA PROFESI (KPP) ADALAH PROGRAMPELAYANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANBERORIENTASI PADA PENDIDIKAN KECAKAPANHIDUP(PKH) YANG DIBERIKAN KEPADA PESERTA DIDIKAGAR MEMILIKI KOMPETENSI DI BIDANGKETERAMPILAN TERTENTU SEPERTI OPERATOR DANTEKNISI YANG BERSERTIFIKAT KOMPETENSI SEBAGAIBEKAL UNTUK BEKERJA.

    Program KPP dilaksanakan dengan pendekatan 4 in 1,yaitu (1) melalui analisis kebutuhan pelatihan (training

    need assessment-job order); (2) pelatihan berbasiskompetensi (competency based training/CBT); (3)

    sertifikasi kompetensi; dan (4) jaminan penempatan kerja(job placement).

    Informasi lebih lanjut lihat pedoman penyelengaraan KPP

    MACAM KEGIATAN YANG MUNGKIN DIAKSESOLEH MAHASISWABergabung dengan PKBM/LPK/LKP/ Lembaga

    pemberdayaan masyarakat.Membantu pengumpulan data dalam rangka

    penyusunan proposal pengusulan blockgrantprogram KPP, KWK, KPP, atau program lain.Membantu penyelenggaraan program PKH yang

    diselenggarakan PKBM/LPK/LKP/LPM.

    Ikut mensosialisasikan Program-program diPKBM pada masyarakat Ikut membantu mensosialisasikan pendidikan

    non-formal pada masyarakatMembantu memasyarakatkan membaca

    melalui TBM di PKBMMenyelenggarakan kursus-kursus

    keterampilan praktis di PKBMMembantu menyelenggarakan program

    magang oleh PKBM

    Kesimpulan

    14

    Eksistensi Pendidikan Non Formal dalam meningkatkan kesejahteraanrakyat memusatkan perhatian kepada warga masyarakat yangtergolong Tidak Beruntung,

    1. Penduduk Buta Aksara.

    2. Siswa putus sekolah dalam dan antar jenjang.

    3. Anak usia dini yang tidak terlayani dalam berbagai satuan PAUD.

    4. Penduduk usia produktif yang tidak sekolah dan menganggur (unskills).

    5. Warga masyarakat lainnya yang ingin belajar keterampilan untukmeningkatkan kualitas hidupnya.