Kimia Tekben

120

Transcript of Kimia Tekben

Page 2: Kimia Tekben

Bab I. Materi dan Sifatnya

Page 3: Kimia Tekben
Page 4: Kimia Tekben
Page 5: Kimia Tekben
Page 6: Kimia Tekben
Page 7: Kimia Tekben
Page 8: Kimia Tekben
Page 9: Kimia Tekben
Page 10: Kimia Tekben
Page 11: Kimia Tekben
Page 12: Kimia Tekben
Page 13: Kimia Tekben
Page 14: Kimia Tekben
Page 15: Kimia Tekben
Page 16: Kimia Tekben
Page 17: Kimia Tekben
Page 18: Kimia Tekben
Page 19: Kimia Tekben
Page 20: Kimia Tekben
Page 21: Kimia Tekben
Page 22: Kimia Tekben
Page 23: Kimia Tekben
Page 24: Kimia Tekben

Bab II.

Page 25: Kimia Tekben
Page 26: Kimia Tekben
Page 27: Kimia Tekben
Page 28: Kimia Tekben
Page 29: Kimia Tekben
Page 30: Kimia Tekben
Page 31: Kimia Tekben
Page 32: Kimia Tekben
Page 33: Kimia Tekben
Page 34: Kimia Tekben
Page 35: Kimia Tekben
Page 36: Kimia Tekben
Page 37: Kimia Tekben
Page 38: Kimia Tekben
Page 39: Kimia Tekben
Page 40: Kimia Tekben
Page 41: Kimia Tekben
Page 42: Kimia Tekben
Page 43: Kimia Tekben
Page 44: Kimia Tekben
Page 45: Kimia Tekben
Page 46: Kimia Tekben
Page 47: Kimia Tekben

Praktik Pengenalan Bahan Kimia

• Tujuan Mengenal jenis, sifat dan kegunaan bahan – bahan kimia yang digunakan di pertanian.

• Bahan dan AlatBahan-bahan kimia seperti pupuk, pestisida, hormon, vitamin, asam amino

• Keselematan KerjaHindari kontak langsung anggota tubuh dengan bahan – bahan kimia

Page 48: Kimia Tekben

Bab III. Sifat Periodik

Page 49: Kimia Tekben

• Prosedur1. Catat nomor bahan kimia yang Anda amati

2. Beri nama bahan kimia sesuai dengan etiket yang ada

3. Golongkan bahan tersebut kedalam jenis anorganik atau organik

4. Tentukan bentuk/wujud bahan kimia tersebut: cairan, gas, butiran, serbuk atau tepung

5. Tentukan warna bahan kimia tersebut

6. Tentukan sifat sifat khusus seperti: mudah larut, mudah terbakar, dan lain-lain

7. Tentukan kegunanan bahan tersebut dalam pertanian

Page 50: Kimia Tekben
Page 51: Kimia Tekben

Prinsip Aufbau

• Pengisian elektron pada kulit dimulai dari dalam keluarPengisian n = 1 sebelum 2, mengisi s sebelum p

• Elektron-elektron tidak menggunakan orbital yang sama terkecuali keadaan tersebut diperlukan

• Pengecualian yang penting:Pengisian 4S sebelum 3d Pengisian 5d1 sebelum 4fPengisian 5S sebelum 4d Pengisian 6d1 sebelum 5f

• Hal ini menjelaskan alasan mengapa kelompok logam transisisi dikelompokkan kedalam unsur-unsur kelompok B

Page 52: Kimia Tekben

Prinsip Aufbau

Kecenderungan Umum Pengisian Elektron

Page 53: Kimia Tekben
Page 54: Kimia Tekben
Page 55: Kimia Tekben
Page 56: Kimia Tekben
Page 57: Kimia Tekben
Page 58: Kimia Tekben
Page 59: Kimia Tekben
Page 60: Kimia Tekben
Page 61: Kimia Tekben
Page 62: Kimia Tekben
Page 63: Kimia Tekben
Page 64: Kimia Tekben

Bab IV. Stoikiometri I

Page 65: Kimia Tekben

Persamaan Reaksi• Persamaan yang menyatakan perubahan materi dalam reaksi:

Zn + H2SO4 ZnSO4 + H2

N2 + H2 NH3

• Sebelah kiri tanda panah adalah reaktan, sebelah kanan tanda panah adalah produk

• Koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol, pada reaksi dalam bentuk gas juga menyatakan perbandingan volume

• Menyetarakan koefisien reaksi : jumlah atom setiap unsur di sebelah kiri dan kanan tanda panah harus sama jumlahnya. Persamaan di atas menjadi:

Zn + H2SO4 ZnSO4 + H2

N2 + 3 H2 2 NH3

Page 66: Kimia Tekben

Tentukanlah koefisien reaksi dari persamaan reaksi berikut ini : … Al + … HCl …AlCl3 + … H2

Jawaban : Kita misalkana koefisien reaksi kimianya adalah Al + b HCl c AlCl3 + d H2

misalkan a = 1, maka c = 1; b = 3c = 3x1 = 3;

b = 2d ; 2d = b = 1 d = ½; persamaan reaksi menjadi:

Al + 3 HCl AlCl3 + ½ H2 dibulatkan menjadi:

2 Al + 6 HCl 2 AlCl3 + H2

Atom Kiri = Kanan

Al a = C

H b = 2d

Cl b = 3c

Contoh soal-1

Page 67: Kimia Tekben

Contoh Soal-2• Berapakah berat N2 yang terdapat pada pupuk urea C0(NH2)2

yang beratnya 50 kg? (Mr C=12, O=16, N=14, H=1)?

• Jawaban:

Berat N2 dalam urea = (Mr N x 2)/(Mr CO(NH2)2) x 50 kg

= (14 x 2)/(12+16+(14+1x2)x2) x 50 kg

= 28/(28+32) x 50 kg = 28/60 x 50 kg

= 23,33 kg

• Tentukanlah koefisien reaksi dari persamaan berikut

C8H14 + O2 → CO2 + H2O

Page 68: Kimia Tekben

A. Konsentrasi larutan• Larutan terditri dari: zat terlarut dan pelarut (terutama air)

• Konsentrasi larutan menunjukkan banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan yang didasarkan atas: masa zat terlarut/volume pelarut (m/v) dan volume zat terlarut/ volume pelarut (v/v)

• c = m/v atau v/V ; c = konsentrasi, m = masa terlrt, v = vol terlrt, V = vol lar

• Satuan konsentrasi: M, m, %, g/l, mg/l, ppm,

M = mol zat terlarut/volume larutan (l)

m = 1000/p x mol zat terlarut

mg/l = ppm (part per milion)

Bab V. Stoikiometri 2

Page 69: Kimia Tekben

o Sebanyak 100 g H2SO4 dilarutkan kedalam air sampai volumenya 1000 ml, berapakah molaritas larutannya?

o Penyelesaian:mol H2SO4 = 100 g/Mr H2SO4

= 100/(1x2+32+16x4) = 100/98 = 1,02 mol. volume larutan = 1000 ml = 1000/1000 ltr = 1

l.

M = mol H2SO4/vol larutan = 1,02 mol/1 l

= 1,02 mol/l = 1,02 M

Contoh Soal-1

Page 70: Kimia Tekben

o Berapa gram HCl yang terlarut di dalam 50 ml larutan HCl 5 M ?

o Penyelesaian:Diketahui: v = 50 ml, c = 5 MDitanyakan: berapa m?c = m/v atau

m = c x v = 50 ml x 5 mol/lt = 50 ml x 5 Mr HCl gram/1000 ml = 5 x (1+35)/20 gram = 5 x 36 gr/20 = 9 gram

Contoh Soal-2

Page 71: Kimia Tekben

• Kedalam 200 ml air ditambahkan 2 gram NaOH, berapakah molalitas. Berapakah molalitas, fraksi mol, dan persen berat larutan tersebut?

• Jawaban: mol NaOH = 2/Mr NaOH = 2/(23+16+1) = 0,05 molmol air = 200 /Mr H2O = 200/(1x2+16) = 11,11 molmolalitas (m) = 1000 x mol zat terlarut /pelarut

= 1000 gr x 0,05 mol /200 gr = 0,25 m

Fraksi mol = 0,05/(0,05+11,11) = 0,0045

Persen berat = 2 gr/(2+200) gr = 0,9 %

Contoh Soal-3

Page 72: Kimia Tekben

B. Pengenceran Larutan

Pengenceran larutan berarti:

- memperkecil konsentrasi larutan - memperbesar volume larutan - masa (berat) zat terlarut sebelum dan sesudah pengenceran adalah sama

Rumus

V1C1 = V2C2

V1, V2 = volume sebelum dan sesudah pengenceranC1, C2 = konsentrasi sebelum dan sesudah pengenceran

Page 73: Kimia Tekben

10 ml H2SO4 5 M diencerkan menjadi H2SO4 0,2 M, berapakah jumlah air yang harus ditambahkan?Penyelesaian:

V1xC1 = V2xC2V1, V2 = vol H2SO4 sebelum dan sesudah diencerkanC1, C2 = konsentrasi H2SO4 sebelum dan sesudah diencerkan

10 x 5 = V2 x 0,2V2 = 250 ml

Jadi harus ditambahkan air sampai volume larutan mencapai 250 ml.

Contoh Soal-4

Page 74: Kimia Tekben

2. Pencampuran Larutan

M campuran = (V1xC1+V2xC2)/(V1 +V2)

Contoh-soal-5:

Jika 1 liter HCl 0,3 M dicampurkan dengan 110 ml HCl 1 M, berapakah konsentrasi larutan HCl yang dihasilkan?

• Jawaban:

V1 = 1 l, V2 = 110 ml = 0,11 l;

M1 = 0,3 M, M2 = 1 M

Konsentrasi campuran

= (V1xM1)+(V2xM2)/(V1 + V2)

= (1x0,3)+(0,110x1)/(1+0,11)

= 0,37 M

Page 75: Kimia Tekben

Praktik Pembuatan Larutan

• Tujuan Membuat larutan kimia yang biasa digunakan dalam pembuatan media kultur jaringan tanaman

• Bahan dan AlatBahan-bahan kimia untuk bahan pembuatan larutan stok media kultur jaringan tanaman seperti: bahan sumber unsur hara (makro, mikro, hormon dan vitamin. Alat-alat gelas seperti beaker glass, labu takar, erlenmeyer. Timbangan, pipet.

• Keselematan KerjaHindari kontak langsung anggota tubuh dengan bahan – bahan kimia

Page 76: Kimia Tekben

• Prosedur1. Ambil bahan kimia yang akan digunakan untuk membuat larutan

2. Tentukan kebutuhan bahan untuk pembuatan larutan

3. Timbang / pipet bahan kimia yang sudah diketahui kebutuhannya

4. Tentukan volume akhir larutan

5. Isi beaker glass dengan aquades kurang lebih ½ volume akhir larutan

6. Larutkan bahan kimia kedalam beaker glass dengan bantuan pengaduk atau pemanas yang dilengkapi pengaduk

7. Pindahkan larutan kedalam labu takar yang ukurannya sesuai

8. Tambahakan aquades sampai dengan tanda tera

9. Tuangkan larutan tersebut kedalam wadah penyimpanan

10. Beri etiket/label: nama larutan, konsentrasi larutan, tanggal pembuatan, nama pembuat,

11. Simpan larutan ditempat yang aman

Page 77: Kimia Tekben

Bab VI. Praktik Perhitungan Kimia

• Tujuan: 1. Menentukan %(m/v), % (v/v), M, m,

fraksi mol, persen mol2. Menyiapkan larutan kimia

• Bahan dan Alat :

ATK, tabel sistem periodik unsur kimia

 

Page 78: Kimia Tekben

• ProsedurLakukanlah perhitungan - perhitungan di bawah ini!

1. Buatlah larutan HCl 1% sebanyak 100 ml dari larutan HCl 1M yang tersedia sebanyak 50 ml

2. Buatlah suatu larutan alkohol 70% dari larutan alkohol 96% dengan mudah dan tepat!

3. Larutan etanol-air terdiri dari 20 ml etanol yang berbobot jenis 0,64 g/cm3 dilarutkan kedalam air dengan volume akhir 200 ml dan bobot jenisnya 0,8 g/cm3, hitunglah:

a) % etanol (v/v); b) % etanol (m/v); c) % etanol (v/v); d) M etanol; e) m etanol; f) fraksi mol etanol; g) % mol etanol

Page 79: Kimia Tekben

Buatlah larutan HCl 1% sebanyak 100 ml dari larutan HCl 1M yang tersedia sebanyak 50 ml!Jawaban:Diketahui: C1 = 1 M, C2 = 1% C1 = 0,01 M V2 = 100 mlDitanyakan: cara membuatnya?Jawab:

V1xC1 = V2xC2V1 x 1M = 100 ml x 0,01 M

V1 = 1 mlCara membuatnya ……..

Page 80: Kimia Tekben

Cara membuatnya:

1. Ambil larutan HCl 1 M

2. Tuangkan/pipet sebanyak 1 ml larutan HCl 1 M

3. Masukkan kedalam labu takar/gelas ukur 100 ml

4. Tambahkan akuades sampai tanda tera 100 ml

5. Goyang perlahan

6. Tempatkan kedalam wadah dan tutup rapat

7. Beri label larutan HCl 1% tersebut

Page 81: Kimia Tekben

Buatlah suatu larutan alkohol 70% dari larutan alkohol 96% dengan mudah dan tepat!Jawaban:Diketahui: C1 = 96%

C2 = 70%Ditanyakan: cara membuat alkohol 70%Jawab:

V1xC1 = V2xC2V1 x 96% = V2 x 70% M

V2 = V1 + A (air)V1 x 96% = (V1+A) x 70% M

Misalkan V1 = 70 ml

70 x 96 = (70+A) x 70

A = 26 ml

Page 82: Kimia Tekben

Cara membuatnya:

1. Ambil larutan alkohol 96%

2. Tuangkan larutan tersebut sebanyak 70 ml kedalam gelas ukur 100 ml

3. Masukkan kedalam labu takar/gelas ukur 100 ml

4. Tambahkan akuades sampai tanda tera 100 ml

5. Goyang perlahan

6. Tempatkan kedalam wadah dan tutup rapat

7. Beri label larutan alkohol 70% tersebut

Page 83: Kimia Tekben

Larutan etanol-air terdiri dari 20 ml etanol yang berbobot jenis 0,64 g/cm3 dilarutkan kedalam air dengan volume akhir 200 ml dan bobot jenisnya 0,8 g/cm3, hitunglah:

a)% etanol (v/v); b) % etanol (m/v); c) % etanol (v/v); d) M etanol; e) m etanol; f) fraksi mol etanol; g) % mol etanolJawaban:a) % etanol (v/v) = 20/200 x 100% = 10%

b) % etanol (m/v)

m etanol = 20 ml x 0,64 g/ml = 12,8 g

% (m/v) = 12,8 g/200 ml x 100% = 6,4%

c) % (m/m) =

m larutan = 200 ml x 0,8 g/ml = 160 g

% (m/m) = 12,8 g/160 g x 100% = 8%

Page 84: Kimia Tekben

d) M etanol

mol etanol = 12,8 g/Mr etanol = 12,8 g/ Mr C2H5OH

= 12,8/(12x2+1x6+16x1) = 12,8 g/46 g/mol

= 0,28 mol

volume lar = 200 ml = 0,2 l

M etanol = 0,28 mol/0,2 l = 1,4 M

e) m etanol (m/v)

m = (1000 x mol terlarut)/berat pelarut

= 1000 x 0,28/(berat air)

berat air = 160 g – 12, 8 g = 147,2 g

= 1000 x 0,28/147,2

= 280/147,2 = 1,9 m

Page 85: Kimia Tekben

f) Fraksi mol etanol

frak mol = mol etanol/(mol etanol+mol pelarut)

= 0,28 mol/(0,28 mol+mol air)

mol air = m air/Mr air = 147,2/Mr H2O

=147,2/18 = 8,2 mol

frak mol = 0,28/(0,28+8,2) = 0,033

g) % mol etanol

= mol etanol/(mol etanol+mol pelarut) x 100%

= 0,28/(0,28+8,2) x 100%

= 0,033 x 100%

= 3,3%

Page 86: Kimia Tekben
Page 87: Kimia Tekben
Page 88: Kimia Tekben
Page 89: Kimia Tekben
Page 90: Kimia Tekben
Page 91: Kimia Tekben
Page 92: Kimia Tekben
Page 93: Kimia Tekben
Page 94: Kimia Tekben
Page 95: Kimia Tekben
Page 96: Kimia Tekben
Page 97: Kimia Tekben
Page 98: Kimia Tekben
Page 99: Kimia Tekben
Page 100: Kimia Tekben
Page 101: Kimia Tekben
Page 102: Kimia Tekben
Page 103: Kimia Tekben
Page 104: Kimia Tekben
Page 105: Kimia Tekben
Page 106: Kimia Tekben
Page 107: Kimia Tekben
Page 108: Kimia Tekben
Page 109: Kimia Tekben
Page 110: Kimia Tekben
Page 111: Kimia Tekben
Page 112: Kimia Tekben
Page 113: Kimia Tekben
Page 114: Kimia Tekben
Page 115: Kimia Tekben
Page 116: Kimia Tekben
Page 117: Kimia Tekben
Page 118: Kimia Tekben
Page 119: Kimia Tekben
Page 120: Kimia Tekben