Kiki Proposal Skripsi
Transcript of Kiki Proposal Skripsi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Study tentang prestasi anak keuarga miskin di panti asuhan kasih ibu ini
bertujuan salah satunya adalah untuk mendeskripsikan factor-faktor yang
mempengaruhi Prestasi belajar anak keluarga miskin dipanti asuhan kasih ibu
Bengkulu. Salah satu topik penelitian ini adalah tingginya prestasi belajar
beberapa orang anak asuh di panti asuhan kasih ibu Bengkulu yang sedang berada
pada jenjang pendidikan SD dan SMP. Padahal para penghuni panti asahan kasih
ibu Bengkulu secara umum merupakan anak-anak yang mempunyai masalah
dalam keluarga. Sebagian besar ditemukan bahwa para anak asuh tersebut berasal
dari keluarga miskin dan tidak mengenal orang tua sejak kecil.
Kurangnya kasih sayang serta dukungan keluarga juga merupakan factor
yang berpengaruh dalam perkembangan anak. Pada dasarnya anak asuh yang
menjalani kehidupan sehari-hari dalam lingkungan panti asuhan adalah anak—
anak yang memiliki masalah dalam keluarga, namun dalam kondisi itu tetap
ditemukannya anak-annak penghuni panti asuhan yang mempunyai prestasi
akademik maupun non akademik. Situasi ini sangat menarik untuk di amati,
sehingga ditetapkan sebagai topic dalam penelitian ini, yang secara khusus akan
mendeskkripsikan tentang factor-faktor yang menpengaruhi prestasi anak keluarga
miskin dip anti asuhan.
Prestasi dalam belajar merupakan dambaan bagi setiap orang tua terhadap
anak nya sekalipun anak tersebut berada dalam panti asuhan. Prestasi yang baik
tentu akan didapat dengan proses belajar yang baik juga. Belajar merupakan proses
dari sesuatu yang belum bisa menjadi bisa, dari perilaku lama ke prilaku baru, dari
pemahaman lama ke pemahaman baru.
Dalam proses belajar, hal yang harus di utamakan adalah bagaimana anak
dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan rangsangan yang ada, sehingga
diperoleh reaksi yang muncul dari anak.
Reaksi yang dilakukan merupakan usaha untuk menciptakan kegiatan
belajar sekaligus menyelesaikannya. Sehingga nantinya akan mendapatkan hasil
yang mengakibatkan perubahan pada anak sebagai hal baru serta menambah
pengetahuan.
Perlunya fektor lingkungan dapat mempengaruhi proses belajar. Suasana
yang nyaman dan kondusif mengakibatkan proses belajar akan menjadi lebih baik.
Termasuk juga keaktifan proes mental untuk sering dilatih, sehingga nantinya
menjadi suatu kegiatan yang terbiasa.
Ada bebrapa factor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar atau
prestasi belajar missal nya factor dari dalam diri siswa maupun dari luar.
Pendidikpun perlu mgetahui apa saja factor yang dapat mempengaruhi proses
belajar pada anak asuh mereka, sehingga pendidik dapat mengetahui penyebab dan
pendukung anak dalan berprestasi.
Bagi golongan miskin pendidikan merupakan persoalan yang dilematis.di
suatu pihak kemiskinanlah yang membuat mereka sulit untuk bersekolah karena
keterbatasan biaya umum nya, tapi dilain pihak karena tidak bersekolah mereka
sulit untuk bebas keluar dari lingkaran kemiskinan. Bagi keluarga miskin,
pendidikan itu dianggap sebagai beban karena terlalu banyak biaya yang harus
mereka keluarkan, sehingga muncul apriori bahwa pendidikan justru semakin
memiskinkan kehidupan mereka.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
terhadap kondisi ini dengan judul “Study tentang prestasi anak keluarga miskin di
panti asuhan kasih ibu Bengkulu”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagai mana prestasi belajar anak di Panti Asuhan Kasih Ibu Bengkulu
2. Bagai mana prestasi belajar anak keluarga miskin di Panti Asuhan Kasih Ibu
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui prestasi belajar anak di Panti Asuhan Kasih Ibu.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar anak keluarga miskin di Panti Asuhan
Kasih Ibu Bengkulu.
E.Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan penelitian adalah ;
1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis kegunaan dari penelitian ini dapat diharapkan mendukung
dan menjunjung dalam mata kuliah : Panti Asuhan
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi anak panti adalah untuk dorongan dan motivasi untuk belajar
lebih giat lagi.
b. Bagi kepala panti, khususnya panti asuhan kasih ibu dapat member
motivasi bagi para anak-anak penghuni panti.
c. Bagi mahasiswa, khususnya jurusan bimbingan dan konseling
untuk mengetahui p[restasi belajar anak yang berada dipanti
asuhan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Prestasi Belajar
1. Pengertian prestasi Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang di maksud dengan “prestasi”
adalah hasil yang telah di capai (dilakukan, dikerjakan, dan seagainya). Dalam
buku belajar pembelajaran Skiner menyebutkan bahwa “belajar adalah
merupakan perubahan tingkah laku yang relative sebagai akibat dari latihan
dan pengalaman baik itu kewajiban yang dilalui oleh fase perkembangan yang
di alami oleh anak tersebut”. Sedangkan dalam buku yang sama pula Gagne
mengatakan bahwa, “belajar adalah kegiatan yang klompleks dari hasil belajar
berupa kapasitas setelah belajar orang akan memiliki keterampilan stimulus
yang berasal dari lingkungan serta proses kogniotif yang dilakukan oleh siswa
it sendiri”.
2. Fatof-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Setelah mengetahui tentang definisi prestasi belajar, maka penulis akan
menggali sepintes tentang faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar yaitu sebagai berikut :
1. faktor internal
faktor biologis (jasmaniah) meliputi segala hal yang berhubungan dengan
keadaan fisik atau jasmani indifidu yang bersangkutan.
Faktor psikologis (rohaniah) diantara faktor-faktor rohaniah siswa yang
pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut :
Sikap siswa yaitu siskap siswa yang positif, terutama pada guru
dan mata pelajaran berikan merupakan pertanda awal yang baik
bagi proses belajar siswa tersebut .
Bakat siswa yaiti secara umum bakat dapat disimpulkan bahwa
bakat itu adalah suatu kondisi dalam diri seseorang yang
memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai
kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus.
Intelegensi atau kecerdasan, kemanpuan ini bibaawa sejak ahir,
anak yang mempunnya kecerdasan tinggi akan lebih mudah
menangkap pelejaran dibandikan dengan anak yang mempunyai
kecerdasan rendah.
Minat siswa yaitu disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia disebutkan minat adalah kecendrungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu. Jadi minat itu sendiri dapat disimpulkan sebagai
kecendrungan hati kepada sesuatu yang timbul dalam diri indifidu
untuk memperhatikan, menerima dan melakukan sesuatu tanpa ada
yang menyuruh dan sesuatu itu dinilai berguna dan penting bagi
diri nya.
Motifasi siswa yaitu yang dating dari dalam diri manusia dan
adapula yang dating dari luar.
Kematangan, factor ini meliputi phisik dan psikis, artinya bahwa
pengajaran yang di ajarkan haris sesuai dengan taraf kemetangan
berfikir dan dapat dilakukan siswa.
2. Faktor eksternal
Faktor lingkungan keluarga yaitu dimana keluarga sebagai salah
satu dari tri pusat pendidikn=an bertugas membentuk kebiasaan-
kebiasaan yang positif sebagai pondasi yang kuat dalam
pendidikan informal. (Gunawan, 2000 : 49)
Faktor lingkungan pengaruh lingkungan sangat kuat terhadap
keberhasilan seorang anak dalam belajar. Dikatkan demikian
kerana individu dengan lingkungan terjadi proses saling
mempengaruhi secara timbale balik, sebagai mana dikemukakan
Tabrani (1989 : 149), bahwa lingkungan dapat bersifat mendidik
dan dapat juga bersifat merusak. Bersifat mendidik jika berkat
pengaruh lingkungan memperoleh nilai-nilai baru, pengetahuan
baru, perubahan sikap positif, dan timbul kebiasaan baik bersifat
merusak pabila lingkungan itu justru mamberikan pengaruh yang
merusak perkembangan manusia, seperti narkotika, hidip yang
bermewah-mewah yang menimbulkan kemalasan dan sikap
negative lainnya. Lingkungan sekolah juga turut mempengaruhi
dimana setelah masuk sekolah anak harus dapat menyesuaikan diri
dengan kondisi serta aturan-aturan yang berlaku di sekolah. Untuk
itilah secara berangsur-angsur sosialisasi di sekolah harus
dilakukan oleh anak, disamping itu guru juga harus menyesuaikan
diri dengan kondisi sekolah.
Faktor masyarakat yaitu didalam pengawasan dari orang tuanya, di
sekolah ia dibina dibawah pengawasan guru, sedangkan
dimasyarakat kemungkinan akan tergelincir dalam pergaulan yang
menyesatkan dirinya. Maka kewaspadaan harus lebih ditingkatkan,
demi kesejahteraan masyarakat.
Faktor sarana dan prasarana yaitu meliputi tempat belajar, kelas
yang tersedia, alat pelajaran yang sesuai, dan lain sebagainya.
Kualitas guru yaitu sangat berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa, sebab gurulah yang membimbing siswa secara langsung.
Jika kualitas guri baik maka hasil belajar juga diharapkan baik,
tetapi sebalik nya jika mutu guru jelek maka hasilnya pun tidak
seperti yang di harapkan.
3. Motifasi belajar
Dalam belajar memerlukan mutifasi yang merupakan kekuatan mental
yang dapat mendorong terjadinya proses belajar dalam hal ini belajar pada diri
siswa dapat menjadi lemah. Winkel ( 1992 : 89) menyebutkan “lemahnya
motivasi, atau tidaknya motivasi, atau selanjutnya prestasi belajar akan
menjadirendah oleh karena itu motivasi belajar siswa meningkat dan siswa
juga mendapat nilai yang baik pula tentunya”.
4. Sikap dan kebiasaan dalam belajar
Menurut Robert Ellis ( 1989 : 79), “ yang sangat memegang peran
penting dalam sikap ialah factor perasaan atau emosi, factor ke dua adalah
reaksi, respon, atau kecendrungan bereaksi. Dalam beberapa hal, sikap
merupakan penentu yang penting dalam belajar siswa. Sebagai reaksi maka
sikap selalu berhubungan dengan dua alternative yaitu senang atau tidak
senang”. Maka sikap selalu berhubungan dengan dua alternatife yaitu senang
atau tudak senang.
5. Proses pembelajaran
Menurut pengertian secara psikologis belajar ialah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baik secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungan.
Menurut Slameto (1995 : 2 ) mengatakan bahwa cirri perubahan tingkah
laku dalam belajar adalah sebagai berukut : “a)perubahan terjadi secara sadar;
b) perubahan dalam belajar bersifat kontinue dan fungsional; c) perubahan
dalam belajar bersifat positif dan aktif; d) perubahan dalam belajar bukan
bersifat sementara; e) perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah; f)
perubahan mencakup seluruh aspae tingkah laku.
Teori belajar disebut juga teori perkembangan mental yang pada
prinsipnya berisi tentang apa yang terjadi dan apa yang akan di harapkan
terjadi pada mental anak didik yang dapat dilakukan pada usia tertentu.
Maksudnya kesiapan anak didik untuk bisa belajar, sedangkan teori mengajar
adalah uraian tentang petunjuk bagaimana semestinya mengajar anak didik
pada usia siap untuk menerima pelajaran.
6. Hasil dan Prestasi Belajar
Muhibbin Syah ( 1997 : 141 ) menjelaskan bahwa “ prestasi belajar
merupakan teraf keberhasialan murid atau santri dalam mempelajari matari
pelajaran di sekolah atau pondok pesantren dinyatakan dalam bentuk skor
yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
Perubahan sebagai hasil belajar bersifat menyeluruh. Menurut ahli
pandang jiwa Gestalt bahwa perubahan sebagai hasil belajar bersifat
menyeluruh baik pada perilaku maupun kepribadian secara keseluruhan.
Belajar bukan semata-mata kegiatan mekanis stimulus respon, tetapi
melobatkan seluruh fungsi organisme yang mempunyai tujuan-tujuan tertentu.
B. Hakikat keluarga Miskin
Keluarga miskin bisa juga disebut dengan keluarga pra sejahtera yaitu
keluarga yang memiliki keadaan ekonomi yang lemah dan belum bisa
sepenuhnya memenuhi kebutuhan dasar seperti kebutuhan akan sandang,
pangan, papan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian hanya 1 (satu) variable, oleh sebab itu metode yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif. Yaitu penelitian yang bertujuan pada pemecahan
masalah sekarang yang aktual mengenai kondisi dan pendapat yang sedang
terjadi atau akibat terjadi. Dalam hal ini penulis mengacu pada pendapat
Winarno Surakhmad (1990 : 139) yang mengatakan bahwa “ penyalidikan
metoode deskriptif digunakan untuk memecahkan masalah yang ada pada
masa sekarang dan masalah yang actual dan tidak terbatas paad pengumpulan
data tapi meliputi aalisa data dan interprestasi data”. Adapun data yang
dikumpulkan adalah Study Tentang Prestasi Belajar Anak Keluarga Miskin Di
Panti Asuhan Kasih Ibu Bengkulu.
B. Defenisi Operasional Variabel
Yang dimaksud dengan operasional menurut Sungarimbun dan Sofyan
(1989 : 46) adalah : unsure dari penelitian yang memberikan bagaimana cara
mengukur suatu variable atau petunjuk tentang veriabel yang akan di ukur.
Variabel adalah suatu konsep yang dapat diukur yang mempunyai dua nilai
atau lebih dari satu unit berikutnya atau setiap unit paada waktu yang berbeda.
Penelitian ini terdiri dari satu variable, konsep yang di operasionalkan adalah
Prestasi belajar “Hasil yang telah di capai (Dpdikbud, 1995 : 787)
1. Yang dimaksud dengan prestasi belajar anak keluarga miskin adalah hasil
prestasi yang telah di capai anak keluarga miskin di Panti asuhan Kasih
Ibu Bengkulu.
2. Yang dimaksud dengan jumlah anak berprestasi di Panti Asuhan Kasih
Ibu Bengkulu adalah jumlah siswa yang berprestasi baik prestasi
akadamik maupun non akademik.
3. Yang dimaksud dengan factor-faktor yang mempengarrihi prestasi anak di
Panti Asuhan Kasih Ibu Bengkulu adalah factor-faktor yang bisa
mempengaruhi prestasi belajar anak.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Suharsini Arikunto (1991 : 1) populasi adalalah Keseluruhan
subjek penelitian’’sedangkan menurut Surakhmand (1990:66) memberikan
batasan bahwa populsi adalah : “Sekelompok subjek baik manusia, gejala nilai
test baik ganda maupun peristiwa’’. Dapat disimpulkan bahwa apa yang
dimaksud populasi adalah semua objek yang menjadi sasaran dalam
penelitian.
Arikunto ( 2006 : 130 ) mengemukakan bahwa populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah anak
keluarga miskin di Panti Asuhan Kasuh Ibu Bengkulu.
Table 1 popoulasi penelitian
no Nama panti asuhan Jumlah anak panti
1 Panti asuhan kasih ibu
bengkulu
Jumlah
2. Sampel Penelitian
Menurut Sutrisno Hadi (1982: 220) mengemukakan bahwa “ sampel
adalah sebagian yang mencerminkan seluruh populasi dan sejumlah penduduk
yang kurang dari populasi”. Suharsimi Arikunto (1997: 112) menjelaskan
bahwa apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga
penelitiannya adalah penelitian populasi. Dalam penelitian ini tidak
menggunakan sampel, karena populasi dalam penelitian ini terjangkau oleh
peneliti sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam teknik pengum,pulan data ini penulis menggunakan teknik komunikasi
langsung yaitu mengadakan komunikasi secara langsung dengan responden.
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dalam sistemmatika
terhadap fenomena-fenomena yang terjadi atau yang sedang diselidiki,
pendapat Sutrisno Hadi (1993: 136).
b. Dokumentasi
Dokumnetasi dalam penelitian ini merupakan metode utama dalam
pengumpulan data. Dokumentasi disini untuk melihat data prestasi belajar
siswa anak keluarga miskin dip anti Asuhan Kasih Ibu Bengkulu baik SD
maupun SMP
c. Wawancara
Wawncara adalah salah satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan
informasi dengaan bertanya secara langsung kepada responden
E. Teknik Analisa Data
Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus persentase yeitu :
F
P= x 100% (sudjana, 1996 : 113)
N
Keterangan :
P = Alternatif jawaban yang dicari
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah sampel
SKRIPSI
“ STUDY TENTANG PRESTASI BELAJAR ANAK
KELUARGA MISKIN DI PANTI ASUHAN KASIH
IBU BENGKULU”
Disusun Oleh :
NAMA : KIKI RIZKI YUNITA
NPM : 07070015
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN , SH BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
2010